BLOK BASIC DENTAL SCIENCE - 1 LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA ANALISIS GIGI SECARA KIMIAWI Disusun Oleh: Kelompok B-2 1. Charmelita Clara S. (G1G010020) 2. Ichma Amarviana B. (G1G010024) 3. Fida Thahirah (G1G010025) 4. Ivana P.L. Pakan (G1G010026) 5. Mutiara Desty (G1G010027) 6. Anggit Purwati (G1G010030) 7. Nisa Al Fida A. (G1G010031) 8. Ditya Wulansari M. (G1G008025) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BLOK BASIC DENTAL SCIENCE - 1
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
ANALISIS GIGI SECARA KIMIAWI
Disusun Oleh:
Kelompok B-2
1. Charmelita Clara S. (G1G010020)
2. Ichma Amarviana B. (G1G010024)
3. Fida Thahirah (G1G010025)
4. Ivana P.L. Pakan (G1G010026)
5. Mutiara Desty (G1G010027)
6. Anggit Purwati (G1G010030)
7. Nisa Al Fida A. (G1G010031)
8. Ditya Wulansari M. (G1G008025)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gigi merupakan sebagian kecil dari tubuh manusia dan didalamnya
terdapat banyak kandungan. Dalam gigi terkandung senyawa organik dan
anorganik. Jumlah kandungan masing-masing senyawa tersebut berbeda-
beda pada setiap bagiannya, contohnya seperti komposisi kimia email terdiri
dari 95-98% bahan anorganik, 1% air dan 4% bahan organik. Persentase
komposisi kimia tersebut berbeda lagi jika pada cementum ataupun dentin.
Namun, secara umum gigi memiliki banyak bahan anorganik, seperti fosfat,
klorida, sulfat, kalsium, ortofosfat, magnesium dan besi.
Oleh karena itu, pada praktikum biokimia yang telah dilakukan pada
hari Sabtu, 28 Mei 2011 di Laboratorium Jurusan Kedokteran Gigi, FKIK
Unsoed, dilakukan percobaan untuk membuktikan adanya kandungan
senyawa anorganik tersebut pada gigi. Adanya praktikum serta pembuatan
laporan ini diharapkan akan lebih menambah pengetahuan tentang
kandungan senyawa-senyawa dalam gigi, untuk membantu memperdalam
materi kuliah yang telah diberikan, serta untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan.
1.2. Tujuan
1. Untuk menganalisis gigi secara kimia
2. Untuk mengetahui dan membuktikan kandungan bahan organik dan
anorganik dalam gigi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gigi
Gigi adalah unsur di dalam rongga mulut yang tersusun dari jaringan
organic dan anorganik. Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi
seperti halnya organ lainnya telah dimulai sejak 6 minggu intera uterin.
Pada waktu lahir, maksila dan mandibula merupakan tulang yang telah
dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam berbagai tingkat perkembangan.
Proses terbentuknya jaringan gigi disebut odontogenesis. Proses ini tidak
terjadi pada waktu yang bersamaan untuk semua gigi
(http://ayokedokter.com).
Gigi geligi merupakan jaringan termineralisasi yang komposisi
anorganiknya terdiri atas hidroksi apatit dan komposisi organiknya berupa
amelogenin dan kolagen. Pada manusia, gigi terdiri atas jaringan keras dan
jaringan lunak. Jaringan keras yang menyususn gigi adalah email (enamel),
dentin dan cementum. Sedangkan jarinan lunak paada gigi adalah pulpa
yang memiliki banyak pembuluh darah dan saraf (DSC Biokimia FKG
UGM, 2004).
Menurut Itjiningsih (1991), bagian gigi terbagi menjadi dua, yaitu
bagian makroskopis dan mikroskopis.
1. Bagian Makroskopis
a. Mahkota
b. Akar
c. CEJ (Cemento Enamel Junction)
d. Insisal
e. Cusp
2. Bagian Mikroskopis
a. Jaringan Keras
Jaringan keras gigi terdiri dari enamel, dentin dan sementum.
Jaringan keras tersebut pada dasarnya sama dengan jaringan tulang
yang sebagian besar terdiri atas zat anorganik. Enamel
mengandung zat anorganik tersebut dalam jumlah yang terbesar,
sehingga merupakan bagian yang terkeras pada tubuh manusia.
