-
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI PONTIANAK
Tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013
PERAWATAN ALTERNATOR PADA EXCAVATOR HITACHI ZAXIS 210MF
Disusun Oleh :
NAMA : MARWANTO NIM : 3201103008 SEMESTER : 5 (LIMA)
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SAMBAS SAMBAS
2014
-
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK INDUSTRI
DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI
PONTIANAK
PERAWATAN ALTERNATOR PADA EXCAVATOR HITACHI ZAXIS 210MF
NAMA : MARWANTO
NIM : 3201103008
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing
Suhendra, ST., M. Sc. NIDN. 1109088201
Pembimbing Lapangan
Ernanto Chief Mekanik Alat Berat
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin
Iman Syahrizal, ST. NIDN. 1122087202
-
LEMBAR PERSETUJUAN MELAKSANAKAN SEMINAR
PRAKTIK INDUSTRI
DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI
Dari tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013
NAMA : MARWANTO
NIM : 3201103008
Laporan Praktik Industri ini telah disetujui untuk diseminarkan
dihadapan Tim
Penguji Program Studi Teknik Mesin pada tanggal 15 Januari
2014
Menyetuji :
Dosen Pembimbing
Suhendra, ST., M. Sc. NIDN. 1109088201
-
BUKTI PELAKSANAAN SEMINAR PRAKTIK INDUSTRI
DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI
Dari tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013
NAMA : MARWANTO
NIM : 3201103008
Laporan Praktik Industri ini telah diseminarkan dihadapan Tim
Penguji Program
Studi Teknik Mesin pada tanggal 15 Januari 2014. Dan dinyatakan
telah
memenuhi syarat untuk mata kuliah Praktik Industri
Menyetujui :
Dosen Penguji
Irma Fahrizal Butsi Ningsih, ST., MT. NIDN. 1123078101
Dosen Pembimbing
Suhendra, ST., M. Sc. NIDN. 1109088201
-
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT dzat yang
maha
mulia dan pemurah. Begitu banyak nikmat dan rahmat yang Allah
berikan kepada
hamba-Nya, semoga kita senantiasa dijadikan sebagai hamba-Nya
yang patuh
terhadap perintah-Nya dan selalu berusaha untuk menjauhi semua
larangan-Nya.
Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan
besar Nabi
Muhammad SAW. Atas perjuangan dan kemuliaan beliau kita semua
dapat
terbimbing dan berada pada jalan yang penuh ridho dan
berkah.
Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan penyeru segenap alam
atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terhingga besarnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Industri
dengan judul
PERAWATAN ALTERNATOR PADA EXCAVATOR HITACHI ZAXIS
210MF.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dari
berbagai pihak sehingga penyusunan laporan ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
:
1. Bapak Tedi Heryanto, S. Pd., MM., selaku direktur Politeknik
Negeri Sambas.
2. Bapak Iman Syahrizal, ST., MT., selaku ketua jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Sambas.
3. Bapak Daud Perdana, ST., MT., selaku ketua prodi Teknik Mesin
Politeknik
Negeri Sambas.
4. Ibu Irma Fahrizal Butsi Ningsih, ST., MT., selaku dosen
penguji praktik
industri
5. Bapak Suhendra, ST., M. Sc., selaku dosen pembimbing praktik
industri. 6. Bapak Charlie Karyanto, selaku manager peralatan dan
kendaraan di PT.
Bhakti Karya Mandiri Pontianak.
7. Bapak Ernanto, selaku chief mekanik alat berat sekaligus
sebagai pembimbing
lapangan di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak.
-
8. Karyawan dan staf yang ada di PT. Bhakti Karya Mandiri
Pontianak dan
jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sambas.
9. Kedua orang tua, keluarga, dan sahabat yang telah memberikan
dukungan, motivasi, kasih, serta kepercayaan yang begitu besar
sehingga semuanya dapat
diselesaikan sebagaimana mestinya.
Dalam penulisan Laporan Praktik Industri ini penulis menyadari
masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan laporan ini.
Dengan berbesar
hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
sehingga
laporan ini dapat lebih baik lagi.
Sambas, Januari 2014
Penyusun
-
DAFTAR ISI
Halaman judul ... i Lembar pengesahan Praktik Industri . ii
Lembar persetujuan melaksanakan seminar ..... iii Bukti pelaksanaan
seminar Praktik Industri ..... iv Kata pengantar .. v Daftar isi .
vii Daftar gambar .... viii BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan 2 1.3. Batasan Masalah
2
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
... 3 2.2. Struktur Organisasi Perusahaan . 3 2.3. Deskripsi
Singkat Departemen Tempat Praktek 4
BAB III GAMBARAN UMUM PROSES INDUSTRI 3.1. Rangkaian Proses
Industri . 12 3.2. Prosedur Proses .. 13 3.3. Peralatan Pendukung
Proses .. 14 3.4. Personil Pendukung Proses 17
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI 4.1. Materi yang diamati
...........................................................................
18 4.2. Landasan Teori
..................................................................................
18 4.3. Teknis Perawatan
...............................................................................
24
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan 31 5.2. Saran .. 31
DAFTAR PUSTAKA . 32
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Struktur organisasi PT. Bhakti Karya Mandiri
Pontianak ..... 3 Gambar 3.1. Combination wrench .. 14 Gambar 3.2.
Penggaris .... 15 Gambar 3.3. Obeng ..... 15 Gambar 3.4. Multimeter
.. 16 Gambar 3.5. Kunci sock .. 16 Gambar 3.6. Palu plastik . 16
Gambar 4.1. Alternator .18 Gambar 4.2. Excavator .19 Gambar 4.3.
Proses alternator dalam menghasilkan listrik . 20 Gambar 4.4.
Prinsip kerja alternator 21 Gambar 4.5. Komponen-komponen
alternator .... 22 Gambar 4.6. Pemeriksaan rotor coil .25 Gambar
4.7. Pemeriksaan dioda positif dan stator coil ... 25 Gambar 4.8.
Pemeriksaan dioda negatif dan stator coil ...26 Gambar 4.9.
Pemeriksaan rotor alternator 26 Gambar 4.10. Pemeriksaan stator
alternator .27 Gambar 4.11. Pemeriksaan sikat alternator ..27
Gambar 4.12. Pemeriksaan dioda negatif .....28 Gambar 4.13.
