BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri makanan dan minuman yang pesat dapat dilihat dari banyaknya pemanfaatan industri tersebut dalam penyediaan makanan dan minuman jadi. Salah satu usaha penyediaan makanan dan minuman jadi adalah usaha jasa boga atau yang lebih dikenal dengan istilah katering. Jasa boga mencakup usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk berbagai kebutuhan pelanggan, misalnya perayaan, pesta, seminar, rapat, dan lainnya dimana biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat tujuan. Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa usaha jasa boga terus mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah perusahaan/usaha jasa boga menurut tahun mulai beroperasi. Jasa boga atau catering dikelompokkan dalam beberapa golongan. Penggolangan ini, antara lain didasarkan pada pertimbangan luas jangkauan pelayanan dan kemungkinan besarnya risiko yang dilayani oleh sebuah usaha jasa boga. Resiko dimaksud utamanya terkait dengan aspek Kesehatan masyarakat. Jasaboga dikelompokkan dalam golongan A, golongan B, dan golongan C. Jasaboga golongan A adalah jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat umum, terdiri atas golongan A1, A2 dan A3. Kriteria jasaboga golongan A1 antara lain sebuah 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri makanan dan minuman yang pesat dapat dilihat dari
banyaknya pemanfaatan industri tersebut dalam penyediaan makanan dan minuman
jadi. Salah satu usaha penyediaan makanan dan minuman jadi adalah usaha jasa boga
atau yang lebih dikenal dengan istilah katering. Jasa boga mencakup usaha penjualan
makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk
berbagai kebutuhan pelanggan, misalnya perayaan, pesta, seminar, rapat, dan lainnya
dimana biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat tujuan. Badan Pusat
Statistik menunjukkan bahwa usaha jasa boga terus mengalami perkembangan. Hal ini
dapat dilihat dari peningkatan jumlah perusahaan/usaha jasa boga menurut tahun mulai
beroperasi.
Jasa boga atau catering dikelompokkan dalam beberapa golongan. Penggolangan
ini, antara lain didasarkan pada pertimbangan luas jangkauan pelayanan dan
kemungkinan besarnya risiko yang dilayani oleh sebuah usaha jasa boga. Resiko
dimaksud utamanya terkait dengan aspek Kesehatan masyarakat. Jasaboga
dikelompokkan dalam golongan A, golongan B, dan golongan C.
Jasaboga golongan A adalah jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat
umum, terdiri atas golongan A1, A2 dan A3. Kriteria jasaboga golongan A1 antara lain
sebuah jasa boga yang melayani masyarakat umum dengan pengolahan yang
menggunakan dapur rumah tangga serta dikelola oleh keluarga. Kriteria jasa boga yang
termasuk dalam golongan A2, antara lain jasaboga yang melayani kebutuhan
masyarakat umum dengan pengolahan yang menggunakan dapur rumah tangga dan
mempekerjakan tenaga kerja. Sedangkan jasa boga gologan A3 melayani masyarakat
umum dengan pengolahan yang menggunakan dapur khusus dan mempekerjakan
tenaga kerja.
Jasaboga golongan B adalah jasaboga yang melayani kebutuhan khusus seperti