Top Banner

of 20

Laporan Ojt Depart Em En Hrd Dan Ga

Jul 14, 2015

Download

Documents

Ajar Hari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN OJT DEPARTEMEN HRD DAN GAI DEWA GEDE EKA DHARMA YUDHA

MATERI OJT a. b. c. d. e. Tata tertib. Safety. Lingkungan. Identifikasi Aspek LK3. IK / Proses Kerja f. Kualitas g. 5K, QCC, SS

PELAKSANAAN OJT

1. PENGENALAN PERUSAHAAN. Pengenalan tentang NusaMetal. Nusametal adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Alumunium Die Casting. Awalnya perusahaan ini bernama PT Honda Federal perusahaan yanng membuat komponen sepeda motor Honda. Karena terus berkembangnya kebutuhan akan komponen kendaraan bermotor maka PT Honda Federal memperbesar usahanya. Pada tahun 1990 PT Honda Federal berubah nama menjadi PT Federal Nusametal. Berkembangnya industri otomotif di Indonesia membuat PT Federal Nusametal tumbuh dan berkembang dari awalnya hanya memiliki mesin casting dengan kapasitas 250 T berkembang menjadi 35 buah mesin dengan kapasitas 250 T sampai 1650 T pada tahun 2005. Pada tanggal 1 Januari 1998 PT Federal Nusametal bergabung dalam PT Astra Otoparts dan kemudian berubah nama menjadi Divisi Nusametal, PT Astra Otoparts. Perusahaan ini telah memperoleh QS 2000 dan ISO 9002 pada tahun 2000. Tata Tertib. a. Jam Bekerja Kantor. Untuk Kantor : 07.30 16.30 WIB Untuk Lapangan dibagi menjadi 3 Shift yaitu : 07.00 16.00 WIB 16.00 24.00 WIB 24.00 07.00 WIB

Setiap karyawan yang bekerja di lapangan wajib sudah ada di lokasi pabrik 5 menit sebelum jadwal kerjanya. Hal ini disebabkan akan dilakukannya pertemuan P5M. Pertemuan ini bertujuan : Untuk memberikan instruksi-intruksi kerja, seperti target dan pengingatan kembali terhadap keselamatan kerja. Sebagai media komunikasi dari shift sebelumnya ke shift selanjutnya. Sebagai forum untuk menyampaikan informasi-informasi lainnya seperti informasi kesehatan dari klinik. b. Seragam Kantor. Setiap karyawan wajib menggunakan seragam kantor ketika sedang bekerja di lingkungan perusahaan. Seragam disesuaikan dengan lingkungan kerja masingmasing karyawan. Peraturan Bagi Karyawan yang bekerja di lingkungan Nusametal. a. Karyawan wajib menaati tata tertib di lingkungan Nusametal. b. Karyawan wajib menaati peraturan keselamatan kerja di lingkungan Nusametal. c. Sanksi yang diberikan kepada karyawan yang melanggar tata tertib di lingkungan perusahaan. Pengelolaan Lingkungan di NusaMetal. Arti kode warna pada Tong Sampah di NusaMetal. ( Kuning, Merah, Hijau ). Kuning untuk sampah domestik. Merah untuk Limbah B3. Hijau untuk sampah logam. Pengenalan Kondisi Lingkungan di NusaMetal. a. Lokasi parkir. b. Tempat merokok dan beristirahat bagi karyawan. Sistem Keamanan dan Keselamatan di lingkungan pabrik. a. Jalur Pejalan Kaki. Jalur hijau yang ada di lingkungan pabrik ditujukan bagi para pejalan kaki. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan keselamatan bagi pejalanan kaki sendiri dan memperlancar proses produksi di pabrik. b. Peraturan Bagi Karyawan Yang Membawa Kendaraan Bermotor. Kendaraan harus dilengkapi dengan STNK. Bagi sepeda motor kelengkapan kendaraan harus lengkap. Kendaraan bermotor harus diletakkan di lokasi parkir yang sesuai dengan rapi dan tertib.

