-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
1/19
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PESAWAT ATWOOD
DI SUSUN OLEH
1. NIKEN ANDRIASANI S. (066113004)2. KOMALA SARI (066113006)3.
MIA AMALIA (066113033)
KELAS A (SEMESTER GANJIL)
JUMAT 1 NOVEMBER 2013
ASISTEN PRAKTIKUM :
1. ANGELA MARYAM B.,S.Si2. MENTARI3. RUNI
LABORATORIUM FISIKA
FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2013
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
2/19
BAB I
PENDAHULUAN
Pada laporan percobaan ini, kita akan mencoba menjawab
pertanyaan Apa yang
menyebabkan benda bergerak?.Bangsa Yunani, sejak zaman dahulu
telah yakin bahwa tarikan
atau dorongan, yang disebut gaya, adalah yang menyebabkan sebuah
benda bergerak dan tanpa
adanya gaya, sebuah benda yang sedang bergerak akan segera
berhenti. Sebuah benda yang
sedang diam, yang berarti bahwa bila tidak ada gaya yang
bekerja, sebuah benda akan terus
diam. Tampaknya, pandangan bangsa Yunani ini beralasan, tetapi
akan kita ketahui nanti bahwa
ternyata pandangan tersebut tidak tepat.
Orang yang pertama menyangkal pandangan kuno bangsa Yunani
tersebut adalah
Galileo. Menurut prinsip inersia yang diusulkan Galileo, sebuah
benda yang sedang bergerak
pada permukaan horizontal yang licin sempurna (tanpa gesekan)
akan tetap terus bergerak
dengan kelajuan sempurna.
1.1 TUJUAN PERCOBAAN1. Mempelajari penggunaan Hukum-hukum
Newton2. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan3.
Menentukan momen inersia roda/katrol
1.2 DASAR TEORI
Berdasarkan pada pendapat Galileo tersebut, pada tahun 1678
Isaac Newton menyatakan
hukum pertamanya tentang gerak, yang sekarang kita kenal sebagai
Hukum I Newton, kemudian
ia pun mengemukakan Hukum II dan Hukum III Newton. Sebuah benda
yang mula-mula diam,
akan dapat bergerak jika mendapat pengaruh atau penyebab yang
bekerja pada benda tersebut.
Penyebabnya dapat berupa pukulan, tendangan, sundulan, atau
lemparan. Dalam Fisika,
penyebab gerak tersebut dinamakan gaya. Ilmu yang mempelajari
tentang gerak dengan
memperhitungkan gaya penyebab dari gerak tersebut dinamakan
dinamika gerak. Seperti yang
telah disebutkan tadi bahwa orang yang sangat berjasa dalam
kajian Fisika tentang dinamika
adalah Sir Isaac Newton. Newton menyadari bahwa pengalaman
sehari-hari membuat kita sukar
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
3/19
memahami hubungan antara gaya dan gerak. Kita terbiasa melihat
benda yang bergerak menjadi
lambat dan kemudian berhenti tanpa terlihat adanya gaya yang
bekerja pada benda tersebut. Oleh
karena itu kita perlu mengetahui bagaimana gaya dapat
menghasilkan gerak. Dalam percobaan
kali ini pun kita akan menyelidiki apakah hokum Newton tersebut
dapat diaplikasikan terhadap
alat peraga berupa pesawat atwood dengan menghubungkan
gejala-gejala yang terjadi dengan
hukumhukum Newton.
1. Hukum I NewtonGalileo melakukan pengamatan mengenai
benda-benda jatuh bebas. Ia menyimpulkan
dari pengamatan-pengamatan yang dia lakukan bahwa benda-benda
berat jatuh dengan cara yang
sama dengan benda-benda ringan. Tiga puluh tahun kemudian,
Robert Boyle, dalam sederetan
eksperimen yang dimungkinkan oleh pompa vakum barunya,
menunjukan bahwa pengamatan ini
tepat benar untuk benda-benda jatuh tanpa adanya hambatan dari
gesekan udara. Galileo
mengetahui bahwa ada pengaruh hambatan udara pada gerak jatuh.
