LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR DI PT. PEMBANGKIT JAWA-BALIUNIT
PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SENGGURUH
Jl. Raya Sengguruh Desa Sengguruh Kec.Kepanjen Kab.Malang
DISUSUN OLEH : NURAINI PRIYANINGSIHNIM : 12506134021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS
TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
LEMBAR PEGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
"SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR" DI PT.PEMBANGKIT JAWA-BALIUNIT
PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SENGGURUH
Laporan ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu PersyaratanMenempuh
Mata Kuliah Prak.tik Industri Program Studi Pendidikan Teknik
Elektro Fak.ultas Teknik UNY
MuhamadAli, MT
NIP.19741127200003 1005
111
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan
Praktik Industri serta penyusunan laporan.Laporan praktik industri
ini berjudul Sistem Proteksi Transformator
disusun berdasarkan hasil praktik industri yang dilaksanakan
pada tanggal 1 Juli
2014 sampai dengan 31 Agustus 2014 di PT Pembangkitan Jawa-Bali
UP Brantas PLTA Sengguruh Kepanjen Malang. Adapun tujuan dari
praktik industri dan penyusunan laporan praktik ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat mata kuliah di Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Universitas Negeri Yogyakarta.Selama pelaksanaan dan
penyusunan laporan Praktik Industri ini mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pelaksanaan dan penulisan laporan
hasil Praktik Industri ini dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan rencana. Oleh karenanya pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :1. Bapak Jerry Roudolf Sirait
selaku Pembimbing Industri di PLTA Sengguruh yang telah membimbing
hingga terselesaikannya praktik industri.2. Bapak Gatot Suprihadi,
ST selaku Kepala PLTA Sengguruh yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk praktik industri.3. Semua Staf PT.PEMBANGKIT
JAWA-BALI UNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SENGGURUH.4. Bapak
Dr.Istanto Wahyu Djatmiko selaku Dosen Pembimbing Praktik
Industri
5. Bapak Muhamad Ali, MT Selaku Koordinator PI Jurusan
Pendidikan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
6. Bapak Ketut Ima Ismara, M.Pd. M.Kes. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
vi
7. Bapak Moch Bruri Triyono selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas
Negeri Yogyakarta.
8. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Praktik Industri
ini.
Saya menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan guna perbaikan kedepannya. Saya berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Malang, 26 Agustus 2014
Nuraini PriyaningsihNIM.12506134021
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
...........................................................................................
i LEMBAR PENGESAHAN I
...............................................................................
ii LEMBAR PENGESAHAN II
..............................................................................
iii KATA PENGANTAR
.........................................................................................
iv DAFTAR ISI
........................................................................................................
vi DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................
viii DAFTAR
LAMPIRAN.........................................................................................
ix BAB I. PENDAHULUAN
..................................................................................
1A. Latar Belakang
....................................................................................
1
B. Tujuan Praktik Industri
.......................................................................
2
C. Manfaat Praktik Industri
.....................................................................
3
BAB II. GAMBARAN PERUSAHAAN
.......................................................... 4
A. Sejarah Singkat Perusahaan
...............................................................
4
1. PT. Pembangkitan Jawa-Bali
....................................................... 4
2. UP BRANTAS
.............................................................................
4
3. PLTA Sengguruh
..........................................................................
5
B. Manajemen Perusahaan
.....................................................................
7
1. StrukturOrganisasi PT PembangkitanJawa-Bali
.......................... 7
2. StrukturOrganisasi PT PJB UP Brantas PLTA
Sengguruh........... 8
C. Proses Produksi
...................................................................................
10
1. Bagian-bagian PLTA
....................................................................
11
2. Pembangkitan Listrik PLTA
Sengguruh....................................... 12
3. Kegiatan
Industri...........................................................................
15
BAB III. KEGIATAN KEAHLIAN
.................................................................
18
A. Sistem
Proteksi...................................................................................
18
B. Sistem Proteksi Listrik Transformator Utama PLTA Sengguruh
...... 20
C. Komponen Sistem Proteksi Listrik Transformator Utama
PLTA Sengguruh
..............................................................................
35
BAB IV. SIMPULAN DAN SARAN
................................................................
39
A. Simpulan
............................................................................................
39
B.
Saran...................................................................................................
40
DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................................
41
LAMPIRAN
.........................................................................................................
42
vii
viiiDAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Pembangkitan Jawa Bali
........................... 7
Gambar 2. Struktur Organisasi PT.PJB UP Brantas PLTA
Sengguruh................ 8
Gambar 3. Proses Pembangkit Energi Listrik
....................................................... 10
Gambar 4. Bagian-bagian PLTA
..........................................................................
11
Gambar 5. Komponen Proteksi
.............................................................................
18
Gambar 6. Pembagian Daerah Proteksi Pada Sistem Tenaga Listrik
................... 19
Gambar 7. TrafoUtama PLTA Sengguruh
............................................................ 22
Gambar 8. Diagram kerja Relay Suhu
..................................................................
26
Gambar 9. Gangguan Ringan Transformator
....................................................... 28
Gambar 10. Gangguan berat Transformator
......................................................... 29
Gambar 11.Diagram Proteksi Generator dan Transformator Utama
................... 34
Gambar 12. Unit Relay
Diferensial.......................................................................
35
Gambar 13.Relay Arus Lebih 70
KV....................................................................
36
Gambar 14.Relay Pentanahan Arus Lebih 70 KV
................................................ 37
Gambar 15. Unit Relay Pengunci
.........................................................................
38
ixDAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Matriks Program Kegiatan Praktik Industri
..................................... 42
Lampiran 2. Catatan Kegiatan Harian Praktik
Industri......................................... 51
Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Praktik
Industri......................................................
59
Lampiran 4. Lain-lain
...........................................................................................
60 a. Surat Ijin/Tugas Praktik Industri
........................................................ 60 b.
Rekomendasi dari Industri
..................................................................
62
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Perguruan tinggi sebagai wahana pendidikan dan transfer ilmu
pengetahuan diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya
mahir dalam pengetahuan akademis bersifat teoritis saja, tetapi
diharapkan juga mampu menguasai pengetahuan akademis yang bersifat
praktis.Namun karena keterbatasan dana, alokasi waktu praktik,
sarana serta keterbatasan kapasitas pendidik, perguruan tinggi
cenderung hanya mampu memberikan pengetahuan teoritis dan aplikasi
dasar kepada mahasiswa, sedangkan pengetahuan praktis sesuai
perkembangan teknologi hanya dapat diperoleh dari luar lingkungan
kampus, yaitu dengan menjalin kegiatan kerja sama dengan perusahaan
atau industri tertentu melalui beberapa program kerja salah satunya
adalah praktik industri. Dengan harapan, mahasiswa dapat mengetahui
kondisi lapangan sesungguhnya dan perkembangan teknologi terkini,
sehingga mahasiswa tidak hanya berbekal pengetahuan teoritis namun
juga mampu mengamplikasikan ilmunya secara praktis di
lapangan.Pendidikan Teknik Elektro merupakan salah satu jurusan
yang berada di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
yang secara konsisten mengembangkan pendidikan bagi mahasiswanya
melalui program observasi, kuliah kerja praktik, praktik industri
dan proyek-proyek lainnya. Dari program-program tersebut praktik
industri merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa dalam upaya
mengembangkan pengetahuan mahasiswa secara aplikatif, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan sesuai konsentrasi disetiap program
studi yang ditempuh, seperti pada Teknik Elektro D3 terdiri dari
konsentrasi tenaga listrik dan sistem kendali.
1
Dalam hal ini PT.Pembangkitan Jawa-Bali UP Brantas PLTA
Sengguruh Kepanjen Malang merupakan perusahaan manafaktur yang
bergerak dibidang pembangkit listrik dengan menerapkan sistem
pembangkit dan manajemen yang baik, sehingga penulis dapat
menyelaraskan pengetahuan dibangku kuliah dengan dunia kerja sesuai
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dibidang Teknik Elektro yang berkaitan dengan Sistem
Tenaga Listrik atau Pembangkit Listrik.PT Pembangkitan Jawa-Bali UP
Brantas PLTA Sengguruh Kepanjen Malang secara umum masih
menggunakan peralatan yang sudah lama dipakai yaitu peralatan yang
pertama dipakai saat pembangunan PLTA tersebut dalam menunjang
proses produksi, seperti proses produksi pada Proteksi
Transformator, sistem pembangkit hanya diterapkan pada beberapa
proteksi pembangkit salah satunya adalah sistem proteksi
transformator. Sistem Proteksi Transformator ini merupakan
pengetahuan baru bagi penulis dibidang Elektro sehingga penulispun
tertarik untuk membahas sistem ini lebih mendalam yang terfokus
dibidang Sistem Proteksi Transformator.
