Top Banner
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Tanpa makanan, semua makhluk hidup pasti akan sulit mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Makanan pasti dimakan oleh seluruh manusia dibumi ini. Kebutuhan makanan setiap orang berbeda-beda. Orang yang tinggal di daerah Kutub, memerlukan banyak makanan untuk membantu menghangatkan dirinya agar suhu tubuhnya tetap normal. Sedangkan orang yang tinggal di daerah tropis justru membutuhkan banyak minuman dibandingkan makanan. Kebutuhan akan makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer yang tidak mungkin dapat digantikan oleh kebutuhan lain dalam kehidupan ini. Makanan diperlukan manusia, seperti juga oleh semua makhluk hidup, untuk perolehan energi, demikian pula untuk pembentukan dan penggantian komponen penyusun tubuh. Oleh karena itu makanan merupakan bahan dasar untuk semua kegiatan pertukaran sel. Manusia memerlukan bahan makanan untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Dengan menggunakan bahan makanan, manusia membangun sel-sel tubuhnya dan menjaganya agar tetap sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya.
45

Laporan Pagiz Baru From Rusak

Jun 24, 2015

Download

Documents

Linda Chaerul
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Pagiz Baru From Rusak

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Tanpa makanan, semua

makhluk hidup pasti akan sulit mengerjakan aktivitas sehari-harinya.

Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi. Setiap

makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Makanan pasti

dimakan oleh seluruh manusia dibumi ini. Kebutuhan makanan setiap

orang berbeda-beda. Orang yang tinggal di daerah Kutub, memerlukan

banyak makanan untuk membantu menghangatkan dirinya agar suhu

tubuhnya tetap normal. Sedangkan orang yang tinggal di daerah tropis

justru membutuhkan banyak minuman dibandingkan makanan.

Kebutuhan akan makanan dan minuman merupakan kebutuhan

primer yang tidak mungkin dapat digantikan oleh kebutuhan lain dalam

kehidupan ini. Makanan diperlukan manusia, seperti juga oleh semua

makhluk hidup, untuk perolehan energi, demikian pula untuk pembentukan

dan penggantian komponen penyusun tubuh. Oleh karena itu makanan

merupakan bahan dasar untuk semua kegiatan pertukaran sel. Manusia

memerlukan bahan makanan untuk menunjang kelangsungan hidupnya.

Dengan menggunakan bahan makanan, manusia membangun sel-sel

tubuhnya dan menjaganya agar tetap sehat dan berfungsi sebagaimana

mestinya.

Makanan adalah bahan bakar yang menyebabkan dapat bekerjanya

mesin tubuh manusia. Seperti mesin, tubuh manusiapun membutuhkan

energi untuk berfungsi. Energi dibutuhkan untuk bernapas, berjalan, berdiri,

menggerakkan dan bahkan untuk berpikir. Manusia mendapatkan energi

dari makanan yang disantapnya, tubuh membakar makanan seperti mobil

membakar bensin atau mesi uap membakar batu bara. Energi yang dapat

diperoleh dari makanan menentukan banyaknya makanan yang diminta

oleh tubuh.

Page 2: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Di alam ini terdapat berbagai jenis bahan makanan baik yang berasal

dari tumbuh-tumbuhan yang disebut pangan nabati maupun yang berasal

dari hewan yang dikenal sebagai pangan hewani. Sumber bahan makanan

nabati adalah makanan yang terdiri dari sayur-sayuran, biji-bijian, padi-

padian, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Jenis buah-buahan yang

paling populer adalah pisang, papaya, jeruk, dan jenis buah lain yang

hanya muncul pada musimnya. Sayur yang paling populer adalah dari jenis

kangkung, bayam, dan daun singkong. Makanan nabati juga bisa diperoleh

dari bumbu. Adapun bumbu yang sering dipakai adalah jahe, lengkuas,

kunyit, daun sereh, dan daun salam. Bumbu-bumbu ini bermanfaat sebagai

antioksidan. Makanan nabati sama sekali tidak mengandung unsur-unsur

yang berasal dari makhluk hidup, baik berupa daging, lemak atau minyak,

dan lain-lain.

Sumber bahan makanan hewani adalah makanan sumber protein

yang rendah serat, jadi jika dikonsumsi dalam jumah yang sedikit akan

kurang mengenyangkan. Hewani umumnya berupa daging, susu, telur, dan

ikan yang sangat kaya dengan protein. Protein ini juga mengandung asam

amino esensial yang sangat sesuai dengan kebutuhan manusia. Hasil

turunan yang berasal dari produk hewani seperti gelatin, mineral, gliserol,

lemak, emulsifier, dan lain sebagainya.

Makanan tidak lagi dipandang hanya sebagai sumber kalori, protein,

vitamin, dan mineral, tetapi lebih dari itu. Pangan menjadi penting artinya

bagi kepekaan daya pikir dan kecerdasan serta kepekaan terhadap seni,

budaya, dan keindahan. Pangan penting artinya bagi kelayakan hidup dan

keagungan manusia (human dignity) itu sendiri. Manusia yang sehat adalah

manusia yang bugar, segar, dan berjaya. Zat-zat yang diperlukan oleh

tubuh tersebut dapat diperoleh dari bahan makanan yang disebut gizi.

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan

air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan

tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan

dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau

minuman. Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal

Page 3: Laporan Pagiz Baru From Rusak

sebagai zat gizi. Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga

bagi tubuh, mengatur proses dalam tubuh dan membuat lancarnya

pertumbuhan serta memperbaiki jaringan tubuh.

Pangan menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi manusia, karena itu

pemenuhan atas pangan menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam

mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan

pembangunan nasional. Masalah konsumsi pangan sangat bervariasi dari

satu wilayah ke wilayah lainnya baik pada tingkat provinsi maupun tingkat

kabupaten.

Selera makanan orang di setiap negara pasti berbeda-beda sehingga

setiap negara mempunyai makanan khas sendiri. Di Amerika Serikat

misalnya, rata-rata penduduknya memakan makanan berbahan dasar yang

terbuat gandum dan tepung. Hal ini sangat bertolak belakang dengan

Indonesia yang mayoritas penduduknya mengkonsumsi nasi sebagai

makanan pokok mereka. Jadi, dapat dipastikan bahwa setiap negara

memiliki makanan khasnya masing-masing. Bangsa Indonesia, seperti

halnya bangsa yang telah tinggi kebudayaanya, hanya memiliki konsep

tersendiri mengenai seni kuliner. Seni kuliner harus mendapatkan tempat

yang layak dan penting artinya sebagai elemen dalam pembentukan

karakter suatu bangsa.

