Laporan Praktikum Proses Manufaktur I MESIN BUBUT 1 BAB I LATAR BELAKANG Dewasa ini tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi, hal ini disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan yang dapat menampung tenaga pekerja. Disamping itu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) juga sangat dibutuhkan. Dalam hal ini peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat diatasi dengan cara pemberian ketrampilan. Ketrampilan pada bidang industri, khususnya bidang manufaktur, dapat dilakukan dengan cara mempelajari dan memahami peralatan/mesin yang berhubungan dengan bidang manufaktur tersebut. Mesin Bubut (Lathe Mechine) merupakan mesin yang mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi benda kerja berbentuk silindris (pada umumnya) dan digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat ulir, membuat lubang (pengeboran) dan meratakan permukaan benda kerja yang berputar. Benda kerja diberi gerakan memutar (rotasi), sedangkan pahat bergerak horizontal sepanjang sumbu benda kerja. Benda kerja yang dihasilkan berbentuk silinder, ulir, dan tirus. Prinsip mekanisme gerakan pada mesin bubut yaitu energi pada motor listrik ditransmisikan ke gear box melalui pulley. Lalu energi tersebut ditransmisikan ke spindle untuk menggerakkan chuck. Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
1
BAB I
LATAR BELAKANG
Dewasa ini tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi, hal ini disebabkan
kurangnya lapangan pekerjaan yang dapat menampung tenaga pekerja. Disamping itu
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola Sumber Daya Alam
(SDA) juga sangat dibutuhkan. Dalam hal ini peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM) dapat diatasi dengan cara pemberian ketrampilan. Ketrampilan pada bidang
industri, khususnya bidang manufaktur, dapat dilakukan dengan cara mempelajari dan
memahami peralatan/mesin yang berhubungan dengan bidang manufaktur tersebut.
Mesin Bubut (Lathe Mechine) merupakan mesin yang mencakup segala mesin
perkakas yang memproduksi benda kerja berbentuk silindris (pada umumnya) dan
digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat ulir, membuat lubang
(pengeboran) dan meratakan permukaan benda kerja yang berputar. Benda kerja diberi
gerakan memutar (rotasi), sedangkan pahat bergerak horizontal sepanjang sumbu benda
kerja. Benda kerja yang dihasilkan berbentuk silinder, ulir, dan tirus.
Prinsip mekanisme gerakan pada mesin bubut yaitu energi pada motor listrik
ditransmisikan ke gear box melalui pulley. Lalu energi tersebut ditransmisikan ke
spindle untuk menggerakkan chuck.
Mesin Milling adalah jenis mesin pemotong yang melakukan pemotongan logam
dengan cutting tool bergigi banyak (Multiple Tooth Cutting Tool) yang disebut milling
cutter/pisau frais. Ada banyak jenis dari mesin milling, diantaranya mesin milling
horizontal, vertikal, universal dll dengan bentuk konstruksi dan fungsi yang berbeda.
Milling cutter dipasang pada arbor dan diputar oleh mekanisme gerak mesin dengan
menggunakan motor listrik. Energi pada motor listrik tersebut ditransmisikan ke spindle
yang nantinya akan menggerakkan arbor.
Mesin bor biasa digunakan untuk membuat lubang (drilling), reaming, dan
counterboring pada benda-benda ferrous maupun non ferrous. Benda kerja diletakkan
pada table dan jika diperlukan dapat dijepit pada ragum (vise) yang biasanya ada
sebagai perlengkapan tambahan pada mesin bor. Selanjutnya mata bor yang mendapat
daya dan putaran dari motor listrik ditekankan pada benda kerja tersebut.
Mesin las adalah mesin yang digunakan untuk penyambungan plat atau logam
menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu dengan cara logam yang akan
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
2
disambung dipanaskan terlebih dahulu hingga meleleh, kemudian baru disambung dengan
bantuan perekat (filler). Selain itu las juga bisa didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang
timbul akibat adanya gaya tarik antara atom.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
3
BAB II
PRAKTIKUM
2.1 Mesin Bubut
2.1.1 Tujuan
Tujuan umum:
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara pengoprasiannya
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin perkakas
Tujuan khusus:
a. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin bubut
b. Mengetahui proses dan cara pembuatan benda kerja dengan mesin bubut
c. Mengetahui dan memahami cara pembuatan ulir
2.1.2 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Mesin Bubut Tipe KRISBOW KW16– 485
Alat yang digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat
ulir, pengeboran dan meratakan permukaan benda putar.
Gambar 2.1 Mesin Bubut Tipe KRISBOW KW16- 485Sumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
2. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
4
Gambar 2.2 Jangka SorongSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
3. Center Gauge
Digunakan untuk menyenterkan benda kerja.
Gambar 2.3 Center GaugeSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
5
4. Stop Watch
Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pemakanan.
Gambar 2.4 Stop WatchSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
5. Kunci Chuck
Digunakan untuk mengencangkan chuck/ pencekam, bentuk matanya
biasanya berbentuk bujur sangkar.
Gambar 2.5 Kunci ChuckSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
6. Kunci Pahat
Digunakan untuk mengencangkan pahat agar selama proses pembubutan
kedudukan pahat tidak berubah.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
6
Gambar 2.6 Kunci PahatSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
7. Tachometer
Digunakan untuk mengukur putaran dari spindle.