B. Tujuan Praktik Industri
Pelaksanaan Praktik Industri di PLTA Sengguruh yang dilaksanakan
pada tanggal 1 Juli 31 Agustus 2014 memiliki beberapa tujuan, yaitu
:1. Tujuan Umum
Selain sebagai isyarat memenuhi salah satu mata kuliah, dengan
Praktik Industri mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman
dan ilmu pengetahuan yang baru yang tidak diajarkan di bangku
perkuliahan serta mencoba mengaplikasikan teori dan pengetahuan
yang telah diperoleh dengan kenyataan di lapangan.
2
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dengan adanya Praktik Industri
ini adalah :
a. Mengetahui sejarah singkat perusahaan
b. Memahami sistem manajemen perusahaan. c. Mengetahui proses
produksi.
C. Manfaat Praktik Industri
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Industri adalah
sebagai berikut :1. Bagi Mahasiswa:
a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan pada sejarah singkat
perusahaan. b. Mahasiswa sistem manajemen perusahaan.c. Mahasiswa
mmperoleh pengetahuan pada proses produksi perusahaan.
2. Bagi Lembaga Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta:
a. Menerapkan sistem kerja dari PT. Pembangkitan Jawa-Bali
Unit
Pembangkitan Brantas untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Menerapkan tentang sistem manajemen industri dan teknologi
yang diterapkan di. PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan
Brantas.c. Menerapkan tentang sistem teknologi yang diterapkan di.
PT.
Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Brantas.
3. Bagi Perusahaan PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan
Brantas :
a. Terjalin kerjasama antara PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit
Pembangkitan Brantas dengan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT
UNY.b. PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Brantas
memperoleh bantuan tenaga kerja dalam menyelesaikan beberapa job
desk perusahaan.
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
1. PT. Pembangkitan Jawa-Bali
Sejarah PT Pembangkitan Jawa-Bali berawal ketika Perusahaan
Listrik dan Gas dibentuk pada tahun 1945, setelah Indonesia
merdeka.Pada tahun 1965, Perusahaan Listrik Negara dipisah dari
Perusahaan Gas Negara.Padatahun 1972, PLN menjadi Badan Usaha Milik
Negara dengan status perusahaan umum.Sepuluh tahun kemudian, tahun
1982, restrukturisasi dimulai di Jawa-Bali, dengan pemisahan unit
sesuai fungsinya, Unit PLN Distribusi dan Unit PLN Pembangkitan dan
Penyaluran.Padatahun 1994, status PLN diubah menjadi
Persero.Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi di dalam PT.
PLN (Persero) dengan membentuk dua anak perusahaan di bidang
pembangkitan.Restrukturisasi tersebut bertujuan memisahkan
misisosial dan misikomersial yang diemban.Pada tanggal 3 Oktober
1995, PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali II, atau yang lebih
dikenal dengan nama PLN PJB II berdiri. Tujuan utama dibentuknya
anak perusahaan ini adalah untuk menyelenggarakan usaha
ketenagalistrikan yang bermutu tinggi serta handal berdasarkan
prinsipin industri dan niaga yang sehat dan efisien.
2. UP Brantas
Unit Pembangkitan (UP) Brantas adalah salah satu unit PT PJB
yang mengoperasikan 12 PLTA yang tersebar di 5 kabupaten di Jawa
Timur. Kapasitasnya cukup kecil, yaitu hanya 281 MW atau 4,1 persen
dari seluruh kapasitas terpasang PT PJB. Kontribusi ke sistem Jawa
Madura Bali (Jamali) hanya sekitar 2 persen. Keberadaannya lebih
berfungsi sebagai
12
initial charging saat sistem kehilangan daya (black out) dan
memperbaiki sistem tegangan di sistem Jawa Timur bagian
selatan.Tiga belas PLTA itu adalah Sengguruh, Sutami, Selorejo,
Ngebel, Tulungagung, Wlingi, Lodoyo, Medalan, Siman, Giringan,
Galang, Ampelgading dan Wonorejo. Pada tahun 2008 dan 2009
dinobatkan sebagai unit pembangkitan hidro terbaik di antara
pembangkit PJB.
3. PLTA Sengguruh
Proyek PLTA sengguruh adalah salah satu proyek nasional di
lingkungan Badan Pelaksana Pembangunan Sungai Brantas yang
dilaksanakan berdasarkan kerja sama antara Direkorat Jenderal
Ketenagaan Departemen Pertambangan dan Energi.Proyek ini terletak
di sebelah selatan kota Malang sejauh 24 km, di sebelah hilir
pertemuan sungai Brantas dan sungai Lesti yang merupakan anak
sungai Brantas terbesar. Proyek ini terletak 14 km di sebelah hulu
bendungan Sutami dengan total daerah pengairan 1.659 km. As Dam
Sengguruh yang terletak padajarak 150 m di sebelah Down Stream
Intake Power Station (PLTA) Sengguruh yang lama, ini tidak
berfungsi lagi dan mulai dibangun lagi PLTA Sengguruh dengan lokasi
yang baru pada tahun1982-1983. Pembangunan PLTA Sengguruh ini
bertujuan untuk memanfaatkan potensi sungai Brantas seoptimal
mungkin di antaranya membangkitkan tenaga listrik dengan kapasitas
terpasang sebesar 2 14,5MW, mengendalikan banjir dan pasir di
daerah hulu bendungan Sutami, perikanan darat dan obyek
pariwisata.Studi Report Proyek PLTA Sengguruh telah disiapkan oleh
Proyek Brantas pada tahun 1977, sedangkan Visibility Study Proyek
tersebut dimulai bulan Agustus 1977 dan selesai bulanMaret
1978.Perencanaan detail PLTA Sengguruh dilaksanakan oleh PT.
IndraKarya Jaya bersama Nippon Koei Co. Ltd. Proyek ini berupa
bangunan Rock Fill Dam dengan
tinggi 34 m dan memerlukan material sebuah bangunan rock 678.800
m. Pekerjaan proyek selama 6 tahun dan dimulai persiapan tahun 1982
dan selesai secara keseluruhan pada tahun 1987-1988.Lokasi PLTA
Sengguruh
Lokasi PLTA ini berada di desa Sengguruh, kecamatan Kepanjen,
kabupaten Malang, atau berjarak sekitar 24 km sebelah selatan dari
kota Malang dan 14 km sebelah hulu Bendungan Sutami.Perencanaan
Perencanaan proyek PLTA Sengguruh dilaksanakan oleh Proyek
Brantas, yang dibantu oleh PT. Indra Karya Jaya dan Nippon Koei Co.
Ltd sebagai konsultan di bidang desain survey dan investigasi
khusus pengkajian kelayakan pendahuluan, dilaksanakan oleh Proyek
Brantas yang dimulai sejak Agustus 1977 dan diselesaikan pada
bulanMaret 1978. Pelaksanaan PekerjaanPembangunan PLTA Sengguruh
dilaksanakan sejak awal Tahun Anggaran 1982/1983 dan telah dapat
diselesaikan pada akhir Tahun Anggaran 1988/1989 yang ditandai
dengan pengisian waduk dan diresmikan oleh Bapak Menteri
Pertambangan dan Energi Drs. Ginanjar Karta Sasmita pada tanggal 7
Oktober 1988.Pendanaan
Jumlah dana yang disediakan untuk proyek PLTA Sengguruh tersebut
selain diperoleh dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan dari perusahaan Umum Listrik Negara (PLN), juga didapat
dari Dana Bantuan Luar Negeri (LOAN).Jalur Penyaluran PLTA
Sengguruh
Jalur Transmisi 70 kV ditarik dari PLTA Sengguruh sejauh 21 km
ke arah selatan, kemudian dibelokkan ke arah barat sekitar 5 km
dari Kebonagung dan sekitar 26 km dari PLTA Sengguruh. Jalur
transmisi ini dilengkapi dengan Directional tegangan Ground dan
yang lainnya.
B. Manajemen Perusahaan
Berdasarkan prinsip manajemen modern, struktur organisasi
dibutuhkan oleh perusahaan sebagai mekanisme formal untuk
mempermudah pengelolaah perusahaan. Struktur organisasi sebagai
bentuk kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara
fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun posisi atau jabatan yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab.PT.
Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Brantas, struktur
organisasi dibuat sebagai sarana memperlancar proses produksi di
perusahaan dengan adanya pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab,
dan garis koordinasi antara pimpinan perusahan dengan pegawai atau
karyawan, sebagai berikut :1. Struktur Organisasi PT.Pembangkitan
Jawa-Bali
DIREKTUR UTAMA
SEKRETARIS PERUSAHAAN
PENGAWASAN INTERN
VICE PRESIDENT ENGINEERING
VICE PRESIDENT MANAGEMEN RESIKO
VICE PRESIDENT MANAGEMENMUTU KINERJA
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTURPENGEMBANGAN& NIAGA
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUR SDM& ADMINISTRASI
UNIT-UNIT PEMBANGKITA
UNIT-UNIT BISNIS
ANAK PERUSAHAAN
USAHA PATUNGAN
Gambar 1.Struktur Organisasi PT. Pembangkitan Jawa - Bali
2. Struktur Organisasi PT PJB UP Brantas PLTA Sengguruh
KEPALA PLTA SENGGURUH
GUDANG
SDM & Administrasi
Operator Control RoomOperator LokalNuraini
PriyaningsihLingkungan & K3
PEMELIHARAAN
Mesin
Listrik
Kontrol & Inst
Gambar 2.Struktur Organisasi PT.PJB UP Brantas PLTA
Sengguruh
PT.PJB UP Brantas PLTA Sengguruh merupakan perusahaan yang
dipimpin oleh seorang Direktur berkewarganegaraan Indonesia dengan
tujuan agar jaringan kerja sama dengan pihak PT. Pembangkitan
Jawa-Bali dipermudah. Pimpinan perusahaan ini dalam menjalankan
perusahaan mempunyai visi dan misi serta dibantu oleh sejumlah
tenaga kerja yang ditempatkan diberbagai devisi/bidang, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Visi dan Misi PT. Pembangkitan Jawa-Bali a. Visi
Perusahaan
Menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik Indonesia yang
terkemuka dengan standarkelas dunia.b. Misi Perusahaan
Memproduksi tenaga listrik yang handal dan berdaya saing.
Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi
tatakelola pembangkitan dan sinergi business partner dengan metode
best practice dan ramah lingkungan.Mengembangkan kapasitas dan
kapabilitas SDM yang mempunyai kompetensi teknik dan menejerial
yang unggul serta berwawasan bisnis.2. Uraian Tugas
1) Kepala PLTA
Bertanggungjawab atas segala kelangsungan operasi dan
pemeliharaan di PLTA Sengguruh.2) Pemeliharaan Mesin
Bertanggungjawab terhadap perawatan permesinan pada PLTA
Sengguruh.3) Pemeliharaan Listrik
Bertanggungjawab terhadap perawatan kelistrikan pada PLTA
Sengguruh.4) Pemeliharaan Kontrol
Bertanggungjawab terhadap perawatan control dan instrumentasi
pada PLTA Sengguruh.5) Lingkungan & Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Bertanggungjawab terhadap kondisi lingkungan dan pelaksanaan K3
pada PLTA Sengguruh.6) Gudang
Bertanggungjawab terhadap keluar masuknya barang dari
gudang.
7) Operator
Bertanggungjawab terhadap pengoperasian
PLTA Sengguruh.
unit pembangkit pada
C. Proses Produksi
Dalam
PLTA, potensi tenaga
air dikonversikan menjadi tenaga
listrik. Awalnya, potensi tenaga air dikonversikan menjadi
tenaga mekanik
dalam turbin
air.Kemudian turbin air memutar generator yang
membangkitkan tenaga listrik. Gambar 3 menggambarkan secara
skematis
bagaimana potensi tenaga air, yaitu
sejumlah
air yang terletak pada
ketinggian tertentu diubah menjadi tenaga mekanik dalam turbin
air.
Gambar 3.Proses Pembangkitan Energi Listrik
1. Bagian Bagian PLTA
Gambar 4. Bagian Bagian PLTA
Keterangan:
1) Waduk
Waduk berfungsi untuk menampung air.
2) Intake
Merupakan pintu masuknya air dari waduk menuju penstock.
3) Bendungan
Digunakan sebagai penahan air agar mendapatkan ketinggian
(H)
yang dibutuhkan.
4) Penstock
Merupakan pipa penyalur air dari waduk ke turbin.
5) Guide vane
Pengontrol aliran air yang menuju turbin.
6) Turbin
Bagian yang merubah energi kinetik air menjadi energi
putaran.
7) Generator
Terhubung dengan turbin, berfungsi mengubah energi putar menjadi
energi listrik.
8) Draftube
Saluran penampung air sebelum dibuang.
9) Tailrace
merupakan saluran tempat keluarnya air dari turbin menujusungai
setelah air tersebut digunakan untuk memutar turbin.10)
Transformator
Berfungsi untuk menaikkan tegangan dari generator.
11) Switchyard
Digunakan dalam saluran transmisi.
12) Kabel transmisi
Digunakan untuk menyalurkan energi listrik yang dihasilkan.
13) Spillways
Saluran pembuangan apabila terjadi kelebihan air.
2. Pembangkitan listrik PLTA Sengguruh
Energi Potensial
Sebuah PLTA harus memiliki hal-hal di bawah ini guna
menghasilkan energi listrik yang sempurna, yaitu:- Perbedaan tinggi
air
- Saluran air
- Unit pembangkit
- Saluran buang
Energi potensial terjadi saat pembendungan air pada waduk.Untuk
memperoleh tinggi jatuh air yang besar, beserta debit air yang
besar, PLTA Sengguruh memanfaatkan bendungan untuk menampung air.
Ketika sistem pada PLTA Sengguruh tidak sedang beroperasi, tail
race dan intake gate serta stop log akan tertutup. Hal ini
menyebabkan tidak akan ada air yang mengalir keluar bendungan.
Dengan adanya hal tersebut, maka terdapat penampungan air yang
akhirnya akan menyebabkan bertambahnya tingkat elevasi air. Dengan
semakin tingginya tingkat elevasi air, maka daya yang dihasilkan
akan besar dan jam operasi dapat berlangsung lebih lama.
Energi Kinetik
Untuk menciptakan adanya perbedaan tinggi jatuh air, PLTA
Sengguruh menggunakan bendungan dengan inti kedap air.Sebelum
membuka intake gate, hal yang pertama kita lakukan adalah membuka
tail race gate.Untuk membuka tail race gate, pertama yang harus
dilakukan yaitu mengisi draft tube dan spiral case melalui by pas
valve. Bila ketinggian air sudah sama tingginya dengan air di tail
race, barulah tail race gate diangkat.Jika tail race gate sudah
terbuka penuh, kemudian guide vane
(sudu hantar) ditutup dan dikunci, barulah drain valve penstock
ditutup.
Selanjutnya, mengisi air pada penstock melalui by pass
valve.Prosedur ini dilakukan untuk menghindari efek water hammer
jika pengisian air terlalu cepat, sehingga mengakibatkan pecahnya
penstock. Jika elevasi air pada penstock telah sama dengan
ketinggian air di waduk (dapat dilihat pada indikator dalam panel
atau pengecekan secara visual), maka pintu stop log yang merupakan
pintu pertama masuknya air akan diangkat. Setelah pintu stop log
diangkat, barulah intake gate diangkat/dibuka sampai penuh. Setelah
intake gate terangkat, maka air akan mengalir dari penstock menuju
spiral case.
Energi Mekanik
Setelah melewati spiral case, air tersebut akan melalui guide
vane (sudu hantar). Besar bukaan guide vane akan diatur oleh motor
servo. Besar air yang akan masuk menuju runner (daun baja) akan-
diatur oleh guide vane, sehingga besar tegangan yang dihasilkan
juga ditentukan oleh besarnya bukaan guide vane.Setelah melewati
guide vane, air tersebut menuju runner melalui spiral case. Karena
bentuk spiral case yang semakin kecil/menyempit, maka akan
menyebabkan semakin besarnya tekanan yang mengenai runner. Ketika
air mengenai runner, maka runner tersebut akan berputar sebagai
akibat dari adanya dorongan dari tekanan air yang
mengenairunner.
Runner terhubung dengan generator oleh shaft (poros). Karena
runner berputar, maka bagian dari generator yang berputar (rotor)
akan ikut berputar.
