Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan yang memungkinkan untuk terjadinya perkembangan fisik, intelektual, dan emosional individu secara optimal, sejauh perkembangan tersebut sesuai dengan perkembangan optimal individu-individu yang lain. Sementara itu, gangguan jiwa adalah suatu keadaan dengan adanya gejala klinis yang bermakna, serupa sindrom perilaku dan pola psikologik, yang berkaitan dengan adanya distress (tidak nyaman , tidak tentram dan rasa nyeri), distabilitas (tidak memapu mengerjakan pekerjaan sehari-hari), atau meningkatkan risiko kematian, kesahatan dan distabilitas. Gangguan jiwa terdiri dari beberapa macam termasuk diantaranya adalah waham atau delusi. Waham atau delusi adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak sesuai dengan kenyataan, tidak coco dengan intelegensia dan latar belakang budaya, selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar secara umum. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian Waham? 2. Apa saja jenis-jenis waham? 3. Apa penyebap waham? 4. Bagaimana tanda dan gejala waham? 5. Bagaiamana proses terjadinya waham? 6. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien Waham (Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi)? 1
29

LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

Jan 12, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan yangmemungkinkan untuk terjadinya perkembangan fisik,intelektual, dan emosional individu secara optimal,sejauh perkembangan tersebut sesuai denganperkembangan optimal individu-individu yang lain.

Sementara itu, gangguan jiwa adalah suatu keadaandengan adanya gejala klinis yang bermakna, serupasindrom perilaku dan pola psikologik, yang berkaitandengan adanya distress (tidak nyaman , tidak tentramdan rasa nyeri), distabilitas (tidak memapumengerjakan pekerjaan sehari-hari), ataumeningkatkan risiko kematian, kesahatan dandistabilitas.

Gangguan jiwa terdiri dari beberapa macam termasukdiantaranya adalah waham atau delusi. Waham ataudelusi adalah keyakinan tentang suatu pikiran yangkokoh, kuat, tidak sesuai dengan kenyataan, tidakcoco dengan intelegensia dan latar belakang budaya,selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihanbiarpun telah dibuktikan kemustahilannya ataukesalahannya atau tidak benar secara umum.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Waham?2. Apa saja jenis-jenis waham?3. Apa penyebap waham?4. Bagaimana tanda dan gejala waham?5. Bagaiamana proses terjadinya waham?6. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien Waham

(Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasidan Evaluasi)?

1

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

C. Tujuan

1. Tujuan UmumMemenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengajarmengenai Konsep dan Asuhan keperawatan pada pasiendengan Waham pada blok Jiwa ini.

2. Tujuan Khususa. Menjelaskan pengertian wahamb. Menyebutkan jenis-jenis wahamc. Menyebutkan penyebap wahamd. Menyebutkan tanda gejala wahame. Mengetahui proses terjadinya wahamf. Mengidentifikasi Asuhan keperawatan Waham

(Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan,Implementasi, dan Evaluasi)

2

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Waham

Waham adalah suatu keyakinan yang salah yangdipertahankan secara kuat/ terus menerus namun tidaksesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2011 :hal. 165).

Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokohdipertahankan walaupun tidak diyakini oleh oranglain dan bertentangan dengan realita normal. (Stuartdan Sunden, 1998).

Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuaidengan kenyataan yang tetap dipertahankan dan tidakdapat dirubah secara logis oleh oranglain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klienyang sudah kehilangan kontrol

Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dantidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebutmungkin aneh (misal mata saya adalah komputer yangdapat mengontrol dunia )atau bisa pula tidak anehhanya sangat tidak mungkin (misal FBI mengikutisaya) dan tetap dipertahankan bukti-bukti yang jelasuntuk mengoreksinya .Waham sering ditemui padagangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yangspesifik sering ditemukan pada skizophrenia.Semakinakut psikosis semakin sering ditemui wahamdisorganisasi dan waham tidak sistematis .

Waham (dellusi) adalah keyakinan individu yang tidakdapat divalidasi atau dibuktikan denganrealitas. Haber (1982) keyakinan individu tersebuttidak sesuai dengan tingkat intelektual dan latarbelakang budayanya. Rawlin (1993) dan tidak dapatdigoyahkan atau diubah dengan alasan yang

3

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

logis  (Cook and Fontain 1987)serta keyakinantersebut diucapkan berulang -ulang.

