1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan nasional bangsa
Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea
ke-empat adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, maka
diselenggarakan suatu program pembangunan nasional yang
berkesinambungan dalam rangka program pembangunan yang menyeluruh,
terarah, terpadu secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia termasuk dibidang kesehatan Demi terwujudnya pembangunan
kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, pemerintah telah berusaha
menyelenggarakan berbagai bentuk pelayanan kesehatan. Salah satu di
antaranya adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat (Azwar, 1999). Pada saat ini
pemerintah telah berusaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dengan adanya penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan. Salah satu
bentuk upaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah adalah dengan membentuk suatu wadah yaitu Puskesmas yang
tidak hanya melibatkan petugas pelayanan kesehatan, tetapi juga
melibatkan peran serta masyarakat. Puskesmas sebagai salah satu
wadah pelayanan kesehatan dimana peran serta masyarakat dilibatkan
didalamnya dengan lingkup daerah yang lebih kecil. Dengan kata
lain, Puskesmas merupakan unit pelaksana dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Rifai, 2005). Pemerintah mengembangkan Puskesmas
dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang sebagian terbesar masih tinggal di pedesaan.
Puskesmas dibangun untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dasar, menyeluruh dan terpadu bagi seluruh masyarakat yang tinggal
di wilayah kerjanya (Muninjaya, 2004). Hal ini meliputi pelayanan
kesehatan perorangan yang bersifat pribadi (privat goods) dengan
tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perseorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Hal kedua adalah pelayanan kesehatan
masyarakat yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemeliharaan kesehatan (Rifai,
2005).
2 Dalam menjalankan tugasnya sebagai tempat pelayanan
masyarakat, puskesmas memiliki tugastugas pokok dan mempunyai
tujuan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan dari
puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional yang meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja
puskesmas. Ada beberapa upaya bentuk upaya kesehatan yang ada di
Indonesia, salah satunya adalah pelayanan kesehatan melalui
puskesmas dan Rumah Sakit. Puskesmas kota medan era desentralisasi
memiliki upaya kesehatan wajib yang meliputi promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan kesehatan ibu anak dan KB, perbaikan gizi,
upaya pencengahan dan pemberantasan penyakit menular (P2M), upaya
pengobatan dasar, pencatatan dan pelaporan. Disamping itu puskesmas
mempunyai program pengembangan kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat
serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas yaitu upaya
kesehatan sekolah, upaya kesehatan olah raga, upaya perawatan
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi
dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya
kesehatan usia lanjut dan upaya pembinaan pengobatan tradisional.
Dalam rangka optimalisasi pencapaian program profesi tersebut
dilakukan peran perawat komunitas dalam hal ini adalah pelayanan
keperawatan komunitas secara aktif harus mampu memberikan pelayanan
kesehatan meliputi aspek promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kesehatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat sebagai kesatuan
yang utuh, melalui proses keperawatan komunitas untuk meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam
pencapaian upaya kesehatan (Rakernas, 1990 dalam Effendy, 1998).
Keperawatan adalah ilmu yang berkenaan dengan masalah-masalah
fisik, psikologis, sosiologis, budaya dan spiritual dari individu
(Doenges, 1998). Proses keperawatan merupakan suatu kerangka yang
memungkinkan keperawatan untuk mengidentifikasi keunikannya
terhadap masyarakat. Proses keperawatan memudahkan identifikasi
respon manusia terhadap masalah kesehatan. Respon manusia
memperlihatkan perubahan kesehatan, kesejahteraan, dan gaya hidup
(Atlen, 1998). Proses keperawatan juga diartikan sebagai suatu
metode bagi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada
klien (Nurjannah, 2005). Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan menumbuhkan perkembangan keterampilan
keperawatan sebagai profesi.Disamping itu juga perlu dicapai
3 pemberian laporan asuhan keperawatan komunitas Dimana perawat
sebagai tenaga kesehatan di komunitas tidak terlepas dari pengaruh
adanya peningkatan tuntutan dari masyarakat. Dari hal tersebut
proses profesi keperawatan komunitas berkontribusi dalam pelayanan
keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, perlu
diupayakan pengembangannya. Pendidikan dan pengembangan keperawatan
perlu diarahkan untuk dapat menghasilkan perawat yang memiliki ilmu
pengetahuan/ ilmu keperawatan yang mendalam dan menguasai metode
ilmiah, serta menerapkannya dalam asuhan keperawatan pada klien,
baik sebagai individu, keluarga, dan kelompok masyarakat tertentu.
Proses pembelajaran dalam pendidikan profesi selalu membutuhkan
suatu tatanan yang dapat mendukung peserta didik/mahasiswa
keperawatan untuk mencapai penguasaan keterampilan profesional,
termasuk keterampilan intelektual, sikap dan psikomotor.
Pembelajaran klinik perlu dilakukan dalam pendidikan profesi &
merupakan pembelajaran terpenting dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas pada masyarakat (Seminar Nasional keperawatan, 2008)
Pengalaman belajar klinik atau lapangan pada pendidikan tinggi
keperawatan mutlak diperlukan untuk menumbuhkan dan membina
kemampuan dan sikap keperawatan profesional. Rumah sakit merupakan
salah satu sarana penting untuk mengembangkan pengalaman belajar
klinik. Pada pendidikan keperawatan yang berorientasi kepada
masyarakat, PBK/L dilaksanakan pada beberapa tempat/fasilitas
pelayanan kesehatan yang membentuk satu kesatuan: jaringan tempat
praktik. Proses pendidikan tahap Program Profesi di Indonesia
dilaksanakan dengan Pengalaman Belajar Klinik (PBL). Praktek
Profesi bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian
profesional dalam bentuk pengalaman belajar lapangan secara
komprehensif yang memberi kesempatan kepada mahasiswa menjadi
terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh secara
teori pada pembelajaran pperkuliahan (tahap akademik) untuk
diterapkan menjadi tindakan (psikomotor) pada keadaan nyata di
lapangan (tahap profesi). Dengan adanya praktek keperawatan
komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Pendidikan
Profesi FK USU di Puskesmas Medan Johor diharapkan mampu
mengembangkan program pelayanan kesehatan puskesmas, sehingga
pelayanan kesehatan di puskesmas dapat lebih terintegrasi sesuai
dengan tujuan kesehatan nasional demi tercapainya Indonesia Sehat
2010 serta menghasilkan lulusan perawat profesional.
4 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Setelah menyelesaikan praktek
program profesi ners keperawatan komunitas di Puskesmas Medan
Johor, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
melalui proses keperawatan tahap pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi dengan fokus utama pelayan
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat. 1.2.2 Tujuan
Khusus Sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dalam PBL
dipuskesmas, maka mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan
identifikasi terhadap program puskesmas yang meliputi program
prioritas dan program pengembangan. Melakukan pengelolaan terhadap
program puskesmas di era desentralisasi kota medan yang telah
diidentifikasi. Ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan program
puskesmas yaitu melaksanakan tugastugas pelayanan puskesmas baik
didalam ruang maupun diluar ruangan. Melaksanakan praktek
keperawatan komunitas secara profesional yang berlandaskan pada
etika profesi keperawatan Indonesia. 1.3 Manfaat Diharapkan praktek
program profesi ners keperawatan komunitas ini akan memberikan
manfaat kepada : 1.3.1 Mahasiswa 1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan
teori yang didapat di tahap akademik kedalam situasi nyata
dilapangan dengan menggunakan prinsip keperawatan komunitas
dilapangan. 2. Meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan
asuhan keperawatan dikomunitas. 1.3.2 Pengunjung Puskesmas Asuhan
keperawatan komunitas yang komprehensif dan komunikasi yang
terapeutik akan meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan
puskesmas. 1.3.3 Pegawai Pukesmas Saling berbagi informasi tentang
teori dan konsep puskesmas serta secara bersamasama melaksanakan
program puskesmas sehingga dapat meningkatkan profesionalisme
kerja.