2.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan dan Kesehatan Kerja disingkat K3 merupakan hal penting dalam produktivitas suatu perusahaan. Dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja Sumber Daya Manusia diharapkan dapat memperkecil atau bahkan terwujudnya kondisi nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Untuk itu perlu pemahaman dan pelaksanaan K3 di perusahaan sangat diperlukan, hal ini berkaitan dengan perlindungan tenaga kerja terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang tidak lain merupakan fungsi dari pelaksanaan K3 di tempat kerja. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.Manusia

Alat

Bahan

Konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam aktifitas di Industri manusia tidak lepas dari dua komponen utama yaitu alat dan bahan seperti tergambar pada gambar di atas. Dua hal ini yang juga menjadi komponen yang terlibat dalam setiap kecelakaan kerja. Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman tapi sebagian besar penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut: 1. sembrono dan tidak hati-hati 2. tidak mematuhi peraturan 3. tidak mengikuti standar prosedur kerja. 4. tidak memakai alat pelindung diri 5. kondisi badan yang lemah Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas.

Selain itu ada 3 langkah yang menjadi dasar peningkatan K3 yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja : 1. Baca, Patuhi serta Laksanakan Instruksi Kerja. Setiap unit kerja selalu memiliki instruksi kerja yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pekerja menggunakan cara yang tepat untuk tiap tipe pekerjaan yang berbeda. Hal ini dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. 2. Gunakan Alat Pelindung Diri. Alat Pelindung Diri ( APD ) berfungsi meminimalisir efek baik keselamatan maupun kesehatan akibat kerja yang dilakukan. Dan untuk tipe pekerjaan yang berbeda memiliki resiko kerja yang berbeda pula. Oleh karena itu APD yang digunakan juga berbeda jenisnya. Misalnya : Untuk keryawan di lingkungan Machining APDnya berupa sarung tangan karena memiliki resiko terjepit sedangkan di lingkungan Painting APD yang digunakan berupa masker karena resiko masuknya cairan kimia ke paru-paru. 3. Gunakan alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan. Kecelakaan kerja juga muncul akibat penggunaan peralatan yang tidak sesuai dengan fungsinya. Hal ini dapat muncul karena beban kerja yang ditangani setiap alat berbeda satu dengan yang lainnya. Sehingga ketahanan terhadap beban yang satu dengan yang lain juga berbeda. Misal : Kunci biasa dioperasikan sebagai kunci pukul. Resikonya kunci dapat patah dan melukai pekerjanya. Contoh-contoh Alat Pelindung Diri ( APD ) : 1. Sarung Tangan. Tipe sarung tangan yang digunakan antara satu kondisi kerja dengan kondisi kerja yang lain berbeda disesuaikan dengan kondisi kerja yang dihadapi. Misalnya : Sarung Tangan untuk Machining tidak terbuat dari kain yang punya resiko terjerat pada benda-benda yang bergerak / berputar. 2. Masker Masker dapat digunakan pada lokasi-lokasi kerja yang memiliki resiko terhisapnya material-material kimia ke dalam paru-paru. Seperti : Painting. 3. Safety Boot. Setiap pekerja di pabrik wajib menggunakan safety boot untuk mengurangi resiko cidera pada kaki akibat terantuk benda-benda tajam. 4. Ear Plug Ear Plug atau pelindung telinga berfungsi melindungi telinga dari kondisi kerja dengan tingkat kebisingan yang sangat tinggi. 5. Helm Pada kondisi kerja dengan resiko cidera kepala akibat benda-benda yang jatuh dari ketinggian pekerja wajib mengenakan helm. 3. PENGENALAN DEPARTEMAN HRD DAN GA

