Top Banner
BAB 2 LAPORAN KASUS BRONCHITIS Pengkajian tgl : 09/01/2014 Jam : 10.00 WIB Sumber data : Ibu kandung/ status pasien No. RM : 68-xx-xx Tanggal MRS : 06/01/20134 Dx. Masuk : Bronkhitis Paviliun : 14 Ruang/Kelas : 112.3 Identitas Identitas Anak Identitas Orang Tua Nama Usia Tanggal Lahir Jenis Kelamin Anak ke : An. J : 1 tahun : 14/ 09/2012 : Perempuan : Pertama Nama Ayah Nama Ibu Pekerjaan ayah/ibu Pendidikan ayah/ibu Agama Suku/bangsa Alamat : Tn. S : Ny. F : Swasta : SMA : Islam : Jawa : Surabaya 1
31

Bab 2 Laporan Kasus Bronkitis

Sep 03, 2015

Download

Documents

Bro Indra

H
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB 2LAPORAN KASUS BRONCHITIS

Pengkajian tgl: 09/01/2014Jam: 10.00 WIB

Sumber data: Ibu kandung/status pasien No. RM: 68-xx-xx

Tanggal MRS: 06/01/20134Dx. Masuk: Bronkhitis

Paviliun: 14

Ruang/Kelas: 112.3

IdentitasIdentitas AnakIdentitas Orang Tua

NamaUsia Tanggal LahirJenis KelaminAnak ke : An. J: 1 tahun: 14/ 09/2012: Perempuan: PertamaNama AyahNama IbuPekerjaan ayah/ibuPendidikan ayah/ibuAgamaSuku/bangsaAlamat: Tn. S: Ny. F: Swasta : SMA: Islam: Jawa: Surabaya

Riwayat Sakit dan KesehatanKeluhan UtamaIbu mengungkapkan anaknya batuk keras namun tidak bisa mengeluarkan sekretRiwayat penyakit sekarangSejak tanggal 03-01-2014 An. J batuk, ada riak tapi susah dikeluarkan, suara napas grok-grok, panas, muntah sebanyak 4 kali, makan dan minum berkurang, oleh keluarga diberikan obat panadol 3 kali sehari, Thermorex 3 kali sehari, namun kondisi tidak ada perubahan. Akhirnya pada tanggal 06-01-2014 keluarga membawa anak J. ke IGD RSK jam 17.05 dengan KU saat datang batuk, ada riak tapi susah keluar, suara napas grok-grok, akral hangat, pasien tampak lemah. TTV: suhu 37,80C, RR 48x/menit, GCS 4-5-6. Mendapat terapi O2 Nasal 2 lpm, D5 0,225 Ns750 CC/24 J, nebulizer Bisolvon PZ 1:2 CC, Ventolin 1/3 respul+ PZ 2 cc. Kemudian oleh dokter IGD dikonsulkan ke Sp A dan menyarankan untuk MRS dan mendapat advis D5 0,225 NS 750 cc/hari, Fortum 3 x1/3 gr iv, Salbutamol 0,4 mg/Mucopect 4,5mg dijadikan puyer 3x1 bungkus/oral, Dumin 100mg/Novalgin 100mg dijadikan puyer 4x1 bungkus/oral, Indexon 3x1/2 amp iv, Ventolin 3x3/4 respul, Pulmicort 3x3/4 respul. Jam 19:17 anak J MRS di pav 14, keadaan umum saat datang akral hangat, nadi kuat, batuk, Pilek, pernapasan cuping hidung (-), sesak (+), ronkhi, retrasi dada (+), SpO2 98% dengan O2 nasal 2 lpm, pasien mendapat terapi tambahan Meixam 3x 1/3 gr iv. Jam 23.00 WIB Keadaan umum akral hangat, nadi kuat, tangis kuat, retraksi dada (+),O2 nasal 2 lpm, sesak (+), batuk (+), TTV : Suhu 36,4 0C, 40x/menit.Tanggal 07-01-2014Keadaan umum akral hangat, tangis kuat, sesak ringan, retraksi dada (+) ringan, RR 28x/menit, SpO2 98%, batuk tapi secret tidak bisa dikeluarkan, suhu 37,7 0C, diare 1 kali dengan konsistensi cair. Advis dokter O2 dilepas dan pasien dilakukan pemeriksaan DL dengan hasil Hb 11,0 g/dL, Trombosit 342 x 10 9 /L, Hematokrit 32,6 %, CRP < 8, Leukosit 9,37 x 10 9 /L, dan dilakukan thorax photo dengan hasil Bronkhitis. Pasien sudah bisa minum air putih dan susu 210 cc dengan frekuensi 5 x/hari, jam 18.00 WIB dokter menganjurkan infus dilepas, dan dianjurkan untuk diet nasi tim. Tanggal 08-01-2014Keadaan umum akral hangat, nadi kuat, batuk, slem tidak dapat dikeluarkan,retraksi dada ringan, suhu 37,50C, RR 24x/menit, pasien tidak sesak. Terapi tetap.Tanggal 09-01-2014Jam 08.00, keadaan umum akral hangat, nadi kuat, batuk, slem tidak dapat dikeluarkan, retraksi dada (-), RR 24x/menit, pasien tidak sesak, suhu 37,4 0C. Terapi tetap.