Tetapi pernyataannya
walaupun mengabaikan hambatan udara, masih cukup sesuai dengan
hasil pengukuran dan
pengamatannya dibandingkan dengan yang dipercayai orang pada
saat itu (tetapi tidak diuji
dengan eksperimen) yaitu kesimpulan Aristoteles yang menyatakan
bahwa, Benda yang
beratnya sepuluh kali benda lain akan sampai ke tanah
sepersepuluh waktu dari waktu benda
yang lebih ringan. Pada tahun 1678 Sir Isaac Newton menyatakan
hukum pertamanya tentang
gerak, yang sekarang kita kenal sebagai Hukum I Newton.
Hukum I Newton menyatakan Sebuah benda akan berada dalam keadaan
diam atau bergerak
lurus beraturan apabila resultan gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol.
Secara matematis, Hukum I Newton dinyatakan dengan
persamaan:
Hukum di atas menyatakan bahwa jika suatu benda mula-mula diam
maka benda
selamanya akan diam. Benda hanya akan bergerak jika pada suatu
benda itu diberi gaya luar.
Sebaliknya, jika benda sedang bergerak maka benda selamanya akan
bergerak, kecuali bila ada
gaya yang menghentikannya. Konsep Gaya dan Massa yang dijelaskan
oleh Hukum Newton
yaitu Hukum I Newton mengungkap tentang sifat benda yang
cenderung mempertahankan
F = O
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
4/19
keadaannya atau dengan kata lain sifat kemalasan benda untuk
mengubah keadaannya. Sifat ini
kita ini kita sebut kelembaman atau inersia. Oleh karena itu,
Hukum I Newton disebut juga
Hukum Kelembaman.
2. Hukum II NewtonSetiap benda yang dikenai gaya maka akan
mengalami percepatanyang besarnya
berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding tebalik
dengan besarnya massa
benda.
Keterangan :
a = percepatan benda (ms-2)
m = massa benda (kg)
F = Gaya (N)
Kesimpulan dari persamaan diatas yaitu arah percepatan benda
sama dengan arah gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya percepatan sebanding
dengan gayanya. Jadi bila
gayanya konstan, maka percepatan yang timbul juga akan konstan
Bila pada benda bekerja gaya,
maka benda akan mengalami percepatan, sebaliknya bila kenyataan
dari pengamatan benda
mengalami percepatan maka tentu akan ada gaya yang
menyebabkannya. Persamaan gerak untuk
percepatan yang tetap.
Keterangan :
Vt = kecepatan akhir (m/s)
V0 = kecepatan awal (m/s)
V = kecepatan (m/s)
Xt = jarak akhir (m)
X0 = jarak awal (m)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya,
maka pada gerak
melingkar ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan
persamaan gerak linear.
Dalam hal ini ada besaran fisis momen inersia (momen kelembaman)
I yang ekivalen dengan
F = mam
Fa
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
5/19
besaran fisis massa (m) pada gerak linear. Momen inersia (I)
suatu benda pada poros tertentu
harganya sebanding dengan massa benda terhadap porosnya.
Dimana harga tersebut adalah harga yang tetap
3. Hukum III NewtonHukum III Newton menyatakan bahwa Apabila
benda pertamamengerjakan gaya pada
benda kedua (disebut aksi) maka benda kedua akan mengerjakan
gaya pada benda pertama
sama besar dan berlawanan arah dengan gaya pada benda pertama
(reaksi). Secara matematis
dinyatakandengan persamaan :
Suatu pasangan gaya disebut aksi-reaksi apabila memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. Sama besar2. Berlawanan arah3. Bekerja pada satu garis kerja
gaya yang sama4. Tidak saling meniadakan5.
