HORMON SITOKININ
Secara alamiah tanaman sudah mengandung hormon pertumbuhan salah
satunya yaitu sitokinin . Sitokinin adalah suatu kelas hormon
tumbuhan yang saling berhubungan dengan hormon lain dan menghambat
penuaan dan bertindak bersama-sama dengan auksin untuk merangsang
pembelahan sel , mempengaruhi jalur diferensiasi dan mengontrol
dominansi apikal (Campbell, 2002).Untuk mengetahui bagaimana
mekanisme kerja hormonik dalam hal ini auksin dan sitokinin pada
tanaman, berikut diuraikan secara global dan sederhana.Pemberian
Auksin eksogen (hormonik) akan meningkatkan permeabilitas dinding
sel yang akan mempertinggi penyerapan unsur , diantaranya unsur N,
Mg, Fe, Cu untuk membentuk klorofil yang sangat diperlukan untuk
mempertinggi fotosintesis. Dengan fotosintesis yang semakin
meningkat akan dihasilkan hasil fotosintesis yang meningkat dan
bersama dengan auksin akan bergerak ke akar untuk memacu
pembentukan sitokinin di akar yang nantinyaakan membantu
pembentukan dan perkembangan akar. Penambahan kandungan Auksin
eksogen di akar akan meningkatkan tekanan turgor akar sehingga
sitokinin endogen di akar akan diangkut ke atas/ bagian tajuk
tanaman.Dengan penambahan Sitokinin eksogen maka terjadi
peningkatan kandungan Sitokinin di tajuk tanaman dan akan
meningkatkan jumlah sel yang bersama-sama dengan hasil fotosintat
yang meningkat di awal penanaman akan mempercepat proses
pertumbuhan vegetatif tanaman (termasuk pembentukan tunas-tunas
baru).
Seiring dengan pertumbuhan vegetatif tanaman, hasil fotosentesis
akan meningkat terus dan ditambah kandungan sitokinin eksogen akan
meningkatkan perbandingan C/N yang menyebabkan peralihan dari masa
vegetatif ke generatif dengan terbentuknya kuncup bunga/buah atau
umbi. Pada saat terbentuk bunga atau buah, jika kandungan auksin
rendah maka sel-sel antara tangkai bunga/buah dengan ranting/cabang
akan berubah menjadi jaringan mati yaitu jaringan gabus sehingga
bunga/buah mudah rontok. Dengan penambahan auksin eksogen akan
menghambat perubahan sel-sel tersebut menjadi jaringan gabus
sehingga kerontokkan dapat dicegah/dikurangi.Di fase generatif ini
penambahan Hormon Sitokinin akan meningkatkan kapasitas jaringan
penyimpanan hasil fotosintesa yang dipanen (umbi, buah dll) yaitu
sitokinin akan memperbanyak sel jaringan penyimpanan.Bentuk
sitokinin dibedakan menjadi sitokinin bebas dan konjugat. Sitokinin
bebas ditemukan dalam bentuktrans-zeatin, BA,dihidrozeatin, 2-iP
sedangkan konjugat sitokinin dibedakan menjadi bentuk ribosa,
glikosida dan bagian dari komponentRNA. Hormonsitokinin
ditransportasikan melalui pembuluh angkut (xilem) dan sebagian
kecil melalui pembuluh tapis(floem). Sitokinin dalam bentuk
ribosida ditransportasikan dari akar ke tajuk tanaman melalui
xilem. Transport melalui xilem merupakan jalur utama dalam
mentrasportasikan sitokinin. Sedangkan jalur transport melalui
floem hanya sedikit sekali digunakan. Dalam jalur ini
sitokininditransportasikan dari floem daun yang lebih tua ke floem
daun yang lebih muda atau ke wadah penampungan lain. Jalur ini
digunakan untuk meentransportasikan sitokinin dalam bentuk
glikosida.
