-
LAPORAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN
(PPLK)
Semester Juli - Desember 2013 Di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Sumatera Barat
Laporan Ini Disampaikan Untuk Memenuhi Sebagian Dari
Persyaratan Mata Kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan
FT-Universitas Negeri Padang
Oleh RISQI FAJRIL
17634 / 2010
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
-
2
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
KEPENDIDIKAN (PPLK)
Laporan Ini Disampaikan Untuk Memenuhi Sebagian Dari
Persyaratan
Mata Kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan Semester Juli -
Desember 2013
FT-Universitas Negeri Padang
Oleh
RISQI FAJRIL 17634 / 2010
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
Diperiksa dan Disahkan oleh:
Kepala SMK N 1 Sumatera Barat Guru Pamong
Drs. Tasman Muis, M.Pd Drs. Naldi Agus NIP : 19570509 198511 1
001 NIP : 19651113 198903 1 003
Diketahui Oleh : Dosen Pembimbing
Drs. H. Ahmad Jufri, M.Pd NIP. 19481201 197602 1 001
-
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Program pengalaman lapangan kependidikan
(PPLK) adalah kegiatan
akademik yang dilakukan mahasiswa dalam rangka menerapkan
dan
meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial yang
mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku keguruan
dengan
segala aspeknya yang dialami secara nyata disekolah latihan.
PPLK merupakan
kegiatan intra kurikuler yang mencakup pelatihan mengajar dan
tugas
kependidikan lainnya.
Program pendampingan SMK merupakan suatu program kemitraan
antara guru dan mahasiswa calon guru melalui kegiatan PPLK yang
meliputi
kegiatan pembelajaran disekolah dan kegiatan non-teaching
sebagai aspek
pendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah menengah
kejuruan.
Pada awal pelaksaan PPLK mahasiswa melakukan pengamatan
bagaimana cara guru pamongnya mengajar dan harus melakukan
observasi
tentang keadaan sekolah yang dikenal dengan observasi pengenalan
lapangan.
Observasi pengenalan lapangan adalah melakukan pengamatan
maupun
mencari informasi tentang keadaan sekolah yang meliputi keadaan
fisik
sekolah, sarana dan prasarana yang tersedia, data guru/pegawai,
keadaan
lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, interaksi sosial,
pelaksanaan tata tertib di
sekolah tempat mahasiswa tersebut melakukan PPL-K. Dengan
adanya
observasi pengenalan lapangan ini diharapkan mahasiswa lebih
mengenal
lingkungan sekolah. Kemudian melakukan Latihan Mengajar
Terbimbing
(LMT) selama lebih kurang 1 bulan dan dilanjutkan dengan Latihan
Mengajar
Mandiri (LMM) sampai jadwal pelaksanaan PLK usai.
PLK di SMK bertujuan untuk mencari pengalaman bagi
mahasiswa,
dan membantu kelancaran kegiatan pembelajaran di SMK agar dapat
berjalan
baik dan pelaksanaan kegiatan pendataan SMK untuk meningkatkan
Angka
-
4
Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan menengah, khususnya
Sekolah
Menengah Kejuruan.
B. Tujuan PLK 1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK)
ini adalah agar mahasiswa dapat menerapkan dan meningkatkan
kompetensi pedagogi, professional, kepribadian, dan sosial
yang
mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku keguruan
dengan
segala aspeknya (kependidikan) yang dialami secara nyata di
sekolah,
serta untuk menyelesaikan kuliah di Universitas Negeri
Padang.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK)
bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan
menggunakan ilmu yang dipelajarinya dalam situasi nyata, baik
kegiatan
mengajar mapun di luar tugas mengajar (non-teaching).
C. Waktu dan tempat PLK 1. Waktu
PLK dilaksanakan selama satu semester pada semester Juli-
Desember 2013 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a. Observasi atau orientasi selama satu minggu pertama
b. Kegiatan mengajar terbimbing .
c. Kegiatan mengajar mandiri dan kependidikan lainnya .
d. Ujian praktek mengajar selama seminggu terakhir PLK.
e. Penyusunan laporan akhir
2. Tempat
Dalam PLK ini penulis melaksanakan kegiatan di SMK Negeri 1
Sumatera Barat yang beralamat di Jalan M. Yunus Lubuk Lintah
Kecamatan Kuranji Kota Padang.
-
5
BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
A. Sejarah Ringkas Sekolah SMK Negeri 1 Sumatera Barat didirikan
pada tanggal 15 Juni 2011
melalui SK Gubernur Sumatera Barat No. 892-276-2011, tertanggal
15 Juni
2011, yang diorientasikan sebagai SMK Model Sumatera Barat
menuju SBI.
Didirikan atas inisiasi guru dengan dukungan Kepala BLPT Sumbar.
Berdiri
dalam lingkungan BLPT Sumbar, saat ini telah direlokasi melalui
reposisi
pengalihan lahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumbar ke bagian
Timur
area BLPT menjadi area SMK Negeri 1 Sumatera Barat.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sumatera Barat
adalah
sekolah bidang teknologi dan industri. Sekolah ini pada awalnya
terdiri dari 3
keahlian yaitu jurusan Teknik Pemesinan, Teknik Mekatronika,
Teknik
Kendaraan Ringan. Namun seiring dengan kebutuhan masyarakat
akan
pendidikan kejuruan maka sekolah melakukan pengembangan
jurusan
menjadi 6 keahlian yaitu Teknik Pemesinan, Teknik Mekatronika,
Teknik
Kendaraan Ringan,Teknik Gambar Bangunan,Teknik Audio Video,
Teknik
Pengelasan.
B. Profil Sekolah 1. Visi
Mewujudkan insan berkarakter, cerdas dan kompetitif agar dapat
bersaing
di Pasar Global.