Riwayat Kesehatan SebelumnyaPasien sudah pernah MRS sebelumnya sebanyak 3 kali dengan diagnosa medis observasi febris dan DHF 2x. Terakhir MRS bulan agustus 2013.Riwayat Alergi Ibu mengungkapkan An J tidak memiliki alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan, udara, debu.Riwayat Kesehatan KeluargaMenurut ibu anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit paru, asma, batuk, pilek.ImunisasiPasien sudah mendapatkan imunisasi lengkap (Polio, BCG, DPT, Hepatitis B, dan campak).

Tumbuh KembangPertumbuhan BB saat ini: 8,9 kgRumus : usia 1 6 tahun : 2n+8 = (2x1)+ 8 = 10 kgBB Lahir: 2,5 kgTB Lahir : 47,3 cmPerkembangan Tahap Perkembangan Psikososial: anak sudah bisa bermain tapi tidak pernah bermain dengan teman kamarnya, hanya dengan ibu sama neneknya. Tahap Perkembangan Psikoseksual: anak masih dalam fase oral, anak sering memasukkan tangan ke dalam mulut (menghisap tangan). Motorik halus: anak mampu memegang mainan dengan jari-jari tangannya, menggerakkan jari-jari dengan mandiri, mampu memegang dot susu, sendok makan, mampu memegang bolpoint dan mencoret-coret di buku. Motorik kasar: anak sudah bisa berjalan dan berlari, anak bisa mendorong kursi. Bahasa: An.J sudah bisa menyebutkan kata mama, papa, mam, da da, bye-bye dan mampu menirukan kata-kata yang diucapkan seperti bye-bye. Sosialisasi: anak lebih suka bermain dalam kamar bersama nenek dan ibunya, anak tidak pernah bermain dengan teman kamarnya.

Data penunjangLingkungan yang mempengaruhi kesehatanPasien tinggal dilingkungan yang padat penduduk, tapi jauh dari tempat pabrik, jarak rumah dengan tetangga sangat dekat, sehingga sulit mendapatkan cahaya, ventilasi rumah kurang, dirumah pasien menggunakan Ac dan dibersihkan 1 bulan sekali.Perilaku yang mempengaruhi kesehatanIbu menggungkapkan selalu membersihkan rumahnya secara rutin dan semua barang habis dipakai selalu dicuci. An. J mendapat ASI selama 1 bulan karena puting kecil dan luka lecet saat menyusui sehingga pemberian ASI dihentikan, dan diberikan PASI. Cara mencuci botol minum dan peralatan makanan anak dingan Sleek dan bilas dengan air matang. Di rumah ayah dan juga om anak J merokok. Ayah dan om anak J sering merokok dalam rumah, kadang ayah anak J merokok sambil menggendong anak J.Persepsi ibu terhadap penyakit anakIbu mengungkapkan anaknya menderita batuk, dan dokter menjelaskan yaitu penyebab sesaknya karena ada riak disaluran nafas, riak tidak bisa keluar sehingga anak sesak. Ibu tampak bingung dan mengungkapkan tidak tahu pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan menanyakan anaknya sakit apa.

Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hariNutrisi Di Rumah: Anak sudah bisa makan nasi lembek, sayur dan buah. Semua jenis sayur dan buah suka. Anak minum susu Bebelac 3, dengan pemberian 1: 30, 7x 210 cc hari, dan minum air putih 400 cc/hari.Di RS: mulai tanggal 7 anak dianjurkan untuk diet nasi tim 3x/hari. Minum susu Bebelac 3, 1: 30, 7x 210 cc hari.Aktifitas IstirahatDi Rumah: Anak tidur siang 3 jam mulai pukul 09.00-12.00 dan tidur malam 9 jam mulai pukul 20.00 - 06.00 WIB. Akvitas anak di rumah yaitu bermain di dalam rumah.Di RS: Saat dikaji anak rewel. Di RS anak bias tidur nyeyak pada malam hari. Aktivitas di RS anak bermain didalam ruangan dan diluar ruangan. Eleminasi Miksi-DefekasiDi Rumah: Anak BAK lancar menggunakan pempers 7-8 kali/hari, warna kuning jernih dan belum BAB, terakhir BAB lancar 1x/hari agak lembekDi RS: Saat dikaji anak belum BAB terakhir 08-01-2014. Konsistensi cair ampas. Hygiene Personal Di Rumah : Anak mandi 2x/hari dimandikan oleh ibunya dan neneknya, cuci rambut 3x/minggu, ganti baju 2 kali/hari atau bila kotor/basa selalu digantiDi RS : Saat dikaji, pasien sudah di seka oleh ibu dan neneknya.

Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)

TTVKeadaan umum: Kesadaran komposmentisSuhu: 37,30CRR: 26x/menitNadi : 115 x/menit jelas kuat dan teratur

Masalah : tidak ada

Kepala dan rambut

Distribusi rambut: normal dan tersebar merata, tidak ada lesiWarna rambut: hitamKebersihan rambut: rambut bersih, tidak ada kutuBentuk kepala: normalWajah: tidak ada oedema, tidak pucat.

Masalah : tidak ada

MataKelopak mata: tidak cowongBulu mata dan alis mata: distribusi merataPupil: isokor diameter 3/3, reflek cahaya +/+Sclera/konjungtiva: sklera putih, konjungtiva merah muda

Masalah : tidak ada

HidungKesimetrisan lubang hidung: simetris Septum hidung: ada Polip: tidak adaKebersihan: bersihPernafasan cuping hidung: tidak ada

Masalah : tidak ada

TelingaBentuk: simetris antara telinga kiri dan kananKebersihan: bersih tidak ada serum

Masalah : tidak ada

Mulut dan tenggorokanBibir: mukosa bibir kering, tidak ada sianosis.Gusi : tidak terjadi perdarahan Lidah: tampak bersihPalatum : Merah muda, tidak ada lesiGigi : jumlah gigi 8, 4 gigi seri dan 4 gigi taring.

Masalah : tidak ada

LeherKesimetrisan: normalPembesaran kelenjar tyroid: tidak ada Pergerakan leher: pasien mampu menggerakkan leher kekiri, kekanan, keatas dan kebawahLain-lain: -

Masalah : tidak ada

Dada, jantung dan punggungGerakan dinding dada: simetris kiri dan kanan saat inspirasi dan ekspirasi, tidak ada retraksi dada. Pola nafas: irama teratur dan pernafasan dada.Suara nafas tambahan: ronkhi +/+, batuk, sekret banyak tapi tidak bisa dikeluarkan..Suara jantung:S1 S2 tunggal di ICS 4-5

Masalah: ketidakefektifan bersihan jalan nafas

AbdomenBentuk: tidak ada distensi.Pembesaran hepar: tidak ada Pembesaran lien: tidak adaPerkusi: suara timpani.Peristaltik usus: 8x/menit

Masalah: tidak ada

Genetalia dan anusBentuk :tidak ada kemerahan sekitar genetalia dan anus, lubang anus paten.Kebersihan: genitalia dan anus bersih.

Masalah: tidak ada

Muskuloskeletal dan integumenKemampuan pergerakan sendi: pasien mampu menggerakan tangan dan kaki, tidak ada kelemahan pada semua ekstremitas (kedua tangan dan kaki).Kekuatan otot: pasien mampu mengangkat tangan dan kaki dan saat diberikan tahanan pasien mampu melawan tahanan tersebut. Skala kekuatan otot 5 5 5 5Turgor kulit: kembali dalam 1 detikOedema: tidak ada Akral: akral hangat.

Masalah: tidak ada

Psiko-sosio-spiritual Ekspresi afek dan emosi: anak menangis dan takut saat didekati oleh petugas kesehatan Reaksi hospitalisasi pada anak: anak kadang rewel dan dapat bermain dalam kamar dan diruang kamar. Reaksi hospitalisasi pada orang tua: ibu mengungkapkan sudah percaya terhadap tindakan yang diberikan pada anak selama berada dirumah sakit hingga nantinya sembuh. Hubungan dengan keluarga: nenek anak J mengungkapkan anak J lebih dekat dengan neneknya. Dirumah anak J selalu dengan neneknya dan tidur dengan neneknya. Di RS anak selalu dikunjungi oleh keluarga (orang tua, om, tanta, dan saudara dari mamanya anak J).