Keterangan :- Permeabilitas: Kemampuan dinding sel untuk
dilewati suatu senyawa (biasanya bentuknya cairan)- C/N:
Perbandingan antara Carbon dan Nitrogen dimana semakinbesar
perbandingan C/N maka tanaman akan terpacu menuju ke pertumbuhan
generatif tanaman
Daftar Pustaka:Neil A, Campbell., Jane B. Reece. 2002. Biologi
Edisi Kelima Jilid I.Jakarta:Erlangga
Diposkan9th October 2012olehBunga Aprillia
AyuningLabel:Fisiologi Tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM SPT II/ DAERAH TUMBUH
LAPORAN PRAKTIKUMSTRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN IIPERCOBAAN
IDAERAH TUMBUH
NAMA:HASBIAHNIM:H41111285KELOMPOK:III (TIGA) BHARI/ TGL
PERC.:RABU/03 APRIL 2013ASISTEN:NUR AFNI
LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2013BAB
IPENDAHULUAN
I.1Latar BelakangPertumbuhan adalah penambahan ukuran dan atau
isi sel yang tidak dapat balik kembali, diikuti oleh biosintesis
penyusun protoplasma yang baru. Perkembangan merupakan gabugan
antara pertumbuhan dan diferensiasi sel. Jadi dapat dikatakan bahwa
pertumbuhan menyangkut aspek kuantitatif suatu perkembangan,
sedangkan diferensiasi mengenai aspek kualitatifnya. Perubahan
kualitatif itu dapat terjadi pada selnya atau pada penyusun
selnya(Triosa, 2013).Pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua tahap,
yaitu tahap pembelahan sel dan pembesaran atau pemanjangan sel.
Pembelahan sel menghasilkan dua sel anakan, sehingga menambah
jumlah sel penyusun tubuh. Pembelahan dianggap selesai bila ukuran
sel anakan telah sama dengan ukuran sel dewasa atau induknya.
Pembesaran atau pemanjangan sel menyebabkan ukuran sel baru itu
lebih besar daripada ukuran sel induk. Pertumbuhan terbatas pada
beberapa bagian tertentu pada tubuh tumbuhan. Pada umumnya
pertumbuhan terletak pada bagian bawah meristem apical dari tunas
akar. Pada beberapa jenis tumbuhan (rumput-rumputan dan monoktil
lainnya) daerah pertumbuhan terletak di bagian atap tiap buku-buku
(nodus) (Latunra, 2013).Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk
melakukan penelitian terhadap biji kacang merahPhaseolus
vulgarisuntuk mengamati daerah tumbuh pada akar dan
batangnya.I.2Tujuan PercobaanTujuan dilakukannya percobaan ini
adalah untuk mengamati daerah tumbuh pada akar dan batang dari
kecambah kacang merahPhaseolus vulgaris.I.3Waktu dan Tempat
PercobaanPercobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Hasanuddin, Makassar. Dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 03 April
2013, pukul 14.00 17.00 WITA. Pengamatan dilakukan selama 5
hari.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang
penting dalam kehidupan dan pekembang biakan suatu spesies.
Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-menerus
sepanjang daur hidup, tergantung pada tersedianya merisitem, hasil
asimilasi, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta
lingkungan yang mendukung. Secara empiris, pertumbuhan tanaman
dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotip X lingkungan
(internal dan eksternal) (Fahn, 1992).Pertumbuhanadalah proses
kenaikan massa dan volume yang irreversible (tidak kembali ke asal)
karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi
selama proses tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan
jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta dinyatakan
secara kuantitatif.Perkembanganadalah proses menuju tercapainya
kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak
dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses
yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan (Triosa, 2013).Pertumbuhan
adalah suatu pertambahan dalam ukuran pertambahan dalam ukuran yang
bersifat irreversible. Karena bersifat multi sel maka pertumbuhan
bukan saja dalam volume tetapi juga pertambahan dalam hal bobot,
jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tinggkat kerumitan.