2. Misi a. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu.
b. Meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan
secara
berkelanjutan.
c. Menyediakan sarana belajar yang setara dengan sekolah
unggulan
Nasional dan Internasional.
d. Menerapkan manajemen berbasis sekolah dan sistem manajemen
mutu.
-
6
3. Tujuan a. Menghasilkan tamatan di bidang Teknologi dan
Industri dengan
memiliki kemampuan/ kopetensi sesuai program keahlian.
b. Menyiapkan tamatan yang mampu memilih karir, berkopetensi
dan
mampu mengembangkan diri.
c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi
kebutuhan
dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang
dalam
lingkup program keahlian.
d. Menyiapkan lulusan agar menjadi warga negara yang bertaqwa
kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, produktif,
adaptif
dan kreatif.
C. Keadaan Sekolah 1. Keadaan Lingkungan Fisik Sekolah
SMK N 1 Sumatera Barat terletak dilokasi yang sangat
strategis
dan sangat kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan aman
dan
nyaman. Adapun observasi terhadap fisik sekolah ini antara lain
:
Jenis Ruang Jumlah
Ruang
Luas
(m2)
Kondisi Ruang *) (Jml. Rg) Ket
B RS RB
R. Kelas 8 504 10 - -
R. Praktek 9 15000 - 2 -
R. Labor. IPA 1 63 - 1 -
R. Perpustakaan 1 - - -
R. Aula 1 64 1 - -
R. Administrasi 1 16 1 - -
R. Guru 1 63 1 - -
R. BP/BK 1 12 1 - -
R. OSIS 1 12 1 - -
-
7
R. UKS 1 12 1 - -
Asrama siswa 10 720 1 - -
R.Labor bahasa 1 504 1
R.Kepala
Sekolah &
Wakil
1 32 1
R.Ibadah 1 64 1
R.Toilet 1 12 1
R.Labor
Multimedia
1 63
*) Kondisi B = Baik; RS = Rusak Sedang; RB = Rusak Berat
Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara. Luas areal seluruhnya
45.000 m2.
Status Milik sendiri bersertifikat
Luas Tanah 26.000 M2
Luas Bangunan 3.700 M2
Adapun fasilitas sekolah sebagai berikut:
a. Perpustakaan
SMK Negeri 1 Sumatera Barat memiliki ruang perpustakaan
khusus
seperti halnya sekolah-sekolah lain. Buku-buku untuk keperluan
proses
belajar mengajar disimpan didalam rak-rak yang tersedia, baik
itu buku
pelajaran normatif atau produktif. Buku-buku yang ada tersebut
dapat
dikatakan cukup lengkap.
b. Tata Usaha
Ruang Tata Usaha SMK Negeri 1 Sumatera Barat berukuran 16m2
yang berada di bawah ruang kepala sekolah. Di dalam ruang tata
usaha
terdapat satu lemari besar untuk menyimpan arsip sekolah
,beberapa meja
dan kursi.
c. Laboratorium Sekolah
-
8
Laboratorium komputer siswa mempunyai 20 unit komputer.
Komputer-komputer tersebut di pakai oleh siswa secara bergantian
untuk
belajar atau mengerjakan tugas.
d. Ruangan Kelas
Ruangan kelas SMK Negeri 1 Sumatera berjumlah 8 kelas,
masing-
masing kelas berukuran 504 m2. Setiap ruang kelas dilengkapi
dengan
kursi dan meja untuk siswa yang semuanya berjumlah masing-masing
30
pasang. Di dalam kelas terdapat satu kursi dan meja untuk guru
dan
sebuah papan tulis whiteboard di depan kelas serta dilengkapi
dengan
AC agar siswa nyaman belajar di kelas. Dinding kelas dihiasi
beberapa
kertas karton yang berisi nasehat dan informasi, daftar piket,
batas
pelajaran dan berbagai jenis pajangan dinding lainnya yang
dibuat
sendiri oleh siswa.
e. Asrama siswa
SMK Negeri 1 Sumatera Barat memiliki asrama siswa. Asrama
siswa ini memiliki 10 ruangan kamar tidur, dimana satu ruangan
dihuni
oleh 4 atau 5 orang siswa masing-masing kamar. Jumlah siswa
yang
tinggal di asrama yaitu sebanyak 56 orang.
2. Keadaan lingkungan sekolah a) Jenis bangunan yang
mengelilingi sekolah :
Laboratorium (BLPT), perpustakaan, kantor guru, kantor
tata usaha, kantor kepala sekolah, kantor wakasek, asrama
siswa,gudang, dan WC.
b) Kondisi lingkungan sekolah:
Lingkungan sekolah SMK Negeri 1 Sumatera Barat cukup
asri dan sejuk sebab di depan sebagian kelas ditanami bunga
dan
pepohonan. Dengan kata lain secara umum sekolah ini cukup
baik
sebagai salah satu lembaga pendidikan dikarenakan letak
sekolah
cukup strategis yang berarti cukup tentram dalam proses
Kegiatan
Belajar Mengajar serta tidak cukup jauh dari kebisingan
kendaraan.
-
9
3. Keadaan Guru Siswa a. Guru
Adapun jumlah guru yang mengajar pada SMK Negeri 1
Sumatera Barat tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 98 orang.
Interaksi sosial di sekolah terjalin dengan baik, baik antara
atasan
dengan bawahan, guru dengan guru, guru dengan siswa, siswa
dengan siswa, pegawai tata usaha dan lainnya. Hal tersebut
terlihat
dari hubungan interaksi keseharian yang diamati. Adanya
kegiatan
bersama saling menghargai dan menghormati.
