LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH ANALISIS PENERAPAN FRAMEWORK MARKETING MODEL SOSTAC UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARNESS DI PT. ARGIA AKADEMI INDONESIA KOTA BLITAR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh : Halimatus Sa’diyah NIM. 12405173185 Dosen Pembimbing Lapangan : MOCHAMAD CHOBIR SIRAD, M.Pd.I NIDN. 2029048102 JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG 2020
51
Embed
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/202… · Berita Acara Serah Terima Mahasiwa PPL Presensi Kehadiran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
ANALISIS PENERAPAN FRAMEWORK MARKETING MODEL SOSTAC
UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARNESS DI PT. ARGIA
AKADEMI INDONESIA KOTA BLITAR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
Halimatus Sa’diyah
NIM. 12405173185
Dosen Pembimbing Lapangan :
MOCHAMAD CHOBIR SIRAD, M.Pd.I
NIDN. 2029048102
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen
Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di
setujui dan disahkan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 28 Februari 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Analisis Penerapan Framework Marketing Model SOSTAC
untuk Meningkatkan Brand Awarness di PT. Argia Akademi
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
yang dilaksanakan di PT. Argia Akademi Indonesia dengan judul “Analisis
Penerapan Framework Marketing Model SOSTAC untuk Meningkatkan
Brand Awarness di PT. Argia Akademi Indonesia”.
Sholawat serta salam semoga selalu teriring untuk baginda Rasul Muhammad
SAW, dengan selalu mengikuti dan menjalankan ajaran beliau, semoga kita
termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’atul ‘udzma fi yaum al
makhsyar.
Penyusunan laporan akhir ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Nur Aziz Muslim, M.H.I., selaku Ketua Jurusan Manajemen Binsis Syariah.
4. Siswahyudiyanto, M.M., selaku kepala laboratorium Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I, selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) Praktik Pengalaman Lapangan di PT. Argia Akademi Indonesia.
6. Kurniawan Subiantoro, A.Md., selaku Komisaris PT. Argia Akademi
Indonesia.
7. Arif Handono, S.T., selaku CEO PT. Argia Akademi Indonesia.
8. Filda Febrinita, M.Pd., selaku Dosen Pamong yang telah memberikan
bimbingan serta pengarahan selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
PT. Argia Akademi Indonesia.
9. Seluruh staff di PT. Argia Akademi Indonesia yang telah membantu dan
membimbing kami selama proses Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
iv
10. Semua teman-teman mahasiswa yang juga melakukan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) bersama di Argia Academy.
11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan PPL ini.
Penulis berharap semoga Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat
berguna dan bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi semua pihak yang
membutuhkannya untuk pengembangan di masa-masa yang akan datang. Penulis
menyadari bahwa Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh Karena itu kritik dan saran diharapkan demi sempurnanya
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Tulungagung, 28 Februari 2020
Penulis
Halimatus Sa’diyah
NIM. 12405173185
;
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ............................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran........................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................. 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................. 4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................ 6
B. Pelaksanaan Praktik ................................................................................... 11
C. Permasalahan di Lapangan ........................................................................ 12
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik....................................... 13
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ............................................................................................... 14
B. Temuan Di Tempat Praktik Pekerjaan Lapangan (PPL) ........................... 16
C. Analisa Temuan Studi................................................................................ 19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 27
B. Saran ......................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Berita Acara Serah Terima Mahasiwa PPL
Presensi Kehadiran Harian Individual
Presensi Kehadiran Kelompok
Berita Acara Harian Individual
Form Bukti Konsultasi dengan DPL
Foto-foto Kegiatan PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pergerakan dari era informasi ke era keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan berbasis pengembangan teknologi menimbulkan banyak peluang
dan tantangan baru yang berkelanjutan bagi para aktivis industri dan akademisi.
Oleh karena itu organisasi ataupun perusahaan harus berusaha melakukan
berbagai cara agar bisa tetap bertahan dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat. Perguruan Tinggi (PT) sebagai lembaga yang memberikan
layanan jasa bagi masyarakat pun mengalami dampak yang cukup besar.