B. Jenis-jenis Waham

Jenis-jenis waham dapat dibagi sebagai berikut ini:

1. Waham KebesaranYaitu menyakini bahwa ia memiliki kebesaran ataukekuasaan khusus, diucapkan berulang kali, tetapitidak sesuai kenyataan. Contohnya “Saya iniadalah salah satu keturunan dari ratu Elizabeth diInggris lho. “ atau.”saya pernah menjabat sebagaipresiden Amerika Serikat sebelum Barak Obama”

2. Waham curigaYaitu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompokyang berusaha merugikan/mencederai dirinya,diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuaikenyataan. Contohnya “Saya tau anda ingin membunuhsaya karena iri dengan keberhasilan saya.”

3. Waham agamaYaitu memiliki keyakinan terhadap suatu agamasecara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapitidak sesuai kenyataan. Contohnya “ Kalau saya maumasuk surga saya harus menggunakan pakaian serbaputih setiap hari.”

4. Waham somatikYaitu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnyaterganggu/terserang penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “Saya terkena penyakit Kanker.” Setelah dilakukanpemeriksaan ternyata tidak ditemukan tanda-tandakanker namun pasien tetap mengatakan ia terserangkanker.

5. Waham nihilistikYaitu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal, diucapkan berulang kali, tetapi

4

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

tidak sesuai kenyataan. Contoh “ Ini kan alamkubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh.”

C. Penyebap Waham

Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir :waham yaitu Gangguan konsep diri : harga dirirendah. Harga diri adalah penilaian individu tentangpencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauhperilaku sesuai dengan ideal diri. Gangguan hargadiri dapat digambarkan sebagai perasaan negatifterhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, danmerasa gagal mencapai keinginan.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya waham adalah  :1.      Gagal melalui tahapan perkembangan dengansehat2.      Disingkirkan oleh orang lain dan merasakesepian3.      Hubungan yang tidak harmonis dengan oranglain4.      Perpisahan dengan orang yang dicintainya5.      Kegagalan yang sering dialami6.      Keturunan, paling sering pada kembar satutelur7.      Sering menggunakan penyelesaian masalah yangtidak sehat, misalnya    menyalahkan orang lain

Waham adalah anggapan tentang orang yanghypersensitif, dan mekanisme ego spesifik, reaksiformasi dan penyangkalan. Klien dengan wahammenggunakan mekanisme pertahanan reaksi formasi,penyangkalan dan proyeksi. Pada reaksi formasi,digunakan sebagai pertahanan melawan agresi,kebutuhan, ketergantungan dan perasaan cinta.Kebutuhan akan ketergantungan ditransformasikanmejadi kemandirian yang kokoh.

Penyangkalan, digunakan untuk menghindari kesadaranakan kenyataan  yang menyakitkan.  Proyeksidigunakan untuk melindungi diri dari mengenal impuls

5

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

yang tidak dapat di terima dari dirinya sendiri.Hypersensitifitas dan perasaan inferioritas telahdihipotesiskan telah menyebabkan reaksi formasi danproyeksi waham dan suporioritas.Waham juga dapat muncul dari hasil pengembanganpikiran rahasia yang menggunakan fantasi sebagaicara untuk meningkatkan harga diri mereka yangterluka. (kalpan dan Sadock 1997)

D. Tanda dan gejala Waham1. Kognitif

a. Tidak mampu membedakan nyata dengan tidak nyatab. Individu sangat percaya pada keyakinannyac. Sulit berfikir realitad. Tidak mampu mengambil keputusan

2. Afektifa. Situasi tidak sesuai dengan kenyataanb.  Afek tumpul

3. Prilaku dan Hubungan Sosiala. Hipersensitifb. Hubungan interpersonal dengan orang lain

dangkalc. Depresid. Ragu-rague. Mengancam secara verbalf. Aktifitas tidak tepatg. Streotifh. Impulsivei. Curiga

4. Fisika. Higiene kurangb. Muka pucatc. Sering menguapd. BB menurun

6

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

E. Proses terjadinya Waham1. Fase lack of human need

Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan –

kebutuhan klien baik secara fisik maupun psikis.

Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi pada

orang –orang dengan status social dan ekonomi sangat

terbatas. Biasanya klien sangat miskin dan

menderita. Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi

yang salah. Ada juga klien yang secara social dan

ekonomi tetapi kesenjangan antara reality dengan

self ideal sangat tinggi. Misalnya ia seorang

sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai

seorang yang dianggap sangat cerdas, sangat

berpengalaman dan diperhitungkan dalam kelompoknya.

Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan

bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi juga

oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang (life

span history).

2. Fase lack of self esteem

Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya

kesenjangan antara self ideal dan self reality

(kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan

yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan

sudah melampaui kemampuannya. Misalnya, saat

lingkungan sudah banyak yang kaya, menggunakan

7

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

teknologi komunikasi yang canggih, berpendidikan

tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas, seseorang

tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan

tersebut. Padahal self reality-nya sangat jauh. Dari

aspek pendidikan klien, materi, pengalaman,

pengaruh, support system semuanya sangat rendah

3. Fase control internal – eksternal

Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia

yakini atau apa – apa yang ia katakan adalah

kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai

dengan kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi

klien adalah sesuatu yang sangat berat, karena

kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan untuk dianggap

penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas

dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum

terpenuhi sejak kecil secara optimal. Lingkungan

sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa

sesuatu yang dinyatakan klien itu tidak benar,

tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena

besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan,

lingkungan hanya menjadi pendengar fasif tetapi

tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan

pengakuan klien tidak merugikan orang lain.

Fase environment support

Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam

lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung,

8

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang

dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena

seringnya diulang – ulang. Dari siniah mulai

terjadilah kerusakan control diri dan tidak

berfungsinya norma (super ego) yang ditandai dengan

tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.

4. Fase comforting

Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan

kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang

sama yaitu akan memercayai dan mendukungnya.

Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien

menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien

lebih sering menyendiri dan menghindari interaksi

social (isolasi social).

5. Fase improving

Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya – upaya

koreksi, setiap waktu keyakinan yang salah pada

klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering

berkaitan dengan traumatic masa lalu atau kebutuhan

– kebuthan yang tidak terpenuhi (rantai yang

hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk

dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri

dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang

keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta

memperkaya keyakinan religiusnya bahwa apa-apa yang

9

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada

konsekuensi social.

6. Proses terjadinya waham menurut Ns. Ali Mustofa

dijelaskan dalam pohon masalah sebagai berikut :

Kerusakan komunikasi verbal

risiko tinggi mencederai

diri sendiri, orang

lan, lingkungan

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN WAHAM

A. Pengkajian

Selama pengkajian saudara harus mendengarkan dan

memperhatikan semua informasi yang diberikan oleh

pasien tengang wahamnya. Untuk mempertahankan

hubungan saling percaya yang telah terbina jangan

menyangkal, menolak atau menerima keyakinan pasien.

Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat

digunakan sebagai panduan untuk mengkaji pasien

dengan waham :

10

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

1. Apakah pasien memiliki pikiran atau isi pikiran

yang berulang-ulang diungkapkan dan menetap

2. Pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu,

atau apakah pasien cemas secara berlebihan tentang

tubuh atau kesehatannya

3. Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda

disekitarnya aneh dan tidak nyata

4. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada

diluar tubuhnya

5. Apakah pasien pernah merasa di awasi atau

dibicarakan oleh orang lain

6. Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau

tindakannya dikontrol oleh orag lain atau

ketakutan dari luar

7. Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki

kekuatan fisik atau kekuatan lainnya atau yakin

bahwa orang lain membaca pikirannya

B. Diagnosa keperawatan Jiwa

Berdasarkan data yang diperoleh ditetapkan diagnosa

keperawatan yaitu :

1. Gangguan proses pikir : Waham

Sedangkan masalah keperawatan yang juga perlu dikaji

antara lain :

1. Risiko tinggi mencederai diri, orang lain dan

lingkungan

2. Kerusakan komunikasi verbal11

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

3. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

C. Rencana tindakan

N

O

DIAGNOS

A

PERENCANAAN

TUJUANKRITERIA

EVALUASIINTERVENSI

1 Ganggua

n

proses

pikir :

waham

TUM :

Klien

dapat

mengontro

l

wahamnya

TUK :

1. Klie

n

dapa

t

memb

ina

hubu

ngan

sali

ng

perc

aya

deng

an

pera

wat

1.1 Set

elah ...