Pada tabel berikut dapat dilihat jumlah guru pada tahun
pelajaran 2013/2014:
NO
KEADAAN GURU
PROGRAM DIKLAT /
JURUSAN Guru NON
PNS PNS
A PROGRAM NORMATIF
1. Pendidikan Agama
2. PPKn
3. Sejarah
4. BahasaIndonesia
5. Pendd. Jasmani dan Kesehatan
6. BP/BK
B PROGRAM ADAPTIF
1. Matematika
2. Bahasa Inggris
3. Fisika
4. Kimia
5. Komputer & Pengelolaan Informasi
6. Kewirausahaan
7. Seni Budaya
-
10
8. IPS
9. IPA
C PROGRAM PRODUKTIF
1. Teknik Mekatronika
2. Teknik Pemesinan
3. Teknik Kendaraan Ringan
4. Teknik Gambar Bangunan
5. Teknik Audio
Video
6. Teknik Pengelasan
D PROGRAM TAMBAHAN
1. Terjemahan Al-Qur'an dan Budi
Pekerti
JUMLAH (A - D)
E PEGAWAI
1 Tata Usaha
2 Pelaksanaan Urusan Kesektariatan
3 Pelaksanaan Urusan Inventarisasi
4 Pelaksanaan Urusan
Kesiswaan/perpustakaan
5 Layanan Teknis Pertamanan/Kebun
6 Penjaga Sekolah / Satpam
JUMLAH
T O T A L
b. Siswa Siswa di SMK N 1 Sumatera Barat berjumlah 299 orang
yang terbagi dalam 13 lokal yaitu 6 lokal kelas X, 4 lokal kelas
XI
dan 3 lokal kelas XII.
-
11
Di SMK N 1 Sumatera Barat terdapat 6 program Keahlian
yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan bakat dan
minatnya,
yaitu :
1) Teknik Pemesinan
2) Teknik Kendaraan Ringan
3) Teknik Mekatronika
4) Teknik Ganbar Bangunan
5) Teknik Audio Video
6) Teknik Pengelasan
Selain kegiatan belajar mengajar juga ada kegiatan ekstra
kurikuler
di sekolah yang dapat diikuti siswa, yaitu :
1) OSIS
2) MPK
3) Pramuka
4) Olah raga
5) Kesenian
4. Interaksi Sosial SMK Negeri 1 Sumatera Barat mempunyai slogan
tersendiri untuk
menjaga keharmonisan antar sesama, yaitu SAPA, SALAM,
SENYUM.
a. Hubungan Guru dengan Guru
Hubungan Guru dengan guru di sekolah ini cukup baik. Hal
ini terlihat dengan adanya keakraban antara guru-guru dan
kerjasama yang baik dalam hal pelajaran ataupun masalah yang
menyangkut siswa-siswa mereka.
b. Hubungan Guru dengan Siswa
Hubungan Guru dengan siswa di sekolah ini cukup baik dan
harmonis. Terlihat dari kerjasama antara guru dan murid
dalam
berbagai kegiatan sekolah.
c. Hubungan Siswa dengan Siswa
-
12
Hubungan antar siswa terjalin baik, hal ini terlihat dari
tidak
adanya terjadi perkelahian sesamanya.
d. Hubungan Guru dengan Pegawai Tata Usaha
Hubungan antara guru dengan pegawai tata usaha terjalin
dengan baik dan harmonis.
e. Hubungan Sosial Secara Keseluruhan
Secara keseluruhan hubungan setiap perangkat sekolah mulai
dari kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha, siswa dan
penjaga
sekolah terjalin dengan baik dan harmonis. Hal ini terjadi
karena
semua perangkat sekolah ingin mewujudkan suatu tujuan
pendidikan
nasional.
f. Hubungan dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat luar banyak dilakukan
dengan dunia industri di berbagai daerah seperti Padang,
Bukittinggi,
Batusangkar, Payakumbuh, Panjang Padang, Batam, Jakarta dan
lain-lain. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan magang, PKL
para
siswa dan penerimaan pada industri.
Kegiatan kerjasama dengan dunia usaha atau dunia industri
selalu ditingkatkan dari tahun ketahun. Hal ini terlihat dari
makin
bertambahnya institusi. Kegiatan prakerin biasanya
dilaksanakan
pada semester IV. Adapun program tahunan kegiatan Humas
adalah:
1) Pengelolaan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
siswa
2) Koordinir pembuatan peta dunia kerja / industri
3) Mempromosikan sekolah
4) Merencanakan hubungan kerja dan pembinaan dengan dunia
industri
5) Merencanakan Program PKL, magang
6) Mengkoordinir pengelolaan unit produksi dan jasa sekolah
-
13
D. Tata Tertib sekolah 1. Tata Tertib Guru
a. Guru yang mengajar sesuai dengan aturan yang berlaku ( tepat
waktu )
dan telah berada di dalam kelas jam 07.15. 07.15 07.30 membaca
Al
Quran Jam pertama (PBM dimulai 07.30).
b. Guru yang berhalangan hadir harus memberi berita / kabar/
surat
kepada Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah / Ketua Bidang
Keahlian/Koordinator Adaptif Normatif.
1) Jika terjadi hal yang mendadak seperti sakit / kemalangan
boleh
melalui telepon kepada Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah
/
Ketua Bidang Keahlian /Koordinator Adaptif Normatif, disusul
dengan surat hari berikutnya.
2) Jika sakit lebih dari 2 hari harus melampirkan/ meminta
surat
keterangan dokter dan diserahkan kepada kepala sekolah Piket
Bagian Kepegawaian.
3) Guru wajib hadir 6 hari.
4) Guru menandatangani daftar hadir di ruang piket.
