Top Banner

of 22

Laporan Pendahuluan Pada Bronkitis

Oct 15, 2015

Download

Documents

bronkitis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN PENDAHULUAN PADA BRONKITISA.Konsep Dasar Penyakit1.Definisi PengertianBronchitis adalah peradangan dari satu atau lebih bronchus (Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 25).Bronchitis adalah radang cabang-cabang tenggorokan.Bronchitis adalah suatu penyakit yang ditandai oleh adanya inflamasi bronchus (Perawatan Anak Sakit, Ngastiyah, hal. 55)Bronkitis adala suatu infeksi saluran pernafasan yang menyebabkan inflamasi yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang bermanisfestasi sebagai batuk, dan biasanya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu. (Rahajoe, 2012)2.Penyebab1) Faktor Predisposisia.Alergi b.Perubahan cuacac.Polusi udara2) Faktor presipitasiVirus, misalnya : Respiratori sincyfial virus (RSV) , virus influenza, virus parainfluenza, dan coxsackie virus.3.PatofisiologiMasuknya infeksi viral, bakteri, polutan, kedinginan, kelelahan dan malnutrisi pada anak dapat mengakibatkan terjadinya hiperemia membran mukosa pada dinding bronchus dan terjadi desquamasi mukosa yang dapat mengakibatkan udem pada dinding bronchus. Selanjutnya, dapat mengakibatkan infiltrasi leukosit dari submukosa bronchus. Dan akan terjadi produksi eksudat mucopurelent pada proses ini ditandai dengan batuk-batuk kecil ini sebagai respon tubuh.Silia bronchus berfungsi untuk sel fagosit memfagosit dari sel-sel yang rusuk dan dapat mengakibatkan pembesaran pada limfe dimana sebagai tanda adanya peradangan. Dimana terjadi gangguan limfe. Bakteri yang masuk dapat menginfeksi bronchus yang dapat mengakibatkan akumulasi sel dan eksudat mucopurulent dan dapat terjadi obstruksi jalan nafas.4.Klasifikasia. Bronkitis AkutBronkitis akut pada bayi dan anak biasanya juga bersama dengan trakeitis, merupakan penyakit saluran napas akut (ISNA) yang sering dijumpai.b. Bronkitis Kronik dan atau Batuk BerulangBronkitis Kronik dan atau berulang adalah kedaan klinis yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang-kurangnya selama 2 minggu berturut-turut dan atau berulang paling sedikit 3 kali dalam 3 bulan dengan atau tanpa disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya (KONIKA, 1981). Dengan memakai batasan ini maka secara jelas terlihat bahwa Bronkitis Kronik termasuk dalam kelompok BKB tersebut. Dalam keadaan kurangnya data penyelidikan mengenai Bronkitis Kronik pada anak maka untuk menegakkan diagnosa Bronkitis Kronik baru dapat ditegakkan setelah menyingkirkan semua penyebab lainnya dari BKB.