Prosespertumbuhansebagian besar terjadi dalam fase pembelahan dan
pendewasaan sel. Umumya daerah pertumbuhan terletak pada bagian
bawah mesitem apikal dari tunas akar. Pada rerumputan dan monokotil
lainnya daerah pertumbuhan terletak di bagian atas tiap-tiap buku
atau nodus (Fahn, 1992).Pertumbuhan juga terjadi pada bagian-bagian
lainnya misalnya pada daun sel-sel akan membesar pada batas
tertentu. Pertumbuhan lateral terjadi dengan membesarnya sel-sel
yang terletak pada sisi-sisi jaringan kambium. Pertumbuhan bagian
pucuk dan akar disebabkan adanya pembentukan sel-sel baru oleh
jaringan meristematik (embrionik) pada titk tumbuh diikuti dengan
pertumbuhan dan differensiasi sel-selnya, bila mana tumbuhan
mencapai ukuran dewasa maka terbentuk bunga (Fahn,
1992).Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan dari pada di
defenisikan. Pertumbuhan berarti pembelahan sel dan pembesaran sel.
Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan merupakan proses
yang tidak dapat berbalik. Proses differensiasi seringkali dianggap
pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman memerlukan proses differensiasi
(Heddy, 1987).Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara
luas dapat di kategorikan sebagai faktor eksternal (lingkungan) dan
faktor internal (genetik), dikelompokkan sebagai berikut (Heddy,
1987) :Faktor Eksternal :1.Iklim: Cahaya, temperature, air, panjang
hari, angin dan gas.2.Edafatik (tanah): tekstur, struktur, bahan
organik, dan kapasitas pertukaran kation.3.Biologis: gulma,
serangga, organisme penyebab penyakit, nematode, macam-macam tipe
herbivore, dan mikro organisme tanah.Faktor internal :1.Ketahanan
terhadap tekanan iklim, tanah dan biologis2.Laju
fotosintesis3.Respirasi4.Klorofil, karotein, dan kandungan pigmen
lainnya5.Pembagian hasil asimilasi N6.Tipe dan letak
merisitem7.Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan.8.Aktivitas
enzim9.Pengaruh langsung gen ( Heterosis, epistasi
)10.Differensiasi.Pada dasarnya jaringan pada tumbuhan ada dua
macam, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen
(dewasa). Jaringan meristem pada tumbuhan tersusun oleh sel-sel
muda sehingga selalu membelah dan belum terdiferensiasi. Sel-sel
penyusun jaringan permanen pada tumbuhan sudah tidak membelah,
tetapi telah terdiferensiasi sehingga membentuk berbagai jaringan
yang lebih kompleks pada tumbuhan (Pearson, 2013).Meristem
merupakan istilah dari kata Yunani,meristesyang berarti terbelah.
Jaringan meristem pada tumbuhan disebut juga jaringan muda karena
terdiri dari sel-sel yang masih muda (embrional) dan belum
mengalami diferensiasi atau spesialisasi. Jadi, jaringan meristem
adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya
sel-selnya senantiasa aktif membelah diri untuk menambah jumlah sel
tubuh. Sel-sel jaringan meristem pada tumbuhan biasanya berdinding
tipis, vakuola banyak dan ukurannya kecil, mengandung banyak
protoplasma, plastida belum matang, dan inti besar. Bentuk sel
penyusun jaringan meristem umumnya sama ke segala arah (Pearson,
2013).Gambar 1:Letak jaringan meristem pada tumbuhansumber
:http://3.bp.blogspot.com
Daerah meristematis pucuk batang mengalami pertumbuhan primer
seperti yang terjadi pada akar. Namun, caranya lebih kompleks
karena tidak hanya proliferasi aksis batang namun juga pembentukan
organ lateral lainnya. Pembelahan sel pada batang umumnya terjadi
pada internodus paling atas. Selamaperiode pertumbuhan aktif,
meristem ujung batang yang tipis, berdinding lembut dan
isodiametris, aktif melakukan proliferasi sel. Pemanjangan sel