X

interaks

i

klien :

a. Mau

menerima

kehadira

n

perawat

disampin

gnya

b. Mengatak

an mau

menerima

bantuan

perawat

c. Tidak

menunjuk

kan

tanda-

tanda

1.1 Bina

hubungan

saling

percaya

dengan klien

a. Beri salam

b. Perkenalkan

diri, Tanyakan

nama, serta

nama panggilan

yang disukai

c. Jelaskan tujuan

interaksi

d. Yakinkan klien

dalam keadaan

aman dan

perawat siap

menolong dan

mendampinginya

e. Yakinkan bahwa

kerahasiaan

klien akan

tetap terjaga

12

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

curiga

d. Mengijin

kan

duduk

disampin

g

f. Tunjukkan sikap

terbuka dan

jujur

g. Perhatikan

kebutuhan dasar

dan bantu

pasien

memenuhinyaTUK :

Klien

dapat

mengident

ifikasi

perasaan

yang

muncul

secara

berulang

dalam

pikiran

klien

1.2 Set

elah ...

X

interaks

i

Klien :

a. Klien

mencerit

akan

ide-ide

dan

perasaan

yang

muncul

secara

berulang

dalam

pikirann

ya

1.2 Bantu

klien untuk

mengungkapkan

perasaan dan

pikirannya

a. Diskusikan

dengan klien

pengalaman yang

dialami selama

ini termasuk

hubungan dengan

orang yang

berarti,

lingkungan

kerja, sekolah,

dsb

b. Dengarkan

pernyataan

klien dengan

empati tanpa

13

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

mendukung atau

menentang

pernyataan

wahamnya

c. Katakan perawat

dapat memahami

apa yang

diceritakan

klienTUK :

Klien

dapat

mengident

ifikasi

stresor

atau

pencetus

wahamnya

1.3 Set

elah ...

X

interaks

i klien

a. Dapat

menyebut

kan

kejadian

sesuai

dengan

urutan

waktu

serta

harapan

atau

kebutuha

n dasar

yang

1.3 Bantu

klien

mengidentifik

asi kebutuhan

yang tidak

terpenuhi

serta

kejadian yang

menjadi

faktor

pencetus

wahamnya

a. Diskusikan

dengan klien

tentang

kejadian-

kejadian

traumatik yang

menimbulkan

14

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

tidak

terpenuh

i

seperti

harga

diri,

rasa

aman,

dsb

b. Dapat

menyebut

kan

hubungan

antara

kejadian

traumati

k

kebutuha

n tidak

terpenuh

i dengan

wahamnya

rasa takut,

ansietas maupun

perasaan tidak

dihargai

b. Diskusikan

kebutuhan atau

harapan yang

belum terpenuhi

c. Diskusikan

cara-cara

mengatasi

kebutuhan yang

tidak terpenuhi

dan kejadian

traumatik

d. Diskusikan

dengan klien

antara

kejadian-

kejadian

tersebut dengan

wahamnyaTUK

Klien

dapat

mengident

ifikasi

wahamnya

1.4 Set

elah ...

X

interaks

i klien

menyebut

1.4 Bantu

klien

mengidentifik

asi keyakinan

yang salam

tentan

15

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

kan

perbedaa

n

pengalam

an nyata

dengan

pengalam

an

wahamnya

situasi yang

nyata (bila

klien sudah

siap)

a. Diskusikan

dengan klien

pengalaman

wahamnya tanpa

berargumentasi

b. Katakan kepada

klien akan

keraguan

perawat tehadap

pernyataan

klien

c. Diskusikan

dengan klien

respon perasaan

terhadap

wahamnya

d. Diskusikan

frekuensi,

intensitas dan

durasi

terjadinya

waham

e. Bantu klien

membedakan

16

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

situasi nyata

dengan situasi

yang

dipersepsikan

salah oleh

klienTUK

Klien

dapat

mengident

ifikasi

konsekuen

si dari

wahamnya

1.5 Set

elah ...