5) Seluruh guru / pegawai wajib mengikuti upacara bendera
setiap
hari Senin dan Upacara hari hari Besar Nasional.
c. Guru yang mengajar jam pertama sampai seterusnya harus sudah
hadir
07.05 setiap harinya.
d. Guru yang sudah selesai mengajar, sebelum pulang agar
Mengambil
Absen pulang diruang piket.
e. Tugas dan tanggungjawab guru tidak dapat dialihkan kepada
guru lain
kecuali ada rekomendasi dari Kepala Sekolah apabila keadaan
yang
tidak memungkinkan
f. Guru dalam pelaksanaan PBM didalam kelas sesuai dengan
jadwal
pada Roster, tidak dibenarkan meninggalkan siswa dalam belajar
yang
dibimbing Guru bersangkutan, kecuali sangat prinsipil dan
telah
memberitahukan pada piket, jika masih berada dalam
lingkungan
-
14
sekolah dan jika keluar dari lingkungan sekolah harus izin
Kepala
Sekolah.
g. Jika tugas dan tanggungjawab tidak dilaksanakan oleh Guru
dan
Pegawai dengan semestinya, maka Kepala Sekolah dan Kepala
Tata
Usaha memanggil dan membina guru dan Pegawai yang
bersangkutan
secara rutinitas dan berkala sehingga mendapat suatu kesimpulan
atas
Guru dan Pegawai tersebut.
h. Guru dilarang merokok di lingkungan Sekolah kecuali diruang
khusus.
2. Tata Tertib Siswa 1. KEGIATAN BELAJAR
1) Sekolah dimulai tanggal 1 Juli 2013
2) KBM dimulai pukul 07.15 WIB
3) Siswa yang terlambat hanya diizinkan masuk setelah
mendapat
izin dari guru piket .
4) Selama KBM berlangsung siswa tidak dibenarkan keluar dari
lingkungan sekolah tanpa izin guru piket dan disetujui oleh
guru
yang sedang mengajar
5) Izin keluar dalam KBM dibolehkan paling lama 10 menit.
2. PAKAIAN
a. KBM teori Senin s/d Kamis pakai baju putih, Celana/ rok
abu-
abu, lengkap dengan atribut jurusan, OSIS serta nama yang
dijahitkan/disablonkan.
b. KBM praktek memakai baju praktek lengkap dengan papan
nama dijahitkan sisablonkan
c. Hari Jumat putri berpakaian seragam muslim. Celana/rok
pramuka
d. Hari Sabtu berpakaian Pramuka lengkap) dengan lambang dan
papan nama yang dijahitkan/disablonkan
-
15
e. Khusus siswa putra tidak dibenarkan memakai accessories
selain
jam tangan, tidak bertato, celana Pensil, Pakai Tindik
(siswa).
Berkuku panjang, dan memakai topi selain topi sekolah.
f. Khusus Siswi tidak dibenarkan memakai pakaian yang
mencolok dan rambut keluar dari jilbab. Dan Jilbab yang
dipakai Putih Polos untuk senin s/d Jumat dan coklat Polos
Hari
sabtu .
g. Pakaian Tidak boleh dirobah diluar ketentuan/ baju harus
masuk
kedalam celana bagi putra, pakai ikat pinggang hitam dengan
kepala polos. Dan tidak boleh memakai baju lepis (kaos
oblong)
didalam pakaian seragam sekolah yang sedang dipakai.
h. Sepatu berwarna hitam dengan kaos kaki Putih
i. Parkir kendaraan siswa harus pada lapangan parkir yang
disediakan sekolah
j. Berpakaian Bebas, pantas dan sopan saat Ekstra Kurikuler
(sabtu) .
3. KEHADIRAN
a. Sudah Hadir disekolah jam 07.15 WIB
b. Siswa yang tidak hadir disebabkan:
1) Berhalangan penting harus memberi kabar dengan surat
kesekolah oleh Orang tua/ wali, tidak dibenarkan
menggunakan telepon / Handphone
2) Siswa yang sakit wajib melampirkan surat keterangan
dokter atas keterangan sakitnya. Atau pemberitahuan
langsung dari Orang tua /wali siswa kesekolah
c. Siswa tidak diizinkan mengikuti ujian semester apabila
kehadiran siswa kurang 80% tanpa Izin
Masing-masing siswa harus mengikuti pengembangan diri
minimal satu bidang minat dan bakat
4. KEWAJIBAN
-
16
a. Iuran komite harus dilunasi sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
b. Mengikuri upacara bendera setiap Senin pagi dan
peringatan
hari besar lainnya.
c. Mengikuti apel pagi setiap hari Rabu dan Sabtu.
d. Memelihara sarana sekolah, gedung, local, taman dan
perabot
lainnya serta (Ketertiban, Keamanan, Kebersihan, Keindahan
dan Kerapian/K5)
e. Menyampaikan surat panggilan dari wali kelas, kepala
bidang,
BP/BK, Wakil kepala sekolah dan kepala sekolah kepada orang
tua /wali sesuai dengan alamat surat
f. Siswa diwajibkan melaksanakan shalat zuhur berjamaah di
masjid ULA Lubuk Bauk.
g. Bagi siswa Boarding mengikuti kegiatan yang diatur oleh
sekolah.
5. KETENTUAN
a. Ketentuan pelanggaran TATA TERTIB lihat poin SANKSI
TERHADAP SISWA YANG MELANGGAR TATA TERTIB
b. Tidak diperkenankan memakai pakaian sekolah diluar
kegiatan
sekolah
c. Tidak dibenarkan mempergunakan HP saat pembelajaran
berlangsung.
d. Tidak dibenarkan membawa benda tajam dan benda-benda
berbahaya lainnya selain waktu yang ditentukan dalam
praktikum disekolah.
e. Setiap pelanggaran tata tertib ditindak lanjuti oleh guru,
diberi
sangsi sesuai bobot kesalahan dan tercatat dalam buku kasus
siswa. Masalah siswa yang berulang kembali pada guru piket
kedisiplinan dan K7 akan dilanjutkan prosesnya ke BK melalui
koordinasi walas, KBK, wakasis, Kepala sekolah.
-
17
f. Siswa yang minta izin keluar dalam setiap proses
pembelajaran
hanya diizinkan 1 (satu) orang setiap proses minta izin pada
guru mata diklat.
