-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
1/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
1
I. Judul : Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi
II. Tanggal Percobaan : Kamis/24 Oktober 2013; 13:00 WIB
III. Selesai Percobaan : Kamis/24 Oktober 2013; 16:00 WIB
IV.
Tujuana) Mempelajari reaksi-reaksi ion logam transisi
b) Mengenal pembentukan ion kompleks logam transisi
c) Mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi
senyawa logam
transisi
V. Tinjauan Pustaka
Unsur-unsur transisi adalah:
a. Terletak antara unsur golongan alkali tanah dan golongan
boron
b. Merupakan unsur logam
c. Merupakan unsur-unsur blok d dalam sistem periodik
Salah satu yang menarik pada logam transisi adalah kemampuan
logam-logam transisi
untuk membentuk senyawa koordinasi. Selain itu karena senyawa
kompleks dapat
membentuk warna-warna. Senyawa kompleks dapat berwarna karena
senyawa tersebut
menyerap energi pada daerah sinar tampak. Penyerapan energi
tersebut digunaan untuk
melakukan promosi atau transisi elektronik pada atom pusat. Pada
kompleks yang berkarakter
d1-d9merupakan kompleks yang memiliki warna dikarenakan adanya
transisi elektronik pada
orbital d. Bila kedua orbital molekul yang memungkinkan transisi
memiliki karakter utama d,
transisinya disebut transisi d-d.
Pada orbital d terjadi pembelahan atau splitting orbital yang
akan menghasilkan dua
tingkat energi yaitu eg dan t2g pada oktahedral. Pada kompleks
d0
dan d10
memiliki
keistimewaan karena terdapat senyawa dari kompleks ini yang
menghasilkan warna. Hal ini
dikarenakan adanya transisi transfer muatan (Charge Transfer).
Transisi transfer muatan
diklasifikasikan atas transfer muatan logam ke ligan (metal (M)
to ligand (L) charget ransfers
(MLCT)) dan transfer muatan ligan ke logam (LMCT).
Energi elektron dalam orbital (n-1)d isi selalu lebih rendah
dibanding dengan energi
elektron dalam orbital ns2
, dengan perkecualian stabilitas lebih tinggi pada konfigurasi
penuh
atau setengah penuh. Peran orbital (n-1)d ini menentukan tingkat
oksidasi yang bervariasi,
pembentukan senyawa kompleks, sifat magnetik spesies yang
bersangkutan. Unsur transisi
berperan sebagai katalisator baik dalam bentuk unsurnya maupun
dalam bentuk senyawa
kompleksnya. Sifat magnetik senyawa transisi berkaitan dengan
elektron nirpasangan dalam
orbital d. Sifat magnetik dibedakan dalam dua macam yaitu
diamagnetik dan paramagnetik.
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
2/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
2
Sifat Unsur Transisi
1) Biloks yang bervariasi
Salah satu sifat logam transisi adalah memiliki biloks yang
bervariasi. Walaupun ada
unsur yang bukan logam transisi juga dapat memiliki biloks
bervariasi, misalnya S, N,Cl. Tetapi sifat ini tidak umum untuk
logam selain transisi (misal gol IA dan IIA).
2) Sifat-sifat yang khas dari unsur transisi:
a. Mempunyai berbagai bilangan oksidasi
b. Kebanyakan senyawaannya bersifat paramagnetik
c. Kebanyakan senyawaannya berwarna
d. Unsur transisi dapat membentuk senyawa kompleks
Dalam bentuk logam umumnya bersifat:
a. Keras, tahan panas
b. Penghantar panas dan listrik yang baik
c. Bersifat inert
Beberapa pengecualian:
a. Tembaga (Cu) bersifat lunak dan mudah ditarik
b. Mangan (Mn) dan besi (Fe): bersifat sangat reaktif, terutama
dengan oksigen,
halogen, sulfur, dan non logam lain (Seperti dengan karbon dan
boron)
3) Sifat Fisik
a. Pada suhu kamar berupa padatan (kecuali merkuri)
b. Memiliki titik didih, titik leleh, kerapatan dan kekuatan
rentang yang tinggi.
c. Umumnya bersifat paramagnetik (sifat yang disebabkan oleh
adanya elektron
tunggal)
4) Sifat Umum
a. Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan
dengan semakin
bertambahnya elektron pada kulit 3d, maka semakin besar pula
gaya tarik intinya,
Sehingga jarak elektron pada kulit terluar ke inti semakin
kecil.
b. Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn. Walaupun
terjadi sedikit
fluktuatif, namun secara umum Ionization Energy (IE) meningkat
dari Sc ke Zn.
Kalau kita perhatikan, ada sesuatu hal yang unik terjadi pada
pengisian elektron pada
logam transisi. Setelah pengisian elektron pada subkulit 3s dan
3p, pengisian
dilanjutkan ke kulit 4s tidak langsung ke 3d, sehingga kalium
dan kalsium terlebih
dahulu dibanding Sc. Hal ini berdampak pada grafik energi
ionisasinya yang
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
3/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
3
fluktuatif dan selisih nilai energi ionisasi antar atom yang
berurutan tidak terlalu
besar. Karena ketika logam menjadi ion, maka elektron pada kulit
4s lah yang
terlebih dahulu terionisasi.
c.
Kecuali unsur Cr dan Cu, semua unsur transisi periode keempat
mempunyai elektronpada kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu
adalah 4s1
Senyawa Kompleks
Senyawa-senyawa seperti air, H2O, asam hidroklorida, HCl,
natrium hidroksida, NaOH,
garam natrium klorida, NaCl, asam sulfat, H2SO4, natrium sulfat,
Na2SO4dan perak klorida,
AgCl menunjukkan ikatan antara dua atom atau lebih berdasarkan
valensi atom-atomnya
yang sudah tepat atau jenuh, yaitu masing-masing H = +1, O = -2,
Na = +1, Cl = -1, S = +6,
dan Ag = +1. Demikian juga bagi senyawa-senyawa CoCl2, NiCl2
maupun CuSO4, valensi
logam Co, Ni, dan Cu masing-masing adalah +2. Senyawa-senyawa
seperti ini dikatakan
sebagai senyawa sederhana. Namun demikian, peristiwa melarutnya
endapan AgCl dalam
larutan amonia, demikian juga berubahnya larutan biru muda
CuSO4dalam air menjadi biru
tua pada penambahan larutan amonia, merupakan peristiwa yang
membingungkan para ahli
kimia pada waktu itu. Hal ini disebabkan oleh hadirnya atau
bergabungnya molekul netral
NH3dalam suatu senyawa yang sudah netral tersebut, jelas tidak
dapat dipahami berdasarkan
nilai valensi seperti halnya pada senyawa-senyawa sederhana di
atas.
Di kemudian hari pelarutan tersebut masing-masing dapat
diidentifikasi sebagai
terbentuknya ion (kompleks) [Ag(NH3)2]+, dan
[Cu(H2O)2(NH3)4]
2+. Demikian juga
keberhasilan isolasi senyawa pink CoCl2.6H2O yang kemudian lebih
tepat ditulis sebagai
[Co(H2O)6]Cl2 , dan senyawa Fe(CN)2.4KCN yang ternyata bukan
garam rangkap karena
tidak menghasilkan ion CN-, lagi-lagi tidak dapat dijelaskan
berdasarkan ikatan valensi
sederhana. Oleh karena itu, senyawa-senyawa seperti ini
dinyatakan sebagai senyawa
kompleks, sesuai dengan sifatnya yang rumit-kompleks, memerlukan
pemahaman tersendiri
lebih lanjut. Walaupun dewasa ini senyawa-senyawa tersebut
relatif sudah bukan hal yang
rumit lagi, istilah kompleks masih tetap dipakai, istilah lain
yang sering dipakai adalah
senyawa koordinasi karena senyawa kompleks tersusun oleh ikatan
koordinasi, meskipun
adanya (ikatan) koordinasi tidak hanya ditunjukkan oleh senyawa
unsur-unsur transisi saja.
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
4/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
4
Gambar 1. Pembentukan senyawa berwarna
Senyawa kompleks tersusun atas atom pusat, yang umumnya
logam-logam transisi, dan
ligan sebagai gugus pengeliling. Ligan menyediakan atom donor
pasangan elektron
menyendiri untuk pembentukan ikatan koordinat dengan atom pusat.
Banyaknya ikatan
koordinat merupakan bilangan koordinasi senyawa kompleks yang
bersangkutan. Ligan dapat
berupa ion ataupun molekul netral, dengan kemampuan mono-
ataupun multi- dentat. Bangun
geometri yang umum bagi senyawa kompleks adalah tetrahedron
(bilangan koordinasi 4),
bujursangkar (bilangan koordinasi 4), dan oktahedron (bilangan
koordinasi 6).
Ligan diklasifikasikan berdasarkan jumlah pasangan atom donor
yang dimilikinya
dibedakan menjadi:
Ligan monodentat, yaitu ligan yang mendonorkan satu pasang
elektron bebasnya
kepada logam atau ion logam. Contoh : NH3, H2O, NO2-, dan
CN-.
Ligan bidentat, yaitu ligan yang mendonorkan dua pasang
elektronnya kepada logam
atau ion logam. Contoh : etyhlendiamine, NH2CH2CH2NH2.
