-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi
ini
sangat cepat sehingga dengan semakin banyaknya pertumbuhan
usaha
menyebabkan persaingan yang semakin pesat dan ketat pula. Dengan
pesatnya
persaingan usaha tersebut, mahasiswa sebagai salah satu sumber
daya manusia
dituntut untuk meningkatkan daya intelektualitasnya serta
diikuti langkah
profesionalitasnya agar dapat berperan aktif dalam persaingan
tersebut.
Perkembangan dari ilmu pengetahuan serta teknologi tidaklah
mungkin
dibendung tanpa batas waktu. Karena itu dibutuhkan pengetahuan
serta
pengalaman sebanyak-banyaknya agar tidak tertinggal dalam
persaingan tersebut.
Untuk menambah pengalaman dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
pada saat
perkuliahan maka perlu diadakan suatu praktik secara
langsung.
Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P) merupakan salah satu program
yang
tercantum dalam kurikulum Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas
Brawijaya. Program tersebut merupakan salah satu prasyarat
kelulusan Mahasiswa
Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Kuliah Kerja Nyata-Praktik ini juga merupakan bagian pendidikan
yang
menyangkut proses belajar berdasarkan pengalaman diluar sistem
belajar
mengajar tatap muka. Mahasiswa secara perseorangan dipersiapkan
untuk
mendapatkan pengalaman atau ketrampilan khusus dari keadaan
nyata dilapangan
dalam bidangnya masingmasing.
Dalam pengalaman tersebut diharapkan mahasiswa akan
memperoleh
ketrampilan yang tidak sematamata bersifat psikomotorik akan
tetapi skill yang
meliputi ketrampilan fisik, intelektual, sosial, dan manajerial.
Dalam kegiatan
Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P) ini, para mahasiswa
dipersiapkan untuk
mengerjakan serangkaian tugas keseharian di tempat industri yang
menunjang
ketrampilan akademis yang telah diperoleh di bangku kuliah
yang
menghubungkan pengetahuan akademis dengan ketrampilan.
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 2
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan di PT. Yamindo
mempunyai
tujuan bagi mahasiswa, Institusi pendidikan (Universitas
Brawijaya) dan bagi
instansi tempat mahasiswa melakukan praktek kerja.
a) Tujuan Bagi Mahasiswa
Mengetahui seluk beluk dunia kerja.
Memberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan
yang telah diperoleh selama proses perkuliahan.
Memberikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan dan
pengetahuan baru melalui kegiatan kerjasama dengan para
pakar
dalam bidang teknik mesin dalam dunia industri yang telah
berpengalaman di lapangan.
Mendapatkan data data yang akan digunakan dalam penyusunan
laporan KKN-P
Mendapat pengalaman kerja serta dapat berinteraksi dalam team
work
b) Tujuan bagi Universitas Brawijaya.
Mendapatkan umpan balik dari lapangan mengenai isi materi
yang
telah diberikan di bangku kuliah.
Memperoleh masukan tentang masalah-masalah di tempat praktek
kerja lapangan.
Dapat mengembangkan badan penelitian yang ada di kampus.
c) Tujuan bagi PT. Yamindo
Memperoleh masukan yang dapat membantu penyelesaian studi
kasus
di kalangan industri.
Menjalin hubungan kerja sama dalam bidang pendidikan dengan
institusi sebagai suatu badan penelitian.
Merupakan sarana penghubung antara lembaga pendidikan dan
pelatihan dengan lembaga perguruan tinggi.
Merupakan kewajiban sosial dalam memberikan wawasan IPTEK
kepada masyarakat ilmiah Indonesia.
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 3
1.2.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus bagi mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas
Brawijaya antara lain :
Mencoba memecahkan studi kasus yang terjadi selama proses
operasi yang
terjadi dilapangan.
Mencoba membandingkan teori dan pengetahuan yang telah diperoleh
di
perkuliahan dengan kenyataan di lapangan.
Menyajikan data dan informasi yang diperoleh selama praktek
kerja di PT.
Yamindo
1.3. Waktu dan Tempat Kuliah Kerja Nyata-Praktek (KKN-P)
Kerja praktek akan dilaksanakan pada:
Waktu/Lama : 19 Januari 28 Februari 2015
Tempat : PT. Yamindo (YANMAR AGRICULTURAL
MACHINERY MANUFACTURING INDONESIA)
Alamat : Desa Sumberejo, Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan 67156,
Jawa
Timur, Indonesia
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
Telah diketahui secara luas bahwa Negara Indonesia adalah
Negara
agrarian. Dalam rangka memperoleh hasil pertanian yang maksimum,
maka
pemerintah menerapkan program-program pertanian terpadu
diantaranya yaitu
program mekanisme pertanian. Pada tahun 1960 ada sebuah
perusahaan nasional
yaitu PT. Pioneer Trd.Co.Ltd, berkeyakinan bahwa harus dapat
dikembangkan
suatu usaha yang mampu mendukung program pemerintah tersebut,
dengan jalan
mendatangkan mesin-mesin pertanian dari luar negeri.
Setelah usaha tersebut berjalan beberapa lama, maka diperoleh
kenyataan
bahwa penggunaan barang impor atau CBU untuk lahan pertanian di
Indonesia
mempunyai kelemahan sebagai berikut:
a. Kondisi lahan yang terkadang tidak sesuai dengan kemampuan
mesin
b. Harga semakin lama semakin mahal sesuai dengan kurs mata uang
asing.
Pada tahun 1974 didirikan perusahaan patungan Indonesia Jepang.
