Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA JUDUL LAPORAN: PENGUKURAN OLEH: FACHRI WAHID SMA YPS SOROAKO 2011 1
15

Laporan Pengukuran

Dec 31, 2014

Download

Documents

Fachry Gates

V
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

JUDUL LAPORAN:

PENGUKURAN

OLEH:

FACHRI WAHIDSMA YPS SOROAKO

2011

1

Page 2: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

A. DASAR TEORI

1. Mengukur Panjang dengan Alat Ukur Jangka Sorong, dan Mikrometer Sekrup Dalam melakukan pengukuran orang selalu berhadapan dengan benda atau objek yang

diukur, alat ukur, dan satuan yang digunakan baik yang baku maupun yang tidak baku. Satuan

yang tak baku merupakan satuan yang nilainya tidak tetap dan tidak standart. Seorang petani

tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan

bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang insinyur

sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.

Alat ukur adalah alat yang digunakan dalam pengukuran dan mempunyai satuan yang

baku. Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang tradisional maupun

yang sudah menjadi produk teknologi modern. Untuk melengkapkan hasil pengukuran agar

lebih bermakna harus disertai satuan.

Satuan Panjang dalam SI adalah meter. Untuk mengukur panjang suatu benda haruslah dipilih

alat ukur yang sesuai dengan panjang benda yang diukur. Perhatikan tabel beberapa alat ukur

panjang di bawah ini.

Batas ukur alat Nama alat ukur yang

digunakan

Batas Ketelitian

Beberapa meter

Beberapa cm sampai 1

m

Diantara 1 cm sampai

10 cm

Kurang dari 2 cm

Meteran pita

Mistar

Jangka Sorong

Mikrometer sekrup

0,1 cm

0,1 cm

0,01 cm

0,001 cm

2

Page 3: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

A. Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai ketelitian 0,1 mm atau 0.01

cm. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter kelereng dan diameter bagian

dalam pipa. Jangka sorong mempunyai 2 bagian penting.

Bagian tetap (rahang tetap), skala tetap terkecil 1mm atau 0,1 cm.

Bagian yang dapat digeser (rahang geser). Pada rahang geser ini dilengkapi skala nonius.

Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 0,1mm.

Contoh Pengukuran dengan jangka sorong:

Tentukan diameter kelereng ?

B. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang paling teliti disbanding dengan

jangka sorong dan mistar, dengan ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat

digunakan untuk mengukur ketebalan plat alumunium, diameter kawat yang kecil dan benda

yang mempunyai ukuran kecil dan tipis.

3

Page 4: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Bagian-bagian skala mikrometer sekrup :

Skala utama

Skala terkecil dari skala utama adalah 0,1 mm.

Skala putar

Skala terkecil dari skala putar 0,01 mm, dengan batas ukur dari 0,01 mm – 0,50 mm

Contoh Pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup:

Tentukan diameter kawat ?

2. Mengukur Massa Benda

Untuk mengukur masssa benda dapat digunakan alat ukur timbangan dacin, timbangan

pasar, neraca Ohauss dua lengan dan tiga lengan, timbangan berat badan serta neraca digital.

A. Neraca Dua Lengan

Gambar 6. Neraca untuk menimbang emas Gambar 7. Neraca dua lengan

4

Page 5: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan neraca dua lengan baik itu timbangan dacin, Ohauss, timbangan pasar, cukup dengan cara meletakkan beban pada salah satu lengan, dan meletakkan massa kalibrasi standar pada lengan satunya. Amati sampai punggung lengan pada posisi sama mendatar.

B. Neraca Ohauss Tiga Lengan

Bagian – bagian Neraca Ohauss tiga lengan

Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,…..10gr, terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.

Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0, 100, 200, ………500 gr.

Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20 , ……..100 gr.

Gambar 8. Neraca Ohauss

Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan cara menjumlahkan skala

yang ditunjukan pada skala lengan depan, tengah dan belakang

Contoh Mengukur massa dengan neraca Ohauss tiga lengan:

Sebuah buku fisika kelas X ditimbang, setelah keadaan setimbang didapat keadaan lengan

depan, tengah dan belakang seperti pada gambar dibawah. Tentukan massa buku tersebut ?

5

Page 6: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Jawab:

1. Posisi anting depan 5,8 gram

2. Posisi anting tengah 300,0 gram

3. Posisi anting belakang 40,0 gram +

Massa buku fisika 345,8 gram

3. Mengukur Luas dan Volume benda

Bagaimanakah kita mengukur luas meja Belajar kita ? Volume minyak tanah dalam

drum, volume patung ?. Untuk benda–benda berbentuk teratur kita dapat mengukurnya secara

tidak langsung. Pertama kali kita hitung dulu ukuran benda yang misalnya panjang, lebar, tinggi,

diameter benda. Selanjutnya kita hitung luas atau volume benda dengan rumus yang sesuai

dengan bentuk benda. Misalnya luas meja dengan rumus panjang x lebar; Volume drum

merupakan hasil kali luas alas dengan tinggi drum.

Untuk benda yang berbentuk tidak teratur kita dapat menggunakan gelas ukur dan

gelas pancuran. Volume benda yang diukur sama dengan volume air digelas pancuran.