Seiring dengan meningkatnya permintaan akan pendidikan tinggi dan
persaingan untuk mendapatkan mahasiswa PT berjuang mencari cara yang tepat
untuk merekrut calon mahasiswa. Berdasarkan data yang diambil dari website
resmi DIKTI, jumlah PT di Indonesia saat ini mencapai 4.697 unit yang terdiri
dari Akademi 1062, Politeknik 279, Sekolah tinggi 2534, Institut 218,
Universitas 584 dan Akademi komunitas 20 unit. Jumlah PT yang meningkat ini
semakin menambah ketatnya kompetisi antar PT, apalagi ditambah dengan
masuknya PT asing yang menurut Mohamad Natsir, selaku Menristek Dikti
dalam konferensi pers di Jakarta yang menyatakan bahwa sejumlah PT asing
akan beroperasi di Indonesia pada tahun ini.
PT telah berusaha melakukan berbagai pembenahan mulai dari
pengolahan data, pelayanan akademik, bahkan dengan melakukan peningkatan
kualitas. Salah satunya dengan menerapkan Sistem Informasi Akademik
(SIAMIK) agar dapat memberikan berbagai kemudahan. Namun penerapan
SIAMIK saja sebenarnya belum cukup untuk membuat PT dikenal dan menarik
minat calon mahasiswa. Hal ini ditegaskan oleh fiero, et al bahwa Era digital
membawa beberapa perubahan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu industri
pendidikan telah menerapkan serangkaian tools untuk dapat menyesuaikan
bisnis dengan kebutuhan mahasiswa secara efektif. Namun kehadiran digital
2
marketing menjadi tool utama untuk PT dapat menarik calon mahasiswa dan
ungggul berkompetisi secara proaktif.1
Brand awareness (kesadaran merek) merupakan kemampuan seorang
konsumen untuk mengidentifikasi suatu merek (baik mengenal maupun
mengingatnya) dengan detail tertentu (simbol, suara, gambar, dan lain-lain)
dalam melakukan pembelian. Kesadaran merek tidak menuntut seorang
konsumen untuk mengingat nama dari suatu merek, tetapi hanya untuk
mengingat detail-detail kecil dari suatu merek, misalnya berupa lambang,
simbol, suara, warna, fungsi, dan lain sebagainya. Kesadaran merek juga
berperan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Konsumen
akan memilih suatu produk atau jasa yang lebih dikenalnya (diketahuinya)
dibandingkan dengan membeli suatu produk atau jasa yang belum pernah
dikenalnya sama sekali. Dengan kesadaran merek yang tinggi, memungkinkan
perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk atau jasa mereka.
Oleh sebab itu meraih kesadaran merek pada konsumen merupakan
salah satu tujuan pemasaran yang perlu dibidik oleh perusahaan. Untuk
menimbulkan kesadaran merek pada konsumen maka dibutuhkan suatu stimulus
atau hal-hal yang dapat merangsang munculnya kesadaran merek tersebut. Salah
satu cara untuk mendapatkan kesadaran merek yaitu dengan melakukan kegiatan
komunikasi pemasaran.2
Melihat kebutuhan tenaga kerja di sektor digital yang semakin
meningkat seperti lembaga pendidikan dan pelatihan yang lain, PT. Argia
Akademi Indonesia sebagai Kampus Digital Marketing juga memiliki
kewajiban untuk meningkatkan brand awarness (kesadaran merek) nya sebagai
lembaga pendidikan dan pelatihan digital marketing yang terpercaya oleh
masyarakat Kota Blitar dan sekitarnya agar mudah untuk dikenal secara luas dan
meningkatkan minat untuk menempuh pendidikan di lembaga Argia Academy.