Status
dalam perusahaan ini adalah penanaman modal asing (PMA). Namun
seiring
dengan berjalannya waktu, PT. Yamindo bukan lagi perusahaan
patungan dari
Indonesia Jepang melainkan menjadi perusahaan jepang. Komposisi
kepemilikan
saham yang terdapat pada PT.Yamindo dapat diuraikan sebagai
berikut
a. Yanmar Diesel Engine Co.Ltd sebesar 45%
b. Yanmar Agricultural Equipment sebesar 35%
c. Seirei Industri Co.Ltd sebesar 20%
Dari sejak berdirinya sampai tahun 2015 PT.Yamindo telah genap
berusia 39
Tahun. Selama kurun waktu tersebut PT.Yamindo banyak
mempelajari
karakteristik pertanian yang cukup bervariasi di Indonesia.
Untuk itu PT.Yamindo
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 5
memproduksi berbgai jenis dan model pertanian pra dan pasca
panen yang tepat
guna agar meningkatkan kesejahteraan petani menjadi lebih
baik.
Disamping itu PT.Yamindo juga mendapatkan beberapa sertifikasi
baik
Nasional maupun Internasional, diantaranya:
1. ISO 9001-2001 diperoleh akhir 2005 yang menjamin
peningkatan
berkesinambungan terhadap sistem manajemen mutu perusahaan
tersebut yaitu:
a. Mengutamakan permintaan kebutuhan pasar secara dealer.
b. Menyediakan produk yang bermutu dengan performa sesuai
dengan standar ketentuan Yanmar Jepang
c. Secara berkelanjutan melakukan perbaikan pada, mutu, harga,
dan
distribusi
2. Standart produk SI diperoleh pada tanggal 18 juni 2010
3. Lingkungan hidup ISO 14001 dalam tahap proses
Berdasarkan Visi dan Misi PT.Yamindo bertujuan untuk menjadikan
Yanmar
sebagai Market Leader mesin pertanian di Indonesia dengan cara
berikut:
a. Berusaha untuk mewujudkan kebutuhan pasar dan memenuhi
permintaan
konsumen
b. Meningkatkan dan mengembangkan peran image Yanmar dan
menjadikan
PT.Yamindo sebbagai produsen mesin pertanian nomor satu di
Indonesia
c. Menjadikan PT.Yamindo sebagai kebanggan karyawan dan
memberikan
pelayanan dengan sepenuh hati pada keaslian teknologi pertanian
yang
dapat mensejahterakan masyarakat di Indonesia dan di Dunia.
Asas prinsip 3S yang ditrapkan PT.Yamindo juga diharapkan
dapat
membangunkinerja yang berkualitas. Adapun asas-asas tersebut
adalah
a. SEIRI (KETELITIAN)
Dimaksudkan pisahkan dengan teliti barang-barang yang masih
dapat sipakai dengan barang-barang yang sudah tidak dapat
digunakan
kembali
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 6
b. SEITON (KERAPIAN)
Untuk barang yang berguna setelah diteliti dan
dipisah-pisahkan
atur kerapian penempatannya antara barang yang sejenis dengan
barang
yang berbeda, barang ditempatkan dalam suatu tempat untuk
memudahkan
dalam pencarian dan pengambilan saat dibutuhkan. Begitu telah
diatur
penempatannya mempermudahkan dalam pengambilan dan selalu
akurat
dalam pengukurannya. Dalam pengaturan penempatannya segala
hal
dilakukan dengan memperhatikan aspek Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
c. SEISO (KEBERSIHAN)
Dalam sistem produksi yang telah dijalankan dala PT.Yamindo
aspek kebersihan merupakan aspek yang penting. Kebersihan
lingkungan
secara tidaklangsung dapat mempengaruhi hasil pekerjaan.
Dalam
perusahaan ini kebersihan lingkungan dan mesin-mesin produksi
sangatlah
diperhatikan guna mempertahankan damn meningkatkan hasil
produksi
perusahaan.
2.2 Sejarah Singkat PT.Yamindo
Perusahaan tersebut mulai berproduksi masal pada tahun 1975 dan
telah
memproduksi berbagai mesin pertanian baik mulai pra-panen sampai
dengan
pasca-panen. Produk yang pertama kali dibuat adalah mesin
pemecah kulit padi,
mesin pemutih beras, dan rubber roll. Pada tahun selanjutnya
mulai memproduksi
traktor tangan dengan type YZC 105-1
Dalam melaksanakan proses produksi PT.Yamindo memperoleh
bahan
baku impor dari Jepang dan Vietnam sebesar 50% dan 50% sisanya
diperoleh dari
pembelian local Indonesia ataupun siproduksi sendiri pada
PT.Yamindo Pandaan
Atas saran pemerintah Indonesia pada tahun 1978 PT.Yamindo
mengikut
sertakan pusat koperasi Unit Desa tingkat satu Jawa Timur
(PUSKUD JATIM)
sebagai wakil dari koperasi yang diberi kesempatan untuk ikut
serata dalam
memiliki saham perusahaan dan tahun tersebut juga mulai merintis
pembuatan
traktor dengan 4 rodan dengan type YM 155-DT(CKD).
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 7
Pada tahun 1980 PT.Yamindo mengalami perkembangan signifikan
melaksanakan program yang direncanakan pemerintah untuk
memperluas
jaringan-jaringan pemasaran di luar kota. Pada tahun 1986 mulai
merancang
sendiri model traktor tangan bajak type YST yang sesuai dengan
ketentuan pasar
dan pada tahun 1989 PT.Yamindo menerima saham baru dari Jepang
yaitu
SEIREI Industry Co.Ltd serta melaksanakan pembangunan perluasan
pabrik
dengan penambahan mesi-mesin produksi, dan PT.Yamindo
mendapatkan
Upakarti dari pemerintah dalam bidang pembinaan industry
kecil.
