BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolah dapat dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah seperti perguruan tinggi, sekolah pada jenjang setara, dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), serta masyarakat di lingkungannya, baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Salah satu indikator mutu operasional sekolah adalah melaksanakan kegiatan sister school. Puncak dari keberhasilan indikator tersebut ditandai dengan pelaksanaan kemitraan dengan sekolah di negara-negara yang berkeunggulan dalam bidang pendidikan yang terkait dengan peningkatan mutu lulusan sehingga sekolah menghasilkan mutu yang setara dengan sekolah unggul lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) tanpa mengabaikan faktor- faktor lainnya seperti sarana dan prasarana serta 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa setiap
sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan
input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolah dapat
dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah seperti perguruan
tinggi, sekolah pada jenjang setara, dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), serta
masyarakat di lingkungannya, baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Salah
satu indikator mutu operasional sekolah adalah melaksanakan kegiatan sister
school. Puncak dari keberhasilan indikator tersebut ditandai dengan pelaksanaan
kemitraan dengan sekolah di negara-negara yang berkeunggulan dalam bidang
pendidikan yang terkait dengan peningkatan mutu lulusan sehingga sekolah
menghasilkan mutu yang setara dengan sekolah unggul lainnya.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait
erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme Pendidik
dan Tenaga Kependidikan (PTK) tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya seperti
sarana dan prasarana serta pembiayaan. Kepala sekolah merupakan salah satu
PTK yang posisinya memegang peran sangat signifikan dan strategis dalam
meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah.
Kepala sekolah profesional adalah kepala sekolah yang melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Di dalam Permendiknas tersebut dinyatakan bahwa seorang kepala sekolah
harus mempunyai dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi dan sosial. Dengan standar tersebut diharapkan seluruh kepala
1
2
sekolah/madrasah di Indonesia memiliki kompetensi yang layak sebagai
kepala sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah memberikan acuan bagi
sistem penyiapan kepala sekolah/ madrasah, Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) kepala sekolah, dan Penilaian Kinerja kepala sekolah.
Kepala Sekolah sebagai tenaga kependidikan mempunyai peran yang
sangat besar di dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di
dalam pengelolaan sekolah. Mengingat pentingya tugas dan peran kepala sekolah,
maka kepala sekolah yang di angkat adalah guru yang mempunyai prestasi luar
biasa.
Tugas dan fungsi kepala sekolah sangat berat, terlebih dengan
diberlakukannya manajemen berbasis sekolah yaitu mengembangkan sekolah,
agar sekolah tersebut mampu meningkatkan mutu pendidik yang akan berdampak
pada peningkatan kualitas proses pembelajaran termasuk harus mampu bekerja
sama dengan semua unsur di sekolah termasuk guru, siswa, staf sekolah serta
harus mampu memanfaatkan sumber daya masyarakat dan lingkungan sekolah.
Mengingat besarnya peran kepala sekolah di dalam meningkatkan mutu
pendidikan, sudah selayaknya kepala sekolah mendapatkan perhatian khusus.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa setiap
sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan
input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolah dapat
dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah seperti perguruan
tinggi, sekolah pada jenjang setara, dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), serta
masyarakat di lingkungannya, baik yang ada di dalam maupun luar negeri
Program Kemitraan Kepala Sekolah yang difasilitasi oleh LPPKS
merupakan salah satu upaya meningkatkan peran kepala sekolah dalam
mewujudkan mutu pendidikan yang sejajar dengan sekolah pengimbas. Adapun
tahapan kegiatan yang dilakukan meliputi In Service Learning 1, untuk
3
keseluruhan materi latih termasuk kemitraan sekolah pada tahap On the Job
Learning, dan materi latih pada tahap In Service Learning 2.
Berdasarkan hasil Pelaksanaan On The Job learning (OJL) in I diperoleh
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) didasarkan kepada
enam komponen dari instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah yang meliputi :
kompetensi kepala sekolah yaitu kepribadian dan sosial, kepemimpinan
pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya manusia,
kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran.
Berdasarkan komponen di atas, saya selaku kepala SD Negeri Anyelir 1
Kecamatan Pancoranmas Kota Depok yang ditunjuk berdasarkan verifikasi
menjadi SD Pengimbas memiliki kelemahan pada komponen Pengembagan
Sekolah. Selanjutnya berdasarkan Visi dan Evaluasi Diri SD Anyelir 1 diperoleh
hasil analisis bahwa ditemukan kelemahan pada standar pengelolaan khususnya
pada kemampuan kepala sekolah dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan
supervisi.
Berdasarkan hasil Analisis dari instrumen penilaian kinerja kepala sekolah,
dan analisis evaluasi diri sekolah di SD Negeri Anyelir 1 maka penulis memilih
judul “Upaya Mewujudkan Sekolah Sehat melalui Sumbangan Sukarela Tanpa
Tekanan Guna Meningkatkan Peran Serta Masyarakat di SD Negeri Anyelir 1
Kota Depok”.