1 Elisabeth, ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL DIGITAL MARKETING PADA
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR, (Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi
Informasi, Universitas Atma Jaya Makassar, 2018) hlm. 9 2 Aldi Satrio Herlambang, IMPLEMENTASI KOMUNIKASI PEMASARAN LEMBAGA
PENDIDIKAN INFORMAL “SEAMAN’S ENGLISH EDUCATION , (Sekolah Tinggi Ilmu
Komunikasi, London School of Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Pancasila Jakarta, 2018) hlm. 53
3
Untuk mencapai tujuan meningkatkan brand awarness (kesadaran
merek) dari PT. Argia Akademi Indonesia diperlukan framework (kerangka
kerja) marketing yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berdasarkan latar
belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Analisis Penerapan Framework Marketing Model SOSTAC untuk
Meningkatkan Brand Awarness di PT. Argia Akademi Indonesia”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penyusunan laporan penelitian ini yang berjudul
“Analisis Penerapan Framework Marketing Model SOSTAC untuk
Meningkatkan Brand Awarness di PT. Argia Akademi Indonesia”. yaitu, untuk
mengetahui bagaimana penerapan framework marketing model SOSTAC dalam
meningkatkan brand awarness di PT. Argia Akademi Indonesia.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan dapat
dijadikan salah satu sumber pengetahuan bagi para pelajar maupun
mahasiswa mengenai framework marketing model SOSTAC di lembaga
pendidikan dan pelatihan digital marketing. Dan dapat menambah literatur
atau referensi dan menambah wawasan bagi para pembaca.
b. Kegunaan Praktis
1) Untuk Almamater
Sebagai bahan referensi mahasiswa IAIN Tulungagung untuk
penelitian di bidang manajemen bisnis syariah di masa yang akan
datang dan sebagai referensi perbendaharaan perpustakaan IAIN
Tulungagung. Selain itu, sebagai salah satu media penyerapan
informasi yang bermanfaat untuk penyelarasan kurikulum dengan
perkembangan kebutuhan di lapangan dan sebagai media sosialisasi
untuk penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
4
2) Untuk PT. Argia Akademi Indonesia
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan Digital Marketing dalam meningkatkan
brand awarness secara efektif.
3) Untuk Penelitian Selanjutnya
Dengan adanya laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) ini diharapkan dapat menjadi bahan literatur atau referensi para
peneliti baru yang akan membahas atau mengkaji lebih dalam lagi dan
menguak fenomena baru yang mungkin terjadi di masa depan
mengenai penerapan framework marketing dan pengaruhnya terhadap
peningkatkan brand awarness suatu perusahaan.
4) Untuk Mahasiswa
Menambah wawasan keilmuan dan tidak hanya memahami secara
teori saja, namun juga mengetahui secara langsung praktek yang
diterapkan lembaga pendidikan dan pelatihan digital marketing
mengenai penerapan framework marketing untuk meningkatkan brand
awarness ( kesadaran merek) serta mengetahui cara kerja professional
untuk bekal ketika terjun langsung ke dalam dunia kerja yang
sesungguhnya.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan IAIN Tulungagung gelombang I
ini di dilaksanakan pada hari Selasa, 07 Januari 2020 sampai dengan Jum'at,
07 Februari 2020. Kegiatan PPL berlangsung setiap hari Senin s/d
Jumat(efektif) dan tambahan di hari Sabtu dan Minggu jika ada event. Jam
kerja untuk hari Senin s/d Jumat yaitu pukul 07.30-16.30 WIB, sedangkan
untuk hari Sabtu dan Minggu waktunya fleksible (menyesuaikan kebutuhan
acara dan kegiatan).
5
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat atau lokasi pelasanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
di Kantor PT. Argia Akademi Indonesia, dengan alamat Bengawan Solo
Regency, Jl. Bengawan Solo No.4, Pakunden, Kec. Sukorejo, Kota Blitar,
Jawa Timur 66122
6
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Argia Academy pada awalnya merupakan salah satu divisi usaha dari CV
Argia Teknologi Nusantara yang dibentuk pada akhir tahun 2017 yang berfokus
pada jasa pendidikan dan pelatihan Facebook Marketing, pembuatan website,
SEO, hingga Google Ads. CV Argia Teknologi Nusantara sendiri didirikan pada
11 Agustus 2011 dengan bidang usaha utamanya konsultasi perangkat lunak dan
konsultan pemasaran online.