Energi Listrik
Ketika putaran dari generator sudah mencapai putaran maksimalnya
(176,5 rpm), maka generator diberikan sebuah penguatan (eksitasi)
untuk dapat membangkitkan tegangan. Eksitasi awal yang diberikan
berasal dari batery 110 volt.Eksitasi menggunakan battery ini hanya
berlangsung sementara.Untuk eksitasi selanjutnya setelah pelepasan
battery, generator pada PLTA Sengguruh menggunakan eksitasi
sendiri, yaitu tegangan yang dihasilkan ada yang digunakan kembali
sebagai sistem penguatan dalam pembangkitan selanjutnya selama
proses pembangkitan tenaga listrik berlangsung.Karena adanya
tegangan pada rotor, maka akan menginduksikan tegangan pada
kumparan stator. Ketika kumparan stator telah terinduksi
tegangan, tegangan yang timbul tersebut akan dinaikkan melalui
trafo step up menuju Gardu Induk Kebonagung.
3. Kegiatan Industri
1. Operasi PLTA Sengguruh
Operasi pada PLTA Sengguruh terdapat pada panel-panel MCB (Main
Control Board) dan LCB (Local Control Board).MCB dirancang untuk
operasi jarak jauh, yaitu pada ruang kontrol.Peralatan-peralatan
pada LCB telah dirancang sebaik- baiknya sehingga dalam proses
pengoperasiannya dapat dilakukan dengan mudah. Pada panel LCB
terdapat motor-motor dan peralatan penunjukan yang dapat memberikan
informasi kondisi operasi turbin, generator, serta peralatan
lainnya.MCB dan LCB turbin dan generator dapat dilakukan secara
otomatis dengan peralatan Sistem Logika LMC (Logic Multi Conector).
LMC Controller merupakan suatu susunan peralatan elektronik yang
terdiri dari rangkaian masukan (modul input). Matrik pengendali
terprogram dan perintah keluaran (output relay), termasuk modul
timer, modul catu daya, modul tegangan switch ON, dan lain-lain.MCC
(Motor Control Center) digunakan untuk mengontrol semua motor-motor
bantu. Pada panel MCC terdapat pengaman untuk semua motor bantu
(main motor dan standby motor) yaitu pengaman MCB dan Thermal
Overload. Jika terjadi trip (karena adanya gangguan) saat
motor-motor tersebut sedang beroperasi, maka system kontrol yang
ada dapat langsung pindah dari kondisi trip menuju standby,
sehingga tidak mengganggu jalannya operasi unit pembangkit.
Untuk menjaga agar motor tidak rusak saat terjadi gangguan
(mekanik atau listrik), maka pada setting pengaman termal-overload
disesuaikan dengan arus nominal dari masing-masing motor.
2. Pemeliharaan PLTA Sengguruh a. Pemeliharaan
HarianPemeliharaan harian bertujuan untuk memelihara operasi unit
dan seluruh peralatannya, serta mengawasi kondisinya guna
pencegahan terhadap segala kemungkinan, seperti terjadinya
kebocoran, gangguan, bahkan kerusakan.Pemeliharaan rutin harian
merupakan pemeliharaan terhadap gejala tidak normal ataupun
kelainan-kelainan peralatan, dengan memanfaatkan akal pikiran dan
indera. Pemeliharaan ini dilakukan secara rutin setiap hari secara
tertib dan teratur oleh tim FLM (First Line Maintanance).
b. Pemeliharaan Mingguan
Tujuan pemeliharaan mingguan hampir sama dengan pemeliharaan
harian, namun cara pemeriksaannya lebih teliti dengan menggunakan
beberapa peralatan pada saat unit tidak sedang beroperasi.
Pemeliharaan mingguan dilakukan secara rutin sesuai jadwal dan
dikerjakan oleh tim FLM (First Line Maintanance).
c. Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan bulanan bertujuan untuk memeriksa bagian- bagian
peralatan yang ukurannya tergolong kecil dan lebih teliti.
Pengerjaannya dilakukan dengan cara pembersihan, pengamatan, maupun
pengukuran. Pemeliharaan ini dilakukan dengan cara pembongkaran
terhadap komponen peralatan. Pelaksanaannya dilakukan pada saat
unit tidak sedang beroperasi.Pemeliharaan ini
biasanya memerlukan waktu yang terbatas dalam
pelaksanaannya.Perencanaan kerja digunakan dengan jadwal operasi
unit, sesuai dengan distribusi manual, dengan waktu yang telah
disusun sebelumnya.Pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh regu
pemeliharaan dari Unit Pemeliharaan Distrik A.
d. Pemeliharaan Tahunan
Pemeliharaan tahunan, yang biasa disebut AI (Annually
Inspection) bertujuan untuk pemeriksaan peralatan secara detail dan
menyeluruh, meliputi pembersihan dan penggantian komponen yang
telah habis masa pemakaiannya, guna menjadikan fungsi peralatan
tersebut kembali normal.Pelaksanaannya dilakukan oleh regu
Pemaliharaan dari Unit Distrik A,dengan sistem kontrak yang telah
disusun 1 tahun sebelumnya.
BAB III
KEGIATAN KEAHLIAN
A. Sistem Proteksi
Hubungan antara
kkomponen-komponen
pbproteksi sebagai suatu
msistem proteksi
ryang sede hana dapat
ddilihat pada Gbr. A untuk sistem
ntegangan menengah (TM)
aaatau tegangan tinggi (
TT), dan Gbr. B , untuk
msistem tegangan
(duplicate ).
gekstra tinggi (TET)
ygoyang menggunakan proteksi dobel
nGambar5. Komponen Proteksi
gSuatu sistem tenaga listrik diba
i kedalam seksi-seksi yang dibatasi
oleh
PMT (Pe
mgutus Tena
ekna). Tiap s ksi memiliki relay pengaman dan
madme iliki daerah pengamanan (Zone of Protection). Bila
terja
i gangguan,
anmaka relay akan bekerja mendeteksi gangguan dan PMT akan trip.
Gambar
wndibawah ini aka
aoahmenjelaskan tentang konsep pembagian daerah proteksi.
mmmGa abar 6. Pe
bagian Daerah Proteksi Pada Sistem Tenaga Listrik
Keterangan :
vy1. Overall Diifferential Relay
Pen
gaaman utama Generator Trafo
vR2. Over Current Relay
gnPengaman cadangan local
GTenerator Trafo
Pen
gnaman cada
ugan jauh B s A
3. P
engaman Bus
gPengaman utama Bus A
in4. Distance Relay Zone I dan PLC di A1
Pen
gaBaman utama saluran A-B
i5. Distance Relay Zone II di A1
Pen
gaaman utama Bus B
Pen
gnaman cada
bogan jauh sebagian Trafo di B
i6. Distance Relay Zone III di A1
Pen
gnaman cada
gan jauh Trafo di B sa
mpai ke Bus C
i7. Diifferential
Trafo
Pen
gaaman utama Trafo
vR8. Over Current Relay di sisi 150 KV
Pen
gnaman cada
rgan local Trafo
gnuPengaman cadangan jauh Bus C
9. Over Current Relay di sisi 20 KV Pengaman utama Bus CPengaman
cadangan jauh saluran C-D
10. Over Current Relay di C1
Pengaman utama saluran C-D Pengaman cadangan jauh saluran D-E11.
Over Current Relay di D Pengaman utama saluran D-E Pengaman
cadangan jauhberikutnya.
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa daerah proteksi pada
sistem tenaga listrik dibuat bertingkat dimulai dari pembangkitan,
gardu induk, saluran distribusi primer sampai ke beban.Garis
putus-putus menunjukkan pembagian sistem tenaga listrik ke dalam
beberapa daerah proteksi.Masing- masing daerah memiliki satu atau
beberapa komponen system daya disamping dua buah pemutus
rangkaian.Setiap pemutus dimasukkan ke dalam dua daerah proteksi
berdekatan.Batas setiap daerah menunjukkan bagian system yang
bertanggung jawab untuk memisahkan gangguan yang terjadi di daerah
tersebut dengan sistem lainnya. Aspek penting lain yang harus
diperhatikan dalam pembagian daerah proteksi adalah bahwa daerah
yang saling berdekatan harus saling tumpang tindih (overlap), hal
ini dimaksudkan agar tidak ada sistem yang dibiarkan tanpa
perlindungan. Pembagian daerah proteksi ini bertujuan agar daerah
yang tidak mengalami gangguan tetap dapat beroperasi dengan baik
sehingga dapat mengurangi daerah pemadaman.
