LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013 Page | 1 MODUL B-1 OPTIK GEOMETRIK 3 I. Maksud dan Tujuan 1. Mempelajari sifat-sifat pemantulan pada cermin datar lengkung (cekung dan cembung). 2. Mempelajari sifat-sifat pada lensa cekung (convance glass) dan lensa cembung (convez glass). 3. Menentukan indeks bias mutlak beberapa jenis lensa. II. Alat-alat 1. Ray optic demonstation set. 2. Ray optic demonstration set. III. Teori A. Pemantulan Pada Cermin Datar Cahaya merambat menurut garis lurus. Kita dapat melihat benda karena cahaya yang mengenai benda di pantulkan ke mata kita. i r Gambar 1. N ( normal ) Bidang Pantul Sinar datang Sinar pantul
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 1
MODUL B-1
OPTIK GEOMETRIK 3
I. Maksud dan Tujuan
1. Mempelajari sifat-sifat pemantulan pada cermin datar lengkung
(cekung dan cembung).
2. Mempelajari sifat-sifat pada lensa cekung (convance glass) dan
lensa cembung (convez glass).
3. Menentukan indeks bias mutlak beberapa jenis lensa.
II. Alat-alat
1. Ray optic demonstation set.
2. Ray optic demonstration set.
III. Teori
A. Pemantulan Pada Cermin Datar
Cahaya merambat menurut garis lurus. Kita dapat melihat
benda karena cahaya yang mengenai benda di pantulkan ke mata
kita.
i r
Gambar 1.
N ( normal )
Bidang Pantul
Sinar datang
Sinar pantul
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 2
HUKUM I Snellius :
1. Sinar dating, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada
suatu titik dan terletak pada suatu bidang datar.
2. Sudut dating (i) = sudut pantul (r).
B. Pemantulan Pada Cermin Cermin Lengkung.
Cermin cekung dan cermin cembung disebut cermin
lengkung. Cermin cekung bersifat mengumpulkan bayangan
(konvergen) dan cermin cembung bersifat menyebarkan bayangan
(divergen ).
V
F C
Sinar datang
Sinar Pantul
Sinar dating sejajar sumbu utama cermincekung akan di
pantulkan melalui titik fokus
Gambar 2.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 3
C. Pembiasan
HUKUM II Snellius : Jikia dating dari medium yang
kuranga rapat ke medium yang lebih rapat, sinar akan di belokkan
mendekati garis normal.
Hubungan matematisnya adalah :
12 sin sin
n1 . sin i = n2 . sin r
i
r
Garis normal
Medium 1
Medium 2
Sinar biar
Sinar datang
bidang
Gambar 3.
Dimana :
n 1 = indeks bias mutlak medium 1
n 2 = indeks bias mutlak medium 2
sin i = sudut dating dalam medium 1
Sin r = sudut dating dalam medium 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 4
IV. Jalanya Praktikum
A. Membuktikan Hukum I Snellius
1. Tempelkan laser Ray Box ( LRB ) dan working sheet F
pada panel percobaan .
2. Tempelkan cermin datar secara vertical tepat pada garis
tengah working sheet F dengan depan cermin menghadap
ke LRB.
3. Aktifkan LRB dengan satu sinar keluar saja kemudian
arahkan ke sinar dengan membentuk sudut ke pusat cermin
datar.
4. Ulangi langkah 3 dengan sudut yang berbeda.
5. Catat apa yang terjadi.
B. Pemantulan Pada Cermin Lengkung
1. Tempelkan LRB dan cermin cekung saling berhadapan dan
sejajar pada panel percobaan.
2. Aktifkan LRB dengan semua sinar keluaran. Amati dan
cacat yang terjadi.
3. Ulangi langkah diatas dengan menggunakan cermin
cembung.
C. Pembiasan Pada Lensa
1. Tempelkan LRB dan lensa cekung saling berhadapan dan
sejajar pada panel percobaan.
