LAPORAN MSPMISISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN PADA PANTI ASUHAN
PELANGI
OLEH:ANGGI DAMITA HARAHAPPO.71.32.2.12.04CIQUITITA
B.I.MPO.71.32.2.12.07JULIA TOROBIPO.71.32.2.12.27GIZI SEMESTER
IV
KEMENTRIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
JAYAPURAJURUSAN GIZI2014
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Makanan merupakan salah satu kebutuhan utama
manusia. Oleh karena itu, penyelenggaraan makanan merupakan suatu
keharusan, baik di lingkungan keluarga maupun di luar lingkungan
keluarga. Penyelenggaraan makanan di luar lingkungan keluarga
diperlukan oleh sekelompok konsumen karena berbagai hal tidak dapat
makan bersama dengan keluarganya di rumah. Penyelenggaraan makanan
bagi sekelompok konsumen yang bukan merupakan satu keluarga, tetapi
merupakan satu kesatuan yang biasanya dikenal dengan
penyelenggaraan makanan kelompok (Sjahmien Moehyi,
1992).Penyelenggaraan makanan sebaiknya dimulai dari perencanaan
menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam
rangka pencapaiana status yang optimal melalui pemberian makanan
yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan
evaluasi bertujuan untuk mencapai status kesehatan yang optimal
melalui pemberian makan yang tepat (Rahmawati, 2011).
Bagan 1
Bagan 2
1.2 TUJUAN Tujuan Umum : Mengetahui Manajemen Sistem
Penyelenggaraan Makanan Insitusi Panti Asuhan Pelangi Abepura.
Tujuan khusus :a. mengetahui gambaran umum Panti Asuhan Pelangi
Abepura tahun 2014.b. mengetahui gambaran prosedur penyelenggaraan
makanan di Panti Asuhan Pelangi Abepura tahun 2014.c. mengetahui
gambaran input penyelenggaraan makananan meliputi dana, tenaga, dan
sarana di Panti Asuhan Pelangi Abepura tahun 2014.d. mengetahui
gambaran proses penyelenggaraan makanan meliputi perencanaan menu,
perhitungan kebutuhan makanan, pengadaan bahan makanan, penerimaan
bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan
untuk dimasak, pengolahan bahan makanan, penyajian dan
pendistribusian makanan serta pengawasan di Panti Asuhan Pelangi
Abepura tahun 2014.e. mengetahui gambaran output penyelenggaraan
makanan meliputi cita rasa makanan dan syarat gizi di Panti Asuhan
Pelangi Abepura tahun 2014.f. mengetahui gambaran umpan balik
penyelenggaraan makanan di Panti Asuhan Pelangi Abepura tahun
2014.
BAB IIMETODE PELAKSANAAN
2.1 TEMPAT & WAKTUa. TEMPAT: Panti Asuhan Pelangi Abepura b.
WAKTU: - selasa, 1 april 2014 (jam 17.00 WIT sampai selesai) Sabtu,
12 april 2014 (jam 07.00 WIT sampai selesai)
2.2 PESERTAAdalah mahasiswa jurusan gizi semester IV poltekes
kemenkes jayapura.anggota kelompok sebagai berikut : Anggi D. H
Ciquitita B.I.M Julia Torobi
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Gambaran Umum
3.1.1. Sejarah Panti Asuahan Pelangi didirikan pada tanggal 1
oktober 1961 (saat ini berumur 53 tahun).Kabarnya, panti ini
merupakan Panti asuhan yang paling tertua di papua.Pendiri pertama
panti bernama FRIDA ITTAR REMPOWEATU yang merupakan orang asli
papua-Tobati.Setelah itu,kepemimpinan beralih ke tangan IBU MARIA
TUMEWU (selama 70 tahun ).Saat ini, kepemimpinan panti (2014)
adalah BAPAK JEINY TUMEWU yang merupakan anak dari Ibu Maria Tumewu
selama 3 tahun berjalan.
