Sistem tiga komponen LAPORAN PRAKTIKUM/15 April 2014 Page 1 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II KESETIMBANGAN FASA Selasa, 15 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Fika Rakhmalinda 1112016200005 2. Naryanto 1112016200018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sistem tiga komponen
LAPORAN PRAKTIKUM/15 April 2014 Page 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
KIMIA FISIK II
KESETIMBANGAN FASA
Selasa, 15 April 2014
DISUSUN OLEH:
Fikri Sholiha 1112016200028
KELOMPOK 4
1. Fika Rakhmalinda 1112016200005
2. Naryanto 1112016200018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
Sistem tiga komponen
LAPORAN PRAKTIKUM/15 April 2014 Page 2
A. ABSTRAK
Fase didefinisikan sebagai sistem yang homogen yang mempunyai sifat kimia dan sifat fisika
yang seragam/uniform. Satu fase : contohnya logam murni, padatan, cairan. Pada percobaan ini,
kesetimbangan dipengaruhi oleh konsentrasi. Semakin banyak volume asam asetat yang dibutuhkan
untuk melarutkan fasa semakin besar pula konsentrasi asam asetat glasial yang terbentuk. Asam
asetat glasial merupakan senyawa polar sehingga lebih suka larut dalam air dan sukar larut dalam air,
oleh sebab itu semakin banyak volume kloroform yang akan dititrasi asam asetat ini, semakin banyak
pula volume asam asetat glacial.
B. PENDAHULUAN
Fase didefinisikan sebagai sistem yang homogen yang mempunyai sifat kimia dan sifat fisika
yang seragam/uniform. Satu fase : contohnya logam murni, padatan, cairan
Kesetimbangan : jika sebuah sistem mempunyai energi bebas minimum pada temperatur,
tekanan dan komposisi tertentu → tidak terjadi perubahan kondisi. Makin tinggi energi bebas →
gerak atom pada bahan makin acak dan tidak teratur. Secara makro : sifat-sifat sistem tidak berubah
terhadap waktu → stabil. Kesetimbangan fase : adalah kesetimbangan pada sistem yang terdiri lebih
dari 1 fase. Masing-masing fase tidak mengalami perubahan.1
Diagram fasa tiga komponen (Ternary Phase Diagram)
adalah diagram fasa yang terdiri atas 3 unsur logam murni A, B, C yang mana pada
umumnya dilukiskan dalam diagram sebagai berikut untuk tiap suhu isothermal.2 Fasa dapat
didefinisikan sebagai setiap bagian sistem yang :
a. homogen dan dipisahkan oleh batas yang jelas
b. sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian sistem lain
c. dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain sistem itu
Contoh sistem satu fasa : Dua cairan yang bercampur homogen
1http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/bab5-mt.pdf diakses 22 April 2014
2Yudy, Surya, Irawan, Diagram Fasa dalam Sistem Logam,
http://blog.ub.ac.id/oktafianita19/files/2013/02/MaterialTeknik05th.pdf diakses 22 April 2014
Sistem tiga komponen
LAPORAN PRAKTIKUM/15 April 2014 Page 3
sistem 2 fasa : cairan polar (misal air) dan non polar (misal :minyak)
sistem belerang padat (monoklin dan rombik)
sistem 3 fasa : es, uap air dan air
Menurut aturan fase, derajat kebebasan diberikan oleh
F = C – P + 2
= 5 –P
Dan bila temperatur ditetapkan, persamaan di atas menjadi
F = 3 – P
Untuk satu fase, kita membutuhkan dua derajat kebasaan untuk mengambarkan sistem secara
sempurna, dan untuk dua fase dalam kesetimbangan, satu derajat kebebasan.3
Pada setiap kasus, kesetimbangan reaksi kimia akan terganggu dan berubah dengan adanya
pengaruh beberapa faktor dari luar system reaksi. Gangguan-gangguan dari luar yang dimaksud disini
adalah berubahnya tekanan, berubahnya suhu, berubahnya kuantitas komponen-komponen reaksi
(konsentrasi). Dengan sederhana akan dapat dijelaskan bahwa naiknya tekanan (khusus pada reaksi
berfasa gas) akan menggerser kesetimbangan kea rah jumlah mol yang lebih kecil (reaktan ataupun
produk). Sedangkan dinaikkannya suhu reaksi akan menggeser kesetimbangan ke arah reaksi
endotermis. Yang ketiga adalah pengaruh perubahan konsentrasi. Penambahan konsentrasi (zat)
dalam ruas kiri (reagen) akan menggeser kesetimbangan kea rah ruas kanan (produk), dan sebaliknya
penambahan kuantitas produk akan memperlambat reaksi pembentukannya, atau bahkan akan
menggeser arah reaksi menuju reaktan.4
C. MATERIAL DAN METODE
MATERIAL
Alat Bahan
buret kloroform (CH3Cl3)
statif Asam asetat glasial (CH3COOH)
3S. K. Dogra dan S. Dogra, Kimia Fisik dan Soal-Soal terj Umar Mansyur, UI Press: Jakarta, hlm. 473
4http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=1558%E2%80%8E4%20Kesetimbangan%20Kimia.pdf diakses 22 April 2014