Bekerja pada benda yang berbeda
4. Gerak TranslasiGerak lurus adalah gerak suatu obyek yang
lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula
jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada
rentang waktu yang sama terjadi
perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat dikelompokkan
menjadi gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang dibedakan
dengan ada dan tidaknya
percepatan.
A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)Gerak lurus beraturan (GLB) adalah
gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak ini
kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang
ditempuh dalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu. Merupakan gerak lurus yang
kelajuannya konstan, artinya
I ~ m I ~ r2
Faksi = -Freaksi
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
6/19
benda bergerak lurus tanpa ada percepatan atau a = 0 m/s2.
Secara matematis gerak lurus
beraturan dapat dirumuskan sebagai berikut:
keterangan : S = jarak tempuh benda
v= kelajuan
t= waktu tempuh
B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu
obyek, di mana kecepatannya
berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap.
Akibat adanya percepatan rumus
jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik.
Dengan kata lain benda yang
melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan
awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan (a = +) atau perlambatan (a =
). Pada umumnya GLBB
didasari oleh Hukum Newton II ( F =m.a).
Merupakan gerak lurus dengan kelajuan berubah beraturan, dengan
percepatan a adalah konstan.
S= S0+v0t +1/2 at2
keterangan S= jarak yang ditempuh
S0= jarak awal
v0= kecepatan awal
t= waktu
GLBB dibagi menjadi 2 macam :
a. GLBB dipercepatGLBB dipercepat adalah GLBB
yang kecepatannya makin lama makin
cepat, contoh GLBB dipercepat adalah
Dengan ketentuan:
= Kecepatan awal (m/s)
= Kecepatan akhir (m/s)
= Percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
= Jarak yang ditempuh (m)
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
7/19
gerak buah dari pohonnya.Grafik hubungan antara v terhadap t
pada GLBB dipercepat
adalah:
Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB.
dipercepat adalah:
b. GLBB diperlambatGLBB diperlambat adalah GLBB yang
kecepatannya makin lama makin kecil (lambat).
Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat :
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
8/19
Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat
Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut : Untuk
menentukan kecepatan akhir Untuk menentukan jarak yang ditempuh
setelah t
detik adalah sebagai berikut :
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas
adalah saat GLBB
dipercepat tanda yang digunakan adalah (+). Untuk GLBB
diperlambat tanda yang digunakan
adalah (-) , catatan penting disini adalah nilai percepatan (a)
yang dimasukkan pada GLBB
diperlambat bernilai positif karena dirumusnya sudah menggunakan
tanda negatif.
Jika kita tinjau dari gaya-gaya yang bekerja dan gerak yang
terjadi pada pesawa atwood,
maka kita akan membaginya menjadi beberapa gerak, yaitu:Gerakan
dari C ke A
Benda m1bergerak dipercepat beraturan ke atas, dan benda m2
bergerak dipercepat ke
bawah. Jika gesekan katrolFKdiperhitungkan, maka akan diperoleh
gaya-gaya sebagai berikut:
F = ma
W2- W1Fk= m tota
(m2-m1)gFk = (m1+ m2+ mk) a
(m2-m1)gFk= (m1+ m2+ I/R2) a
a= (m2-m1)g-Fk / (m1+ m2+ I/R2)
Jika m2 = m1+ m,maka akan dipeoleh nilai a
a = mgFk
(m1+ m2+ I/R2)
Gerakan dari A ke B
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
9/19
Jika waktu dari A ke B adalah tABdan jarak tempuhnya adalah SAB,
maka akan diperoleh
hubungan : SAB = vtAB
Gerakan dari A ke B merupakan gerak beraturan, jadi benda tidak
mengalami penambahan
kelajuan, sehingga percepatannya sama dengan nol (a=0).
5. Gerak RotasiGerak dengan lintasan berupa lingkaran.
Dari diagram di atas, diketahui benda bergerak sejauh selama
sekon, maka benda
dikatakan melakukan perpindahan sudut.
