LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN (Pengenalan Osiloskop) Oleh : Kelompok : 3 / Shift 3 Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 15 September 2014 Nama : Astoka Sarah Mardiana NPM : 240110120079 Asisten : 1. Frans Jackson 2. David Septian 3. Rahmat Daniagam 4. Faldi Azmi 5. Wahyuning Liyana Dewi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
KELISTRIKAN PERTANIAN
(Pengenalan Osiloskop)
Oleh :
Kelompok : 3 / Shift 3
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 15 September 2014
Nama : Astoka Sarah Mardiana
NPM : 240110120079
Asisten : 1. Frans Jackson
2. David Septian
3. Rahmat Daniagam
4. Faldi Azmi
5. Wahyuning Liyana Dewi
LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak akan lepa dari gelombang listrik. Aktivitas
sehari-hari manusia sangat bergantung dengan listrik. Listrik memiliki tegangan
yang dapat diukur menggunakan alat yaitu osiloskop. Osiloskop adalah alat ukur
besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Ada beberapa jenis osiloskop
berbasis komputer, dan telah diimplementasikan, salah satu jenis osiloskop digital
berbasis komputer menggunakan sound card yang dikendalikan di bawah sistem
operasi Linux.
Dalam industri pertanian pun sama halnya. Listrik adalah hal yang sangat
penting dalamindustri oertanian. Segala peralatan permesianan tidak luput dari
listrik, tegangan, arus, frekuensi, dan sebagai macamnya. Dalam bidang
kelistrikan pertanian osiloskop merupakan alat yang penting karena sangat
dibutuhkan untuk mengukur tegangan, arus, frekuensi, dan membedakan arus AC
dan DC.
Oleh karena itu diadakan praktikum pengenalan osiloskop kepada
mahasiswa agar mahasiswa dapat menggunakan osiloskop dan mengetahui
bagian-bagian serta fungsi dari osiloskop ini dengan baik.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1. Mengetahui prinsip kerja osiloskop.
2. Dapat menggunakan osiloskop untuk pengukuran dan pengamatan
besaran-besaran listrik pada AC maupun DC melalui tampilan gelombang
pada osiloskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur yang mana dapat menunjukan kepada kita
“bentuk” dari sinyal listrik dengan menunjukan grafik dari tegangan terhadap
waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan
lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm
grid membuat kita dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada
layar (Arif,2011).
Gambar 1. Osiloskop
(Sumber : Arif, 2011)
Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu Display dan Panel Control.
2.1.1 Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada Osiloskop
berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Osiloskop terdapat
garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak
yang disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis
vertikal mewakili sumbu tegangan (Noor, 2013).
2.1.2 Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk
menyesuaikan tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara
lain :
Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu
div di layar
Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div
di layar
Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal
masukannya nol)
AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan
osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi
kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal
masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan
terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.
Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal (Dual Trace) yang bisa
digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu
dipasang untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal
keluaran.
(Noor, 2013)
2.2 Bgaian Osiloskop
Gambar 2. Bagian-Bagian Osiloskop
(Sumber: Suhanda, 2012)
Fungsi masing-masing bagian yaitu;
Tabel 1. Fungsi Dan Bagian Dari Osiloskop
NoBagian-Bagian
OsiloskopFungsi
1 Volt atau div Untuk mengeluarkan tegangan AC, mengatur berapa
nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
2 CH1 (Input X)
Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang
diukur atau pembacaan posisi horizontal,
Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1
juga digunakan untuk kalibrasi.
Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka
posisi switch pada CH 1 dan berkas yang nampak pada
layar hanya ada satu.
3 AC-DC Untuk memilih besaran yang diukur,
Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan
osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada
terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga
hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan.
Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka
sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya
dikutsertakan.
Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak
bisa diukur melalui posisi ini, karena signal DC akan
terblokir oleh kapasitor.
Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan
masukan-masukan yang lain.