2. Aktifkan LRB dengan semua sinar keluaran. Amati dan
cacat apa yang terjadi.
3. Ulangi langkah-langkah diatas dengan menggunakan lensa
cembung.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 5
D. Mencari Indeks Bias mutlak
1. Tempelkan LRB, working sheet F dan balok kaca setengah
lingkaran seperti pada gambar di atas dengan yang telah di
tentukan oleh asisten.
2. Catat hasilnya pada table yang sudah di sediakan.
3. Ulangi dengan beberapa sudut yang berbeda.
E. Mencari Kedalaman Semu
1. Tempelkan LRB, working sheet F dan balok kaca seperti
pada gambar di atas dengan sudut yang telah di
tentukanoleh assisten.
2. Catat hasilnya pada table yang sudah di sediakan.
3. Ulangi dengan beberapa sudut yang berbeda.
L
R
B
L
R
B
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 6
F. Mencari Sudut Kritis
1. Tempelkan LRB, working sheet F dan balok kaca setengah
lingkaran seperti pada gambar di atas dengan sudut yang
telah di tentukan oleh asisten.
2. Geserlah LRB hingga menentukan sudut kritisnya.
V. Pengamatan / Perhitungan
Rumus
Dimana n1 = 1
n2 sin sin
Mencari Nilai n2 dengan rumus diatas :
Tabel 1 : Balok ½ lingkaran
i r Sin i Sin r n 1 n 2
25 50 0.42 0.76 1 1.8
30 54 0.5 0.8 1 1.6
45 61 0.86 0.87 1 1
L
R
B
n 1. Sin i = n2. Sin r
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 7
Tabel 2 : Balok
i r Sin i Sin r n 1 n 2
20 41 0.34 0.65 1 1.91
40 51 0.64 0.77 1 1.20
60 66 0.86 0.91 1 1.05
TKP GANDA
Tabel 1 : n2 = P
Nilai rata-rata
∑ 4.43 1.47
Angka Deviasi
∆ 1 ∑ ∑ 1
∆ 13 3 6.8 4.43 1
∆ 13 20.4 19.362
n p P²
1 1.8 3.24
2 1.6 2.56
3 1 1
∑X = 4.4 ∑X ² = 6.8
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 8
∆ 13 1.042
∆ 0.723 ∆ 0.24
Kesalahan Mutlak
∆
1.47 0.24 1.71
Kesalahan Relatif
∆ 100%
0.241.71 100%
0.14 100%
14 %
Ketelitian
100 % !"#$#%# !$#&'
100 % 14 %
86 %
Ket : karena hasil ketelitian > 80 % Praktikum dinyatakan berhasil.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 9
Tabel 2 : n2 = P
Nilai rata-rata
∑ 4.163 1.38
Angka Deviasi
∆ 1 ∑ ∑ 1
∆ 13 3 6.1906 4.163 1
∆ 13 18.57 17.302
∆ 13 1.272
∆ 0.793 ∆ 0.26
n p P²
1 1.91 3.6481
2 1.20 1.44
3 1.05 1.1025
∑X = 4.16 ∑X ²= 6.1906
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 10
Kesalahan Mutlak
∆
1.38 0.26 1.64
Kesalahan Relatif
∆ 100%
0.261.64 100%
0.16 100%
16 %
Ketelitian
100 % !"#$#%# !$#&'
100 % 16 %
84 %
Ket : karena hasil ketelitian > 80 % Praktikum dinyatakan berhasil.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 11
VI. Jawaban Dari Pertanyaan
1. Lukiskan pemantulan pada cermin lengkung serta sinar
istimewanya ! ( beri keterangan )
2. Lukisan sinar istimewa yang terjadi pada percobaann C ! ( beri
keterangan )
3. Dari hasil percobaan D dan E, carilah harga indeks bias mutlaknya
dan cepat rambat cahaya pada medium ke-2 !
4. Dari hasil percobaan D, buatlah grafik r terhadap I dan sin r
terhadap sin I ! jelaskan !