Pemeriksaan dioda positif ..28
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Politeknik Negeri Sambas adalah lembaga pendidikan tinggi
profesional
yang memberikan pembekalan dan program pendidikan keterampilan
yang
mengarah pada peningkatan dan pengembangan manusia seutuhnya.
Salah satu
dari program tersebut adalah mewajibkan mahasiswa untuk
melakukan praktik
industri (PI). Praktik Industri bertujuan sebagai kegiatan untuk
memperoleh
pengalaman kerja secara langsung, yang nantinya dijadikan
sebagai acuan dunia
kerja yang nyata pada lapangan. Dimana dalam program ini
mahasiswa diberikan
kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan serta menerapkan ilmu
yang
diperolehnya di bangku kuliah untuk dapat memecahkan
permasalahan yang
terjadi dilingkungan industri tersebut.
Selama kegiatan Praktik Industri berlangsung, mahasiswa akan
belajar
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi industri yang
sebenarnya. Hal ini
berguna untuk melengkapi pengetahuan dan pengalaman yang
berharga, sekaligus
menerapkan teori yang didapatkan di bangku kuliah malalui
aplikasi nyata dan
aktual di dunia industri. Pada kesempatan ini penulis mengangkat
materi
perawatan dan perbaikan alternator dalam laporan praktik
industri.
Alternator merupakan salah satu komponen excavator yang
berfungsi
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Energi mekanik
dari mesin
dikonversikan menjadi energi listrik melalui puli yang berputar
dan berhubungan
dengan rotor alternator, sehingga membuat kumparan stator
menghasilkan energi
listrik. Seperti komponen yang lain, alternator juga memiliki
permasalahan yang
sering terjadi seperti low charging, over charging, dan
alternator tidak mengisi,
sehingga dapat mengganggu sistem pengisian baterai pada
excavator.
Dari permasalahan yang terjadi pada alternator, penulis tertarik
untuk
membahas tentang perawatan alternator pada excavator hitachi
zaxis 210mf.
-
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan praktik industi adalah :
a. Memahami prinsip kerja dari sebuah alternator. b. Mengetahui
komponen yang terdapat pada alternator.
c. Menjelaskan tahapan yang harus dilakukan dalam pemeriksaan
alternator.
d. Mengetahui permasalahan pada alternator dan penyebabnya.
1.3. Batasan Masalah Dalam laporan Praktik Industri penulis
membatasi hanya membahas tentang
pemeriksaan dan pengukuran komponenkomponen alternator secara
umum, serta
permasalahan yang sering terjadi pada alternator dan penyabab
kerusakannya.
-
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada
tahun 1977 dengan nama CV. Bhakti Karya
Treding Company yang bergerak dibidang perdagangan umum dan
jasa
kontruksi. Untuk peningkatan bisnis maka pada tahun 1982 bentuk
badan usaha
tersebut ditingkatkan dari bentuk CV menjadi PT (Perseroan
Terbatas) dengan
menggunakan nama PT. Bhakti Karya Mandiri serta bidang yang
ditekuni
semakin luas yaitu Road & Bridges, Land Clearing, Earth
Preparation, Faktory
Buildings, Equipment & Vehicles Rental and Suppiler.
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak
termasuk
organisasi lini, karena hubungan kerja, wewenang dan tanggung
jawab yang
bertingkat serta berjalan lurus dari atas ke bawah.
Pendelegasian wewenang
dilakukan kepada masing-masing bagian yang bertanggung jawab
sepenuhnya
kepada branch manager. Untuk lebih jelasnya, susunan struktur
organisasi
tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Struktur organisasi PT. Bhakti Karya Mandiri
Pontianak
-
Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematika
tentang
kerjasama dalam proses manajemen pada suatu badan dalam rangka
mencapai
tujuan organisasi. Struktur organisasi yang ada pada PT. Bhakti
Karya Mandiri
Pontianak dibuat dengan menciptakan nilai tambah dari kemampuan
rancang
bangun, rekayasa serta produksi.
2.3. Deskripsi Singkat Departemen Tempat Praktik Departemen
tempat praktik merupakan devisi yang mempunyai tanggung
jawab dalam pelayanan perbaikan dan maintenance pada alat-alat
berat dan
kendaraan di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak. Pelayanan yang
diberikan
adalah pelayanan yang menyediakan tenaga teknisi, workshop dan
alat-alat
pendukung untuk memperbaiki alat-alat berat dan kendaraan yang
mengalami
kerusakan.
Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab departemen tempat praktik
adalah
sebagai berikut:
1. Manager peralatan dan kendaraan.
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan/operasional workshop.
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh kelancaran operasional
dan
pemeliharaan unit (kendaraan dan alat berat).
c. Mengontrol keberadaan dan pemakaian unit di seluruh proyek.
d. Dalam pelaksanaan pekerjaannya manager peralatan dan kendaraan
dibantu
oleh bagian quality control dan troubleshooting, bagian
perbaikan dan
maintenance control, bagian logistik, dan keuangan, bagian
ekspedisi, serta
bagian umum dan humas.
e. Menyetujui penerimaan karyawan yang berkerja di lingkungan
workshop.
f. Bertanggung jawab langsung kepada direktur utama.
2. Quality control dan troubleshooting
a. Melakukan pemeriksaan terhadap pemeliharaan unit di lokasi
proyek dan di
workshop.
-
b. Wajib secara rutin ke proyek untuk mengawasi semua peralatan
dan
kendaraan dalam hal pemeliharaan, kerusakan, kelayakan,
kelengkapan unit,
dan kewajaran operasional.
c. Bertanggung jawab dalam kesiapan operasianal unit, baik yang
ada di
workshop maupun di lokasi proyek.
d. Bertanggung jawab dalam menganalisa setiap kerusakan unit,
baik yang ada
di workshop maupun di lokasi proyek.
e. Mengarahkan para mekanik yang berada di lokasi proyek dalam
perbaikan
unit.
f. Bertanggung jawab dalam kualitas unit yang akan keluar
workshop.
g. Saling berkoordinasi dan berkerja sama dengan perbaikan dan
maintenance
control, bagian logistik dan keuangan, bagian ekspedisi serta
bagian umum
dan humas.
h. Dalam pelaksanaan tugas berhak meminta bantuan ke
mekanik-mekanik dealer atau mekanik internal.
i. Bertanggung jawab langsung kepada manager peralatan dan
kendaraan.