Pada tahun 1990 peresmian perluasan pabrik pertama dengan
kapasitas
produksi serta pembuatan in housemproduct untuk gear dan shaft.
Dan pada tahun
berikutnya mulai memproduksi traktor tangan model bajak dengan 2
speed maju
dan 1 speed untuk mundur dengan type YST-EX serta traktor tangan
model bajak
YCF dengan sistem free clutch yang mendapatkan hak paten.
Pada tahun 1994 PT.Yamindo melakukan ekspor perdana untuk one
pass
RMU YMM-20 ke Mesir begitupun tahun berikutnya melakuka ekspor
ke
Republic Dominica dan Srilanka. Pada tahun tersebut juga
dilaksanakan
peresmian perluasan pabrik yang ke-2 dan menambah lagi jumlah
mesin produksi.
Serta pada tahun 1997 dan 1998 mulai melaksanakan ekspor ke
Jepang (New
Delta & SEIREI Industry Co.Ltd) untuk komponen traktor
tangan.
2.3 Lokasi Perusahaan
Lokasi dari kantor atau perusahaan suatu badan usaha sangatlah
penting
menunjang keberhasialan setiap aktivitas yang dilakukan dalam
kantor. Lokasi
yang strategis akan sangat menunjang tercpainya tujuan suatu
badan usaha karena
lokasi strategis akan sangat menunjang tercapainya tujuan suatu
badan usaha
karena dengan lokasi yang strategis suatu perusahaan akan dengan
mudah
menjalankan roda aktivitas dengan ditunjang oleh segala
fasilitas yang memadai.
PT.Yamindo berlokasi di Jalan Raya Surabaya Malang Km 45,
desa
Sumberejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
dengan luas
wilayah mencapai 900 m2
dan berada pada jalan raya utama provinsi yang dapat
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 8
memudahkan dalam distribusi bahan produksi yang juga
menguntungkan
perusahaan.
Berikut profil singkat PT.Yamindo :
Nama perusahaan : PT. YANMAR AGRICULTURAL MACHINERY
MANUFACTURING INDONESIA (PT.Yamindo)
Head Office : Gedung Karya Pioneer Lt. 4 Jalan Ir. H. Juanda No.
42
Jakarta 10120
Phone : (021)3456237, 3858066
Fax : (021)3813814
E-mail : [email protected]
Factory : Jalan Raya Surabaya Malang Km 45, desa Sumberejo,
Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Phone : (0343)631361
Fax : (0343)631363
Email : [email protected]
Website : www.yanmar .co.id
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi perusahaan merupakan bagian yang terpenting
dalam
suatu organisasi yang lebih baik akan membantu terlaksananya
operasi perusahaan
dalam mencapai tujuan perusahaan dan dapat mencerminkan adanya
pembagian
tugas, wewenang, dan tanggung jawab dengan jelas dari atasan
kepada
bawahannya. Dalam melaksanakan tugas dengan adanya struktur
organiasi
perusahaan ini perencanaan dan pengendalian dapat dijalankan
dengan tepat.
Adapun struktur organisasi yang diterapkan PT.Yamindo
(terlampir)
2.5 Deskripsi Jabatan
Adapun pembagian tugas masing masing departemen berdasarkan
infrastruktur organisasi adalah sebagai berikut:
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 9
1. Presiden Direktur
a. Memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
b. Mengkoordinasikan seluruh struktur perusahaan
c. Bertanggung jawab atas kelancaran maupun keberadaan
perusahaan
d. Mengadakan dan memimpin rapat Tinjauan Manajemen
2. Wakil Presiden Direktur
a. Mengontrol implementasi sistem manajemen mutu sehingga
berjalan
secara efektif dan efisien
b. Menjabarkan dan meneruskan untuk dilaksanakannya keputusan
RUPS
kepada direktur masing-masing deartemen
3. Direktur Accounting (Divisi Accounting)
a. Merencanakan budget atau anggaran pengoperasian
perusahaan
b. Membimbing dan mengarahkan manajer dan jajarannya akan
tugas
tugas accounting
c. Merencanakan cash flow perusahaan
4. Direktur Administrasi (Divisi Administrasi)
a. Mengarahkan dan menjelaskan kegiatan administrasi
b. Melancarkan jalnnya perusahaan seperti perijinan, penambahan
dan
pengarahan tenaga kerja, akomodasi dan transportasi, utility,
security,
dan lainnya kepada manajer dan bawahannya
5. Direktur Produksi (Divisi Produksi)
Mengarahkan dan menjelaskan kegiatan produksi yang akan
ditempuh seperti halnya: rancang bangun (design), kegiatan
produksi dan
sarananya, pengadaan bahan dan penyimpangan kepada manajer
dan
jajarannya di lingkungan produksi dan selanjutnya
mempertanggung
jawabkan hasilnya kepada presiden direktur
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 10
6. Direktur Marketing ( Divisi Marketing)
Mengarahkan dan menjelaskan kegiatan penjualan maupun
pemasaran termasuk penagihan supaya cashflow perusahaan
jangan
sampai terganggu karena program tidak tercapai
7. Manager (Department)
Membantu direktur dalam pengontrolan aktivitas sehari-hari:
a. Menjabarkan kebijakan perusahaan dalam sasaran mutu
b. Mengontrol aktivitas perusahaan secara teknis sesuai
dengan
departemen masing-masing
c. Pertanggung jawaban kegiatan departemen dikemas dalam laporan
dan
disampaikan dalam tinjauan manajemen
8. Asisten Manager (Departemen)
a. Menjabarkan kebijakan perusahaan dalam sasaran mutu
b. Mengontrol aktivitas perusahaan secara teknis sesuai