6. SANGSI
Bagi siswa yang melanggar tata tertib akan mendapat sangsi
berupa
a. Penindakan langsung
b. Bobot Kesalahan tercatat
c. Bakti sekolah
d. Denda
e. Dikembalikan pada Orang tua/ dikeluarkan
E. Administrasi Sekolah 1. Struktur organisasi sekolah
Kepala Sekolah : Drs. Tasman Muis, M.Pd
Wakil Manajemen Mutu : Joko Purnomo,S.Pd,M.Kom
Kepala Tata Usaha :
Wakil Bidang Kurikulum : Drs. Isdarman
Wakil Bidang Sarana : Drs. Martadinata
Wakil Bidang Kesiswaan : Drs. Junaidi
Wakil Bidang Humas : Ambra Warda, S.Pd, MM
2. Kepala Sekolah
Kepala sekolah mempunyai wewenang penuh untuk
menyelenggarakan
pendidikan di Sekolah dan bertanggung jawab atas terlaksananya
kegiatan
pendidikan atau administrasi sekolah. Selain bertanggung jawab
terhadap
sekolah, kepala sekolah juga mempunyai tugas-tugas diantaranya
:
a. Menyelenggarakan administrasi secara statis dan dinamis
dengan di Bantu
oleh wakil-wakil kepala sekolah.
b. Kepala sekolah juga wajib melakukan supervisi terhadap
bawahannya
untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai.
-
18
c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya
terhadap
atasan.
3. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
Wakasek bagian kesiswaan membantu kepala sekolah untuk
melaksanakan tugasnya menyangkut masalah-maslah kelancaran
pelaksanaan
pendidikan. Tugas pokok waksek bagian kesiswaan adalah menyusun
dan
melaksanakan program-program kesiswaan yaitu:
1. Bersama-sama dengan guru ditunjuk untuk melaksanakan
penerimaan
siswa baru setiap tahun.
2. Mengisi buku induk siswa
3. Mengisi buku mutasi siswa
4. Mempersiapkan usul bea siswa
5. Mempersipakan daftar nama calon peserta ujian nasional
6. Membuat statistik perkembangan siswa
7. Mengarsip surat pindah sekolah
8. Membuat data lengkap siswa tiap kelas dan menghimpun foto
copy STTB
setiap bulan
9. Merancang dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler
10. Membina OSIS dan mengatur tata tertib
4. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana
Waka bagian sarana dan prasarana membantu kepala sekolah
dalam
menangani dan bertanggung jawab dalam bidang pengadaan sarana
dan
prasarana sekolah yang diperlukan.
5. Kepala Tata Usaha
Bertanggung jawab dalam melaksanakan urusan dalam bidang
administrasi kepegawaian sekolah yang dibantu oleh stafnya.
Adapun tugas
TU sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan program kerja tahunan
b. Melaksanakan surat menyurat yang melliputi surat masuk, surat
keluar,
ekspedisi, kearsipan dan dokumentasi.
c. Melaksanakan penyusunan alat tulis kantor
d. Menyusun formasi pegawai
-
19
e. Melaksanakan registrasi pegawai dan persiapan pegawai
f. Mempersiapkan usul penerimaan bea siswa dan mempersiapkan
daftar
calon peserta ujian akhir nasional.
6. Pengelola Perpustakaan
Tugas dari pada pengelola perpustakaan adalah mencatat buku-buku
yang
berhubungan dengan perpustakaan. Bertanggung jawab terhadap
sirkulasi
buku-buku perpustakaan.
7. Wali Kelas
Adapun tugas wali kelas antara lain :
a. Mengetahui tugas pokoknya
b. Mengetahui anak didiknya
c. Mengetahui jumlah anak didiknya
d. Mengetahui kehadiran setiap hari di kelas
e. Mengatasi masalah-masalah anak didik
f. Mengadakan penilaian kelakuan dan kesejahteraan
g. Membina suasana kekluargaan
h. Memperhatikan raport, kenaikan kelas dan ujian kelas
i. Melaporkan kepada sekolah.
7. Guru
Adapun yang menjadi tugas dan kewajiban guru antara lain :
a. Mendidik siswa yang berkaitan dengan kesopanan dan tata
tertib sekolah
b. Membimbing dan mengarahkan siswa menjadi siswa yang baik
dan
bertanggung jawab
c. Mengajarkan materi pelajaran kepada siswa
d. Sebagai teladan bagi siswa.
8. Tata Administrasi
Adapun yang berkaitan dengan administrasi sekolah adalah :
a. Administrasi Sekolah Meliputi
1) Rencana kerja
2) Rencana kerja harian
3) Rencana kerja mingguan
9. Buku Laporan
-
20
a. Laporan bulanan
b. Laporan semester
c. Laporan tahunan
10. Buku Penunjang
a. Buku tamu
b. Buku agenda
c. Buku ekspedisi
d. Buku inventaris
e. Buku perpustakaan
f. Buku jadwal pelajaran
g. Arsip surat masuk dan keluar
11. Adminstrasi Siswa Meliputi
a. Buku absensi
b. Buku laporan pendidikan setipa kelas
c. Buku kesepian harian guru
d. Buku satuan pembelajaran
e. Buku nilai
f. Buku inventaris
12. Kurikulum Menyusul dikeluarkan Spektrum baru SMK tentang
Kurikulum
2013, di SMK Negeri 1 Sumatera Barat masih menggunakan
Kurikulum
KTSP, khususnya untuk mata pelajaran kejuruan. Untuk mata
pelajaran
Normatif dan Adaptif hanya mengalami sedikit penyesuaian.
Dengan
demikian tahun Pelajaran 2012/2013 ini, kurikulum yang
digunakan
mengacu pada Spektrum Baru SMK yang dikeluarkan oleh
Depdiknas.
Dengan diberlakukannya Spektrum baru SMK, sekaligus ada
penyesuaian
nama Bidang Keahlian menjadi Program Study Keahlian, dan
Program
keahlian menjadi Kompetensi Keahlian.