5.Gejala KlinisMenurut Gunadi Santoso dan Makmuri (1994), tanda dan gejala yang ada yaitu :- Biasanya tidak demam, walaupun ada tetapi rendah- Keadaan umum baik, tidak tampak sakit, tidak sesak- Mungkin disertai nasofaringitis atau konjungtivitis- Pada paru didapatkan suara napas yang kasarMenurut Ngastiyah (1997), yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama, yaitu :- Batuk siang dan malam terutama pada dini hari yang menyebabkan klien murang istirahat- Daya tahan tubuh klien yang menurun- Anoreksia sehingga berat badan klien sukar naik- Kesenangan anak untuk bermain terganggu- Konsentrasi belajar anak menurun6.Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik : fokus dadaInspeksi : Irama, kedalaman, frekuensi pernapasan,Kesimetrisan dinding dada saat bernapas,Penggunaan otot bantu pernapasan,Cuping hidung, cyanosis pada ekstremitas. pasien biasanya tampak kurus dengan barrel-shaped chest (diameter anteroposterior dada meningkat) kremitus taktil dada berkurang atau tidak adaPalpasi : Kesimetrisan dinding dada,Taktil fremitus,Letak trakheaAuskultasi : Ronkhi, vokal fremitusPerkusi : Resonance, perkusi dada hipersonor, peranjakan hak mengecil, batas paru hati lebih rendah, pekak jantung berkurang.Suara nafas berkurang dengan ekspirasi memanjang7.Pemeriksaan diagnostic/penunjanga. Tes fungsi paru-parub. Gas darah arteriFungsinya untuk mendeteksi komplikasi infeksi dan pembiakan dahak untuk menemukan bakteri penyebabnya.c. Rongrn dada Fungsinya untuk menyingkirkan kemungkinan kolaps paru segmental dan lobber, benda asing dalam saluran nafas dan tubercolusis.d. Analisa gas daraha) PaO2 : rendah (normal 25-100 mmHg)b) PaO2 : tinggi (normal 36-44 mmHg)c) Saturasi hemoglobin menurun, eritopesis bertambah.8.Terapi/Tindakan Penanganan1. Tindakan keperawatana. Pada tidakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarkan sputum.b. Sering mengubah posisic. Banyak minumd. Inhalasi e. Nebulizer 2. Tindakan medisa. Jangan beri obat antihistaminb. Beri antibiotic bila ada kecurigaan infeksi bacterialc. Dapat diberi efedrin 0,5-1 mg/kg bb 3x sehari.d. Chloral hidrat 30 mg/ kg bb sebagai sedative.9.KomplikasiAda beberapa komplikasi bronchitis yang dapat dijumpai pada pasien, antara lain :a.Bronchitis kronikb.Pneumonia dengan atau tanpa atelektaksis, bronchitis sering mengalami infeksi berulang biasanya sekunder terhadap infeksi pada saluran nafas bagian atas. Hal ini sering terjadi pada mereka drainase sputumnya kurang baik.c.Pleuritis. Komplikasi ini dapat timbul bersama dengan timbulnya pneumonia. Umumnya pleuritis sicca pada daerah yang terkena.d.Efusi pleura atau empisemae.Abses metastasis diotak, akibat septikemi oleh kuman penyebab infeksi supuratif pada bronkus. Sering menjadi penyebab kematianf.Haemaptoe terjadi kerena pecahnya pembuluh darah cabang vena ( arteri pulmonalis ) , cabang arteri ( arteri bronchialis ) atau anastomisis pembuluh darah. Komplikasi haemaptoe hebat dan tidak terkendali merupakan tindakan beah gawat darurat.g.Sinusitis merupakan bagian dari komplikasi bronchitis pada saluran nafash.Kor pulmonal kronik pada kasus ini bila terjadi anastomisis cabang-cabang arteri dan vena pulmonalis pada dinding bronkus akan terjadi arterio-venous shunt, terjadi gangguan oksigenasi darah, timbul sianosis sentral, selanjutnya terjadi hipoksemia. Pada keadaan lanjut akan terjadi hipertensi pulmonal, kor pulmoner kronik,. Selanjutnya akan terjadi gagal jantung kanan.i.Kegagalan pernafasan merupakan komlikasi paling akhir pada bronchitis yang berat da luasj.Amiloidosis keadaan ini merupakan perubahan degeneratif, sebagai komplikasi klasik dan jarang terjadi. Pada pasien yang mengalami komplikasi ini dapat ditemukan pembesaran hati dan limpa serta proteinurea.