3.1.2 Struktur Organisasi
Bagan 3.1Struktur organisasi panti asuhan pelangi, abepura
2014
KEPALA PANTIJEINY TUMEWU
SEKSI BAG. MENCUCI & SETRIKA PAKAIANIBU MARGARETASEKSI
BAG.DAPURMAIKELIRWANBAMBANGSEKRETARIS & BENDAHARAMAGDALENASEKSI
KEROHANIANIBU YUDITIBU DONAIBU VENA ITAARHANIS SAMA PESTAF
PEMBANTU
3.1.2. Sasaran dan Persyaratan PenerimaanSasaran penghuni Panti
Asuhan Pelangi antara lain penduduk kota maupun kabupaten Jayapura
dan sekitarnya, parameter usia dari balita yang tidak ada
keluarga/orang lain atau lingkungan yang dapat memberikan bantuan
penghidupannya dan keluarga yang benar-benar tidak mampu.dengan
cara melihat langsung/mengecek ke tempat asalnya.Adapun persyaratan
untuk penerimaan panti Asuhan Pelangi, yaitu sehat jasmani rohani
artinya tidak terjangkit penyakit ataupun masalah kejiwaan yang
dapat berdampak buruk bagi lingkungan panti.3.1.3 Jumlah
penghuniJumlah penghuni/anak asuh panti asuhan pelangi yaitu 15
anak. Table 3.1 jumlah anak asuh panti asuhan pelangiJENJANG
PENDIDIKANJUMLAH
PAUD3 orang
SD5 orang
SMP4 orang
SMA3 orang
total15 orang
Anak asuh di rawat sampai batas umur 17 tahun / jenjang SMA .
Setelah itu, keluarga wajib mengambil kembali untuk hidup mandiri
atau melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.3.2 Sistem
Penyelenggaraan Makanan Panti asuhan pelangi3.2.1 Jenis
Penyelenggaraan MakananMenurut Moehyi (1992) dalam bukunya yang
berjudul Makanan Institusi dan Jasa Boga menjelaskan bahwa
penyelenggaraan makanan berdasarkan waktu dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu penyelenggaraan makanan hanya satu kali saja,
penyelenggaraan makanan secara tetap untuk jangka waktu tidak
terbatas, dan penyelenggaraan makanan dalam keadaan darurat yang
persediannya dilakukan untuk jangka waktu tertentu.Panti asuhan
pelangi berdasarkan waktu penyelenggaraan makanan merupakan jenis
penyelenggaraan makanan secara tetap untuk jangka waktu tidak
terbatas. Makanan yang disajikan berupa makanan lengkap yang
terdiri dari nasi, lauk, pauk, sayuran, dan buah serta kudapan. Hal
ini sesuai berdasarkan Moehyi (1992) penyelenggaraan makanan secara
tetap untuk jangka waktu tidak terbatas biasanya berupa makanan
lengkap, baik untuk satu kali makan atau setiap hari seperti
penyelenggaraan makanan untuk asrama, panti asuhan, rumah sakit dan
kampus. Selain itu menurut Moehyi (1992) penyelenggaraan makanan
juga dibedakan berdasarkan tempat memasak dan menyajikan makanan
terdiri dari dua jenis yaitu jasa boga, bersifat komersial dan
penyelenggaraan makanan institusi. Panti asuhan pelangi termasuk
penyelenggaraan makanan institusi yaitu bentuk penyelenggaraan
makanan yang tempat memasak dan menyajikan makanan berada pada satu
tempat. Jenis penyelenggaraan makanan ini biasanya bersifat non
komersial.
3.2.2 Prosedur Penyelenggaraan Makanan Prosedur yang harus
dilakukan sebuah Panti Asuhan Pelangi yaitu untuk memenuhi
kebutuhan biologis khususnya makananan yaitu memberi makan tiga
kali sehari, menyajikan pada waktu yang ditentukan, memantau
kesesuaian makan, serta mengganti menu secara periodik.