5. Seekor ikan sedang berenang pada kedalaman 3.2 m di bawah
permukaan air danau. Berapakah kedalaman semu ikan yang di
amati oleh seorang anak ? sekarang gentian ikan yang memandang
muka yang berada 3.2 m di atas permukaan air yang diamati oleh
ikan ?
JAWAB :
1. Cermin lengkung di bagi menjadi 2 yaitu, cermin cekung dan cermin
cembung.
• Cermin Cekung
D
E
B L
R
B
EI
DI
C
BI
AI
Mengkumpulkan bayangan (konvergen)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 12
Keterangan :
A = Sinar dating 1 D = Sinar dating 3
A1 = Sinar pantul 1 D1 = Sinar Pantul 3
B = Sinar dating 2 E = Sinar dating 4
B1 = Sinar pantul 2 E1 = Sinar pantul 4
C = Sinar Istimewa
• Cermin Cembung
Keterangan :
A = Sinar dating 1 D = Sinar dating 3
A1 = Sinar pantul 1 D1 = Sinar Pantul 3
B = Sinar dating 2 E = Sinar dating 4
B1 = Sinar pantul 2 E1 = Sinar pantul 4
C = Sinar Istimewa
Menyebarkan bayangan (divergen)
L
R
B
E
D
B
EI
DI
C
BI
AI
B
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 13
2. Gambar pada percobaan C
Mata Normal
Bayangan yang masuk jatuh di retina, mata dapat melihat dengan normal.
Mata Rabun jauh
Bayangan yang masuk di depan retina, sehingga mata bila melihat benda
yang jaraknya jauh menjadi tidak jelas. Untuk dapat meliaht secara normal
maka di bantu dengan kaca cekung.
L
R
B
L
R
B
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 14
Mata Rabun Dekat
Bayangan yang masuk jatuh di belakang retina, sehingga mata bila melihat
benda yang jaraknya dekat menjadi tidak jelas. Untuk dapat melihat secara
normal maka di bantu lensa cembung.
3. Dari percobaan D dan E mencari rumus indeks bias = n2
Rumus :
n1 . sin i = n2 . sin r ; dimana n1 = 1
n2 sin sin
“ Jawaban sudah di dalam perhitungan sebelumnya “
L
R
B
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 15
4. Grafik Percobaan D
Grafik ‘r’ terhadap ‘i’
Grafik sin r terhadap sin i
0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80
Grafik antara L dan n untuk tiap
Frekuensi
1/2 Lingkaran
Balok
r
i
75, 80
60,65
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Grafik antara L dan n untuk tiap
Frekuensi
1/2 Lingkaran
Balok
sin
r
sin i
0.96,0.98
0.86, 0.9
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 16
5. a. Orang melihat ikan :
n1 = 1 ; n2 = 2,31
S = 3,2 m
n1 . S = n2 . S1
S* * +
S* 12,31 3,2
1,38 m
b. ikan melihat orang
n1 = 2,31 ; n2 = 1
S = 3,2 m
n1 . S = n2 . S1
S* * +
S* 2,311 3,2
7,3 m
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 17
VII. Kesimpulan
1. Cahaya dapat merambat menurut garis lurus.
2. Cermin lengkung di bagi 2, yaitu cermin cekung dan cermin
cembung.
3. Seseorang dapat melihat benda karena cayaha yang mengenai
benda tersebut di pantulkan ke mata kita.
4. Menutut Hukum I Snellius, sudut datang sama dengan sudut pantul
(i = r ).
5. Menurut Hukum II Snellius, sinar datang dari medium yang kurang
rapat ke medium yang lebih rapat, maka sinar akan di belokkan
mendekati garis normal, sebaliknya sinar datang dari medium yang
lebih rapat ke medium yang kurang rapat, sinar dibelokkan
menjauhi garis normal.