B.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan1.PengkajianData dasar pengkajian pada pasien dengan bronchitis a) Aktivitas/ istirahatGejala : keletihan, kelelahan, malaise, ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari, ketidakmampuan untuk tidur, dipsnea pada saat istirahat.Tanda: keletihan, gelisah.b) SirkulasiGejala: pembengkakan pada ekstremitas bawahTanda: peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi jantung.c) Integritas egoGejala: peningkatan factor resiko, perubahan pola hidupTanda: ansietas, ketakutan, peka rangsangd) Makanan / cairanGejala: mual/muntah, nafsu makan menurun atau anorexiaTanda:ketidakmampuan untuk makane) HygienisGejala: penurunan kemampuan atau peningkatan kebutuhanTanda: kebersihan buruk, bau badanf) PernafasanGejala: batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari selama 3 bulan, episode batuk hilang timbul.Tanda: pernafasan biasa atau cepat, penggunaan oto bantu pernafasan, bentuk barel chest,gerakan diafragma minimal, bunyi nafas ronchi, perkusi hiper resonan pada area paru-paru, warna pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku.g) KeamananGejala: riwayat reaksi alergi terhadap zat atau factor lingkungan.Tanda: penururnan libidoh) Interaksi social Gejala: hubungan ketergantungan.Tanda: ketidakmampuan mempertahankan suara karena disstres pernafasan.2.Diagnosa Keperawatan yang Muncul a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret.b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekresi, spasme bronchus.c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi, mukus.d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispnoe, anoreksia, mual muntah.e. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan menetapnya sekret, proses penyakit kronis.f. Intoleransiaktifitas berhubungan dengan insufisiensi ventilasi dan oksigenasi.g. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.h. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan dirumah.3.Rencana Asuhan KeperawatanNODIAGNOSAKEPERAWATANTUJUAN DAN CRITERIA HASIL (NOC)INTERVENSI (NIC)

1Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif

Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.

Batasan Karakteristik :-Dispneu, Penurunan suara nafas-Orthopneu-Cyanosis-Kelainan suara nafas (rales, wheezing)-Kesulitan berbicara-Batuk, tidak efekotif atau tidak ada-Mata melebar-Produksi sputum-Gelisah-Perubahan frekuensi dan irama nafas

Faktor-faktor yang berhubungan:-Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi-Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.-Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.

NOC :Respiratory status : VentilationRespiratory status : Airway patencyAspiration Control

Kriteria Hasil :Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafasNIC :Airway suctionPastikan kebutuhan oral / tracheal suctioningAuskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioningMinta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakealGunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakanAnjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakealMonitor status oksigen pasienAjarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksionHentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.

Airway ManagementBuka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perluPosisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasiIdentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatanPasang mayo bila perluLakukan fisioterapi dada jika perluKeluarkan sekret dengan batuk atau suctionAuskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahanLakukan suction pada mayoBerikan bronkodilator bila perluBerikan pelembab udara Kassa basah NaCl LembabAtur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.Monitor respirasi dan status O2

2Gangguan Pertukaran gas

Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau pengeluaran karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli

Batasan karakteristik :Gangguan penglihatanPenurunan CO2TakikardiHiperkapniaKeletihansomnolenIritabilitasHypoxiakebingunganDyspnoenasal faringAGD Normalsianosiswarna kulit abnormal (pucat, kehitaman)Hipoksemiahiperkarbiasakit kepala ketika bangunfrekuensi dan kedalaman nafas abnormal

Faktor faktor yang berhubungan :ketidakseimbangan perfusi ventilasiperubahan membran kapiler-alveolarNOC :Respiratory Status : Gas exchangeRespiratory Status : ventilationVital Sign StatusKriteria Hasil :Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuatMemelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasanMendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)Tanda tanda vital dalam rentang normalNIC :Airway ManagementBuka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perluPosisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasiIdentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatanPasang mayo bila perluLakukan fisioterapi dada jika perluKeluarkan sekret dengan batuk atau suctionAuskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahanLakukan suction pada mayoBerika bronkodilator bial perluBarikan pelembab udaraAtur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.Monitor respirasi dan status O2

Respiratory MonitoringMonitor rata rata, kedalaman, irama dan usaha respirasiCatat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostalMonitor suara nafas, seperti dengkurMonitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biotCatat lokasi trakeaMonitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis)Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahanTentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utamaauskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya

3Pola Nafas tidak efektif

Definisi : Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat

Batasan karakteristik :-Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi-Penurunan pertukaran udara per menit-Menggunakan otot pernafasan tambahan-Nasal flaring-Dyspnea-Orthopnea-Perubahan penyimpangan dada-Nafas pendek-Assumption of 3-point position-Pernafasan pursed-lip-Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama-Peningkatan diameter anterior-posterior-Pernafasan rata-rata/minimalBayi : < 25 atau > 60Usia 1-4 : < 20 atau > 30Usia 5-14 : < 14 atau > 25Usia > 14 : < 11 atau > 24-Kedalaman pernafasanDewasa volume tidalnya 500 ml saat istirahatBayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg-Timing rasio-Penurunan kapasitas vital

Faktor yang berhubungan :-Hiperventilasi-Deformitas tulang-Kelainan bentuk dinding dada-Penurunan energi/kelelahan-Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal-Obesitas-Posisi tubuh-Kelelahan otot pernafasan-Hipoventilasi sindrom-Nyeri-Kecemasan-Disfungsi Neuromuskuler-Kerusakan persepsi/kognitif-Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang-Imaturitas Neurologis

NOC :Respiratory status : VentilationRespiratory status : Airway patencyVital sign StatusKriteria Hasil :Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)NIC :Airway ManagementBuka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perluPosisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasiIdentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatanPasang mayo bila perluLakukan fisioterapi dada jika perluKeluarkan sekret dengan batuk atau suctionAuskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahanLakukan suction pada mayoBerikan bronkodilator bila perluBerikan pelembab udara Kassa basah NaCl LembabAtur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.Monitor respirasi dan status O2

Terapi OksigenBersihkan mulut, hidung dan secret trakeaPertahankan jalan nafas yang patenAtur peralatan oksigenasiMonitor aliran oksigenPertahankan posisi pasienOnservasi adanya tanda tanda hipoventilasiMonitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

4Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.

Batasan karakteristik :-Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal-Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance)-Membran mukosa dan konjungtiva pucat-Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah-Luka, inflamasi pada rongga mulut-Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan-Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan-Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa-Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan-Miskonsepsi-Kehilangan BB dengan makanan cukup-Keengganan untuk makan-Kram pada abdomen-Tonus otot jelek-Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi-Kurang berminat terhadap makanan-Pembuluh darah kapiler mulai rapuh-Diare dan atau steatorrhea-Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok)-Suara usus hiperaktif-Kurangnya informasi, misinformasi

Faktor-faktor yang berhubungan :Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.NOC :Nutritional Status : food and Fluid IntakeKriteria Hasil :Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuanBerat badan ideal sesuai dengan tinggi badanMampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisiTidak ada tanda tanda malnutrisiTidak terjadi penurunan berat badan yang berartiNIC :Nutrition ManagementKaji adanya alergi makananKolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake FeAnjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin CBerikan substansi gulaYakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasiBerikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kaloriBerikan informasi tentang kebutuhan nutrisiKaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition MonitoringBB pasien dalam batas normalMonitor adanya penurunan berat badanMonitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukanMonitor interaksi anak atau orangtua selama makanMonitor lingkungan selama makanJadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makanMonitor kulit kering dan perubahan pigmentasiMonitor turgor kulitMonitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patahMonitor mual dan muntahMonitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar HtMonitor makanan kesukaanMonitor pertumbuhan dan perkembanganMonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtivaMonitor kalori dan intake nuntrisiCatat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

5Resiko infeksi

Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen

Faktor-faktor resiko :-Prosedur Infasif-Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen-Trauma-Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan-Ruptur membran amnion-Agen farmasi (imunosupresan)-Malnutrisi-Peningkatan paparan lingkungan patogen-Imonusupresi-Ketidakadekuatan imum buatan-Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)-Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)-Penyakit kronikNOC :Immune StatusKnowledge : Infection controlRisk controlKriteria Hasil :Klien bebas dari tanda dan gejala infeksiMendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksiJumlah leukosit dalam batas normalMenunjukkan perilaku hidup sehat

NIC :Infection Control (Kontrol infeksi)Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lainPertahankan teknik isolasiBatasi pengunjung bila perluInstruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasienGunakan sabun antimikrobia untuk cuci tanganCuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtanGunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindungPertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alatGanti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umumGunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencingTingktkan intake nutrisiBerikan terapi antibiotik bila perlu

Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokalMonitor hitung granulosit, WBCMonitor kerentanan terhadap infeksiBatasi pengunjungSaring pengunjung terhadap penyakit menularPartahankan teknik aspesis pada pasien yang beresikoPertahankan teknik isolasi k/pBerikan perawatan kuliat pada area epidemaInspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainaseIspeksi kondisi luka / insisi bedahDorong masukkan nutrisi yang cukupDorong masukan cairanDorong istirahatInstruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resepAjarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksiAjarkan cara menghindari infeksiLaporkan kecurigaan infeksiLaporkan kultur positif

6Intoleransi aktivitas b/d curah jantung yang rendah, ketidakmampuan memenuhi metabolisme otot rangka, kongesti pulmonal yang menimbulkan hipoksinia, dyspneu dan status nutrisi yang buruk selama sakit

Intoleransi aktivitas b/d fatigueDefinisi : Ketidakcukupan energu secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.

Batasan karakteristik :a.melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.b.Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitasc.Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemiad.Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.

Faktor factor yang berhubungan :Tirah Baring atau imobilisasiKelemahan menyeluruhKetidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhanGaya hidup yang dipertahankan.NOC :Energy conservationSelf Care : ADLsKriteria Hasil :Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RRMampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri

NIC :Energy ManagementObservasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitasDorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasanKaji adanya factor yang menyebabkan kelelahanMonitor nutrisi dan sumber energi tangadekuatMonitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihanMonitor respon kardivaskuler terhadap aktivitasMonitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien

Activity TherapyKolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukanBantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan socialBantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkanBantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krekBantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukaiBantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luangBantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitasSediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitasBantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatanMonitor respon fisik, emoi, social dan spiritual

7Cemas b/d penyakit kritis, takut kematian atau kecacatan, perubahan peran dalam lingkungan social atau ketidakmampuan yang permanen.

Definisi :Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakanDitandai denganGelisahInsomniaResahKetakutanSedihFokus pada diriKekhawatiranCemas

NOC :Anxiety controlCopingImpulse controlKriteria Hasil :Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemasMengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemasVital sign dalam batas normalPostur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

NIC :Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)Gunakan pendekatan yang menenangkanNyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasienJelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedurPahami prespektif pasien terhdap situasi stresTemani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takutBerikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosisDorong keluarga untuk menemani anakLakukan back / neck rubDengarkan dengan penuh perhatianIdentifikasi tingkat kecemasanBantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasanDorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsiInstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasiBarikan obat untuk mengurangi kecemasan

8Kurang pengetahuan b/d keterbatasan pengetahuan penyakitnya, tindakan yang dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan perubahan gaya hidup

Definisi :Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.

Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.

Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.NOC :Kowlwdge : disease processKowledge : health BehaviorKriteria Hasil :Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatanPasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benarPasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.

NIC :Teaching : disease Process1.Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik2.Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.3.Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat4.Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat5.Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat6.Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat7.Hindari harapan yang kosong8.Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat9.Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit10.Diskusikan pilihan terapi atau penanganan11.Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan12.Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat13.Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat14.Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

Daftar PustakaNgastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGCSetiano, Wiwing. 2014. LAPORAN PENDAHULUAN BRONKITIS. ( dalam http://lpkeperawatan.blogspot.com/2014/01/laporan-pendahuluan-bronkitis.html#.U3YK4NKSyug ) diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 20.00 witaWahyudianto, Eko. 2012. BRONKITIS ( Dalam http://wahyudianto-eko.blogspot.com/2012/02/bronkitis.html ) diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 20.05 witaKartika, Virly. 2012. Laporan Pendahuluan Bronkitis ( dalam http://duniavirly.blogspot.com/2012/02/laporan-pendahuluan-bronkitis.html ) diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 20.08 witaRasiyd, Abu. 2013. ASKEP BRONKHITIS PADA BAYI/ANAK ( dalam http://asuhankeperawatankesehatan.blogspot.com/2013/02/askep-bronkhitis-pada-bayianak.html ) diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 20.12 wita