Bilangan oksidasi umum yang dijumpai pada tiap unsur transisi
periode keempat adalah+2 dan +3. Sementara, bilangan oksidasi
tertinggi pada unsur transisi periode keempat adalah
+7 pada unsur Mangan (4s2 3d7). Bilangan oksidasi rendah umumnya
ditemukan pada ion
Cr3+
, Mn2+
, Fe2+
, Fe3+
, Cu+, dan Cu
2+, sedangkan bilangan oksidasi tinggi ditemukan pada
anion oksida, seperti CrO42-, Cr2O7
2-, dan MnO4-.
Perubahan bilangan oksidasi ditunjukkan oleh perubahan warna
larutan. Sebagai contoh,
saat ion Cr+7 direduksi menjadi ion Cr3+, warna larutan berubah
dari orange (jingga) menjadi
hijau.Cr2O7
2-(aq) + 14 H
+(aq) + 6 e
-> 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l)
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
5/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
5
Dalam percobaan reaksi-reaksi logam transisi hanya beberapa
logam saja yang dapat
dipraktikumkan di laboratorium dimana logam tersebut
kelimpahannya lebih banyak dan
lebih mudah ditemukan di alam dibandingkan dengan unsur logam
transisi lainnya. Unsur
logam transisi tersebut adalah Cu, Cr, Fe, Mn, Zn, Ni, Co yang
digunakan dalam bentukgaram dan mempunyai deret biloks paling
stabil.
Tembaga (Cu)
Tembaga adalah logam merah-muda yang lunak, dapat ditempa, dan
liat. Ia melebur
pada . Karena potensial elektroda standarnya positif (+0,34 V)
untuk pasangan
Cu/Cu2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer,
meskipun dengan
adanya oksigen ia bisa larut sedikit.
1) Larutan Amonia
Bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit maka, akan
dihasilkan endapan
biru yang merupakan garam basa yang larut dalam reagensia
berlebih menghasilkan
warna biru tua yang disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks
teteraaminokuprat
(II).
2Cu2+ + SO42-+ 2NH3+ 2H2OCu(OH)2.SO4+ 2NH4
+
Cu(OH)2.CuSO4+ 8NH32[Cu(NH3)4]2+ + SO4
2-+ 2OH-
Jika larutan mengandung garam amonium, pengendapan tidak terjadi
sama sekali,
teteapi warna biru langsung terbentuk.
2) Natrium Hidroksida
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Cu akan menghasilkan
endapan biru
tembaga (II) hidroksida dimana endapan tersebut tidak larut
dalam reagen berlebih.
Cu2++ 2OH-Cu(OH)2
Besi (Fe)
a) Besi (II)
Merupakan logam berwarna putih mengkilap, tidak terlalu keras
dan agak reaktif serta
mudah teroksidasi, mudah bereaksi dengan unsur non logam
seperti: halogen, sulfur,
pospor, boron, karbon dan silikon. Selain itu, logam ini larut
dalam asam-asam mineral.
1) Larutan NaOH
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Fe (II) akan
menghasilkan endapan
putih besi (II) hidroksida, Fe(OH)2, bila tidak terdapat di
udara sama sekali. Endapan
ini tak larut dalam reagensia berlebih, tetapi larut dalam asam.
Bila terkena udara,
besei (II) hidroksida dengan cepat dioksidasikan, yang pada
akhirnya menghasilkan
besi (III) hidroksida yang coklat-kemerahan. Pada kondisi biasa,
Fe(OH)2 namapak
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
6/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
6
sebagai endapan hijau kotor dengan penambahan hidrogen
peroksida, ia segera
dioksidasikan menjadi besi (III) hidroksida.
Fe2+ + 2OH-Fe(OH)2
4Fe(OH)2+2H2O + O2
4Fe(OH)3
2Fe(OH)2+H2O22Fe(OH)3
2) Larutan Amonia
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Fe (II) akan
menghasilkan endapan
putih besi (II) hidroksida, Fe(OH)2, tetapi jika amonium dalam
jumlah lebih banyak,
disosiasi amonium hidroksida tertekan dan konsentrasi ion
hidroksil menjadi semakin
rendah. Dengan demikian, hasil kali kelarutan besei (II)
hidroksida tidak tercapai
sehingga tidak terjadi pengendapan.
b) Fe (III)
1) Larutan Amonia
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Fe (III) akan
menghasilkan
endapan coklat merah seperti gelatin dari besi (III) hidroksida
yang tak larut dalam
reagensia berlebih, tetapi larut dalam asam.
Fe3++ 3NH3+ 3H2OFe(OH)3+ 3NH4+
Besi (III) hidroksida diubah pada pemanasan yang kuat menjadi
besi (III) oksida,
oksida yang dipijarkan dapat larut namun sukar dalam larutan
asam encer, tetapi
melarut setelah didinginkan dengan keras bersama asam klorida
pekat.
2Fe(OH)3Fe2O3+3H2O
Fe2O3+ 6H+2Fe3
++ 3H2O
2) Larutan Natrium Hidroksida
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Fe (III) akan
menghasilkan endapan
coklat merah yang tak larut dalam reagensia berlebih.
Fe3+ + 3OH-Fe(OH)3
Kromium (Cr)
Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan
dapat ditempa dengan
berarti. Ia melebur pada . Logam ini larut dalam asam klorida
encer atau pekat.
1) Larutan Amonia
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Cr menghasilkan endapan
seperti
gelatin yang berwarna abu-abu hijau sampai abu-abu biru yaitu
kromium (III)
hidroksida, Cr(OH)3yang sedikit larut dalam zat pengendap
berlebih dalam keadaan
dingin dengan membentuk larutan lembayung atau merah jambu yang
mengandung
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
7/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
7
ion kompleks heksaaminakromat (III) denan mendidihkan larutan,
kromium
hidroksida diendapkan.
Cr3++ 3NH3+ 3H2OCr(OH)3+ 3NH4+
Cr(OH)3+ 6NH3
[Cr(NH3)6]
3+
+ 3OH
-
2) Larutan Natrium Hidroksida
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Cr menghasilkan endapan
kromium (III)
hidroksida, Cr(OH)3.
Cr3+ + 3OH-Cr(OH)3
Reaksi ini reversibel dengan sedikit penambahan asam endapan
melarut. Dalam
reagensia berlebih, endapan melarut dengan mudah dimana akan
terbentuk ion
tetrahidroksokromat (III).
Cr(OH)3 + OH- [Cr(OH)4]
-
Nikel (Ni)
Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat,
dapat ditempa dan sangat
kukuh. Logam ini melebur pada , dan besifat sedikit
magnetis.
1) Larutan Natrium Hidroksida
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Ni menghasilkan endapan
hijau nikel (II)
hidroksida, Ni(OH)2.
Ni2+ + 2OH-Ni(OH)2
Endapan tak larut dalam reagensian berlebih. Tak terjadi endapan
jika serta tartrat atu
sitrat, karena terbentuk kompleks.
2) Larutan Amonia
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Ni menghasilkan endapan
hijau nikel (II)
hidroksida, Ni(OH)2
Ni2++ 2NH3+ 2OH-Ni(OH)2+ 2NH4
+
yang larut dalam reagensia berlebih
Ni(OH)2+ 6NH3[Ni(NH3)6]2+ + 2OH-
Larutan berubah menjadi biru tua. Jika ada serta garam amonium
tak terjadi
pengendapan, tetapi kompleks tersebut langsung terbentuk dengan
segera.
Mangan (Mn)
Mangan adalah logam putih abu-abu yang penampilannya serupa besi
tuang. Ia melebur
kira-kira pada suhu . Ia bereaksi dengan air membentuk mangan
(II) hidroksida
dan hidrogen.
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
8/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
8
1) Larutan Natrium Hidroksida
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Mn menghasilkan endapan
mangan (II)
hidroksida, Mn(OH)2yang mula-mula berwarna putih.
Mn
2+
+ 2OH
-
Mn(OH)2
Endapan tak larut dalam reagensia berlebih. Endapan dengan cepat
teroksidasi bila
terkena udara, menjdai coklat, ketika terbentuk mengan dioksida
berhidrat,
MnO(OH)2.
Mn(OH)2+ H2O2MnO(OH)2+ 2OH-
2) Larutan Amonia
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Mn menghasilkan endapan
mangan (II)
hidroksida, Mn(OH)2yang mula-mula berwarna putih.
Mn2++ 2NH3+ 2H2OMn(OH)2+ 2NH4
+
Endapan larut dalam garam-garam amonium dimana reaksi
berlangsung ke arah kiri.
Pengendapan tak terjadi jika serta garam-garam amonium,
disebabkan oleh turunnya
ion hidroksil yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk
menghasilkan Mn(OH)2.
Zink (Zn)
Zink adalah logam yang putih kebiruan, logam ini cukup mudah
ditempa dan liat pada
. Zink melebur pada dan medidih pada .
1) Larutan Natrium Hidroksida
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Zn menghasilkan endapan
seperti gelatin
putih, yaitu zink (II) hidroksida, Zn(OH)2.