5 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Definisi Puskesmas adalah kesatuan
organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes
RI, 1991 dalam Effendy, 1998). Defenisi lain Puskesmas adalah unit
organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai
pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan
dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat yang tinggal disuatu wilayah kerja tertentu (Muninjaya,
1999). Di Indonesia puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan
yang menyeluruh (promotive, preventive, curative dan
rehabilitative). Puskesmas juga merupakan pelayanan kesehatan dasar
atau Basic Health Care Services (Depkes RI, 1991). Dalam Kep.
Menkes. RI No. 128 / MENKES / SK / II / 2004, Puskesmas merupakan
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu
wilayah kerja, sebagai : 1. Unit Pelaksana Teknis Sebagai unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota (UPTD), puskesmas
berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
dinas kesehatan kabupaten/ kota dan merupakan unit pelaksana
tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di
Indonesia. 2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah
penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. 3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Penanggungjawab
utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan diwilayah
kabupaten/ kota adalah dinas kesehatan kabupaten/ kota, sedangkan
puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
sesuai dengan kemampuanny 4. Wilayah Kerjanya
6 Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan tetapi apabila disatu kecamatan terdapat lebih dari satu
puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar
puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/
kelurahan atau RW). Masingmasing puskesmas tersebut secara
operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/ kota. Dari beberapa definisi di atas maka dapat
disimpulkan suatu makna, bahwa puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab yang sangat besar dalam memelihara kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan status
kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Tujuan Puskesmas Tujuan
Puskesmas menurut Kep. Menkes RI No. 128 / MENKES/ SK/ II/ 2004,
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam
rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Kegiatan upaya pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta pada
hakekatnya mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Kegiatan upaya
kesehatan yang bertujuan untuk dapat menyelesaikan atau mengurangi
masalah di lingkungan kesehatan. 2. Kegiatan upaya kesehatan yang
bertujuan untuk merubah prilaku masyarakat agar dapat hidup sehat.
2.1 Fungsi Puskesmas Menurut Azwar (1999) ada 3 fungsi pokok
puskesmas, yaitu sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di
wilayahnya, membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya
dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat, memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerjanya Proses dalam melaksanakan fungsi pokok
puskesmas dilakukan dengan cara: a. b. Merangsang masyarakat
termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam Memberikan
petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan rangka
menolong dirinya sendiri. menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien.
7 c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi
dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan. d. Memberi
pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat dan bekerja sama
Adapun fungsi pokok puskesmas adalah sebagai berikut ( Kep. Menkes
RI No. 128 / MENKES / SK / II / 2004) : 1. Pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan Puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sector
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,
sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. 2. Pusat
pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan masyarakat termasuk dunia
usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan,
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau program
pelaksanaan kesehatan. 3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
a. Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan yang bersifat pribadi
dengan tujuan menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. b. Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan yang bersifat
publik dengan tujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. 2.2 Azas Pokok Puskesmas Sebagai sarana
pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia pengelolaan
program kerja Puskesmas berpedoman pada empat asas pokok yakni (1)
asas pertanggungjawaban wilayah, (2) asas peran serta masyarakat,
(3) asas keterpaduan, (4) asas rujukan. Berdasarkan asas
pertanggungjawaban wilayah puskesmas harus bertanggung jawab atas
semua masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya. Karena
adanya asas yang dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program puskesmas.
8 seperti ini maka program kerja puskesmas tidak dilaksanakan
secara pasif saja, dalam arti hanya sekedar menanti kunjungan
masyarakat ke puskesmas melainkan harus secara aktif memberikan
pelayanan kesehatan sedekat mungkin dengan masyarakat. Lebih dari
itu, puskesmas harus banyak melakukan berbagai program pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit yang merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan masyarakat. Selanjutnya asas peran serta
masyarakat merupakan upaya-upaya melibatkan masyarakat dalam
menyelenggarakan program kerja tersebut. Bentuk peran serta
maasyarakat dalam pelayanan kesehatan masyarakat banyak macamnya,
diantaranya di Indonesia dikenal dengan nama pos pelayanan terpadu
(Posyandu). Sedangkan asas keterpaduan adalah upaya yang memadukan
kegiatan-kegiatan masyarakat dengan program kesehatan lain (lintas
program) dan juga dengan lintas sektoral. Kegiatan-kegiatan
masyarakat itu harus dilaksanakan secara terpadu dengan pengelolaan
pelayanan kesehatan secara keseluruhan tidak dilakukan secara
terpisah. Asas rujukan adalah jika tidak mampu menangani suatu
masalah kesehatan harus merujuknya ke sarana kesehatan yang lebih
mampu. Untuk pelayanan kedokteran jalur rujukannya adalah ke rumah
sakit. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat jalur
rujukannya adalah kantor kesehatan. 2.3 Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dalam bidang administrasi dimana puskesmas
merupakan perangkat pemerintah tingkat II dan bertanggung jawab
langsung kepada kepala dinas tingkat II. Sedangkan kedudukan
puskesmas sebagai hirarki pelayanan kesehatan merupakan
tanggungjawab puskesmas dalam urusan sesuai dengan Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas
kesehatan pertama. Maka secara umum kedudukan puskesmas mencakup
(Azwar, 1980): 1. 2. 3. 4. Sistem kesehatan nasional Sistem
kesehatan kabupaten/kota Sistem pemerintah daerah Antar sarana
pelayanan kesehatan strata pertama
2.4 Kegiatan Pokok Puskesmas Pelaksananan kegiatan pokok
diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat kecil. Oleh
karena itu kegiatan pokok puskesmas ditujukan untuk kepentingan
keluarga
9 sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas berpedoman kepada
18 program pokok puskesmas (Muninjaya, 1999) yaitu: 1. Promosi
Kesehatan Tujuan: meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai
kesehatan, melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat
dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat. Ruang
lingkup promosi kesehatan adalah: Upaya Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat (PKM) yakni : a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program
puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap
kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah, dan
kelompok-kelompok masyarakat. b. Di tingkat puskesmas tidak ada
petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di tingkat kabupaten diadakan
tenaga-tenaga koordinator penyuluhan kesehatan. Koordinator
membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan tehnik dan
materi penyuluhan di puskesmas. 2. Usaha Kesehatan Lingkungan
Tujuan: menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada
lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak
menjadi faktor resiko timbulnya penyakit di masyarakat. Ruang
lingkup usaha kesehatan lingkungan adalah: a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuangan kotoran c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan air buangan atau limbah e. Pengawasan sanitasi tempat
umum f. Penyehatan makanan dan minuman g. Pelaksanaan peraturan dan
perundangan 3. Usaha Kesehatan Ibu dan Anak / KB KIA Tujuan Umum :
1. Menurunkan kematian (mortality) di kalangan ibu. Kegiatan
program ini ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan,
pada saat bersalin dan saat ibu menyusui.
10 2. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan
status gizi dan
pencegahan sedini mungkin berbagai penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi dasar sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal. Ruang lingkup kegiatan : a. Pemeliharaan
kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak prasekolah. b. Memberikan nasehat tentang makanan
guna mencegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori dan
lain-lain kekurangan, serta bila ada pemberian makanan tambahan
vitamin dan mineral. c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak
dan cara stimulasinya d. Immunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu
hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan campak 1x pada bayi. e.
Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA. f. Pelayanan keluarga kepada pasangan usia subur
dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya
karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu berisiko
tinggi, g. Pengobatan bagi ibu, bayi dan anak balita dan anak
prasekolah untuk macammacam penyakit ringan. h. Kunjungan rumah
untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan, memberikan
penerangan dan pendidikan tentang kesehatan, dan untuk mengadakan
pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi puskesmas dan meminta
agar mereka datang ke puskesmas lagi. i. Pengawasan dan bimbingan
kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi. Keluarga Berencana
Tujuan : untuk jangka panjang program KB bertujuan untuk menurunkan
angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga akan
berkembang norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS).
Ruang lingkup kegiatan : a. Mengadakan kursus keluarga berencana
untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA. b. Mengadakan
kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan bekerja
sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana.