B. Tujuan
Menindaklanjuti kegiatan in servis 1 yang telah dilaksanakan oleh kepala
sekolah, sebagai bekal dalam melaksanakan program kemitraan kepala sekolah di
sekolah sendiri maupun sekolah magang, maka peserta diwajibkan melaksanakan
kegiatan OJL yang secara umum bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kompetensi kepala sekolah pada dimensi yang menjadi fokus
pengembangan (3 komponen).
2. Meningkatkan variasi kegiatan dan kualitas implementasinya dalam
manajemen sekolah.
3. Meningkatkan keterlaksanaan supervisi akademik di sekolah.
4
C. Manfaat
Berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan kepala sekolah, maka hasil yang
ingin dicapai melalui On the Job Learning (OJL ) adalah :
1. Meningkatkan kompetensi kepala sekolah pada dimensi yang menjadi fokus
pengembangan (3 komponen).
2. Meningkatkan variasi kegiatan dan kualitas implementasinya dalam
manajemen sekolah.
3. Meningkatkan keterlaksanaan supervisi akademik di sekolah.
BAB IIPERENCANAAN
A. Profil Kepala Sekolah Pengimbas
Saat ini SD Negeri Anyelir 1 dipimpin oleh Suhyana, M.Pd. dilahirkan
di Bogor pada tanggal 25 Agustus 1967 berdasarkan SK nomor ......
menggantikan Bapak Mahyudin, S.Pd. Untuk lebih lengkapnya di bawah ini
disajikan Biodata, sebagai Berikut :
1. Biodata Kepala Sekolah
Tabel 1. Biodata Kepala Sekolah
5
6
2. Riwayat Pendidikan
Tabel. 2. Riwayat Pendidikan
1. Nama Lengkap Suhyana, M.Pd
2. NIP 19670825 198803 1 014
3. Jabatan Fungsional Kepala Sekolah
4. Pangkat dan Golongan Pembina, / IV/a
5. Tanggal Lahir 25 Agustus 1967
6. Tempat Lahir Bogor
7. Jenis Kelamin Laki laki
8. Agama Islam
9. Sekolah SD Negeri Anyelir 1
10. Alamat Sekolah JL. Nusantara Raya N0 214.
11. Telp./ Fax (021)
12. Status Sipil Kawin
13. Alamat a. Jalan H. Kimah Kp. Rawadenok Rt. 02/01Rangkepanajaya Baru
b. Kelurahan Rangkepanjaya
c. Kecamatan Pancoranmas
d. Kota Depok
e. Provinsi Jawa Barat
14. Telp. a. Rumah (021)
b. HP
c. E-mail .
7
NOJENJANG
PENDIDIKAN
NAMA SATUAN PENDIDIKAN
JURUSANTAHUN LULUS
1 2 3 4 5
1 SD MI 1980
2 SMP MTsN IV 1983
3 SMA SPGN 3 19864 D2 - 19885 S1 PGSD 2004
6 S2 Uhamka MAP 2011
3. Kursus dan Pelatihan
Tabel 3. Kursus dan Pelatiahn
NONAMA/KURSUS/
LATIHAN
LAMANYA/TGL/ BLN/ THN/ S/D/ TGL/BLN/THN
IJAZAH/TANDA LULUS/SURAT KETERANGAN
TAHUN
TEMPAT KET
1 2 3 4 5 6
1 Pelatihan Profesional dan Pedagogik Guru
30 Jam / Sepetember-Desember 2007
Sertifikat dari Teacher Instutute Sampoerna Poundation, 2007
Jakarta
2 Diklat Penelitian Tindakan Kelas
30 Jam/ 20-22 Mei 2008
STTPL dari Dirjen PMPTK DEPDIKNAS 2008
Bandung
3 Diklat Kepala sekolah dan Guru
31 Jam/ 13-15 Oktober 2008
Sertifikat dari Dinas Pendidikan 2008
Depok
4 Workshop Pelatihan Guru SDSN
32 Jam/ 2-4 Pebruari 2009
Sertifikat Dinas Pendidikan 2009
Depok
5 Workshop MGMP, dan KKG
8 Jam / 19 Agustus 2009
Sertifikat Dinas Pendidikan 2009
Depok
8
NONAMA/KURSUS/
LATIHAN
LAMANYA/TGL/ BLN/ THN/ S/D/ TGL/BLN/THN
IJAZAH/TANDA LULUS/SURAT KETERANGAN
TAHUN
TEMPAT KET
6 Diklat Peningkatan Mutu Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Penilaian Pendidikan
50 Jam/ 15-19 Juni 2010
Sertifikat Dirjen PMPTK LPMP Jawa Barat 2010
Bandung
7 Diklat Guru Pemandu Matematika SD Jenjang Sekolah Dasar Angkatan ke-28
120 Jam/ 11-24 Juli 2010
Sertifikat dari Dirjrn PMPTK , P4TK Matematika Yogyakarta 2010
Yogyakarta
8 Diklat Pelatih dan Penilai Penilaian Kinerja Guru
44 Jam / 18-22 Oktober 2011
PBSDM LPMP Prov. Jabar 2011
Bandung
9 Seminar Peningkatan Kuwalitas SDM Indonesia
14 Desember 2011
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Jakarta
10 Diklat Training of Trainer District Core Team Asessor Penilaian Kinerja Guru 2011
44 Jam/ 18-22 Oktober 2011
Sertifikat LPMP Jawa Barat 2011
Bandung
11 Diklat Pemngembangan Pembelajaran Karakter Bangsa
