LAPORAN PRAKTIKUM SPEKTROSKOPI ATOM MATA KULIAH: BIOFISIKA Dosen Pengampu: Ign. Edi Santosa Oleh: Margaretha Bertie Riyani 101434011 PENDIDIKAN BIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM
SPEKTROSKOPI ATOM
MATA KULIAH: BIOFISIKA
Dosen Pengampu: Ign. Edi Santosa
Oleh:
Margaretha Bertie Riyani 101434011
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
A. ACARA PRAKTIKUM
Judul praktikum : Spektroskopi Atom
Hari, tanggal : Rabu, 21 November 2012
Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Laboratorium Fisika Universitas Sanata Dharma
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini antara lain:
1.Mahasiswa mampu menggunakan alat spectrometer dengan baik
dan benar
2.Mahasiswa mampu mengukur sudut apit cahaya yang tampak.
3.Mahasiswa menentukan spektrum panjang gelombang yang
dipancarkan lampu lucutan neon yang terdiri dari berbagai
macam warna.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Spektrometer
2. Lampu lucutan neon
3. Kisi difraksi 100 L/mm
4. Sumber tegangan
D. DASAR TEORI
Atom terdiri dari inti atom dan electron yang
mengelilinginya. Electron yang mengelilingi inti atom tersebut
memiliki lintasan yang berbeda-beda, sesuai dengan tingkat
tenaga electron tertentu. Electron yang mengalami perpindahan
ke tingkat yang lebih rendah (mengalami deeksitasi) akan
melepaskan tenaga yang berupa cahaya. Cahaya ini yang kemudian
tampak dan dapat diamati. Cahaya yang tampak ini akan berbeda-
beda, tergantung pada jenis atomnya.
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang interaksi antara materi dengan radiasi
elektromagnetik. Alat yang digunakan untuk mengukur panjang
gelombang masing-masing warna adalah spektrometer.
Spektrometer adalah alat optik untuk menghasilkan garis
spektrum cahaya dan mengukur panjang gelombang serta
intensitasnya. Fungsi dari spektroskopi atom ini adalah untuk
identifikasi tingkat molekuler. Dalam spectrometer, cahaya
dari lampu lucutan akan nampak dengan melihatnya dari
teropong. Cahaya-cahaya yang tampak tersebut terdiri dari
berbagai macam warna dengan panjang gelombang yang berbeda-
beda. Panjang gelombang warna yang mampu dilihat oleh mata
manusia yaitu antara 400-700 nm yang disebut dengan visible
light. Kisi difraksi yang diletakkan di tengah spectrometer
berfungsi untuk menguraikan (mendispersi) cahaya. Cahaya putih
akan tersebar pada masing-masing panjang gelombang, dan
menghasilkan spektrum pelangi. Berikut ini adalah panjang
gelombang warna yang diukur dalam satuan nanometer (nm).
a.Warna ungu: 380 – 450 nm
b.Warna biru: 450 – 495 nm
c.Warna hijau: 495 – 570 nm
d.Warna kuning: 570 – 590 nm
e.Warna jingga: 590 – 620 nm
f.Warna merah: 620 – 750 nm
E. PROSEDUR
Gambar 1.
1. Semua alat yang digunakan dirangkai secara benar.
2. Lampu lucutan dipasang pada tempat yang sudah disediakan.
3. Alat dihubungkan dengan sumber listrik.
4. Saklar dinyalakan hingga lampu menyala.
5. Cahaya diamati dengan menggunakan teropong pada
spectrometer dan cahaya tersebut disesuaikan pada titik
silang yang tampak dalam teropong dengan menggeser
teropong secara perlahan.
6. Setelah cahaya terletak pada titik silang, sudut diamati
berdasarkan skala yang terdapat dalam spectrometer. Hasil
yang diperoleh kemudian dicatat sebagai kedudukan teropong
awal (θo).
7. Kemudian kisi difraksi diambil dan dilektakkan di tengah
spektrometer.
8. Teropong pada spectrometer kemudian digeser secara
perlahan sampai diperoleh cahaya yang berupa garis-garis
dengan warna yang sudah terdispersi.
9. Setelah ditemukan cahaya pada orde satu (1), dipilih 5
cahaya yang akan diukur sudut apitnya.
10. Satu per satu cahaya yang akan diukur diamati seperti
pada langkah 5 dan 6, begitu seterusnya sampai cahaya
kelima dan hasilnya dicatat sebagai kedudukan sudut (θm).
11. Langkah 8 sampai 10 diulang kembali untuk mendapatkan
orde 2 dan 3.