Kurikulum SMK sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan
menengah kejuruan dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah, di bawah
koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan provinsi, mengacu pada standar
isi dan
-
21
standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan
penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP.
Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
umumnya, kurikulum SMK dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip
berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan
seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara
dinamis.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
F. Proses Belajar Mengajar Selain mengamati bagaimana kondisi
lingkungan sekolah beserta
civitas sekolah, hal lain yang diamati adalah mengenai
pelaksanaan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan oleh guru bidang
studi,
khususnya bidang studi Teknik Audio Video (TAV). Beberapa hal
yang
menjadi perhatian selama observasi adalah sebagai berikut.
1. Pendahuluan/Membuka Pelajaran Pada jam 07.15 bel masuk
berbunyi, seluruh siswa/I masuk ke dalam
kelas masing masing untuk memulai kegiatan PBM. Sebelum PBM
dilaksanakan siswa/I mengawali doa bersama dan membaca
al-quran
dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya
melakukan
apersepsi terhadap materi yang telah diajarkan minggu lalu.
2. Kegiatan Inti Proses Belajar Mengajar Pada kegiatan inti PBM,
guru menanyakan beberapa submateri
kepada siswa sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
Proses
-
22
belajar mengajar bagian inti pun ikut diselingi dengan
mengontrol keadaan
kelas. Guru pun melanjutkan menerangkan pelajaran dengan
memberikan
contoh-contoh sembari diikuti bertanya jawab dengan siswa
sehingga
diberikan penghargaan kepada siswa dan memberikan penguatan
kepada
siswa.
Setelah diadakan penjelasan dan tanya jawab dengan siswa,
guru
juga menanamkan nilai-nilai moral atau penanaman budi pekerti
kepada
siswa. Kegiatan inti juga dilanjutkan dengan mencatat materi
pelajaran.
3. Penutup Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran
bersama-sama.
Sebelum guru mengakhiri pelajaran untuk pindah ke kelas lain
guru
memberikan tugas rumah. Bagi siswa yang belum lengkap
catatannya
diminta untuk melengkapi catatan
-
23
BAB III
KEGIATAN PLK
A. Kegiatan Mengajar (Teaching) 1. Pelaksanaan Latihan
Mengajar
Di sekolah latihan penulis mendapat tugas untuk mengajar
sebanyak 1 kelas yaitu kelas X TAV (Teknik Audio Video). Berikut
ini
adalah jam mengajar selama pelaksanaan Pengalaman Lapangan
Kependidikan (PLK) di sekolah SMK N 1 Sumatera Barat:
Hari
Jam
Pelajaran
Ke-
Kelas Mata Kompetensi
Jumlah Jam
Mengajar
(@45 menit)
Rabu 7-10 X TAV Menerapkan dasar-
dasar teknik digital
4 jam
Jumat 3-6 X TAV
Menggunakan alat /
instrument bantu untuk
pengukuran
4 jam
Total Jam Mengajar Dalam 1 Minggu 8 Jam
Masa latihan mengajar merupakan waktu untuk berlatih dan
mengasah keterampilan mengajar. Latihan mengajar dilaksanakan
di
SMKN 1 Sumatera Barat pada kompetensi keahlian Teknik Audio
Video
kelas X dengan mata pelajaran Menggunakan alat / instrument
bantu
untuk pengukuran dan Menerapkan dasar-dasar teknik digital
Kegiatan ini dilaksanakan dengan berdasarkan/berpedoman
kepada
program pembelajaran sebelumnya dan semua pengajaran yang
diperlukan
untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar (PBM)
yang
meliputi:
a. Perencanaan pembelajaran
Suatu kerangka mata pelajaran yang menjadi pedoman bagi guru
dalam menyajikan mata pelajaran yang akan diajarkan sesuai
dengan
-
24
kurikulum. Pada PLK ini mahasiswa mambuat kerangka program
tahunan, program semester dan analisis minggu efektif yang
disusun
berdasarkan kurikulum atas dasar:
1) Mata pelajaran yang diajarkan
2) Materi yang disampaikan berkaitan yang satu dengan yang
lainnya.
3) Materi yang telah dibagi menurut semesternya sesuai
dengan
kurikulum.
4) Evaluasi diberikan berdasarkan materi yang telah
disampaikan
atas dasar program pengajaran.
b. Persiapan mengajar
Bertujuan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
dengan baik, persiapan mengajar dibuat dan disusun sesuai
dengan
diagram kompetensi dan skema pengajaran berupa :
1) Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
RPP dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa PLK
dalam menguasai materi dan untuk menilai siswa yang
bersikap baik serta dapat dinilai pengetahuan dan
keterampilan
yang dimilikinya.
2) Modul
Pembuatan modul berkaitan dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Modul dirancang untuk mebantu
siswa agar aktif belajar, karena modul ini dapat menjadi
pedoman bagi siswa untuk melanjutkan tugas-tugasnya.
3) Jobshet
Pembuatan jobshet berkaitan dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Jobshet dirancang untuk
membantu siswa sebagai pedoman dalam pembuatan project
a) Media Pengajaran
b) Metode Pengajaran
-
25
c) Evaluasi/Pengujian
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pencapaian dari sub kompetensi yang telah dirumuskan.
Evaluasi atau pengujian hasil pembuatann project merupakan
bagian penting dalam PBM karena dengan adanya evaluasi
atau pengujian guru akan mendapat gambaran tentang hasil
kerja siswa.