11-13 Oktober 2012
Piagam Dinas Provinsi Jawa Barat 2012
Bandung
12 Diklat Bimbingan Teknis Calon Tim Penilai Angka Kredit Bagi PTK Dikdas
60 Jam / 17-23 September 2013
Sertifikat Dirjrn PMPTK Kemendikbud 2013
Yogyakarta
13 Diklat Instruktur Nasional Implementasi
42 Jam / 4- 8 April 2014
Sertifikat Badan PSDM Pendidikan dan
Depok
9
NONAMA/KURSUS/
LATIHAN
LAMANYA/TGL/ BLN/ THN/ S/D/ TGL/BLN/THN
IJAZAH/TANDA LULUS/SURAT KETERANGAN
TAHUN
TEMPAT KET
Kurikulum 2013 Bagi Kepala Sekolah Jenjang Sekolah Dasar
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan P4TK BISPAR 2014
14 Workshop Pendampingan Kurikulum 2013
44 Jam / 25- 29 Agustus 2014
Sertifikat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2014
Bandung
15 Workshop Tim Pengembang MBS di Sekolah Dasar
40 Jam / 8 – 12 September 2014
Sertifikat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat , 2014
Bandung
16 Bintek Penilaian Kinerja Tingkat Kab/Kota
60 Jam / 3 – 9 Nopember 2014
Sertifikat, Dirjendikdas Direktorat P2TK Pendidikan dasar , 2014
Jakarta
B. Profil SD Anyelir 1
SD Negeri Anyelir 1 kota Depok beralamat di Jalan Nusantara Raya
No. 241 Depok Jaya Pancoranmas Kota Depok telepon (021) 77215593
berstatus sekolah negeri yang berdiri di atas tanah Fasos dan fasum milik
Perumnas ( Perumahan Nasional ) seluas 2639 M.
Didirikan pada tahun 1980 dan dihibahkan ke Pemerintah Kota Depok
dengan SK Pendirian 957/PSD/1980, dengan komiten menjadi sekolah
terunggul di kota Depok SD Negeri Anyelir 1 mengembangkan visi sekolah
yaitu Membentuk siswa yang berkarakter dan berbudaya lingkungan serta
berprestasi dalam IPTEK.
Dalam rangka mewujudkan visi diatas, misi yang akan diemban oleh
SD Negeri Anyelir 1sebagai berikut :
1. Penanaman akhlak mulia yang terintegrasi dalam kegiatan pendidikan di
sekolah.
10
2. Membantu peserta didik menggali dan menyalurkan potensidiri
3. Menumbuhkembangkan semangat berkompetisi secara akademik maupun
non akademik.
4. Mengembangkan profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan.
5. Melakukan pemberdayaan dan pembinaan karir guruprofesional.
6. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektifdan
menyenangkan (PAIKEM)
7. Menciptakan sekolah yang berbudaya lingkungan baik didalam sekolah
maupun di luar sekolah.
8. Membudayakan siswa untuk menciptakandan menjaga lingkungan
sekolah yang bersih, sehat, rindang, asri, aman dannyaman sehingga
membentuk karaktersiswa untuk hidup sehat.
9. Membentuk karakter siswa agar dapatmembuang sampah sesuai dengan
tempatnya.
10. Mengoptimalkan kompetensi siswa melalui Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Untuk mencapai misi yang diinginkan SD Anyelir 1 memiliki tujuan
sebagai berikut :
1. Terbentuknya akhlak mulai sejak dini
2. Tanggap dan kritis dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi
dan seni budaya.
3. Menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku ilmiah, kreatif dan
mandiri.
4. Memiliki perilaku yang berbudaya terhadaplingkungan sekolah.
5. Membentuk karakter siswa agar dapatmenciptakan kondisi sekolah yang
bersih, rapi, aman, rindang, indah dan sehat sehingga
dapatdiimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
6. Membentuk karakter siswa untuk dapat memanfaatkanbarang-barang
limbah domistik untuk dapat digunakanmenjadi barang yang bermanfaat.
7. Meningkatkan kualitas sumber daya dan tenaga kependidikan.
11
8. Mempersiapkan peserta didik untukmelanjutkan pendidikan serta di
terima di sekolah unggulan.
Saat ini SD Negeri Anyelir 1 memiliki fasilitas ruang belajar 13 ruang,
ruang, ruang guru, ruang BP, Ruang Kepala Sekolah, Tata Usaha,
Laboratorium Komputer, Ruang perpustakaan, UKS, gudang, Ruang Forum
Kegiatan Gugus, Pos Keamanan, WC siswa dan guru yang refresentatif, dan
ruang Kantin.