Pangan tradisional merupakan produk bercitarasa budaya tinggi yang

berupa perpaduan antara kreasi mengolah hasil sumber daya lokal dengan

selera berbumbu adat istiadat dan telah diwariskan secara turun temurun.

Indonesia memiliki jenis pangan lokal atau tradisional yang sangat

beragam, dimana hampir setiap daerah di Indonesia memiliki pangan

tradisional yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Namun, seiring

perkembangan zaman pangan tradisional ini mulai kalah bersaing dengan

pangan-pangan yang berasal dari negara lain.

Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat aneka

pangan tradisional, seperti tempe, bawang putih, madu, kunyit, jahe,

kencur, temu lawak, asam jawa, sambiloto, daun beluntas, daun salam,

cincau, dan aneka herbal lainnya. Jamu sebagai racikan aneka herbal

berkhasiat juga sangat populer di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan

Page 4: Laporan Pagiz Baru From Rusak

mengakibatkan meningkatnya perhatian terhadap masalah ini.

Permasalahan mendasar keamanan pangan tradisional pada umumnya

terletak pada kelemahan dalam hal jaminan keamanannya terhadap

bahaya biologi atau mikrobiologi, kimia, dan fisik. Adanya bahaya atau

cemaran tersebut seringkali ditemukan karena rendahnya mutu bahan

baku, teknologi pengolahan, belum diterapkannya praktek sanitasi dan

higinitas yang memadai, dan kurangnya kesadaran pekerja maupun

produsen yang menangani pangan tradisional. Namun, terdapat pula

kendala-kendala pada makanan tradisional antara lain :

• Cita rasa kurang memenuhi selera generasi muda

• Penampilan kurang menarik karena dimasak terlalu lama

• Standar mutu dan gizi kurang

• Beberapa makanan harus disajikan panas

• Promosi dan penyebaran informasi serta upaya pengembangannya

masih terbatas

• Kurangnya investor yang tertarik untuk mengembangkan produk

makanan tradisional

• Kurangnya pengetahuan masyarakat akan arti gizi dan kesehatan

Adanya berbagai kendala diatas, tidak membuat masyarakat untuk

tidak lagi mengkonsumsi pangan tradisional, bahkan saat ini berbagai

makanan tradisional yang dimiliki oleh berbagai wilayah di tanah air sudah

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat bahkan

kebutuhan masyarakat daerah lain. Beberapa terobosan yang telah

dilakukan oleh beberapa industri pangan ternyata mampu mengangkat citra

dan cita rasa makanan tradisional, yang ternyata sangat disukai oleh

berbagai kalangan bahkan telah dieksport. Peluang bagi pengembangan 

jenis makanan tradisional unggulan sesuai dengan potensi  dan preferensi

makin terbuka dengan adanya otonomi daerah. Meningkatnya peran media

massa baik media cetak ataupun elektronik.

Dapat disimpulkan bahwa makanan merupakan sumber energi yang

penting bagi tubuh. Makanan bersumber dari tumbuh-tumbuhan dan

hewan. Tanpa makanan, seseorang akan sulit melakukan segala

aktivitasnya karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang sangat

dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat gizi tersebut berupa karbohidrat, protein,

Page 5: Laporan Pagiz Baru From Rusak

lemak, vitamin, air, dan mineral. Selera makan setiap orang berbeda-beda,

hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu tempat tinggal, kebiasaan makan,

usia, jenis kelamin, dan lain-lain. Orang yang tinggal di daerah gunung

akan berbeda selera makanannya dengan orang yang tinggal di daerah

dekat pantai.

Setiap negara pasti memiliki makanan khas negara masing-masing. di

negara-negara Eropa dan Amerika orang sudah terbiasa dengan makan

makanan yang terbuat dari tepung dan gandum, sedangkan di negara-

negara asia khususnya di Indonesia orang sudah tidak bisa lepas dari

makanan yang namanya nasi. Indonesia merupakan negara yang memiliki

banyak pulau dan daerah, untuk itulah Indonesia memiliki jenis pangan

lokal atau tradisional yang sangat beragam. Setiap daerah di Indonesia

memiliki pangan tradisional yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut,

misalnya saja kerak telor dan sayur asem yang menjadi makanan khas dari

daerah betawi, bajigur dari jawa barat, barongko dari mandar, otak-otak

dari makassar, sate lilit dari bali, dan masih banyak lagi.

Banyak remaja dan anak-anak yang tidak mengetahui pangan

tradisional indonesia dan mereka senang mengkonsumsi makanan dari

negara-negara lain yang masuk ke indonesia. Namun seiring

perkembangan zaman, makanan tradisional yang dimiliki oleh berbagai

wilayah di tanah air sudah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat setempat bahkan kebutuhan masyarakat daerah lain.

I.2 Tujuan dan Kegunaan

I.2.1 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum pangan dan gizi pertanian ini

yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

mahasiswa dalam hal:

1. Menimbang bahan pangan dengan tepat

2. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan dengan

tepat

3. Menilai kandungan gizi bahan pangan

Page 6: Laporan Pagiz Baru From Rusak

4. Menilai kecukupan (RDA) gizi individu dan kelompok

5. Menghitung tingkat konsumsi energi dan zat gizi.

I.2.2 Kegunaan

Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa mengetahui

kandungan gizi bahan pangan dan kecukupan gizi tiap individu dan

kelompok sesuai dengan berat dan tinggi badannya.

Page 7: Laporan Pagiz Baru From Rusak

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Konsumsi Pangan, Energi, dan Zat Gizi

II.1.1 Konsumsi Pangan

Pangan merupakan kebutuhan utama yang tidak dapat

digantikan oleh apapun. Tanpa mengkonsumsi pangan dalam

jumlah dan mutu yang tepat, tubuh tidak akan mampu

melaksanakan kegiatan sehari-hari, baik secara fisik maupun

mental. Makan dan minum yang sehat dan cukup gizi berarti

mengkonsumsi makanan dan minuman yang jumlahnya sesuai

dengan kebutuhan dan bervariasi macamnya. Tubuh seharusnya

menerima semua zat gizi yang diperlukan melalui makanan.

Kecukupan akan karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, dan

mineral pada dasarnya dapat dipenuhi dari konsumsi sehari-hari

(Mahendradatta, 2007).

Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan,

secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau

sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

fisiologis, psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah upaya

untuk memenuhi keinginan makan (rasa lapar) atau untuk

memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Tujuan psikologis

adalah untuk memenuhi kepuasan emosional atau selera,

sedangkan tujuan sosiologis adalah untuk memelihara hubungan

manusia dalam keluarga dan masyarakat. Konsumsi pangan

merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang

selanjutnya bertindak menyediakan energi bagi tubuh, mengatur

proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta untuk

pertumbuhan (Suryono, 2008).