Struktur Organisasi Departeman HRD dan GA

Tugas Departeman HRD dan GA : Penjabaran Tugas Departeman HRD dan GA dapat dilihat sebagai berikut : General Affair : Tugas utama General Affair adalah mengurusi hal-hal yang bersifat kerumah tanggaan di lingkungan perusahaan antara lain : a. Mengontrol Kebutuhan RTP, Office Equipment, Sarana Operasi Perusahaan, Adm. Perjalanan, ATK, Perlengkapan Kerja, Catering. b. Mengontrol dan Merencanakan Kebutuhan Anggaran di Seksinya. c. Mengatur Perijinan dengan Pemerintah. ( STNK, Asuransi, HGB, Kir Truk, IMB, dll). d. Pengarahan dan Bimbingan ke Bawahan.

e. Monitoring Program Mutu, Lingkungan dan Safety. Karena tugasnya yang begitu luas. Maka dalam pelaksanaan tugasnya General Affair dibagi ke dalam beberapa bagian antara lain : GA Officer : a. Mengontrol Kebutuhan RTP, Office Equipment, Sarana Operasi Perusahaan, Adm. Perjalanan, ATK, Perlengkapan Kerja,. b. Memonitor OB dan Driver. c. Mempersiapkan kendaraan untuk karyawan dinas luar. d. Recap perjanjian dan Perijinan Administrasi GA : a. Merekap Kebutuhan ATK, Uang Makan, Kebutuhan Dinas Luar Kota ( BBM, Tol, dll ) b. Menyediakan ATK, Perlengkapan Kerja, Kebutuhan Rumah Tangga. c. Bertanggungjawab terhadap kebersihan Kantor. d. Bertanggungjawab terhadap Limbah(B3/non B3) e. Pemeliharaan dan perawatan kendaraan Pool/delivery. ADM. Welfare a. Klaim Obat Jalan dan Kuitansi. b. Kesejahteraan Karyawan ( Nikah, Kelahiran, dll ) c. Beasiswa. d. Bertanggung jawab terhadap Catering GA Klinik : Tugas seksi ini berkaitan dengan kesehatan karyawan. Secara umum dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : a. Preventif. Tindakan pencegahan terhadap penurunan kualitas kesehatan karyawan. Dilakukan dengan meningkatkan kesadaran karyawan untuk lebih memperhatikan kesehatan mereka. Contoh Aktifitasnya anatara lain : Poster Kesehatan, Health Talk, Selebaran Kesehatan. b. Promotif. Tindakan aktif dari klinik untuk meningkatkan kualitas kesehatan karyawan. Contoh Aktifitasnya : Pengecekan Kesehatan Karyawan, Menu dan Kebersihan Catering. c. Kuratif. Contoh Aktifitasnya : Tindak Lanjut Medical Check Up jika ditemukan penyakit setelah dilakukan medical Check Up, Memeriksa Kesehatan Karyawan akibat aktifitas kerja.

1.1

1.2

1.3

1.4 Security : a. Pengamanan baik fisik, material, maupun kegiatan di lingkungan di Nusametal. b. Penanganan tindak pelanggaran krimininal. c. Menerima tamu. d. Pengaturan perparkiran. e. Pengawasan pengambilan limbah pabrik. Personel Administrasi : Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan Administrasi Karyawan ( Gol. I-III ) mulai dari masuk hingga keluar. a. Hasil Test Masuk. b. Absensi. c. Perhitungan Insentif. Lembur, Gaji. d. Sanksi. e. Jamsostek. f. Kredit Kendaraan bagi Karyawan g. Pensiun. People Development : Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas karyawan perusahaan. a. Recruitment. Dalam hal ini recruitment yang dilakukan oleh People Development mencakup karyawan tetap NusaMetal untuk golongan I sampai IV, karyawan kontrak dan karyawan outsourcing. Untuk golongan I sampai III test dilakukan oleh NusaMetal, sedangkan untuk golongan IV recruitment ditangani oleh Astra Otoparts atau Astra Internasional. b. Promosi. Untuk promosi sendiri pelaksanaannya dibagi menjadi dua. Untuk golongan I sampai IV dilakukan di intern NusaMetal. Sedangkan golongan V ke atas dilakukan oleh Astra Otoparts. c. Training. Untuk training sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu Inhouse Training yaitu training yang dilakukan di dalam intern perusahaan, training ini dapat dilakukan oleh NusaMetal sendiri maupun oleh trainer dari luar NusaMetal. Dan Outhouse training yaitu training yang dilakukan di luar NusaMetal, training ini dapat dilakukan oleh NusaMetal sendiri maupun oleh trainer dari luar NusaMetal.

