Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE I IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT Disusun Oleh: Nama dan NPM : Ambar Puspita Madyaningratri 10060313055 : Irma Astri Pebriliani 10060313056 : Tri Marleni 10060313057 : Ramli Maulana Latief 10060313058 Shift : C Kelompok : 1 Nama Asisten : Lisnawati, S.Farm. Tgl. Praktikum : Selasa, 24 Februari 2015 Tgl. pengumpulan Laporan : Selasa, 03 Maret 2015 LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT B PROGRAM STUDI FARMASI
32

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Mar 13, 2023

Download

Documents

Farauzhi Pical
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN KE I

IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Disusun Oleh:

Nama dan NPM : Ambar Puspita

Madyaningratri

10060313055

: Irma Astri Pebriliani 10060313056: Tri Marleni 10060313057: Ramli Maulana Latief 10060313058

Shift : CKelompok : 1Nama Asisten : Lisnawati, S.Farm.Tgl. Praktikum : Selasa, 24 Februari 2015Tgl. pengumpulan

Laporan

: Selasa, 03 Maret 2015

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT B

PROGRAM STUDI FARMASI

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2015

I. Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar

mahasiswa dapat memahami metode identifikasi

karbohidrat dan dapat mengidentifikasi karbohidrat

golongan apa saja yang dapat ditentukan oleh

berbagai uji pada praktikum ini.

II. Teori Dasar

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau

keton aatu senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa

ini bila dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal dari

kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini

mempunyai rumus empiris, yang menunjukkan bahwa

senyawa tersebut adalah karbon “hidrat”, dan

memiliki nisbah karbon terhadap hidrogen dan

terhadap oksigen sebagai 1:2:1. Sebagai contoh,

rumus D-glukosa adalah C6H12O6, yang juga dapat

ditulis sebagai (CH2O)6 atau C6(H2O)6. Walaupun banyak

karbohidrat yang umum sesuai dengan rumus empiris

(CH2O)n, yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

dan beberapa yang lain lagi juga mengandung

nitrogen, fosfor, atau sulfur. (Lehninger, 1982)

Berdasarkan strukturnya karbohidrat digolongkan

menjadi monosakarida,oligosakarida, atau

polisakarida. Ketiga golongan karbohidrat ini

berkaitan satu dengan lainnya lewat hidrolisis.

Monosakarida (kadang disebut gula sederhana) ialah

karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi

senyawa yang lebih sederhana lagi. Polisakarida

mengandung banyak unit monosakarida, ratusan bahkan

ribuan. Oligosakarida mengandung sekurang-kurangnya

dua dan biasanya tidak lebih dari beberapa unit

monosakarida yang bertautan (Hart Harold et al, 2003)

Karbohidrat yang ada di dalam suatu sampel

dapat dideteksi dengan berbagai uji diantaranya uji

Molisch, uji Bennedict, uji Barfoed, uji Seliwanoff,

uji pati-iodium, uji osazon, uji moore, uji

fermentasi, dan lain-lain. Namun pada praktikum ini

hanya dilakukan 5 uji, yaitu uji Molisch, uji

Bennedict, uji Barfoed, uji Seliwanoff, uji pati-

iodium.

Uji Molisch adalah uji yang memiliki prinsip

hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida. Uji ini

bukan uji spesifik untuk karbohidrat. Uji ini

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

ditandai dengan warna ungu kemerah-merahan untuk

reaksi positif, sedangkan warna hijau untuk negatif.

(Sumardjo, 2006)

Dengan reaksi sebagai berikut:

H │ CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4

Heksosa

O ║

H2─ ─C—H + │ │ OH OH5-hidroksimetil furfural α-naftol

Rumus dari cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut: O ║

║ __SO3HH2C ─────C───── ─OH

(Cincin ungu senyawa kompleks)

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Uji Benedict berdasarkan pada gula yang

mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan

mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu+

yang mengendap sebagai Cu2O (kuprooksida) berwarna

merah bata. Uji Barfoed memiliki prinsip berupa

mekanisme Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana

asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi

monosakarida dari pada disakarida (biru) dan

menghasilkan Cu2O (kupro oksida) berwarna merah

bata. (Sumardjo 2006)

Dengan reaksi sebagai berikut:

O O

║ ║

R—C—H + Cu2+ 2OH- → R—C—OH + Cu2O

Gula Pereduksi Endapan Merah Bata

Uji Seliwanoff adalah uji kimia yang dilakukan untuk

membedakan gula aldosa dan ketosa. Ketosa dibedakan

dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula

tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton,

ia adalah ketosa. Sebaliknya jika mengandung gugus

aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada

fakta bahwa ketika dipanaskan ketosa lebih cepat

terdehidrasi dari pada aldosa.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Dengan reaksi sebagai berikut:

Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol

dan asam klorida pekat:

Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan

oligosakarida menjadi gula sederhana.