Namun karena letaknya paling luar, maka enamel dipengaruhi oleh
faktor positif maupun negatif dalam rongga mulut. Faktor yang
berpengaruh pada kerusakan enamel salah satunya adalah
keasaman makanan dan minuman yang akan menyebabkan
keausan enamel yang disebut erosi gigi.
Enamel merupakan jaringan terluar gigi yang menutupi
anatomis mahkota gigi dan memiliki ketebalan yang berbeda pada
setiap area gigi. Lapisan enamel yang paling tebal terdapat pada
permukaan insisal dan oklusal gigi dan semakin menipis hingga ke
pertemuan cementoenamel junction. Email merupakan jaringan
keras yang mengelilingi mahkota gigi dan berfungsi membentuk
struktur luar mahkota gigi dan membuat gigi tahan terhadap
tekanan dan abrasi. Email tersusun dari mineral anorganik terutama
kalsium dan fosfor, zat organic dan air ( Stimpson, 1997).
Ketebalan enamel juga berbeda satu gigi dengan yang
lainnya. Ketebalan enamel pada insisal ridge insisivus rata-rata 2,5
mm, dan pada cups premolar rata-rata 2,3-2,5 mm sedangkan pada
cups molar rata-rata 2,5 mm sampai 3 mm.
Komposisi kimia enamel terdiri dari 95-98% bahan
anorganik, 1% bahan organik dan air sekitar 4% yang diukur dari
beratnya. Secara rinci Williams dan Elliot (1979) menyusun
komposisi mineral enamel normal dalam jumlah terbesar yaitu Ca,
P, CO2 , Na, Mg, Cl dan K sedangkan dalam jumlah kecil yaitu F,
Fe, Zn, Sr, Cu, Mn, Ag. Kalsium dan fosfat merupakan komponen-
komponen anorganik yang penting, yang tersusun dalam
hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2). Ion fluorida amat esensial pada
pembentukan dan perkembangan enamel, sebab dapat
menggantikan gugus hidroksil sehingga membentuk fluorapatit
(Ca10(PO4)6(F)2). Fluorida tersebut berasal dari lingkungan mulut
misalnya saliva sehingga fluorisasi paling banyak terjadi di enamel
bagian luar, hal ini amat penting untuk mempertahankan keutuhan
enamel sebab fluorapatit lebih sukar larut dibandingkan dengan
hidroksiapatit.
Dentin merupakan bagian dalam struktur gigi yang terbanyak
dan berwarna kekuningan. Dentin bersifat lebih keras dari pada
tulang tetapi lebih lunak dari email. Dentin terdiri dari 70 % bahan
organic, terutama Kalsium dan fosfor serta 30 % bahan organic dan
air ( Stimpson, 1997).
Sementum merupakan jaringan gigi yang mengalami
kalsifikasi dan menutup akar gigi. Sementum berfungsi sebagai
tempat melekatnya jaringan ikat yang memperkuat akar gigi pada
alveolus. Sementum lebih lunak dari dentin dan terdiri dari 50%
bahan organik berupa Kalsium dan Fosfor dan 50% bahan organic
(Stimpson, 1997).
Menurut Itjiningsih (1991), macam sementum :
1. Sementum primer
2. Sementum fisiologis
3. Sementum patologis
Komposisi kimiawi email dan dentin manusia tercantum dalam
tabel. (DSC Biokimia FKG UGM, 2004). Komposisi tersebut
sangat bergantung pada spesies dan umur. Komposisi kimiawi
email dan dentin manusia disajikan dalam tabel 3.1. berikut:
Tabel 3.1. Komposisi Kimiawi Email dan Dentin Manusia
Sumber: DSC Biokimia FKG UGM, 2004.
b. Jaringan lunak,
Pulpa, merupakan jaringan ikat longgar yang menempati
bagian ruang tengah pulpa dan akar gigi. Pada pulpa terkandung
pembuluh darah, syaraf, dan sel pembentuk dentin. Pulpa berisi
nutrisi dan berfungsi sebagai sensorik (Stimpson, 1997).