3.2.3 Input Penyelenggaraan Makanan 3.2.3.1 Dana Pembiayaan
dalam menjalankan semua kegiatan di Panti asuhan pelangi berasal
dari berbagai sumber,yaitu sponsor dari PEMERINTAH BELANDA,DINAS
SOSIAL PEMERINTAH PUSAT berupa bantuan Bahan Makanan (BBM) tiap
tahunnya.selain itu, dana juga berasal dari donator/tamu yang
berkujnung kepanti.dana tersebut dapat berupa barang, bahan
makanan, maupun materi.Biaya belanja per harinya diperkirakan Rp
65.000
3.2.3.2 Tenaga Tenaga pelaksana di panti asuhan pelangi
berjumlah 3 (tiga) orang yang seluruhnya adalah pria serta berlatar
belakang pendidikaan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu meikel,
irwan, dan bambang (umur antar 25-30 tahun) .Tenaga pelaksana di
dapur panti asuhan pelangi cukup cekatan dalam melaksanakan
tugasnya, hal ini dapat dilihat tidak pernah makanan disiapkan
melebihi jam makan yang telah ditentukan. Dari ketiga tenaga
tersebut tidak ada yang berlatar belakang gizi, kesehatan ataupun
sanitasi.Tenaga yang terlibat dalam penyelenggaraan makanan di
panti asuhan pelangi merupakan tenaga yang berpengalaman
dibidangnya. Menurut Depkes (1991) sebaiknya jika dalam suatu
institusi tidak terdapat tenaga yang berlatar belakang gizi dan
kesehatan yang cukup, dapat digunakan tenaga sarjana gizi yang
bekerja sebagai konsultan, khususnya dalam menetukan sistem
pelayanan, cara pengolahan yang dipilih serta penetapan standar
makanan bagi institusi yang memenuhi syarat gizi dan kesehatan.
3.3 Proses Sistem Penyelenggaraan Makanan 3.3.1 Perencanaan Menu
Perencanaan menu di Panti Sosial asuhan pelangi disusun dalam
jangka waktu yang cukup lama yaitu untuk 7 (tujuh) hari. Hal ini
memiliki keuntungan yaitu dapat menghindari rasa bosan mereka
terhadap menu yang disajikan, karena menu yang disajikan tidak akan
berulang pada hari yang sama. Menurut Moehyi (1992) dalam
penyelenggaraan makanan institusi, menu dapat disusun dalam jangka
waktu yang cukup lama, misalnya untuk selama 7 (tujuh) hari.Menu
yang disajikan hanya 3x menu utama berupa makanan pokok, lauk
hewani/nabati, serta sayur. Lauk hewani yang biasa diberikan yaitu
ikan/ayam tetapi ayam diberikan dalam frekuensi yang tidak menentu,
hanya pada hari sabtu/minggu saja. tidak diberikan snack/selingan
pada pagi maupun sore hari.makan pagi (sarapan) biasanya hanya
berupa bubur kacang ijo, supermie maupun roti beserta
susu/teh.Makanan yang dimasak bervariasi/berbeda tiap harinya
tergantung harga bahan makanan dipasaran.tidak hanya bahan segar
yang di masak tetapi makanan instan/kaleng dari donator juga
dimanfaatkan pada saat bahan makanan lagi mahal.Selain itu, menu
masakan yang disajikan tergantung kemampuan petugas dapur. Misalnya
menu yang dibuat jarang menggunakan santan maupun pengolahan dengan
cara di panggang/bakar, karena membutuhkan dana yang lebih serta
waktu yang tidak efisien.
3.3.2 Perhitungan Kebutuhan Bahan MakananDi panti asuhan pelangi
perhitungan bahan makanan dilakukan hanya berdasarkan
estimasi/perkiraan petugas dapur. Dalam perencanaan menu tidak
ditetapkan porsi baku dari tiap-tiap bahan makanan. Pihak dapur
mengestimasikan berdasarkan jumlah anak asuh melalui percobaan yang
dilakukan ternyata porsi yang ditetapkan rata-rata untuk pembelian
sayuran sebesar 6 ikat, ayam 3 ekor, ikan 4 ekor sedang.sedangkan
bumbu dibeli sesuai kebutuhan sehari.tiap seminggu sekali petugas
dapur mengambil uang belanja ke kepala panti untuk belanja bahan
makanan tiap harinya yaitu Rp 65.000.Sehingga total uang belanja
selama seminggu Rp 455.000
3.3.3 Pengadaan Bahan MakananPengadaan bahan makanan di pantia
asuhan dilakukan dengan cara membeli bahan makanan sendiri untuk
makan sehari. Pembelian bahan makanan dilakukan di pasar youtefa
abepura. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut bahan makanan
menggunakan kendaraan pribadi (motor).Sedangkan menurut Moehyi
(1992), pengadaan bahan makanan dapat dilakukan dengan cara membeli
sendiri mudah dan praktis, tetapi hanya dilakukan apabila jumlah
konsumen yang akan dilayani tidak banyak (kurang dari 50 orang)
atau jika penyelenggaraan makanan itu hanya berlangsung dalam waktu
singkat. Di panti asuhan pelangi jumlah yang dilayani hanya sekitar
15 orang, sehingga cara tersebut cocok diterapkan.