Masalah : tidak ada

Terapi

1) Nebulizer 3x/hari, dengan obat: Ventolin 3 x 3/4 Respul Komposisi : Salbutamol SulfateIndikasi : Penanganan dan pencegahan serangan asma, penanganan rutin bronkospasme kronik yang tidak memberi respon terhadap konvensional asma berat akut. Pulmicort 3 x 3/4 Respul Komposisi : BudesonideIndikasi : Asma bronchial. Cara kerja: kortikosteroid memiliki efek anti inflamasi yang dapat menghambat sel dan mediator yang terlibat dalam proses inflamasi baik yang termasuk dalam kategori alergi maupun non alergi. 2) Fortum 3 x1/3 gr IVKomposisi : Ceftazidime PinthanydrateIndikasi : Terapi untuk infeksi serius yang disebabkan oleh organism yang sensitive, septicemia, bacteremia, peritonitis, meningitis dan infeksi pada pasien yang penekanan terhadap system imun, infeksi saluran napas bawah.3) Indexon 3 x1/2 ampul IVKomposisi : DexametaxoneIndikasi : Alergi serius inflamasi yang responsive terhadap terapi kortikosteroid4) Meixam 3 x 1/3 gr IVKomposisi : ClocxacilinIndikasi : Infeksi yang disebabkan oleh organism yang sensitive terhadap kloksasilin dan pathogen yang memproduksi penicillin5) Dumin 100 mg 4 x1 bungkus puyerKomposisi : ParacetamolIndikasi : Deman, nyeri, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot6) Novalgin 100 mg 4 x1 bungkus puyerKomposisi : Metamizae NaIndikasi : Nyeri hebat yang berhubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, post op, nyeri akut, kronik karena spasme otot polos.7) Salbutamol 0,4 mg 3x1 bungkus puyer.Indikasi: Bronkospasme yang berhubungan dengan asma bronchial, bronchitis kronis dan emfisema.

ANALISA DATA

Tanggal DataKemungkinan PenyebabMasalah

Kamis 09/01/2014S: Ibu mengungkapkan An. J batuk sangat keras namun tidak mengeluarkan secret.O: Batuk keras Tidak sesak Ronkhi +/+RR: 26 x/menit Hasil thorax photo: bronchitis.

Bronkitis

hiperplasia sel goblet

Terganggunya gerakan mukosilier

Produksi sputum meningkat

Penumpukan sputum di jalan nafas

Ketidakmampuan mengeluarkan sekret

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Kamis 09/01/2014S : Ibu mengungkapkan tidak mengerti tentang penyebab, penatalaksaan, pencegahan dan cara penularan bronchitis, ayah dan om anak J merokok dalam rumah.O : Ibu tampak binggung saat ditanya tentang penyebab, cara penularan, pencegahan dan penatalaksaan Ibu hanya mendapatkan penjelaskan dari dokter yaitu penyebab sesaknya karena ada riak disaluran nafas, riak tidak bisa keluar sehingga anak sesak.Bronkitis

Kurang Informasi

Kurang PengetahuanKurang Pengetahuan

7

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NoDiagnosa Keperawatan

1Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret ditandai dengan Ibu mengungkapkan An. J batuk keras namun tidak mengeluarkan secret, Ronchi +/+.

2Kurang pengetahuan pada orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat tentang bronchitis ditandai dengan ibu mengungkapkan hanya mendapat penjelasan dari dokter bahwa penyebab sesaknya karena ada riak di saluran napas, riak tidak bisa keluar sehingga anak sesak, ayah dan om anak J merokok dalam rumah, ibu tampak bingung saat ditanya tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta pencegahan penyakit.

12

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI

NoDiagnosaKeperawatanPerencanaanPelaksanaan/ implementasiEvaluasi FormatifEvaluasi Sumatif

TujuanIntervensiRasional

1Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum yang ditandai batuk keras, secret tidak bisa dikeluarkan, suara napas ronkhi.

Pasien menunjukkan keefektifan bersihan jalan nafas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan kriteria hasil: Tidak terdengar suara napas tambahan ronkhi Batuk berkurang /hilang Sekret berkurang sampai hilang Tidak sesak RR 30-35 x/menit Nadi 110 x/mnt.

1. Jelaskan pada oarangtua penyebab ketidakefektifan jalan nafas.

2. Posisikan pasien setengah duduk (semifowler).

3. Anjurkan minum air hangat dan susu sesuai dengan BB anak 8,9 kg. kebutuhan cairan 100 cc/kg BB.(100cc x8,9 kg) = 890 cc/hari.

4. Lakukan fisioterapi napas: Nebulizer 3x/hari: Bronkodilator (Ventolin 3/4 respul, dan Pulmicort 3/4 respul, Pz 25 cc. Clapping.