3. Perbaikan dan maintenance control
a. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap unit-unit yang
ada di
workshop.
b. Mengatur dan menempatkan mekanik dan unit di seluruh
proyek.
c. Mengawasi kinerja para mekanik dalam perbaikan unit.
d. Memberikan persetujuan atas orderan sparepart untuk unit yang
diperbaiki
di workshop.
e. Saling berkoordinasi dan kerjasama dengan bagian quality
control dan
troubleshooting, bagian logistik dan keuangan, bagian ekspedisi
serta
bagian umum dan humas.
f. Bertanggung jawab langsung kepada manager peralatan dan
kendaraan.
-
g. Dalam perkerjaannya bagian perbaikan dan maintenance control
dibantu
oleh :
1) Chief mekanik alat berat a) Bertanggung jawab langsung kepada
kepala perbaikan dan
maintenance control.
b) Melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan alat berat baik yang
berada
di wokshop maupun di proyek.
c) Membuat laporan kepada atasan jika terjadi penggantian
sparepart
pada alat berat.
d) Mengorder sparepart setelah mendapatkan persetujuan
atasan.
e) Melaporkan kepada atasan jika telah selesai memperbaiki alat
berat.
f) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan
helper.
2) Chief mekanik kendaraan
a) Bertanggung jawab kepada kepala perbaikan dan maintenance
control.
b) Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kendaraan baik
yang
berada di wokshop maupun di proyek.
c) Membuat laporan kepada atasan jika terjadi penggantian
sparepart
pada kendaraan.
d) Mengorder sparepart setelah mendapatkan persetujuan atasan.
e) Melaporkan kepada atasan jika telah selesai memperbaiki
kendaraan.
f) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan
helper.
3) Chief welding
a) Bertanggung jawab langsung kepada kepala perbaikan dan
maintenance control.
b) Melaksanakan pengelasan terhadap komponen kendaraan maupun
alat berat baik yang berada di wokshop maupun di lokasi proyek.
c) Bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pengelasan.
d) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan
helper.
-
4) Chief bubut
a) Bertanggung jawab langsung kepada kepala perbaikan dan
maintenance control.
b) Melaksanakan pembubutan terhadap komponen kendaraan
maupun
alat berat baik yang berada di wokshop maupun di lokasi
proyek.
c) Bertanggung jawab terhadap kualitas hasil perkerjaan.
d) Bertanggung jawab dalam merawat peralatan dan mesin-mesin
yang
menunjang aktivitas pekerjaan.
e) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan
helper.
5) Staf administrasi
a) Melakukan administrasi (pendataan) semua unit dan mekanik
yang
berada di wokshop dan di proyek serta memberikan laporan
atas
semua hasil kerja kepada atasan.
b) Melaporkan segala kesulitan yang menghambat pekerjaan kepada
atasan untuk mendapatkan solusi pemecahan.
c) Menyiapkan laporan troubleshooting unit lapangan secara
visual
(print out/catatan) dengan tujuan agar pekerjaan bisa
dilanjutkan atau
dituntaskan oleh quality control dan troubleshooter atau atasan
ketika
personil bersangkutan off-hour.
d) Melakukan administrasi sparepart unit yang dikanibal dan
komponen yang diminta tanggung jawab warranty ke dealer.
e) Menyiapkan administrasi untuk penerimaan dan pengeluaran unit
di
lingkungan workshop.
f) Menyiapkan surat tugas (work order) mekanik yang kelapangan
dan
mengarsip kembali.
4. Logistik dan keuangan
a. Bertanggung jawab terhadap kebutuhan workshop termasuk
sparepart.
b. Mengatur keluar masuk barang yang ada di workshop.
c. Bertanggung jawab dalam masalah keuangan di workshop.
-
d. Saling koordinasi dan kerja sama dengan bagian quality
control dan
troubleshooting, bagian perbaikan dan maintenance control,
bagian
ekspedisi serta bagian umum dan humas.
e. Betanggung jawab langsung kepada manager peralatan dan
kendaraan.
f. Dalam perkerjaannya bagian logistik dan keuangan dibantu oleh
:
1) Administrasi Keuangan
a) Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam
melakukan
administrasi keuangan secara umum serta mengawasi
pelaksanaan
absensi seluruh karyawan workshop.
b) Menyiapkan administrasi dan laporan BBM dan oli.
c) Menyiapkan administrasi untuk penerimaan karyawan di
lingkungan
workshop.
2) Logistik Workshop 1
Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan
administrasi logistik secara umum di lingkungan workshop 1.
3) Logistik Workshop 2
Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan
administrasi logistik secara umum di lingkungan workshop 2.
4) BBM dan OLI
a) Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan
pengeluaran dan penerimaan BBM dan Oli yang ada di workshop.
b) Bertanggung jawab dalam keamanan, kualitas dan kuantitas
serta
kelancaran pengeluaran dan pemasukan BBM dan Oli yang ada di
workshop.
5. Ekspedisi dan Keamanan a. Mengatur kendaraan operasional
mekanik.
b. Mengatur kegiatan supir-supir dan kernet tronton yang ada di
workshop.
c. Bertanggung jawab terhadap perbaikan komponen
peralatan/kendaraan ke
bengkel luar.
-
d. Melaksanakan administrasi kendaraan (penyimpanan STNK dan
pegurusan
KIR kendaraan yang ada di workshop).
e. Berkewajiban membuat truck record supir dan kernet. f.