d. Penilaian Karya. Penilaian karya yang dilakukan terhadap karyawan disesuaikan dengan golongannya, misalnya : untuk karyawan golongan I sampai II dilakukan oleh kepala Seksi, sedangkan untuk golongan III dilakukan oleh Kepala Divisi, sedangkan golongan IV dilakukan oleh Direksi. Kriteria penilaian juga berbeda, untuk golongan I-III kriteria penilaian ditentukan oleh NusaMetal sedangkan golongan IV ke atas ditentukan oleh Astra Otoparts. Lingkup Kerja / Tempat yang menjadi tanggungjawab Departemen HRD dan GA : Secara umum lokasi kerja Departemen HRD & GA ada di seluruh lokasi perusahaan secara umum dapat dibagi menjadi 2 yaitu : LAPANGAN Jalan dan Taman. Jalur merah Casting. Pembuangan Sampah Domestik Saluran Air / Got. Loker / Koperasi / Asakai Parkir Motor Toilet Pabrik Toilet Gravity Ruang Makan Tempat Pembuangan Akhir. Ruang makan. Plant B ( Lantai 1 dan 2 ) Gedung tengah. KANTOR / OFFICE Lobby dan Area Kantor Lantai I Area Kantor Lantai 2. Toilet Kantor Lantai 1. Toilet Kantor Lantai 2. Mushola Tempat Wudhu. Ruang Nusa 1, Nusa 2, Metal 1. Ruang OBY, Improvement,Training. Ruang Direksi.

4. PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA DEPARTEMEN HRD DAN GA. Sebagai sebuah perusahaan yang berstandar internasional setiap aktifitas dalam perusahaan harus memiliki standar yang baku. Ada berbagai tujuan kenapa Prosedur dan Instruksi Kerja dibuat, terutama di Nusametal antara lain : a. Agar ada proses yang jelas sehingga orang-orang yang terkait bisa mempelajari dan mengetahui bagaimana suatu proses tersebut seharusnya berjalan. b. Memepermudah jika ada pergantian personel pada suatu posisi karena sudah ada proses yang pasti. c. Mempermudah pencatatan. Terutama jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas barang.

d. Memepermudah proses administrasi jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas barang. e. Jika Prosedur dan Instruksi Kerja ini berkaitan dengan aktifitas di lapangan dapat membantu mengurangi resiko kecelakaan kerja. Dapat dilihat di ilustrasi di bagan di bawah ini :

Prosedur-prosedur yang ada di Departeman HRD dan GA : a. Prosedur Recruitment i. Pengusulan Pengadaan Recruitment. ii. Proses Recruitment. b. Pelatihan i. Pengajuan Rencana Pelatihan. ii. Inhouse Training. iii. Outhouse Training. c. Matrix Pelatihan. d. Penilaian Karya i. PK untuk Golongan I-III ii. PK untuk Golongan IV-V e. Prosedur Mutasi. f. Prosedur Pensiun. g. Prosedur Penanganan Mogok Kerja. h. Prosedur Promosi.

Contoh Prosedur : Prosedur Penilaian karya :

Instruksi Kerja yang ada di Departeman HRD dan GA : Pengambilan Barang ATK. Peminjaman Mobil Pool. Peminjaman Ruang Meeting Training. Peminjaman LCD/OHP/Wireless/Tustel/Handycam. Penenmpatan Barang untuk Dibuang. Permintaan Penyelesaian. Konsumsi Tamu dan 10. Penggunaan Kompor Gas. 11. Ketentuan Rawat Inap. 12. Penganan Makan Hari Libur. 13. Serah terima Penyimpanan Dokumen di Gedung GA. 14. Penyimpanan dan Dokumen di Gudang GA. Penyusunan

Kebersihan Jalan Area Pabrik. Perawatan Ruang Makan.