5. Kolaborasi dalam pemberian

Antibiotik:Fortum 3x1/3 gr pump iv, Meixam 3x1/3 gr iv. Mucolitik: Salbutamol 0.4 mg 1 bungkus puyer.

6. Observasi adanya batuk, secret, suara napas tambahan ronkhi, RR dan Nadi).1. Peradangan pada paru menyebabkan produksi sekret meningkat ditunjang dengan batuk tidak efektif sehingga terjadi penumpukan sekret sehingga mengalami obstruksi jalan nafas.

2. Dapat meningkatkan ekspansi paru.

3. Hidrasi air hangat dapat membantu mengencerkan secret yang kental.

4. Ventolin sebagai bronkodilator untuk melonggarkan jalan pernafasan, dan Pulmicort sebagai kortikosteroid yang memiliki efek anti inflamasi yang dapat menghambat sel dan mediator yang terlibat dalam proses inflamasi baik yang termasuk dalam kategori alergi maupun non alergi, dan clapping dapat merontokkan secret pada dinding bronchial.

5. Antibiotik berfungsi untuk menghilangkan bakteri penyebab meningkatnya produksi sputum dan mucolitik bekerja merontokkan secret sehingga mudah dikeluarkan.

6. Untuk mengetahui perkembangan klinis pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan.

1. Jam 12.00 Menjelaskan kepada orang tua tentang ketidakefektifan bersihan jalan nafas karena adanya penumpukan dahak di saluran pernafasan dan tidak bisa keluar.

2. Jam 12.00 Mengatur posisi pasien semifowler dengan menyarankan ibu untuk mengendong setengah duduk dan mnganjurkan meletakkan bantal di bawah kepala dan punggung anak.

3. Jam 12.00 Menganjurkan ibu untuk memberikan anak minum air hangat dan susu hangat 890cc (4-5 gelas) cc/hari.

4. Jam 08.00 Memberikan terapi nebulizer dengan ventolin 3/4 respul (1,9 cc) + pulmicort respul (1,5 cc) + PZ 25 cc dengan lama pemberian nebulizer 10 menit dan melakukan clapping pada anak J dengan cara kedua tangan membentuk kubah dan menepuk punggung dan dada.

5. Jam 08.10 Menginjeksikan obat Meixam 1/3 gr iv.1 vial 1000 mg. Menggunakan spuit 10 cc1000 mg=6 cc1/3 gr =2 cc, tambahkan pz 8 cc menjadi 10 cc. Memberikan Fortum 1/3 gr pump iv jalan 20 cc/30 menit. Spuid 10 cc. kemasan fortum 500 mg. 500mg= 3 cc1/3 gr = 2 cc, tambahkan pz 9 cc menjadi 10 cc.

6. Jam 13.00 mengobservasi keadaan umum anak, batuk, suara nafas tambahan ronkhi, RR dan Nadi.Tanggal 09 Januari 2014Jam 13.00

S: Ibu mengungkapkan anak jarang batuk.O: Masih terdengar suara napas tambahan ronkhi di kedua lapang paru bagian atas. Batuk berkurang Masih terdapat secret. Tidak sesak RR: 25 x/menit Nadi 119x/menit.

A: Masalah teratasi sebagian.P: Intervensi 1 dihentikan, Lanjutkan intervensi 2-6.

Tanggal 12 Januari 2014Jam 10.00 WIB

S: Ibu mengungkapkan anaknya tidak batuk.O : Ronkhi -/- Secret hilang Batuk hilang RR 23x/meni, Nadi 107x/menit).

A : Masalah teratasi

2Kurang pengetahuan pada orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat tentang bronchitis ditandai dengan ibu mengungkapkan hanya mendapat penjelasan dari dokter bahwa penyebab sesaknya karena ada riak di saluran napas, riak tidak bisa keluar sehingga anak sesak, ayah dan om anak J merokok dalam rumah, ibu tampak bingung saat ditanya tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta pencegahan penyakit.Pengetahuan keluarga bertambah tentang penyakit anaknya setelah diberi 3 kali penjelasan dengankriteria hasil: Ibu mampu diikutsertakan dalam proses keperawatan. Ibu bisa mengulang kembali hal-hal yang sudah dijelaskan perawat mengenai pengertian, tanda dan gejala, penyebab, dan pencegahan penyakit.

1. Jelaskan kepada ibu tentang bronkhitis meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, dan pencegahan penyakit.