3.3.4 Penerimaan Bahan MakananProses penerimaan bahan makanan d
panti asuhan tidak dilakukan untuk bahan makanan segar seperti
sayuran,lauk pauk,dan bumbu2.Semua bahan tersebut langsung
dilakukan pembelian di pasar.sedangkan bahan makanan kering,instan,
dan bahan makanan tambahan lainnya didapatkan dari donatur tiap
kali mengunjungi ke panti.
3.3.5 Penyimpanan Bahan makananBerdasarkan Departemen Kesehatan
RI tahun 2007, penyimpanan bahan makanan merupakan suatu tata cara
menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering dan
basah baik kualitas maupun kuantitas digudang bahan makanan kering
dan basah serta pencatatan dan pelaporannya. Pembelian bahan
makanan di panti asuhan pelangi berupa sayuran, lauk pauk,
dilakukan untuk persiapan makan pada hari tersebut.sehingga makanan
yang disajikan merupakan bahan pangan yang segar karena langsung
melalui proses pengolahan.sedangkan bahan makanan kering,instan,dan
bahan tambahan seperti beras, mie instan, minyak goreng, sarden,
garam, gula, daun teh, susu, dll disimpan kedalam gudang
penyimpanan.
3.3.6 Persiapan Bahan Makanan untuk DimasakSetelah petugas dapur
membeli bahan pangan di pasar seperti sayuran, dan lauk
hewani/nabati.kemudian bahan pangan tersebut dibersihkan dari
kulitnya ( misalnya bawang merah,bawang putih), sedangkan sayuran
dan lauk hewani (ikan/ayam) di cuci terlebih dahulu sebelum di
olah, lauk nabati di buang kemasan plastiknya ( tempe), dan tempe
di potong2 sebelum diolah.Setelah itu, bumbu2 yang telah di
bersihkan kemudian diblender dan disisihkan sebelum diolah.
3.3.7 Pengolahan Bahan MakananDapur yang terdapat dipanti asuhan
pelangi terpisah dari bangunan utama.Terletak di belakang
panti.bentuk dapur panti bukan merupakan bangunan yang tertutup,
tinggi beton 1 meter,selebihnya berupa ventelasi kawat 2 meter.
Proses pengolahan di dapur panti asuhan pelangi menggunakan tungku
kayu bakar,sehingga struktur dapur membutuhkan ventelasi udara yang
luas sehingga pertukaran udara lancar.alasan panti menggunakan
tungku kayu bakar adalah selain hemat biaya ( memakai kayu bukan
minyak tanah), dan proses pemasakan dapat dilakukan dengan
cepat.Proses memasak menggunakan metode tumis untuk sayur dan lauk
hewani/nabati, goreng untuk lauk hewani/nabati.3.3.8 Distribusi dan
Penyajian MakananPanti asuhan pelangi menyediakan peralatan makan (
piring dan gelas ) dengan menggunakan nomor yang menunjukkan
identitas/nama masing-masing anak asuh.
3.4 Output Sistem Penyelenggaraan Makanan 3.4.1 Kecukupan dan
Kelengkapan GiziMenu yang disajikan dipanti asuhan pelangi hanya
terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani dan nabati, serta
sayur. Tidak diberikan buah serta snack atau selingan,jarang
diberikan susu. Hal ini TIDAK sesuai dengan Moehyi (1992) menu yang
disajikan pada sebuah institusi harus berpedoman pada susunan
hidangan empat sehat lima sempurna yang terdiri dari makanan pokok,
lauk-pauk hewani dan nabati, sayur yang terbuat dari sayur-mayur
dan buah-buahan, maka menu yang disajikan dapat memenuhi kebutuhan
zat gizi penerimanya.