departemen
9. Section Manager (Section)
a. Merencanakan kegiatan bulanan maupun harian masing-masing
seksi
b. Mengajukan kebutuhan tenaga kerja beserta kompetisinya
kepada
personalia dengan persetujuan manajer maupun direktur
c. Mempromosikan karyawan yang punya potensi dan berprestasi
d. Mengusulkan kepada direksi aka perlunya fasilitas saran kerja
untuk
seksi atau departemennya sepengetahuan manajer
10. Assistant Section Manager (Section)
a. Membantu section manajer dalam pelaksanaan departemen
b. Menindaklanjuti rencana kerja section manager, menjabarkan
dan
menjelaskan tata cara pelaksanaan sehingga jajaran dibawahnya
dapat
mengerti dan dengan mudah melaksakannya
c. Menghitung tenaga kerja maupun prasarana yang dibutuhkan
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 11
d. Menyetujui daftar shift, daftar overtime maupun penempatan
tenaga
kerja
11. Chief (Subsection)
a. Mengkoordinir pekerjaan di sub-seksinya
b. Merangkum data untuk evaluasi kerja setiap 6 bulan sekali
atau per
semester
c. Menentukan dan menyetujui daftar shift
d. Menentukan laporan hasil kerja, pemakaian bahan jam kerja
12. Leader (Group)
a. Menentukan skala prioritas pemuatan part ataupun
pengerjaan
b. Pengarahan dan pelaksanaan 3S pada tempat kerja
c. Merekomendasikan pengambilan tools, bahan maupun penyerahan
part
atau komponen
d. Memberi laporan kepada seksi ataupun grup lainnya mengenai
hal-hal
yang dibutuhkan
13. Department Administrasi
I. Accounting department
a. Membuat laporan keuangan baik laporan tiap bulan, tiap
semester,
dan laporan akhir tahun
b. Melakukan pembayaran kegiatan operasional perusahaan
c. Membuat laporan pembukuan
d. Membuat laporan transaksi keuangan bank
e. Membuat jurnal transaksi kas dan bank untuk biaya-biaya
yang
timbul untuk masing-masing departemen
f. Mengontrol barang masuk baik kualitas, kuantitas maupun
harga
g. Menghitung harga pokok penjualan
h. Stock opname inventory
i. Mengontrol piutang dagang dan hutang dagang
j. Membuat laporan pajak pertambahan nilai
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 12
II. EDP
a. Mewakili accounting untuk melakukan pencatatan dana hasil
produksi dan material, penggunaan material dan pembelian
material serta hasil dari penjualan marketing
b. Input harga material
c. Menindaklanjuti selisih hasil
III. Personalia & GA
a. Mengatur kepegawaian
b. Mengatur keamanan melalui satpam
c. Mengatur bangunan fisik bangunan pabrik
d. Mengeluarkan barang import
e. Mengurusi ijin-ijin dengan kantor pemerintah
f. Pengadaan alat kantor
14. Departemen Riset & Development
a. Melakukan design new product
b. Melakukan modifikasi gambar
c. Menganalisis dan merekomendasikan tindakan corrective
action
terhadap produk non conforming termasuk untuk menghentikan
produksi
d. Melakukan pengembangan produk sesuai permintaan pasar
15. Department Manufacturing Engineering
a. Pemilihan mesin-mesin kerja
b. Merencanakan gambar proses kerja
c. Menentukan layout mesin
d. Menentukan pemakaian tools
e. Pembuatan program untuk mesin-mesin otomatis
f. Pengontrolan mesin otomatis produksi
g. Melakukan pembelian cutting tools
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 13
16. Departmen Produksi
a. Melakukan proses kerja pembubutan, milling, dan drilling
b. Melakukan pengecekan hasil produksi
c. Melakukan input hasil manufaktur pada seksinya
d. Melakukan pengecekan kualitas dari material awal sampai
finishing
e. Melakukan pengecekan barang
f. Melakukan setting mesin
17. Departemen Material
I. Purchasing (pembelian)
a. Melakukan pembelian terhadap kebutuhan barang produksi
b. Melakukan pemilihan terhadap supplier
c. Melakukan analisa terhadap supplier
II. Warehouse (gudang)
a. Mensuplai material ke produksi brdsarkan permintaan dari
produksi
b. Membuat dan memelihara prosedur mengenai penyimpangan
material di area warehouse dengan pertimbangan keamanan
material dari kerusakan dan perubahan
2.6 Bentuk Badan Usaha
PT.Yamindo yang telah berdiria pada tanggal 29 juli 1974 dan
mulai
beroprasi 24 mei 1976 ini merupakan perusahaan yang beberbentuk
Perseroan
Terbatas (PT).
2.7 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan Misi Pt.Yamindo adalah sebagai berikut:
1. Menantang untuk merealisasikan perkembangan pasar dan
kebutuhan
konsumen dengan antisipasi yang lebih agresif, aktif, ideal, dan
tanggap
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 14
2. Meningkatkan dan mengembangkan brand image Yanmar untuk
menjadikan Yamindo sebagai produsen mesin pertanian nomor 1
di
Indonesia
3. Menjadikan perusahaan Yamindo sebagai kebanggan karyawan
dan
memberikan sumbangan dengan nyata untuk meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
2.8 Motto Perusahaan
PT.Yamindo memberikan sumbangsih untuk perkembangan
pertanian
yang harmonis di Indonesia dan Dunia dengan keaslian teknologi
dan
memberikan pelayanan dengan sepenuh hati.