2. Berikan leaflet tentang bronkhitis yang berisi tentang: Pengertian Penyebab Tanda dan gejala Cara pencegahan.

3. Observasi tingkat pemahaman orang tua mengenai penjelasan yang diberikan.

1. Penjelasan mengenai pengertian dapat memberikan pengetahuan kepada oang tua sehingga mengetahui penyakit anaknya. Penjelasan tentang penyebab sehingga orang tua mengetahui factor yang menyebabkan timbulnya penyakit pada anak, penjelasan tanda dan gejala dapat meningkatkan pengetahuan sehingga orang tua mampu mengenal tanda dan gejala dari penyakit bronchitis, dan pencegahan penyakit bronchitis dapat memberikan informasi sehingga orang tua dapat mengaplikasikan cara pencegahan penyakit bronchitis di rumah.

2. Leaflet dapat memberikan informasi secara tertulis tentang penyakit bronchitis.

3. Mengetahui sejauh mana pemahaman yang telah dijelaskan dan dimiliki keluarga pasien.

1. Jam 12.00 Memberikan penjelasan pengertian penyakit bronchitis yaitu peradangan/infeksipada pada saluran pernapasan.

Penyebab utama bronkhitis akut adalah virus, kuman, atau bakteri, tapi bisa faktor pencetus adalah iritan seperti alergi, , polusi udara, asap rokok, asap pabrik dan kendaraan bermotor dan infeksi saluran napas sehingga memudahkan terjadinya bronchitis. Tanda dan gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental, sesak napas, demam, suara serak, suara napas grok-grok, nyeri dada yang kadang timbul.

Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: Hindarkan anak dari asap rokok, polusi udara, debu, dan tempat keramaian yang bisa terjadi penularan. Hindarkan anak dari kontak dengan penderita infeksi saluran nafas (batuk, pilek). Memberikan gizi yang seimbang (nasi sayur, lauk buah dan susu) sesuai kebutuhan anak. Ada cahaya yang masuk kedalam rumah/kamar. Membersihkan kipas angin 3x seminggu.

2. Jam 09.30 memberikan leaflet tentang bronchitis pada ibu pasien dan menjelaskan tentang: Pengertian Penyebab Tanda dan gejala Cara pencegahan.

3. Jam 14.00 Mengobservasi pemahaman ibu tentang penyakit bronchitis dengan menanyakan kembali penjelasan mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan.Tanggal 09 Januari 2014Pkl 14.00

S: Ibu mengungkapkan sudah paham mengenai penyebab, penanganan tapi belum paham semua tentang pencegahan bronchitis saat ditanyakan kembali. O:Ibu mampu menjelaskan kembali pengertian bronchitis adalah penyakit infeksi saluran pernapasan.Ibu hanya mampu menjawab tanda dan gejala penyakit bronchitis adalah suara napas grok-grok, dahak kental dan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: Membersihkan kipas angin 3 x seminggu.

A: Masalah belum teratasi.

P: Lanjutkan intervensi 1-3.

Tanggal 11 Januari 2014Pkl 21.00 WIB

S: IbuMengungkapkan sudah paham tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan bronchitis yaitu Ibu mampu menjawab dengan benar pengertian penyakit bronchitis infeksi saluran pernapasan, ibu mampu menjawab dengan benar penyebab penyakit bronchitis yaitu: bakteri, virus, kuman, tapi bisa faktor pencetus adalah alergi debu, polusi udara, asap rokok, asap pabrik dan asap kendaraan bermotor dan infeksi saluran napas, tanda dan gejala penyakit bronchitis adalah suara napas grok-grok, sesak napas, batuk ada lendir dan kental, panas, suara serak, kadang sakit pada dada, dan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: Hindarkan anak dari asap rokok, polusi udara, debu, dan tempat keramaian yang bisa terjadi penularan. Hindarkan anak dari kontak dengan penderita infeksi saluran nafas (batuk, pilek). Memberikan makanan bergizi: nasi sayur, lauk (daging, ikan dan telur) buah dan susu yang seimbang sesuai kebutuhan anak. Ada cahaya yang masuk kedalam rumah/kamar.Membersihkan kipas angin 3x seminggu O: Ibu tidak ragu-ragu dan percaya diri saat mengulang kembali hal-hal yang sudah dijelaskan.

A: Masalah teratasi.

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggalDiagnosa KeperawatanSOAPIEParaf

Jumat 10/01/2014Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum yang ditandai batuk keras, secret tidak bisa dikeluarkan, suara napas ronkhi.