Seiring waktu berjalan, permintaan pada jasa pendidikan dan pelatihan
digital marketing mengalami peningkatan terutama dari pihak rekanan
perusahaan CV Argia Teknologi Nusantara. Mayoritas rekanan mengeluhkan
sulitnya mencari talenta pemasar digital yang dapat membantu menangani
kebutuhan digital marketing mereka.
Melihat kebutuhan tersebut, akhirnya, pada awal tahun 2019, Argia
Academy dikembangkan menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan dibawah
PT Argia Akademi Indonesia guna lebih menjadi lembaga yang profesional dan
lebih kredibel.
Argia Academy adalah sekolah teknologi dan digital marketing.
Kurikulum Argia Academy disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan
teknik digital marketing dan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Pemasar Digital (Digital Marketing) Jenjang IV Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) (Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012)3
Visi, misi dan tujuan merupakan rumusan dan landasan suatu lembaga
organisasi maupun perusahaan yang dibuat agar perusahaan bisa memiliki
3 Argia Academy, Sejarah Argia Academy, dalam https://argiaacademy.com/sejarah/ diakes pada
tanggal 20 Februari 2020
7
KOMISARIS
Kurniawan
Subiantoro,A.Md.
DIREKTUR (CEO)
Arif Handono, S.T.
Anggun Masitoh, S.Ikom
Filda Febrinita, M.Pd. Bayu Rachma Febrianita,
S.T.
Awalia Rahmawati, S.T. M. Haris Ainurrahman,
S.Pd
Afrida Candra kirana
tujuan dan kegiatan yang terarah dan menghasilkan output yang sesuai dengan
visi dan misi perusahaan.
1. Visi PT. Argia Akademi Indonesia
Visi PT. Argia Akademi Indonesia adalah Menjadi sekolah teknologi
informasi dan bisnis digital terbaik di Indonesia.
2. Misi PT. Argia Akademi Indonesia
Adapun misi dari PT. Argia Akademi Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakn pendidikan dan pelatihan teknologi informasi dan
bisnis digital yang berkualitas.
b. Mengedukasi peserta didi dalam menganalisis, membangun, menjalankan
serta mengembangkan teknologi informasi dan bisnis digital.
c. Menjalin kerjasama yang produktif dan berkelanjutan dengan berbagai
pihak.
d. Menjadi bagian dalam menciptakan ekosistem ekonomi kreatif dalam
bidang teknologi informasi dan bisnis digital.
3. Struktur organisasi PT. Argia Akademi Indonesia
KABAG.MARKETING
NGNG
KAPRODI KABAG.KEUANGAN
KOORDINATOR R&D KOR.KURIKULUM KOR. PENGAJARAN
TENAGA PENGAJAR
8
Bagan : 1 Struktur Organisasi
Sumber : Modul Struktur Organisasi dan Tupoksi Argia Academy
4. Program-Program PT. Argia Akademi Indonesia
Untuk menjadi seorang digital marketer profesional, mahasiswa kami akan
berlatih dan belajar :
a. Menganalisis pangsa pasar yang tepat dari suatu produk dan dapat
menemukan strategi yang tepat untuk memasarkan produk tersebut.
b. Membuat website landing page, web profil, hingga web toko online
berbasiskan WordPress.
c. Mengamankan website dari serangan hacker dan mampu melakukan
backup rutin pada website.
d. Meningkatkan peringkat website di Google dengan teknik SEO (search
engine optimization).
e. Melakukan komunikasi yang baik dan membuat nyaman pelanggan.
f. Membuat copywriting dan bahasa iklan yang mampu membius
pembacanya.
g. Melakukan pemotretan produk dan pembuatan video profil produk.
h. Membuat grafis yang menarik untuk kebutuhan social media ataupun
kebutuhan digital marketing lainnya.
i. Menggunakan social media untuk meningkatkan branding suatu
produk ataupun bisnis.
j. Memahami dan mampu menjalankan digital campaign.
k. Menjalankan dan mengoptimalkan iklan di facebook dan instagram.
l. Memahami cara kerja Google Ads dan cara mengoptimasinya.
m. Membuat perencanaan strategi hingga budgeting digital marketing
yang tepat.