15. Pemusnahan Pakaian Kerja Bekas tak Layak Pakai. 16. Penanganan Pakaian Kerja Bekas

Pengadaan dan Pengelolaan Katering.

17. Pemusnahan Dokumen Bekas. 18. Serah Terima Brg / Konstruksi Bekas ke TPA. 19. Pelaksanaan Medical Check Up.

Contoh Instruksi Kerja Di Departeman HRD dan GA : Instruksi Kerja Peminjaman Mobil Pool / Mobil Box. 1. Staff HR dan GA menyiapkan formulir peminjaman kendaraan Pool atau mobil box. 2. Dept./ Seksi / Komite ambil form peminjaman kendaraan pool atau mobil Box. 3. Staff HR dan GA menerima formulir peminjaman kendaraan dan dicatat di form pemakaian mobil 4. 5. 6. Staff HR dan GA mencatat no mobil dan driver yang ada. Staff HR dan GA tanda tangan form SIPKD. SIPKD difile dalam file tersendiri.

5. IDENTIFIKASI ASPEK & EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN DAN K3 Tujuan Identifikasi Aspek dan Evaluasi Dampak Lingkungan dan K3 : 1. Identifikasi Aspek yang dapat mempengaruhi Lingkungan dan K3. Berbagai aktifitas dalam perusahaan dapat memberi dampak baik kepada lingkungan maupun K3. Besar kecilnya dampak yang ditimbulkan termasuk bagaimana perhitungan resikonya dapat dianalisa dan diketahui melalui identifikasi ini. Analisis dengan menggunakan angka-angka ini mempermudah perusahaan untuk menentukan aktifitasaktifitas apa saja yang memiliki dampak cukup tinggi dalam mempengaruhi Lingkungan dan K3. Sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh berbagai aktifitas ini.

2. Mengetahui dampak yang timbul. Dampak yang muncul dri setiap aktifitas dapat dibagi menjadi 2 yaitu : Lingkungan. Pencemaran Tanah/Udara/Air. Estetika. Pengurangan SDA. Penipisan Ozon. Kebakaran Ledakan K3 Tertabrak. Iritasi Mata / Kulit Penurunan Fungsi Mata / Telinga Kelelahan. Gangguan Pernafasan. Sakit Punggung

Tersayat Terpeleset Tergores Tertimpa Terjatuh Terbakar Terjepir

3. Kondisi Operasi yang terjadi. Ada 3 kondisi yang dapat terjadi dalam sebuah aktifitas : Normal = N. Kondisi Rutin. Abnormal =A Contoh : On/Off Mesin dan Proses Berhenti. Emergency = E Contoh : Kebakaran, Banjir Besar, Ledakan Besar,dll 4. Identifikasi tingkat kemungkinan resiko. Dalam identifikasi ini digunakan dengan menggunakan angka yang mewakili kondisi tertentu yang dapat dilihat di tabel di bawah ini : Nilai Frekunsi Aspek ( A ) Dampak ( B ) Sistem Perlindungan ( D ) 1. 1 tahun lebih / belum 5 tahun lebih / belum Ada standar, inspeksi, pernah terjadi pernah terjadi dilaksanakan 2. 3 bln 1 tahun 1-5 tahun Ada standar, tdk ada inspeksi, dilaksanakan 3. 1 3 bulan 6 bulan 1 tahun Ada standar, tdk ada inspeksi, tdk dilaksanakan 4. 2 hari 1 bulan 3 6 bulan Tdk Ada standar, inspeksi, tdk dilaksanakan 5. Harian 1 - 3 bulan Tdk Ada standar, tdk ada inspeksi, tdk dilaksanakan