Sarana peniunjang lain yang dimiliki antara lain, Gedung olahraga,
Halama Upacara yang luasnya 430m2, kebun sekolah, taman sekolah luasnya
581m2 , halaman parkir, tempat pembuangan sampah sementara, dan tempat
ibadah.
Saat ini SD Anyelir 1 memiliki rombongan belajar sebanyak 20
rombongan dengan jumlah siswa seluruhnya mencapai 723 siswa terdiri atas,
363 laki-laki dan360 orang perempuan.
Adapun sebagai sekolah yang selalu diminati oleh masyarakat SD
Negeri Anyelir 1 telah banyak menorehkan prestasi di berbagai event, baik
tingkat kecamatan, kota, provinsi, nasional dan internasional antara lain :
Tabel 4. Prestasi SD Negeri Anyelir 1
No
JenisPrestasi
WaktuPelaksanaan
Tingkat Kejuaraan
1 Juara 1 Tahun 2010 Nasional GUGUS2 Juara 1 Tahun 2010 Nasional IPTEK
3 Juara 1 Tahun 2011 Kota / kabupaten UKS4 Juara 1 Tahun 2011 Kota / kabupaten Mushollah5 Juara 1 Tahun 211 Kota / kabupaten Lintasdesa6 Juara 1 Tahun 2012 Kota / kabupaten Cerdascermat7 Juara 1 Tahun 2012 Kota / kabupaten Vokal solo8 Juara 1 Tahun 2012 Kecamatan Aksarasunda9 Juara 1 Tahun 2012 Propinsi Sekolahsehat10 Juara 3 Tahun 2013 Propinsi UKS11 Juara 1 Tahun 2013 Nasional Renang
12 Juara 3 Tahun 2013 Internasional Melukis13 Juara 1 Tahun 2013 Nasional taekondo14 Juara 1 Tahun 2014 Kota / Kab Tenis lapangan15 Juara 1 Tahun 2014 Kota / Kabupaten BuluTangkis16 Juara 1 Tahun 2014 Kota / Kabupaten PencakSilat17 Juara 1 Tahun 2015 Kota / Kab Guru Berprestasi18 Juara 1 Tahun 2015 Kota / Kabupaten TenisMeja
12
19 Juara 1 Tahun 2015 Kota / Kabupaten Vokal solo
C. Keunggulan Sekolah Pengimbas
Sebagai salah satu sekolah yang mampu meningkatkan indek partisipasi
masyarakat dan menjadi salah satu sekolah terpercaya di kota Depok, SD
Negeri Anyelir 1 memiliki keunggulan baik di bidang akademik maupun non
akademik.
1. Standar Isi
a. Pengembangan Kurikulum 2013.
b. Pengembangan kerangka dasar kurikulum berbasis kompetensi.
c. Pengembangan struktur kurikulum.
d. Pengembangan beban belajar.
e. Pengembangan kalender pendidikan.
f. Pengembangan Silabus dan RPP.
g. Pemetaan KTSP untuk semua mata pelajaran.
2. Standar Proses
a. Pengembangan perencanaan proses pembelajaran.
b. Pengembangan pelaksanaan proses pembelajaran.
c. Pengembangan penilaian hasil pembelajaran.
d. Pengembangan diversifikasi kurikulum muatan lokal.
e. Mengadakan diversifikasi kurikulum.
f. Mengoptimalkan program kesiswaan.
g. Mengoptimalkan peranan dan tugas pendidik dan kependidikan.
3. Standar Kompetensi Lulusan
a. Melaksanakan Program remidi.
b. Melaksanakan program pengayaan.
c. Melaksanakan program pembelajaran tambahan.
d. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan prestasi akademik dan non
akademik
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
13
a. Tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik dan
bersertifikasi
b. Mempermudah ijin tenaga pendidik dan kependidikan yang ingin
mengembangkan diri
c. Melaksanakan program-program kursus komputer atau sejenisnya
untuk meningkatkan keahlian tenaga pendidik dan kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasana
a. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai
pengelolaan sarana dan prasarana.
b. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar
Sarana dan Prasarana dalam hal:
1) merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan
prasarana pendidikan;
2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan;
3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di
sekolah;
4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai
dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat;
5) pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan
memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.
c. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta
didik.
d. Pengelolaan sarana prasarana sekolah:
1) direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan
kegiatan akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana;
2) dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi
gedung dan laboratorium serta pengembangannya.
6. Standar Pengelolaan
14
a. Sekolah memiliki visi, misi, tujuan dan strategi yang dirumuskan
melalui tim Perumus RKAS
b. rencana kerja jangka menengah menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu
lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung
peningkatan mutu lulusan.
c. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah:
1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan
pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh
dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah swasta rencana
kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah;
2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak
yang terkait.
d. Rencana kerja empat tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat
dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah.
e. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan,
dan akuntabilitas.
f. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai 8
Standar Nasional Pendidikan:
7. Standar Pembiayaan
a. Partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan cukup tinggi
b. Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan
operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan.
c. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah
mengatur:
1) sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola;
2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di
luar dana investasi dan operasional;
15
3) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam
membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan
peruntukannya;
4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran, dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta
institusi di atasnya.
d. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah
diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala
sekolahserta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya.
e. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk
menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan
akuntabel.