Zn2++ 2OH-Zn(OH)2
Endapan larut dalam asam
Zn(OH)2+ 2H+Zn2+ + 2H2O
Dan juga dalam reagen berlebih
Zn(OH)2+ 2OH-[Zn(OH)4]2-
Jadi, zink hidroksida adalah senyawa yang bersifat amfoter.
2) Larutan Amonia
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Zn menghasilkan endapan
seperti
gelatin putih, yaitu zink (II) hidroksida, Zn(OH)2yang mudah
larut dalam reagensia
berlebih dan dalam larutan amonium karena menghasilkan
tetraaminzinkat (II). Tidak
diendapkannya zink hidroksida oleh larutan amonia jika ada
amonium klorida
disebabkan oleh menurunnya konsentrasi ion-hidroksil sehingga
hasil kali Zn(OH)2
tak tercapai.
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
9/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
9
Zn2++ 2NH3+ 2H2OZn(OH)2+ 2NH4
+
Zn(OH)2+ 4NH3[Zn(NH3)4]2+ + 2OH-
Kobalt (Co)
Kobalt adalah logam berwarna abu-abu sperti baja, dan bersifat
sedikit magnetik. Iamelebur pada . Logam ini mudah melarut dalam
asam-asam mineral encer.
1) Larutan Natrium Hidroksida
Apabila ditambahkan dalam larutan garam Co dalam keaadaan dingin
mengendap
suatu garam basa berwarna biru.
Co2++ OH-+ NO3-Co(OH)NO3
Pada pemanasan dengan alkali berlebih garam basa itu diubah
menjadi endapan
kobalt (II) hidroksida yang berwarna merah jambu
Co(OH)NO3+ OH-Co(OH)2+ NO3
-
2) Larutan Amonia
Jika tak terdapat garam-garam amonium, sedikit amonia akan
mengendapkan
garam basa.
Co2++ NH3+ H2O + NO3-Co(OH)NO3+ NH4
+
Kelebihan reagensia melarutkan endapan dimana ion-ion
heksaaminakobaltat (II)
terbentuk.
Co(OH)NO3+ 6NH3[Co(NH3)6]2+ + NO3
- + OH-
Pengendapan garam basa tak terjadi sama sekali jika ada serta
ion amonium dalam
jumlah yang lebih banyak, melainkan kompleks tersebut akan
terbentuk dalam satu
tahap. Pada kondisi demikian, kesetimbangan menjadi sepert
berikut:
Co2+ + 6NH4+[Co(NH3)6]
2+ + H+
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
10/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
10
VI. Alat dan Bahan
1) Alat
30 tabung reaksi
1 buah pembakar spirtus 1 buah pengaduk kaca
13 buah rak tabung reaksi
12-15 pipet tetes
2) Bahan
Aqudes
Amonia pekat & 2 M
CoCl20,1 M
CrCl3.6H2O(s)0,1 M
CuCl2.2H2O(s)
Dimethilglioxime (DMG)
Etanol
Ethylendiamine
Butiran ZN / serbuk ZnCl2
FeCl3(s)0,1 M
FeSO4(s)0,1 M
Fe(NH3)2SO40,1 M
Fe(NO3) 0,1 M
HCl 2 M & 12 M
HNO32 M, pekat
K2Cr2O7(s)0,1 M
K4[Fe(CN)6] 0,1 M
KSCN jenuh
Ni(NO3)2
NaOH 0.6M, 1M, 2M, 6M
Larutan Na2C2O4
Larutan Na2EDTA
NiCl20,1 M
NaNO2jenuh
MnSO40,1 M
1,10-phenantrolin
NH4CNS 0,1 M
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
11/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
11
VII. Cara Kerja
1. Percobaan I : Reaksi Beberapa Ion Logam Transisi
a.
Reaksi dengan NaOH
Ditambahkan lagi NaOH berlebih
Lar utan
CrCl
Lar utan
CuSO4
Lar utan
NiCl
Lar utan
Mn(SO4)
Lar utan
FeCl3
Lar utan
ZnCl2
Lar utan
Fe(NH3)2SO4
Larutan
CoCl3
Endapan
abu-abu biruEndapan
biru
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan warna
hijau
Endapan
warna
biru
Endapan
merah
kecoklatan
Endapan
putih
Endapan
tidak larut
Terbentuk
endapan
biru (+)
Endapan
larut
Terbentuk
endapan
putih(+)
endapan
warna biru
(++)
Endapan
merah
jambu
Endapan
coklat
kemerahan
Endapan
hijau (+)
Diambil 1 ml
Ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 1 M
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
12/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
12
b. Reaksi dengan Amonia
Ditambahkan lagi amonia berlebih
Lar utan
CrCl
Lar utan
CuSO4
Lar utan
NiCl
Lar utan
Mn(SO4)
Lar utan
FeCl3
Lar utan
ZnCl2
Lar utan
Fe(NH3)2SO4
Larutan
CoCl3
Endapan
abu-abu biruEndapan
biru
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan warna
hijau
Endapan
warna
biru
Endapan
merah
kecoklatan
Endapan
putih
Endapan
larut
Endapan
larut
Endapan
larut
Endapan
larut
Endapan
larut
Endapan
merah
kecoklatan
Endapan
larut
Larutan
biru tua
Diambil 1 ml
Ditambahkan tetes demi tetes larutan amonia pekat
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
13/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
13
c. Reaksi dengan NH4CNS
d. Blanko
Diambil 1 mL
Ditambahakan NH4CNS 1mL
Larutan
CrCl3
Larutan
CuSO4
Larutan
Mn(SO4)
Larutan
Fe(NH3)2SO4
Larutan
ZnCl
Larutan
FeCl3
Larutan
CoCl2
Larutan NiCl
Larutan berwarna
biru (hampir sama
dengan semula)
Larutan
berwarna
hijau
larutan tidak
berwarna
Larutan merah
kecoklatan
Larutan tidak
berwarna
Larutan
berwarna
Larutan
berwarna
merah muda
Larutan
berwarna hijau
Diambil 1 mL
Ditambahakan NH4CNS 1mL
Larutan
CrCl3
Larutan
CuSO4
Larutan
Mn(SO4)
Larutan Fe(NH3)2SO4 Larutan
ZnCl
Larutan
FeCl3
Larutan
CoCl2
Larutan
NiCl2
Larutan berwarna
biru (+)
Larutan berwarna
biru kehijauan
larutan tidak
berwarna
Larutan warna
kuning (--)
Larutan tidak
berwarna
Larutan
berwarna kuning
Larutan
berwarna merah
muda (--)
Larutan
berwarna hijau
muda (--)
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
14/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
14
2. Percobaan II: pembentukan ion kompleks
a. Kompleks Cr (III)
b. Kompleks Fe (II) dan Fe(III)
Tabung 1
Ditambahkan lar encer CrCl32 ml
Ditambahkan sedikit Larutan Na2C2O4
dikocok
Larutan warna hijau (++)
1 ml lar Fe (II)
Larutan berwarna kuning (--)
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambahkan 2-3 tetes phenantroline
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambahkan larutan NH4CNS
Ditambahkan natrium oksalat
dikocok
Ditambahkan larutan NH4CNS
2 ml lar encer FeCl3
Jingga (+)
Merah kecoklatan
Lar merah
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
15/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
15
c. Kompleks Ni (II)
d.
Kompleks Cu (II)
e.
Kompleks Co (II)
Ditambahkan beberapa tetes
dimetilglioksiam (DMG)
Ditambahkan beberapa tetes
Na2EDTA
1 ml larutan Ni
Endapan berwarna merah
1 ml larutan Ni
Berwarna hijau
Tabung 1
Merah muda jernih
Dimasukkan 1 mL CuCl 0,1 M
Ditambahkan larutan Na2EDTA
Diambil seujung spatula
Ditempatkan pada kaca arloji
Ditambahkan larutan Na2EDTA
dikocok
Hasil
CuSO4.5H2O dan CuCl2.2H2O 1 ml CuSO4
Hasil
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
16/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
16
3. Percobaan (III): Perubahan Tingat Oksidasi
a. Fe2+
menjadi Fe3+
Larutan berwarna hijau
1 ml FeSO4
Ditambahkan 3 tetes larutan HNO3pekat
Dipanaskan 1-2 menit
Timbul
Ditambahkan NaOH 2M sedikit demi
Endapan hijau kotor
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
17/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
17
b. Cr6+
menjadi Cr3+
Larutanwarna biru keruh
Larutan berwarna hijau tua
Endapan abu-abu
Larutan warna jingga
2 ml K2Cr2O7
dimasukan kedalam tabung reaksi
dipanaskan
Ditambahkan padatan Zn 1-2 butir
Ditambahkan 1,5 HCl pekat
dipanaskan
Dituang ke tabung reaksi lain
Ditambahkan HNO3pekat tetes demi tetes
Dikocok
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
18/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
18
VIII. Hasil Pengamatan
1. Percobaan 1
a.