Benda melalukan 1 putaran penuh. Besar perpindahan linear adalah
atau keliling lingkaran.
Besar perpindahan sudut dalam 1 putaran penuh adalah radian atau
360.
http://id.wikibooks.org/wiki/Berkas:Circular_motion_diagram.pnghttp://id.wikibooks.org/wiki/Berkas:Circular_motion_diagram.pnghttp://id.wikibooks.org/wiki/Berkas:Circular_motion_diagram.pnghttp://id.wikibooks.org/wiki/Berkas:Circular_motion_diagram.pnghttp://id.wikibooks.org/wiki/Berkas:Circular_motion_diagram.pnghttp://id.wikibooks.org/wiki/Berkas:Circular_motion_diagram.png
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
10/19
Gerak melingkar atau gerak rotasi merupakan gerak melingkar
suatu benda pada
porosnya pada suatu lintasan melingkar. Bila sebuah benda
mengalami gerak rotasi melalui
porosnya, ternyata pada gerak ini akan berlaku persamaan gerak
yang ekivalen dengan
persamaan gerak linier.
Gerak melingkar ini ada yang disebut gerak melingkar beraturan
dengan pengertian gerak
suatu benda yang menempuh lintasan berbentuk lingkaran dengan
laju liner (besaran kecepatan
linier) tetap. Sebagai contoh, bila roda sepeda diangkat
sehingga rodanya tidak bersentuhan
dengan bidang datar (tanah atau lantai), kemudian pedalnya
dikayuh, maka roda akan tetap
berputar. Bila pedal dikayuh dengan kelajuan tetap maka laju
putaran roda juga tetap.
Momen inersia merupakan representasi dari tingkat kelembaman
benda yang bergerak
rotasi. Semakin besar momen inersia suatu benda, semakin malas
dia berputar dari keadaan
diam, dan semakin malas pula ia untuk mengubah kecepatan
sudutnya ketika sedang berputar.
Sebagai contoh, dalam ukuran yang sama sebuah silinder yang
terbuat dari sebuah besi memiliki
momen inersia yang lebih besar daripada silinder kayu. Hal ini
bisa diperkirakan karena terasa
lebih berat lagi bagi kita untuk memutar silinder besi
dibandingkan dengan memutar silinder
kayu. Momen inersia pada gerak rotasi bisa dianalogikan dengan
massa pada gerak translasi.
Sedangkan gaya pada gerak translasi dapat dianalogikan dengan
momen gaya pada gerak
translasi. Jika gaya menyebabkan timbulnya percepatan pada gerak
translasi maka momen gaya
itulah yang menyebabkan timbulnya percepatan sudut pada gerak
rotasi. Saat kita memutarsebuah roda atau membuka daun pintu, saat
itu kita sedang memberikan momen gaya pada
benda-benda tersebut.
Dengan memanfaatkan pengertian momen gaya, kita dapat
mengadaptasi Hukum II
Newton untuk diterapkan pada gerak rotasi. Bentuk persamaan
Hukum II Newton adalah:
F = ma
Dengan menganalogikan gaya dengan momen gaya, massa dengan momen
inersia, dan
percepatan dengan percepatan sudut, akan kita temukan hasil
adaptasi dari Hukum II Newton
dalam gerak rotasi sebagai berikut:
=
Keterangan: = momen gaya (Nm)
= momen inersia ()
= percepatan sudut ()
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
11/19
Untuk memudahkan pemahaman mengenai besaran-besaran pada gerak
rotasi, kita bisa
menganalogikannya dengan besaran-besaran pada gerak lurus.
Berikut merupakan analogi antara
besaran-besaran pada gerak translasi dan besaran-besaran pada
gerak rotasi.
A. Gerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan
besar kecepatan
sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi
kecepatan tangensial
dengan jari-jari lintasan .