8. Standar Penilaian
a. Peniliaan harian, ujian blok, ujian semester, ujian akhir sekolah, ujian
nasional terlaksana dengan baik sesuai ketentuan dan kalender
pendidikan
b. Prestasi belajar siswa cenderung meningkat
c. Laporan kemajuan belajar / rapor siswa terlaksana sesuai kalender
pendidikan .
d. Prestasi belajar siswa cenderung meningkat
e. Laporan kemajuan belajar / rapor siswa terlaksana sesuai kalender
pendidikan
9. Budaya dan Lingkungan Sekolah
Program kebersihan, keindahan, keamanan, dan ketertiban sekolah
untuk sub bagian program budaya dan lingkungan sekolah sudah
dilaksanakan dan terprogram dengan baik, hanya diperlukan pembinaan
secara berkesinambungan.
Prestasi yang diraih SD Negeri Anyelir 1 Pancoran Mas, Depok,
diantarannya juara Dokter Kecil, Bahasa Inggris, dan belum lama ini jadi
peserta pertukaran pelajar ke New Zaeland.
16
SDN Anyelir 1 Kota Depok berhasil lulus dan mengikuti Program
Sister School ke New Zealand. Program Sister School merupakan program
pengiriman pelajar Indonesia untuk belajar tentang pendidikan dan kultur
di negara lain. Program ini diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Seluruh sekolah dari seluruh Indonesia
harus mengikuti tes yang cukup ketat untuk dapat mengikuti program ini.
Tes diikuti dari mulai Kepala Sekolah, Guru dan Murid, sesuai dengan
yang ditentukan formasi tes oleh Kemendikbud RI. Sister School
merupakan ajang rintisan yang bertaraf Internasional.
SDN Anyelir 1 Kota Depok berhasil lulus tes dan akan mengirimkan
6 siswanya, dan 1 guru bahasa Inggris honorer untuk berangkat ke New
Zealand.
Adapun kegiatan pengembangan budaya dan lingkungan sekolah
yang berhasil dikembangkan meliputi :
a. Sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang
kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan
b. Prosedur pelaksanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan
pendidikan:
1) berisi prosedur tertulis mengenai informasi kegiatan penting
minimum yang akan dilaksanakan;
2) memuat judul, tujuan, lingkup, tanggung jawab dan wewenang,
serta penjelasannya;
3) diputuskan oleh kepala sekolah dalam rapat dewan pendidik.
c. Sekolah menetapkan pedoman tata-tertib yang berisi:
1) tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik,
termasuk dalam hal menggunakan dan memelihara sarana dan
prasarana pendidikan;
2) petunjuk, peringatan, dan larangan dalam berperilaku di Sekolah,
serta pemberian sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib.
17
d. Tata tertib sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah melalui rapat dewan
pendidik dengan mempertimbangkan masukan komite sekolah, dan
peserta didik.
e. Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma
tentang:
1) hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah dan
hubungan antara warga sekolah dengan masyarakat;
2) sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi
dan sangsi bagi yang melanggar.
f. Kode etik sekolah ditanamkan kepada seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menegakkan etika sekolah.
g. Sekolah perlu memiliki program yang jelas untuk meningkatkan
kesadaran beretika bagi semua warga sekolah.
h. Kode etik sekolah yang mengatur peserta didik memuat norma untuk:
1) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya;
2) menghormati pendidik dan tenaga kependidikan;
3) mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi
ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang
berlaku;
4) memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni
sosial di antara teman;
5) mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama;
6) mencintai lingkungan, bangsa, dan negara; serta
7) menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan,
ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah.
10. Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah
a. Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam
mengelola pendidikan.
b. Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik.
c. Masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam pengelolaan
nonakademik.
18
d. Keterlibatan peranserta warga sekolah dan masyarakat dalam
pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan.
e. Setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan,
berkaitan dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan.
f. Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau
nonpemerintah.
g. Kemitraan SD/SDLB atau yang setara dilakukan minimal dengan
SMP/SMPLB atau yang setara, serta dengan TK/RA/BA atau yang
setara di lingkungan.
h. Sistem kemitraan sekolah/madrasah ditetapkan dengan perjanjian
secara tertulis.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan program sekolah, aspirasi
orang tua peserta didik belum optimal walaupun sekolah memberi
keleluasaan berpartisipasi aktif/cenderung menyerahkan sepenuhnya pada
pihak sekolah.
Pekerjaan Orang Tua Wali peserta didik masih banyak yang tidak
tetap sehingga perlu dicari solusi yang tepat agar peserta didik yang
orangtuanya tidak memiliki pekerjaan mendapat bantuan dari pemerintah
ataupun menjadi anak asuh bagi yang berminat.