Konsumsi pangan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain jenis, jumlah produksi dan ketersediaan pangan. Untuk tingkat

konsumsi, lebih banyak ditentukan oleh kualitas dan kuantitas

pangan yang dikonsumsi. Kualitas pangan mencerminkan adanya

Page 8: Laporan Pagiz Baru From Rusak

zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yang terdapat dalam bahan

pangan, sedangkan kuantitas pangan mencerminkan jumlah setiap

gizi dalam suatu bahan pangan. Untuk mencapai keadaan gizi yang

baik, maka unsur kualitas dan kuantitas harus dapat terpenuhi

(Suryono, 2008).

II.1.2 Konsumsi Energi

Tubuh menggunakan sebagian besar energi untuk beraktifitas,

akan tetapi energi juga diperlukan untuk mengangkut zat-zat gizi

yang diperoleh ke bagian tubuh untuk digunakan dan memelihara

proses tubuh. Jika balita aktif maka diperlukan makin banyak energy

dari pada jika melakukan aktifitas yang kurang aktif. Untuk hidup

sehat manusia memerlukan sejumlah zat-zat gizi, kekurangan zat

gizi khususnya energi pada awalnya akan menimbulkan rasa lapar

dan menyebabkan kurang gizi (Santoso, 2006).

Energi diperlukan manusia untuk bergerak atau melakukan

pekerjaan fisik dan juga menggerakkan proses-proses dalam tubuh

seperti misalnya sirkulasi darah, denyut jantung, pernafasan,

pencernaan, dan proses-proses, fisiologis lainnya. Seperti halnya

pada kompor, untuk memperoleh energi panas harus setiap kali diisi

dengan bakan bakar, demikian pula tubuh manusia harus selalu

disuplai dengan makanan sebagai sumber energi untuk

memanaskan tubuh dan untuk bekerja (Kusharto, 2003).

Makan dan minum sehat dan sarat gizi berarti mengkonsumsi

makanan dan minuman yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan

dan bervariasi macamnya. Tubuh seharusnya menerima semua zat

gizi yang diperlukan melalui makanan. Kenyataannya, kita makan

tidak hanya mencukupi kebutuhan akan zat gizi, melainkan juga

untuk suatu kepuasan, karena makanan tersebut lezat bagi kita.

Oleh karena itu, makanan yang sehat terutama yang diolah dan

disiapkan dengan benar, mempunyai citarasa lezat dan

membangkitkan selera makan (Mahendradatta, 2007).

Page 9: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Pembagian asupan energi sehari-hari dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 1. Pembagian asupan energi sehari-hari

Waktu makan Persentase dari energi total

Sarapan

Selingan pagi

Makan siang

Selingan sore

Makan malam

20-25 %

10 %

25-30 %

10 %

25-30 %

Sumber : Data Primer, 2010

II.1.3 Konsumsi Zat Gizi

Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan

yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing

bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang

berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut

berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya.

Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung

dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi. Satu

jenis zat gizi tertentu kemungkinan terkadung terdapat pada jenis

bahan pangan, namun bisa dimungkinkan zat gizi tersebut tidak

terdapat pada bahan pangan yang lain (Dahlan, 2009).

Konsumsi zat gizi merupakan cara orang makan makanan

yang beraneka ragam menggunakan semua macam bahan

makanan dari semua golongan, serta bahan makanan dalam jumlah

dan kualitas yang benar dan tepat. Manusia membutuhkan 45

macam zat gizi untuk hidupnya. Zat-zat gizi ini dikelompokkan

dalam kelompok besar yaitu protein, lemak, hidrat arang, vitamin

dan mineral. Dalam mewujudkan keadaan gizi yang baik, tubuh

manusia membutuhkan macam dan jumlah zat gizi dalam ukuran

yang sebanding dengan yang dibutuhkan tubuh (Dahlan, 2009).

Page 10: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh dapat digolongkan ke

dalam enam macam yaitu (1) karbohidrat, (2) protein, (3), lemak, (4)

vitamin, (5), mineral dan (6) air. Karbohidrat sebagai bagian penting

dari makanan yang kita konsumsi memiliki dua fungsi utama, yaitu

sebagai bahan pembangun dan bahan pembakar. Sama halnya

dengan bahan bakar lain, bila bahan pangan tersebut dioksidasi

dalam hal ini dibakar, maka akan dihasilkan suatu zat panas. Setiap

jenis makanan tidak sama nilai energinya (Winarno, 1993).

Kelompok karbohidrat dalam protein mempunyai nilai energi 4

kkal/g. sedangkan lemak dan minyak, nilainya lebih dari dua kali

lipat yaitu 9 kkal/g. air dan serat yang terdapat di dalam makanan,

tidak mempunyai nilai energi sama sekali, kalorinya nol. Karena

alasan tersebut, makanan yang tinggi kandungan lemaknya, tinggi

sekali kalorinya. Sedangkan makanan yang tinggi kandungan air

dan serat atau selulosanya, seperti halnya daun selada dan

beberapa sayuran segar lainnya, sangat rendah kalorinya

(Winarno, 1993).

II.2 Pola dan Kebiasaan Makan

Pola makan sehat merupakan suatu cara atau usaha dalam

pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti

mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu

kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan

seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya

(Peskesmas Oke, 2009).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola makan antara lain;

1. Budaya cukup menentukan jenis makanan yang sering dikonsumsi.

Demikian pula letak geografis mempengaruhi makanan yang

diinginkannya.

2. Agama atau Kepercayaan juga mempengaruhi jenis makanan yang

dikonsumsi.

3. Status sosial ekonomi. Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas

makanan turut dipengaruhi oleh status sosial dan ekonomi.

Page 11: Laporan Pagiz Baru From Rusak

4. Personal preference. Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat

berpengaruh terhadap kebiasaan makan seseorang. Orang seringkali

memulai kebiasaan makannya sejak dari masa kanak-kanak hingga

dewasa.

5. Rasa lapar, nafsu makan, dan rasa kenyang. Rasa lapar umumnya

merupakan sensasi yang kurang menyenangkan karena berhubungan

dengan kekurangan makanan. Sebaliknya, nafsu makan merupakan

sensasi yang menyenangkan berupa keinginan seseorang untuk

makan. Sedangkan rasa kenyang merupakan perasaan puas karena

telah memenuhi keinginannya untuk makan.

6. Kesehatan. Kesehatan seseorang berpengaruh besar terhadap

kebiasaan makan. Sariawan atau gigi yang sakit seringkali membuat

individu memilih makanan yang lembut. Tidak jarang orang yang

kesulitan menelan, memilih menahan lapar dari pada makan.

(Puskesmas Oke, 2009).

Kebiasaan makan pada masyarakat akan mempunyai peran yang

penting dalam pembentukan kebiasaan makan keluarga dan individu.