Reaksi beberapa Ion Logam Transisi dengan larutan NaOH 2M
Garam
Pengamatan
Sebelum reaksi
Setelah penambahan
tetes demi tetes
NaOH (2 tetes)
Rumus senyawa
yang terbentuk
Setelah penambahan
berlebih NaOH (3
tetes)
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
CrCl3Larutan berwarna biru(++)
Larutan berwarnahijau (+)
[Cr(H2O)3(OH)3]-(aq)
Terbentuk endapanhijau
[Cr(H2O)2(OH)4](s)
Mn(SO4)Larutan tidak
berwarnaHablur kuning [Mn(H2O)4(OH)2](s) Hablur kuning (++)
[Mn(H2O)3(OH)3](s)
Fe(NH3)2SO4Larutan berwarna
kuning (--)Tetap [Fe(H2O)4(OH)2]
-(aq)
Ada endapan hijau
diatas larutan yang
hilang ketika dikocok
[Fe(H2O)3(OH)3](s)
FeCl3Larutan berwarna
kuning
Larutan berwarna
jingga[Fe(H2O)3(OH)3]
-(aq)
Larutan berwarna
jingga, endapan
coklat kemerahan
[Fe(H2O)3(OH)3](s)
CoCl2Larutan berwarna
merah muda jernih
Terbentuk hablur
coklat[Co(H2O)4(OH)2](s) Hablur coklat (++)
[Co(H2O)3(OH)3](s)
NiCl2Larutan berwarna
hijau jernih
Larutan hijau keruh,
endapan hijau [Ni(H2O)4(OH)2](s)
Larutan berwarna
hijau keruh, endapanhijau (++)
[Ni(OH)3(H2O)3](s)
CuSO4Larutan berwarna biru
kehijauan
Larutan biru keruh,
endapan hijau[Cu(H2O)4(OH)2](s)
Larutan berwarna biru
keruh, endapan biru
(++)
[Cu(H2O)3(OH)3](s)
ZnCl2Larutan tidak
berwarnaHablur putih [Zn(H2O)4(OH)2](s) Hablur putih (++)
[Zn(H2O)3(OH)3](s)
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
19/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
19
b. Reaksi beberapa Ion Logam Transisi dengan larutan ammonia
2M
Garam
Pengamatan
Sebelum reaksi
Setelah penambahan
tetes demi tetes NH3
(1 tetes)
Rumus senyawa
yang terbentuk
Setelah penambahan
berlebih NH3(1
tetes)
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
CrCl3Larutan berwarna biru
(++)
Larutan biru keruh,
endapan abu-abu biruCr(OH)3(s)
Larutan berwarna biru
keruh, endapan larut[Cr(NH3)6]
3+(aq)
Mn(SO4)Larutan tidakberwarna
Larutan warnakuning, endapan putih
Mn(OH)2(s) Endapan larut [Mn(NH3)6]2+
(aq)
Fe(NH3)2SO4Larutan berwarna
kuning (--)Tetap [Fe(H2O)(NH3)5]
2+(aq
Larutan berwarna
hijau kehitaman[Fe(NH3)6]
2+(aq)
FeCl3Larutan berwarna
kuning
Larutan warna merah
kecoklatan[Fe(H2O)(NH3)5]
3+(aq)
Larutan berwarna
merah kecoklatan
keruh
[Fe(NH3)6]3+
(aq)
CoCl2Larutan berwarna
merah muda jernih
Larutan berwarna
hijau[Co(NH3)6]
2+(aq)
larutan berwarna
hijau, terbentuk
endapan
Co(OH)3(s)
NiCl2Larutan berwarna
hijau jernih
Larutan berwarna biru
muda[Ni(H2O)(NH3)5]
2+(aq)
Larutan berwarna biru
jernih[Ni(NH3)6]
2+(aq)
CuSO4
Larutan berwarna biru
kehijauan
Larutan berwarna biru
tua[Cu(H
2O)(NH
3)
3]2+
(aq)
Larutan berwarna biru
tua (+)[Cu(NH
3)4]2+
(aq)
ZnCl2Larutan tidak
berwarna
Terbentuk endapan
putihZn(OH)2(s)
Terbentuk endapan
putih keruh
[Zn(NHs)(OH)2](s)
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
20/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
20
c. Reaksi beberapa Ion Logam Transisi dengan larutan ammonia
tiosianat 0,1M
GaramPengamatan
Sebelum reaksi Setelah penambahan NH4CNS (1 mL) Rumus ion
kompleks
CrCl3 Larutan berwarna biru (++) Larutan berwarna biru (hampir
sama
dengan semula)
-
Mn(SO4) Larutan tidak berwarna Tidak terjadi perubahan -
Fe(NH3)2SO4 Larutan berwarna kuning (--) Larutan berwarna merah
kecoklatan [Fe SCN]+
FeCl3 Larutan berwarna kuning Larutan berwarna merah kecoklatn
[Fe(SCN)]+
CoCl2 Larutan berwarna merah muda jernih Tidak terjadi perubahan
-
NiCl2 Larutan berwarna hijau jernih Tidak terjadi perubahan
-
CuSO4 Larutan berwarna biru kehijauan Larutan berwarna hijau
muda [Cu(SCN)]+
ZnCl2 Larutan tidak berwarna Tidak terjadi perubahan -
d. Blanko untuk percobaan reaksi garam transisi dengan ammonium
tiosianat
Garam Pengamatan
Sebelum reaksi Setelah penambahan 1 mL air
CrCl3 Larutan berwarna biru Larutan berwarna biru (+)
Mn(SO4) Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna
Fe(NH3)2SO
4Larutan berwarna kuning (--) Larutan berwarna kuning (---)
FeCl3 Larutan berwarna kuning Larutan berwarna kuning
CoCl2 Larutan berwarna merah muda jernih Larutan berwarna merah
muda (--)
NiCl2 Larutan berwarna hijau jernih Larutan berwarna hijau muda
(--)
CuSO4 Larutan berwarna biru kehijauan Larutan berwarna biru
kehijauan
ZnCl2 Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
21/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
21
2. Percobaan II: Pembentukan ion kompleks
a. Kompleks Cr (III)
Warna larutan CrCl3.6H2O : biru (++
Reagen yang
ditambahkan
Warna reagen yang
ditambahkan
Pengamatan setelah
bereaksi
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
Na2C2O4 Larutan tidak berwarnaLarutan berwarna hijau
(++)[Cr(C2O4)3]
3-(aq)
b. Kompleks Fe (II)
Warna larutan Ferro sulfat : kuning (-)
Garam Pengamatan
FeSO4+ air
Setelah penambahan kristal
1,10-phenantroline
Rumus ion kompleks yang
terbentuk
Larutan berwarna kuning (+) [Fe(H2O)6] (aq)
c. Kompleks Fe (III)
Warna larutan FeCl3 : kuning
Setelah penambahan NH4CNS berlebih (4 tetes) warna larutan :
merah
Larutan
garam
Pengamatan
Setelah penambahan tetes
demi tetes NH4CNS (2 tetes)
Rumus ion kompleks yang
terbentuk
Setelah penambahan
berlebih Na2C2O4(11 tetes)
Rumus ion kompleks yang
terbentuk
FeCl3Larutan berwarna merah
kecoklatan[Fe(CNS)]2+ Larutan berwarna jingga (+) [Fe(CNS)4]
+
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
22/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
22
d. Kompleks Co (II)
Warna larutan CoCl2: merah muda jernih
Reagen yang
ditambahkan
Warna reagen yang
ditambahkanPengamatan setelah bereaksi
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
Larutan Na2EDTA Larutan tidak berwarna Larutan berwarna mearh
muda [Co(EDTA)]
e.
Kompleks Ni (II)
Warna larutan Ni(NO3)2: hijau
Reagen yang
ditambahkan
Warna reagen yang
ditambahkan
Pengamatan setelah
bereaksi
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
Dimethylglioksim Larutan tidak berwarna
Larutan berwarna
merah muda, endapan
merah
[Ni(DMG)]2+
Larutan Na2EDTA Larutan tidak berwarna Larutan berwarna hijau
[Ni(EDTA)2]
f. Kompleks Cu (II)
Warna CuSO4.5H2O : kristal berwarna biru (++)
Warna CuCl2.2H2O : kristal berwarna hijau
Reagen yang
ditambahkan
Warna reagen yang
ditambahkan
Pengamatan setelah
bereaksi
Rumus ion kompleks
yang terbentuk
Larutan Na2EDTA Larutan tidak berwarna Larutan berwarna biru
[Cu(EDTA)2]+
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
23/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
23
3. Percobaan III :Perubahan tingkat oksidasi
a. Perubahan Fe2+
menjadi Fe3+
Warna larutan ferrosulfat : kuning (-)
Perlakuan Pengamatan Rumus ion kompleks yang terbentuk / reaksi
yang terjadi
Penambahan HNO3pekat 3 tetes Larutan berwarna hijau Fe+
(aq)+ HNO3(aq) + 3H
+Fe ++ NO(g)+ 2H2O(l)
Setelah dipanaskan 1-2 menit Timbul gelembung gas NO
Setelah didinginkan
Larutan tidak berwarna endapan
warna hitam
Penambahan larutan NaOH 2MTerbentuk endapan berwarna
hijau kotorFe3++ NaOH Fe(OH)3(s)
b.