Penghasilan Orang Tua Wali peserta didik masih banyak yang tidak
tetap sehingga perlu diadakan klasifikasi beban sumbangan biaya untuk
pelaksanaan kegiatan yang tidak teranggarkan dari bantuan pemerintah
sehingga wajar dikdas 9 tahun dapat berjalan dengan lancar.
Tingkat kesejahteraan orangtua/wali rata-rata Pra sejahtera 20%,
Sejahtera 75% dan Purna sejahtera 5%. Pengurus Komite Sekolah perlu
ditambah 8 orang untuk jabatan sekbid- sekbid sehingga meringankan
pekerjaan dan terarah.
Perlu Sosialisasi fungsi dan peran komite terhadap pengurus komite
serta menyusun AD/ART agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan
baik dan penuh tanggung jawab. Perlu dipilih pengurus dengan komposisi
anggota yang variatif sehingga mewakili berbagai komposisi terutama
19
yang berpotensi sebagai donatur dan ahli dibidang pendidikan sehingga
dapat memudahkan pengambilan solusi berbagai permasalahan yang
timbul.
Organisasi komite sudah terbentuk, pertemuan sudah terjadwal,
tetapi perlu ditambah intensitas pertemuan, minimal satu kali per triwulan.
Komite sekolah telah memberikan kontribusi sebagai pemberi
pertimbangan, tetapi perlu ditingkatkan terutama dalam penanggulangan
anggaran. Pada dasarnya komite telah melaksanakan fungsinya sebagai
pendukung sekolah, melalui berbagai bentuk dukungan. Hanya sejak
keluarnya Permen no.48 dukungan komite sekolah dalam bentuk keuangan
menjadi terhambat. Peran dan fungsi komite sebagai pengontrol sudah
bejalan dengan baik.
Peran dan fungsi komite sebagai penghubung belum optimal
terutama dalam hubungan dengan dinas dan instansi lainnya termasuk
dengan Dunia Usaha.
Sekolah selalu melaporkan pelaksanaan program dan
pertanggungjawaban kas baik kepada orang tua maupun komite sekolah.
Komite sekolah telah menfasilitasi hubungan kerjasama dalam
pengembangan sekolah. Ini terlihat dari kondisi masyarakat luas yang
belum optimal menunjukkan dukungan pada program pengembangan
sekolah, walau begitu manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
sudah berjalan dengan baik tapi perlu peningkatan dalam bidang
Pemerintah Kecamatan, Organisasi Kemasyarakatan, Dunia Usaha dan
Dunia Industri serta dengan media Audio/Visual.
D. Potensi Pengembangan
1. Pengelolaan Sekolah
a. Mampu melibatkan semua unsur di sekolah dalam menyusun Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS)/ Rencana Kerja Sekolah(RKS), dalam
rangka mencapai visi,misi dan tujuan sekolah (contoh: membentuk
Tim Pengembang Sekolah (TPS) ).
20
b. Mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai bahan
penyusunan rencana pengembangan sekolah
c. Mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan sebagai bahan untuk
mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan dalam perbaikan mutu
sekolah.
d. Mampu memimpin penyusunan rencana pengembangan sekolah dan
membekali semua unsur di sekolah dalam pembuatan rencana
pengembangan sekolah (contoh: pelatihan TPS dan pembuatan EDS).
2. Kepemimpinan Pembelajaran
a. Mampu menyusun program sekolah sesuai dengan visi dan misi
sekolah.
b. Mampu menerapkan program sekolah sesuai dengan visi dan misi
sekolah.
c. Mampu mengambil keputusan dan berani menghadapi
tantangan/resiko untuk tercapainya visi dan misi sekolah
Mampu mengevaluasi program sekolah sesuai dengan visi dan misi
sekolah.
d. Mampu membuat program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah
yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran .
e. Mampu melaksanakan program berkaitan dengan budaya dan iklim
sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.
f. Mampu mengevaluasi program berkaitan dengan budaya dan iklim
sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.
g. Mampu melaksanakan program tindak lanjut berkaitan dengan budaya
dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.
h. Mampu menerapkan kepemimpinan yang dapat memotivasi warga
sekolah dalam mencapai tujuan sekolah (contoh: memberi apresiasi
terhadap prestasi yang dicapai warga sekolah).
21
i. Mampu menerapkan kepemimpinan yang kreatif (contoh: mendorong
munculnya ide-ide baru berkaitan hemat energi, pelestarian
lingkungan).
j. Mampu menerapkan kepemimpinan yang inovatif (contoh:
memfasilitasi implementasi ide-ide baru berkaitan hemat energi,
pelestarian lingkungan).
k. Mampu menjadi inspirasi warga sekolah berkaitan keteladanan
penerapan nilai-nilai karakter (contoh; jujur, disiplin).
3. Supervisi Pembelajaran
a. Sekolah menyusun program tahunan supervisi akademik dalam
rangka meningkatkan profesionalisme guru yang meliputi.
1) Fokus pada perbaikan proses dan hasil belajar.
2) Jadwal pelaksanaan dan istrumen supervisi akademik
3) Dikomunikasikan pada bulan pertama di awal tahun.