4 Ground Untuk memilih besaran yang diukur.
Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
5 Posisi Y
Untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas
bawah.
Untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian
channel 1 atau (Y).
Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada
saat variabel diputar.
6 Variabel Untuk kalibrasi osiloskop.
7 Selektor pilih Untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk
pengukuran.
8 Layar Menampilkan bentuk gelombang
9 Inten
Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar
Osiloskop. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar
dan diputar ke kanan untuk memperterang.
10 Rotatin Mengatur posisi garis pada layar,
Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
11 Fokus
Menajamkan garis pada layer untuk mendapatkan
gambar yang lebih jelas, digunakan untuk mengatur
fokus
12 Position X Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal
masukannya nol)
Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar
(posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan
menarik knop, bentuk gelombang dilipatkan 5 kali
lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya
seruncing mungkin.
13Sweep time/div
Digunakan untuk mengatur waktu periode (T) dan
Frekwensi (f), mengatur berapa nilai waktu yang
diwakili oleh satu div di layar
Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm
(volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran
tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div
Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu
priode atau pun square trap Cm (div) sekitar 19 tingkat
besaran yang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5
second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan
memutar penuh kearah jarum jam. Perpindahan Chop-
ALT-TVV-TVH. secara otomatis dari sini. Pembacaan
kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara
variabel diputar penuh se arah jarum jam.
14 Mode Untuk memilih mode yang ada
15 Variabel
Untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi.
Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1
(Y) pada putaran maksimal ke arah jarum jam (CAL)
gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah
Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT.
Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi
putaran maksimum arah jarum jam. (CAL) tiap tingkat
dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi .
16 Level Menghentikan gerak tampilan layar.
17 Exi Trigger Untuk trigger dari luar.
18 Power Untuk menghidupkan Osiloskop.
19 Cal 0,5 Vp-p Kalibrasi awal sebelum Osiloskop digunakan.
20 Ground
Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layer,
ground Osiloskop yang dihubungkan dengan ground
yang diukur.
21 CH2 ( input Y ) Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang
diukur atau pembacaan Vertikal.
Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka
posisi switch pada CH 2 dan berkas yang nampak pada
layar hanya satu.
(Sumber : Suhanda, 2012)
2.3 Fungsi Osiloskop Secara Umum
Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran
yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat
bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat
mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit
penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal
keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:
Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
Membedakan arus AC dengan arus DC.
Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap
waktu.
(Asyifa, 2013)
2.4 Prinsip Kerja Osiloskop
Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop
terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube
(CRT). Secara prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yakni tipe analog (ART -
Analog Real Time oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital storage
oscilloscope), masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan. Para insinyur,
teknisi maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati karakter
masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya
digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik
yang sedang diperiksa atau diuji kinerjanya (Asyifa, 2013).
2.5 Multimeter Analog
Multimeter Analog atau Multimeter Jarum adalah alat pengkur besaran
listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range
yang kita ukur dengan probe. Analog tidak dii gunakan untuk mengukur secara
detail suatu besaran nilai komponen tetapi kebanyakan hanya di gunakan untuk
baik atau jjeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga di gunakan untuk
memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan
rangkaian blok yang ada (Suhanda, 2012).
2.5.1 Fungsi Multimeter Analog
1. Mengukur nilai Hambatan.
2. Mengukur nilai Dioda.
3. Mengukur nilai Transistor.
4. Mengukur tegangan AC.
2.5.2 Bagian – bagian Multimeter Analog
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero.
3. Saklar pemilih.
4. Lubang kutub.
5. Saklar pemilih polaritas.
6. Kotak meter.
7. Jarum penunjuk meter.
8. Skala.
2.5.3 Penggunaan Multimeter Analog
Sebelum mengukur perhatikan posisi nol jarum set bila di perlukan dan
baca spesifikasi dan perhatikan penempatan meter yang benar. Sesudah itu saat