B. Sistem Proteksi Transformator Utama PLTA Sengguruh
Transformator utama digunakan untuk menaikkan tegangan yang
berasal dari generator 11 kV menjadi 70 kV untuk dihubungakan
ke-rel
(busbar) melalui pemutus beban (PMT/CB) dan pemisah (PMS/DS),
untuk diparalelkan dengan saluran transmisi 70 kV dan GI (gardu
induk) Kebon agung, dengan menggunakan system peralatan sinkron
otomatis. Selain itu, tegangan dari busbar 70 kV tersebut juga
disalurkan untuk mengisi saluran transmisike GI Karangkates,
sertamengisi ke transformator lokal PLTA Sengguruh.Pada PLTA
Sengguruh menggunakan transformator utama 3 fasa dengan kapasitas 2
16,2 MVA 11 kV/10 kV yang lokasinya berada pada switch yard.Data
teknik Transformator Utama PLTA Sengguruh: Spesifikasi : IEC
76Produksi : ELIN Co. No. Seri Austria/1987
No Seri Pembuatan : 652 109
Tipe : TDQ 164 A07F9K 99
Frekuensi : 50 Hertz
Daya : 16,2 MVA
Sistem Pendingin : ONAF/ONAN, 100/61, 75% Simbol Hubungan : YND
5/3 FasaTegangan Tinggi : 73,5 kV; 70 kV; 66,5 kV Tegangan Rendah :
11 kVBerat Total Transformator : 25.900 kg
Berat Transformator
Tanpa Tangki
: 14.570 kg
Slipring Inlet Oil : 21.000 kg
Instalasi : Pemasangan Luar
Gambar 7.Trafo Utama PLTA Sengguruh
Dalam
proses pembangkitan
energi listrik, resiko terjadinya
gangguan selalu ada, baik dari dalam maupun dari luar. Untuk itu
dalam
perancangannya
dibuat juga sistem
proteksi/pengaman
pada main
transformator.Di PLTA sengguruh sendiri proteksi main
transformator menggunakan sistem konvensional.Pada masa
pembuatannya sistem itulahyang paling modern. Sistem proteksi
konvensional ini memanfaatkan relay
sebagai pemutus rangkaian apabila
terjadi gangguan sehingga dapat
mencegah dari
hal-hal yang tidak diinginkan serta kerusakan-kerusakan
yang disebabkan oleh gangguan-gangguan yang terjadi dalam
transformator.
Relay pengaman di PLTA
utama diantaranya:
- Relay defferetial
- Relay arus lebih
sengguruh
yang terpasang pada transformator
- Relay pentanahan arus lebih
- Relay bucholz
- Relay preasure Relief
Relay yang Terpasang pada tranformator local diantaranya:
- Relay pengunci
- Relay arus lebih
- Relay defferential
Relay yang terpasang pada station service adalah sebagai
berikut:
- Relay arus lebih
- Relay pentanahan arus lebih
- Relay arus lebih
- Relay tegangan kurang untuk tegangan 380 V
Pada jernis pengaman yang lain masih banyak yang tidak
menggunakan relay diantaranya:- Pengaman langsung
- Arester
- Tanduk api
- Dan yang terpasang di switch yard
Relay pengaman adalah suatu perangkat kerja proteksi yang
mempunyai fungsi dan peranan:1. Memberi sinyal alarm atau melepas
pemutusan tenaga (circuit breaker) dengan tujuan mengisolasi
gangguan atau kondisi yang tidak normal seperti adanya: beban
lebih, tegangan rendah, kenaikan suhu, beban tidak seimbang, daya
kembali, frekuensi rendah, hubungan singkat dan kondisi tidak
normal lainnya.2. Melepas atau mentrip peralatan yang berfungsi
tidak normal untuk mencegah timbulnya kerusakan.3. Melepas atau
mentrip peralatan yang terganggu secara cepat dengan tujuan
mengurangi kerusakan yang lebih berat.4. Melokalisir kemungkinan
dampak akibat gangguan dengan memisahkan peralatan yang terganggu
dari sistem.
5. Melepas peralatan atau bagian yang terganggu secara cepat
dengan maksud menjaga stabilitas sistem.
Sistem proteksi transformator pembangkit memiliki berbagai macam
gangguan dan akibatnya.Macam-macam gangguan transformator
pembangkit dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1. Gangguan Luar
(External Fault)
Gangguan luar dimaksud adalah gangguan yang diakibatkan oleh,
atau terjadi di luar daerah pengamanan transformator yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada transformator. Contoh :a. Beban
lebih/over load.
Pembebanan lebih yang melampaui kapasitasnya menyebabkan
pemanasan yang berlebihan akibat kenaikan suhu.Suhu yang tinggi
dapat mengakibatkan :- Memperpendek umur transformator/lifetime
- Merusak isolasi dan material belitan
b. Hubung singkat di sisi luar/external short circuit
Terjadinya hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah di
luar daerah pengaman transformator itu sendiri dapat merusak
bagian- bagian transformer.
2. Gangguan Dalam (internal fault)
Gangguan dalam yang dimaksud adalah gangguan yang bersumber dari
dalam trafo itu sendiri. Gangguan dalam transformator dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :a. Gangguan listrik / electrical
fault
Gangguan ini tergolong gangguan berat yang dapat menyebabkan
kerusakan pada bagian-bagian transformator.Gangguan ini biasanya
dapat terdeteksi langsung oleh relai-relai arus dan tegangan.
Gangguan tersebut antara lain :
- Gangguan hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah
pada terminal belitan tinggi atau rendah- Gangguan hubung singkat
phasa ke phasa atau phasa ke tanah pada belitan tinggi atau
rendah.- Hubung singkat diantara gulungan belitan tegangan tinggi
atau rendah (interturn fault).- Hubung singkat pada belitan tertier
atau hubung singkat diantara gulungan belitan tertierb. Gangguan
awal
Gangguan ini sering diistilahkan incipient fault yaitu gangguan
yang tergolong ringan dan berawal dari gangguan kecil namun
kemudian secara perlahan-lahan berkembang menjadi gangguan
besar/berat dan mengakibatkan kerusakan, apabila tidak segera
terdeteksi.
Keadaan gangguan seperti ini tidak dapat terdeteksi oleh
relai-relai arus dan tegangan. Gangguan tersebut antara lain :-
Kendornya baut-baut / ring pada terminal konduktor
- Gangguan pada inti besi akibat kerusakan laminasi isolasi yang
menimbulkan percikan bunga api di bawah minyak- Gangguan di sistem
pendingin, seperti kerusakan pada pompa sirkulasi minyak, kipas
pendingin dan bagian-bagian dari sistem pendingin lainnya yang
dapat menyebabkan kenaikan suhu operasi yang tinggi sementara
transformator masih beroperasi di bawah beban penuh- Adanya
kemungkinan pengentalan minyak atau kebuntuan pada bagian-bagian
tertentu, sehingga sirkulasi minyak menjadi terganggu yang dapat
mengakibatkan pemanasan setempat atau lokal hot spot pada sebagian
belitan.
n- Gangguan atau tidak berfu
gsinya bagian-bagian mekanik dari
tap
perubahan
pembebanan atau lo
iad tap changer akibat
amspemasangan yang kurang sempurna (loss contact, getaran,
dsb)
yin- Kebocoran minyak dari bagian las-lasa
, perapat packing, dsb.
g- Gangguan pada
uterminal bushing akibat adanya
kkontaminasi,
keretakan, penuaan, binatan
g, dsb.
Relay proteksi transformator memiliki berbagai jenis yang
bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.Prinsip kerja dari
relay pengamanpada mesin generator:
1. Relay Suhu
Prinsip kerja relay suhu dapat di jelaskan dengan gambar
Gambar 8.Diagram kerja relay suhu
a. Relay suhu minyak
Relay ini
mempunyai sensor temperatur yang di tempatkan pada
ruangan(pocket) berisi minyak yang terletak
di bagian atas tangki
transformator. Sensor tersebut dihubungkan ke instrumen
(thermometer dan kontak-kontak) melalui pipa kapiler. b. Relay
suhu kumparanSensor suhu mendapat panas dari elemen pemanas yang
dialiri arus dari transformator arus yang sebanding dengan arus
beban transformator.Sensor tersebut dihubungkan ke instrumen
(termometer dan kontak-kontak) melalui pipa kapiler berisi air
raksa.Besaran panas yang diterima sensor suhu diubah menjadi
gerakan mekanis untuk menggerakkan suatu poros yang mempunyai jarum
petunjuk suhu dan beberapa kontak.Kontak-kontak ini bekerja
bertahap sesuai kenaikan suhu. Tahap pertama akan menjalankan
system pendingin, tahap kedua memberikan alarm dan tahap terakhir
memberikan perintah trip ke PMT.2. Relay Beban Lebih
Relay ini disebut juga relay termis yang perinsipkerjanya dengan
menggunakan elemen bimetal.Relai ini terdiri dari elemen pemanas
yang dilalui arus dari transformator arus dan memanaskan
bimetal.Suatu transformator bila mendapat sejumlah panas yang
disebabkan oleh arus beban, suhunya akan naik secara
eksponensial.3. Relay Bucholz
Relaybucholz pada transformator ditunjukkan pasa gambar. Selama
transformator beroprasi normal, relay terisi penuh dengan
minyak.Pelampung akan berada pada posisi awal. Bila terjadi
gangguan kecil didalam tangki transformator, misalnya hubung
singkat dalam kumparan, akan menimbulkan gas. Gas yang terbentuk
akan berkumpul dalam relay pada saat perjalanan menuju tangki
konservator, sehingga level minyak dalam relai turun dan akan
mengerjakan kontak alarm (kontak pelampung atas)Bila level minyak
transformator turun secara-
perlahan-lahan akibat
kebocoran, maka
pelampung
atas akan
memberikan sinyal alarm dan bila penurunan minyak ini terus
berlanjut maka pelampung bawah akan memberikan sinyal trip. Bila
terjadi busurapi yang besar, kerusakkan minyak akan terjadi dengan
cepat dan timbul
surya tekanan pada
minyak yang bergerak
melalui pipa ke relay
bucholz. Pada kecepatan aliran tertentu pelampung bawah akan
menutup kontak untuk sinyal trip.