4) Pendelegasian dan pembagian tugas supervisor kepada guru
senior.
b. Menerapkan prosedur, pendekatan, dan teknik supervisi yang tepat
(contoh: ada pra observasi, observasi dan post observasi).
c. Mengembangkan instrumen supervisi yang relevan dengan tuntutan
perubahan dan sesuai dengan perkembangan kurikulum dari
pemerintah (contoh: ada muatan nilai-nilai karakter).
d. Mampu mengevaluasi pelaksanakan supervisi akademik
e. Memanfaatkan hasil penilaian supervisi akademik dalam rangka
evaluasi program sekolah di bidang akademik
f. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru (contoh: efektifitas metode
pembelajaran, relevansi media pembelajaran, efektifitas teknik
penilaian).
22
g. Menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan
mengefektifkan dan lebih mengaktifkan KKG sekolah, mengirim guru
dalam pelatihan-pelatihan.
h. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan
menyelenggarakan workshop dan mengundang nara sumber yang
kompeten sesuai dengan hasil evaluasi supervisi akademik.
BAB III
PELAKSANAAN
A. Pendampingan dan Pembimbingan di Sekolah Magang
1. Pengembangan Sekolah
Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap
akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap kinerja
kepala sekolah . Kepala Sekolah diharapkan melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai manajer dan leader. Sebagai pemimpin pendidikan
di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk
mengembangkan seluruh sumber daya sekolah. Efektivitas kepemimpinan
kepala sekolah tergantung kepada kemampuan bekerjasama dengan
seluruh warga sekolah, serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan
sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar.
Dengan tujuan meningkatkan kompetensi dalam menyusun
Rencana Pengembangan Sekolah SD Negeri Anyelir 1, saya selaku kepala
sekolah harus mampu menunjukkan bahwa sebagai sekolah Pengibas
dapat dijadikan contoh dalam pengembangan berbagai program sekolah,
oleh karena itu kami berupaya seoptimal mungkin dalam mengembangkan
sekolah berpedoman pada berbagai aturan yang telah ditetapkan berkaitan
dengan program pengembangan sekolah.
Oleh karena itu SD Negeri Anyelir 1 dalam pengembangan sekolah
menerapkan beberapa kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pengembangan sekolah/madrasah jangka panjang,
menengah, dan pendek dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah.
b. Mengembangkan struktur organisasi sekolah/madrasah yang efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan.
c. Melaksanakan pengembangan sekolah/madrasah sesuai dengan
rencana jangka panjang, menengah, dan jangka pendek sekolah
menuju tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah.
23
24
d. Mewujudkan peningkatan kinerja sekolah yang signifikan sesuai
dengan visi, misi, tujuan sekolah dan standar nasional pendidikan.
e. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat.
f. Merencanakan dan menindaklanjuti hasil monitoring, evaluasi, dan
pelaporan.
g. Melaksanakan penelitian tindakan sekolah dalam rangka meningkatkan
kinerja sekolah/madrasah.
Sebagai sekolah Pengimbas (Magang) yang akan menjadi contoh
dalam pengembangan sekolah bagi sekolah imbas maka SD Negeri
Anyelir 1 kota Depok mengembangkan program di atas bersama
Kelompok Kerja Rencana Pengembangan Sekolah (KK-RPS) yang terdiri
dari lima unsur meliputi kelompok kepala sekolah, kelompok komite
sekolah, kelompok masyarakat, kelompok guru, dan kelompok wali murid.
Adapun tahapan Penyusunan RPS sebagai berikut :
a. Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah
b. Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan
sekolah saat ini.
c. Memformulasikan pendidikan yang di-harapkan di masa mendatang
d. Mencari kesenjangan antara butir 2 & 3
e. Menyusun rencana strategis
f. Menyusun rencana kerja tahunan
g. Melaksanakan rencana kerja tahunan
h. Memonitor dan mengevaluasi
Dalam membuat rencana pengembangan sekolah, seorang kepala
sekolah dan KK- RPS harus melakukan terlebih dahulu rencana strategis
lima tahun ke depan hal‐hal sebagai berikut.
a. Analisis Lingkungan Strategis:1) Lingkungan geografis
2) Lingkungan demografis.
3) Lingkungan sosial ekonomi
25
4) Budaya
5) Regulasi Pemerintah.
b. Analisis Kondisi Pendidikan Saat ini, misalnya:
1) Pengembangan kelas bilingual, kelas unggul, kelas model
pembelajaran bahasa Inggris, dll.
2) Meninjau kembali visi dan misi sekolah yang telah ditetapkan.
3) Kondisi sarana dan prasarana sekolah.
4) Sumber daya manusia.
c. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang (Lima Tahun Ke Depan),
misalnya:
1) Dimungkinkan dikembangkan sekolah nasional yang berskala
internasional secepatnya.
2) Seiring dengan program kota depok tentang kota layak anak,
adhipura, dan kota niaga maka perlu dikembangkan pembelajaran
yang berbasis karakter dan keunggulan lokal dan global.