Arah kecepatan linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan,
yang berarti arahnya
sama dengan arah kecepatan tangensial . Tetapnya nilai kecepatan
akibat konsekuensi
dar tetapnya nilai . Selain itu terdapat pula percepatan radial
yang besarnya tetap dengan
arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan
sentripetal, di mana arahnya selalu
menunjuk ke pusat lingkaran.
Bila adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu
putaran penuh dalam
lintasan lingkaran , maka dapat pula dituliskan
Kinematika gerak melingkar beraturan adalah
dengan adalah sudut yang dilalui pada suatu saat , adalah sudut
mula-mula dan
adalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya).
B. Gerak Melingkar Berubah BeraturanAnalogi dari GLBB
adalahgerak melingkar berubah beraturan (GMBB).Pada GMBB,
percepatan yang tetap adalah percepatan sudut (). Walaupun tetap
tetapi nilainya tidak sama
dengan nol. Setiap saat partikel mengalami dua macam percepatan,
yaitu percepatan sentripetal
(as) dan percepatan tangensial (at). Besar maupun arah kecepatan
linear v setiap saat berubah.
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-gerak-melingkar-berubah.htmlhttp://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-gerak-melingkar-berubah.htmlhttp://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-gerak-melingkar-berubah.htmlhttp://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-gerak-melingkar-berubah.html
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
12/19
Peran percepatan sentripetal (as) adalah merubah arah gerak
partikel (arah kecepatan linear v)
sehingga partikel dapat menempuh gerak melingkar. Percepatan
tangensial (a t) berpaeran
merubah besar kecepatan linear (kelajuan linear) partikel.
Hubungan antara percepatan sudut ()
dengan percepatan tangensial (at) dinyatakan dengan persamaan
berikut:
Besar dan arah percepatan total berturut-turut dinyatakan oleh
persamaan:
Keterangan:
a= percepatan total (m/s2)
as= percepatan sentripetal (m/s2)
at= percepatan tangensial (m/s2)
Berikut persamaan-persamaan gerak pada gerak melingkar berubah
beraturan.
Keterangan:
=-0=perpindahan sudut (rad)
= kecepatan sudut setelah t sekon (rad/s)
2
= kecepatan sudut awal (rad/s)
=percepatan sudut (rad/s2)
t= waktu (s)
6.Sebuah Katrol dengan Beban
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-percepatan-sudut_22.htmlhttp://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-percepatan-sudut_22.htmlhttp://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-percepatan-sudut_22.htmlhttp://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-percepatan-sudut_22.htmlhttp://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-percepatan-sudut_22.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/-NsjHt9eOp50/Uj-wdOUlDqI/AAAAAAAAFf0/c2SLUITTWts/s1600/Gerak+Melingkar+Berubah+Beraturan+(GMBB)_3.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-syJy_f5Ne4M/Uj-wTXto5jI/AAAAAAAAFfs/yDRdqCKfJ60/s1600/Gerak+Melingkar+Berubah+Beraturan+(GMBB)_2.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-OuRkJoQikrw/Uj-wMDbhEMI/AAAAAAAAFfg/YNDffoyGLDo/s1600/Gerak+Melingkar+Berubah+Beraturan+(GMBB)_1.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-NsjHt9eOp50/Uj-wdOUlDqI/AAAAAAAAFf0/c2SLUITTWts/s1600/Gerak+Melingkar+Berubah+Beraturan+(GMBB)_3.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-syJy_f5Ne4M/Uj-wTXto5jI/AAAAAAAAFfs/yDRdqCKfJ60/s1600/Gerak+Melingkar+Berubah+Beraturan+(GMBB)_2.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-OuRkJoQikrw/Uj-wMDbhEMI/AAAAAAAAFfg/YNDffoyGLDo/s1600/Gerak+Melingkar+Berubah+Beraturan+(GMBB)_1.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-NsjHt9eOp50/Uj-wdOUlDqI/AAAAAAAAFf0/c2SLUITTWts/s1600/Gerak+Melingkar+Berubah+Beraturan+(GMBB)_3.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-syJy_f5Ne4M/Uj-wTXto5jI/AAAAAAAAFfs/yDRdqCKfJ60/s1600/Gerak+Melingkar+Berubah+Beraturan+(GMBB)_2.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-OuRkJoQikrw/Uj-wMDbhEMI/AAAAAAAAFfg/YNDffoyGLDo/s1600/Gerak+Melingkar+Berubah+Beraturan+(GMBB)_1.jpghttp://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-percepatan-sudut_22.html
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
13/19
Untuk sebuah katrol dengan beban-beban seperti pada gambar
dibawah, maka berlaku
persamaan seperti berikut,
Bila dianggap M1 = M2 = M
Pada saat M1 berada diklem S maka gerak dipercepat dengan
persamaan (5). Pada saat melalui lubang A, benda m akan
tertinggal dan
M2 lolos melalui lubang A dan menuju titik B dengan kecepatan
konstan.