Bertanggung jawab dalam masalah keamanan di workshop.
g. Mengkoordinir dan membantu kelangsungan keamanan.
h. Saling koordinasi dan kerja sama dengan bagian quality
control dan
troubleshooting bagian pembukuan dan maintenance control,
bagian
logistik dan keuangan serta bagian umum dan humas.
i. Bertanggung jawab langsung terhadap manager peralatan dan
kendaraan.
j. Dalam pekerjaannya bagian ekspedisi dan keamanan dibantu oleh
:
1) Keamanan
a) Semua security yang bertugas harus selalu standby pada saat
dinas
menurut jadwal shift masing-masing.
b) Pada malam hari, selain standby pada pos depan dan belakang
juga berkewajiban melakukan pemeriksaan rutin di seluruh bagian
workshop.
c) Bertanggung jawab dalam masalah keamanaan dan
barang-barang
yang ada dalam lingkungan workshop.
d) Mempunyai kewenangan melarang siapapun untuk masuk
kedalam
lingkungan workshop, kecuali karyawan workshop dan kantor
pusat.
e) Mengarahkan setiap tamu yang masuk wajib untuk mengisi
dan
menandatangani buku tamu kecuali tamu yang didampingi oleh
karyawan PT. Bhakti Karya Mandiri.
f) Mempunai kewenangan untuk memeriksa setiap personil dan
kendaraan yang keluar masuk lingkungan workshop.
g) Turut menandatangani setiap dokumen berita acara jika barang
yang keluar dari lingkungan workshop.
h) Wajib membuat laporan kegiatan jaga yang akan diserah
terima
sewaktu penggantian shift.
i) Semua aktivitas/kegiatan anggota security dikoordinir oleh
kepala
bagian keamanan.
-
j) Wajib melaporkan semua kejadian dan aktifitas di lingkungan
kerja,
baik secara lisan maupun tulisan kepada atasan.
k) Bertanggung jawab langsung kepada bagian umum dan humas. 2)
Bagian perbaikan ke bengkel luar
Bertanggung jawab terhadap kualitas perbaikan komponen
peralatan atau kendaraan di bengkel luar.
3) Supir-supir
a) Setiap melaksanakan tugas setiap waktu dan kemana saja
sesuai
kebutuhan/intruksi kerja.
b) Menjaga keamanan dan keselamatan kendaraan, penumpang,
angkutan termasuk perkerjaan bongkar muat angkutan.
c) Wajib memelihara dan menjaga ke bersihan kendaraan
termasuk
service berkala.
d) Wajib melaporkan kepada kepala bagian ekspedisi jika ada
gangguan pada kendaraan.
e) Kendaraan yang akan di dipergunakan diatur oleh kepala
bagian
ekspedisi.
f) Khusus supir tronton wajib menjaga keselamatan unit yang
diangkut
dan sebelumnya wajib untuk memeriksa/mengecek keamanan unit
berserta barang-barang yang dibawa.
g) Harus pro-aktif (ikut turun tangan memperbaiki/membantu) pada
saat
kendaraan yang dibawa mengalami gangguan.
h) Sebelum kendaraan berangkat harus memeriksa/mengecek
surat-surat
kendaraan, tools dan ban serap, tronton harus menyertakan surat
jalan
dan invoice alat yang akan dibawa.
i) Harus menjaga batas kecepatan kendaraan dalam posisi
terkendali dan memakai seat belt demi keamanan dan keselamatan.
j) Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian
ekspedisi.
6. Umum dan humas
a. Melaksanakan perkerjaan yang bersifat umum.
-
b. Mengurus segala keperluan rumah tangga wokshop.
c. Bertanggung jawab dalam masalah eksternal wokshop (hubungan
keluar).
d. Sebagai wakil dari perusahaan dalam berhubungan dengan pihak
yang akan melaksanakan perkerjaan borongan fisik kendaraan maupun
peralatan di
lingkungan wokshop.
e. Saling koordinasi dan kerja sama dengan bagian quality
control dan
troubleshooting, bagian perbaikan, dan maintenance control,
bagian logistik
dan keuangan, serta bagian ekspedisi.
f. Bertanggung jawab langsung kepada manager kendaraan dan
peralatan.
g. Dalam perkerjaannya bagian umum dan humas dibantu oleh:
1) Kebersihan
a) Berkewajiban menjaga dan merawat kebersihan seluruh
lingkungan
wokshop.
b) Mengatur pencucian kendaraan dan peralatan di wokshop sesuai
permintaan.
c) Bertanggung jawab secara langsung kepada kepala bagian umum
dan
humas.
2) Dapur
a) Bertanggung jawab dalam masalah konsumsi secara umum
untuk
karyawan workshop.
b) Menyediakan minuman untuk tamu jika diminta.
c) Menyediakan menu makanan yang bervariasi.
d) Menjaga kebersihan dapur, ruang makan, ruang kerja, kamar
tidur dan
wc.
e) Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian umum dan
humas.
3) Borongan pihak luar a) Sebagai wakil dari perusahaan dalam
berhubungan dengan pihak yang
akan melaksanakan perkerjaan borongan fisik kendaraan maupun
peralatan di lingkungan workshop.
b) Berupaya menekan biaya borongan secara maksimal dan
memperhatikan mutu atau hasil kerja sesuai kesepakatan.
-
BAB III
GAMBARAN UMUM PROSES INDUSTRI
3.1. Rangkaian Proses Industri
PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak adalah perusahaan yang
bergerak di
bidang kontraktor, perkebunan, dan rental unit. Untuk memberikan
kepuasan pada
costumer dan menjaga hubungan baik dengan costumer PT. Bhakti
Karya Mandiri
Pontianak juga memberikan layanan service kontrak pada peralatan
alat-alat berat
dan kendaraan.
Untuk itu PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak sebagai salah
satu
perusahaan yang mempunyai berbagai macam peralatan alat-alat
berat dan
kendaraan, untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai proyek.
Adapun peralatan
alat-alat berat dan kendaraan yang dimiliki oleh PT. Bhakti
Karya Mandiri
Pontianak seperti new Holland ford traktor, Excavator,
Bulldozer, Mitsubishi colt
diesel 135 PS, Mitsubishi strada 4 WD dan lain-lain.
Adapun proses industri yang ada pada PT. Bhakti Karya Mandiri
Pontianak
adalah sebagai berikut :
1. Konsumen yang akan menyewa peralatan alat berat menghubungi
staf
administrasi.
2. Staf administrasi mencari unit yang dalam kondisi baik dan
telah diservice sebelum diserahkan kepada konsumen.
3. Staf administrasi mengirim unit ke lokasi tempat proyek
tersebut dikerjakan
sesuai permintaan konsumen.