diperpanjang sepanjang internodus. Semakin jauh dari internodus
maka kecepatan pemanjangan semakin lambat. Daerah pemanjangan di
belakang ujung batang biasanya 10 cm panjangnya (Loveless,
1991).Proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas
yang sedikit lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan
ini disebabkan pembelahan sel dan pemanjangan sel dalam ruas
tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan yang terus menerus
sehingga mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas (Campbell,
1999).Salisbury dan ross (1992) juga menjelaskan bahwa pada batang
yang sedang tumbuh, daerah pembelahan selbatang lebih jauh letaknya
dari ujung daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa
sentimeter dibawah ujung.Sel-sel inisial membentuk sel-sel pada
ujung akar yang bersifat meristematis. Pembelahan sel terjadi
secara longitudinal dan beberapa ke arah lateral yang menyebabkan
akar berbentuk silindris.Selanjutnya sel-sel dekat ujung akar aktif
berproliferasi, dimana terletak tiga zona sel dengan tahapan
pertumbuhan primer yang berurutan (zona pembelahan sel, zona
pemanjangan dan zona pematangan). Zona pembelahan sel meliputi
meristem apikal dan turunannya, yang disebut meristem primer
(terdiri dari protoderm, prokambium dan meristem dasar). Meristem
apikal yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan sel-sel
meristem primer yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel
bergabung ke zona pemanjangan (elongasi). Disini sel-sel memanjang
sampai sepuluh kali semula, sehingga mendorong ujung akar, termasuk
meristem ke depan. Meristem akan mandukung pertumbuhan secara
terus-menerus dengan menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona
pemanjangan tersebut(Campbell, 1999).Berdasarkan letaknya pada
batang, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga sebagai berikut
(Pearson, 2013) :Jaringan meristem apikal (apical meristem) atau
meristem ujung, terdapat di ujung batang dan ujung akar.Jaringan
meristem lateral (lateral meristem) atau meristem samping, terdapat
di kambium dan kambium gabus (felogen).Jaringan meristem interkalar
(intercalary meristem) atau meristem antara, terdapat di antara
jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang.Sementara itu,
jaringan meristem dibedakan menjadi meristem primer dan meristem
sekunder berdasarkan asal terbentuknya(Pearson, 2013) :a.Jaringan
Meristem primer adalah jaringan muda yang berasal dari sel-sel
embrional. Jaringan Meristem primer merupakan kelanjutan dari
kegiatan embrio atau lembaga yang terdapat pada kuncup ujung batang
dan ujung akar. Hal inilah yang memungkinkan akar dan batang
bertambah panjang sehingga tumbuhan dapat bertambah tinggi.Gambar
2Struktur jaringan meristem pada ujung batang tumbuhanSumber
:http://2.bp.blogspot.com
Alometri dari pertumbuhan ujung dan pertumbuhan akar, biasanya
sebagai rasio pucuk akar, yang mempunyai kepentingan fisiologis,
karena dapat menggambarkan salah satu tipe toleransi terhadap
kekeringan. Kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan ujung dan
akar, mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pertumbuhan
ujung. Pertumbuhan ujung lebih di galakkan apabila tersedia N dan
banyak air. Pertumbuhan akar akan lebih digalakkan apabila faktor N
dan air ini terbatas. Akar adalah yang pertama mencapai air, n dan
faktor-faktor lainnya. Pucuk adalah yang pertama mencapai cahaya,
CO2dan faktor iklim.Analisis pertumbuhan tanaman dapat dilakukan
terhadap sebatang tanaman atau terhadap komunitas tanaman (Heddy,
1987).