Karena M1 = M2, maka M2 + m berada dititik C, jika M1 dilepas
dari
klem maka M2+ m akan turun dari titik C ke B melewati titik A
dengan
gerak dipercepat.
7. Pesawat AtwoodPesawat atwood adalah alat yang digunakan untuk
yang menjelaskan hubungan antara
tegangan, energi pontensial dan energi kinetik dengan
menggunakan 2 pemberat (massa berbeda)
dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. Benda yang yang
lebih berat diletakan lebih tinggi
posisinya dibanding yang lebih ringan. Jadi benda yang berat
akan turun karena gravitasi dan
menarik benda yang lebih ringan karena ada tali dan katrol.
Gambar 1. Pesawat Atwood
Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan
untuk mengamati hukum mekanika gerak yang berubah beraturan.
Alat
ini mulai dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk
mengukur
percepatan gravitasig. Dalam kehiduapan sehari-hari kita bias
menemui
penerapan pesawat Atwood pada cara kerja lift. Sederhananya alat
ini
tersusun atas seutas tali yang dihubungkan dengan sebuah
katrol,
dimana pada ujung tali dikaitkan massa beban m1dan m2. Jika
massa
benda m1dan m2sama (m1= m2), maka keduanya akan diam. Akan
tetapi jika massa benda m2lebih besar dari pada massa
bendam1(m2>
m1), maka massa m1akan tertarik oleh massa benda m2.
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
14/19
Sederhananya pesawat atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung
dengan seutas kawat/tali.
Bila kedua benda massanya sama, keduanya akan diam. Tapi bila
salah satu lebih besar (misal
m1>m2). Maka kedua benda akan bergerak ke arah m1 dengan
dipercepat. Gaya penariknya
sesungguhnya adalah berat benda 1. Namun karena banda 2 juga
ditarik ke bawah (oleh
gravitasi), maka gaya penarik resultannya adalah berat benda 1
dikurangi berat benda 2.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
1. Pesawat Atwood Lengkap Tiang berskala Dua beban dengan tali
Beban tambahan (dua buah) Katrol Penjepit beban Penyangkut beban
(lempeng)
2. Jangka sorong3. Stopwatch
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
15/19
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Gerak Lurus Beraturan
1.
Beban m1, m2, dan m3 di timbang. (usahakan m1 = m2).2. Beban m1
di letakan pada penjepit P.3. Beban m2 dan m3terletak pada
kedudukan A.4. Kedudukan penyangkut beban B dan meja C di catat
(secara tabel).5. Bila penjepit P dilepas m2 dan m3 akan dipercepat
antara AB dan selanjutnya bergerak
beraturan antara BC setelah tambahan beban tersangkut di B.
Waktu yang di perlukan
untuk gerak anatar BC dicatat.
6. Percobaan diatas diulangi dengan mengubah kedudukan meja C
(ingat tinggi beban m2)7. Percobaan diatas diulangi dengan
menggunakan beban m3 yang lain.