Jam 08.00S : Ibu mengungkapkan batuk anaknya berkurang.O : Masih ada secret Ronkhi +/+ terdengar dikedua lapang paru bagian atas. Batuk berkurang TTV: RR 25x/menit Nadi 109x/menitA : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi 2 - 6 dilanjutkan.I :Jam 08.00Memberikan terapi nebulizer dengan ventolin 3/4 resp (1,9 cc) + pulmicort cc (1,5 cc) + PZ 25 cc selama 10 menit dan diselingi dengan clapping. Jam 08.05Memberikan obat oral Salbutamol 0,4 mg 1 bungkus puyer. Menginjeksikan Meixam 1/3 gr iv, memberikan Fortum 1/3 gr iv pump 20 cc/jam. Jam 08.10 menganjurkan ibu untuk memberikan minum air hangat dan susu pada anak.Jam 11 memberikan obat oral Salbutamol 0,4 mg 1 bungkus puyer Jam 11.00 dan 13.00 Mengobservasi keadaan umum anak ronchi, batuk, secret, RR dan Nadi.

E: Jam 14.00 Ibu mengungkapkan batuk berkurang, Ronchi +/+ terdengar dikedua lapang paru bagian atas, masih ada secret dan susah dikeluarkan, TTV: RR 25x/menit, Nadi 111x/menit. Kurnia

Elsan

Indra

Jumat 10/01/2014Kurang pengetahuan pada orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat tentang bronchitis ditandai dengan ibu mengungkapkan hanya mendapat penjelasan dari dokter bahwa penyebab sesaknya karena ada riak di saluran napas, riak tidak bisa keluar sehingga anak sesak, ayah dan om anak J merokok dalam rumah, ibu tampak bingung saat ditanya tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta pencegahan penyakit.Jam 08.00S: Ibu mengungkapkan sudah paham mengenai penyebab, tanda dan gelaja penyakit bronchitis, tapi belum paham semua pencegahan bronchitis, yaitu Ibu mampu menjawab penyebab penyakit bronchitis yaitu: bakteri, virus, kuman, tapi bisa faktor pencetus adalah alergi debu, polusi udara, asap rokok, asap pabrik dan asap kendaraan bermotor dan infeksi saluran napas sehingga, tanda dan gejala penyakit bronchitis adalah suara napas grok-grok, sesak napas, batuk ada lendir dan kental, panas, suara serak, kadang sakit pada dada, penyebab utama penyakit bronkhitis: kuman, tapi bisa faktor pencetus adalah seperti alergi, polusi udara, asap rokok, asap pabrik dan kendaraan bermotor dan infeksi saluran napas sehingga memudahkan terjadinya bronchitis, dan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: Membersihkan kipas angin 3x seminggu, Hindarkan anak dari asap rokok, polusi udara, debu, dan tempat keramaian yang bisa terjadi penularan. Hindarkan anak dari kontak dengan penderita infeksi saluran nafas (batuk, pilek).

O: Ibu masih ragu-ragu saat menjawab pencegahan penyakit bronchitis. A: Masalah teratasi sebagian.P: Lanjutkan intervensi 1-3.I: Jam 08.00Menjelaskan tentang penyakit bronchitis yang belum dipahami oleh orang tua pasien yaitu: Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: Memberikan gizi yang seimbang sesuai nutrisi anak: nasi, sayur, lauk (daging, telur, ikan), buah dan susu. Ada cahaya yang masuk kedalam rumah/kamar.

E: Jam 14.00 Mengevaluasi pemahaman ibu tentang penyakit bronchitis mengenai pencegahan penyakit bronchitis yaitu ibu mampu menjawab semua dengan benar tentang pencegahan penyakit bronchitis:Pencegahan: Hindarkan anak dari asap rokok, polusi udara, debu, dan tempat keramaian yang bisa terjadi penularan. Hindarkan anak dari kontak dengan penderita infeksi saluran nafas (batuk, pilek). Memberikan makanan bergizi: nasi sayur, lauk (daging, ikan dan telur), buah dan susu yang seimbang sesuai kebutuhan anak. Ada cahaya yang masuk kedalam rumah/kamar. Membersihkan kipas angin 3x seminggu.Kurnia

Elsan

Indra

Sabtu 11/01/2014Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum yang ditandai batuk keras, secret tidak bisa dikeluarkan, suara napas ronkhi.Jam 08.00S : Ibu mengungkapkan batuk anaknya berkurang.O : Masih ada secret tapi sudah berkurang Ronkhi -/+ tapi berkurang terdengar di paru bagian kiri. Batuk berkurang TTV:RR 26x/menit, Nadi 115x/menit.