6. Cermin cekung bersifat mengumpulkan bayangan (konvergen).
7. Cermin cembung bersifat menyebarkan bayangan (divergen).
8. Sudut kritis terjadi bila sudut datang dimana sudut biasnya
mendekati garis normal.
9. Mata normal dapat melihat dengan jelas tanpa menggunakan
bantuan lensa.
10. Mata rabun jauh dapat melihat dengan jelas dengan menggunakan
bantuan lensa cekung.
11. Mata rabun dekat dapat melihat dengan jelas dengan menggunakan
bantuan lensa cembung.
12. Optic Geometri adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari sifat–
sifat bayangan dan cahaya, pemantulan serta pembiasan cahaya
juga.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 18
MODUL B-2
JEMBATAN WHESTONE
I. TUJUAN
Menentukan harga suatu hambatan dengan mengunakan metode
“ Jembatan Whestone “.
II. ALAT – ALAT
1. Sumber tegangan
2. Bangku hambatan
3. Komutator
4. Galvano meter / Zero detector
5. Meja ukur
6. Kabel – kabel penghubung
7. 3 hambatan yang akan di tentukan besarnya
III. TEORI
Suatu jembatan whestone adalah susunan rangkaian seperti gambar
1.
C
RX RB
R1 R2
b a A B
D
4
2 1
3
12
14
11
12
Gambar 1.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 19
Dalam Prakteknya R1 dan R2 dapat merupakan sebuah kawat A – B
seperti gambar.
Keterangan :
K / Rg = Komutator untuk mengubah arus.
RB = Hambatan yang di ketahui (dalam percobaan ini berupa
bangku hambatan.
RX = Hambatan yang di cari harganya.
G = Galvanometer yang di hubungkan A dan B.
L = A – B kawat hambatan lurus pada mistar.
ST = sumber tegangan ( power Supply .
Jika jarum Galvanometer (G) menunjukan nol, Berarti tidak ada
arus yang melalui G jika tidak ada beda potensial antara titik A dan B.
.# ./……………………………1.
Maka akan di dapat persamaan :
1 2 33* 4 1/…………………… 2.
Jika kawat A – B sama dengan hambatan P tiap satuan panjang maka
persamaan (2) menjadi :
1 5 12 612 6 7 1/ # 1 5929171/
CATU DAYA
ARUS SEARAH
Rb Rx
L K A B
L2 L1 R9k
Gambar 2.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 20
Disini terlihat bahwa harga – harga yang di perlihatkan antara L1 dan
L2 atau panjang kawat antara B – D dan A – D.
IV. PERCOBAAN YANG DILAKUKAN
1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 2.
2. Komutator K tetap terbuka dan belum dihubungkan dengan
number arus, atau tegangan yang kecil..
3. Setelahh rangkaian di periksa asisten dengan persetujuanya
barulah komutator di hubungkan dengan sumber arus.
4. Sengan kontak geser D kira-kira ditengah- tengah L usahakan agar
simpangan jarum galvanometer G menjadi nol dengan cara
mengubah ubah hambatan Rb.
5. Buatlah arus menjadi lebih besar sedikit demi sedikit, geserkanlah
kontak geser D usahakan supaya simpangan jarum galvanometer
menjadi nol.
6. Jika kedudukan ini telah tercapai catatlah L1 dan L2
7. jika kedudukan ini arus dengan mengubah komutator K ulangi
percobaan 5 dan 6.
8. Putuskan hubungan komutator dengan sumber arus. Ganti (tukar)
letak Rb dan Rx (Rb sekarang terletak pada Rx semula dan
sebaliknya).