Pada masa latihan mengajar ini sesuai dengan program yang
telah
di tetapkan terbagi atas 2, yaitu:
a. Latihan Mengajar Terbimbing (LMT)
Latihan mengajar terbimbing secara penuh berlangsung selama
satu minggu (yang semestinya berlangsung minimal selama 4
kali
pertemuan). Dalam kegiatan ini mahasiswa mengamati proses
berlangsungnya kegiatan PBM dan hanya membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar. Pada pertemuan-
pertemuan selanjutnya penulis dipercaya oleh guru pamong
untuk
mengajar secara mandiri di kelas. Namun demikian, guru
pamong
tetap memantau dan memberikan bimbingan dalam PBM.
b. Latihan Mengajar Mandiri (LMM)
Dalam kegiatan latihan mengajar mendiri (LMM), penulis
diberi kewenangan penuh untuk mengajar di kelas dan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti penilaian
belajar
siswa dan sebagainya. Walaupun penulis telah memasuki
latihan
mengajar mandiri, penulis tetap melakukan diskusi dan
konsultasi
dengan guru pamong yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar.
Sehingga dalam latihan mengajar mandiri penulis tidak
mengalami
kesulitan yang berarti.
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran a. Kegiatan Membuka
Pelajaran
Pembelajaran pada jam pertama diawali dengan doa bersama
yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian dilanjutkan dengan
-
26
kegiatan membaca alquran oleh beberapa orang siswa yang
dibimbing oleh guru. Khusus untuk hari jumat, sebelum
membaca
al-quran siswa bersama-sama guru membaca asmaul husna. Jika
pembelajaran dimulai bukan pada jam pertama, guru mengawali
dengan mengecek kehadiran siswa.
Sebelum mempelajari materi berikutnya, guru menanyakan
mengenai tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Jika
siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya maka guru
membantu membimbing siswa menemukan penyelesaiannya.
Kegiatan ini selalu dilakukan diawal pembelajaran.
Untuk apersepsi, guru menyampaikannya disela-sela
penjelasan materi baru. Di saat materi prasyarat diperlukan,
saat itu
juga guru mencoba membimbing siswa mengingatnya kembali.
Sedangkan untuk motivasi, guru hanya mengatakan bahwa materi
ini penting dan umumnya keluar saat UN. Namun, guru jarang
mengungkapkan apa guna dan aplikasi suatu materi di dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena materi yang
diterangkan cukup abstrak dan sulit untuk menemukan seperti
apa
penggunaannya di dunia nyata.
b. Kegiatan Inti Setelah mengamati guru pamong dalam mengajar di
beberapa
kelas, penulis menemukan keseragaman dalam cara mengajar
yang
digunakan. Pada dasarnya tidak ada metode khusus dalam
menyampaikan materi. Guru menggunakan metode ekspositori
disertai tanya jawab.
Alur pembelajaran yang digunakan senada, yaitu dimulai
dengan menerangkan konsep lalu memberikan contoh soal serta
cara penyelesaian dan dilanjutkan dengan pemberian beberapa
soal
latihan. Bagi siswa yang bisa mengerjakan latihan diminta
menuliskannya di papan tulis. Kemudian siswa bersama guru
memeriksa jawaban tersebut.
-
27
Dalam menyampaikan materi, guru mencatatkan materi yang
ingin disampaikan. Ini dilakukan berdasarkan pertimbangan
keadaan yaitu hampir semua siswa tidak memiliki buku
pegangan.
c. Kegiatan Penutup Kegiatan pembelajaran ditutup dengan
pemberian kuis
berupa beberapa soal yang berkaitan dengan materi yang
diterangkan sebelumnya. Tujuannya agar dapat melihat
seberapa
banyak siswa yang tidak memahami materi dan hasilnya juga
sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan apakah perlu
mengulang kembali mengajarkan materi atau tidak. Namun,
pemberian kuis didasarkan pertimbangan waktu dan batas
materi.
Jika dirasa waktu tidak memadai dan materi belum tuntas
untuk
satu indikator maka kuis tidak diadakan.
Guru juga memberikan beberapa tugas untuk dikerjakan
siswa di rumah. Setelah itu guru memberitahukan materi apa
yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
B. Kegiatan Nonteaching Selain dari kegiatan PMB, mahasiswa PLK
diwajibkan melakukan
kegiatan non-teaching yang mendukung kegiatan-kegiatan
pendidikan secara
utuh dan program pengajaran khususnya.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama Program
Pengalaman Lapangan Kependidikan yang dilaksanakan di sekolah
latihan
adalah sebagai berikut:
1. Melibatkan diri dalam administrasi kelas dan sekolah yaitu
membuat dan
menyelenggarakan daftar nilai, daftar hadir, serta penyusunan
soal-soal
ujian.
2. Melibatkan diri dalam kegiatan sekolah seperti upacara
bendera, rapat
yang diadakan sekolah, pameran sekolah, peringatan hari besar
dan lain-
lain.
3. Melaksanakan bimbingan terhadap siswa
-
28
4. Melaksanakan piket di ruang majelis guru 1 x dalam
seminggu
5. Melaksanakan piket di Pustaka 1 x dalam seminggu
6. Melaksanakan piket di Jurusan selain jam pelajaran
7. Melaksanakan piket di ruang Guru Muda 1 x dalam seminggu
8. Membantu mewujudkan program sekolah
C. Kasus dan Penyelesaian 1. Masalah yang ditemukan dalam
PBM
Selama observasi kelas dilakukan, ditemukan beberapa masalah
yang
muncul dalam pembelajaran , yaitu:
a. Dari siswa 1) Pembelajaran berpusat pada guru
Setiap informasi berasal dari guru, siswa hanya menerima
dan mencatat apa saja yang didiktekan dan dituliskan guru di
papan
tulis. Hal ini karena metode yang dipakai adalah ceramah
sehingga
siswa menjadi pasif. Keaktifan siswa terlihat hanya ketika
siswa
ikut melanjutkan menyelesaikan contoh soal yang diberikan guru
di
papan tulis. Alangkah lebih baik jika pembelajaran berpusat
pada
siswa sehingga informasi yang diperolehnya lebih lama
tersimpan
dalam memori.