X

interaks

i klien

menjelas

kan

gangguan

fungsi

hidup

sehari-

hari

yang

diakibat

kan ide-

ide atau

pikirann

ya yang

tidak

sesuai

dengan

kenyataa

1.5 Diskusikan

tentang

pengalaman-

pengalaman

yang tidak

menguntungkan

sebagai

akibat dari

wahamnya

seperti :Ham

batan dalam

berinteraksi

dengan

keluarga,

Hambatan

dalam

interaksi

dengan orang

lain dalam

melakukan

aktivitas

sehari-hari

17

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

n

seperti

:

a. Hubungan

dengan

keluarga

b. Hubungan

dengan

orang

lain

c. Aktivita

s

sehari-

hari

d. Pekerjaa

n

e. Sekolah

f. Prestasi

, dsb

1.6 Ajak klien

melihat bahwa

waham

tersebut

adalah

masalah yang

membutuhkan

bantuan dari

orang lain

1.7 Diskusikan

dengan klien

tentang orang

atau tempat

ia dapat

meminta

bantuan

apabila

wahamnya

timbul atau

sulit di

kendalikan

TUK

Klien

dapat

melakukan

teknik

distraksi

1.6 Set

elah ...

X

interaks

i klien

melakuka

1.8 Diskusikan

hobi atau

aktivitas

yang

disukainya

1.9 Anjurkan

18

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

sebagai

cara

menghenti

kan

pikiran

yang

terpusat

pada

wahamnya

n

aktivita

s yang

konstruk

tif

sesuai

dengan

minatnya

yang

dapat

menglihk

an fokus

klien

dari

wahamnya

klien memilih

dan melakukan

aktivitas

yang

membutuhkan

perhatian dan

keterampilan

1.10 Ikut

sertakan

klien dalam

aktivitas

fisik yang

membutuhkan

perhatian

sebagai

pengisi waktu

luang

1.11 Libatkan

klien pada

topik-topik

yang nyata

1.12 Anjurkan

klien untuk

bertanggung

jawab secara

personal

dalam

mempertahanka

19

Page 20: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

n atau

meningkatkan

kesehatan dan

pemulihannya

1.13 Beri

penghargaan

bagi setiap

upaya klien

yang positifTUK

Klien

mendapat

dukungan

keluarga

1.7 Set

elah ...

X

interaks

i

keluarga

dapat

menjelas

kan

tentang

cara

memprakt

ekkan

cara

merawat

klien

waham

1.14 Diskusikan

pentingnya

peran

keluarga

sebagai

pendukung

untuk

mengatasi

waham

1.15 Diskusikan

potensi

keluarga

untuk

membantu

klien

mengatasi

waham

1.16 Jelaskan

pada keluarga

20

Page 21: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

tentang

a. Pengertian

waham

b. Tanda

gejala

waham

c. Penyebap

dan akibat

waham

d. Cara

merawat

klien

waham

1.17 Latih

keluarga cara

merawat waham

1.18 Tanyakan

perasaan

keluarga

setelah

mencoba cara

yang dilatih

1.19 Beri

pujian pada

keluarga atas

keterlibatann

ya merawat

klien di

21

Page 22: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

rumahTUK

Klien

dapat

memanfaat

kan obat

dengan

baik

1.8 Set

elah ...

X

interaks

i dengan

klien,

dapat

mendemon

strasika

n

pengguna

an obat

dengan

baik

1.9 Set

elah ...

X

interaks

i klien

menyebut

kan

akibat

berhenti

minum

obat

tanpa

konsulta

1.20 Diskusikan

dengan klien

tentang

manfaat dan

kerugian

tidak minum

obat

1.21 Pantau

klien saat

penggunaan

obat, beri

pujian jika

klien

menggunakan

obat dengan

benar

1.22 Diskusikan

akibat klien

berhenti

minum obat

tanpa

konsultasi

dengan dokter

1.23 Anjurakan

klien untuk

konsultasi

kepada

22

Page 23: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

si

dengan

dokter

perawat atau

dokter jika

terjadi hal-

hal yang

tidak

diinginkan.

23

Page 24: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

STRATEGI PELAKSANAAN

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PASIEN WAHAMSP 1 PASIEN

1. Identifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi2. Bicarakan konteks realita3. Latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya4. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan pasien

SP 2 PASIEN1. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp 1)2. Identifikasi potensi/kemampuan yang dimiliki3. Pilih dan latih potensi/kemampuan yang dimiliki4. Masukkan ke dalam jadual kegiatan pasien

SP 3 PASIEN1. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp1 & Sp2)2. Pilih kemampuan lain yang dapat dilakukan3. Pilih dan latih potensi kemampuan lain yang

dimiliki4. Masukkan ke dalam jadual kegiatan pasien

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KELUARGASP 1 KELUARGA

1. Identifikasi masalah keluarga dalam merawatpasien

2. Jelaskan proses terjadinya waham3. Jelaskan tentang cara merawat pasien waham4. Latih (simulasi) cara merawat5. RTL keluarga/jadual untuk merawat pasien

SP 2 KELUARGA1. Evaluasi kemampuan Sp 12. Latih keluarga cara merawat (langsung ke

pasien)

24

Page 25: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

3. Susun RTL keluarga

SP 3 KELUARGA1. Evaluasi kemampuan keluarga2. Evaluasi kemampuan pasien3. RTL keluarga : follow up dan rujukan

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan yang dilakukan disesuaikandengan rencana keperawatan dan strategi pelaksanaanyang telah disusun.