11 c. Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang keluarga
berencana kapan saja ada kesempatan, baik di puskesmas maupun
sewaktu mengadakan kunjungan rumah. d. Memasang IUD, cara-cara
penggunaan pil, kondom dan cara-cara lain dengan memberi sarannya.
e. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan
kehamilan. 4. Usaha Peningkatan Gizi Tujuan : meningkatkan status
gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi
kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi (ibu
hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT) baik yang
bersifat penyuluhan maupun pemulihan. Ruang lingkup: a. Mengenali
penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka b.
Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program
perbaikan gizi. c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat dan
secara perseorangan kepada mereka yang membutuhkan, terutama dalam
rangka program KIA d. Melaksanakan program-program : Program
perbaikan gizi keluarga (suatu program menyeluruh yang mencakup
pembangunan masyarakat) melalui kelompok-kelompok penimbangan pos
pelayanan terpadu. Memberikan makanan tambahan yang mengandung
protein dan kalori yang Memberi vitamin A kepada anak-anak di bawah
umur 5 tahun. cukup kepada anak-anak bawah unur 5 tahun dan kepada
ibu yang menyusui. 5. Usaha Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M) Ruang lingkup kegiatan P2M adalah: a. b. Mengumpulkan
dan menganalisa data penyakit. Melaporkan kasus penyakit menular.
c. Menyelidiki kasus di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya
laporan yang masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk
mengetahui sumber penularan. d. e. f. Tindakan permulaan untuk
menahan penularan penyakit. Menyembuhkan penderita sehingga tidak
lagi menjadi sumber infeksi. Pemberian imunisasi.
12 g. h. Pemberantasan vektor. Pendidikan kesehatan kepada
masyarakat.
6. Usaha Pengobatan Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat
karena kecelakaan Tujuan : memberi pengobatan dan perawatan di
puskesmas (khusus untuk puskesmas perawatan). Ruang lingkup
kegiatan pengobatan adalah: a. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin
melalui : b. c. Mendapatkan riwayat penyakit Mengadakan pemeriksaan
fisik Mengadakan pemeriksaan laboratorium Membuat diagnosa
Melaksanakan tindakan pengobatan. Melakukan upaya rujukan bila
dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
Rujukan diagnostik Rujukan pengobatan/rehabilitasi Rujukan lain
7. Pencatatan dan Pelaporan Ruang lingkup kegiatan pencatatan dan
pelaporan adalah: a. Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina,
pembantu, dan keliling). b. Pencatatan dan pelaporan mencakup : c.
Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas Data ketenagaan di
puskesmas Data sarana yang dimiliki puskesmas Data kegiatan pokok
puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di luar Laporan
dilakukan secara periodik (bulan, triwulan, enam bulan, dan
tahunan).
gedung puskesmas.
8.
Upaya Kesehatan Sekolah Tujuan : meningkatkan derajat kesehatan
anak dan lingkungan sekolah. Ruang lingkup kegiatan upaya kesehatan
sekolah adalah: a. Membina sarana keteladanan di sekolah berupa
sarana keteladanan gizi berupa kantin dan sarana keteladanan
kebersihan lingkungan.
13 b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. 9. Membina kebersihan
perseorangan peserta didik. Mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk berperan serta secara aktif Penjaringan kesehatan peserta
didik kelas I. Pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun untuk
kelas II sampai VI dan Imunisasi peserta didik kelas I dan VI.
Pengawasan terhadap keadaan air. Pengobatan ringan pertolongan
pertama. Rujukan medik. Penanganan kasus anemia gizi. Pembinaan
teknis dan pengawasan di sekolah. Pencatatan dan pelaporan.
dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.
guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana.
Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Ruang lingkup kegiatan usaha
kesehatan gigi sekolah adalah: a. b. Pembinaan/pengembangan
kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya Pelayanan asuhan pada
kelompok rawan, meliputi : Anak sekolah Kelompok ibu hamil,
menyusui, dan anak pra sekolah Pengobatan gigi pada penderita yang
berobat maupun yang Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat
ditanggulangi ke sasaran Memberikan pelayanan secara individu atau
kelompok. Memelihara kebersihan (higiene klinik).
Memelihara/merawat peralatan atau obat-obatan. Pencatatan dan
pelaporan pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM.
c.
Pelayanan medik gigi dasar meliputi : dirujuk. yang lebih mampu.
d. 10. Kesehatan Mata Ruang lingkup kegiatan kesehatan mata adalah:
a. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu
dengan kegiatan pokok lainnya.
14 b. laboratorium. Pengobatan dan pemberian kacamata Operasi
katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim Perawatan pos
operasi katarak dan glukoma akut Merujuk kasus yang tak dapat
diatasi Pemberian protesa mata Peningkatan peran serta masyarakat
dalam bentuk penyuluhan kesehatan, Upaya kesehatan mata : Anamnesa
Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tekanan bola
mata, tes saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi,
dan pemeriksaan
rujukan rumah sakit. c.
serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan mata mereka. d. e. Pengembangan kesehatan mata masyarakat
Pencatatan dan pelaporan
11. Kesehatan Jiwa Ruang lingkup kegiatan kesehatan jiwa adalah:
a. b. c. d. e. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan
pokok puskesmas. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa. Kegiatan
dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat.
Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui pengembangan
Pencatatan dan pelaporan.
peran serta masyarakat melalui kesehatan jiwa. 12. Kesehatan
Olahraga Ruang lingkup kegiatan kesehatan olah raga adalah: a.
b.c.
Pemeliharaan kesehatan berkala Penentuan takaran latihan
Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi Pengobatan akibat cedera
latihan Pengawasan selama pemusatan latihan
d. e. Tujuan :
13. Perawatan Kesehatan Masyarakat
15 a. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada
pasien atau
keluarga di rumah pasien dengan mengikutsertakan keluarga dan
kelompok masyarakat disekitarnya. b. Membantu keluarga dan
masyarakat mengenal kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara
penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka.
c. Menunjang progran kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
keluarganya. Ruang lingkup kegiatan perawatan kesehatan masyarakat
adalah: a. kelamin. b. c. d. 14. a. Peningkatan Kesehatan Kerja
Ruang lingkup kegiatan peningkatan kesehatan kerja adalah:
Identifikasi masalah meliputi : puskesmas. b. c. Peninjauan tempat
kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja. Kegiatan peningkatan
kesehatan kerja malalui peningkatan gizi pekerja, Kegiatan
pencegahan kecelakaan akibat kerja meliputi : Penyuluhan kesehatan
Kegiatan ergonomik yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian
Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja Pemakaian alat pelindung
Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala untuk para pekerja.
Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke Asuhan
keperawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai Pelayanan
perawatan kepada kelompok khusus diantaranya ibu Pelayanan
keperawatan pada tingkat masyarakat. unit terkecil dari masyarakat
(keluarga binaan). hamil, anak balita, usia lanjut, dan sebagainya.
Asuhan keperawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah
dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang,
dan jenis
lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan kesejahteraan.
antara alat kerja agar tidak terjadi stress fisik terhadap
pekerja
d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja.
16 e. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit. f.
Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit.
15. Laboratorium Kesehatan Ruang lingkup kgiatan laboratorium
kesehatan adalah: a. Diruangan laboratorium : Penerimaan spesimen
Pengambilan spesimen Penanganan spesimen Pelaksanaan spesimen
Pencatatan hasil pemeriksaan Pengecekan hasil pemeriksaan
Penyampaian hasil pemeriksaan b. Terhadap spesimen yang akan
dirujuk : c. d. Pengambilan spesimen Penanganan spesimen Pengemasan
spesimen Pengiriman spesimen Pengambilan hasil pemeriksaan
Pencatatan hasil pemeriksaan Penyampaian hasil pemeriksaan
Di ruang klinik dilakukan oleh perawat/bidan, meliputi : Di luar
gedung, meliputi : Melakukan tes skrinning Hb Pengambilan spesimen
untuk kemudian dikirim ke laboratorium Memberikan penyuluhan
Pencatatan dan pelaporan 16. Pembinaan Peran Serta Masyarakat Upaya
pembinaan peran serta masyuarakat dilakukan melalui : a.
Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan pimpinan wilayah lintas
sektoral dan berbagai organisasi kesehatan yang dilaksanakan
melalui dialog, seminar dan lokakarya dalam rangka komunikasi,
informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media massa dan sistem
informasi kesehatan.
17 b. c. Persiapan petugas penyelenggara melalui latihan,
orientasi atau sarasehan Persiapan masyarakat melalui rangkaian
kegiatan untuk meningkatkan
kepimpinan di bidang kesehatan. kemampuan masyarakat dalam
mengenal dan memecahkan masalah kesehatan dengan menggali dan
menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui rangkaian
kegiatan : d e Pendekatan kepada tokoh masyarakat Survei mawas diri
masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya Musyawarah
masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana
pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi. Pelaksanaan kegiatan
kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang telah
dilatih. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat.
Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk
Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan 17radicional.
pengobatan tradisional.
17. Upaya kesehatan usia lanjut Upaya pembinaan peran serta
masyarakat dapat dilakukan meliputi :a
Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah,
lintas sektoral dan berbagai organisasi kesehatan, yang
dilaksanakan melalui dialog, seminar dan lokakarya, dalam rangka
komunikasi, informasi, dan motivasi dengan memanfaatkan media massa
dan sistem informasi kesehatan.
b Persiapan petugas penyelenggara melalui latihan, orientasi
atau sarasehan kepemimpinan di bidang kesehatan. c Persiapan
masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan, dengan
menggali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui
rangkaian kegiatan : Pendekatan kepada tokoh masyarakat Survei
mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya
Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana
pemecahan
masalah kesehatan yang dihadapi.
18 d Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat
melalui kader yang telah dilatih. e Pengembangan dan pelestarian
kegiatan oleh masyarakat. 18. Pembinaan PengobatanTradisional Ruang
lingkup kegiatan pembinaan pengobatan tradisional adalah: a
Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk
pengobatan tradisionalb Melakukan pembinaan terhadap cara-cara
pengobatan 18radicional
2.7 Sasaran Kegiatan Puskesmas Sasaran puskesmas adalah
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan akibat faktor kurang pengetahuan, ketidakmauan maupun
ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. 1. group).
Sasaran individu dapat merupakan titik awal (entry point) untuk
pembinaan keluarga. Individu Yang mempunyai masalah kesehatan dan
termasuk dalam golongan rawan (vulnerable
2. a. b. 3. a. b.
Keluarga Keluarga rawan, yaitu keluarga yang rentan terhadap
kemungkinan timbulnya Prioritas Kelompok Kelompok rawan yang rentan
terhadap masalah kesehatan Prioritas pelayanan kesehatan : Kelompok
rawan yang terikat dalam institusi, contohnya : panti, rutan/lapas,
pondok pesantren, lokalisasi WTS dan lain-lain. Kelompok rawan yang
tidak terikat dalam institusi, contohnya : karang wreda, karang
balita, kelompok pekerja informal, perkumpulan penyandang penyakit
tertentu (seperti jantung, asma), kelompok remaja dan lain-lain.
pelayanan puskesmas pada keluarga rawan yang belum masalah
kesehatan, dan keluarga yang mempunyai individu bermasalah.
memanfaatkan layanan kesehatan.
4.
Masyarakat
19 Masyarakat dalam wilayah tertentu yang mempunyai masalah
kesehatan atau yang rentan terhadap kemungkinan timbulnya masalah
kesehatan. 2.8 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Susunan
organisasi puskesmas adalah : 1. Unsur pimpinan 2. Unsur pembantu
pimpinan 3. Unsur pelaksana 3 Kepala puskesmas Mempunyai tugas
memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang
dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan fungsional. 4 Kepala
urusan tata usaha Mempunyai tugas di bidang kepegawaian, keuangan,
perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan. 5
Unit I Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan
anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi. 6 Unit II Mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit,
khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium
sederhana. 5. Unit III Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula. 6.
Unit IV Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat, kesehatan sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa,
kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya. 7. Unit V Mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat. 8. Unit
VI Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan
rawat inap. 9. Unit VII : Kepala Puskesmas : Urusan Tata Usaha :
Unit 1 sampai dengan unit VII
Tugas Pokoknya adalah sebagai berikut:
20 Melaksanakan tugas kefarmasian. 2.9 Lingkungan Kegiatan
Kegiatan puskesmas dapat digolongkan menjadi : 1. Kegiatan di dalam
gedung puskesmas Merupakan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat yang dilakukan terhadap sasaran baik di ruang rawat
jalan puskesmas/ puskesmas pembantu dan ruang rawat inap puskesmas.
Dalam hal ini termasuk pemeliharaan ruangan, peralatan dan
lingkungannya (lingkungan terapeutik). 2. Kegiatan di luar gedung
puskesmas Merupakan kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat yang dilakukan di luar gedung puskesmas terhadap semua
sasaran baik yang berada dalam satu institusi maupun di luar
institusi Sistem Rujukan Yaitu suatu penjaringan sistem pelayanan
kesehatan yang mungkin terjadinya penyerahan tanggung jawab secara
timbal balik atas timbulnya suatu masalah dari suatu kasus atau
masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun
horizontal, kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan
secara rasional.
Ada 2 Jenis rujukan : 1. Rujukan medik, meliputi : a. b. c.
Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik, pengobatan,
tindakan Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium
yang lebih Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten
atau ahli untuk operatif, dan lain-lain, disebut transfer of
patient. lengkap, disebut transfer of specimen. meningkatkan mutu
pelayanan pengobatan setempat, disebut transfer of knowledge/
personal. 2. Rujukan kesehatan, meliputi : a. b. Survei
epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa
atau Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah.
berjangkitnya penyakit menular.
21 c. d. e. f. 3 4 Penyidikan sebab keracunan, bantuan teknologi
penanggulangan keracunan Pemberian makanan, tempat tinggal dan
obat-obatan untuk pengungsi atas Sarana dan teknologi penyediaan
air bersih untuk mengatasi masalah Pemeriksaan specimen air di
laboratorium kesehatan.
dan bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan masal.
terjadinya bencana alam. kekurangan air bersih bagi masyarakat
umum. Jalur rujukan dapat berupa/berbentuk : Intern petugas
puskesmas Antara puskesmas pembantu dengan puskesmas pembina 3.
Antara masyarakat dengan puskesmas 4. Antara satu puskesmas dengan
puskesmas lain 5. Antara puskesmas dengan RS lain, laboratorium
atau fasilitas kesehatan lain. Peran/Tugas Perawat di Puskesmas
Peran/tugas dan tanggung jawab perawat di puskesmas biasanya sudah
ditentukan oleh kepala puskesmas. Adapun rincian peran/tugas
perawat antara lain: 1. Melakukan pengawasan penyiapan poliklinik
2. Melakukan keperawatan paripurna 3. Menyeleksi kasus yang akan di
follow up 4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan 5. Berperan
serta dalam kegiatan studi epidemiologi serta kesehatan masyarakat
lainnya. 6. Bersama anggota tim dan organisasi profesi lainnya
secara aktif terkoordinir, terlibat dalam bidang kesehatan serta
aktivitas pembangunan masyarakat. 7. Berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program
pelayanan kesehatan. 8. Melakukan supervisi ke sekolah/ panti,
identifikasi dan menemukan kasus yang memerlukan pengobatan dan
rujukan. 9. Melakukan supervisi pada pekerjaan yang terkena
gangguan kesehatan tertentu, menyelenggarakan rujukan yang
diperlukan. Penyelenggaraan Puskesmas Di Era Desentralisasi
Pengertian:
22 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota (UPTD). Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian
dari tugas teknis operasional dinkes kabupaten/kota dan merupakan
unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan
kesehatan di Indonesia. Visi Visi pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat
menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator
kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama
yakni: 1. Lingkungan sehat 2. Perilaku sehat 3. Cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu 4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Misi Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional.