4. Setelah waktu kontrak habis, staf administrasi menarik
kembali unit yang telah
disewa konsumen untuk dibawa kembali ke workshop dan
dilakukan
pengecekan.
5. Setelah unit dilakukan pengecekan dan service, unit siap
untuk dikirim kembali
ke lokasi yang lain.
-
3.2. Prosedur Proses
Adapun prosedur service di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak
adalah
sebagai berikut:
1. Operator mengajukan permintaan perbaikan kepada bagian staf
administrasi
atau bagian staf administrasi mencari unit yang baru datang dari
proyek.
2. Bagian staf administrasi memerintahkan mekanik untuk mengecek
kerusakan
yang terjadi pada unit serta komponen apa saja yang akan
diperbaiki guna
mengetahui kerusakan yang terjadi pada unit.
3. Mekanik melakukan pengecekan terhadap unit-unit yang akan
diperbaiki.
4. Setelah melakukan pengecekan mekanik memberikan laporan
kepada staf
administrasi, tentang jenis kerusakan serta komponen-komponen
apa saja yang
harus diganti.
5. Mekanik memberikan laporan hasil pengecekan kepada staf
administrasi.
6. Staf administrasi melaporkan kerusakan kebagian chief meknik
alat berat maupun kendaraan.
7. Chief mekanik alat berat maupun kendaraan melaporkan
kerusakan pada atasan
serta memesan komponen yang harus diganti kepada logistic
workshop.
8. Sementara menunggu komponen yang dipesan mekanik melakukan
pengerjaan
terhadap unit serta mengecek ulang komponen yang harus
diganti.
9. Setelah komponen yang dipesan telah datang dengan lengkap,
maka pengerjaan service unit dapat segera dilakukan, setelah
service diselesaikan maka
dilakukan pengetesan performance (daya guna) sebelum unit
diserahkan
kepada staf administrasi untuk diberangkatkan ke proyek.
10. Jika hasil tes baik sesuai dengan standar yang ditentukan
maka komponen/ unit
dapat diserahkan kepada staf administrasi.
-
3.3. Peralatan Pendukung Proses
Adapun peralatan pendukung service sebagai berikut:
1. Workshop (bengkel) Workshop (bengkel) berfungsi sebagai
tempat untuk melakukan
pengerjaan service unit atau komponen pada kendaraan/alat berat
dan
menyimpan semua peralatan yang digunakan.
2. Special service tools
Alat servis khusus digunakan untuk membuka dan memasang
komponen-
komponen kendaraan maupun alat-alat berat yang memerlukan
peralatan
khusus.
3. Service tools
Peralatan-peralatan service yang umum digunakan adalah
sebagai
berikut:
a. Combination wrench Kunci ini memiliki kepala ring pada salah
satu ujungnya dan kepala
open end pada ujung lainnya
Gambar 3.1 Combination wrench
b. Penggaris
Alat bantu yang dapat digunakan untuk mengukur panjang dari
suatu
benda. Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk
pita dan
sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.
-
Gambar 3.2. Penggaris
c. Obeng (+) dan ()
Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips
yang
populer disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang
sering
disebut obeng minus (-). Jenis obeng lain yang digunakan di
negara-negara
lain antara lain Torx (bintang segi enam), hex (segi enam),
Robertson
(kotak).
Gambar 3.3. Obeng
d. Multimeter
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang
sering
dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur
tegangan
(voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter).
Ada dua
kategori multimeter : multimeter digital atau DMM (digital
multi-meter)
untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya, dan
multimeter
analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun
listrik
DC.
Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna
untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun
perangkat
yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat
tinggi.
-
Gambar 3.4 Multimeter
e. Kunci Sock
Kunci sock adalah sebuah tool yang memiliki mata kunci
berbentuk
tabung dan menyelimuti kepala mur atau baut. Kunci sock
memiliki
keunggulan lebih menggigit saat digunakan untuk mengencangkan
atau
mengendurkan mur dan baut. Hal ini disebabkan mata kunci
langsung
menutupi kepala mur dan baut sehingga tidak mudah lepas. Mata
kunci sock
umumnya punya aneka ukuran yang disesuaikan diameter kepala
mur.
Gambar 3.5 Kunci sock
f. Palu Plastik
Berfungsi untuk memukul benda dari bahan lunak atau keras
tanpa
merusak komponen yang dipukul.
Gambar 3.6. Palu plastik
-
3.4. Personil Pendukung Proses
PT. Bhaki Karya Mandiri Pontianak saat ini memiliki karyawan
Service
departemen sebanyak 11 personil, terdiri dari:
1. Quality control dan trouble shooting : 1 Personil
2. Perbaikan dan maintenance control : 1 Personil
3. Staf administrasi : 1 Personil
4. Logistik dan keuangan : 1 Personil
5. Logistik work shop 1 : 1 personil
6. Logistik work shop 2 : 1 Personil
7. Mekanik tetap work shop 1 : 5 Personil
-
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI
4.1. Materi yang diamati
Pada kesempatan ini penulis melakukan pengamatan pada salah
satu
komponen utama pada excavator Hitachi Zaxis 210MF, yaitu pada
sistem
pengisian terutama pada alternator dengan IC regulator, yang
penulis paparkan
dalam bentuk laporan Praktek Industri (PI).
Gambar 4.1. Alternator Sumber : www.rakuten.com
4.2. Landasan Teori Excavator merupakan jenis alat berat yang
sering digunakan pada
pertambangan dan perkebunan yang cukup besar. Excavator juga
sering
digunakan untuk proses penggalian seperti pembuatan sungai,
karena memiliki
bucket yang berfungsi untuk menggali. Selain itu excavator juga
bisa digunakan
untuk mengangkat atau memindahkan benda dengan cara menjepit
benda yang
akan dipindahkan, karena pada bagian depan excavator yaitu
bucket bisa diganti
sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan seperti
menggali, menjepit,
memotong, melakukan penanaman bibit dan lain-lain.