Ketosa yang terdehidrasi kemudian bereaksi

dengan resorsinol, menghasilkan zat berwarna

merah tua. Aldosa dapat sedikit bereaksi dan

menghasilkan zat berwarna merah muda.

Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula

yang memberikan uji positif. Sukrosa

menghasilkan uji positif karena ia adalah

disakarida yang terdiri dari fruktosa dan

glukosa. (Anonim, 2013)

Uji pati-iodium berdasarkan pada penambahan

iodium pada

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

suatu polisakarida yang menyebabkan terbentuknya kom

pleks adsorpsi berwarna spesifik. Amilum atau pati

dengan iodium mengahasilkan warna biru, dekstrin

menghasilkan warna merah anggur, glikogen dan

sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan

iodium membantuk warna merah coklat. (Sumardjo,

2006)

Dengan reaksi sebagai berikut:

III. Alat Dan Bahan

Alat Bahan

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Tabung reaksi

Penangas air

Batang pengaduk

Pipet tetes

Gelas ukur

Penjepit tabung

Rak tabung

Α-Naftanol

95% Etil alkohol

Sukrosa

Glukosa

Arabinosa

Maltosa

Natrium Sitrat

Na2CO3 anhidrat

Air

Tembaga Sulfat

Galaktosa

Fruktosa

Kristal Tembaga Asetat

Laktosa

Resorsinol

HCl encer

Toluen

KI

NaOH

Pereaksi Molisch

Asam Sulfat Pekat

Larutan amilum 1%

Selulosa (Kapas)

Reagen Benedict

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Reagen Barfoed

Pereaksi Seliwanoff

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

IV. Prosedur Kerja

1. Uji Molisch

2. Uji Benedict

Digunakan 6 macam karbohidrat

yaitu: glukosa, sukrosa, maltosa, arabinosa, amilum dan selulosa. 1

ml larutan karbohidrat

dimasukan kedalam 6 tabung reaksi yang berbeda

Masing-masing tabung

ditambahkan 3 tetes pereaksi Molisch,

lalu dikocok perlahan

Masing-masing tabung

ditambahkan 1 ml asam

sulfat pekat

melalui dinding tabung reaksi

yang dalam keadaan miringKemudian diamati reaksi yang

terjadi

Digunakan 2 macam

karbohidrat yaitu

galaktosa dan fruktosa. 3

tetes masing-masing larutan

karbohidrat dimasukan dalam 2

tabung reaksi yang berisi 2

ml reagen Benedict

Kemudian disimpan dalam

penangas air selama 3

menit, lalu didinginkan

Setelah dingin lalu

diamati perubahan warna dan endapan

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

3. Uji Barfoed

4. Uji Seliwanoff

Digunakan 3 macam

karbohidrat yaitu fruktosa,

glukosa dan laktosa. . 1ml masing-masing

larutan karbohidrat

dimasukan dalam 3 tabung reaksi yang berisi 1

ml reagen Barfoed

Lalu disimpan dalam penangas air selama 1 menit atau lebih

Kemudian dibiarkan hingga dingin

pada air mengalir selama 2 menit

Lalu diamati perubahan yang terjadi

Ditambahkan 3 tetes

fruktosa kedalam 3 ml

pereaksi Seliwanoff

Disimpan dalam

penangas air selama 1 menit

Diamati perubahan

yang terjadi

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

5. Uji Pati-Iodium

Dimasukan 3 ml larutan pati 1%

kedalam 3 tabung reaksi

Kedalam tabung reakdi

pertama ditambahkan 2

tetes air

Kedalam tabung reaksi

kedua ditambahkan 2

tetes HCl pekat

Kedalam tabung reaksi

ketiga ditambahkan 2 tetes NAOH

2,5 N

Kemudian kedalam

setiap tabung ditambahkan 1 tetes larutan iodium 0,01 M

Tabung dipanaskan, kemudian diamati

perubahan yang terjadi

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

V. Data Pengamatan dan Perhitungan

a. Uji Molisch

Pada awal pengamatan: Glukosa, Amilum, Maltosa,

Sukrosa, Arabinosa, Selulosa

berbentuk larutan tak berwarna,

sedangkan pereaksi molisch

berbentuk larutan orange tua.