Secara teknis mahasiswa akan menempuh 330 jam pelajaran teori dan
praktek dengan 30% teori 70% praktek yang dituangkan dalam 17 modul
digital marketing yang akan selalu ter-update, diantaranya :
1. Marketing fundamentals.
9
Para pemasar harus menerima pergeseran ke lanskap bisnsi yang
lebih horizontal, inklusif, dan sosial. Pasar menjadi inklusif. Media
sosial menghapus rintangan geografis dab demografis, yang
memungkinkan masyarakat berkomunikasi dan perusahan berinovasi
melalui kolaborasi. Pelanggan semakin berorientasi secara horizontal.
Mereka semakin mewaspadai komunikasi pemasaran merek dan
mengandalkan faktor-f (teman, keluarga, penggemar, dan pengikut).
Akhirnya proses pembelian pelanggan menjadi semakin sosial daripada
sebelumnya. Pelanggan lebih memperhatikan lingkaran sosial saat
membuat keputusan. Mereka meminta nasihat dan ulasan, baik secara
online maupun offline.4
2. Analisa trend pasar.
Di Argia Academy para peserta didik juga akan diberikan materi
mengenai analisa trend pasar. Banyak tools yang bisa digunakan untuk
menganalisa trens pasar, salah satu yang umum digunakan adalah
Google Trends. Google trends adalah tool yang dapat kita gunakan untuk
mencari tahu topik-topik yang sedang menjadi tren di pencarian Google.
Tak hanya itu, kita juya bisa memanfaatkan Google Trends untuk
mencari tahu data tren suatu topik dari waktu ke waktu.5
3. Konten marketing.
Pemasaran konten menjadi kata populer beberapa tahun
belakangan dan digembor-gemborkan sebagai masa depan iklan di
ekonomi digital. Transparansi yang menyertai internet telah melahirkan
gagasan tentang pemasaran konten. Konektivitas internet
memungkinkan pelanggan bercakap-cakap dan menemukan kebenaran
tentang merek. 6
4. Multimedia mulai dari pemotretan produk hingga pembuatan
video.
4 Philip Kotler, Hermawan Kertajaya, Iwan Setiawan, Marketing 4.0 Bergerak dari Tradisional Ke
Digital, (Jakarta : PT.Gramedia, 2019) hlm.13 5 Jefferly Helianthusonfri, Tools For Social Media Marketing , (Jakarta : PT. Gramedia, 2019)
hlm.11 6 Philip Kotler, Hermawan Kertajaya, Iwan Setiawan, Marketing 4.0 Bergerak dari Tradisional Ke
Digital, (Jakarta : PT.Gramedia, 2019) hlm.120
10
5. Social media marketing.
Di Argia Academy para peserta didik juga mendapatkan materi
tentang social maedia marketing. Salah satu pertimbangan memilih
media sosial adalah pengguna internet di Indonesia sangat menggemari
media sosial. Kalau kita lihat data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), terlihat bahwa masyarakat
Indonesia begitu menggemari media sosial. Menurut data Susenas pada
Maret 2017, mengakses media sosial menjadi tujuan utama masyarakat
Indonesia dalam berinternet. 79,13% pengguna mengakses internet
untuk tujuan bermedia sosial. 7
6. Website development.
7. Search engine optimization.
8. Google my business.
9. Marketplace, dari tokopedia, bukalapak, shopee, lazada, blibli,
hingga marketplace luar negeri.