Magnesium merupakan mineral makro yang sangat penting, sekitar 70% dari total Mg dalam tubuh terdapat dalam tulang atau kerangka, sedangkan 30% lainnya tersebar dalam berbagai cairan tubuh dan jaringan lunak. Mg dibutuhkan oleh sebagian besar sistem enzim, berperan dalam metabolisme karbohidrat dan dibutuhkan untuk memperbaiki fungsi sistem saraf, selain itu Mg berperan penting untuk sintesis protein, asam nukleat, nukleotida, dan lipid (Girindra, 1998).
amonium hidroksida sehingga akan menghasilkan endapan putih.
Endapan putih tersebut menunjukkan adanya magnesium (DSC
Biokimia FKG UGM, 2004).
Berikut ini reaksi yang terjadi pada uji magnesium :
Mg + NaHPO4 → MgHPO4 +2Na.
4.1.6. Menunjukkan adanya besi
Uji kalsium pada percobaan ini menunjukan hasil positif
dengan menghasilkan endapan putih. Penambahan pereaksi amonium
oksalat akan bereaksi dengan kalsium yang ada difiltrat tersebut
(Yuki, 2009).
Endapan yang dihasilkan adalah kalsium oksalat. Reaksi yang
terjadi:
Ca + K4[Fe(CN)6] → Fe4[Fe2(CN)6]3
4.1.7. Menunjukkan adanya Besi
Uji besi pada percobaan ini dilakukan terhadap endapan yang
terbentuk dari sisa penambahan asam yang kemudian ditambahkan
dengan larutan HCl. Filtrat yang diperoleh dari penyaringan endapan
tersebut di uji dengan larutan ammonium tiosianat dan kalium
ferosianida. Filtrat yang diuji dengan ammonium tiosianat akan
menunjukan hasil positif jika terbentuk warna merah, sedangkan
dengan kalium ferosianida akan menunjukan hasil positif jika
terbentuk warna biru atau hijau. Berdasarkan hasil percobaan pada
uji besi ini, filtrat yang ditambahkan dengan amonium tiosianat
menunjukan hasil positif dengan terbentuknya warna merah muda,
begitu juga dengan filtrat yang ditambahkan kalium ferosianida juga
menunjukan hasil positif dengan terbentuknya warna hijau (Yuki,
2009).
BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan serangkaian percobaan didapatkan hasil berupa
endapan-endapan yang menunjukkan adanya kandungan:
1. Fosfat
Dibuktikan dengan adanya endapan,,,,,,,,,,,,,,
2. Klor
3. Sulfat
4. Kalsium
5. Ortofosfat
6. Magnesium
7. Besi
5.2 Saran
1. Diharapkan adanya penambahan alat-alat seperti pipet dan tabung reaksi
sehingga memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum dan hasil
yang didapatkan bisa lebih valid.
2. Diharapkan adanya buku panduan praktikum yang memuat tata cara
pelaksanaan praktikum yang lebih mendetail.
DAFTAR PUSTAKA
DSC Biokimia FKG UGM, 2004, FKG UGM, Yogyakarta.
Girindra, A, 1998, Biokimia Patologi Hewan, Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor, Bogor
http://books.google.co.id/books?id=rtg4qFWVOSUC&pg=PA8&dq=sulfat+di+gigi&hl=id&ei=cwXiTY2IE4bOrQfXgNHHBg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CDQQ6AEwAg#v=onepage&q=sulfat%20di%20gigi&f=false diakses pada tanggal 30 Mei 2011.
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBcQFjAA&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F19600%2F4%2FChapter%2520II.pdf&rct=j&q=kandungan%20anorganik%20dalam%20gigi&ei=LWDiTevsJMOzrAfDu_WWBg&usg=AFQjCNGVolBfk6waflzxp-gyzwiWlEs2mg&cad=rja diakses pada tanggal 30 Mei 2011.
Stimson, P. G., Mertz, C. A., 1997, Forensic Dentistry, CNC Press Boca Raton,
New York.
Yuki, 2009, Laporan Biokimia Gigi dan Saliva dalam http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10/biochemistry-laporan-biokimia-gigi-dan.html diakses pada tanggal 29 Mei 2011.