Perubahan Cr6+
menjadiFeCr3+
Warna larutan K2Cr2O7: jingga
Perlakuan PengamatanRumus ion kompleks yang terbentuk / reaksi
yang
terjadi
Pemanasan Larutan berwarna jingga
Penambahan bijih Zn
larutan berwarna jingga,
terbentuk endapan warna abu-
abu
Penambahan HCl pekat Larutan berwarna biru keruh
Pemanasan Timbul gas klor
Penambahan HNO3 setelah
perubahan warna akhir
Larutan berwarna hijau tua K2Cr2O7(aq)+ 14HCl 2Cr++ 3Cl2+ 2K
++ Cl-+ 7H2O(l)
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
24/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
24
IX. Pembahasan
1. Percobaan 1: Reaksi beberapa Ion logam Transisi
Pada percobaan pertama ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
beberapa
reaksi logam transisi. Beberapa logam yang digunakan dalam
reaksi adalah Cr, Mn,Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn. Logam-logam tersebut
dalam bentuk garam akan direaksikan
menggunakan NaOH, NH3, dan NH4CNS.
1) Reaksi dengan NaOH
Pada dasarnya semua logam transisi dapat membentuk endapan jika
direaksikan
dengan logam alkali. Endapan tersebut merupakan endapan
hidroksida. Berikut
uraian beberapa reaksi logam transisi dengan NaOH:
a) Garam CrCl3
Larutan CrCl3diambil 1 mL untuk dimasukkan dalam tabung reaksi
lalu
ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan larutan berwarna hijau
(+). Setelah
ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 3 tetes terbentuk endapan
hijau pada
larutan. Hal ini terjadi karena adanya pergeseran kesetimbangan
ke bentuk
awal sehingga reaksinya menjadi seperti berikut:
[Cr(H2O)6]3+
(aq)+ OH-[Cr(H2O)3(OH)3]
-(aq)
[Cr(H2O)3(OH)3]-(aq)+ OH
-[Cr(H2O)2(OH)4](s)
b) Garam Mn(SO)4
Larutan MnSO4yang tidak berwarna diambil 1 mL untuk dimasukkan
ke
dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan
hablur
berwarna kuning. Seharusnya endapan atau hablur yang terbentuk
adalah
berwarna putih, ketidaksesuaian ini dikarenakan endapan tersebut
mulai ada
kontak dengan udara (teroksidasi). Kemudian, ditambahkan NaOH
berlebih
sebanyak 3 tetes menghasilkan hablur kuning (++). Hal ini
menunjukkan
bahwa logam Mn jika direaksikan dalam reagen alkali berlebih
endapan tidak
larut. Berikut reaksi yang terjadi:
[Mn(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Mn(H2O)4(OH)2](s)
[Mn(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Mn(H2O)3(OH)3](s)
c) Garam Fe(NH3)2SO4
Larutan Fe(NH3)2SO4 diambil 1 mL untuk dimasukkan dalam
tabung
reaksi lalu ditambahkan NaOH 2 tetes tidak terjadi perubahan.
Setelah
ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 3 tetes terbentuk endapan
hijau, namun
setelah dikocok menghilang. Hal ini sesuai dengan teori yang ada
bahwa besi
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
25/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
25
(II) jika direaksikan dengan NaOH menghasilkan endapan hijau
kotor.
Sehingga dapat dituliskan reaksinya sebagai berikut:
[Fe(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Fe(H2O)4(OH)2]
-(aq)
[Fe(H2O)4(OH)2]
-
(aq) + OH
-
[Fe(H2O)3(OH)3](s)d) Garam FeCl3
Larutan FeCl3 diambil 1 mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi
lalu
ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan larutan berwarna jingga.
Namun,
setelah ditambahkan NaOH berlebih sebayank 3 tetes terbentuk
endapan
coklat kemerahan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa
besi (III) jika
direaksikan dengan NaOH menghasilkan endapan coklat kemerahan.
Sehingga
dapat dituliskan reaksinya sebagai berikut:
[Fe(H2O)6]3+
(aq)+ OH-[Fe(H2O)3(OH)3]
-(aq)
[Fe(H2O)3(OH)3]-(aq) + OH
-[Fe(H2O)2(OH)4](s)
e) Garam CoCl2
Larutan CoCl2berwarna merah muda ini diambil 1 mL dan
dimasukkan
dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan
hablur
berwarna coklat. Seharusnya endapan yang dihasilkan adalah
berwarna merah
jambu, ketidaksesuaian ini dikarenakan saat penambahan NaOH
terjadi kontak
dengan udara sehingga teroksidasi. Kemudian ditambahkan NaOH
berlebih
sebanyak 3 tetes terbentuk endapan hablur coklat (++). Berikut
reaksi yang
terjadi:
[Co(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Co(H2O)4(OH)2](s)
[Co(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Co(H2O)3(OH)3](s)
f) Garam NiCl2
Larutan NiCl2yang berwarna hijau diambil 1 mL dan dimasukkan
dalam
tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan
larutan
keruh dan endapan berwarna hijau. Setelah ditambahkan NaOH
berlebih
sebanyak 3 tetes terbentuk endapan hijau (++). Hal ini sesuai
dengan teori
bahwa Ni akan membentuk endapan berwarna hijau apabila
direaksikan
dengan NaOH dan tidak larut dalam reagen berlebih. Reaksinya
dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
[Ni(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Ni(H2O)4(OH)2](s)
[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Ni(H2O)3(OH)3](s)
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
26/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
26
g) Garam CuSO4
Larutan CuSO4yang berwarna biru diambil 1 mL dan dimasukkan
dalam
tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan
larutan
berwarna biru keruh dan terbentuk endapan biru. Hal ini sesuai
dengan teoribahwa Cu akan membentuk endapan berwarna biru apabila
direaksikan
dengan NaOH. Setelah ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 3
tetes
terbentuk endapan biru (++). Hal ini menunjukkan bahwa logam Cu
jika
direaksikan dalam reagen alkali berlebih endapan tidak larut.
Berikut reaksi
yang terjadi:
[Cu(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Cu(H2O)4(OH)2](s)
[Cu(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Cu(H2O)3(OH)3](s)
h) Garam ZnCl2
Larutan ZnCl2yang berwarna biru diambil 1 mL dan dimasukkan
dalam
tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan
hablur
berwarna putih. Hal ini sesuai dengan teori bahwa logam Zn akan
membentuk
hablur berwarna putih apabila direaksikan dengan NaOH.
Setelah
ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 3 tetes terbentuk hablur
putih (++).
Seharusnya endapan larut dalam reagen alkali berlebih karena
zink (II)
hidroksida bersifat amfoter. Ketidaksesuaian ini dikarenakan
jumlah tetesan
NaOH yang ditambahkan masih kurang. Berikut reaksi yang
terjadi:
[Zn(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Zn(H2O)4(OH)2](s)
[Zn(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Zn(H2O)3(OH)3](s)
2) Reaksi dengan amonia
Pada dasarnya semua logam transisi yang mengendap dapat larut
kembali apabila
direaksikan dengan amonia. Berikut uraian beberapa reaksi logam
transisi dengan
amonia:
a) Garam CrCl3
Larutan CrCl3diambil 1 mL untuk dimasukkan dalam tabung reaksi
lalu
ditambahkan 1 tetes NH3 pekat terbentuk endapan abu-abu biru dan
larutan
biru keruh. Setelah ditambahkan NH3pekat berlebih sebanyak 1
tetes endapan
tersebut larut. Hal ini sesuai dengan teori bahwa logam Cr
apabila direaksikan
dengan amonia akan menghasilkan endapan dan akan larut dalam
reagen
berlebih. Sehingga reaksinya menjadi seperti berikut:
Cr3+(aq)+ 3NH3+ 3H2OCr(OH)3(s) + 3NH4
+(aq)
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
27/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
27
Cr(OH)3(s) + 6NH3[Cr(NH3)6]3+
(aq)
b) Garam Mn(SO)4
Larutan MnSO4yang tidak berwarna diambil 1 mL untuk dimasukkan
ke
dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 tetes NH3 pekat
menghasilkanendapan berwarna putih dan larutan berwarna kuning.
Kemudian,
ditambahkan NH3 pekat berlebih sebanyak 1 tetes endapan tersebut
dapat
larut. Sebab, penambahan amonia berelebih mengakibatkan reaksi
bergeser ke
kiri dan membuat konsentrasi ion hidroksil sangat kecil
(menurun) yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk menghasilkan endapan
Mangan(II)
hidroksida. Berikut reaksi yang terjadi:
Mn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2OMn(OH)2(s) + 2NH4
+(aq)
Mn(OH)2(s) + 6NH3[Mn(NH3)6]2+
(aq)
c) Garam Fe(NH3)2SO4
Larutan Fe(NH3)2SO4 diambil 1 mL untuk dimasukkan dalam
tabung
reaksi lalu ditambahkan NH3pekat 1 tetes tidak terjadi
perubahan. Seharusnya
terbentuk endapan tetapi tidak terjadi dikarenakan tetesan NH3
pekat yang
ditambahkan masih kurang. Namun, setelah ditambahkan NH3 pekat 1
tetes
lagi menghasilkan larutan berwarna hijau kehitaman. Hal ini
menunjukkan
bahwa ion amonium ada dalam jumlah banyak sehingga, disosiasi
amonium
hidroksida tertekan dan konsentrasi ion hidroksil menjadi
semakin rendah.