Tabel Hasil Pengamatan Uji Molisch

Karbohid

rat

Pereaksi Hasil Pengamatan

Setelah

Ditambahkan

Pereaksi H2SO4

Reaksi

Positif

Glukosa Reagen

Molisch

Ungu muda +

Maltosa Reagen

Molisch

Ungu hampir pekat +

Sukrosa Reagen Ungu +

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

MolischArabinos

a

Reagen

Molisch

Ungu agak pekat +

Amilum Reagen

Molisch

Ungu pekat +

Selulosa Reagen

Molisch

Ungu sangat pekat +

Keterangan : (+) menghasilkan lapisan cincin

berwarna ungu

Gambar sebelum ditambahkan pereaksi H2SO4

Glukosa Maltosa Sukrosa Arabinos

a

Amilum Selulosa

Gambar sesudah ditambahkan pereaksi H2SO4

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Glukosa Maltosa Sukrosa Arabino

sa

Amilum Selulosa

b. Uji Benedict

Tabel Hasil Pengamatan Uji Benedict

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Karbohid

rat

Perea

ksi

Perubahan Warna Saat

Dipanaskan

Setelah

Dingin

Menghasil

kan

Endapan

Reak

si

Posi

tif

Galaktos

a

Reage

n

Bened

ict

biru→hijau→biru

kecoklatan

Merah

bata

+

Fruktosa Reage

n

Bened

ict

biru→kuning→orange→me

rah bata

Merah

bata

+

Keterangan : (+) menghasilkan endapan berwarna merah

Gambar Sebelum dipanaskan

Galaktosa Fruktosa

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Gambar sesudah dipanaskan

Galaktosa Fruktosa

c. Uji Barfoed

Pada awal pengamatan : Fruktosa, Laktosa dan

glukosa berbentuk larutan tak berwarna,

sedangkan pereaksi barfoed berbentuk larutan

biru tua.

Tabel Hasil Pengamatan Uji Barfoed

Karbohid

rat

Perea

ksi

Perubahan

Warna Saat

di

Campurkan

Perubahan

Warna

Saat

Dipanaska

n

Setelah

Didingin

kan

Reak

si

Posi

tif

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Fruktosa Reage

n

Barfo

ed

Biru muda Biru

muda→biru

tua

ada

endapan

berwarna

merah

+

Laktosa

Glukosa

Reage

n

Barfo

ed

Reage

n

Barfo

ed

Biru muda

Biru muda

Biru

muda→biru

muda

Biru

muda→biru

muda

Ada

endapan

berwarna

merah

Ada

endapan

berwarna

merah

+

+

Keterangan : (+) menghasilkan endapan berwarna merah

(-) tidak menghasilkan endapan berwarna

merah

Gambar saat sebelum dipanaskan

Fruktosa Laktosa Glukosa

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Gambar sesudah dipanaskan

Fruktosa Laktosa Glukosa

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

d. Uji Seliwanoff :

Tabel Hasil Pengamatan Uji Seliwanoff

Karbohid

rat

Pereaks

i

Perubahan

Warna Saat di

Campurkan

Perubahan

Warna Saat

Dipanaskan

Reaks

i

Posit

ifFruktosa Reagen

Seliwan

off

Bening agak

kekuningan

bening agak

kekuningan

→merah

tipis→orange→m

erah bata

+

Keterangan : (+) Berubah warna menjadi warna merah

Gambar Uji Seliwanoff

Larutan ebelum dipanaskan Larutan sesudah dipanaskan

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

e. Uji Pati - Iodium

Pada awal pengamatan : Iodium berwarna kuning

keorangean, sedangkan HCl pekat, NaOH 2,5 N,

Aquadest, dan Pati tidak berwarna.