Catatan :
Selama serangkaian pengamatan berlangsung jangan mengubah
kedudukan jarak antara A dan B.
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
16/19
3.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan
1. Rangkaian Pesawat Atwood diatur kembali seperti percobaan
gerak lurus baraturan.2. Kedudukan A dan B di catat (secara
tabel)3. Bila beban m1 di lepas, maka m2 dan m3 akan melakukan
gerak lurus berubah
beraturan antara A dan B, catatlah waktu yang diperlukan untuk
gerak ini.
4. Percobaan diatas diulangi dengan mengubah ubah kedudukan B.
Jarak AB dan waktuyang diperlukan selalu dicatat.
5. Percobaan diatas diulangi dengan mengubah beban m3.
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 DATA PENGAMATAN
Keadaan Ruangan P (cm) Hg T (oC) C (%)
Sebelum Percobaan 75,6 cm Hg 25o
C 71 %
Sesudah Percobaan 75,6 cm Hg 25o
C 70 %
Tabel 1 (Gerak Lurus Beraturan) 2M = 206,5 gr d = 12,96 cm R =
6,48 cm
No Massa (gram) s (cm) t (s) v (cm/s)
1 2
20 0,67 29,850
25 1,10 22,727
2 420 0,86 23,255
25 0,97 25,773
3 6
20 0,67 29,850
25 0,83 30,120
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
17/19
Tabel 2 (Gerak Lurus Berubah Beraturan) 2M = 206,5 gr d = 12,96
R = 6,48 cm
No Massa (gr) s (cm) t (s) a (cm/s2) I (gr.cm2) v (cm/s)
1 2
20 1,87 11,46 -1573 10,695
25 2,52 7,87 1702,2 9,920
2 4
20 1,40 20,40 -77026 14,285
25 1,72 16,95 871,71 14,534
3 6
20 1,16 29,85 -855792 17,241
25 1,32 28,73 -3292 18,939
4.2 PERHITUNGAN
2M = 206,5 gr
d = 12,96 cm
R = 6,48 cm
1. Gerak Lurus BeraturanKecepatan
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
18/19
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum kali ini mengenai Pesawat Atwood yang
merupakan alateksperimen, yang digunakan untuk mengamati hukum
mekanika gerak yang berubah beraturan
dan digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi
pontensial dan energi
kinetik dengan menggunakan 2 pemberat (massa berbeda)
dihubungkan dengan tali pada sebuah
katrol. Pada percobaan ini, dari 2 kali percobaan, yang pertama
dengan jarak 20 cm dan 25 cm
dalam satu kali percobaan. Praktikan harus mengamati gerak apa
yang terjadi pada bandul
tersebut serta hitung waktu yang di butuhkan bandul tersebut
dalam satu kali percobaan pada
sebuah katrol sederhana. Percobaan dilihat dari Gerak Lurus
Beraturan (GLB), perbedaan hanya
pada kecepatan dari 2 jarak yang berbeda. Percepatan pada GLB =
0 , yang telah di bahas pada
bab dasar teori sebelumnya.
Percepatan yang di alami oleh bandul hanya terdapat pada Gerak
Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) didapatkan hasil yang berbeda-beda dari hasil
kecepatan dan percepatan
yang terjadi pada bandul di setiap lempeng yang berbeda massa
nya. Sehingga di dapatkan lah
-
5/28/2018 Laporan Pesawat Atwood
19/19
hasil akhir yaitu momen inersia dari gerak lurus berubah
beraturan ini, yaitu sebesar . yang dapat
jika gerak bandul di beri beban atau lempeng dan hasil apa yang
didapat jika beban atau lempeng
pada bandul di hilangkan. sehingga percepatan atau perlambatan
kah yang
BAB VI
SIMPULAN
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar, 2013. Universitas Pakuan.
Bogor.
Nurfauziawati, Nova. Fisika Dasar Modul 2-Pesawat Atwood. 2010.
Universitas Padjajaran.
Bandung.