Dengan demikian pengendapan tidak terjadi, sehingga dapat
dituliskan
reaksinya sebagai berikut:
Fe2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]
2+(aq)
[Fe(H2O)(NH3)5]2+
(aq)+ NH3[Fe(NH3)6]2+
(aq)
d) Garam FeCl3
Larutan FeCl3 diambil 1 mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi
lalu
ditambahkan 1 tetes NH3 pekat menghasilkan larutan berwarna
merah
kecoklatan. Seharusnya terbentuk endapan tetapi tidak terjadi
dikarenakan
tetesan NH3 pekat yang ditambahkan masih kurang. Namun,
setelah
ditambahkan NH3 pekat berlebih sebanyak 1 tetes larutan berwarna
merah
kecoklatan keruh. Hal ini menunjukkan bahwa endapan mulai
terbentuk
karena endapan yang dihasilkan merupakan besi (III) hidroksida
dan Kspnya
begitu kecil, sehingga terjadi pengendapan. Apabila NH3
ditambahkan
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
28/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
28
berlebih sekali lagi maka, kekeruhan menghilang dan larutan
menjadi jernih
merah kecoklatan. Reaksinya dapat dituliskan sebagai
berikut:
Fe3+(aq)+ 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]
3+(aq)
[Fe(H2O)(NH3)5]
3+
(aq)+ NH3
[Fe(NH3)6]
3+
(aq)
e) Garam CoCl2
Larutan CoCl2 diambil 1 mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi
lalu
ditambahkan 1 tetes NH3 pekat menghasilkan larutan berwarna
hijau.
Seharusnya terbentuk endapan tetapi tidak terjadi dikarenakan
tetesan NH3
pekat yang ditambahkan masih kurang. Namun, setelah ditambahkan
NH3
pekat berlebih sebanyak 1 tetes larutan berwarna hijau dan
terbentuk endapan.
Apabila NH3 ditambahkan berlebih sekali lagi maka, endapan akan
larut
karena jumlah ion ammonium dalam jumlah lebih banyak dan
senyawa
kompleks akan terbentuk dalam satu tahap. Sehingga dapat
dituliskan reaksi
kesetimbangannya adalah sebagai berikut:
Co2+(aq)+ 3NH3+ 2H2OCo(OH)3(s) + 2NH4
+(aq)
Co(OH)3(s) + 6NH3(aq)[Co(NH3)6]2+
(aq)
[Co(NH3)6]2+
(aq) Co2+
(s) + 6NH4+
(aq)
Kesetimbangan bergeser ke kanan karena pengikatan ion hidrogen
oleh
amonia.
H++ NH3NH4+
f) Garam NiCl2
Larutan NiCl2yang berwarna hijau diambil 1 mL dan dimasukkan
dalam
tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 tetes NH3pekat menghasilkan
larutan
berwarna biru muda. Setelah ditambahkan NH3 pekat berlebih
sebanyak 1
tetes menghasilkan larutan berwarna biru jernih. Hal ini
menunjukkan bahwa
senyawa kompleks terbentuk dengan segera. Reaksinya dapat
dituliskan
sebagai berikut:
Ni2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Ni(H2O)(NH3)5]
2+(aq)
[Ni(H2O)(NH3)5]2+
(aq)+ NH3[Ni(NH3)6]2+
(aq)
Apabila tidak demikian, berarti reaksi yang terjadi akan
menghasilkan
endapan untuk penambahan NH3 pekat pertama kali dan akan larut
dalam
penambahan amonia berlebih. Reaksinya dapat ditunjukkan sebagai
berikut:
Ni2+(aq)+ 2NH3+ 2H2ONi(OH)2(s) + 2NH4+(aq)
Ni(OH)2(s) + 6NH3(aq)[Ni(NH3)6]2+
(aq)
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
29/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
29
g) Garam CuSO4
Larutan CuSO4yang berwarna biru diambil 1 mL dan dimasukkan
dalam
tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 tetes NH3pekat menghasilkan
larutan
berwarna biru tua. Kemudian ditambahkan NH3 pekat 1 tetes
lagimenghasilkan larutan berwarna biru tua (+). Hal ini menunjukkan
bahwa
senyawa kompleks langsung terbentuk. Sebab, larutan CuSO4
merupakan
garam asam dan amonia yang digunakan untuk menetralkannya
berlebih
sehingga, endapan tidak terjadi sama sekali. Berikut reaksi yang
terjadi:
Cu2+(aq)+ 3NH3+ H2O [Cu(H2O)(NH3)3]
2+(aq)
[Cu(H2O)(NH3)3]2+
(aq) + NH3[Cu(NH3)4]2+
(aq)
h) Garam ZnCl2
Larutan ZnCl2yang berwarna biru diambil 1 mL dan dimasukkan
dalam
tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 tetes NH3 pekat
menghasilkan
endapan berwarna putih. Lalu ditambahkan NH3 berlebih sebanyak 1
tetes
endapan tidak larut. Seharusnya endapan larut dalam larutan
amonia apabila
jika berlebih. Namun, hal tersebut tidak terjadi dikarenakan
tetesan NH3yang
ditambahkan masih kurang.
Apabila NH3ditambahkan berelebih sekali lagi maka, endapan akan
larut.
Sebab, konsentrasi ion hidroksil akan menurun sampai Ksp zink
(II)
hidroksida tidak tercapai, sehingga akan menghasilkan
teteraaminzinkat (II).
Berikut reaksi yang terjadi:
Zn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2OZn(OH)2(s) + 2NH4
+(aq)
Zn(OH)2(s) + NH3[Zn(NHs)(OH)2](s)
3) Reaksi dengan NH4CNS
Pada percobaan ini larutan masing-masing larutan garam logam
transisi
diambil 1 mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan
1 mL
NH4CNS. Kemudian dibandingkan perubahan warna yang terjadi
dengan larutan
blanko. Larutan blanko dibuat dari 1 mL larutan garam logam
transisi
ditambahkan dengan aquades 1 mL. Hal ini bertujuan untuk
membedakan kation
mana yang membentuk ion kompleks dengan ion CNS-. Kation dari
garam logam
transisi yang dapat membentuk ion kompleks dengan ion CNS-adalah
Cu2+, Fe2+,
dan Fe3+. Hal ini ditunjukkan dari perubahan warna yang terjadi
pada larutan saat
ditambahkan amonium tiosianat.
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
30/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
30
Belum tentu perubahan warna tersebut mengindikasikan adanya
pembentukan ion kompleks. Namun, saat ion CNS- yang bertindak
sebagai ligan
terikat pada logam akan menimbulkan suatu interaksi elektron
yang terjadi
disekitar ion pusat. Interaksi tersebut membutuhkan energi dan
energi tersebutdigunakan untuk melakukan eksitasi. Eksitasi yang
terjadi seperti gelombang
cahaya dimana akan dihasilkan warna-warna tertentu.
Selain itu, warna yang dihasilkan akibat dari pengisian orbital
dpada logam
yang kosong dimana logam transisi cenderung bersifat
paramagnetik. Artinya,
mudah ditarik oleh medan magnet dan mudah menerima sumbangan
elektron.
Sehingga, banyak logam transisi digunakan sebagai penghantar
panas dan listrik
yang baik.
Terlepas dari kegunaan dan aktivitas elektron yang terjadi
antara logam-ligan
atau ligan-logam. Warna yang dihasilkan pada pembentukan senyawa
kompleks
yang terjadi pada kation Cu2+, Fe2+, dan Fe3+ dengan anion CNS-
dapat
dibandingkan dengan larutan blanko yang telah dibuat. CuSO4
setelah
ditambahkan NH4CNS, larutan berubah warna dari biru menjadi
hijau muda.
Sedangkan Fe(NH3)2SO4 dan FeCl3 mngalami perubahan warna
setelah
ditambahkn NH4CNS menjadi larutan berwarna merah kecoklatan.
Jika dibandingkan dengan blanko, garam CuSO4, Fe(NH3)2SO4, dan
FeCl3
yaitu menghasilkan warna masing-masing berturut-turut adalah
larutan berwarna
biru kehijauan, larutan berwarna kuning (---), dan larutan
berwarna kuning. Hal
ini menunjukkan perbedaan antara warna yang dihasilkan dengan
NH4CNS dan
aquades. Sehingga, semakin menguatkan bahwa dari delapan larutan
garam
logam transisi yang telah disiapkan dalam percobaan yang
menunjukkan hasil
positif bereaksi dengan ion CNS-membentuk kompleks adalah kation
Cu2+, Fe2+,
dan Fe3+. Sedangkan, untuk kelima larutan garam logam transisi
yang lain seperti
Mn(SO)4 , ZnCl2, CoCl2, NiCl2, CrCl3tidak mengalami perubahan
warna saat
direaksikan dengan NH4CNS atau dapat dikatakan tetap.