Tabel Hasil Pengamatan Uji Pati - Iodium

Karbohid

rat

Perea

ksi

Perubah

an

Warna

Ditambah

kan

Iodium

Perubahan

Warna Saat

Dipanaskan

Reak

si

Posi

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Saat di

Campurk

an

tif

Pati Air Tidak

ada

reaksi

Timbul

warna

biru

diantara

pati

bening -

Pati NaOH

2,5N

Tidak

ada

reaksi

Timbul

warna

biru

diantara

pati

bening -

Pati HCl

pekat

Tidak

ada

reaksi

Timbul

warna

biru

diantara

pati

bening -

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Gambar sebelum dipanaskan

Air NaOH 2,5 N HCl Pekat

Gambar sesudah dipanaskan

Air NaOH 2,5 N HCl Pekat

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

VI. Pembahasan

Pada praktikum kali ini dalukakan identifikasi

karbohidrat dengan berbagai macam uji. Pengujian

pertama adalah uji Molisch, setelahnya adalah uji

Benedict, uji Barfoed, uji Seliwanoff, dan yang

terakhir adalah uji pati-iodium.

o Uji Molisch

Uji Molisch adalah uji yang didasarkan pada

prinsip hidrolisis karbohidrat menjadi

monosakarida. Selanjutnya monosakarida jenis

pentosa akan mengalami dehidrasi dengan asam

pekat menjadi furfural, sementara golongan

heksosa menjadi hidroksi-metilfurfural

menggunakan asam organik pekat. Pereaksi

Molisch yang terdiri dari α-naftol dalam

alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut

membentuk senyawa kompleks berwarna ungu

(Sumardjo, 2006)

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Pertama-tama yang dilakukan adalah menyiapkan

semua tabung untuk diisi dengan berbagai macam

larutan, yaitu larutan glukosa 0,1 M, sukrosa,

maltose, arabinosa, amilum 1%, dan selulosa

(kapas) yang disuspensikan dalam air, semuanya

komponen ini diambil 1 mL saja. Setelah itu

ditetesi oleh pereaksi Molisch sebanyak 3

tetes, dimana tabung yang berisi glukosa,

sukrosa dan maltosa menghasilkan warna yang

sama yaitu bening keruh, sedangkan tabung yang

berisi arabinosa menghasilkan warna kuning

keruh, tabung yang berisi amilum 1% berwarna

putih keruh dan tabung yang berisi selulosa

berwarna bening + kapas. Selanjutnya pada

masing-masing tabung ditetesi larutan H2SO4.

Semua tabung yang ditetesi menghasilkan warna

ungu serta terdapat cincin kemerahan pada batas

diantara pereaksi dengan larutan uji. Cincin

kemerahan itu terbentuk dari reaksi dehidrasi

karbohidrat oleh asam sulfat (asam organik

pekat). Di sini H2SO4 berfungsi untuk

menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk

menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian

bereaksi dengan reagen Molisch, α-naphtol

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

membentuk cincin yang berwarna ungu kemerah-

merahan. (Rahayu Anny et al, 2005). Dengan begitu

dapat disimpulkan bahwa semua larutan uji

mengandung kerbohidrat karena menghasilkan

warna ungu seperti teori yang disampaikan oleh

Sumardjo (2006).

o Uji Benedict

Pada Uji Benedict ini dilakukan pada larutan

galaktosa dan fruktosa 0,1 M. Larutan Benedict

yang berwarna biru sebanyak 2 mL dicampurkan

dengan 3 tetes larutan galaktosa pada tabung

reaksi yang pertama dan pada tabung reaksi yang

satunya lagi diisi dengan perekasi Benedict dan

fruktosa dengan volume yang sama seperti pada

tabung reaksi pertama. Setelah itu kedua tabung

dipanaskan di penangas air selama 3 menit yang

bertujuan untuk melepaskan O2 sehingga pada

kedua larutan tersebut terbentuk tembaga oksida

(Cu2O) yang berupa endapan berwarna merah

sesuai dengan teori yang disampaikan oleh

Winarno (1984)

o Uji Barfoed

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Uji ini memiliki prinsip yang sama seperti uji

Benedict, yaitu reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh

karbohidrat yang memiliki gugus aldehida dan

keton bebas. Pada uji ini larutan yang akan

diuji yaitu laktosa, glukosa, dan fruktosa.