Marketplace adalah sebuah pasar online yang melakukan kegiatan
penjualan dan pembelian barang atau jasa, meliputi 3 aspek yaitu B2B
(business to business), B2C (business to customer), dan C2C (customer
to customer). Tipe B2B (business to business) mendominasi sampai 75%
di marketplace. 8
10. Paid online advertising termasuk di dalamnya belajar google ads
hingga facebook ads.
11. Email marketing.
12. Google analytics.
Google analytics adalah tool analytics yang dihadirkan oleh
Google. Para pemiliki web dapat mengguanakn Google Analytics untuk
melacak data-data seputar trafik website. Contoh data yang bisa kita
dapatkan melalui Google Analytics misalnya : data demografi para
7 Jefferly Helianthusonfri, Tools For Social Media Marketing , (Jakarta : PT. Gramedia, 2019) hlm.1 8 Elga Aris Prastyo, Teknik Berbisnis dengan Angka 7, (Blitar : CV ENTERPRENEUR MEDIA
INDONESIA, 2018), hlm.135
11
pengunjung, data aktivitas dan perilaku pengunjung di web kita, data
minat para pengungjung web, dan banyak lagi. 9
13. Forum & business directory.
14. Teknik komunikasi.
15. Digital marketing strategy & budgeting.
16. Profesionalisme kerja.
17. Pengelolaan bisnis mandiri.
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di BMT Muamalah
Tulungagung
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang I yang
diselenggarakan IAIN Tulungagung untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
berlangsung mulai hari selasa, tanggal 07 Januari 2020 sampai tanggal 07
Februari 2020. Diawali dengan pemberian arahan oleh Bapak Kurniawan
Subiantoro, A.Md (Pak Wawan) selaku Founder. Arahan tersebut terkait dengan
tugas yang akan dikerjakan selama sebulan kedepan oleh peserta magang. Baik
tugas individu maupun tugas secara kelompok. Dan tugas ini diluar tugas dan
kegiatan sehari-hari yang diberikan oleh lembaga.
Kami juga diberikan gambaran teknis seperti apa kegiatan lembaga dan
bagaimana sistem kerjanya. Siang harinya kami melakukan pembukaan bersama
dengan mahasiswa yang PPL di Argia Academy bertempat di Bengawan Solo
Regency, Pakunden, Sukorejo, Kota Blitar. Selanjutnya kami langsung
melakukan diskusi bersama untuk pembagian jobdesk. Masing-masing
mahasiswa diberi jobdesk khusus mengenai poin-poin yang harus dikerjakan.
Setelah itu kami melanjutkan tugas masing-masing untuk meriset data yang
harus dikumpulkan sebagai tugas kolektif.
Hari berikutnya kegiatan PPL dimulai, adapun kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Mengaji bersama sebelum kegiatan.
2. Membersihkan, menyapu dan mengepel di lembaga yang sudah dibagi jadwal
piketnya.
9 Jefferly Helianthusonfri, Tools For Social Media Marketing , (Jakarta : PT. Gramedia, 2019)
hlm.201
12
3. Melanjutkan tugas individu untuk meriset data.
4. Melakukan sesi wawancara kepada staff.
5. Meriset data secara online dari berbagai sumber.
6. Mengisi presensi kehadiran pribadi dan kolektif.
7. Menjadi panitia event akhir pekan di Argia Academy.
8. Diminta untuk mencari sponsor untuk event.
9. Diminta menginput data siswa peserta roadshow campus.
10. Follow up calon peserta event.
11. Diminta lembaga untuk menjadi bagian dari divisi ticketing Pesta
Wirausaha TDA Blitar 2020 di UNISBA selama 2 hari.