2. Percobaan II: Pembentukan ion kompleks oleh ion logam
transisi
1) Kompleks Cr (III)
Pada percobaan ini mula-mula larutan CrCl32 mL dimasukkan dalam
tabung
reaksi. Kemudian ditambahkan larutan Na2C2O4 beberapa tetes
hingga
menghasilkan larutan berwarna hijau. Warna tersebut menunjukka
adanya
senyawa kompleks yang terbentuk yaitu [Cr(C2O4)3]3-. Fungsi
penambahan
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
31/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
31
reagen Na2C2O4 adalah sebagai peneyedia ligan berupa ion C2O42-
dimana ion
tersebut akan menggantikan ion Cl- . Hal ini dapat dilihat dari
persamaan berikut:
CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq)[Cr(C2O4)3]3-
(aq)+ 2Na++ 3Cl-
Karena Cr
3+
merupakan ion yang stabil dari sederetan tingkat oksidasi
padalogam Cr dan mempunyai bilangan koordinasi 6 serta berada pada
orbital d3yang
cenderung menyukai bentuk oktahedral, maka dapat digambarkan
struktur
molekulnya sebagai berikut:
2) Kompleks Fe (II) dan Fe (III)
a) Fe (II)
Pada percobaan pembentuka ion Fe (II) larutan yang digunakan
adalah
Fe(NO3)2 . Mula-mula larutan Fe(NO3)21 mL dimasukkan dalam
tabung reaksi,
kemudian ditambahkan 1,10-phenantroline 2-3 tetes menghasilkan
larutan
berwarna kuning (+). Jika ditambahkan 1,10-phenantroline
berlebih antara 5-10
tetes lagi akan didapatkan perubahan warna yang jelas hingga
sampai berwarna
jingga namun, hal tersebut tidak dilakukan. Senyawa kompleks
yang terbentuk
adalah [Fe(H2O)6]2+ dimana Fe mendapatkan 6 molekul Ligan
yang
menggantikan keberadaan ion NO3-. H2O merupakan ligan lemah, dan
Fe
2+
berada pada orbital d6 yang menyukai bentuk tetrahedral. Dapat
ditunjukkan
struktur molekulnya adalah sebagai berikut:
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
32/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
32
b) Fe (III)
Pada pembentukan ion Fe3+, mula-mula larutan FeCl3 2 mL
dimasukkan
dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes larutan
NH4CNS
menghasilkan larutan berwarna merah kecoklatan. Hal ini
menunjukkanterbentuknya senyawa kompleks yaitu Fe(CNS)3. Lalu
ditambahkan natrium
oksalat kurang lebih 11 tetes menghasilkan larutan berwarna
jingga (+).
Perubahan warna tersebut diakibatkan tergantinya ligan CNS-oleh
ligan C2O42-.
Setelah itu, ditambahkan lagi NH4CNS 4 tetes menghasilkan
larutan berwarna
merah. Hal ini menunjukkan bahwa ligan CNS- yang merupakan ligan
kuat
mampu mendesak dan menggantikan ligan C2O42- untuk berikatan
kembali
dengan Fe3+. Uraian di atas dapat ditunjukkan dari persamaan
reaksi berikut ini:
FeCl3(aq) + 3NH4CNS(aq)Fe(CNS)3(aq) + 3NH4Cl
Fe(CNS)3(aq)+ Na2C2O4(aq)Fe(C2O4)(aq)+ 2Na++ CNS-
3) Kompleks Kobalt (II)
Mula-mula larutan CoCl2 1 mL dimasukkan dalam tabung reaksi,
kemudian
ditambahkan beberapa tetes larutan Na2EDTA tidak terjadi
perubahan. Larutan
Na2EDTA memberikan EDTA sebagai ligan yang akan berpasangan
dengan
Co2+. EDTA merupakan ligan kuat yang mampu menggantikan 2
molekul Cl-.
Berikut adalah struktur molekul dari senyawa kompleks
[Co(EDTA)]:
4) Kompleks Nikel (II)
Pada percobaan ini, pembentukan ion kompleks Ni2+ ditunjukkan
dengan
mereaksikannya dengan 2 reagen yaitu dimetilglioksima (DMG) dan
Na 2C2O4.
Berikut uraiannya:
a) Mula-mula larutan Ni(NO3)2 1 mL dimasukkan dalam tabung
reaksi,
kemudian ditambahkan larutan dimetilglioksima (DMG) beberapa
tetes
menghasilkan larutan berwarna merah muda dan terdapat endapan
warnamerah. Hal ini menunjukkan 2 molekul ligan NO3
-digantikan oleh 1 molekul
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
33/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
33
dimetilglioksima (DMG) membentuk senyawa kompleks yaitu
[Ni(DMG)]2+.
Struktur molekul dari [Ni(DMG)]2+ ditunjukkan sebagai
berikut:
b) Mula-mula larutan Ni(NO3)2 1 mL dimasukkan dalam tabung
reaksi,
kemudian ditambahkan larutan Na2EDTA 10 tetes menghasilkan
larutan
berwarna hijau. Hal ini menunjukkan terbentuknya senyawa
kompleks
[Ni(EDTA)2]2+dimana ion NO3
-sebagai ligan digantikan oleh EDTA. Sebab,
ligan EDTA lebih kuat daripada NO3- sehingga, mampu mendesak
dan
menggantikan posisi NO3-untu berikatan dengan logam Ni.Struktur
molekul
dari [Ni(EDTA)2]2+ ditunjukkan sebagai berikut:
5)
Kompleks Cu (II)
Pada percobaan ini, pembentukan ion kompleks Cu2+dapat
ditunjukkan dengan
melihat perbandingan warna kristal antara CuSO4.5H2O dan
CuCl2.2H2O. Selain
itu, garam CuSO4 juga direaksikan dengan Na2EDTA. Sebagaimana
uraiannya
berikut ini:
a) Warna kristal untuk CuSO4.5H2O adalah biru (++), sedangkan
kristal
CuCl2.2H2O berwarna hijau
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
34/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
34
b) Larutan CuSO4 1 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
kemudian
ditambahkan Na2EDTA 10 tetes menghasilkan larutan berwarna biru
jernih.
Hal ini menunjukkan senyawa kompleks terbentuk yaitu
[Cu(EDTA)2]2+.
Kompleks yang terbentuk akibat EDTA bertindak sebagai ligan
mampumenggantikan SO4
2-, sehingga dapat dituliskan struktur molekulnya sebagai
berikut:
3. Percobaan III: Perubahan Tingkat Oksidasi
1) Perubahan Fe2+
menjadi Fe3+
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat
oksidasi
pada logam transisi. Mula-mula larutan FeSO41 mL ditambahkan
HNO3pekat 3
tetes menghasilkan larutan berwarna hijau (+). Setelah itu
dipanaskan 1-2 menit
lalu didinginkan, larutan menjadi tidak berwarna dan terbentuk
endapan hitam.
Selama pemanasan timbul gelembung gas, gas tersebut merupakan
gas Nitrogen
Oksida yang terurai akibat pemanasan. Selain itu, akibat
pemanasan juga Fe2+
teroksidasi menjadi Fe3+. Sebagaimana reaksinya ditunjukkan
sebagai berikut:
Fe2+(aq)+ HNO3(aq) + 3H
+Fe3++ NO(g)+ 2H2O(l)
Agar diperoleh hasil yang maksimal perubahan tingkat oksidasi
pada Fe2+
menjadi Fe3+ maka, dilakukan pengujian dengan menambahkan NaOH
pada
larutan yang dihasilkan. Setelah ditambahkan NaOH 2 M beberap
tetes terbentuk
endapan hijau kotor yang melayang-layang pada bagian atas. Hal
ini
menunjukkan bahwa Fe (II) mudah dioksidasi menjadi Fe (III)
dengan
penambahan larutan basa. Berikut reaksi yang terjadi:
Fe3++ NaOH Fe(OH)3(s)
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
35/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
35
2) Perubahan Cr6+
menjadi Cr3+
Pada percobaan ini digunakan larutan K2Cr2O72 mL yang dimasukkan
dalam
tabung reaksi kemudian dipanaskan tidak terjadi perubahan atau
tetap berupa
larutan berwarna jingga. Lalu ditambahkan padatan Zn menimbulkan
endapanberwarna abu-abu pada bagian bawah larutan. Endapan tersebut
larut setelah
ditambahkan HCl pekat 1,5 mL yang menghasilkan larutan berwarna
biru keruh.
Selanjutnya dilakukan pemanasan yang menimbulkan gas, gas
tersebut
merupakan gas klor yang dilepaskan. Perlakuan ini bertujuan
untuk melakukan
reduksi terhadap Cr6+ menjadi Cr3+. Kemudian langkah terakhir
adalah
menambahkan HNO3beberapa tetes hingga menghasilkan larutan
berwarna hijau
tua. Hal ini dilakukan hanya untuk menunjukkan bahwa telah
terjadi reduksi
terhadap Cr6+ menjadi Cr3+. Sebagaimana ditunjukkan sebagai
berikut reaksi-
reaksi yang terjadi:
K2Cr2O7(aq)+ 14HCl2Cr3++ 3Cl2+ 2K
++ Cl-+ 7H2O(l)
X. Kesimpulan
1) Reaksi-reaksi ion logam transisi dapat dipelajari dengan cara
mereaksikannya
dengan NaOH, NH3, dan NH4CNS dimana akan dihasilkan warna-warna
tertentu
dan terbentuknya yang mengindikasikan adanya senyawa
kompleks.