Gambar 9.Gangguan Ringan Transformator
Gas mrngalir kebagian
atas relay
dan menekan kebawah.
Pengapung
bergerak ke bawah kontak air raksa terhubung memberikan sinyal
alarm.
Gambar 10.Gangguan berat TransformatorSurya gas dan minyak
menggerakkan pelampung ke bawah sehungga kontak air raksa terhubung
memberikan sinyal trip.
Rancangan
mekanis (Bagian-bagian Transformator) yang
terdapat di
PLTA Sengguruhadalah sebagai berikut:
a. Inti Besi
Inti besi tersebut type kaki dengan bidang penampang yang hampir
bulat dan dikontruksi berkelas tinggi (Grain Oriented)terbuat dari
lapisan- lapisan baja canai dingin dengan isolasi khusus yang
hambat pijar padakedua sisinya.Lapisan-lapisan canai tersebut
potongannya bebas retakan,
dipijar dingin dan
ditumpuk
dengan
penyempitan saling
melingkupi.Gandarnya ditekan dengan pertolongan sambungan fiber
glass yang dapat di setel dengan alat sekrup jepitan.Kaki-kaki
lapisan inti besi dilas pada bagian akhirnya, dalam hal ini bidang
penampangnya diperluas dengan tambahan fiber glass yang
meliputinya.
Bila terjadi kerugian panas pada luas penampang inti, maka lebih
baik pada gandar dan kaki-kakinya dilengkapi dengan saluran
pendingin yang disusun searah.
b. Inti Pentanahan
Inti pentanahan dan semua baut, batang peragang dan
bagian-bagian besi lainnya yang susunannya terpisah dari inti akan
ditanahkan ke tutup transformator dengan penghantar (konduktor)
tembaga berpilin (BC).
c. Kumparan
Kumparan-kumparan transformator sisusun secara konsentris dan
lilitanya dibuat dengan berkelompok.Kumparan tersebut dengan
konduktor pararel dapat dipindahkan.kumparan sangat tertutup pada
inti karena diisolasi oleh pelat yang berbentuk silinder.
Kumparan-kumparan itu masing-masing diisolasi terhadap yang
lain,baik terhadap gandarnya, gelang besi siku atau ring penutup,
maupun dinding taransformator.
Untuk meninggikan tegangan, kumparan tersebut dilengkapi dengan
ring kapasitas.Ketebalan dari pada isolasi konduktor dirancang
sesuai dengan nilai yang dikehendaki.
Guna memperoleh ketahanan mekanis dan ketahanan terhadap tekanan
panas akibat hubung singakat, maka diperlukan pematrian
(pengelasan) yang seksama dan ukuran saluran pendinginan yang
cukup.Semua sambungan-sambungan konduktor didalam transformator
dipateri keras (di las) secara sempurna dan terlindung dengan baik
untuk menentang kekuatan tegangan.
Penjepitan kumparan dibentuk dengan 8 batang tekan, yang menekan
tekanan gandar yang melawan (menetang) kumparan.Kumparan tersebut
mendapat tekanan kembali dengan pertolongan elemen tekanan
hidrolis, yang menerobos (menyisip) diantara tekanan gandar
bagian atas dengan kumparan.Setelah kumparan dipasang tetap oleh
pengunci, maka elemen menekan dapat dilepas.
d. Tangki
Tangki transformator dibuat dari pelat baja tersebut dirancang
100% hampa udara.Menaikkan transformator dengan pertolongan
dongkrak hidrolis yang mempunyai 4 landasan pengangkat yang
disediakan untuk mengangkatnya dengan pesawat angkat yang mempunyai
4 baut pengangkat yang bersedia pada tangki transformator.Penarik
genggam pengikat disediakan untuk memungkinkan menghela(menyeret)
transformator kea rah mana saja.
e. Tutup
Tutup transformator adalah type datar dan dibuat rapat minyak
pada tangki.Disediakan 4 baut pengangkat untuk menaikkan inti aktif
(peliharalah tanda petunjuktranformator).
f. Konservator
Konservator tidak dirancang untuk hampa udara secara
penuh.Bagian ruangan konservator dilengkapi dengan kantong
pernafasan untuk menghindari pengisian oksigen kedalam minyak.Cara
tersebut untuk mengamankan (melindungi) minyak, melawan oksidasi
dan mencegah kelembaban.
Relay Bucholz dipasang di dalam pipa penyambung diantara tutup
dan konservator. Diantara relay Bucholz dan konservator katup
tutup, yang harus dibuka bila transformator diopersikan. Untuk
melindungi minyak transformator dari pencemaran kotoran lumpur
(endapan) minyak didalm tangki konservator, maka pipa minyak utama
di perpanjang kira-
31
kira 100 mm disebelah dalam konservator.Pipa penghubung dari
pada alat pernafasan (penghirup) udara berakhir didalm kantong
karet.Lubang jalan masuk disediakan untuk memudahkan pembersihan
bagian ruang konservator.
Konservator dengan kantong pernafasan
Keuntungan
Pengisapan oksigen kedalam minyak adalah tidak mungkin dan oleh
karena itu secara sempurna melindungi terhadap oksidasi.Penyerapan
kelembaban juga dapat dicegah dan inilah alasannya mengapa minyak
yang bersifat dielektrik (bukan penghantar listrik) kemudian
berturut-turut bahan isolasi yang dapat dihemat.
g. Sistem pendinginan
Panas yang merugikan disebarkan oleh baterai radiator yang
terpasang pada tangki transformator dengan katup penutup. Masing-
masing baterai radiator dapat dipasang atau dibongkar bila tangki
terisi minyak.Katup tutup dapat diputar posisi tutup ataupun posisi
buka dari sebelah luar dengan pertolongan poros kepala segi empat.
Katup tersebut rapat minyak dan flensanya supaya diberi penutup
tambahan bila radiator dilepas.
Bidang pendinginan radiator luasnya sesuai temperature minyak
pada ONAN nominal, seperti disebabkan dalam fasal a tidak akan
melebihi spesifikasi yang diijinkan. Baterai radiator telah diuji
dengan tekanan lebih 2 bar. Bila beban transformator naik melebihi
kemampuan ONAN nominal pada beban penuh, maka kipas menghembus
udara yang terpasang dibawah baterai radiator menjadi terhubung
atau bekerja (ONAN).
32
Setiap motot kipas angin dihubungkan kontaktor melalui pemutus
rangkaian magnetic (magnetic circuit breaker) dan thermal trip.Cara
pengontrolannya sesuai dengan posisi sakelar pemidah. Pada posisi 3
kipas angin tersebut beroperasi secara otomatis bila temperature
kumparan yang dideteksi oleh thermometer mencapai nilai suhu yang
telah diatur.Dengan menyetel sakelar pemindah pada posisi 1, kipas
angin dapat dikerjakan secara manual. Pemutus otomatis dengan
kontrol pada pemutus rangkaian motor kipas angin dan elemen
pemanas, dilengkapi dengan relai kontak bantu yang member signal
alam di ruang pengawas (Control Room).