9. Ulangi percobaan 2 s/d 7 untuk kedudukan ini.
10. Ulangi percobaan 2 s/d untuk R yang lain.
11. Ulangi percobaan 2 s/d 9 untuk kedudukan R dalam keadaan seri.
12. Ulangi percobaan 2 s/d 9 untuk kedua R dalam keadaan parallel.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 21
V. PENAMATAN/PERHITUNGAN
Menggunakan TKP tunggal
: ∆:
∆: = ½ x Ketelitian alat ukur
∆: = ½ x 0,1
∆: = 0,05
Untuk Rx1
p = L1
Rb K1 K2
L1 p + Δp p - Δp L1 p + Δp p - Δp
10 1.9 1.95 1.85 0.8 0.85 0.75
56 0.7 0.75 0.65 1.2 1.25 1.15
100 1.6 1.65 1.55 0.7 0.75 0.65
Untuk Rx2
p = L1
Rb K1 K2
L1 p + Δp p - Δp L1 p + Δp p - Δp
10 1.6 1.65 1.55 1.9 1.95 1.85
56 1.6 1.65 1.55 1.7 1.75 1.65
100 1.5 1.55 1.45 1.9 1.95 1.85
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 22
Untuk Rangkaian Seri
p = L1
Rb Rangkaian Seri Rangkaian Pararel
L1 p + Δp p - Δp L1 p + Δp p - Δp
10 1.7 1.65 1.55 1.7 1.95 1.85
56 1.9 1.65 1.55 1.3 1.75 1.65
100 1.4 1.55 1.45 0.8 1.95 1.85
VI. TUGAS PRAKTIKUM
1. Gambarkanlah rangkaian yang saudara buat, serta skema
peralatan yang saudara rangkaian. Beri tanda kutub positif dan
negative bila perlu.
2. Hitunglah masing masing RX beserta masing-masing ketelitianya.
3. Hitunglah RX dalam keadaan seri menurut teori (rumus rangkaian
seri).
4. Hitunglah RX dalam keadaan pararel menurut teori (rumus
rangkaian pararel).
5. Hitunglah RX dalam keadaan seri dan pararel menurut hasil
percobaan.
6. Bandingkan hasil-hasil pertanyaan No.3 dan No.4 dengan
pertanyaan No. 5
7. Bila ketelitian dalam hasil pengukuran hanya tergantung pada
penentuan panjangnya dua bagian kawat hambatan A – B,
terangkan.
8. Jika sumber arus diperbesar, kepekaan akan menjadi besar,
mengapa demikian ?
9. Berilah pembahasan tentang percobaan ini ?
10. Apakah tahanan geser di dalam sumber ?
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 23
Jawaban :
1. A
2. Hitung harga masing-masing RX :
Rumus :
1 5929171/
Untuk RX1 :
Rb K1 K2
L1 L2 Rx L1 L2 Rx
10 1.9 98.1 516.32 0.8 99.2 1240
56 0.7 99.3 7944.16 1.2 98.8 4610.66
100 1.6 98.4 6150 0.7 99.3 14185.71
Untuk RX2 :
Rb K1 K2
L1 L2 Rx L1 L2 Rx
10 1.6 98.4 615.00 1.9 98.1 516.32
56 1.6 98.4 3444.00 1.7 98.3 3238.12
100 1.5 98.5 6566.67 1.9 98.1 5163.16
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 24
3 – 4. Hitung harga RX untuk rangkaian seri dan pararel
Rumus :
1 5929171/
Rb Rangkaian Seri Rangkaian Pararel
L1 L2 Rx L1 L2 Rx
10 1.7 98.3 578.24 1.7 98.3 578.24
56 1.9 98.1 2891.37 1.3 98.7 4251.69
100 1.4 98.6 7042.86 0.9 99.1 11011.11
5. Hitung RX dalam keadaan seri dan pararel :
Rumus :
1 5929171/
1 ;92 92<91 91<= 1/
Rb Rangkaian Seri dan Pararel
L1 L2 L1’ L2’ Rx
10 1.7 98.3 1.7 98.3 578.24
56 1.9 98.1 1.3 98.7 3444.00
100 1.4 98.6 0.9 99.1 8595.65
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 25
6. Perbandingan pertanyaan No.3, 4 dan 5
Dari perbandingan No. 3 kita dapt mengetahui dari hasil
perhitungan, kita dapatkan hasil dari Rx pada rangkaian seri.