-
Saat ini sudah banyak jenis atau tipe serta ukuran excavator
yang
digunakan, dari ukuran yang kecil, sedang, maupun yang besar,
baik untuk
melakukan pekerjaan ringan maupun pekerjaan yang berat seperti
pertambangan,
terutama pada tambang batu bara. Salah satunya ialah excavator
Hitachi Zaxis
210mf, hitachi merupakan salah satu merek dari sebuah excavator,
sedangkan
zaxis merupakan varian atau tipe yang digunakan oleh excavator
hitachi, dan 210
merupakan kemampuan yang dapat dihasilkan atau dikeluarkan oleh
sebuah
excavator yaitu sebesar 21 ton dalam proses mengangkat beban
atau kemampuan
menekan permukaan tanah pada proses menggali.
Gambar 4.2. Excavator
Sumber : www.hexindo-tbk.co.id
Dalam proses pengerjaan excavator menggunakan mesin diesel
sebagai
tenaga penggerak utama untuk menggerakkan pompa hidrolik, saat
start awal
mesin excavator menggunakan motor starter untuk menghidupkan
dengan
menggunakan sumber energi dari baterai. Pada kondisi ini energi
baterai akan
terkuras, oleh karena itu diperlukan sistem pengisian pada
excavator untuk
mengisi baterai agar tetap dalam kondisi penuh.
Alternator adalah suatu komponen dari mesin yang biasa disebut
sebagai
dinamo cas. Alternator merupakan salah satu komponen mesin yang
mengubah
energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Energi mekanik
dari mesin
-
diterima melalui sebuah pully yang memutar rotor dan
membangkitkan arus
bolak-balik pada stator. Arus bolak-balik ini diubah menjadi
arus searah oleh
dioda. Alternator sangat dibutuhkan oleh mesin guna menstabilkan
arus ke baterai
agar penyediaan arus dari baterai bisa menyuplai ke segala
komponen yang
membutuhkan energi listrik. Arus yang dihasilkan oleh alternator
akan diserahkan
ke baterai dengan bantuan regulator yang membagi dan menyuplai
arus yang
masuk ke baterai. Apabila arus pada baterai sudah penuh,
regulator akan secara
otomatis menghentikan pengisian pada baterai.
Pada dasarnya listrik merupakan kondisi dari partikel subatomik
tertentu,
seperti elektron dan proton yang menyebabkan penarikan dan
penolakan
diantaranya dengan landasan itu biasanya penghasil listrik
menggunakan suatu
energi guna dikonversikan menjadi ernergi listrik. pada
alternator juga terjadi
demikian dimana alternator merupakan peralatan elektromekanis
yang mampu
mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus
bolak-balik.
Alternator memiliki sistem penghasil listrik yang menggunakan
input energi
mekanis, seperti yang digambarkan pada gambar berikut :
Gambar 4.3. Proses alternator dalam menghasilkan listrik
Sumber : Anonim (2012)
Dalam gambar tersebut energi mekanis yang merupakan input
dalam
menghasilkan energi listrik menggerakan rotor, dimana rotor
adalah kumparan
yang terdapat dalam alternator dan berputar (bergerak) dan
magnet dalam
-
alternator yang diam (tidak bergerak) disebut stator. Pada saat
kumparan (rotor)
diam, maka belum terjadi arus listrik dan belum terjadi GGL
induksi. Ketika
kumparan atau rotor berputar maka arus dan GGL beranjak
naik.
Kumparan dan magnet yang berputar menyebabkan terjadinya GGL
induksi
pada kumpran. Energi mekanik yang diberikan di ubah ke dalam
bentuk energi
gerak rotasi. Hal ini menyebabkan GGL induksi secara terus
menerus. Prinsip
dasarnya bekerja karena adanya gerakan yang memotong garis gaya
magnet
sehingga dapat menimbulkan/menghasilkan energi listrik.
A. Prinsip kerja Alternator
Gambar 4.4. Prinsip kerja alternator
Sumber : www.vedcmalang.com
Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan
diputarkan dalam medan magnet. Jenis arus listrik yang
dibangkitkan adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara
konstan berubah-ubah dan untuk mengubahnya menjadi arus searah
diperlukan sebuah komutator atau dioda dan sikat-sikat. Hal ini
berfungsi untuk menarik arus searah yang dibangkitkan pada setiap
stator coil. Armature dengan komutator dapat diputarkan di dalam
kumparan. Akan tetapi, konstruksi armature akan menjadi rumit dan
tidak dapat diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya
adalah bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush),
maka keausan akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga
api.
Arus searah diperoleh dengan menyearahkan arus bolak-balik yang
dihasilkan oleh stator coil tepat sebelum dijadikan output
dengan
-
menggunakan komutator atau dioda, atau dengan cara mengganti
putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam kumparan.
Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam kumparan,
maka kumparan semakin panas dikarenakan aliran arus. Oleh karena
itu, pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator coil
ditempatkan di luar dengan rotor coil berputar didalamnya. Untuk
tujuan itulah maka alternator menggunakan kumparan pembangkit
(stator coil) dengan magnet berputar (rotor coil) didalamnya.
B. Konstruksi Alternator Bagian-bagian utama dari alternator
adalah rotor yang membangkitkan
elektromagnet, stator yang membangkitkan arus listrik dan dioda
yang
menyearahkan arus. Sebagai tambahan, terdapat pula sikat arang
yang
mengalirkan arus ke rotor coil untuk membentuk garis gaya
magnet, bearing
untuk memperhalus putaran rotor dan fan/kipas untuk mendinginkan
rotor,
stator serta dioda. Semua bagian tersebut dipasang pada front
dan rear frame
(rumah bagian depan dan belakang).
Gambar 4.5. Komponen-komponen alternator
Sumber : http://procarcare.com
-
a. Cover alternator
Cover atau rangka alternator adalah salah satu komponen
utama
alternator yang berfungsi melindungi dan menahan seluruh
komponen
alternator bagian dalam. Cover ini terbuat dari besi tuang dan
juga berfungsi
sebagai rumah bagi komponen-komponen alternator lainnya.
b. IC Regulator
Regulator berfungsi mengatur besar arus listrik yang masuk ke
dalam
kumparan rotor, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh
alternator tetap
(konstan), walaupun putaran mesin yang menggerakkan
berubah-ubah. Di
samping itu regulator juga berfungsi mengatur pengisian pada
baterai
apabila baterai telah penuh dan alternator sudah dapat menyuplai
arus listrik
sendiri ke bagian yang memerlukan arus listrik.
c. Stator
Stator berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak balik.