Kebiasaan makan adalah cara individu atau kelompok individu dalam

memilih makan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh

fisiologik, sosial dan budaya. Kebiasaan makan yang ada pada masyarakat

antara satu dengan daerah lain dapat berbeda, mungkin pangan tertentu

dikonsumsi oleh suatu masyarakat, tetapi pada masyarakat yang lain bisa

saja pangan tersebut tidak dikonsumsi. Adanya kebiasaan pangan yang

berbeda-beda tersebut bisa diakibatkan dari unsur-unsur budaya yang ada

pada masyarakat itu sendiri. Pembentukan kebiasaan makan pada

masyarakat mempunyai peran penting dalam kebiasaan makan pada

keluarga dan individu (Fatimah, 2006).

II.3 Tingkat Konsumsi atau Kecukupan Energi dan Zat Gizi

Tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang

berkaitan. Kecukupan energi merupakan pemenuhan semua zat-zat gizi

yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup dan

menjalankan kegiatan hidupnya (Santoso, 2006).

Page 12: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Tubuh manusia memerlukan makanan dengan gizi seimbang yaitu

makanan yang mengandung semua zat gizi setiap bahan pangan memiliki

keunggulan tertentu sehingga dengan mengkonsumsi pangan yang

beragam maka kekurangan zat gizi pada salah satu jenis bahan pangan

akan tertutupi oleh bahan pangan lainnya. Hasil analisis kandungan gizi

berbagai jenis makanan menunjukkan tidak satupun jenis makanan yang

mengandung zat gizi yang lengkap yang dibutuhkan oleh manusia, kecuali,

ASI (Mahendradatta, 2007).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi:

1) Usia. Bertambahnya usia seseorang juga akan mempengaruhi asupan

makanannya. Pertambahan usia akan disertai dengan penurunan

fungsi dan metabolisme organ tubuh serta komposisi tubuh. Gejala

menurunnya fungsi organ tubuh sering baru tampak setelah seseorang

mencapai usia lanjut. Perubahan tersebut menyebabkan kebutuhan

gizi dan jumlah asupan makanan berkurang.

2) Jenis kelamin. Secara prinsip kebutuhan gizi setiap individu berbeda-

beda hal ini tergantung pada kondisi kesehatan, berat badan, dan

tinggi rendahnya tingkat aktivitas seseorang. Di samping itu angka

kecukupan gizi untuk pria dan wanita berbeda karena adanya

perbedaan dalam ukuran komposisi tubuh.

3) Pengetahuan gizi. Berbagai upaya perbaikan gizi dilakukan pemerintah

untuk meningkatkan pengetahuan gizinya. Sehingga diharapkan

mereka akan mengetahui dan merubah perilaku mereka di bidang gizi.

Yaitu dengan perbaikan gizi keluarga tingkat pengetahuan mereka

akan mempengaruhi mereka dalam sikap dan perilakunya dalam

memilih makan selanjutnya akan mempengaruhi asupan makanan

sehari-hari (Santoso, 2006).

Kebutuhan manusia akan energi dan zat gizi lainnya sangat bervariasi

meskipun faktor-faktor seperti ukuran badan, jenis kelamin, macam

kegiatan dan faktor lainnya sudah diperhitungkan. Jumlah zat gizi yang

dibutuhkan dapat tergantung pada kualitas makanan karena efisiensi

penyerapan dan pendayagunaan zat gizi oleh tubuh dipengaruhi oleh

komposisi dan keadaan makanan secara keseluruhan (Kusharto, 2003).

Page 13: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Kecukupan energi yang di butuhkan oleh manusia yaitu :

a) Karbohidrat

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa

organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan

oksigen. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber

tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu,

karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk

hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk

menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting

dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel

dengan mengikat protein dan lemak.

b) Protein

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul

tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino

yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein

berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup

dan virus. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel

tubuh, proses kekebalan tubuh.

Kekurangan protein bisa berakibat fatal yaitu kerontokan rambut

dan yang paling buruk ialah penyakit kekurangan protein. Biasanya

pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang

namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam

pembuluh darah sehingga menimbulkan odem, Kekurangan yang

terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.

c) Zat besi

Zat besi (Fe) merupakan Salah satu unsur penting dalam proses

pembentukan sel darah merah. Secara alamiah zat besi diperoleh dari

makanan. Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari

dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal

masyarakat sebagai penyakit kurang darah.Fe terdapat dalam bahan

makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua.

Pemenuhan Fe oleh tubuh memang sering dialami sebab rendahnya

Page 14: Laporan Pagiz Baru From Rusak

tingkat penyerapan Fe di dalam tubuh, terutama dari sumber Fe

nabati yang hanya diserap 1-2%. Penyerapan Fe asal bahan

makanan hewani dapat mencapai 10-20%. Fe bahan makanan

hewani lebih mudah diserap daripada Fe nabati (non heme). Manfaat

lain mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya

kecukupan vitamin A. Makanan sumber zat besi umumnya

merupakan sumber vitamin A.

d) Lemak

Lemak merupakan suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi

sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh.

Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu

dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di

dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Fungsi lemak adalah

sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel-sel,

sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak,

menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai

pelumas, dan memelihara suhu tubuh (Bambang, 2009).

Suatu kecukupan zat gizi yang dianjurkan diharapkan dapat menjamin

tercapainya status gizi yang baik. Dasar-dasar anjuran kecukupan untuk

energi berbeda dengan zat-zat gizi lainnya, meskipun mekanisme yang

terperinci untuk mengontrol intik energi belum sepenuhnya dimengerti

namun faktor yang sangat penting adalah taraf pengeluaran energi. Untuk

menetapkan kecukupan energi, usaha telah dilakukan dengan perhitungan-

perhitungan secara faktorial pengeluaran energi tiap-tiap hari dari tipe

individu tertentu dengan menambah sejumlah pengeluaran energi untuk

tidur, bekerja, dan rekreasi (Kusharto, 2003).

Menurut Kusharto (2003), kebutuhan energi pada dasarnya

tergantung dari empat faktor yang saling berkaitan, yaitu:

a. Kegiatan fisik

b. Ukuran dan komposisi tubuh

c. Umur

d. Iklim dan faktor ekologi lainnya.

III.

Page 15: Laporan Pagiz Baru From Rusak

III. METODE PRAKTIKUM

III.1 Waktu dan Tempat

III.1.1Waktu

Praktikum penilaian tingkat konsumsi pangan dilaksanakan

pada hari Jum’at, tanggal 24 September 2010, pukul 13.00-15.00

WITA.