Disediakan 3 tabung reaksi, pada masing-masing

tabung tersebut dimasukkan reagen Barfoed

sebanyak 1 mL. Kemudian dimasukkan larutan

laktosa pada tabung 1, glukosa pada tabung 2,

dan fruktosa pada tabung 3, semua larutan ini

dimasukkan sebanyak 1 mL. Lalu ketiga tabung

tersebut disimpan di dalam penangas air hingga

ketiga larutan tersebut berubah warna. Setelah

beberapa lama terbentuk endapan berwarna merah

pada ketiga larutan tersebut. Warna merah

membuktikan bahwa adanya karbohidrat yang

terkandung di dalam ketiga larutan tersebut

seperti teori yang dikemukakan Winarno (1984)

o Uji Seliwanoff

Uji ini didasarkan atas

dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan

hidroksi metilfurfural dengan penambahan

resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

senyawwa kompleks berwarna merah jingga.

(Sumardjo, 2006)

Pada uji ini dilakukan terhadap larutan

fruktosa. Pereaksi Seliwanoff yang berwarna

kuning dimasukkan ke dalam tabung terlebih

dahulu sebanyak 3 mL. lalu dimasukkan 3 tetes

larutan fruktosa, kemudian disimpan di dalam

penangas air hingga warnanya berubah. Hasil

yang didapatkan praktikan yaitu terdapat

endapan berwarna merah, di mana warna ini

menunjukkan reaksi positif adanya karbohidrat

di dalam larutan tersebut (Winarno, 1984)

o Uji pati-iodium

Pembentukan senyawa kompleks pati-iodium

menjadi dasar dari prinsip uji ini, seperti

teori yang disampaikan oleh Sumardjo (2006).

Pada uji kali ini disediakan 3 tabung reaksi,

ke dalam tiga tabung tersebut dimasukkan

masing-masing 3 mL larutan amilum 1%. Pada

tabung 1 ditambahkan 2 tetes air, tabung 2

ditambahkan 2 tetes HCl pekat, dan pada tabung

3 ditambahkan 2 tetes NaOH 2,5 N. Setelah itu

pada masing-masing tabung diteteskan larutan

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

iodium 0.01 M. Tabung 1 keruh, tabung 2 bening,

dan tabung 3 keruh. Seharusnya pada tabung 2

terbentuk warna biru karena terjadi reaksi

antara pati-iodium seperti teori Sumardjo

(2006). Kemungkinan tidak timbulnya warna biru

karena amilum terhidrolisis, sehingga yang

terbentuk bukan senyawa kompleks adsopsi pati-

iodium melainkan senyawa lain yang terbentuk

dengan hasil hidrolisis amilum tersebut.

VII. Kesimpulan

1. Dalam uji Molisch terhadap sampel

glukosa,sukrosa, amilum, arabinosa, selulosa,

maltosa terjadi reaksi positif warna ungu.

2. Dalam uji Benedict, fruktosa dan galaktosa

menunjukkan reaksi positif tetapi fruktosa

menghasilkan endapan merah sedangkan galaktosa

menghasilkan endapan merah bata .

3. Dalam uji Barfoed, fruktosa, glukosa , dan

laktosa menghasilkan reaksi positif menghasilkan

endapan merah.

4. Dalam uji seliwanoff fruktosa menghasilkan reaksi

positif warna merah.

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

5. Dalam uji pati-iodium tidak memberikan hasil yang

piositif karena warna larutan tidak berubah warna

menjadi biru.

DAFTAR PUSTAKA

Hart Harold et al .2003.Kimia Organik .Penerjemah: Suminar

Setiati Achmadi.Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari:

Organic Chemistry

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Lehninger, Albert L..1984.Dasar-dasar Biokimia Jilid

1.Penerjemah: Maggy Thenawijaya.Jakarta: Erlangga.

Terjemahan dari: Principles of Biochemistry

Rahayu Anny et al . 2005. “Analisis Karbohidrat, Protein,

dan Lemak pada Pembuatan Kecap Lamtoro Gung

(Leucaena leucocephala) terfermentasi Asepergillus oryzae”.

Bioteknologi. 2 (1): 14-20

Sumardjo.2006.Pengantar Kimia.Jakarta: EGC.

Winarno F.G..1984.Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta (ID):

Gramedia

Anonim.2013.Uji

Seliwanoff.id.m.wikipedia.org/wiki/Uji_Seliwanoff

Diakses pada 28 Februari 2015

Pukul 5:19