Stator
terdiri dari stator core (inti) dan kumparan stator dan
diletakkan pada frame
depan dan belakang. Stator core di buat dari beberapa lapis plat
besi tipis
dan mempunyai alur pada bagian dalamnya untuk menempatkan
kumparan
stator.
d. Brush holder/carbon brush
Carbon brush berfungsi sebagai penyuplai arus listrik ke rotor
untuk
menghasilkan kemagnetan dan mengalirkan arus ke kumparan rotor
melalui
slip ring. Rumah sikat/Brush holder berfungsi sebagai tempat
sikat
arang/carbon brush.
e. Dioda rectevier
Dioda/rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik.
Rectifier terdiri dari 6 atau 8 dioda. Dioda hanya dapat dialiri
arus listrik
secara satu arah saja. Prinsip inilah yang digunakan untuk
merubah
arus AC yang dibangkitkan di kumparan stator menjadi arus
DC.
f. Pully alternator
Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator dan
membuat
perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator.
-
g. Fan alternator
Fan alternator berfungsi untuk mendinginkan seluruh
komponen-
komponen bagian dalam alternator.
h. Rotor
Kumparan rotor berfungsi untuk menghasilkan medan magnet
pada
kuku-kuku rotor. Di dalam rotor terdapat dua buah slip ring.
Satu slip ring
negatif dan satu slip ring positif. Slip ring berfungsi sebagai
terminal
kumparan rotor.
Arus magnet alternator yang berasal dari putaran rotor akan
menginduksi tegangan kepada stator. Kekuatan dan kecepatan dari
putaran
arus magnet yang dihasilkan oleh rotor akan berakibat terhadap
tegangan
induksi kepada stator. Rotor berputar bersama poros, karena
gerakannya
maka disebut alternator dengan medan magnet berputar. Rotor
terdiri dari :
1. Inti kutup (pole core) 2. Kumparan medan
3. Slip ring
4. Poros dan lain lainnya
i. Bearing
Setiap kecepatan putaran dari rotor tidaklah stabil, dengan
adanya
perubahan kecepatan membuat putaran rotor menjadi kasar. Fungsi
bearing
dalam hal ini untuk memperhalus putaran rotor sehingga rotor
lebih tahan
lama digunakan.
4.3. Teknis Perawatan Tidak ada hal khusus untuk merawat
alternator, tapi apabila ada kerusakan
dapat dideteksi secara dini melalui kontrol dashboard yang
terdapat gambar
baterai, apabila berkedip-kedip berarti tidak ada pengisian ke
baterai dan bisa jadi
terdapat kerusakan pada alternator selain dari baterainya.
Baterai sendiri
berhubungan langsung dengan dinamo starter. Selain itu juga,
jangan menambah
beban listrik yang berlebihan pada kendaraan, karena dapat
memperpendek umur
dari alternator ataupun umur dari baterai. Karena terdiri dari
bermacam-macam
-
komponen, maka apabila ada kerusakan pada salah satu komponennya
masih bisa
diperbaiki (rekondisi).
A. Pemeriksaan alternator Untuk pemeriksaan alternator ada
beberapa tahap yang harus dilakukan
sebagai berikut :
1. Melakukan pemeriksaan awal sebelum dibongkar
a. Cek suara abnormal dan kelonggaran bearing alternator dengan
memutar
pully
b. Lakukan pemeriksaan hubungan terminal-terminal pada
alternator
1) Memeriksa rotor coil, sikat dan slip ring
Hubungkan Ohm meter (+) dengan terminal F dan (-) dengan
terminal E. Spesifikasi : 3,9 4,1 Ohm (tahanan rotor coil).
Gambar 4.6. Pemeriksaan rotor coil Sumber :
http://tholibs.blogspot.com
2) Memeriksa Dioda positif dan Stator coil
Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal B dan (-) dengan
terminal N. Spesifikasi : Jarum bergerak.
Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal N dan (-) dengan
terminal B. Spesifikasi : Jarum tidak bergerak.
Gambar 4.7. Pemeriksaan dioda positif dan stator coil
Sumber : http://tholibs.blogspot.com
-
3) Pemeriksaan Dioda negatif dan Stator coil
Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal N dan (-) dengan
terminal E. Spesifikasi : Jarum bergerak.
Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal E dan (-) dengan
terminal N. Spesifikasi : Jarum tidak bergerak.
Gambar 4.8. Pemeriksaan dioda negatif dan stator coil
Sumber : http://tholibs.blogspot.com
2. Melakukan pemeriksaan komponen alternator
a. Pemeriksaan rotor alternator
1. Pemeriksaan bearing alternator 2. Pemeriksaan kondisi slip
ring
3. pemeriksaan rotor coil denagan ohm meter, standar tahanan
untuk
regulator mekanik: 3,9-4,2 ohm. dan untuk tahanan dengan IC:
2,8-3,0
ohm.
4. Pemeriksaan hubungan rotor coil dengan bodi, tidak boleh ada
hubungan
Gambar 4.9. Pemeriksaan rotor alternator
Sumber : http://tholibs.blogspot.com
b. Pemeriksaan stator alternator
Pengetesan hubungan kawat lilitan dari kemungkinan putus
atau
terbuka dan pemeriksaan kebocoran kawat ke bodi stator coil.
-
Gambar 4.10. Pemeriksaan stator alternator
Sumber : http://tholibs.blogspot.com
c. Pemeriksaan panjang sikat
Ukur panjang sikat, panjang sikat yang menonjol minimal 5,5
mm.
Bila panjang sikat kurang dari standar maka perlu diganti. Cara
mengganti
sikat : Keluarkan sikat lama dengan cara memanaskan terminal
sikat
menggunakan solder kemudian ganti dengan sikat yang baru.
Panjang sikat
baru pada alternator regulator mekanik : 12,5 mm sedangkan
alternator IC
regulator sepanjang 16,5 mm.
Gambar 4.11. Pemeriksaan sikat alternator
Sumber : http://tholibs.blogspot.com
-
d. Pemeriksaan dioda
Periksa semua dioda menggunakan ohm meter seperti gambar di
bawah ini.