2.9 Kebijakan Mutu Perusahaan
Kebijakan mutu PT.Yamindo adalah sebagai berikut:
1. Mengutamakan permintaan atau kebutuhan dan pendapatan maupun
ide
dari pelanggan
2. Memberikan produk yang bermutu dan mempunyai kekuatan
atau
performance yang sesuai dengan Yanmar brand
3. Secara terus menerus melakukan perbaikan pada mutu, harga,
dan
penyampaian atau pengiriman
2.10 Kepegawaian
Sumber daya manusia adalah salah satu penunjang keberhasilan
suatu
perusahaan olehkarena itu peningkatan kualitas sumber daya
manusia merupakan
strategi utma untuk pengolahan perusahaan dan pemenuhan
kebutuhan
masyarakat yang tumbuh secara dinamis. Peninkatan tersebut
dilakukan dengan
melakukan pelatihan dan pendidikan secara terus menerus
Manajemen personalia bertugas dalam perencanaan, pengarahan
kerja dan
pengawasan terhadap pengendalian kerja, perkembangan upah
kepegawaian yang
ditujukan agar tercapainya kesejahteraan pegawai dan menjaga
hubungan
terhadap masyarakat sekitar
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 15
Dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan
pendidikan
dan pelatihan secara berkala guna memberikan pengetahuan dan
menjaga kualitas
hasil produksi perusahaan dan disamping itu pula dilakukan
praktek nyata dalam
proses pelatihan.
PT.Yamindo merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan
sistem
padat karya dimana aktivitas operasi perusahaan sebagian besar
menggunakan
tenaga manusia
a. Jumlah karyawan
Jumlah karyawan PT.Yamindo seluruhnya sebnyak 487 orang
dengan
rincian sebagai berikut:
Karyawan training :3
Karyawan kontrak : 167
Karyawan tetap :326
b. Kualitas Karyawan
Tingkat pendidikan karyawan Pt.Yamindo bervariasi mulai dari
pendidikan tingkat kejuruan, diplomat, sarjana tingkat 1 maupun
sarjana
tingkat 2
c. Hari Dan Jam Kerja Karyawan
Hari efektif bagi karyawan non shift adalah dari hari
senin-jumat
mulai pukul 07.15 16.00
Hari kerja bagi karyawan shift adalah dari hari senin jumat
yang
terbagi dari 3 shift
Shift I : 06.00 14.00
Shift II : 14.00 23.00
Shift III : 23.00 06.00
2.11 Pemasaran Produksi
Pemasaran adalah kegiatan usaha yang berhubungan dengan alur
penyerahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pemasaran
merupakan
bagian terpenting dari kelanjutan barang hasil proses produksi.
Dari hasil
pemasaran inilah akan diketahui apakah perusahaan mengalami
keuntungan selain
itu juga dapat diketahui kekurangan dari produk yang
dihasilkan.
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 16
Dalam pemasaran hasil produksi perusahaan PT.Yamindo
melakukan
pemasaran baik dalam negeri maupun luar negeri. Dalam memasarkan
produknya
PT.Yamindo menggunakan media diantaranya:
a. Demo alat
b. Presentasi di dinas pertanian
c. Pelatihan dan pemberian pengarahan pada kelompok petani
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 17
BAB III
PROSES PRODUKSI
3.1. Seksi-Seksi Produksi
Bagian produksi PT. Yamindo terdiri dari beberapa seksi, yaitu
:
1. Seksi Press
Pada seksi ini proses produksi yang dilakukan adalah:
Pengguntingan, pengepresan, dan pembengkokan (pembentukan
profil benda)
2. Seksi Machining
Dalam seksi machining, alat yang digunakan meliputi alat
permesinan manual dan alat permesinan otomatis (CNC). Alat
permesinan manual meliputi : mesin bor, mesin milling, mesin
bubut
(lathe) dan frais. Sedangkan alat permesinan otomatis meliputi:
CNC
3 Axis horizontal maupun vertikal (Seiki Mori dan Toyoda),
dan
CNC 2 axis.
Gambar 3.1 Mesin CNC 3 axis Toyoda
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 18
3. Seksi Gear dan Shaft
Didalam seksi ini proses yang dilakukan antara lain: Sawing
(pemotongan), centering, CNC 2 axis, hobbing, gear shaving,
broaching, baricut dan pembuatan clutch dengan mesin
polygon.
Gambar 3.2 Hobbing Kashifuji KS-14
4. Seksi Heat Treatment
Seksi Heat Treatment ini merupakan seksi yang mengerjakan
benda dari seksi gear dan shaft, proses lanjutan tersebut
adalah:
Karburizing, quenching, Induction, tempering, welding gear
dan
shaft, shootblast, dan grinding
5. Seksi Quality Control
Seksi ini bertugas mengecek semua produk dari masing-masing
seksi yang akan dipasarkan. Apabila ada ketidak sesuaian
produk
dengan spesifikasi desain maka seksi ini berhak tidak
melepas
produk tersebut. Hal ini bertujuan untuk tetap menjada
kualitas
setiap produk yang dilepas ke pasar.