12. Mengerjakan tugas-tugas administrasi kantor.
13. Membuat konten untuk marketing di media sosial.
14. Membuat Blog.
15. Meriset kata kunci untuk bahan artikel.
16. Membuat artikel dan belajar SEO (Search Engine Optimization).
17. Membuat design untuk sampul folder.
18. Menata display produk.
19. Mengirimkan surat izin ke kantor kelurahan.
20. Briefing untuk persiapan event bersama anggota panitia.
21. Penutupan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bersama mahasiswa dan
dihadiri pimpinan lembaga dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
C. Permasalahan di Lapangan
Permasalahan yang ditemukan dan dihadapi selama kegiatan Praktik
Pekerjaan Lapangan (PPL) berlangsung, masih kurangnya pemahaman
masyarakat sekitar tentang Argia Academy sebagai lemabaga pendididan dan
pelatihan digital marketing. Kurangnya pemahaman dan kesadaran merk Argia
Academy di karenakan kegiatan marketingnya yang belum mampu untuk
mengedukasi seluruh target market. Dari permasalahan diatas dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa saja permasalahan dari kegiatan marketing yang ada di Argia Academy
?
13
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan brand awarness di Argia
Academy sulit untuk dicapai ?
3. Bagaimana langkah yang dilakukan dalam meningkatkan brand awarness di
Argia Academy ?
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga di Lembaga Tempat Praktik
Dari permasalahan diatas, berikut beberapa tanggapan dari pihak PT.
Argia Academy Indonesia. Argia Academy masih terbilang lembaga pendidikan
yang baru karena dididirikan setahun yang lalu yaitu di 2019. Dan juga materi
serta program yang ditawarkan masih terbilang asing untuk masyarakat yang
awan dengan dunia digital marketing. Istilah-istilah serta fungsi program dalam
dunia digital marketing masih terbilang awam, walaupun selama ini mungkin
banyak yang menggunakannya. Lalu persaingan juga datang dari kampus-
kampus akademis besar yang sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat.
Dengan tanggapan di atas, adapun penanganan yang dilakukan dari
pihak Argia Academy dalam meningkatkan brand awarness adalah :
1. Melakukan evaluasi setiap minggu, untuk melihat perkembangan dari
kegiatan marketing yang sudah dilakukan.
2. Melakukan strategi-strategi baru untuk meningkatkan brand awarness baik
online maupun offline.
3. Melakukan Roadshow ke lembaga-lembaga pendidikan SMA/SMK/MA
4. Bekerja sama dengan mitra yang sudah memiliki track record yang bagus
untuk lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat.
5. Mengembangkan strategi dengan menggunakan framework marketing
model SOSTAC
BAB III
PEMBAHASAN
14
A. Kajian Teori
1. Framework Marketing
Pemasaran (marketing) adalah suatu proses kegiatan-kegiatan
menyeluruh, terpadu, dan terencana yang dilakukan oleh institusi untuk
menjalankan usaha. Kegiatan pemasaran ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pasar dengan cara membuat produk-produk, menetapkan harga,
mengkomunikasikan, dan juga mendistribusikannya melalui kegiatan
penjualan.10
Efektifitas pemasaran juga sangat penting untuk pertumbuhan
perusahaan karena pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli pelanggan
dan juga memuaskan kebutuhannya sehari-hari, untuk itu perlu di
perhatikan dengan baik apa-apa saja yang di inginkan pelanggan dan juga
perusahaan memiliki ide untuk berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dengan demikian proses pemasaran akan mudah di pasarkan dan mudah di
ingat jika pemasaran dalam perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
pelanggannya.