1) Pemeriksaan dioda negatif
Gambar 4.12. Pemeriksaan dioda negatif
Sumber : http://tholibs.blogspot.com
a) Hubungkan klem positif ohm meter dengan bodi negatif
(terminal
negatif) dan hubungkan klem negatif ohm meter dengan salah
satu
ujung stator (seperti gambar a dan b). Jarum ohm meter harus
tidak
bergerak.
b) Balik posisi, hubungkan klem positif ohm meter dengan salah
satu ujung stator dan hubungkan klem negatif ohm meter dengan
bodi
negatif (terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter
harus
bergerak.
e. Pemeriksaan dioda positif Periksa dioda positif seperti
gambar di bawah ini.
Gambar 4.13. Pemeriksaan dioda positif
Sumber : http://tholibs.blogspot.com
-
a) Hubungkan klem negatif ohm meter dengan bodi negatif
(terminal negatif)
dan hubungkan klem positif ohm meter dengan salah satu ujung
stator
(seperti gambar a dan b). Jarum ohm meter harus tidak
bergerak.
b) Balik posisi, hubungkan klem negatif ohm meter dengan salah
satu ujung
stator dan hubungkan klem positif ohm meter dengan bodi
negatif
(terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus
bergerak.
B. Menganalisis kerusakan alternator Apabila pada alternator
terjadi kerusakan, maka akan terlihat pada fungsi
baterai dalam menyediakan energi listrik. Pada biasanya,
kerusakan tersebut tidak
bisa terlihat secara visual. Maka ada beberapa cara untuk
menentukan kerusakan
tersebut, yaitu :
a. Lampu atau sekring sering putus, dapat dilakukan pemeriksaan
kabel apakah
ada yang rusak dan terkelupas pada kulit kabel tersebut.
Penyebab lainnya
adalah kerusakan pada alternator dan baterai yang menyebabkan
alternator dan
baterai harus diganti.
b. Bunyi berisik pada alternator. Periksa belt alternator bila
kendor atau retak
maka kencangkan atau ganti. Periksa juga pully dan bearing
alternator apakah
ada pully yang bengkok dan bearing rusak, bila rusak harus
diganti.
c. Baterai tidak terisi tetapi mesin bisa di starter.
Kemungkinan belt alternator kendor atau aus. Belt harus
dikencangkan bila perlu diganti. Periksa juga kabel
alternator kemungkinan terkelupas atau putus, bila terkelupas
isolasi kabel
tersebut. Dan juga periksa regulator tegangan, bila rusak harus
diganti. Selain
itu periksa juga rectifier/dioda, apabila solderannya lepas maka
perbaiki dan
apabila rectifier/dioda rusak maka harus diganti, karena
rectifier/dioda tidak
mampu lagi untuk menyearahkan arus, sehingga baterai tidak dapat
terisi
karena arus yang dihasilkan masih arus bolak-balik.
d. Low charging atau pangisian rendah, penyebabnya adalah brush
yang sudah
pendek sehingga menyebabkan kemagnetan yang terjadi pada
kumparan rotor
menjadi kecil dan tegangan yang di keluarkan juga kecil. Maka
brush harus
diganti.
-
e. Over charging atau pengisian berlebihan, penyebabnya adalah
IC regulatornya
sudah rusak sehingga tidak mampu mengatur tegangan yang keluar
pada
alternator, maka IC regulator harus diganti. Karena pada saat
putaran mesin
tinggi, alternator akan menghasilkan tegangan yang besar
meskipun baterai
dalam kondisi penuh, dan sebaliknya apabila putaran mesin rendah
maka
alternator akan menghasilkan tegangan yang rendah.
-
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan praktik kerja industri di PT. Bhakti
Karya
Mandiri selama 2 bulan terhitung dari tanggal 5 September s/d 16
Oktober 2013
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Prinsip kerja dari alternator adalah merubah energi mekanik
menjadi energi
listrik dengan cara memutar rotor yang berada di dalam kumparan
stator dan
menghasilkan arus bolak-balik kemudian diserap oleh
rectevier/dioda untuk
dirubah menjadi arus searah yang digunakan untuk mengecas
baterai dan
sistem kelistrikan lainnya.
2. Komponen-komponen yang terdapat dalam alternator meliputi
cover alternator,
IC regulator, stator, brush holder/carbon brush, dioda
rectevier, pully, fan
alternator, rotor dan bearing.
3. Tahapan pemeriksaan pada alternator ada dua yaitu yang
pertama pemeriksaan
sebelum pembongkaran, meliputi pengecekan bearing, rotor coil,
dan
pengecekan dioda, kemudian yang kedua pemeriksaan komponen
alternator
meliputi pemeriksaan bearing, kondisi slip ring, rotor, stator,
sikat dan dioda.
4. Permasalahan yang terjadi pada alternator yaitu over charging
yang disebabkan IC regulator sudah rusak dan low charging yang
disebabkan oleh brush yang
sudah pendek.
5.2. Saran Pada saat melakukan pembongkaran dan pemeriksaan
alternator, sebaiknya
mengikuti prosedur yang ada pada manual book dan melakukan
pembongkaran
serta pemeriksaan di dalam ruangan khusus agar komponen-komponen
yang ada
tidak berserakan dan hilang, serta lakukan pengujian terhadap
alternator dengan
cara menghubungkan pully alternator dengan pully motor penggerak
untuk
memutarkan rotor alternator sehingga kita dapat mengukur
tegangan yang keluar
dari alternator dan utamakan K3 pada saat perbaikan dan
pengujian alternator.
-
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Hendra., Artikel Fungsi Alternator Atau Dinamo
Ampere,
http://bengkelhyundaikia.blogspot.com
Anonim, 2012, Implementasi Generator Alternator
Argana, Sidik., pengujian regulator alternator elektronik,
http://www.vedcmalang.com, 2013
http://procarcare.com
Konstruksi dan Cara Kerja Alternator,
http://teknisiberat.blogspot.com, 2012
Mahendra, Hengki, 2011, Modul Sistem Pengisian
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk, Medium excavator,
www.hexindo-tbk.co.id, 2006
St, Tolib., Overhaul Alternator, http://tholibs.blogspot.com,
2012
Vanny, Geo., Makalah Fisika, http://geovannydonara.blogspot.com,
2013
www.rakuten.com