BAB IIIMETODE PERCOBAAN
III.1AlatAlat-alat yang digunakan pada perobaan ini adalah
toples plastik, plat kaca, penggaris, jarum pentul, dan karet
gelang.III.2BahanBahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini
adalah kecambah kacang merahPhaseolus vulgaris, tinta cina, tissue,
air, dan kertas label.III.3Prinsip KerjaProsedur kerja pada
percobaan ini adalah :1.Mengecambahkan biji kacang merahPhaseolus
vulgarissebanyak mungkin selam kurang lebih 5 hari.2.Mengambil 6
kecambah kacang merahPhaseolus vulgarisdari tempat tumbuhnya dengan
hati-hati agar kecambah yang diambil memiliki akar yang lurus dan
panjangnya lebih dari 2 cm.3.Memberi tanda pada pangkal akar
kecambah dengan tinta cina sebanyak 5 garis dengan interval 2 mm
sebanyak 2 kecambah dan 1 kecambah lagi sebagai kontrol yang diberi
tanda hanya 1 garis.4.Memberi tanda pada batang kecambah dengan
tinta cina sebanyak 5 garis dengan interval 2 mm sebanyak 2
kecambah dan 1 kecambah lagi sebagai kontrol yang diberi tanda
hanya 1 garis.5.Meletakkan kecambah tadi dengan kedudukan tegak
pada lempeng kaca yang telah dibalut dengan tissue dengan
menggunakan karet gelang.6.Memasukkan lempeng-lempeng kaca yang
telah ditempeli kecambah kedalam toples yang telah diisi air,
kemudian menempatkan 1 toples di tempat yang terang, dan 1 toples
ditempat yang gelap.7.Mengukur jarak masing-masing interval pada
setiap kecambah setelah 24 jam dan membandingkannya dengan
kontrol.8.Mencatat perubahan yang diamati setiap hari selama 5 hari
dan memasukkannya kedalam tabel pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A, J. B. Reece and L. E. Mitchell. 1999.Biologi.
Erlangga. Jakarta.Fahn A. 1992.Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3. UGM
University. Yogyakarta.Heddy, Suasono, 1987,Biologi Pertanian,
Rajawali Press. Jakarta.
Latunra, A. Ilham, 2013.Penuntun Praktikum Struktur Perkembangan
Tumbuhan II.Laboratorium Botani Jurusan Biologi, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Loveless, A. R. 1991.Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk
Daerah Tropik. Gramedia Pustaka Utama. JakartaPearson, C.
2013.Jaringan Pada Tumbuhan.http://www.sentra-edukasi.com.Diakses
pada tanggal 04 April 2013. Pukul 21.00 WITA.Salisbury, F. B., dan
C. W. Ross. 1992.Fisiologi Tumbuhan Jilid III. ITB. BandungTriosa,
E. 2013.Pertumbuhan dan
Perkembangan.http://biologi.blogspot.com.Diakses pada tanggal 04
April 2013. Pukul 21.30 WITA.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1Hasil PengamatanHasil pengamatan dari percobaan ini
ditunjukkan oleh tabel berikut :a.Tabel hasil pengamatan daerah
tumbuh pada akarKecambahHari/tanggalPertambahan panjang (mm) pada
tanda ke-
1-22-33-44-5
AKamis/ 04 April 20130000
Jumat/ 05 April 20130000
Sabtu/ 06 april 20131010
Ahad/ 07 April 20131011
Senin/ 08 April 20131111
BKamis/ 04 april 20130000
Jumat/ 05 April 20130000
Sabtu/ 06 April 20130010
Ahad/ 07 April 20131121
Senin/ 08 April 20131121
KontrolKamis/ 04 April 20130
Jumat/ 05 April 20130
Sabtu/ 06 April 20130
Ahad/ 07 April 20131
Senin/ 08 April 20132
b.Tabel pengamatan daerah tumbuh pada
batangKecambahHari/tanggalPertambahan panjang (mm) pada tanda
ke-
1-22-33-44-5
AKamis/ 04 April 20130000
Jumat/ 05 April 20132212
Sabtu/ 06 April 20132322
Ahad/ 07 April 20133333
Senin/ 08 April 20134544
BKamis/ 04 April 20130000
Jumat/ 05 April 20131112
Sabtu/ 06 April 20132223
Ahad/ 07 April 20133344
Senin/ 08 April 20134455
KontrolKamis/ 04 April 20130
Jumat/ 05 April 20132
Sabtu/ 06 April 20133
Ahad/ 07 April 20134
Senin/ 08 April 20135
IV.2PembahasanPercobaan mengenai daerah tumbuh pada kacang
merahPhaseolus vulgarisini bertujuan untukmengamati daerah tumbuh
pada akar dan batang dari kecambah kacang merahPhaseolus
vulgaris.Berdasarkan teori diketahui bahwa letak pertumbuhan adalah
pada meristem ujung, lateral, dan interkalar. Pertumbuhan ujung
cenderung menghasilkan pertambahan panjang, pertumbuhan lateral
menghasilkan pertambahan lebar. Dan interkalar terdapat diantara
jaringan dewasa, misalnya pangkal ruas.Pada percobaan menentukan
daerah tumbuh, kita harus mengecambahkan biji kacang merah
sebanyak-banyaknya selama kurang lebih 5 hari selanjutnya pada hari
praktikum, kecambah tadi diambil dari tempat tumbuhnya dengan
hati-hati sebanyak 6 kecambah kemudian memberi tanda masing-masing
3 kecambah pada pangkal akar dan pada batang dengan tinta cina
sebanyak 5 garis dengan interval 2 mm sebanyak 2 kecambah dan
masing-masing satu sebagai kontrol yang diberi tanda hanya 1 garis.