Konsep Pemasaran (marketing concept) berpandangan bahwa kunci
untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan organisasi
dalam menciptakan, memberikan, dan mengomunikasi nilai pelanggan
(customer value) kepada pasar sasarannya lebih efektif dibandingkan
pesaing. Konsep ini bertumpu pada empat pilar utama: pasar sasaran,
kebutuhan pelanggan, pemasaran terintegritas (integrated marketing), dan
profitabilitas. Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi
mencapai tujuannya. Dalam kasus organisasi bisnis, tujuan utamanya
adalah laba.11
Sedangkan framework sendiri memiliki pengertian kerangka kerja,
yang berisi konsep, cara kerja, yang membentuk sebuah sistem tertentu
yang diharapkan dengan pembuatannya bisa mempermudah kinerja sebuah
10 Elga Aris, “Teknik Berbisnis Dengan Angka 7”, (Blitar: Entrepreneur Media Indonesia, 2018),
Hlm 81 11 Tim Marknesis, “Pemasaran Strategi, Teknik & Kasus”, (Bogor: Jelajah Nusa, 2009), Hlm 7
15
tujuan. Jadi jika bisa disimpulkan, framework marketing adalah sebuah
kerangka kerja pemasaran yang dibuat perusahaan dan berisi sebuah
konsep, cara kerja hingga membentuk sebuah sistem yang nantinya mudah
untuk diimplementasikan kepada seluruh pihak yang terkait di dalam
kegiatan pemasaran perusahaan.
2. SOSTAC
SOSTAC sendiri merupakan salah satu framework marketing yang
biasanya dipergunakan untuk membuat sebuah rencana pemasaran baik
online maupun offline. SOSTAC juga cocok dipergunakan untuk
mengembangkan semua jenis rencana. Tahapan SOSTAC adalah sebagai
berikut :
S - Situation Analysis, yang mengartikan di mana kita sekarang
O - Objectives, tujuan yang akan kita capai
S - Strategy, cara untuk mencapai tujuan
T - Tactics, aspek-aspek dari strategi
A - Action, implementasi atau penerapan
C - Control, memonitor, memeriksa kegiatan yang dilakukan12
3. Brand Awarness
Brand Awarness adalah kemampuan konsumen dalam mengenali
atau mengingat sebuah merek, termasuk nama, gambar, logo, dan juga
slogan-slogan tertentu yang pernah digunakan oleh brand terebut dalam
mempromosikan produk-produk maupun jasa-jasanya.
Brand awarness memiliki beberapa tingkatan dari tingkatan yang
paling rendah (tidak menyadari brand) sampai tingkatan yang paling tinggi
yaitu Top of Mind, yang bisa digambarkan dalam sebuah piramida.
Piramida brand awarness dari rendah sampai tingkat tertinggi adalah
sebagai berikut :
12 A. Sofjan, Manajemen Pemasaran: Dasar konsep dan Strategi. (Jakarta: Rajawali Pers., 2013)
16
Gambar : 1.1 Piramida Brand Awarness
a) Unware of Brand (tidak menyadari brand) adlaah tingkat paling
rendah dalam piramida brand awarness di mana konsumen tidak
menyadari adanya suatu brand.
b) Brand Recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal
brand awarness, di mana pengenalan suatu brand muncul lagi
setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided
recall)
c) Brand Recall (pengingat kembali brand) adalah pengingatan
kembali brand tanpa bantuan (unaided recall)
d) Top of Mind (puncak pikiran) adalah brand yang disebutkan
pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul
dalam benak konsumen, atau brand tersebut merupakan brand
utama dari berbagai brand yang ada dalam benak konsumen.13
B. Temuan Di Tempat Praktik Pekerjaan Lapangan (PPL)
1. Permasalah kegiatan marketing
Binsis sukses itu harus efisien, efektif dan tumbuh. Setiap bisnis
perlu bertumbuh dan berkembang dan semua itu memerlukan berbagai
cara. Salah satunya dalah dengan memiliki media penjualan yang tepat.
13 Hestanto, Brand Awarness (kesadaran merek) dalam https://www.hestanto.web.id/brand-
awarness-kesadaran-merek/ , diakses pada tanggal 20 Februari 2020
17
Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini, makan
kita dapat melihat media penjualan yang canggih dan menarik.14
Secara umum, permasalahan kegiatan marketing meliputi :
pemilihan media promosi, persiapan marketing kit (media pendukung
promosi yang dapat mendukung promosi peningkatan penjualan suatu
produk yang berisi berbagai informasi tentang produk tersebut).