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 19
6. Seksi Welding
Dalam seksi ini proses produksi yang dikerjakan antara lain:
spot
welding, drilling, las listrik otomatis (robot) , las listrik
manual, dan
Shootblast
7. Seksi Assembly
Bertugas merakit komponen-komponen yang dihasilkan dari
seksi-seksi lain sehingga menjadi unit produk yang siap
untuk
dipasarkan. Setelah melalui proses assembly, produk melalui
beberapa test yaitu:
a. Tes Kebocoran
Tujuannya untuk memeriksa apakan terdapat kebocoran pada
produk hasil proses assembly
b. Running transmisi
Bertujuan untuk memastikan transmisi produk berjalan
dengan baik sesuai dengan desain awal
Dalam seksi ini juga terdapat bagian packing, yangmana
bertugas
mengepak produk jadi dari proses assembly
8. Seksi Painting
Bertugas mengecat part-part dari produk, menggunakan
conveyor
berjalan dengan metode semprot dan oven, yang akan
menghasilkan
hasil yang halus, rata dan awet.
3.2. Proses Pembuatan Gear
Dalam pembuatan gear dan sprocket, urutan proses untuk setiap
part
berbeda-beda, karena bentuknya yang berbeda-beda. Untuk
mengamati proses
pembuatan Gear, saya mengambil salah satu contoh part, yaitu
Nama Part : Gear 23T-B (23 gigi)
Model : Binder
Material : SCM415
Modul : 2
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 20
Gambar 3.3: Gambar Sketsa Part Gear 23T-B
Dalam Pengerjaannya part ini melibatkan 2 seksi, yaitu Seksi
Gear Shaft
dan Seksi Heat Treatment. Alur prosesnya adalah sebagai
berikut
Gambar 3.4 : Alur Proses part Gear 23 T
Start
Pemilihan Material
Sawing (SW)
CNC 2 Axis
Broaching (BR)
Hobbing (TCH)
Baricut (BRC)
Heat Treatment
(Karburizing/HC)
Shoot Blast (SB)
Finish
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 21
3.3. Proses Pembuatan Shaft
Dalam pembuatan shaft juga sama dengan gear, urutan prosesnya
berbeda
setiap part. Untuk itu saya mengambil satu contoh yaitu:
Nama : Sub Shaft
Model : RK300
Material : SCM 415
Number of teeth : 15
Gambar 3.5 : Gambar sketsa part Sub Shaft RK300
Untuk urutan prosesnya adalah sebagai berikut
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 22
Gambar 3.6 : Alur Proses part Sub Shaft RK300
Start
Pemilihan Material
Sawing (SW)
Centering (LCN)
CNC 2 Axis
Hobbing (TCH)
Heat Treatment
(Karburizing/HC)
Shoot Blast (SB)
Finish
Grinding (GE)
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 23
3.4. Proses Heat Treatment
Dalam proses heat treatment terdapat dua proses pokok yaitu
Induction
dan Carburizing. Berikut masing masing penjelasan dari proses
tersebut
1. Carburizing
Start
Benda Kerja
Benda Kerja dimasukkan
basket + 300Kg
Dimasukkan dapur
karburizing (900oC)
Quenching dengan larutan
Marquench 729 (110oC)
Pencucian dengan larutan
Palklin 360 (100oC)
Tempering (200oC)
Pendinginan kipas
Shootblast
Grinding
Benda Kerja siap
assembly / siap kirim
Finish
Cek kekerasan sample
Gambar 3.7 Alur proses karburizing
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 24
Penjelasan proses karburizing
1. Machine carburizing
Dilakukan di dalam dapur yang dimasukkan kedalam permukaan
tanah.
Suhu yang digunakan adalah 900oC sumber karbon menggunakan
media
methanol dan lama proses terdapat dua macam setting yaitu selama
5-6
jam (untuk kedalaman layer 0,6 mm) dan selama 4-5 jam (untuk
kedalaman layer 0,4 mm). Untuk part yang di proses dengan
proses
carburizing adalah part dengan bahan SCM 415, SCM 420. Dalam
sekali
proses part-part di masukkan ke dalam basket dan dalam sekali
proses
banyaknya part ditentukan dengan parameter berat, yaitu kurang
lebih 300
Kg dalam sekali proses.
2. Machine Quenching
Dalam proses quenching ini menggunakan cairan / oli khusus
quenching
yaitu Marquench 729 dengan pemanasan pada suhu 110oC dan
lama
proses 20 menit jumlah cairan pada bejana adalah 25 drum. Seksi
Heat
Treatment setiap bulan mengambil sample + 1 liter cairan
quenching
tersebut dari bejana dan mengecek kondisinya di laboratorium
PT.Puji
Lestari Purnama. Dan laboratorium akan memberi saran-saran
untuk
menjaga unjuk kerja dari cairan quenching tersebut sehingga
kualitas part-
part yang di quenching tetap terjaga.
Gambar 3.8 Marquench 729 produksi Petrofer
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 25
3. Pencucian
Proses pencucian part menggunakan larutan campuran Palklin 360
dengan
air. Larutan pencucian tersebut diberi pemanasan dan dijaga
suhunya pada
100oC
4. Machine Tempering
Proses tempering menggunakan suhu 200oC dengan rentang waktu
30-60
menit. Waktu proses tempering ditentukan dengan perhitungan
tersendiri
berdasarkan tingkat kekerasan sample dari proses sebelumnya
yaitu proses
carburizing. Setiap pengukuran kekerasan sample dan lama proses
di catat
dalam laporan harian.
2. Induction
Start
Benda Kerja
Induction berdasar
gambar proses part
Tempering (200oC)
Pendinginan kipas
Benda Kerja siap
assembly / siap kirim
Finish
Cek kekerasan sample
Gambar 3.9 Alur proses Induction
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 26
1. Proses Induction
Proses ini merupakan proses hardening dengan sumber panas dari
koil,
menggunakan teknik induksi dari sumber energy listrik. Terdapat
dua
metode untuk proses induction ini yaitu : feeding dan one shoot.