Kemudian meletakkan kecambah tersebut pada lempeng kaca yang telah
dibalut dengan tissue kemudian memasukkanya kedalam toples yang
berisi air selanjutnya mengukur jarak masing-masing kecambah
setelah 24 jam selama 5 hari dan membandingkannya dengan
kontrol.Dari hasil data yang diperoleh pada pertumbuhan akar kacang
merahPhaseolus vulgarisdapat dilihat bahwa dari tiga kecambah yang
diukur selama 5 hari, kecambah-kecambah tersebut hanya sedikit
mengalami perumbuhan akar. Pada kecambah A hanya mengalami
pemanjangan 1 mm pada setiap interval, kemudian pada kecambah B
juga hanya mengalami pemanjangan 1 mm pada setiap interval kecuali
pada interval 3-4 mengalami pemanjangan 2 mm. Begitupun pada
kecambah yang bertindak sebagai kontrol hanya mengalami pemanjangan
2 mm. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan pada akar tersebut misalnya keadaan bji
dan perkecambahan itu sendiri yang kemudian mempengaruhi
pertumbuhan akarnya. Tak hanya faktor internal yang berpengaruh,
faktor luar berupa keadaan substrat, intensitas cahaya yang kurang,
suhu, kelembaban, ketersediaan air dan pengaruh kondisi lingkungan
lainnya yang mempengaruhi pertumbuhannya.Pada pertumbuhan daerah
batang, data yang diperoleh dapat kita lihat bahwa pada percobaan
ini terlihat jelas adanya pertumbuhan pada ujung batang. Pada
kecambah A terjadi pemanjangan 4-5 mm setiap interval begitupun
pada kecambah B dan kecambah yang bertindak sebagai kontrol. Hal
ini disebabkan karena di ujung batang terdapat jaringan meristem
apikal yang menghasilkan sel-sel meristem primer yang bersifat
meristematik dan juga faktor internal dan eksternal yang mendukung
pemanjangan pada daerah batang ini.Berdasarkan hasil pengukuran
yang diperoleh, ternyata pada akar hanya sedikit sekali terjadi
pemanjangan pada setiap interval, hal ini disebabkan karena banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal seperti gen dan
hormon dan eksternal seperti cahaya, suhu, kelembaban, air,
nutrisi, dan lain-lain. Sedangkan pada batang terlihat jelas
terjadinya pemanjangan, yang memang pada batang terdapat jaringan
meristem apikal yang aktif membela serta faktor internal dan
eksternal yang mendukung pertumbuhannya.