Sehubungan dengan pelaksanaan program kemitraan, yang
dilaksanakan di SD Negeri Anyelir 1, maka selaku kepala sekolah saya
berusaha menyusun program kemitraan dalam Rencana Tindak Lanjut
sebagai berikut :
a. Tujuan
1) Meningkatkan Kompetensi dalam menyusun Rencana
Pengembangan Sekolah.
2) Meningkatkan kemampuan dalam menyusunh struktur organisasi
yang efektif dan sesuai dengan kompetensi dalam menyusun RPS.
b. Kegiatan
1) Memberikan pendampingan terkait dengan penyusunan RPS/RKS
2) Menjelaskan Tahap-tahap penyusunan RPS/RKS
3) Diskusi dengan kepala sekolah Imbas tentang penyusunan
RPS/RKS.
4) Merencanakan kegiatan pendampingan di SD Imbas dalam
penyusunan RPS/.RKS.
26
5) Menjelaskan teknik mengembangkan struktur organisasi yang
efektif sesuai dengan kebutuhan sekolah.
6) Mendiskusikan strategi yang efektif dalam mengembangkan
organisasi sekolah.
Adapun dalam rangka meningkatkan peran dan kemampuan kepala
sekolah dalam menyusun RPS dan RKS di SD imbas yang dipimpinnya,
pada tanggal 8 Juni 2014 bertempat di SD Negeri Anyelir 1 dilaksanakan
pendampingan dengan materi Penyusunan RPS/RKS.
Pada tanggal 11 – 13 Juni 2015, Kepala SD Negeri Anyelir 1
sebagai mentor melaksanakan kunjungan ke SD Imbas untuk
mendampingi SD Imbas dalam rangka Penyusunan RPS/RKS. Kegiatan
penyusunan RKS yang dilakukan dimulai dengan penyusunan Team
Gugus Tugas yang disebut Kelompok Kerja RPS/RKS (KK-RPS/RKS)
yang terdiri atas komponen komite sekolah, orang tua wali murid, guru,
tokoh masyarakat dan kepala sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari ini diakhiri dengan
finalisasi penyusunan Rencana Kerja Sekolah /Rencana Kerja Jang
Menengah dan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Sekolah.
Pada tanggal 15 Juni 2015, SD Pengimbas menerima kunjungan
SD Imbas dengan maksud untuk mengikuti kegiatan Kunjungan sekolah
Imbas ke pengimbas dalam Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah.
Kegiatan kunjungan ini pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan kepala sekolah dalam menyusun struktur organisasi yang
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Pada kegiatan kunjungan tanggal 15 Juni 2015 kepala sekolah
imbas diharapkan memperoleh pengalaman tentang memberdayakan
tenaga pendidik dan kependidikan secara optimal, sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
27
Pada tanggal, 16 Juni 2015 SD Pengimbas mendapat kesempatan
untuk berkunjung ke SD Imbas (SD Mekarjaya 31 dan SD Tugu 10).
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi SD Imbas dalam
penyusunan organisasi sekolah yang efektif dan sekolah mampu
menetapkan kerangka kerja dan job deskristion kepada seluruh tenaga
pendidik dan kependidikan sehingga semua guru dan karyawan
memperoleh tanggung jawab sesuai dengan kemampuan di bidang masing-
masing.
2. Kepemimpinan Pembelajaran
Kepemimpinan pembelajaran atau kepemimpinan instruksional
adalah kepemimpinan yang memfokuskan/menekankan pada pembelajaran
yang komponen-komponennya meliputi kurikulum, proses belajar
mengajar, asesmen (penilaian hasil belajar), penilaian serta pengembangan
guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas
belajar di sekolah.
Berkaitan dengan kepemimpinan pembelajaran beberapa hal yang
menjadi tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran
meliputi sebagai berikut :
Kurikulum (apa yang diajarkan) mencakup pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang meliputi kegiatan
perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah; pengembangan struktur dan
muatan kurikulum; dan pembuatan kalender.
Proses belajar mengajar meliputi penyusunan silabus,
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, pengembangan bahan
ajar, pemilihan buku pelajaran, pemilihan metode mengajar dan metode
belajar, penggunaan media pembelajaran dan fasilitas belajar lainnya,
pengelolaan kelas, dan pemotivasian siswa.
Asesmen (evaluasi hasil belajar) meliputi aspek yang di evaluasi,
metode evaluasi, dan pelaporan. Penilaian kinerja guru dan
28
pengembangan profesinya juga merupakan prioritas kepemimpinan
pembelajaran.
Layanan prima terhadap pembelajaran siswa serta membangun
warga sekolahnya menjadi komunitas pembelajaran. Upaya-upaya ini
memerlukan dukungan sumberdaya pendidikan, baik sumberdaya manusia
maupun sumberdaya selebihnya yaitu peralatan, perlengkapan, perbekalan,
bahan, dan uang.
Tujuan kepemimpinan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi
pembelajaran agar siswanya meningkat prestasi belajarnya, meningkat