III.1.2Tempat

Praktikum penilaian tingkat konsumsi pangan dilaksanakan di

Laboratorium Pangan dan Gizi, Program Studi Agribisnis, Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

III.2 Alat dan Bahan

III.2.1Alat

Alat-alat yang digunakan pada praktikum penilaian tingkat

konsumsi pangan yaitu timbangan, kompor, piring, garpu, pisau,

korek api, wajan, spatula, saringan, sendok, dan parutan keju.

III.2.2Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum penilaian tingkat

konsumsi pangan yaitu, pisang raja, kacang tanah, mentega, gula

pasir, coklat batang, dan telur.

Page 16: Laporan Pagiz Baru From Rusak

III.3 Metode Kerja

III.3.1Metode yang di Gunakan

Metode yang digunakan pada praktikum penilaian tingkat

konsumsi pangan yaitu metode penimbangan. Prinsip metode ini

ialah menimbang secara langsung berat setiap jenis pangan yang

dikonsumsi kemudian mencatatnya dalam tabel pengamatan.

III.3.2Cara Kerja

Adapun cara kerja dalam pembuatan “Sanggara Balanda”

adalah sebagai berikut:

1. Semua bahan ditimbang terlebih dahulu.

2. Goreng kacang tanah dengan menggunakan sedikit minyak, lalu

cincang halus.

3. Untuk isinya, campurkan kacang yang telah dicincang tersebut

dengan mentega dan gula pasir.

4. Pisang raja yang telah dikupas di celupkan kedalam ceplokan

telur, kemudian digoreng.

5. Pisang yang telah digoreng tersebut dibelah tengahnya tetapi

jangan sampai terbelah dua, lalu taruh isi (campuran kacang,

mentega, dan gula) ke belahan pisang tersebut.

6. Ulangi perlakuan tersebut sampai adonan habis.

7. Taruh pisang yang telah diisi tersebut ke dalam piring saji.

8. Parut coklat batang diatas pisang tersebut lalu hias dengan susu

kental manis.

9. Hitung nilai kandungan energi dan zat gizi bahan makanan, nilai

kandungan energi dan zat gizi makanan yang dikonsumsi, serta

kecukupan (RDA) energi dan zat gizi per hari.

Page 17: Laporan Pagiz Baru From Rusak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Pangan atau Makanan Selingan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan

air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan

tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan

dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau

minuman. Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal

sebagai zat gizi. Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga

bagi tubuh, mengatur proses dalam tubuh dan membuat lancarnya

pertumbuhan serta memperbaiki jarring tubuh.

Makanan selingan (bisa juga disebut camilan, kudapan, atau snack)

tak kalah penting dengan makanan utama bagi anak-anak. Camilan yang

sehat bisa melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang pada makanan

pagi, siang, dan malam. Selain Itu Juga mengisi kekurangan kalori akibat

banyaknya aktivitas.

IV.1.1Sanggara Balanda

Gambar 1. Makanan Selingan “sanggara Balanda”

Sanggara balanda merupakan jenis makanan selingan yang

dapat ditemui di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di

Page 18: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Sulawesi. Sanggara Balanda adalah salah satu penganan wajib

muncul di acara-acara adat bugis-makasar. Seperti kue-kue khas

bugis lainnya yg manis luar biasa, sanggara belanda juga sarat

dengan gula dan telur.

Makanan ini merupakan makanan bangsawan bugis pada

jaman dahulu dan tidak sembarang orang boleh memakanan

makanan ini. Di lihat dari bahan utamanya yang memakai pisang

raja, dan mentega, jaman dulu tidak mungkin rakyat biasa bisa

mendapatkan mentega yang konon katanya hanya orang-orang

kompeni Belanda yang memiliki mentega tersebut.

IV.1.2Jenis Bahan

1. Pisang

Pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu pisang

meja (dessert banana) dan pisang olahan (plantain, cooking

banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah

buah matang, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan

sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus,

dibakar, atau dikolak. Pisang mempunyai kandungan gizi sangat

baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan

dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium,

magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung

vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif

sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks

tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat

menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat.

Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat

baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.

Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi

di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat

membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas

Page 19: Laporan Pagiz Baru From Rusak

biologis. Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata

kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan

0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein

pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen.

Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi

pisang dalam jumlah banyak.

2. Kacang

Kacang merupakan tanaman polong-polongan atau legum

dari famili fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di

Indonesia. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia

tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½

kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang mengandung

banyak protein selain itu kacang juga diperkaya dengan omega

9 yang bisa mengontrol kolesterol dalam darah dan vitamin E,

yang bisa menjadi antioksidan dan bisa membantu melindungi

sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kelebihan lain

yang terkandung dalam kacang adalah kandungan serat (fibre)

yang berfungsi membantu melancarkan buang air besar.

3. Gula pasir

Gula pasir merupakan sembilan bahan pokok kebutuhan

rumah tangga yang tak pernah lepas dari sorotan masyarakat.

Gula memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti sebagai

sumbeer energi dan karbohidrat yang utama dan paling mudah

untuk diolah didalam tubuh. Tapi, jika konsumsinya berlebihan,

dia akan berbalik jadi sumber penyakit seperti penyakit diabetes

yang disebabkan oleh penumpukan gula darah di dalam sel-sel

darah, dan obesitas karena sisa metabolisme yang berlebihan

disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Gula merupakan

sumber karbohidrat bagi tubuh dan diolah menjadi glukosa yang

akan menjadi makanan bagi sel-sel tubuh manusia.

4. Mentega

Mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak

yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, atau

Page 20: Laporan Pagiz Baru From Rusak

tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang

diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu.

Nilai gizi mentega terletak pada lemak yang mudah dicerna,

kandungan vitamin A dan D. Secara komersial mentega

biasanya mengandung 80-85% lemak susu, dan 12-16% air.

5. Coklat

Coklat merupakan makanan yang digemari segala usia

mulai dari anak-anak sampai orang tua. Tidak hanya dalam

bentuk coklat batangan, cokelat juga banyak diaplikasikan

dalam beragam makanan mulai dari cake, biskuit, permen, ice

cream, minuman dan lain-lain. Selain rasanya yang enak, coklat

juga sering diasosiasikan dengan produk bernilai tinggi atau

mahal sehingga sering dijadikan sebagai hadiah. Gizi yang

terdapat pada coklat yaitu energi, protein, lemak, kalsium, fosfor,

vitamin A. Protein coklat kaya akan asam amino triptofan,

fenilalanin, dan tyrosin. Meski coklat mengandung lemak tinggi

namun relatif tidak mudah tengik karena coklat juga

mengandung polifenol (6%) yang berfungsi sebagai antioksidan

pencegah ketengikan.