Gambar 9. Gelas berpancuran untuk mengukur volume batu

6

Page 7: Laporan Pengukuran

Gambar 10. AVOmeter

Gambar 12. Datum digital

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

4. Mengukur Massa Jenis Zat

Untuk mengukur massa jenis zat dapat diukur secara langsung dan tak langsung. Secara

tak langsung, terlebih dahulu kita mengukur massa dan volume benda. Kemudian menentukan

massa jenis benda dengan rumus massa dibagi dengan volume benda, atau =

mV . Untuk

massa jenis zat cair dapat dihitung secara langsung dengan alat yang dinamakan Hidrometer.

5. Mengukur Kuat Arus listrik atau Medan Magnet

Alat ukur besaran arus listrik dapat berupa ampermeter,

galvanometer, multitester/ AVO meter, sedangkan untuk mengukur

medan magnet dapat dipakai alat teslameter. AVO meter bahkan

dapat dipakai untuk mengukur besaran listrik lainnya seperti

hambatan listrik atau beda potensial listrik.

Dengan kemajuan teknologi banyak alat ukur yang dapat

menunjukkan datum-datum atau data pengukuran secara tepat dan

akurat, karena sudah menggunakan teknologi digital. Menggunakan

amperemeter digital mungkin lebih disukai daripada menggunakan

alat ukur sejenis yang manual.

Menggunakan teslameter digital lebih menguntungkan dari pada

teslameter jarum yang manual. Produsen alat-alat ukur digital telah

membuat sistem kalibrasi khusus pada alat-alat tersebut.

Orang yang hendak menggunakan alat ukur dalam pengukuran hendaknya memahami cara

menggunakannya dan cara membaca skala yang ditunjuk selama pengukuran. Salah satu

contoh adalah, untuk membaca pengukuran arus listrik biasanya digunakan cara sebagai

berikut.

7

Page 8: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Arus listrik =

skala yang ditunjukskala maksimum

X batas ukur

Gambar 14. Mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter yang disusun seri

Hal yang perlu diingat dalam pembacaan arus listrik menggunakan amperemeter adalah

bahwa amperemeter harus dirangkai seri dengan komponennya.

8

Page 9: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

B. ALAT DAN BAHAN

I. Pengukuran Mekanik:- Jangka Sorong- Mikrometer Sekrup- Neraca- Kubus- Silinder- Bola

II. Pengukuran Listrik:- Power Supply- Voltmeter- Amperemeter- Hambatan- Kabel

9

Page 10: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

C. DATA

I. Pengukuran Mekanik:

II. Pengukuran Listrik:

No Besaran Potensial Tegangan yang Terukur Arus (Power Supply) (Voltmeter) 1 3 V 2,8 volt 0,03 A 2 6 V 5,6 volt 0,058 A

3 9 V 8,2 volt 0,084 A

10

No Benda Massa Panjang Lebar Tinggi Diameter1 Kubus 66,6 gram 2 cm 2 cm 2 cm -

2 Silinder21,19 gram - - 2,98 cm 1 cm

3 Bola 1,05 gram - - - 0,62 cm

Page 11: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

D.ANALISIS DATA

I. Pengukuran Mekanik:

Benda Ukuran Massa Volume Massa Jenis

Kubus s = 2 cm 66,6 gram s3 = 23 = 8 cm3 m/v = 8,33 gram/cm3

Silindert = 2,98 cmd = 1 cmr = d/2 = 0,5 cm

21,19 gram

πr2t

= 227

0,52 3

= 2,36 cm3

m/v = 8,98 gram/cm3

Bolad = 0,62 cmr = d/2 = 0,31 cm

1,05 gram

43π r3

¿ 43

227

0,313

= 0,12

m/v = 8,75 gram/cm3

II. Pengukuran Listrik:

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

Kesimpulan yang saya dapatkan setelah melakukan percobaan di atas adalah pengukuran terhadap benda dapat dilakukan dengan menggunakan

11

Besaran Potensial(Power Supply)

Tegangan yang Terukur(V)

Arus (I) Hambatan (R)

3 volt 2,8 volt 0,03 A R = V/I = 93,33 Ω

6 volt 5,6 volt 0,058 A R = V/I = 96,55 Ω

9 volt 8,2 volt 0,084 A R = V/I = 97,62 Ω

Page 12: Laporan Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

berbagai macam alat ukur. Pebedaannya adalah setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Dengan menggunakan alat ukur yang tingkat ketelitian yang tinggi maka hasil pengukuran pun akan semakin akurat.

Saran:Adapun saran saya, saya harap ke depannya persediaan alat dan bahan

praktik bisa ditambah dan juga saya mengharapkan adanya perbaikan pada alat-alat praktik yang rusak atau menggantinya dengan yang baru. Dengan ini para praktikan bisa lebih mengefisiensikan waktu praktikum. Yang kedua kiranya untuk kegiatan praktikum selanjutnya kelompok praktik yang melakukan praktik dalam ruangan praktik hanya terdiri atas dua atau tiga kelompok. Hal ini untuk menghindari adanya kecurangan dari para praktikan dalam melakukan praktikum

12