2) Siswa tidak memiliki buku pegangan
Hampir semua siswa tidak memiliki buku pegangan,
akibatnya guru harus menyatatkan setiap informasi terkait
materi
yang diajarkan agar siswa bisa mengulangnya di rumah.
Sebenarnya hal ini akan membuang banyak waktu dalam
pembelajaran. Alangkah lebih baik jika siswa punya buku
pegangan sehingga siswa bisa belajar terlebih dahulu di
rumah
sebelum diajarkan di sekolah. Hal ini terjadi karena
kebanyakan
siswa berasal dari keluarga yang kurang mampu.
3) Pemahaman konsep siswa untuk materi prasyarat kurang
memadai
-
29
Hal ini terlihat ketika guru menanyakan materi prasyarat,
kebanyakan siswa hanya terdiam dan tidak bisa mengingatnya.
Ini
disebabkan karena siswa kurang atau bahkan tidak paham
ketika
materi itu diajarkan. Biasanya guru tidak mau mengulang
terlalu
mendalam karena akan membuang banyak waktu dan ditakutkan
materi inti yang ingin diajarkan malah tidak sempat
mengajarkannya.
Hal ini kan membuat ketidakpahaman siswa semakin
menumpuk dan akhirnya malas untuk mempelajari materi
selanjutnya.
4) Siswa kurang bersemangat dalam belajar
Kebanyakan siswa terutama kelas X TAV tidak terlalu
bersemangat belajar . Hal ini terlihat ketika ada beberapa
siswa
yang tidur-tiduran, mengobrol, bahkan mengerjakan tugas mata
pelajaran lain dalam jam pelajaran. Kadang ada siswa yang
lupa
membawa buku catatannya. Ini menunjukkan bahwa siswa tidak
berminat mempelajari pelajaran karena jika berminat belajar
mustahil buku catatan tertinggal di rumah.
b. Sarana dan prasarana Untuk menunjang pelaksanaan PBM sangat
diperlukan
sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana dalam hal ini
adalah
buku sumber / buku pegangan bagi guru dan siswa, Perangkat
praktikum yang terbatas untuk siswa. dalam hal ini penulis
mengalami kesulitan karena masih ada siswa tidak memiliki
buku
pegangan/modul.
2. Solusi a. Untuk siswa
Pembelajaran harus dilaksanakan sebaik-baiknya agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Dalam pelaksanaan pembelajaran,
ketika
permasalahan ditemukan maka secepat mungkin harus ditemukan
-
30
solusinya agar tidak menjadi lebih buruk dan menimbulkan
masalah
lain yang lebih berat.
Dari empat masalah yang ditemukan selama observasi adapun
solusi yang penulis lakukan yaitu :
1) Memberikan motivasi dalam belajar dan menjelaskan
manfaat,
apabila kita bisa menguasai materi yang akan diberikan.
2) Menggunakan alat peraga yang berkenaan dengan materi yang
disampaikan.
3) Menggunakan pendekatan korelasi (hubungan) dan pemodelan
tentang materi yang diajarkan dengan kenyataan yang ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan
materi
yang akan disampaikan sesuai dengan kemampuannya.
5) Membuat media pengajaran yang menarik bagi siswa sehingga
bisa mempermudah dalam menerima pelajaran yang akan
diberikan.
6) Membawa beberapa alat praktikum untuk diperagakan didepan
kelas.
7) Memberikan motivasi agar siswa tersebut mau dan ikut
serta
dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara, salah satunya
memberikan kuis serta latihan tiap pertemuan.
b. Sarana dan prasarana Berdasarkan uraian diatas banyaknya
permasalahan yang
dihadapi dapat diatasi bersama-sama dengan pihak sekolah
dengan
cara-cara sebagai berikut :
1) Siswa harus memiliki buku atau Modul yang digunakan untuk
pembelajaran.
2) Diharapkan sekolah memberikan pinjaman buku pegangan dari
perpustakaan kepada setiap siswa yang belajar pada mata
pelajaran .
-
31
3) Untuk sarana dan prasarana diharapkan agar sekolah dapat
melengkapi ruangan labor sesuai dengan standar labor baik
perangkat praktek dan juga menjaga kestabilan suhu diruangan
labor agar proses belajar mengajar dapat lebih efisien.
-
32
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan Pengalaman Lapangan Kependidikan yang
penulis alami
di sekolah latihan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kegiatan observasi/orientasi dalam Program Pengalaman
Lapangan
Kependidikan (PPLK) sangat berguna bagi mahasiswa PLK untuk
mengenal dengan baik seluruh aspek yang ada di sekolah latihan
(fisik,
administrasi, akademik dan sosial).
2. Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) merupakan
suatu
wadah untuk menerapkan langsung teori-teori yang didapat
dibangku
kuliah melalui pengalaman langsung dan nyata di sekolah
latihan..
3. Dengan adanya Program Pengalaman Lapangan Kependidikan
(PPLK),
maka akan dapat membentuk mahasiswa yang mempunyai
kepribadian
yang tangguh sebagai calon pendidik.
4. Suatu out put yang baik sangat dipengaruhi oleh input yang
baik pula dan
didukung oleh proses yang baik pula. Disinilah dituntut peran
aktif guru
dan siswa dalam peningkatan mutu pendidikan.
B. Saran Saran penulis setelah melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan
Kependidikan (PPLK) di SMK Negeri 1 Sumatera Barat, yaitu:
1. Diharapkan hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekolah
(SMK N
1 Sumatera Barat) dengan pihak Universitas Negeri Padang tetap
terjalin
demi peningkatan pendidikan di Sumatra Barat.
2. Pihak sekolah (SMK Negeri 1 Sumatera Barat) hendaknya
lebih
meningkatkan ektra-kurikuler yang telah ada untuk meningkatkan
kegiatan
siswa di sekolah.
3. Dalam memberikan penilaian guru harus demokratif, obyektif
dan
transparan kepada siswa, sehingga tidak ada siswa yang merasa
dirugikan.
-
33