6. Telur

Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab

dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber

protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan

asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain

seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dan lain-lain. Telur

mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak

orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan

bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan

sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Zat

gizi pada telur yaitu kalori, protein, lemak, vitamin A, dan

vitamin. Sumber gizi telur sebenarnya lebih banyak pada

kuning telurnya dibandingkan bagian yang berwarna putih.

Page 21: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Sebaliknya, zat besi dan vitamin A justru hampir seluruhnya

terkonsentrasi pada kuning telur.

Sanggara balanda ialah jenis pangan selingan yang sangat

praktis dalam pembuatannya. Hal ini dikarenakan dalam membuat

makanan selingan sanggara balanda, tidak membutuhkan banyak

jenis bahan pangan dan semua bahan pangan yang dipakai dalam

pembuatan sanggara balanda ini sangat mudah didapatkan.

Berdasarkan bahan yang telah di bahas sebelumnya, dapat dilihat

perinciannya pada tabel berikut:

Tabel 2. Jenis dan Jumlah (berat) Bahan

No Jenis Bahan Berat Bahan (gr)1 Pisang 25002 Kacang 3303 Gula pasir 3504 Mentega 2005 Coklat 2506 Telur 100

Sumber: Data Primer setelah diolah, 2010

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam pembuatan

makanan selingan “sanggara balanda” dapat menggunakan bahan-

bahan berupa pisang sebanyak 2500 kg, kacang sebanyak 330 kg,

gula pasir sebanyak 350 kg, mentega sebanyak 200 kg, coklat

sebanyak 250 kg, serta telur sebanyak 100 gram.

IV.1.3Kandungan Energi dan Zat Gizi Bahan Makanan

Makanan berasal dari hewan atau tumbuhan yang dimakan

oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Beberapa

orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti,

daging, telur dan lain-lain, padahal makanan tersebut memiliki

kandungan protein yang stuktur dan rangkaian ikatan asam amino

yang paling mudah dicerna oleh tubuh manusia. Setiap makanan

mempunyai kandungan gizi yang berbeda meliputi karbohidrat,

protein, lemak, dan lain-lain.

Page 22: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Makanan berfungsi sebagai sumber energi yang diperlukan

tubuh untuk melakukan pekerjaan yang penting dan ,membantu

pertumbuhan badan dan otak. Energi juga diperlukan untuk

membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, menghasilkan susu

untuk bayi dan semua pekerjaan lain yang dilakukan tubuh.

Pekerjaan otot yang juga memerlukan energi diperlukan oleh

seseorang misalnya untuk duduk, berdiri, bekerja dan bermain.

Kandungan energi pada makanan bersumber dari karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Terkadang seseorang

dalam mengkonsumsi makanan tidak mementingkan kandungan gizi

yang terdapat di dalam bahan makanannya. Hal ini disebabkan oleh

tingkat kesadaran masyarakat akan konsumsi makanan yang baik

dan menyehatkan masih rendah. Adapun kandungan energi dan zat

gizi makanan sanggara balanda dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Kandungan Energi dan Zat Gizi Bahan Makanan

NoJenis

Bahan

Berat

(g)

Energi

(kal)

Protein

(g)

Vit.A

(R.E)

Zat

Besi

(mg)

Vit.

CVit.B

1 Pisang 2500 2100 21 16625 14 175 1,75

2 Kacang 330 1844,7 88,77 0 6,27 0 0,99

3 Gula 350 1274 0 0 0,35 0 0

4 Mentega 200 1450 1 600 2,2 0 0

5 Coklat 250 1067,5 5 75 7 0 0,075

6 Telur 100 145,8 11,52 810 2,43 0 0,09

Jumlah 3730 7882 127,02 18110 32,25 175 2,914

Sumber: Data Primer setelah diolah, 2010

Kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda sesuai dengan

tinggi badan, berat badan, usia, aktifitas, jenis kelamin, dan lain-lain.

Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh, tanpa makanan

semua organ-organ tubuh tidak akan berjalan dengan baik.

Makanan berperan sebagai energi dalam tubuh yang berfungsi

mengatur proses metabolisme. Untuk itu perlu diketahui jenis dan

jumlah pangan yang di konsumsi oleh seseorang dalam satu hari.

Page 23: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Berdasarkan tabel diatas maka diketahui bahwa pisang

dengan berat 2500 gram memiliki kandungan energi sebanyak 2100

kal, mengandung protein sebanyak 21 gram, vitamin A sebanyak

16625 mg, zat besi sebanyak 14 mg, vitamin C dan vitamin B yang

masing-masing sebanyak 175 dan 1,75 mg. Kacang dengan berat

330 gram mengandung energi sebanyak 1844,7 kal, protein

sebanyak 88,77 gram, zat besi sebanyak 6,72 mg, vitamin B

sebanyak 0,99 mg, namun tidak memiliki kandungan vitamin A dan

vitamin C. Gula dengan berat sebanyak 350 gram, mengandung

energi sebanyak 1274 kal dan zat besi 0,35 mg, dan tidak

mengandung protein, vitamin A, vitamin C, serta vitamin B. Mentega

dengan berat 200 gram memiliki kandungan energi sebanyak 1450

kal, protein sebanyak 1 gram, vitamin A sebanyak 600 mg, zat besi

sebanyak 2,2 mg, namun tidak memiliki kandungan vitamin C dan

vitamin B. Coklat dengan berat 250 gram memiliki kandungan energi

sebanyak 1067,5 kal, protein sebanyak 5 gram, vitamin A sebanyak

75 mg, zat besi sebanyak 7 mg, dan vitamin B sebanyak 0,075,

namun tidak terdapat kandungan vitamin C didalam coklat. Telur

dengan berat 100 gram memiliki kandungan energi sebanyak 145,8

kal, protein sebanyak 11,52 gram, vitamin A sebanyak 810 mg, zat

besi sebanyak 2,43 mg, vitamin B sebanyak 0,09 mg, namun tidak

memiliki kandungan vitamin C. Hasil tersebut diperoleh dengan

menggunakan rumus Kandungan Energi/Zat Gizi Bahan Makanan

(KGbm).

Hal ini sesuai dengan penyataan Meta Mahendratta (2007)

yang menyatakan bahwa tubuh manusia memerlukan makanan dan

gizi seimbang yang mengandung semua zat gizi setiap bahan

pangan memiliki keunggulan tertentu sehingga dengan

mengkonsumsi pangan yang beragam maka kekurangan zat gizi

pada salah satu bahan akan tertutupi oleh bahan pangan lainnya.

IV.2 Kandungan Energi dan Zat Gizi Makanan yang Di Konsumsi/Orang/Hari

Page 24: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Makanan menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh manusia

dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi oleh

setiap orang haruslah sesuai dengan kebutuhan energi dan zat gizi yang

diperlukan. Untuk mengetahui energi dan zat gizi makanan yang

dikonsumsi seseorang per hari maka dilakukan perhitungan pada tabel

berikut.