Gambar 11. Diagram Proteksi Generator dan Transformator
Utama
34
35C. Komponen Sistem Proteksi Listri
Sengguruh
Transformator Utama PLTA
1. Unit Differensial Relay RDF :
Gambar 12 . Unit Relay Diferensial
Dibuat
Tipe
Rating Arus
: GEC
: DTH32
: 5 A (50 Hz)
Operating Coil Setting: 15 % dari 5 a (fixed)
Seting bias
High Set Circuit
Operating Suplai Kontak Indikator Wadah
: dapatdisetel 15, 30 dan 45 %
: 10 x 5 A
: 110 V DC
: 2 N/O self reset contacs
: Hand reset mechanical, flag indicator
: 3D flush mounted drawout case
2. Transformer Overcurrent Relay OC
Gambar 13. Relay Arus Lebih 70 KV
Dibuat
Tipe
Rating Arus Burden Setingarus
Setingwaktu Suplai Kontak Indikator Wadah
: GEC
: CDG31
: 5 A (50 Hz)
: 3 VA nominal
: 50 200 % dari 5 A, dapat disetel dalam tujuh
Langkah berbeda
: 0 3 sec. pada 10 kali seting arus
: 110 V DC
: 2 N/O self reset contacs (self reinforced tripping)
: Hand reset mechanical, flag indicator per pole
: 3D horizontal flush mounted drawout case
faoormer Overccurrent Ground Relay OCG3. Main Trans u
mbar 14. Relay Pentanahhan Arus Lebih 70 Kl V
Dibuat
Tipe
Rating Arus Burden Setingarus
Setingwaktu Suplai Kontak Indikator Wadah
: GEC
: CDG11
: 5 A (50 Hz)
: 1 VA nominal
: 10 40 % dari 5 A, dapat disetel dalam tujuh
Langkah berbeda
: 0 3 sec. pada 10 kali seting arus
: 110 V DC
: 2 N/O self reset contacs (self reinforced tripping)
: Hand reset mechanical, flag indicator
: 1D horizontal flush mounted drawout case
4. Lock-Out Relay L
mbar 15. Uniit Relay Penguncin
OCDibuat
Tipe
Rating Tegangan
Kontak
Kontak cut-off Indikator Wadah
Ga: GEC: VAJ: 110Y12V DC: kombinasidari 14 N/O dan 4 N/O hand
reset contacs: seketika
: Hand reset mechanical, flag indicator
: 1/2D flush mounted drawout case
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Praktik Industri merupakan kesempatan bagi para mahasiswa dalam
mengembangkan kertampilan dibidang teknik. Dengan terselesaikannya
laporan Praktik Industri ini, yang merupakan hasil kerja praktik
yang telah dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa Bali UP Brantas
PLTA Sengguruh. Laporan ini disajikan dari hasil pengamatan dan
analisis penulis dalam melaksanakan Praktik Industri. Kemudian
penulis berharap semoga laporan yang telah disusun dapat bermanfaat
bagi pembaca sebagai bahan referensi maupun hal-hal lainya. Setelah
melaksanakan Praktik Industri penulis menarik beberapa kesimpulan
:1. PLTA Sengguruh memiliki 2 unit pembangkit dengan daya maksimal
adalah 2 x 14,5 MW dimana unit pembangkitan di PLTA Sengguruh
bekerja dengan system harian, sehingga proses produksi dilakukan
tidak setiap saat melainkan pada saat ada suplai air.2. Sistem
proteksi transformator utama bekerja dengan cara memutuskan Ciruit
Breaker yang terdapat pada gardu induk dan menghentikan generator
sehingga meminimalisir kerusakan peralatan. Sistem proteksi
transformator utama menggunakan sistem relay konvensional yang
terdapat di ruang control.
B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Industri selama dua
bulan
ini, maka penulis memiliki beberapa saran yang diharapkan dapat
memajukan PLTA Sengguruh :1. Adanya kemajuan di bidang teknologi
yang lebih handal di bidang system proteksi dapat dipakai di PLTA
Sengguruh, sehingga ke handalan system akan semakin meningkat.2.
Untuk mengatasi masalah banyaknya sampah, dapat dibuat system
penyaringan bertahap jauh sebelum memasuki waduk, tidakhanya di
dekat intake, sehingga resiko gangguan produksi karena sampah dapat
diminimalisir.Semoga dengan pelaksanaan Praktik Industri ini dapat
memberitambahan pengetahuan dan wawasan tentang luasnya aplikasi
dari system tenaga listrik, tidak hanya dalam teori tentang system
pembangkitan listrik, tetapi juga dipraktikkan secara langsung di
lingkungan kerja yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.1989. Materi Training Class PLTA Sengguruh. PLN PJB
Sektor Brantas
PLTA Sengguruh.Sengguruh
Artono Arismunandar, DR. M.A.Sc DR. S Kuwahara. 2004. Buku
Pegangan Teknik
Tenaga Listrik Jilid I. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Artono Arismunandar, DR. M.A.Sc, DR. Kuwahara. 2004. Buku
Pegangan Teknik
Tenaga Listrik Jilid III. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. SS,
Heru. 2010. From Good To Great. MalangZuhal. 1982. Dasar Teknik
Tenaga Listrik. Bandung: ITB Nadichojali. 1992. Relay Proteksi
Peralatan Pembangkit. Semarang
LAMPIRAN 1
Matriks Program KegiatanPraktik Industri
MATRIKS PROGRAM KEGIATAN PI DI INDUSTRI
Nama Industri/Perusahaan :PT.PEMBANGKIT JAWA-BALI UNIT
PEMBANGKIT Nama Mahasiswa: Nuraini P BRANTAS PLTA SENGGURUHAlamat
Industri/Perusahaan :Jl.Raya Sengguruh, Desa Sengguruh, Kecamatan
Kepanjen NIM :12506134021
Kabupaten Malang
No
Kegiatan yang dilaksanakan
Bulan Juli 2014Jumla h jamKete
rang an
AOBSERVASI1234567891
01
11
21
31
41
51
61
71
81
92
02
12
22
32
42
52
62
72
82
93
03
1
1. Penyerahan/Penerimaan
Mahasiswa PI oleh industry4
2. Penjelasan Umum oleh
Pimpinan Industri4
3. Perkenalan/Pengamatan dengan-
staff dan lokasi kegiatan4
42
industry
4. Pengamatan Alat-alat pembantu4
5. Kunjungan ke PLTA Sutami
saat AI
BKegiatan Praktik
1. Praktik di bagian B32222
a. Membersihkan Main
Strainer222222222222222
b. Membersihkan penyaring
Booster Pump2211211
c. Pengecekan Drain Pump221111212111
d.
2. Praktik di bagian B2
a. Mengeluarkan air dari
Compressor11111112112111
b. Mengganti Filter Sumptank1
c. Mengukur ketinggian oli
Sump Tank1
43
d.
3. Praktik di bagian B1
a. Menyusun Laporan
b. Membersihkan Blower11
c. Membersihkan Generator1112
d. Diskusi bersama karyawan111112221
e. Evaluasi pembelajaran1
f. Pengisian oli turbin bearing1
g. Pengisian N21
h. Pembersihan Panel Excitasi1
i. Pembersihan Panel Turbin
Governor1
j. Penggantian Oil Cooler1
k. Pembersihan Panel Cubicle
l. Pemasangan Fire
Extinguisher1
4. Praktik di bagian lantai 1
a. Pengisian air Accu baterai
44
b. Pengecekan oli genset1
c. Pemanasan genset1
d. Pengecekan minyak trafo1
e. Pelumasan Join Expansion
pada Penstock1
f. Halal Bihalal
5. Praktik di bagian lantai 2
a. Membaca buku di
perpustakaan1222
b.
c.
6. Praktik di bagian lantai 3/roof
top
a. Membersihkan Blower
b.
c.
d.
7. Praktik di bagian Intake Gate
45
a. Pemasangan Lampu1
b. Pembersihan Blower1
Jumlah Jam88888888888888888136
Keterangan :
: Libur Sabtu-Minggu
: Libur Hari Besar
No
Kegiatan yang dilaksanakan
Bulan Agustus 2014Jumla h jamKete
rang an
AOBSERVASI1234567891
01
11
21
31
41
51
61
71
81
92
02
12
22
32
42
52
62
72
82
93
03
1
1. Penyerahan/Penerimaan
Mahasiswa PI oleh industry
2. Penjelasan Umum oleh
Pimpinan Industri
3. Perkenalan/Pengamatan
dengan staff dan lokasi
46
kegiatan industri
4. Pengamatan Alat-alat
pembantu
5. Kunjungan ke PLTA Sutami
saat AI
BKegiatan Praktik
1. Praktik di bagian B3
a. Membersihkan Main
Strainer211211112222222
b. Membersihkan penyaring
Booster Pump211111112222222
c. Pengecekan Drain Pump211111221122
d.
2. Praktik di bagian B2
a. Mengeluarkan air dari
Compressor1111111
b. Mengganti Filter Sumptank1111
c. Mengukur ketinggian oli111111
47
Sump Tank
d.