Misi tersebut adalah: 1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan
kesehatan 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 3.
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata
dan terjangkau 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat peserta lingkungan. Motto Pelayanan yang
baik dan bermutu, kunci utama keberhasilan puskesmas Wilayah Kerja
Batasan wilayah kerja puskesmas yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan berdasarkan keadaan geografis, demografi, sarana
transportasi, masalah kesehatan setempat, sumber daya dan
lain-lain. Asas Manajemen Penyelenggaraan Puskesmas di Era
Desentralisasi 1. Asas pertanggungjawaban wilayah Puskesmas harus
bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
23 2. Asas Peran Serta Masyarakat Program kegiatan puskesmas
selalu berupaya melibatkan dan bekerja sama dengan masyarakat,
mulai dari mengidentifikasi masalah kesehatan, mencari dan menggali
sumber daya, merumuskan dan merencanakan program kesehatan,
melaksanakan sampai mengevaluasi dan menilai. 3. Asas Keterpaduan
Melakukan kerjasama/bermitra bekerja yang berkoordinasi dengan
institusi yang terkait. 4. Asas Rujukan Puskesmas merupakan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Apabila puskesmas
tidak mampu menangani, puskesmas dapat melakukan rujukan. Kegiatan
yang dilakukan Sejak tahun 2000 telah ditetapkan program nasional
yang dilaksanakan oleh Puskesmas berdasarkan masalah kesehatan
nasional yang berkaitan dengan morbiditas dan kecacatan serta
mortalitas yang berpedoman pada 7 program prioritas Kota Medan yang
juga sudah mencakup ke dalam 20 pokok kegiatan puskesmas yaitu :1.
Promosi kesehatan, 2. Kesehatan lingkungan, 3. KIA dan KB, 4.
Peningkatan gizi,
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M),6.
Pengobatan dan
7. Pencatatan dan pelaporan Sedangkan yang termasuk dalam
program pengembangan puskesmas adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Upaya Kesehatan Sekolah Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Kesehatan Mata Kesehatan Jiwa Kesehatan Olahraga Perawatan
Kesehatan Masyarakat Peningkatan Kesehatan Kerja Laboratorium
Kesehatan Pembinaan Peran Serta Masyarakat
10. Upaya Kesehatan Usia Lanjut 11. Pembinaan Pengobatan
Tradisional
24 Indikator keberhasilan puskesmas : 1. Lingkungan 2. Perilaku
masyarakat, 3. Pelayanan kesehatan, 4. Status kesehatan, 5.
Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, 6. Pemberdayaan
masyarakat dan keluarga dan 7. Pelayanan kesehatan tingkat I.
Satuan Penunjang Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah,
sarana perhubungan serta kepadatan penduduk dalam wilayah kerja
puskesmas tidak semua penduduk dengan mudah mendapat pelayanan
puskesmas. Agar jangkauan pelayanan puskesmas merata dan meluas,
perlu ditunjang dengan puskesmas pembantu, penempatan bidan di
desa-desa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada dan
puskesmas keliling. Disamping itu digerakkan peran serta
masayarakat untuk mengelola posyandu dan membina dasa wisma akan
dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan. Demi pemerataan dan
perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu
ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang
disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. 1. Puskesmas
Pembantu Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam lingkup wilayah
yang lebih kecil. Dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (diluar
jawa dan bali) sampai 10.000 orang (diperkotaan jawa dan bali).
Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, dengan
perkataan lain satu puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas
pembantu yang ada diwilayah kerjanya. 2. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu
bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta
sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. Puskesmas keliling
berfungsi penunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan
puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan. Kegiatan-kegiatan puskesmas keliling adalah
:
25 3. Memberikan pelayanan kesehatan didaerah terpencil yang
tidak terjangkau oleh pelayan puskesmas atau puskesmas pembantu,
empat hari dalam satu minggu. Melakukan penyelidikan tentang
kejadian luar biasa. Dapat digunakan sebagai alat transportasi
penderita dalam rangka rujukan kasus gawat darurat Melakukan
penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual Bidan
yang bertugas di desa Pada setiap desa yang belum ada fasilitas
kesehatan, akan ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di
desa tersebut dan bertanggung jawab langsung kepada kepala
puskesmas. Wilayah kerja bidan tersebut adalah suatu desa dengan
jumlah penduduk rata-rata 3000 orang. Dengan tugas utamanya adalah
membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu dan
pembinaan pimpinan kelompok persalinan di rumah-rumah. Disamping
itu juga menerima rujukan masalah kesehatan anggota keluarga dasa
wisma untuk diberi pelayanan seperlunya atau di tunjuk lebih lanjut
ke puskesmas atau ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu dan
terjangkau secara rasional.
BAB 3 DATA DASAR PUSKESMAS MEDAN JOHOR Dalam upaya meningkatkan
kesehatan yang optimal dikota Medan khususnya diwilayah kecamatan
Medan Johor, maka pada tahun 1977/1980 diresmikan Puskesmas Medan
Johor oleh Bapak Walikota Rangkuti. 3.1. Data Demografi Puskesmas
Medan Johor terletak di Jalan Karya Jaya No.5 Kelurahan Pangkalan
Mashur, Kecamatan Medan Johor, kode pos 20143.a. Luas wilawah
: 15 km2
26 b. Luas wilawah kecamatan Medan Johor c. Kelurahan terdiri
dari : Kelurahan Pangkalan Masyhur Kelurahan Kwala Bekala Kelurahan
Gedung Johor d. Jumlah lingkungan Kelurahan Pangkalan Masyhur: 15
lingkungan Kelurahan Kwala Bekala: 20 lingkungan Kelurahan Gedung
Johor: 13 lingkungan e. Batas Wilayah: Utara Selatan Timur Barat f.
Sarana Perhubungan: Jalan Aspal : 88 km Jalan Batu : 26 km :
Kecamatan Medan Polonia : Kecamatan Namorambe : Kecamatan Medan
Polonia : Kecamatan Medan Selayang : 17,15 Ha
Jalan Tanah : 26 km Daerah wilayah Puskesmas Medan Johor adalah
datar
3.2 Data Demografi Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan
Kelurahan Diwilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Tahun 2008
Kelurahan Pangkalan Masyhur Kwala Bekala Gedung Johor Jumlah Luas
Wilayah (Ha) 400 550 315 1265 Jumlah Penduduk (jiwa) 33.152 33.3922
24.461 91.535 Jumlah lingkungan 15 20 13 48 Jumlah KK 6.692 6.595
5.109 18.396 Jumlah Kelamin Lk 16.018 16.904 11.366 44.288 Pr
17.134 17.018 13.095 47.247
Jumlah penduduk rata-rata per-Ha adalah = Jumlah Penduduk =
91.535 =72 jiwa/Ha
27 Luas Area 3.3. Data Sosial Ekonomi Tabel 2 Jumlah Penduduk
Berdasarkan Mata Pencaharian Diwilayah Kerja Puskesma Medan Johor
2008 NO 1. 2 3 4 5 6 Jenis Pekerjaan PNS TNI/Polri Swasta Pensiunan
Pedagang petani Jumlah Jumlah 3.170 406 8.635 1.123 537 505 14.374
1.265
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Diwilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor NO 1 2 3 Kelurahan Pangkalan Masyhur Kwala
Bekala Gedung Johor Jumlah Islam 30.383 11.666 23.630 65.679
Kristen 3.502 19.410 1.771 24.683 Katolik 557 3.608 4.635 4.635
Hindu 269 137 145 551 Budha 223 23 101 347
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Diwilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor Tahun 2008 Pendidikan Jumlah SD 19.950 SMP
14.118 SMU/kejuruan 32.691 Universitas/Akademik 3.122 Pasca sarjana
10.841 Jumlah 80.722 Tabel 5. Jumlah Sarana Umum Dikecamatan Medan
Johor Tahun 2008 No Sarana Jumlah 1 Mesjid 14 2 Gereja 8 3 Restoran
92 4 Salon 55 5 Panti pijat 2 6 Pasar tradisional 4 Tabel 6. Jumlah
Sarana Pendidikan Dikecamatan Medan Johor Tahun 2008 No 1 2 3
Sarana TK SD Negeri SD Swasta Jumlah 18 16 10 No 1 2 3 4 5
28 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 3.4. Data Kesehatan 3.4.1. Sarana
Fisik Sarana fisik yang dimiliki puskesmas Medan Johor meliputi
ruang obat/apotek, ruang poli umum/KIA/KB, ruang laboratorium/TB
Paru, gudang, kamar Mandi, ruang rapat, kamar suntik, klinik,
sanitasi, ruang poli gigi, ruang kepala puskesmas, ruang kartu.