5. Identifikasi tingkat keparahan resiko. Dalam identifikasi ini juga digunakan dengan menggunakan angka yang mewakili kondisi tertentu yang dapat dilihat di tabel di bawah ini. Nilai 1. Peraturan dan Ketentuan Lain ( F ) Tdk ada peraturan yang berlaku ( Tdk ada yang mengatur atau tidak mengganggu apapun ). Bersifat estetika / etika ( hanya menggangu pandangan / kenyamanan ) Cedera pada Manusia dan Dampak Pengaruh pada Kesehatan ( G ) Lingkungan ( H ) Cedera Ringan / tak ada Tidak Berdampak cidera /atau sakit ringan. Tidak ada pengaruh. Masih bisa kerja Tanpa cacat tapi kehilangan Mencemari jam kerja atau sakit dan Kerja meninggalkan pekerjaan Area

2.

3

Mencemari Bersifat Himbauan ( Bila Menyebabkan Cacat / Sakit / Seluruh Fasilitas ada Policy yang Perlu Alat Bantu Kerja mengatur, spt : ramburambu, kebijakan ). Bersifat Peringatan ( Bila ada perturan dalam perusahaan misalnya Prosedur, IK, PKB ) Pelanggaran diancam Pidana / Denda ( Bila dampak diatur dalam PP ) Meninggal 1 orang / sakit Mencemari seluruh kronis area Pabrik

4.

5.

Banyak orang meninggal

sakit

/ Mencemari Lingkungan di Luar Perusahaan

Nilai Rata-rata ( E ) = ( C + D ) / 2 Nilai C ( Significant Frecuency ) diperoleh dengan melihat nilai A dan B kemudian diambil nilai terbesar. Rata-rata 2 ( I ) = ( F + G + H ) / 3 Risk Value = J = E x I Keteangan : AP = Aspek Penting Mgmt = Pertimbangan Manajemen

Rata-rata 2 Dampak Lingkungan Cedera pada Manusia dan Kesehatan Karyawan 1 Peraturan & Ketentuan Lain Rata-rata I Sistem Perlindungan Significant Frekuensi 2 2 3.5 5 K3 N 5 5 Frekuensi Dampak Ferkuensi Aspek Kondisi Operasi Status K3 Gangguan Pernafasan L N 5 2 5 2 3.5 5 1

2 1.33 4.67

Risk Value

5 3.67 12.83 AP

Keterangan

1. Toilet SeptikBau Tank

No Proses

Contoh :

6. SISTEM MANAJEMEN 5K2S Air OverPencemaran Flow Air Aspek Dampak

Adalah filosofi Jepang yang berfokus pada peningkatan terus sepanjang segala aspek kehidupan. Bila diterapkan ke tempat kerja, kegiatan ini terus meningkatkan semua fungsi bisnis, dari manufaktur untuk manajemen dan dari CEO ke pekerja. Dengan meningkatkan standar kegiatan dan proses, Sistem manajemen bertujuan untuk menghilangkan hal-hal yang dianggap merugikan perusahaan. Sistem manajemen 5K2S pertama kali dilaksanakan di beberapa perusahaan Jepang selama negara pemulihan setelah Perang Dunia II dan telah menyebar ke perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Contoh dari Manajemen 5K2S : 5K2S 1. Ketertiban Contoh Aplikasi Form yang diperlukan untuk aktifitas GA ( Peminjaman ATK, mobil, dll ) disediakan sesuai kebutuhan . Form ditempatkan pada tempat yang sudah ditentukan. Form dan tempat penyimpanan dirawat agar bersih. Form digunakan sebagaimana mestinya, sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Tata cara peminjaman atau administrasi lainnya sesuai dengan IK dan Prosedur. Bekerja sesuai dengan Jadwal kerja yang ditentukan. Mematuhi peratutan-peraturan keselamatan di lokasi kerja.