A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi 2 - 6 dilanjutkan

I :Jam 08.00Memberikan terapi nebulizer dengan ventolin 3/4 resp (1,9 cc) + pulmicort cc (1,5 cc) + PZ 25 cc dengan lama pemberian 10 menit dan diselingi dengan clapping. Jam 08.05Memberikan obat oral Salbutamol 0,4 mg 1 bungkus puyer. Menginjeksikan Meixam 1/3 gr iv, memberikan Fortum 1/3 gr iv pump 20 cc/jam. . Jam 08.20 menganjurkan pada ibu untuk memberikan minum air hangat dan susu hangat pada anak 210 cc.

Jam 11 memberikan obat oral Salbutamol 0,4 mg 1 bungkus puyer. Jam 11.00 dan 13.00 Mengobservasi keadaan umum anak ronchi, batuk, secret, RR dan Nadi.E:Jam 14.00 Ibu mengungkapkan batuk berkurang, Ronchi -/+ tapi berkurang terdengar hanya di paru bagian kiri, secret sudah berkurang tapi masih susah dikeluarkan, TTV: RR 24x/menit, Nadi 113 x/menit.

Sabtu, 11/01/2014Kurang pengetahuan pada orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat tentang bronchitis ditandai dengan ibu mengungkapkan hanya mendapat penjelasan dari dokter bahwa penyebab sesaknya karena ada riak di saluran napas, riak tidak bisa keluar sehingga anak sesak, ayah dan om anak J merokok dalam rumah, ibu tampak bingung saat ditanya tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta pencegahan penyakit.Jam 08.00S: Ibu mengungkapkan sudah paham tentang pengetian, penyebab, tanda dan gejala dan pencegahan bronchitis ditandai dengan mampu menjawab semua saat ditanyakan kembali yaitu Ibu mampu menjawab dengan benar pengertian penyakit bronchitis infeksi saluran pernapasan, ibu mampu menjawab dengan benar penyebab penyakit bronchitis yaitu: bakteri, virus, kuman, tapi bisa faktor pencetus adalah alergi debu, polusi udara, asap rokok, asap pabrik dan asap kendaraan bermotor dan infeksi saluran napas sehingga, tanda dan gejala penyakit bronchitis adalah ,suara napas grok-grok, sesak napas, batuk ada lendir dan kental, panas, suara serak, kadang sakit pada dada, penyebab utama penyakit bronkhitis: kuman, virus, tapi bisa faktor pencetus adalah seperti alergi, polusi udara, asap rokok, asap pabrik dan kendaraan bermotor dan infeksi saluran napas sehingga memudahkan terjadinya bronchitis, dan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: Hindarkan anak dari asap rokok, polusi udara, debu, dan tempat keramaian yang bisa terjadi penularan. Hindarkan anak dari kontak dengan penderita infeksi saluran nafas (batuk, pilek). Memberikan makanan bergizi: nasi sayur, lauk (daging, ikan dan telur), buah dan susu yang seimbang sesuai kebutuhan anak. Ada cahaya yang masuk kedalam rumah/kamar. Membersihkan kipas angin 3x seminggu . O: Ibu tidak ragu-ragu dan percaya diri saat mengulang kembali hal-hal yang sudah dijelaskan mengenai penyakit bronchitis. A: Masalah teratasiP: Intervensi dihentikan. I: Jam 09.00 WIB Tetap memotivasi ibu tentang penjelasan yang telah diberikan yaitu penyebab, tanda dan gejala serta penanganan penyakit bronchitis dan memberikan leaflet.E: -

Minggu, 12/01/2014Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum yang ditandai batuk keras, secret tidak bisa dikeluarkan, suara napas ronkhi.Jam 08.00S : Ibu mengungkapkan anaknya tidak batuk.O : Ronkhi -/- Secret hilang Batuk hilang TTV (RR 23x/menit, Nadi 118x/menit).

A : Masalah teratasi P : Intervensi tetap dilanjutkan

I : Jam 08.00Memberikan terapi nebulizer dengan ventolin 3/4 resp (1,9 cc) + pulmicort cc (1,5 cc) + PZ 25 cc selama 10 menit dan diselingi dengan clapping. Jam 08.10Memberikan obat oral Salbutamol 0,4 mg 1 bungkus puyer Menginjeksikan Meixam 1/3 gr iv, memberikan Fortum 1/3 gr iv pump 20 cc/jam. Jam 08.30 menganjurkan pada ibu untuk memberikan minum air hangat dan susu hangat pada anak 210 cc. Jam 09.30 Mengobservasi keadaan umum anak ronchi, batuk, secret, RR dan nadi.E:Jam 10.00 Ibu mengungkapkan anak tidak batuk, secret hilang, Ronchi -/-, TTV: RR 23x/menit, Nadi 107x/menit.