Dalam
metode feeding benda kerja memiliki panjang yang melebihi
dari
ketebalan koil, jadi proses pemanasannya dilakukan dengan
memakankan benda kerja ke koil. Sedangkan metode one shoot,
benda
kerja memiliki panjang yang relatif sama dengan tebal koil, jadi
tidak
perlu menggeser/memakankan benda kerja. Untuk media
quenching
menggunakan larutan campuran dari Meiquench P651 dengan air,
dengan
rasio campuran 60 liter Meiquench P651 banding 1000 liter
air.
2. Tempering
Proses tempering menggunakan suhu 200oC dengan rentang waktu
30-60
menit. Waktu proses tempering ditentukan dengan perhitungan
tersendiri
berdasarkan tingkat kekerasan sample dari proses sebelumnya
yaitu proses
carburizing. Setiap pengukuran kekerasan sample dan lama proses
di catat
dalam laporan harian.
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 27
BAB IV
STUDI KASUS DAN PEMECAHAN
Dalam setiap pelaksanaan proses manufaktur part dalam alat
pertanian di
PT.Yamindo terdapat tahapan yang selalu dilakukan yaitu proses
Perlakuan Panas
(Heat Treatment) dalam proses kali ini tahapan yang harus
dilalui yaitu sebagai
berikut:
1. Proses Carburizing
Proses carburizing dimaksudkan untuk meningkatkan kekerasan
permukaan material dengan melakukan penambahan carbon. Dalam
proses
ini dilakukan pemanasan selama 5 jam pada suhu 900oC yang
bertujuan
untuk mendapatkan hasil layer carbon setebal 0.5 sampai 0.7 mm
dan
memiliki kekerasan Rockwell sebesar 50-55 HRC. Untuk
mencapai
kekerasan permukaan yang diinginkan dilakukan proses pendinginan
cepat
(quenching) dan proses Tempering setelah proses carburizing.
2. Proses Induction Hardening
Proses induction hardening ini sama halnya dengan proses
carburizing
dalam kegunaannya yaitu berguna sebagai meningkatkan
kekerasan
permukaan. Dalam proses ini proses pengerasan permukaan hanya
dengan
memanaskan permukaan benda dan secara cepat didinginkan, jadi
proses
pengerasan permukaan dengan metode ini tidak ada penambahan
carbon
dalam prosesnya.
3. Proses quenching
Proses pendinginan cepat atau quenching dilakukan untuk
mendapatkan
material dengan kekerasan sesuai yang diinginkan. Dalam proses
ini
viskositas cairan berpengaruh terhadap nilai kekerasan pada
benda yang
didinginkan.
4. Proses tempering
Proses tempering bertujuan untuk menyamaratakan struktur butir
setelah
proses carbutizing maupun proses induction hardening. Selain itu
proses
ini juga bertujuan untuk mengurangi tegangan sisa yang terdapat
pada
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 28
material setelah proses sebelumnya. Dalam pelaksaannya proses
ini
dilakukan pada suhu 200oC selama 20 menit.
4.2 Studi Kasus
Dalam pelaksanaan proses Heat Treatment dalam proses
carburizing
selalu diikuti dengan proses quenching. Proses quenching
berdasarkan
standart pengoperasian mesin quenching dilakukan pada suhu 200oC
selama
20 menit dengan viskositas oli Marquench 729 67.5 sampai 80.0.
Dalam
pelaksanaannya terdapat penyimpangan yang terjadi oli quenching
yang
digunakan terus menerus mengakibatkan terjadinya perubahan
viskositas yang
tidak sesuai yang dianjurkan dalam standart pengoperasian mesin
quenching
yaitu sebesar 54.12.
Dengan kondisi viskositas oli quenching yang tidak sesuai
rentang
yang yang dianjurkan akan berakibat pada hasil nilai kekerasan
pada material
yang dilakukan proses tersebut. Dalam laporan ini penulis akan
membahas
pengaruh viskositas oli quenching terhadap kekerasan
material.
4.3 Pembahasan
Proses quenching yang dilakukan pada PT.Yamindo secara
berkala
selalu dilakukan pengujian laboratorium mengenai karakteristik
oli
Marquench 729. Dan pada bulan Desember 2014 didapat hasil
laboratorium
sebagai berikut
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 29
Tabel 4.1 Hasil Test Sample Media Pendingin Marquench 729
TEST VALUE CONTROL LIMIT METHOD
MINIMUM MAXIMUM
Viscosity @40oC 54.12 67.5 80.0 ISO 3104
Viscosity @100oC 11.01 11.88 14. ISO 3104
Spesific Gravity 0.88 0.89 0.97 DIN 51757
Flash Point 222 200 >200 ISO2529
Water Contain 0.07 - 0.1 OB/T620
Neutralization Value 3.5 - 1.0 DIN 51558
Sumber: PT. Puji Lestari Purnama
Dari hasil test laboratorium terhadap oli Marquench 729
terdapat
beberapa aspek yang tidak sesuai dengan limit yang dianjurkan.
Hal ini akan
mempengarui kekuatan material yang didapatkan setelah proses
quenching
dilakukan.