2. Kerapian 3. Kebersihan 4, Kelestarian 5. Kedisiplinan 6. Semangat Kerja 7. Safety

Sistem Manajeman ini merupakan aktivitas sehari-hari, dengan tujuan yang berjalan secara sederhana tapi dapat meningkatkan produktivitas. Hal ini juga merupakan proses yang apabila dilakukan dengan benar, dapat meningkatkan produktifitas, menghilangkan inefisiensi dalam perusahaan dan mengajar orang bagaimana untuk melakukan aktifitasaktifitas secara benar pada pekerjaan mereka dengan menggunakan metode ilmiah dan cara untuk belajar yang benar.

7. QUALITY CONTROL CIRCLE

CC adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri dari 3-10 orang, yang secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah, untuk meningkatkan dan menjaga kualitas produk, layanan, dan pekerjaan. QCC merupakan bagian integral dari TQC dalam suatu organisasi. Tujuan QCC ini adalah untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki perusahaan / instansi terutama pengembangan keterampilan dan diri pekerja (skill individu) secara lebih baik dan menghargai nilai-nilai manusia serta menciptakan tempat kerja yang kondusif, guna meningkatkan mutu dalam arti luas dan pertumbuhan perusahaan. Objek perbaikan (tema) QCC sangat luas meliputi bahan, proses, produk, lingkungan dan lain-lain. Tema perbaikan / objek dapat berasal dari anggota, fasilitator, ketua QCC, atau pimpinan perusahaan / organisasi. Penerapan QCC secara konsisten pada perusahaan akan sangat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain :

Perbaikan mutu dan peningkatan nilai tambah Peningkatan produktivitas sekaligus penurunan biaya Peningkatan kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai target Peningkatan moral kerja dengan mengubah tingkah laku Peningkatan hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan. Peningkatan keterampilan dan keselamatan kerja Peningkatan kepuasan kerja Pengembangan tim (Quality Control Circle) Orang yang pada semua tingkat organisasi dapat berpartisipasi dalam sistem ini ,

pimpinan dari bawah bila memungkinkan. Format untuk sistem ini dapat individu, saran sistem, kelompok kecil, atau kelompok besar. Di Nusametal misalnya, biasanya perbaikan kinerja dalam wilayah kerja setempat dan melibatkan kelompok kecil mereka sendiri dalam meningkatkan lingkungan kerja dan produktivitas.

8. SUGGESTION SYSTEM Saran sistem saluran komunikasi formal antara karyawan dan manajemen. Jika dilaksanakan dengan baik, saran sistem dapat melayani fungsi penting dalam organisasi Tiga tahapan dari Sistem Kritik 1. Dorongan. Pada tahap pertama, pimpinan karyawan harus berusaha untuk membantu para pekerja memberikan saran, tidak peduli seberapa sederhananya saran tersebut, untuk melihat saran mana yang lebih baik antara pekerja yang satu dengan yang lain. Hal ini akan membantu para pekerja melihat bagaimana mereka melakukan pekerjaan mereka. 2. Pendidikan. Pada tahap kedua, pemimpin karyawan harus mendorong karyawan sehingga karyawan dapat memberikan saran yang lebih baik. Agar para pekerja untuk memberikan saran yang lebih baik, mereka harus dilengkapi untuk menganalisa dan masalah lingkungan hidup. Ini membutuhkan pendidikan. 3. Efisiensi. Hanya dalam tahap ketiga, setelah pekerja yang tertarik dan dididik, pimpinan karyawan menunjukkan betapa berpengaruhnya sistem saran dengan dampak ekonomi. Subjek utama untuk Saran 1. Perbaikan diri. 2. Penghematan di energi, materi, dan sumber daya lainnya 3. Perbaikan di lingkungan kerja 4. Perbaikan mesin dan proses. 5. dan perbaikan alat-alat 6. Perbaikan di kantor bekerja 7. Perbaikan kualitas Produk. 8. Gagasan untuk produk baru 9. Customer services and customers relations 10. Lainnya

Tiga Keuntungan dari Sistem Saran : 1. Saran sistem adalah kesempatan yang berharga untuk pengembangan diri pekerja serta untuk komunikasi dua arah dalam Industri. 2. Memberikan kesempatan bagi pekerja untuk berbicara dengan atasan maupun di antara mereka sendiri. .3. Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk membantu menangani masalah pekerja. 9. GENBA

Lihat

Dimana Tempatnya Ljhat hasil Perbaikan

Masalah Sebenarnya Apa?