3.4.2. Sarana Kesehatan Tabel 7. Sarana Kesehatan Diwilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor Johor Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 Sarana
kesehatan Rumah Sakit Swasta Balai Pegobatan Klinik Apotik
Puskesmas Puskesmas pembantu Jumlah 2 8 6 15 1 2 SLTP Negeri SLTP
Swasta SMU Negeri SMU Swasta Perguruan tinggi Negeri Perguruan
Tinggi Swasta Madrasah Aliyah Negeri Madrasah Aliyah Swata Madrasah
Tsanawiyah Negeri Madrasah Tsanawiyah Swasta 1 11 7 1 3 13
29
Tabel 9. Daftar Unit Kepegawaian (DUK) Puskesmas Medan Johor
Tahun 2008 NO 1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 Nama Pegawai Drg.Kasmawati Kasman Dr. Tiarma Siahaan
Drg. Mahdian Asfida Malem Ate Sinulingga Lisna Sari Nasution
Maschairani Tiasri Hasibuan Dr. Marlina Sumiati Riahta Ginting Arus
Malem Sinulingga Mariati Barus Sonti Situmorang Susilawati Lermina
Manihuruk Nurzakiah Dr. Eriyanti Farida Tarigan Eva Pevianti Bangun
Tekini Ernawati sitanggan Elfriza S.Kep Meilati Pardosi Rotua
Suminar S, S.Kep Nip 140100126 140089902 140224937 140103800
140109936 140115632 140105568 140394960 140075054 140114131
140114131 140114147 140133256 140133256 140095877 140211705
400064574 140144811 140263642 140261448 140306598 140228168
140321369 140273153 Gol IVC IVB IVB IIID IIID IIID IIID IIIC IIIC
IIIC IIIC IIIC IIIC IIIC IIIB IIIB IIIB IIIB IIIA IIIA IIIA IIIA
IIIA IID Jabatan Dokter Gigi Dokter Umum Dokter Gigi Perawat
Perawat Perawat Perawat Bidan Ka. Puskesmas Perawat Perawat Analis
Asisten Apoteker Perawat Gigi Perawat Perawat Perawat Dokter Umum
Perawat Bidan Analis Asisten Apoteker Petugas Sanitasi Perawat
Petugas Gizi Perawat TMT 01-10-2004 01-10-2002 01-04-2005
01-10-2003 01-10-2004 01-04-2005 01-10-2005 01-10-2005 01-10-2005
01-10-2005 01-10-2006 01-10-2006 01-04-2007 01-04-2007 01-10-2004
01-10-2006 01-04-2006 01-04-2007 01-10-2006 01-10-2006 01-04-2007
01-04-2007 01-04-2007 01-04-2007
3.5 Fasilitas Alat Kesehatan Fasilitas alat kesehatan yang
terdapat pada puskesmas Medan Johor meliputi fasilitas alaat
pertolongan persalinan, alat pemerikasaan rawat jalan, alat
pemeriksaan Gigi, tempat
30 penyimpanan bahan imunisasi (lemari pendigin), alat
laboratorium sederhana (miskoroskop, Gluco Dr, UA Sure, Centifure,
Kamar Hitung, HB Sahli), dan tempat tidur pemeriksaan pasien 3.6
Fasilitas obat-obatan Obat-obatan yang tersedia dipuskesmas bantuan
swasta, dan JPKM. 3.7 Fasilitas Imunisasi Fasilitas imunisasi yang
terdapat dipuskesmas Medan Johor meliputi lemari pendingin yang
berfungsi untuk menjaga suhu faksin tetap baik sehingga
efektifitasnya masih terjaga, tas imunisasi yang berfungsi untuk
membawa peralatan imunisasi pada saat pelaksanaan posyandu, termos
imunisasi sebagai tempat peralatan imunisasi, alat suntik, alat
sterlisasi untuk mensterilkan jarum suntik, thermometer utuk
mengukur suhu tubuh, dan vaksin imunisasi antara lain: BCG, DPT,
Polio, TT, Campak, dan Hepatitis B. 3.8 Struktur Organisasi Dan
Tugas Pokok Puskesmas Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
baik, Puskesmas Medan Johor dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas
dan dibantu oleh beberapa staf/ pegawai Puskesmas yang memegang
masing-masing program baik tugas pokok maupun tugas rangkap yang
bertanggung jawab langsung kepada kepala Puskesmas. Tugas dan funsi
Kepala Puskesmas Sebagai Pemimpin Sebagai tenaga ahli
Menkoordinasikan program Urutan Tata Usaha Melaksanakan
administrasi Pengurusan supporting (kepegawaian) Perlengkapan
Keungan Staf Puskesmas Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab
sesuai dengan bidang/program kerjanya. Berikut ini struktur
organisasi di Puskesmas Medan Johor terlampir dibawah ini : Medan
Johor berasal dari FPBD, PHB,
31
BAB 4 IDENTIFIKASI PROGRAM PUSKESMAS MEDAN JOHOR 4.1 Program
Puskesmas Medan Johor Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
tujuan pokok pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Medan Kota
melaksanakan berbagai upaya kesehatan dengan meningkatkan program
kerja di Puskesmas Medan johor yang terdiri dari 2 program yaitu
:1. Program Prioritas Medan Johor
Adapun program wajib/prioritas puskesmas ada 7, yaitu: 1.
Promosi kesehatan 2. Kesehatan lingkungan 3. Kesehatan Ibu dan anak
termasuk Keluarga Berencana 4. Pembinaan gizi 5. Pemberantasan dan
pencegahan penyakit 6. Pengobatan 7. Pencatatan dan pelaporan 1.1
Promosi Kesehatan Penyuluhan tentang penyakit yang berbasis
lingkungan seperti Demam Berdarah bertempat dib alai
Kecamatan/Kelurahan, sekolah-sekolah SD,SMP,SMA, rumah ibadah,
rumah penduduk, puskesmas. 1.2 Kesehatan lingkungan Untuk
memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan
melalui sanitasi dasar serta pencegahan kegiatan yang dilakukan
berupa: memberikan penyuluhan lingkungan pada masnyarakat tentang
pentingnya kebersihan lingkungan seperti penyehatan air, penyehatan
makanan dan minuman, pengawasan pembuangan sampah limbah, kotoran
manusia, penyehatan pemukiman, pengawasan sanitasi tempat umum dan
klinik sanitasi. 1.3 Kesehatan Ibu dan Anak dan KB Pelayanan
kesehatan yang dilakukan dalam bidang KIA:
32a. Pemeriksaan, imunisasi, pemberian Tabelt terhadap ibu-ibu
hamil
b. Pelayanan kesehatan terhadap bayi dan balita c. Memberikan
imunisasi terhadap balita d. Memberikan vitamin A setiap 6 bulan
pada balita yaitu Februari dan Agustus dan pada ibu nifas sebanyak
1 kapsul e. Memberikan penyuluhan secara langsung pada ibu-ibu
tentang kesehatan dan makanan yang sehat dan bergizi f. Pemberian
makanan tambahan kepada ibu hamil g. Pembinaan dukun bayi h.
Kunjungan rumah untuk ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan
Pelayanan Keluarga Berencana yang dilakukan oleh puskesmas Medan
Johor adalah: a. Memberikan pelayanan kontrasepsi KB b. c.