4.3.1 Pendinginan dan Media Pendingin
Dalam proses quenching dilakukan pendinginan secara cepat
dengan
tujuan untuk mendapatkan struktur martensit. Semakin banyak
unsur karbon maka
struktur martensit yang terbentuk juga akan semakin banyak,
karena martensit
terbentuk dari fase austenit yang didinginkan secara cepat. Hal
ini disebabkan
karena atom karbon tidak sempat berdifusi keluar dan terjebak
dalam struktur
kristal serta membentuk struktur tetagonal yang ruang kosong
antar atomnya
kecil, sehingga nilai kekerasannya meningkat.
Untuk mendinginkan logam hasil lasan dikenal berbagai macam
bahan,
yaitu:
1. Air
Air mampu melakukan pendinginan secara cepat, bahkan untuk
memperbesar
daya pendinginannya sering dilarutkan garam dapur antara 5
sampai 10%.
2. Minyak atau Oli
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 30
Minyak maupun oli juga dapat melakukan pendinginan secara cepat.
Oli
maupun minyak memiliki viskositas (kekentalan), semakin kecil
nilai
viskositas maka daya pendinginannya semakin besar.
3. Udara
Udara memberi pendinginan secara perlahan karena udara tersebut
ada yang
disirkulasi dan ada pula yang tidak disirkulasi.
4. Garam
Garam memberi pendinginan yang cepat dan merata sehingga
sering
digunakan terutama untuk proses hardening.
4.3.2 Kekentalan Media Pendingin
Kekentalan atau viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah
fluida
terhadap perubahan bentuk dibawah tekanan shear (gesek). Semakin
tinggi
viskositas fluida semakin lambat fluida untuk bergerak.
Viskositas media
pendingin dapat mempengaruhi laju pendinginan. Semakin kental
media
pendingin semakin lambat laju pendinginan. Media pendingin yang
umum
digunakan ialah minyak atau oli. Pada penelitian ini akan
membahas mengenai
pendinginan cepat pasca pengelasan dengan kekentalan media
pendingin oli yang
divariasikan.
4.3.3 Pengaruh Viskositas Terhadap Kekerasan
Viskositas media pendingin berpengaruh terhadap nilai kekerasan
dari
suatu material. Viskositas yang rendah akan mempercepat laju
pendinginan suatu
material dan akan membentuk struktur martensit pada material
tersebut. Begitu
juga sebaliknya viskositas yang tinggi akan semakin memperlambat
laju
pendinginan material dan akan mengakibatkan terbentuknya
struktur martensit
penyusun material tersebut semakin sedikit.(Subardi,2011)
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 31
Gambar 4.1: Grafik pengaruh viskositas terhadap kekerasan
Berdasarkan penjelasan diatas permasalahan dalam PT.Yamindo
dapat
ditarik kesimpulan bahwa dengan ketidaksesuaian besar nilai
viskositas akan
berdampak terhadap kekerasan material yang didapat setela proses
heat treatment.
Berdasar hasil uji laboratorium mengenai viskositas oli
marquench 729 pada
proses quenching pada PT.Yamindo bahwa viskositas oli dibawah
standart yang
ada dan mengakibatkan material yang semakin keras dan tidak
sesuai dengan nilai
kekerasan yang diinginkan.
Perbedaan kekerasan material yang didapat pada komponen
dapat
menyebabkan kerusakan pada komponen laiinnya saat pengoperasian
alat
tersebut. pada roda gigi misalnya, roda gigi pada PT.Yamindo di
produksi dengan
nilai kekerasan 50-55 HRC. Jika terdapat perbedaan kekerasan
pada salah satu
roda gigi akan menyebabkan kerusakan pada gigi lainnya dan
menimbulkan
kerusakan mesin pada umumnya.
4.3.4 Pemecahan
Sesuai dari penjelasan diatas dapat diketahhui bahwa
ketidaksesuaian
nilai viskositas dapat berpengaruh terhadap kekerasan material
dan akan
berdampak terhadap kerusakan bagian pada mesin. Dengan
melaksanakan standart
pengoperasian akan menghasilkan material dengan nilai kekerasan
yang sesuai.
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 32
Demi menanggulangi permasalahan adapun pemecahan study kasus
diatas dan
memperbaiki nilai kekerasan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengurasan dan penggantian oli yang terdapat pada
bak dengan
oli Marquench 729 yang baru
2. Menambahkan oli yang sudah ada pada bak dengan oli Marquench
729 yang
baru yang dapat meningkatkan nilai viskositas cairan.
3. Melakukan filtrasi dan monitoring pada bak quenching secara
berkala.
4. Melakukan flushing pada sistem untuk membersihkan material
kontaminasi
guuna mengoptimalkan kerja mesin quenching
-
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik PT. YAMINDO 33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. PT.Yamindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
manufacturing
mesin-mesin pertanian.
b. Proses manufacturing pada PT.Yamindo meliputi proses gear
shaft,
machining, heat treatment, welding, painting, assembling.
c. Proses heat treatment menentukan kekerasan dan kualitas dari
komponen
penyusun dari mesin yang di produksi. Proses quenching pada
seksi ini dapat
menimbulkan ketidaksesuaian nilai kekerasan yang akan didapat
yang
dikarenakan viskositas oli Marquench 729 yang tidak sesuai.
d. Penambahan dan pengurasan oli marquench pada bak mesin
quenching dapat
menjaga nilai viskositas oli yang bertujuan menjaga nilai
kekerasan pada
material sesuai dengan kekerasan yang diinginkan.
5.2 Saran
1. Pengoptimalisasian sistem yang sudah ada akan dapat
meningkatkan
efektifitas produksi pada PT.Yamindo
2. Monitoring ataupun pengecekan mesin secara rutin sangatlah
dibutuhkan guna
menjaga kualitas komponen yang dihasilkan..