Perbaikan

Genba Genchi Genbutsu

= Take = Melihat

Action keadaan Aslinya

turun atau

ke sebenarnya

Lapangan seperi apa.

= Lihatlah dengan mata kepala anda sendiri dimana masalah itu muncul

Ini adalah Sistem Kerja yang dilakukan apabila ada sesuatu masalah muncul, dan perlu penanganan segera untuk menyelesaikan permasalahan itu. Di NusaMetal sendiri Genba dilaksanakan setiap minggu pada hari Rabu. Tujuan Genba sendiri untuk melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang dianggap kurang tepat. Genba dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan dan melihat kondisi yang terjadi di lapangan. Jika ada hal-hal yang dianggap kurang tepat dapat dilakukan pencatatan pada form yang disediakan. Selain melakukan perbaikan, Genba juga ditujukan untuk melihat perbaikan yang telah dilakukan pada hal-hal yang ianggap kurang tepat pada Genba sebelumnya. Jika perbaikan dianggap cukup maka permasalahan dianggap selesai. Jika belum ada perbaikan maka dicatat kembali di lembar yang disediakan. 10. KESIMPULAN

a. Peraturan yang diterapkan di lingkungan kerja Nusametal selain bertujuan untuk meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Lingkungan tetapi juga meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi pekerja di lingkungan NusaMetal. b. Aspek K3 menjadi perhatian utama perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan produktifitas perusahaan tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. c. Ada 3 hal utama yang bisa dilakukan untuk meningkatkan aspek K3 karyawan : Baca, Patuhi serta Laksanakan Instruksi Kerja. Gunakan Alat Pelindung Diri. Gunakan alat yang sesui dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan. Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kepegawaian, mulai dari

d. Tugas utama Departemen HRD dan GA : perekrutan, keadministrasian karyawan, pengembangan kualitas karyawan, hingga hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan Karyawan. perusahaan. e. Ada berbagai tujuan kenapa Prosedur dan Instruksi Kerja dibuat, terutama di Nusametal antara lain : Agar ada proses yang jelas sehingga orang-orang yang terkait bisa mempelajari dan mengetahui bagaimana suatu proses tersebut seharusnya berjalan. Memepermudah jika ada pergantian personel pada suatu posisi karena sudah ada proses yang pasti. Mempermudah pencatatan. Terutama jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas barang. Memepermudah proses administrasi jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas barang. Jika Prosedur dan Instruksi Kerja ini berkaitan dengan aktifitas di lapangan dapat membantu mengurangi resiko kecelakaan kerja. f. Tujuan Identifikasi Aspek dan Evaluasi Dampak Lingkungan dan K3 : Identifikasi Aspek yang dapat mempengaruhi Lingkungan dan K3. Mengetahui dampak yang timbul. Kondisi Operasi yang terjadi. Identifikasi tingkat kemungkinan resiko. Mengurusi Hal-hal yang berkaitan dengan urusa kerumahtanggaan

o Frekuensi.

o Dampak. o Sistem Perlindungan. Identifikasi tingkat keparahan resiko.

o Cedera pada manusia. o Dampak Lingkungan. g. Tujuan dari penerapan Sistem Manajemen seperti 5K2S, QCC dan SS adalah : Meningkatkan Produktifitas Kerja. Menciptakan Lingkungan Kerja yang lebih nyaman.

Membuat karyawan merasa memiliki perusahaan mereka. Karena dengan SS

dan mereka merasa dilibatkan dalam pembangunan perusahaan. Mendekatkan hubungan antara karyawan dan manajemen perusahaan.

Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk membantu menangani

masalah pekerja.