Pelayanan akseptor baru Pelayanan akseptor ulangan IUD Pil
Kondom Suntikan implant
Jenis-jenis kontrasepsi yang dilayani
Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB
Program Imunisasi Di Puskesmas Medan Johor Sasaran : bayi,
balita, WUS, BIAS a. Bayi Tujuan untuk menurunkan angka kesakitan,
kecacatan dan kematian dari penyakitpenyakit yang dapat dicegah
dengn imunisasi. Jadwal pemberian imunisasi pada bayi 0-1 tahun BCG
1x, untuk mencegah TB Paru DPT 3x, untuk mencegah difteri, pertusis
dan tetanus Polio 4x, untuk mencegah poliomyelitis Campak 1x, untuk
mencegah campak
33 Hepatitis 3x, untuk mencegah hepatitis B Target sebelum
berumur 1 tahun (12 bulan) seorang bayi sudah harus mendapat
imunisasi lengkapb. Wanita Usia Subur (WUS)
Tujuan : menurunkan angka kejadian tetanus neonatorum dengan
pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) Sasaran : Wanita usia
subur (15-39 tahun) terdiri dari : Wanita hamil Calon pengantin
Anak sekolah kelompok usia WUS Jenis vaksinasi TT diberikan 5x
Program yang diberikan pada usia WUS meliputi : Calon pengantin
dibrikan imunisasi TT 1x, satu bulan sebelum nikah Satu bulan
setelah menikah diberikan imunisasi TT 1x Jadwal pemberian rutin
setiap bulan dipuskesmas dan posyandu, khusus untuk anak sekolah 1x
setahun. c. Program BIAS (Bulan imunisasi anak sekolah) Program
BIAS dimulai sejak tahun 1977 Program ini dilaksankan setelah ada
acuan dari dinas kesehatan propinsi dan dilaksanakan setahun sekali
ynag diberikan imunisasi DT, CAMPAK, TT Status imunisasi tetanus
yang didapatkan seseorang anak adalah : Bila status imunisasi bayi
lengkap (mendapat DPT 4 x), maka dapat digolongkan dalam status TT2
Pada waktu kelas 1 SD mendapatkan 1x imunisasi DTstatus TT3 Pada
waktu kelas 2 SD mendapatkan 1x imunisasi DTstatus TT4
34 Pada waktu kelas 3 SD mendapatkan 1x imunisasi status TT5
Oleh karena itu diharapka pada waktu kelas 3 SD seorang anak
perempuan telah lengkap status imunisasi tetanusnya sampai TT5
Tabel 14. Evaluasi Hasil Kegiatan Bulanan Program Kesehatan Ibu
Anak (Kia) Puskesmas Medan Johor Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 Kegiatan KIA K1 K4 DRT KN 1 KN 2 Persalinan Nakes Asi eksklusif
KP-KIA Pembinaan Dukun bayi Deteksi dini tumbang anak balita dan
Prasekolah BBLR yang ditangani Pembinaan GSI Target 95 95 20 90 90
90 3,5 1/Kel 100 100 4x/tahun Sasaran 2013 2013 1830 1830 1922 20
10984 4 Pencapaian 1912 1912 76 1647 1647 1284 20 4 % 95 95 4 90 90
67 100 100 Keterangan Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak
tercapai Tidak tercapai Tercapai tercapai
Tabel 15. Jumlah Pemakaian Alat Kontrasepsi KB Puskesmas Medan
Johor Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bulan Januari Februari Maret
April Mei Juni Juli Agustus September IUD 8 15 11 5 6 8 9 11 7
Jenis Alat Kontrasepsi MOP MOW Implant Suntik Pil 41 81 57 104 84
153 70 100 18 87 19 99 29 101 33 104 37 93 Kondom 4 4 7 12 10 8 16
20 10 Jlh 134 180 255 180 121 134 155 168 147
35 10 11 12 Oktober November Desember Jumlah 7 5 4 96 37 42 41
508 94 96 90 1202 6 1 2 100 144 144 137 1899
Tabel 16 Jumlah Pemakaian Alat Kontrasepsi KB Puskesmas Medan
Johor Tahun 2009 No Bulan IUD Pil Jenis kontrasepsi Kondom OV MOD
MOW Suntika n 1 2 3 4 5 Januari Februari Maret April Mei 2 6 8 6 5
27 97 87 99 95 79 457 4 4 6 3 1 18 42 45 46 43 36 212 145 142 159
147 121 714 Implant Jlh
Jumlah
Tabel 16. Evaluasi program pangan dan gizi Puskesmas Medan Johor
Tahun 2008 No 1 Kegiatan KIA N/S D/S K/S D/K N/D 75 85 70 80 Target
(%) 70 % 75 % 85 % 70 % 75 % 65 % 69 % 92 % 75 % 95 % 65 68 80 74
84 Tidak tercapai Tidak tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Sasaran
Pencapaian % Ket
36
2
Pemberian vit A Bayi Balita Bufas Pembrian Tabelt Fe Bumil Bufas
Pengukuran gizi BB/U Penanganan 90 90 80 90 80 status 100 1.830
7.046 1.922 2.011 1.922 100 1.720 6.950 1.815 1.805 1.758 100 94 99
94 90 92 100 Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai
Tercapai
3
4
berdasarkan (1x/tahun gizi 100 80 100 70 100 70 100 100 Tercapai
Tercapai
5 6
buruk KADARZI(keluarg a sadar gizi)
Tabel 21. laporan kegiatan imunisasi Puskesmas Medan Johor Tahun
2009 NO A 1 2 3 4 5 6 7 8 Kegiatan KIAPROGRAM IMUNISASI
Target 97 97 97 90 97 80 90
Sasaran 2.287 2.287 2.287 2.287 2.287 11.040 11.040
Pencapaian 1.929 2.195 2.195 2.144 2.159 9.124
% 84,3 95,9 95,9 98,7 94,4 94,9
Ket Tidak Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak Tercapai
Tercapai
BCG DPT 3 POLIO 4 CAMPAK HB 3 TT3WUS DT (SD Kelas 1) TT WUS
2
POSYANDU (Pos Pelayan Terpadu) Pengertian Posyandu adalah pusat
kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan Keluarga
Berencana. Sasaran Yang menjadi sasaran dalam posyandu adalah bayi,
balita, ibu hamil, menyusui, dan nifas, serta PUS (pasangan usia
subur). Tujuan Tujuan pokok posyandu adalah untuk:
37 Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak
Meningakatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam
usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk
berdasarkan letak geografis Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat Meningkatkan dan
pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk
swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat Menurut tingkatnya
posyandu dibagi 4 strata : Pratama, kegiatan posyandu strata ini
belum mantap dan belum teratur tiap Madya, kegiatan posyandu strata
ini delapan kali dalam setahun, mempunyai bulannya, juga terbatas
jumlah kadernya kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih
rendah dengan adanya dana sehat. Purnama, kegiatan posyandu strata
ini lebih dari delapan kali dalam setahun dengan kader lebih dari 5
orang dengan cakupan baik dan telah memilki dana sehat. Mandiri,
kegiatan posyandu strata ini sebanyak 12/tahun dengan jumlah kader
lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan dana sehat sudah
tersedia untuk lebih dari 50% KK. Kegiatan Pelayanan posyandu
dilakukan dengan pola 5 meja: Meja I : Pendaftaran Meja II:
Penimbangan bayi dan balita Meja III Meja IV : Pengisian KMS :
Penyuluhan perorangan
Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang
diikuti Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI
eksklusif dan P2P
pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi terhadap
ibu hamil dan menyusui
38
Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau
Tabelt besi Meja V : pelayanan tenaga kesehatan professional
meliputi KIA, KB,
-
imunisasi, pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan
setempat 1.4 Pembinaan Gizi Gizi adalah kebutuhan pokok manusia
yang sehat yang didapat dari makanan yang kita makan. Hendaknya
makanan yang kita makan mengandung gizi, jangan dipandang dari segi
kemewahan dan dari banyaknya saja. Makanan yang sederhana dan
bervariasipasti tidak kalah gizinya dengan makanan mewah dan
banyak. Usaha perbaikan gizi Keluarga (UPGK) adalah kegiatan
masyarakat untuk melembagakan upaya peningkatan gizi dalam setiap
keluarga Indonesia. Usaha ini bersifat lintas sektoral yang
dilaksankan oelh departemen terkait. Untuk menurunkan angka
penyakit kekurangan gizi maka dilaksanakan kegiatan: a. Memberikan
penyuluhan makanan bergizi baik lintas program maupun sektoral b.