2) Pembentukan ion kompleks dapat dilakukan dengan menambahkan
larutan yang
mengandung ligan-ligan dalam deret spektrokimia seperti ion
oksalat, H2O, CNS-,
EDTA, dan DMG.
3) Perubahan warna akibat perubahan bilangan oksidasi dari
senyawa logam transisi
dapat diperoleh dengan melakukan pemanasan, penambahan asam-basa
kuat
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
36/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
36
XI. Jawaban Pertanyaan
1. Tulislah seluruh reaksi yang ada pada percobaan I sampai IV
serta berikan perubahan
warnanya.
Jawab:1) Percobaan I
A. Reaksi dengan NaOH
a) Garam CrCl3
[Cr(H2O)6]3+
(aq)+ OH-[Cr(H2O)3(OH)3]
-(aq)
Hijau (+)
[Cr(H2O)3(OH)3]-(aq)+ OH
-[Cr(H2O)2(OH)4](s)
hijau
b) Garam Mn(SO)4
[Mn(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Mn(H2O)4(OH)2](s)
kuning
[Mn(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Mn(H2O)3(OH)3](s)
Kuning (++)
c) Garam Fe(NH4)2SO4
[Fe(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Fe(H2O)4(OH)2]
-(aq)
Kuning (--)
[Fe(H2O)4(OH)2]-(aq) + OH
-[Fe(H2O)3(OH)3](s)
Hijau kotor
d) Garam FeCl3
[Fe(H2O)6]3+
(aq)+ OH-[Fe(H2O)3(OH)3]
-(aq)
Jingga
[Fe(H2O)3(OH)3]-(aq) + OH
-[Fe(H2O)2(OH)4](s)
Coklat kemerahan
e) Garam CoCl2
[Co(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Co(H2O)4(OH)2](s)
coklat
[Co(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Co(H2O)3(OH)3](s)
Coklat (++)
f) Garam CuSO4
[Cu(H2O)6]2+(aq)+ OH-[Cu(H2O)4(OH)2](s)
biru
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
37/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
37
[Cu(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Cu(H2O)3(OH)3](s)
Biru (++)
g) Garam ZnCl2
[Zn(H2O)6]
2+
(aq)
+ OH
-
[Zn(H2O)4(OH)2](s)Putih
[Zn(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Zn(H2O)3(OH)3](s)
putih (++)
h) Garam NiCl2
[Ni(H2O)6]2+
(aq)+ OH-[Ni(H2O)4(OH)2](s)
hijau
[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Ni(H2O)3(OH)3](s)
Hijau (++)
B. Reaksi dengan amonia
a) Garam CrCl3
Cr3+(aq)+ 3NH3+ 3H2OCr(OH)3(s) + 3NH4
+(aq)
Abu-abu biru
Cr(OH)3(s) + 6NH3[Cr(NH3)6]3+
(aq)
Biru keruh
b) Garam Mn(SO)4
Mn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2OMn(OH)2(s) + 2NH4
+(aq)
putih
Mn(OH)2(s) + 6NH3[Mn(NH3)6]2+
(aq)
kuning
c) Garam Fe(NH4)2SO4
Fe2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Ni(H2O)(NH3)5]
2+(aq)
Kuning (--)
[Fe(H2O)(NH3)5]2+
(aq)+ NH3[Fe(NH3)6]2+
(aq)
Hijau kehitaman
d) Garam FeCl3
Fe3+(aq)+ 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]
3+(aq)
Merah kecoklatan
[Fe(H2O)(NH3)5]3+
(aq)+ NH3[Fe(NH3)6]3+
(aq)
Merah kecoklatn keruh
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
38/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
38
e) Garam CoCl2
Co(OH)3(s) + 6NH3(aq)[Co(NH3)6]2+
(aq)
hijau
[Co(NH3)6]
2+
(aq)
Co
2+
(s) + 6NH4+
(aq)f) Garam CuSO4
Cu2+(aq)+ 3NH3+ H2O [Cu(H2O)(NH3)3]
2+(aq)
Biru tua
[Cu(H2O)(NH3)3]2+
(aq) + NH3[Cu(NH3)4]2+
(aq)
Biru tua (+)
g) Garam ZnCl2
Zn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2O Zn(OH)2(s) + 2NH4
+(aq)
putih
Zn(OH)2(s) + NH3[Zn(NHs)(OH)2](s)
Putih (++)
h) Garam NiCl2
Ni2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Ni(H2O)(NH3)5]
2+(aq)
Biru muda
[Ni(H2O)(NH3)5]2+
(aq)+ NH3[Ni(NH3)6]2+
(aq)
Biru jernih
2) Percobaan 2
A. Kompleks Cr (III)
CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq)[Cr(C2O4)3]3-
(aq)+ 2Na++ 3Cl-
B. Kompleks Fe (III)
FeCl3(aq) + 3NH4CNS(aq)Fe(CNS)3(aq) + 3NH4Cl
Fe(CNS)3(aq)+ Na2C2O4(aq)Fe(C2O4)(aq)+ 2Na++ CNS-
3)
Percobaan 3
A. Fe2+menjadi Fe3+
Fe2+(aq)+ HNO3(aq) + 3H
+Fe3++ NO(g)+ 2H2O(l)
Fe3++ NaOH Fe(OH)3(s)
B. Cr6+menjadi Cr3+
K2Cr2O7(aq)+ 14HCl 2Cr3++ 3Cl2+ 2K
++ Cl-+ 7H2O(l)
2.
Kompleks [Cr(H2O)4Cl2]+memiliki isomer, buatlah struktur
molekulnya dan berilah
nama!
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
39/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
39
Jawab:
Isomer dari [Cr(H2O)4Cl2]+, adalah :
[Cr(H2O)6]Cl3berwarna ungu
[Cr(H2O)5Cl]Cl2H2O berwarna biru-hijau[Cr(H2O)4Cl2]Cl2H2O
berwarna hijau
XII. Daftar Pustaka
Anonim. - .Rangkuman Diktat Kimia Anorganik. - . -.
Bongolz. 2009 .Unsur Transisi. (http://wordpress.com). Diakses
pada Jumat, 01
November 2013, Pukul : 20.00 WIB)
Darjito. - . Unsur-unsur Transisi Periode Pertama (Ti, V, Cr,
Mn, Fe, Co, Ni, dan Cu).
Malang: Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam,
Universitas Brawijaya
Poetra. 2009 .Unsur Golongan Transisi Periode Keempat.
(http://poetracerdas.blogspot.com). Diakses pada Jumat, 01
November 2013,
Pukul 20:04 WIB )
Tim Dosen Kimia Anorganik III. 2013. Penuntun Praktikum Kimia
Anorganik III
Unsur-unsur Golongan Transisi. Surabaya: Jurusan Kimia, FMIPA,
UNESA.
Vogel, A.I. 1985.Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro
dan Semimikro.
Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka
http://poetracerdas.blogspot.com/http://poetracerdas.blogspot.com/
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
40/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
40
Lampiran
1. Percobaan I : Reaksi beberapa Ion Logam Transisi
a)
Reaksi dengan NaOH
b) Reaksi dengan amonia
Sebelum diberikan perlakuan
ZnCl2 FeCl3
MnSO4
Fe(NH4)2SO4CuSO4
CrCl3 CoCl2
NiCl2
Setelah penambahan NaOH 1M dan NaOH berlebih
ZnCl2 FeCl3
MnSO4
Fe(NH4)2SO4
CuSO4CrCl3
CoCl2NiCl2
Setelah
penambahan
NH3pekat
ZnCl2
FeCl3
MnSO4
Fe(NH4)2SO4
CuSO4
CrCl3
CoCl2 NiCl2 Setelah
penambahan
NH3pekat
berlebih
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
41/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
41
c) Reaksi dengan NH4CNS
d) Larutan Blanko
2. Percobaan II : Pembentukan ion kompleks oleh ion logam
transisi
a)Kompleks Cr (III)
ZnCl2
FeCl3
MnSO4
Fe(NH4)2SO4
CuSO4CrCl3
CoCl2 NiCl2Setelah penambahan
1 mL NH4CNS
Setelah ditambahkan 1 mL H2O
Sebelum
diberikanperlakuan
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
42/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
42
b) Kompleks Fe (II) dan Fe (III)
c) Kompleks Kobalt (II)
Setelah ditambahkan
2 tetes NH4CNS
Setelahditambahkan 11
tetes Na2C2O4
Setelah ditambahkan
4 tetes NH4CNS
CoCl2+ Na2EDTA
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
43/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
43
d) Kompleks Nikel (II)
e)
Kompleks Cu (II)
3. Percobaan III : Perubahan Tingkat Oksidasi
a) Perubahan Fe2+menjadi Fe3+
Ni(NO3)2
setelah
penambahan
DMG
Ni(NO3)2
setelah
penambahanNa2EDTA
CuSO4.5H2O
CuCl.2H2O
Setelah ditambahkan
NaOH 2 M
Setelah
pemanasan
Setelah
ditambahkan
HNO3pekat
-
5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi
44/44
Kelompok 3/
Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI
44
b) Perubahan Cr6+
menjadi Cr3+
Setelah
penambahan
HCl pekat
Setelah
ditambahkan
HNO3pekat