Gambar 2.7 TachometerSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
8. Pahat HSS
Digunakan sebagai alat pemakan benda kerja. HSS (High Speed Steel)
merupakan baja paduan tinggi dengan unsur paduan utama karbon (C), tungsten
(W), vanadium (V), molybdenum (Mo), kromium (Cr), ataupun kobalt (Co).
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
7
Gambar 2.8 Pahat HSSSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
9. Kunci Pass
Digunakan untuk mengubah sudut compone rest waktu proses penirusan.
Gambar 2.9 Kunci Pass 17Sumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
10. Kamera
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
8
Digunakan untuk mengambil gambar alat dan bahan pada saat praktikum
Gambar 2.10 KameraSumber : Anonymous 1, 2010
b. Bahan
1. Nama Bahan : Baja Esser (ST – 37)
Bahan yang digunakan adalah baja esser (ST – 37) dengan koefisien bahan
157 kg/mm2. Baja ST – 37 merupakan baja karbon rendah dengan komposisi
kimia: 0,17% C; 0,30% Si; 0,20%- 0,50% Mn, P dan S masing-masing 0,05%.
Dipergunakan untuk pembuatan poros, konstruksi gedung-gedung ataupun
bangunan.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
9
Gambar 2.11 Baja Esser (ST – 37)Sumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
2.1.3 Desain
2.1.4 Flowchart
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
10
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
11
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
12
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
13
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
14
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
15
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
16
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
17
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
18
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
19
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
20
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
21
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
22
2.1.5 Proses Pengerjaan
Pertama kita menyiapkan parameter-parameter pemotongan pada mesin
bubut seperti, deep of cut, kecepatan putaran spindle, feed motion,
desain produk, dan alat bantu.
Baja yang dipakai dalam proses pembubutan ini adalah baja ST 37.
Ukur benda kerja awal dan benda kerja yang diinginkan. Hal ini
bertujuan agar benda kerja yang dihasilkan/ ukuran data aktual sesuai
dengan ukuran data teoritis.
Buka chuck protection cover dan kendurkan chuck. Pasang benda kerja
pada chuck kemudian rapatkan kembali chuck.
Setting kecepatan spindle pada 235 rpm lalu tutup chuck protection
cover dan tekan tombol T (trial).
Mengecek apakah gear box sudah dalam kondisi aman. Jika belum maka
kembali ke langkah penyetingan kecepatan spindle. Jika sudah maka
lanjut ke tahap berikutnya.
Buka chuck protection cover, lalu centerkan benda kerja dan tutup
kembali chuck protection cover. Turunkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Nyala) dan Naikkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Mati)
Mengecek apakah benda kerja sudah dalam posisi center atau tengah.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
23
Jika belum, maka kembali pada proses sebelumnya. Jika sudah, maka
lanjut ke tahap selanjutnya.
Buka kembali chuck protection cover dan kendurkan chuck. Pasang
benda kerja pada chuck kemudian rapatkan kembali chuck.
Setting kecepatan spindle pada 235 rpm lalu tutup chuck protection
cover dan tekan tombol T (trial).
Mengecek apakah gear box sudah dalam kondisi aman. Jika belum maka
kembali ke langkah penyettingan kecepatan spindle. Jika sudah maka
lanjut ke tahap berikutnya.
Buka chuck protection cover, lalu setting left and right hand thread
change lever ke arah kanan. Dan tutup chuck protection cover. Tekan
tombol T (trial).
Jika sudah siap lakukan pemakanan. Turunkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Nyala). Setting feed motion pada = 0,161 mm/rev.
Setting titik nol diameter benda kerja dan Setting titik nol panjang benda
kerja.
Bebaskan pahat menjauhi benda kerja dan Netralkan Spindle Forward –
Stop – Reverse Lever (Mesin Netral).
Buka chuck protection cover. Setting depth of cut = (max) 0,5 mm.
Tutup chuck protection cover. Turunkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Nyala).
Naikkan longitudinal and cross power feed lever. Pembubutan L = 150
mm
Ambil data putaran spindle dan waktu pembubutan. Netralkan
longitudinal and cross power feed lever.Netralkan Spindle Forward –
Stop – Reverse Lever (Mesin Netral). Bebaskan pahat ke titik awal
Maka Ø= 20 mm . mengecek kembali apakah ukuran sudah sesuai. Jika
belum maka kembali ke proses sebelumnya. Jika sudah maka lanjut ke
tahap berikutnya.
Buka chuck protection cover Ukur diameter dan panjang benda kerja
hasil pembubutan. Mengecek kembali, apakah ukuran desain sudah
sesuai dengan yang diinginkan. Jika belum maka ulangi langkah
sebelumnya. Jika sudah maka lanjut ke tahap berikutnya.
Lakukan percobaan tersebut berulang-ulang mulai dari setting deep of
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
24
cut sampai menjadi diameter yang diinginkan sudah sesuai desain. Mulai
dari pembubutan, 150mm dengan Ø= 20 mm, 100mm dengan Ø= 15
mm, dan 55mm dengan Ø= 12 mm.
Jika proses pembubutan telah selesai,lalu kendurkan mur pengunci