Dari percobaan No. 4 kita dapat mengetahui dari hasil
perhitungan, kita apatkan hasil Rx pada rangkaian pararel.
Dari hasil perbandingan No. 5 kita dapat mengetahui dari hasil
perhitungan , kita dapatkan hasil dari Rx pada rangkaian seri
dan pararel.
Hasil pada perbandingan Rx tersebut memiliki nilai yang
berbeda – beda.
7. Karena untuk mengetahui tegangan / hambatan yang akan
dilakukan dapat menentukan zero detector (Galvanometer).
8. Karena tegangan yang mengalir akan membesarkan teangan
hambatan yang terdapat pada Galvanometer.
9. Dalam pembahasan praktikum ini membahas tentang cara
rangkaian seri dan rangkaian pararel jembatan Whestone.
10. Tahanan geser didalam sumber berfungsi untuk mengurangi
tegangan yang mengalir sampai penunjukan Galvanometer/Zero
detector.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 26
VII. KESIMPULAN
1. Bahwa pada praktikum B2 ini kita dapat menentukan harga suatu
hambatan dengan mempergunakan metode “Jembatan
Whestone”.
2. Kita telah dapat merangkai jembatan Whestone dengan mudah
dan di mengerti.
3. Dari hasil perhitungan telah dapat adanya perbedaan antara
rangkaian seri dengan rangkaian pararel.
4. Pada rangkaian ini, komutator berfungsi untuk mengubah arah
arus (Switch arus).
5. Bila pada penunjukan jarum pada Galvanometer menunjukan
angka nol. Berarti tidak ada arus yang melalui Galvanometer.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 27
MODUL B – 3
RESONANSI LISTRIK
I. Tujuan
1. Mampu mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus
bolak balik.
2. Mampu menentukan besar tahanan dan induksi dari
inductor(kumpulan pemadam).
II. Alat dan Bahan
1. Inductor (kumparan pemadam) dan hambatan (R).
2. Sumber tegangan (transformator/AC).
3. Multimeter.
4. Bangku kapasitor.
5. Miliampare meter AC.
6. Kabel – kabel penghubung.
III. Teori
1. Resonansi arus AC
Arus AC atau kepanjangan dari Alternating Current adalah
arus yang sifatnya mempunyai dua arah atau lebih di kenal
dengan sebutan arus bolak balik yang tidak memiliki sisi negative,
dan hanya mempunyai ground (bumi). Arus AC biasa digunakan
untuk tegangan listrik PLN sebesar 220 Volt 50 hertz, ini dalah
tegangan standart untuk Indonesia.
Pada dasarnya, di setiap rangkaian arus AC pasti
mempunyai nilai induktansi, hambatan dan kapasitas. Akan tetapi
nilai hambatan, kapasitas dan induktansi tergantung pada jenis
komponen di dalam rangkaian tersebut, yang dalam keadaan
tertentu nilainya dapat diabaikan sedangkan pada kondisi lain
tidak dapat diabaikan.
Dalam arus AC, terdapat hambatan yang disebut
impedansi (Z) yang terdiri dari :
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2 2013
Page | 28
1. Hambatan murni (R) :
2. Hambatan Induktif (XL) :
3. Hambatan kapasitor (XC) :
Pada rangkaian R-L-C, terdapat 3 kemungkinan impedansi Z
dengan sudut fase, yaitu :
1. XL > XC : rangkaian besifat induktif, arus tertinggal dari
tegangan sebesar.
2. XL < XC : rangkaian bersifat kapasitif, arus tertinggal dari
tegangan sebesar.
3. XL = XC : rangkaian bersifat resistif (terjadi resonansi), arus
sefase dengan tegangan.
1) Rangkaian Seri
Gambar di atas menunjukan sebuah rangkaian listrik dengan
arus bolak balik dengan sususan seri yang terdiri dari T sebuah