Memberikan vitamin A pada bayi dan balita c. Memberikan zat besi
pada ibu hamil d. Memberikan makanan tambahan pada kegitan posyandu
e. Memberikan obat cacing setiap 6 bulan sekali untuk murid-murid
SD. 1.5 Pemberantasan dan pencegahan penyakit Usaha pencegahan dan
pemberantasan penyakit meliputi kegiatan pasif dan aktif, dimana
kegiatan pasif adalah penderita yang mengunjungi puskesmas
sedangkan kegiatan aktif dimana petugas yang melakukan kunjungan ke
rumah-rumah pasien untuk melakukan penyuluhan dan pengobatan.
Kegiatan P2P meliputi: a.Penyuluhan mengenai bahaya dan cara
penularan penyakit di puskesmas, posyandu dan balai desa terutama
tentang DBD, ISPA, Diare, TB paru, Flu Burung, HIV/AIDS. b. d.
Menemukan dan memberantas sumber infeksi Mengadakan kerjasama
lintas sektoral untuk menanggulangi wabah penyakit c.Menemukan dan
mengobati penyakit menular dengan Patroli Kesehatan, Kegiatan Jumat
bersih, kegiatan gotong royong di hari Minggu, kegiatan lingkungan
bersih di sekolah e.Menggerakkan masyarakat dalam Pemberantasan
Sarang Nyamuk Demam Berdarah merupakan suatu upaya yang dilakukan
meliputi 3M+1T (Menguras, Menutup, Mengubur, Telungkup)
39 f. Bila ada kasus DBD, melakukan PE dan fogging di wilayah
kerja yang dilakukan di Kecamatan, Kelurahan, Sekolah, rumah
penduduk, serta puskesmas. Tabel 18. Jumlah kasus Diare per
kelompok umur per bulan di Puskesmas Medan Johor Tahun 2008 No 1 2
3 4 Kelompok umur 0-1 tahun 1-4 tahun 5-14 tahun 15-44 Jan 18 28 31
25 19 121 Feb 16 27 27 10 13 93 Mar Apr 19 24 16 17 9 85 16 43 27
22 20 128 Mei 16 29 18 13 11 87 Jun 16 38 12 19 15 100 Jul 16 46 27
20 16 125 Agst 16 36 21 23 14 110 Sep 12 33 22 15 11 93 Okt 9 43 21
14 17 104 Nov 11 36 20 15 12 94 Des 16 34 13 10 13 86
tahun 5 >45 tahun Jumlah
Tabel 19. Jumlah kasus Diare per kelurahan per bulan di
Puskesmas Medan Johor Tahun 2009 No 1 2 3 4 Kelurahan Kwala bekala
Gedung johor Pangkalan Masyur Luar wilayah Jumlah Jan 37 31 24 29
121 Feb 28 26 23 16 93 Mar 28 16 18 23 85 Apr 43 26 35 24 128 Mei
33 19 18 17 87 Jun 34 15 22 29 101 Jul 44 28 29 24 125 Agst 36 34
19 21 110 Sep 31 24 20 18 93 Okt 36 25 24 19 104 Nov 30 16 25 23 94
Des 27 20 18 21 86
Tabel 20. Jumlah kasus DBD perkelurahan per bulan di Puskesmas
Medan Johor Tahun 2009 NO Kelurahan 1 Kw bekala 2 3 4 Gdg johor
Pkln.Mashyur Luar wilayah Jumlah Jan 2 4 8 0 14 Feb 2 0 2 0 4 Mar 0
0 3 0 3 Apr 0 0 3 0 3 Mei Juni 2 0 0 7 0 9 1 9 0 10 Juli 0 0 0 0 0
Agst 6 1 7 0 14 Sept 5 3 5 0 13 Okt Nov 1 2 2 3 0 6 5 5 0 12 Des 4
2 6 0 12
1.6 Pengobatan
40 Pengobatan dan perawatan adalah menegakkan diagnosa penyakit.
Tujuan dari pengobatan itu sendiri adalah memberikan pertolongan
segera dengan menyelesaikan masalah kritis yang ditemukan untuk
mengembalikan fungsi vital tubuh serta meringankan penderita dari
sakitnya. Kegiatan yang dilakukan dalam pengobatan ini adalah
memeriksa dan mendiagnosa penyakit dan memberikan obat kepada
pasien melalui apotik yang terdapat di puskesmas, pelayanan
pengobatan gratis diberikan kepada pasien yang mempunyai KTP/KRT,
ASKES, ASKESKIN. Selain memberikan obat, diberikan juga penyuluhan
kepada pesien tentang aturan memakan obat. Di bagian ruang
perawatan juga dilakukan pengobatan dan tindakan bila ada
kecelakaan seperti membersihkan luka, hecting bila pasien mengalami
luka. 1.7 Pencatatan dan pelaporan Pencatatan dan pelaporan sangat
penting bagi mutu suatu unit organisasi antara lain Puskesmas.
Pencatatan da pelaporan bertujuan untuk mengetahui bagaimana
keadaan atau kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan yang dilakukan
adalah: Mengisi rekam medik setiap penderita yang diobati Mencatat
kebuku register setelah pasien diobati Membantu kepala puskesmas
dalam hal evaluasi kinerja serta laporan puskesmas setia akhir
tahun dan rencana usulan kegiatan. 2. Program Pengembangan
Puskesmas Medan Johor A. Usaha kesehatan sekolah Kegiatannya :
Memberikan penyuluhan di sekolah Melaksanakan BIAS Mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan
kesehatan (dokter kecil, dokter remaja, PMR) B. Usaha kesehatan
olahraga Kegiatan yang dilkaukn adalah memberikan penerangan kepada
pengunjungan agar menjaga kesehta kebugaran tubuh dengan
berolahraga. Di puskesmas medan johor sendiri, kegiatan kesehatan
olahraga sampai saat ini berjalan baik.
41C. Perawatan kesehatan masyarakat
Tujuan : Membarikan pelyan keperawatan secara menyeluruh kepada
pasien atau keluarga di rumah pasien dengan mengikutsertakan
masyarakat dan kelompok masyarakat sekitarnya. Membantu keluarga
dan masyarakat mengenai kebutuhan kesehatannya batas kemampuan
mereka Menjunjung program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
keluarga. D. Usaha kesehatan kerja Kesehatan kerja belum berjalan
dengan baik E. Usaha kesehatan gigi dan mulut Dilaksanakan di
klinik gigi puskesmas medan johor dibawah pimpinan dokter gigi
dalam bentuk pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan peyuluhan. F.
Usaha kesehatan jiwa Usaha kesehatan jiwa sampau saat ini belum
dapat berjalan dengan baik. G. Usaha kesehatan mata Kegiatannya :
Penyuluhan tentang bahan makanan yang mengandung vitamin A
Pencgahan dan pengobatan terhadap defisiensi vitamin A dan infeksi
mata Melakukan rujukan kebagian mata RS.Dr. pirngadi dan RSUP H.
ADAM MALIK medan H. Kesehatan usia lanjut (USILA) Kegiatannya :
42 Melakukan pendataan terhadap jumlah USILA dalam wilayah kerja
Memberikan makan tambahan dan vitamin disertai senam lansia setiap
hari minggu di lingkungan IV Posyandu lansia diwilayah kerja
puskesmas medan johor ada 3 posyandu disetiap kelurahan ada 1 I.
Pembinaan pengobatan tradisional Melakukan pedataan pengobatan
tradisional di kecamatan Medan Johor Program pendukung laboratorium
Di puskesmas Medan Johor pelayanan laboratorium meliputi
pemeriksaan asam urat, gula darah, BTA, Hb, LED, Trombosit,
Planotest .