Page 25: Laporan Pagiz Baru From Rusak

Tabel 4. Kandungan Energi dan Zat Gizi Makanan yang Dianalisis oleh

Kelompok Mahasiswa (3 Orang)

NoJenis

Bahan

Berat

(g)

Energi

(kal)

Protein

(g)

Vit.A

(R.E)

Zat

Besi

(mg)

Vit.C Vit.B

1 Makanan 447,6 954,84 15,24 2173,2 3,87 21 0,35

2 Nasi 2300 2333,58 27,53 0 6,55 0 0

3Bandeng

Goreng4425 4566,6 708 5310 70,8 0 1,77

4Oseng

Tempe2310 3441,9 69,3 1155 231 0 4,62

5Kangkung

Tumis1540 312,62 32,34 67914 26,95 344,96 1,078

6 Jeruk 3900 1263,6 22,464 11793,6 11,232 870,48 2,808

Jumlah 14922,6 12873,14 874,875 88345,8 350,4 1236,44 10,62

Rata-rata/orang 4974,2 4291,05 291,62 29448,6 116,8 412,15 3,54

Sumber: Data Primer setelah diolah, 2010

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa makanan

selingan dengan berat 447,6 gram, memiliki kandungan energi sebanyak

954,84 kal, protein sebanyak 15,24 gram, vitamin A sebanyak 2173,2 mg,

zat besi sebanyak 3,87 mg, vitamin C sebanyak 21 mg, dan vitamin B

sebanyak 0,35 mg. Nasi dengan berat 2300 gram, memiliki kandungan

energi sebanyak 2333,58 kal, protein sebanyak 27,53 gram, zat besi

sebanyak 6,55 mg, namun tidak memiliki kandungan vitamin A, C, dan B.

Bandeng dengan berat 4425 gram, memiliki kandungan energi sebanyak

4566,6 kal, protein sebanyak 708 gram, vitamin A sebanyak 5310 mg, zat

besi sebanyak 70,8 mg, vitamin B sebanyak 1,77 mg, dan tidak memiliki

kandungan vitamin C. Oseng tempe dengan berat 2310 gram, memiliki

kandungan energi sebanyak 3441,9 kal, protein sebanyak 69,3 gram,

vitamin A sebanyak 1155 mg, zat besi sebanyak 231 mg, vitamin B

sebanyak 4,62 mg, dan tidak memiliki kandungan vitamin C. Kangkung

tumis dengan berat 1540 gram, memiliki kandungan energi sebanyak

312,62 kal, protein sebanyak 32,34 gram, vitamin A sebanyak 67914 mg,

zat besi sebanyak 26,95 mg, vitamin C sebanyak 344,96 mg, dan vitamin B

Page 26: Laporan Pagiz Baru From Rusak

sebanyak 1,078 mg. Jeruk dengan berat 3900 gram, memiliki kandungan

energi sebanyak 1263,6 kal, protein sebanyak 22,464 gram, vitamin A

sebanyak 11793,6 mg, zat besi sebanyak 11,232 mg, vitamin C sebanyak

870,48 mg, dan vitamin B sebanyak 2,808 mg.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Potter dan Hotchkiss (1998) dalam

Meta Mahendra (2007) bahwa ada tiga kelompok utama penyusun pangan

yaitu karbohidrat, protein, dan lemak serta turunannya dari ketiganya.

Sebagai tambahan terdapat komponen anorganik dan mineral dan suatu

kelompok dari senyawaan organik dalam jumlah kecil termasuk didalam

vitamin, enzim,senyawa pengemulsi, asam, antioksidan, pigmen dan

aroma.

IV.3 Kecukupan Energi dan Zat Gizi (RDA)

Kecukupan energi merupakan pemenuhan semua zat-zat gizi yang

dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup dan

menjalankan kegiatan hidupnya. Kecukupan energi dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologis,

kegiatan, efek termik, iklim dan adaptasi. konsumsi energi dan protein yang

mencukupi, dapat memperbaiki status gizi kurang dan gizi buruk. Dengan

Konsumsi energi yang baik maka tubuh tidak mudah terserang penyakit

infeksi yang dapat menyebabkan kematian.

Setiap orang memerlukan zat gizi yang cukup untuk keberlangsungan

hidupnya, apabila tubuh kekurangan zat gizi, hal yang paling pertama

dirasakan ialah rasa lapar dan jika hal ini tidak ditanggapi dengan baik

maka dalam waktu tertentu tubuh akan mengalami penurunan berat badan.

Untuk itu diperlukan perhitungan kecukupan energi dan zat gizi sesuai

dengan kebutuhannya.

Kecukupan gizi yang dianjurkan (Recommended dietary allowances

disingkat RDA) adalah banyaknya masing-masing zat gizi yang harus

dipenuhi dari makanan untuk mencakup hampir semua orang sehat.

Kecukupan zat gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat

dan tinggi badan, genetika, serta keadaan hamil dan menyusukan. RDA

disebut juga sebagai angka kecukupan gizi atau AKG angka kebutuhan

maupun angka kecukupan gizi berguna untuk beberapa hal berikut:

Page 27: Laporan Pagiz Baru From Rusak

a. Menilai tingkat konsumsi pangan seseorang atau penduduk

berdasarkan data survei konsumsi pangan.

b. Patokan label gizi pada makanan kemasan sesuai dengan UU Pangan

No. 7 tahun 1996 bahwa setiap industri makanan wajib mencatumkan

kandungan gizi, biasanya dalam persentase zat gizi makanan tersebut

terhadap kecukupannya.

c. Pendidikan gizi yang dikaitkan dengan kebutuhan gizi berbagai

kelompok umur, fisiologi, dan kegiatan untuk mewujudkan keluarga

sadar gizi melalui gerakan sadar pangan dan gizi.

Adapun kecukupan (RDA) energi dan zat gizi mahasiswa per hari dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Kecukupan (RDA) Energi dan Zat Gizi Mahasiswa per Hari

NoNama

(L/P)

Umur

(th)

BB

(kg)

TB

(cm)

Kebutuhan

Energi

(kal)

Protein

(g)

Vit.A

(R.E)

Zat

Besi

(mg)

Vit.C Vit.B

1

Iis

Tristiana

Iswan (P)

18 42 1848000 42 504 21,84 63 0,924

2Hadriyanti

Umar (P)18 40 1760000 40 480 20,8 60 0,88

3

Ruslin

Chaerul

Cora (L)

19 93 4234821 99,64 996,42 21,589 149,46 1,99

Jumlah 7842821 181,64 1980,42 63,829 272,46 3,794

Rata-rata/orang 2614273,67 60,55 660,14 21,276 90,82 1,264

Sumber: Data Primer setelah diolah, 2010

Berdasarkan tabel diatas maka diketahui bahwa mahasiswa

yang bernama Iis Tristiana Iswan dengan umur 18 tahun, dan berat

42 kg memerlukan kebutuhan energi sebanyak 1848000 kal, protein

sebanyak 42 gram, vitamin A sebanyak 504 RE, zat besi sebanyak

21,84 mg, vitamin C sebanyak 63, dan vitamin B sebanyak 0,924.