Table 3.4 Asupan Zat Gizi anak asuh dipanti asuhan pelangi
sehari (contoh usia 4-6
thn)menuenergyproteinlemakkarbohidratseratkalsiumfe
pagi
nasi goreng500 kkal7.0 g34.4 g40.2 g0.4 g10.0 mg1.0 mg
teh manis38.7 kkal0010.0 g00.1 mg0
siang
nasi putih260 kkal4.8 g0.4 g57.2 g0.6 g6.0 mg0.8 mg
tahu saos124.2 kkal4.1 g12.4 g0.9 g0.6 g53.1 g0.4 g
tumis kangkung taoge46.0 kkal1.1 g4.6 g1.0 g0.9 g35.0 g0.1 g
malam
nasi putih260 kkal4.8 g0.4 g57.2 g0.6 g6.0 mg0.8 mg
tahu saos124.2 kkal4.1 g12.4 g0.9 g0.6 g53.1 g0.4 g
tumis kangkung taoge46.0 kkal1.1 g4.6 g1.0 g0.9 g35.0 g0.1 g
kebutuhan1399.1 kkal27 g69.2 g168.4 g4.6 g198.3 mg3.6 mg
standart asupan 1550 kkal39 g34 g369 g500 mg9 mg
% kecukupan90.2 %69.2%203.5%45.6%39.6%40%
Dilihat dari hasil perhitungan diatas, kecukupan zat gizi
dikatakan masih kurang, terkecuali asupan energy dan lemak yang
sudah baik.hal tersebut terjadi karena kurang bervariasi menunya
serta tidak diberikan snack/selingan pada pagi dan sore hari yang
dapat menambah nilai gizi yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak. Untuk mencukupi kebutuhan asupan kalsium
sebaiknya ditambahkan bahan makanan sumber kalsium dalam menu
sehari-hari. Bahan makanan sumber kalsium dari hewani dapat
diperoleh dari susu, keju, ikasn teri, sarden, daging sapi.
Sedangkan sumber kalsium dari nabati seperti sayuran daun hijau
antara lain sawi, bayam, brokoli, daun singkong, dan labu. Selain
itu dapat juga dari biji-bijian seperti tempe, tahu, dan kacang
merah.Selain itu, dianjurkan mengandung tinggi serat yang bersumber
pada buah, sayuran dan bermacam-macam pati, yang dikonsumsi dengan
jumlah secara bertahap. Untuk itu perlu adanya penambahan pada menu
bahan makanan sumber serat tersebut.Zat besi bisa didapatkan dari
bahan makanan protein hewani maupun sayuran hijau..
3.4.2 Cita Rasa MakananMenurut Moehyi (1992) tujuan mengolah dan
memasak makanan adalah menghasilkan makanan yang bercita rasa
tinggi sehingga memuaskan bagi yang memakannya. Cita rasa makanan
mencakup dua aspek utama penampilan makanan dan rasa makanan.
1. Penampilan makanan Beberapa faktor yang menetukan penampilan
makanan sewaktu diatas meja antara lain:
a. Warna makanan : menu yang disajikan biasanya dimodifikasi
dengan penambahan saos maupun kecap sehingga warna dan rasa dapat
meningkatkan nafsu makanb. Konsistensi atau tekstur makanan : menu
yang sajikan dengan konsistensi yang lunak, sehingga dapat tercerna
dengan mudahc. Porsi makanan : biasanya porsi makanan setiap anak
sudah di atur oleh petugas dapur, tetapi jika ada anak yang merasa
kurang bisa menambah lagi jika tersedia.d. Penyajian makanan:
dipanti asuhan pelangi sudah disediakan peralatan makan (piring dan
gelas) masing-masing sesuai nomor.identitas masing-masng sehingga
tidak akan tertukar. Kemudian pada waktu makan, semua anak asuh
makan bersama sehingga rasa kebersamaan tetap terjaga.