Laporan Pertumbuhan Primer Pada Akar
PENENTUAN TITIK TUMBUH AKARTujuan :Agar dapat menentukan letak
titik tumbuh akar.Latar Belakang Teori:Pertumbuhan didefinisikan
sebagai pertambahan yang tidak dapat dibalikkan dalam ukuran pada
sistem biologi. Secara umum pertumbuhan berarti pertambahan ukuran
karena organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan itu bukan
hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya
protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan biologis terjadi
dengan dua fenomena yang berbeda antara satu sama lain. Pertambahan
volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel
merupakan hasil sintesa dan akumulasi protein, sedangkan
pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel.Pertumbuhan
akar dan perkecambahan merupakan pertumbuhan yang mencakup kedua
fenomena tersebut yaitu pertambahan volume sel dan pertambahan
jumlah sel.Pada awal perkembangan tumbuhan, seluruh sel memiliki
kemampuan membelah, pada tahap selanjutnya pembelahan sel terjadi
hanya di bagian-bagian tertentu. Jaringan yang masih memiliki
kemampuan membelah (bersifat embrionik) disebut meristem.
Pembelahan sel sebenarnya masih dapat terjadi pada jaringan lain
tetapi jumlahnya terbatas.Daerah meristematis pada akar mengalami
pertumbuhan primer seperti yang terjadi pada pucuk batang.Untuk
lebih mengetahui pertumbuhan yang terjadi pada suatu tanaman dalam
hal ini kecambah, maka diadakanlah percobaan ini.Alat dan Bahan
:
Alat :nTutup toples sebagai wadah (2 buah).nKertas, pensil,
bolpoin, penghapus, penggaris, (masing-masing 1 buah).nKamera (1
buah).Bahan:nKacang hijau secukupnya (20 butir).nKapas
secukupnya.nAir secukupnya.
Langkah Kerja:1. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang
diperlukan.2. Merendam kacang hijau yang akan ditanam selama 8
jam.3. Meletakkan kapas ke dalam tutup toples sebagai wadah.4.
Meletakkan 10 biji kacang hijau di atas kapas dalam tutup toples.5.
Menyiram biji-biji kacang hijau pada masing-masing tutup toples
dengan air secukupnya. Penyiraman ini dilakukan dengan frekuensi 1
kali sehari.6. Menandai akar tumbuhan kacang hijau di beberapa
titik, ketika biji kacang hijau telah menjadi kecambah.7. Memotret
setiap perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.Hasil dan Pembahasan
:Hasil PengamatanKarena kesalahan teknik, sehingga untuk
akar-akartanamankacang hijautidak dapat ditentukanpanjangakarnya.
Hal ini disebabkan karena tinta yang digunakan menyebar,
danmengakibatkan sulitnya untuk menemukan titik awal pengukuran
panjang akar. Akan tetapi hal ini tidakmembuat putus asapraktikan
karenatitik terujung yang ditandai pada akar masih membekas. Titik
ini dijadikan patokan bahwa titik tumbuh akar terletak pada bagian
ujung akar.PembahasanAkar adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam
tanah. Sewaktu tumbuhan masih kecil, yaitu dalam bentuk lembaga di
dalam biji, calon akar itu sudah ada dan disebut akar lembaga
(radicula). Pada perkembangan lanjutannya, kalau biji mulai
berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat
memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan
lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran yaitu sistem
perakaran tunggang dan sistem perakaran serabut.Titik tumbuh akar
adalah bagian pada jaringan meristem yang memiliki tudung akar
(kaliptra). Tudung akar berperan untuk menembus tanah. Pada daerah
titik tumbuh ini terdapat jaringan meristem yang aktif. Jaringan
meristem ini berfungsi sebagai cadangan makanan untuk membantu
proses perpanjangan akar.Berdasarkan struktur jaringan meristem sel
penyusun akar tumbuhan, titik tumbuh akar dikelompokkan menjadi
daerah-daerah sebagai berikut :a. Daerah pembelahan (daerah
meristematik)Daerah pembelahan terdapat pada bagian ujung akar.