3. Praktik di bagian B1
a. Menyusun Laporan111111111
b. Membersihkan Blower2
c. Membersihkan Generator1
d. Diskusi bersama karyawan2111
e. Evaluasi pembelajaran11
f. Pengisian oli turbin bearing
g. Pengisian N2
h. Pembersihan Panel Excitasi
i. Pembersihan Panel Turbin
Governor
j. Penggantian Oil Cooler1
k. Pembersihan Panel Cubicle11
l. Pemasangan Fire
Extinguisher
4. Praktik di bagian lantai 1
48
a. Pengisian air Accu baterai1
b. Pengecekan oli genset
c. Pemanasan genset
d. Pengecekan minyak trafo
e. Pelumasan Join Expansion
pada Penstock
f. Halal Bihalal8
5. Praktik di bagian lantai 2
a. Membaca buku di
perpustakaan1112111122
b. Perpisahan2
c.
6. Praktik di bagian lantai 3/roof
top
a. Membersihkan Blower1
b.
c.
d.
49
7. Praktik di bagian Intake Gate
a. Pemasangan Lampu b.Pembersihan BlowerJumlah Jam
Keterangan :
II : Libur Sabtu-Minggu
: Libur Hari Besar
Mengetahui
Pernbimbing lndustri
Jerry Rudolf Sirait
8 8 8 8 8 8 8 8 8
Dosen Pembimbing
~-----:-#---
Dr.Istanto Wahyu Djatmiko19590219 198603 1 001
50
8 8 8 8 8
8 8
29 Agustus 2014
Mahasiswa
Nuraini Priyaningsih
LAMPIRAN 2
Catatan Kegiatan Harian Praktik Industri
51
UNlVERSlTAS NEGERI YOGYAJK'ARTAFAKULTAS tEKNIK
CATATAN KEGiATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI
Hari
Tanggal
Minggu ke
. "::.e/asa - Jum 'at " "-f " " "- " " ' ,.. .. I o; "". 3 I " f
.. I ~ ~ " 0 I I 0 0\. A ot
: {.-:.:1:/. iJ.Y.f.1~ ~t:l.('f(. .
;(i}'fl/111/IVNNINlliVllll/lX/X!Xl/Xll
FRMfrKF/64-0027 Februari 2009-----------------
Lama
P eIa ksanaan
. ' 3'2
j.am p. rakt1'k
--NO URAlAN KEGIATAN
---
--
KUANTlTAS IHASIL KETR.-l . f'e11~enq(Q'l cl.an per!Jefa.San L(
mum n:1-A!:.f'$1'Uh.,
(:)bs.ervo fh' Jo~ l'a"' ~ baz} 1't:rn {C4
3 ~""3 0h s.~r-vcrt-," loa9ial'I - l=~1'ct.l'\ G4- T'r:J~'F
3Qu;t:::1/o- . ~ \ -
I'-
- --~- -'---f Pen:Jt.nd(a f\
rnctin ~~1ner '.2 Pembe~'ha" '!. /:a (11 e. r-l - 'totF j'aLdoh
de"ja" e9
--t . Perr.bet-~'fia" l'Y\ ai r.:1oll\ r:
J.. ~(l.(/Y\.O~ fa.d.q Ji!>r'" )('f>qt/Q ()efl r:fec.. (c.
3 Dtrku,... Cl-!' d.en:J.a" tSJfet-aH!J r-S1's-+.. ef'Yl (c.erJq
Jo~fl d.u 11(1
I. Pem Pt> r~ 't-o n rna)n stat'flea, f~m k>er~ '"-Cff\
f:te n e l"'o(-ld r-s P-e1na11asa" I fen3e~M'l1 rn3ece!ccq;. Le~ef
.rnlt:rfP.-
'al
r:\...( 11 ll:
~I--
r
-- ---
2 B:iu'(
"'W' ----i-------~
3 jga.1'
Mengetahui
P lng lndustri,
~
( ."1erry \frC11t )'tQama terang52
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAFAKULTAS TEKNIK
CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTJK INDUSTRI
-----------------------
FRMITKF/64-0027 Februari 2009------------------Hari Tanggal
Minggu ke
: .$i?nln.:: .. j~.~'.~.~ .: 1. -:.I.I. 't.':'.'.~ .
: l.@UlltVNNINJlJVllll/lX/XIXl/XllLama Pelaksanaan : _ :??.?.:
jam praktik
NO URAIAN KEGIATAN
I t'e1Y1b~h01n rraln
: llH@IV NNINIVVllll/lX/XIXl/XI I
Lama Pelaksanaan
. ......................
+.1.o
1 am p ra kt'tk
-------- -NO URAIAN KEGIATAN -KUANTlTAS IHASIL KETR.,.
MemJ:,e~'h 1:a" m:.,Jn .tf-rodner -;;;;,~-;_--
, ---'---
,, >2 MembeNt'h /co" hG3 fVlen3ec/rat'n _ C.al~~ Bal~JUe.n1
~"h hu" aenero rkJr ar( OJJoler
,.s- /119>'1 her~h/CJ:U" .. - --MemberSih /c-a11 Mat'/'\
Skliner t111lt 1..2. /.lfern ber~h~" atcW me'C]efqf 'iJUm ffank.3.
~e rnber~th~I"\ &Qllercrtfer c,mtf ~ Bt;l'i~1 me '."3 u t:Ltr
o(a" me m bP'O /,#=an brrA .r J, (enetai-. rU~ta.
~a"s. tvt.em b-er s/A (co" fi'r~f o~i ""'ofl"Q eili ~/ exd6~i
------ i---..------I !of2rn'1Pr.ah MCllt'I .atetlner- l.lh1't-
:iJ,_ MeTC,dte/i Q(!!Jtnp~t.o r:3- MelY'l rsr'A~ I fr'(:~efe/ /
tneneelqr Btirr,klh/c. ~'1- m_en9c!}011-\ft vcifv,_e facla
tl">CIW~n qfr ~il'-c41 fDene/'Cl*9r tDr/ C(!)c!Jfer .
-~- mel'tEJE>cep b1.u-sA pq_clQ gel'tf'~ f..l1>h 1----
..----I. M em 1::19,. s,n fc_on 111 at'n -~-f-c11 'rte r-2. .
/vtense clra] CJbmf'rer0r - )._
tc-~ o.bs.erVCJt/' fef!Sf>Cf>(t::;_0tf"I
Qlt,...._f--r"-qfo ~mbQn:}~~ Ba.I~engt)unr:AcotJ DOii !'- .3- me rn
be rr/"I\ fx:m Ac ruat';'l OfercJkl"'
-- -~--. - --r"'- /Vie;, f)r)loe, rt/' h(cqfl blo"'
............... /.1:1! .rm.. ~ -~h-!1f..:l-ll]J.~ .
MengetahuiR Yang rnembuat,
Name te ng[ .JBU~ fl. SJJl~T)
Namca:ihasif;Wac Nutt.ttnl pr--~ani'flj~hJ54
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAlK'ARTA FAKULTASTEKNIK
CATATAN KEG!AT'AN HARIAN PRAKTIK INOUSTRI
Hari Tanggal Minggu ke
: ..~t~.r;.t'.1:..:-.. ~~.~~ .: .~l.: .. ~:t.. ;J:~!!: ~l9 .
: 1/H/lll.@lVNIN!lJVll ll/lX/X/Xl/XI I
FRMfrKF/84-0027 Februari 2009-----------------
Lama PeI a ksanaan
. ..371.
jam p. ra kt'1k
NO URAlAN KEGIATAN
---
KUANTITAS
IHASIL KETR.!-----+----~---------------I Membe~ihJ:on tnQ,/)
!..tco'ner
M.en3edrq; aJl!Jl'nfl't?~e..-.
/Eitaro//1 /:J.fd de~n Ct!Jperqfor
I llll~n'lh@r"Sr"hlcan mci)n J.fo/ner
~ fvt'1ngedh;11 &J:Jmflt-PCt!Jf'
3 1'1ernbe~1;th~C1n f!:Plle.rorlf:Jr 1..in1"1
-- ~
.2
...... .
3
BcdJc...
..
olk..
1 Mernber-si'J..,J:::c,"' Blower Ac d.1.
lntcr/ce.:;rCJt-edell'> tu fl) ah ol r 'r)q~~ /'lllemosq'?!]
Lconft./ oil Jntq/=e (Jette3 Mem i:ers1'hfeqn. Mclin stainer1.
M-en9ed.,,.a; Cb,.,,pr