2. Rasa Makanan Rasa makanan merupakan faktor kedua yang
menentukan cita rasa makanan. Komponen berikut yang berperan dalam
penentuan rasa makanan, yaitu:a. aroma makanan: aroma dari menu
yang disajikan tentunya mengundang selera anak asuh karena
menggunakan bumbu dan rempah-rempah yang beragam. Berdasarkan
Moehyi (1992) aroma yang disebarkan oleh makanan daya tarik yang
sangat kuat dan mampu merangsang indera penciuman sehingga
membangkitkan selerab. Bumbu masakan dan bahan penyedap : pada
panti asuhan pelangi menggunakan bumbu yang cukup. Tetapi
kelemahannya terdapat bahan penyedap/MSG yang tentunya dapat
berdampak negative pada otak dan saraf anak. Alasannya agar makanan
terasa gurih.
3.4.3 Umpan Balik Penyelenggaraan Makanan Dilihat dari menu yang
disajikan panti yaitu kurang memodifikasi menu tiap harinya.
Kebanyakan makanan hanya berupa asam manis untuk lauknya serta
tumisan untuk sayurnya. Sebaiknya di modifikasi dengan menggunakan
santan ataupun di buat pepes, dan di panggang/dibening. Sehingga
anak asuh pun dapat menggugah selera disamping itu nilai gizinya
akan bertambah.serta mengurangi kolesterol jikalau menu yang
disajikan terus menggunakan minyak/digoreng.Kami tidak melakukan
umpan balik modifikasi menu di sebabkan keterbatasan dana dari
panti. Sehingga kami hanya memberikan penyuluhan tentang modifikasi
menu yang seimbang sehingga penghuni panti tidak merasa bosan,
serta tercukupi nilai gizinya.
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KesimpulanBerdasarkan observasi, wawancara, dan pengumpulan
data lainnya yang dilaksanakan dip anti asuhan pelangi abepura,
maka dapat disimpulkan yaitu:
Prosedur yang harus dilakukan sebuah Panti asuhan pelangi untuk
memenuhi kebutuhan biologis khususnya makananan yaitu memberi makan
tiga kali sehari, Input penyelenggraan makanan yaitu terdiri dari
pemerintah belanda,pemerintah pusat, dan para donatur Perhitungan
bahan makanan hanya dilakukan berdasarkan estimasi atau perkiraan
petugas dapur melalui percobaan yang dilakukan Pengadaan bahan
makanan di panti asuhan pelangi dilakukan dengan cara membeli
sendiri untuk makan setiap hari pada jam 6 pagi. Pembelian bahan
makanan dilakukan di pasar youtefa abepura Proses penerimaan bahan
makanan di panti asuhan pelangi tidak dilakukan untuk bahan makanan
sayuran, lauk, pauk, dan buah. Semua bahan tersebut langsung
dilakukan pembelian di pasar Persiapan bahan makanan di panti
asuhan pelangi dilakukan mulai dari pengupasan bahan makanan,
pemotongan, pencucian bahan makanan, dan selanjutnya bahan tersebut
siap untuk dilakukan proses pemasakan. Sedangkan sayuran yang
dipotong terlebih dahulu sebelum dicuci akan kehilangan banyak
vitamin sewaktu dicuci karena vitamin lebih mudah terlarut dalam
air. Pengolahan makanan dilakukan pada pagi hari mulai pukul 07.00
WIT.metode pemasakan hanya berupa tumis dan goreng.tidak pernah
menggunakan santan,metode rebus/panggang.dengan alas an menghemat
waktu dan biaya. Pendistribusian makan pagi dilakukan pada pukul
08.00 WIT, makan siang pukul 12.00 WIT, dan makan malam pada pukul
19.00 WIT. penyajian makanan di panti asuhan pelangi merupakan cara
pembagian makanan diatas meja makan berdasarkan alat makan
masing-masing. Berdasarkan perhitungan nilai gizi dari makanan
sehari asupan belum tercukupi dengan baik terutama nilai protein,
karbohidrat dan vitamin.dikarenakan kurangnya keanekaragaman menu
yang disajikan serta tidak diberikannya buah yang dapat mencukupi
vitamin dan mineral.
menu makanan dipanti asuhan pelangi
lingkungan dapur panti asuhan pelangi
o
lemari tempat penyimpanan peralatan makan anak panti
Bak penampungan air
Persiapan memasak
Gudang penyimpanan bahan makanan