E. Evaluasi

Lakukan evaluasi setelah dilakukannya implementasi.Contoh lembar evaluasi sebagai berikut :

PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN MASALAH WAHAM

NAMA PASIEN :RUANGAN :NAMA PERAWAT :NO KEMAMPUAN TANGGALA Pasien

1 Berkomunikasi sesuaidengan kemampuan

2Menyebutkan caramemenuhi kebutuhanyang tidak terpenuhi

3Mempraktikkan caramemenuhi kebutuhanyang tidak terpenuhi

4 Menyebutkan kemampuanpositif yang dimilik

5 Mempraktikkankemampuan positif yang

25

Page 26: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

dimiliki

6Menyebutkan jenisjadwal dan waktu minumobat

7Melakukan jadwalaktivitas dan minumobat sehari-hari

B Keluarga

1Menyebutkan pengertianwaham dan prosesterjadinya waham

2 Menyebutkan caramerawat pasien waham

3 Mempraktikkan caramerawat pasien waham

4Membuat jadwalaktivitas dan minumobat untuk klien

26

Page 27: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Waham adalah anggapan tentang orang yang

hypersensitif, dan mekanisme ego spesifik, reaksi

formasi dan penyangkalan. Klien dengan waham

menggunakan mekanisme pertahanan reaksi formasi,

penyangkalan dan proyeksi. Pada reaksi formasi,

digunakan sebagai pertahanan melawan agresi,

kebutuhan, ketergantungan dan perasaan cinta.

Kebutuhan akan ketergantungan ditransformasikan

mejadi kemandirian yang kokoh.

Penyangkalan, digunakan untuk menghindari

kesadaran akan kenyataan  yang

menyakitkan.  Proyeksi digunakan untuk melindungi

diri dari mengenal impuls yang tidak dapat di terima

dari dirinya sendiri. Hypersensitifitas dan perasaan

inferioritas telah dihipotesiskan telah menyebabkan

reaksi formasi dan proyeksi waham dan suporioritas.

Waham juga dapat muncul dari hasil pengembangan

pikiran rahasia yang menggunakan fantasi sebagai

cara untuk meningkatkan harga diri mereka yang

terluka. (kalpan dan Sadock 1997).

Tindakan keperawatan jiwa yang diberikan antara

lain BHSP, tidak mendukung atapun menyangkal Waham

pasien, mempertahankan pasien untuk tetap pada

realita, mengajarkan cara minum obat dan

27

Page 28: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

mempertahankan pengobatan, serta dapat juga

diberikan tindakan keperawatan untuk keluarga.

A. Saran

Sebagai tenaga kesehatan jiwa, kita hendaknya

memperhatikan setiap aspek yang mungkin dapat

mempengaruhi Waham seseorang, seperti lingkungan,

keluarga dan faktor-faktor lain yang mungkin

mendukung waham yang dialami. Sehingga dengan

mengidentifikasi setiap aspek yang mungkin

berpengaruh, diharapakan tindakan keperawatan yang

diberikan sesuai dan dapat menghasilakan hasil yang

optimal.

28

Page 29: LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan JiwaKomunitas : CMHN (Basic Course). Jakarta : EGC

Ns. Mustofa, Ali. 2013. Buku Saku Keperawatan JiwaUntuk Praktisi dan Mahasiswa Keperawatan.

http://ppnikesdambrw.wordpress.com/askep-jiwa-waham/(diakses pada tanggal 23 Desember 2013 pukul22 : 27 wita)

http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-waham.html(diakses pada tanggal 23 Desember 2013 pukul22 : 40 wita)

http://ahmadfirmanismail.blogspot.com/2012/06/askep-waham.html (diakses pada tanggal 23 Desember2013 pukul 22 : 45 wita)

29