Pada bagian ini sel membelah secara cepat.Daerah ini merupakan
tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai
inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah
diri.
b. Daerah pemanjanganDaerah pemanjangan merupakan daerah hasil
pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan
bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah
pemanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibanding
sel-sel meristematik. Pada daerah pemanjangan, sel mengalami
pemanjangan dan mulai mengalami proses diferensiasi di dalam
strukturnya. Ada bagian yang dibentuk menjadi protoderm, meristem
dasar dan prokambium.Protodermadalah jaringan yang akan menjadi
epidermis.Meristem dasaradalah bagian yang dibentuk untuk menjadi
jaringan dasar.Prokambiumadalah jaringan yang dibentuk menjadi
stele (silinder pusat).
c. Daerah diferensiasiDaerah diferensiasi merupakan daerah yang
terletak dibawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah diferensiasi
umumnya mempunyai dinding yang tebal dan beberapa diantaranya
mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks dan empulur. Sel
yang lain berdiferensiasi menjadi parenkim, jaringan penunjang dan
jaringan pengangkut (xilem dan floem).Pada daerah diferensiasi,
proses organogenesis telah berjalan sempurna sehingga lapisan
epidermis telah terdiferensiasi dengan jelas dan telah memiliki
bulu-bulu akar. Bulu-bulu akar berperan untuk menyerap
mineral-mineral dari dalam tanah. Oleh karena proses diferensiasi
pertama kali terjadi di daerah tersebut, maka daerah diferensiasi
disebutjaringan primer. Pertumbuhan akan menyebabkan terjadinya
pemanjangan pada sel-sel akar.Adanya perbedaan pertambahan panjang
pada akarPhaseolusradiatusdisebabkan karena adanya pengaruh hormon
auksin pada meritem apikal akar yang terus membelah dan memanjang
yang didukung oleh ruang yang gelap, sehingga memperlancar kerja
hormon auksin karena tidak terurai oleh cahaya.Aktivitas meristem
apeks akar mengakibatkan akar tumbuh memanjang yang kemudian
disebut pertumbuhan primer. Namun sebenarnya, meristem apikal atau
meristem apeks juga terdapat pada bagian ujung
batang.Kesimpulan:Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada
percobaan ini dapat disimpulkan bahwa daerah tumbuh akar dari
kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus) adalah pada bagian ujung
akar. Karena adanya meristem apikal tepatnya meristem apeks pada
bagian tumbuhan tersebut.
DAFTAR PUSTAKAAryulina, Diah. 2004.Biologi SMA untuk kelas XII.
Jakarta : Esis.Hildayani. 2009.Daerah Tumbuh.
(http://www.21ildahshiro.blogspot.com, diakses tanggal9 September
2009 pukul 17:08)Tjitrosoepomo, Gembong. 1986.Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.DAFTAR PUSTAKA
Gunarso, W., 1989, Mikroteknik, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Hidayat, E.B., 1995, Anatomi Tumbuhan Berbiji, Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
Kimball, J.W., 1992, Biologi Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Latunra, A.I., dan Eddyman E.F., 2007, Penuntun Praktikum
Struktur Perkembangan Tumbuhan II, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W., 1995, Fisiologi Tumbuhan Jilid
2, ITB Press, Bandung.
Tjitrosoepomo, G., 1989, Morfologi Tumbuhan, Universitas Gadjah
Mada Press, Yogyakarta.Gardner, F. P.,R. B. Pearce dan R. L.
Mitchell,1991,Fisiologi Tanaman Budidaya,UniversitasIndonesiaPress,
JakartaKaufman, P.B., J. Labavitch, A. A. Prouty, N. S.
Ghosheh,1975,Laboratory Experiment in Plant Physiology, Macmillan
Publishing Co., Inc., New York.
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
V.1KesimpulanDari hasil pengamatan yang dilakukan pada percobaan
ini dapat disimpulkan bahwa daerah tumbuh kecambah kacang
merahPhaseolus vulgarisadalah pada bagian ujung batang dan ujung
akar. Hal ini dikarenakan adanya meristem apikal tepatnya meristem
apeks pada bagian ujung akar dan batangtumbuhan tersebut. Namun,
batang memiliki pertumbuhan panjang yang lebih cepat dari daripada
akar.V.2SaranSebaiknya asisten selalu mengawasi praktikan selama
praktikum berlangsung agar meminimalisir kesalahan yang terjadi
dalam praktikum.