Untuk Hadriyanti Umar yang memiliki berat badan 40 kg dan umur

18 tahun memerlukan kebutuhan energi sebanyak 1760000 kal,

protein sebanyak 40 gram, vitamin A sebanyak 480 RE, zat besi

sebanyak 20,8 mg, vitamin C sebanyak 60, dan vitamin B sebanyak

Page 28: Laporan Pagiz Baru From Rusak

0,88. Untuk mahasiswa yang bernama Ruslin Chaerul Cora yang

memiliki berat badan 93 kg dan umur 19 tahun, memerlukan

kebutuhan energi sebanyak 4234821 kal, protein sebanyak 99,64

gram, vitamin A sebanyak 996,42 RE, zat besi sebanyak 21,589

mg, vitamin C sebanyak 149,46, dan vitamin B sebanyak 1,99.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Ruslin Chaerul Cora

memiliki kecukupan energi dan zat gizi yang besar dibandingkan

dengan Iis Tristiana dan Hadriyanti hal ini disebabkan karena berat

badan Ruslin yang membutuhkan banyak energi.

Hal ini sesuai dengan penyataan F.G. Winarno (1993) yang

menyatakan bahwa jumlah kalori yang dianjurkan untuk konsumsi

per orang perhari sangat bergantung pada jenis kelamin, umur,

ukuran badan, dan tingkat keaktifan individu tersebut.

IV.4 Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi/Orang/Hari

Untuk mengetahui tingkat konsumsi energi, dilakukan perbandingan

energi dan zat gizi yang terkandung pada makanan dengan RDA. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui tingkat konsumsi dan zat gizi yang seharusnya

dikonsumsi oleh tiap orang. Untuk mengetahui tingkat konsumsi dan zat

gizi dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Tabel 6. Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi Mahasiswa per Hari

No UraianEnergi

(kal)

Protein

(g)

Vit.A

(R.E)

Zat Besi

(mg)

Vit.C

(gr)

Vit.B

(gr)

1 Konsumsi 4974,2 4291,05 291,62 29448,6 116,8 412,15

2 RDA 2614273,67 60,55 660,14 21,276 90,82 1,264

3Tingkat

Konsumsi0,190 708r6,79 44,175 138412,296 128,60

32606,8

0

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2010

Berdasarkan tabel diatas, tingkat konsumsi energi dan zat gizi

mahasiswa per hari ialah energi mencapai 0,190 kal, protein mencapai

7086,79 gram, vitamin A mencapai 44,175 R.E, zat besi mencapai

138412,296 mg, vitamin C mencapai 128,60 gram, dan vitamin B mencapai

32606,80 gram.

Page 29: Laporan Pagiz Baru From Rusak

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari praktikum ini ialah:

Kandungan gizi pada pangan “sanggara balanda” ialah energi

mencapai 7882 kal, protein mencapai 127,02 gram, vitamin A mencapai

18110 R.E, zat besi mencapai 32,25 mg, vitamin C mencapai 175, dan

untuk vitamin B mencapai 2,914.

Rata-rata tingkat kecukupan (RDA) energi dan gizi kelompok 2 yakni

energi sebanyak 2614273,67 kal, protein sebanyak 60,55 mg, vitamin A

sebanyak 660,14 R.E, zat besi sebanyak 21,276 mg, vitamin C

sebanyak 90,82, dan vitamin B sebanyak 1,264.

Tingkat konsumsi yang dimiliki oleh kelompok 2 ialah energi mencapai

0,190 kal, protein mencapai 7086,79 gram, vitamin A mencapai 44,175

R.E, zat besi mencapai 138412,296 mg, vitamin C mencapai 128,60

gram, dan vitamin B mencapai 32606,80 gram.

V.2 Saran

Diharapkan kedepannya dalam pembuatan makanan selingan

(sanggara’ balanda) dapat dikombinasikan dengan bahan pangan lain yang

memiliki kandungan gizi yang lebih seimbang agar dapat memenuhi

kebutuhan zat gizi pada tiap orang yang mengomsumsinya.

Page 30: Laporan Pagiz Baru From Rusak

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan. 2009. Zat-Zat Gizi Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh. www.dahlanforum.wordpress.com. Diakses Pada Tanggal 7 Oktober 2010. Indonesia.

Eka. 2010. Sanggara’ Balanda (Pisang Goreng Belanda). www.ekaapoenyacerita.blogspot.com. Diakses Pada Tanggal 6 Oktober 2010. Indonesia.

Fatima, Siti. 2006. Hubungan Antara Kebiasaan Makan Masyarakat Betawi Dan Kondisi Sosial Ekonomi Dengan Energi Di Kelurahan Kelapa Dua Kecamatan Kebun Jeruk Jakarta-Barat. www.digilib.unnes.ac.id. Diakses Pada Tanggal 6 Oktober 2010. Indonesia.

Kusharto, Clara M., Suhardjo. 2003. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Kanisius. Yogyakarta.

Mahendradatta, Meta. 2007. Pangan Aman dan Sehat. Lembaga Penerbitan

UNHAS (LEPHAS). Makassar.

Michwan, Ardiansyah. 2009. Keamanan Pangan Tradisional dan Kesehatan Masyarakat. www.io.ppijepang.org. Diakses Pada Tanggal 6 Oktober 2010. Indonesia.

Muharam, Beni Gondana. 2008. Pengertian Gizi. www. gizigizi.blogspot.com. Diakses Pada Tanggal 6 Oktober 2010. Indonesia.

Puskesmas Oke. 2009. Pola Makan. www.puskesmas-oke.blogspot.com. Diakses Pada Tanggal 6 Oktober 2010. Indonesia.

Santoso, Joko Budi. 2006. Hubungan Konsumsi Energi Dan Protein Dengan Status Gizi Anak. www.pdfdatabase.com. Diakses Pada Tanggal 7 Oktober 2010. Indonesia.

Suryono. 2008. BAB II Tinjauan Pustaka: Konsumsi Pangan dan Kecukupan Gizi. www.damandiri.or.id. Diakses Pada Tanggal 2 Oktober 2010. Indonesia.

Winarno, F. G. 1993. Pangan: Gizi, Teknologi, dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.