F. DATA HASIL PERCOBAAN
Berdasarkan percobaan, diperoleh data sebagai berikut:
Kedudukan awal teropong 91,5o + 9 menit, dimana 1o = 60 menit,
maka:
Kisi difraksi yang digunakan = 100 L/ mm, hal ini berarti
dalam 1 mm terdapat 100 garis cahaya.
m
m
Tabel 1. Sudut saat cahaya tampak berada pada garis silang
Cahay
a ke
-
Orde (m)
1 2 3
395o – 95,5o +
22’98,5o – 99o + 30’
102,5o – 103o +
15’
495o – 95,5o +
19’98,5o – 99o + 25’ 102,5o – 103o + 4’
8 95o – 95,5o + 9’ 98,5o – 99o + 12’102o – 102,5o +
16’9 95o – 95,5o + 7’ 98,5o – 99o + 7’ 102o – 102,5o + 8’
1294,5o – 95o +
31’98o – 98,5o + 22’
101,5o – 102o +
15’
G. PERHITUNGAN
Tabel 2. Sudut saat cahaya tampak berada pada garis silang
Cahaya
ke -
(θm)m = 1 m = 2 m = 3
3
4
8
9
12
Dan
Maka θ dapat dihitung dengan menggunakan rumus
θ = θm – θ0
Tabel 3. Sudut (θ) masing-masing cahaya dalam orde masing-
masing
Cahaya
ke -
θ = θm – θ0 (0) Sin θm = 1 m = 2 m = 3 m =1 m = 2 m = 3
3 3,72 7,35 11,1 0,065 0,128 0,1934 3,67 7,27 10,92 0,064 0,126 0,1898 3,5 7,05 10,62 0,061 0,123 0,1849 3,47 6,97 10,45 0,060 0,121 0,18112 3,37 6,72 10,1 0,059 0,117 0,175
Untuk menghitung panjang gelombang masing-masing cahaya,
digunakan rumus:
Dengan:
m = orde (warna)
λ = panjang gelombang
d = konstanta kisi = 1 x 10-5 m
θ = sudut apit (o)
Cahaya
ke -
Rata-rata λ (m)
m = 1 m = 2 m = 3
30,65
10-60,64 10-6 0,64 10-6
0,64 10-6
40,64
10-60,63 10-6 0,63 10-6
0,63 10-6
80,61
10-60,61 10-6 0,61 10-6
0,61 10-6
90,60
10-60,60 10-6 0,60 10-6
0,60 10-6
120,59
10-60,59 10-6 0,58 10-6
0,59 10-6
Tabel 4. Panjang gelombang masing-masing cahaya dalam masing-
masing orde
H. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, praktikan hanya mengamati spectrum
cahaya yang tampak dari lampu lucutan neon. Cahaya yang tampak
saat dilihat melalui teropong merupakan proses deeksitasi
electron. Cahaya tampak tersebut dapat diamati sampai beberapa
orde tergantung pada kemampuan penglihatan praktikan. Dalam
praktikum ini, praktikan hanya mengambil 3 orde pertama,
karena pada orde yang keempat cahaya mulai tidak dapat
terlihat dengan jelas. Lampu lucutan neon secara kasat mata
memperlihatkan warna merah. Namun setelah diamati menggunakan
spectrometer, pada lampu lucutan neon juga terdapat spectrum
warna kuning, oranye, dan merah keunguan.
Pada praktikum ini, dipilih 5 garis cahaya dalam setiap
orde. Cahaya tersebut adalah cahaya kuning (cahaya nomor 3 dan
4), cahaya merah (cahaya nomor 8 dan 9), serta cahaya merah
keunguan (cahaya nomor 12). Untuk mencari panjang gelombang
masing-masing cahaya, diperlukan kedudukan teropong awal dan
kedudukan teropong saat mendapatkan masing-masing orde.
Panjang gelombang cahaya tampak yaitu berkisar pada 400 – 700
nm. Rata-rata panjang gelombang yang diperoleh masing-masing
cahaya dalam praktikum ini yaitu:
a. Cahaya kuning (nomor 3) = 640 nm
b. Cahaya kuning (nomor 4) = 630 nm
c. Cahaya merah (nomor 8) = 610 nm
d. Cahaya merah (nomor 9) = 600 nm
e. Cahaya merah keunguan (nomor 12) = 590 nm.
Data yang diperoleh ini kurang sesuai dengan data yang
telah ditetapkan. Hal ini mungkin dikarenakan keterebatasan
kemampuan mata praktikan saat mengamati cahaya dalam teropong.
Sementara data yang sudah ditetapkan berdasarkan penglihatan
secara kasat mata.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.Pada lampu lucutan neon, cahaya yang tampak dari teropong
berwarna merah, oranye, kuning, dan merah keunguan.
2. Panjang gelombang masing-masing cahaya bervariasi.
3.Untuk menghitung panjang gelombang suatu cahaya dapat
dilakukan dengan menggunakan spectrometer dan mengukur
kedudukan teropong awal dan kedudukan teropong pada setiap
orde.