Laporan praktek kerja industri Page 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUTRI DI PT ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA DI SUSUN OLEH : 1. Rifqi Renaldy Deva Saputra ( 1211995 / XII TITL 1 ) 2. Yonathan Dion Kristianto ( 1212001 / XII TITL 1 ) PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 7 SEMARANG ( STM PEMBANGUNAN ) KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI Jalan Simpang Lima Telp. (024) 8311532 Fax. (024) 8447649 Semarang 50241 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan praktek kerja industri Page 1
LAPORAN PRAKTEK KERJA
INDUTRI
DI PT ENERGI PUTRA NUSANTARA JAYA
DI SUSUN OLEH :
1. Rifqi Renaldy Deva Saputra ( 1211995 / XII TITL 1 )
2. Yonathan Dion Kristianto ( 1212001 / XII TITL 1 )
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI
TENAGA LISTRIK
SMK NEGERI 7 SEMARANG ( STM PEMBANGUNAN )
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Jalan Simpang Lima Telp. (024) 8311532 Fax. (024) 8447649
Semarang 50241
2014
Laporan praktek kerja industri Page 2
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI
Laporan dengan judul “LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI di PT. ENERGI
PUTRA NUSANTARA JAYA” disusun guna memenuhi syarat praktek kerja industri pada
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang yang
telah dilaksanakan pada 23 Juni – 5 Juli 2014. Dan dengan demikian laporan ini telah
diperiksa oleh Pimpinan/Direktur dan dapat disahkan oleh PT. ENERGI PUTRA
NUSANTARA JAYA
Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
Bapak Khoirul
( Koordinator Lapangan )
Mengetahui,
Bapak Amung Setiaji
( Direktur PT. Energi Putra Nusantara Jaya )
Laporan praktek kerja industri Page 3
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
Laporan dengan judul “LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI di PT. ENERGI
PUTRA NUSANTARA JAYA” disusun guna memenuhi syarat praktek kerja industri pada
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang yang
telah dilaksanakan pada 23 Juni – 5 Juli 2014. Dan dengan demikian laporan ini telah
diperiksa dan dapat disahkan oleh SMK Negeri 7 ( STM Pembangungan ) Semarang
Guru Pembimbing, Ketua Kompetensi
Keahlian
Dra. Endang Sri Rahayu Albasori, S.Pd
NIP. 19730729.200212.1.003 NIP.
19600222.198803.2.004
Laporan praktek kerja industri Page 4
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucap syukur Alhamdulillah dan Berkat rahmat Allah atas ridho-Nya
serta atas kesungguhan dan keuletan kepada saya selaku penulis,sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang bertujuan untuk
menambah ilmu tentang jaringan distribusi listrik
Maksud dari penyusunan laporan hasil tugas mata diklat adalah sebagai alat
penyampaian informasi yang berkaitan dengan pelajaran teknik di kejuruan TITL.
Di dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan hasil laporan tugas mata diklat ini kami
selaku penulis mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam
bentuk materiil atau immateriil. Pada kesempatan kali ini saya ucapkan terimakasih ini
kepada ;
1. Bapak Kepala SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang Drs. M.
Sudarmanto, M.Pd. yang telah mengijinkan kami untuk belajar di PT ENERGI
PUTRA NUSANTARA JAYA
2. Kepada Bapak Amung Setiaji yang telah mengijinkan kami untuk melaksanakan
magang di perusahaan / industri yang Bapak pimpin.
3. Kepada Guru Pengampu saya Ibu Dra. Endang Sri Rahayu dan Bapak Albasori,
S.Pd yang telah membimbing dan mengajarkan kepada kami tentang materi yang
dibahas dalam laporan ini.
4. Kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan, motivasi
kepada kami untuk menyelesaikan tugas dan laporan magang ini.
Penulis,
Laporan praktek kerja industri Page 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengenalan Industri
Pada era sekarang ini, teknologi terus berkembang dengan pesat yang pada dasarnya
mempermudah kehidupan setiap orang. Untuk itu, diperlukan tenaga ahli yang sangat
professional, trampil dan memahami teknologi tersebut beserta perkembangannya. Dengan
SDM yang tinggi selain mampu menciptakan tetapi juga harus mampu memperbaikinya.
Karena itu, setiap siswa didik diharapkan mampu menguasainya baik secara teoritis maupun
dalam hal praktiknya. Oleh karena itulah diperlukannya suatu kegiatan yang bermanfaat
untuk mencapainya yaitu Praktek Kerja Industri
Praktek Kerja Industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan bagi para siswa, yangmemadukan antara pendidikan di Sekolah dengan pendidikan
di DuniaIndustri yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsungdan terarah
untuk menambah keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikankejuruan adalah mempersiapkan
lulusan untuk dapat bekerja secaramandiri.
B. Tujuan Pengenalan Industri
Praktek Pengenalan Industri merupakan suatu sistem pembelajaran uang dilakukan
diluar Proses Belajar Mengajar(PBM) yang dilaksanakan padaperusahaan/industri atau
instansi yang relevan. Secara umum program praktek pengenalan industri ini ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi, penyesuaian diri
yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung
dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program ini diharapkan siswa
memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan dan kegiatan praktek
yang berhubungan langsung dengan teknologi. Dan mempersiapkan siswa/siswi untuk belajar
bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim, mengembangkan potensi dan keahlian
sesuai dengan minat dan bakat masing masingnya.
Adapun Tujuan diadakannya Praktek Pengenalan Industri adalah :
1. Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan menguasai IPTEK
2. Untuk mengenalkan siswa tentang dunia kerja agar siswa nantinya mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaannya.
Laporan praktek kerja industri Page 6
3. Untuk mendapatkan data-data dan pandangan guna menyelesaikan laporan
pengenalan industri.
4. Mengembangkan dan memperluas pengetahuan serta ketrampilan yang didapatkan
di sekolah untuk di aplikasikan ke dalam dunia industri.
5. Memperkokoh link dan match antara siswa dengan dunia kerja.
C. Tujuan Penulisan Laporan
Penulisan laporan ini sebagai hasil kegiatan program pengenalan industri oleh sekolah
untuk melatih siswa agar memiliki jiwa disiplin, mandiri, berani dan bertanggung jawab.
Selain itu, agar siswa dapat mengkaji ilmu terapan antara di lapangan dengan di sekolah.
Adapun tujuan penulisan laporan adalah :
Sebagai bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melaksanakan Praktek
Pengenalan Industri
Siswa mampu menyerap IPTEK yang berasal dari industri dan mampu
mengembangkannya
Siswa mampu mengumpulkan data serta informasi yang berguna bagi diri sendiri
maupun orang lain
Sebagai bukti bahwa siswa telah memperoleh pengetahuan dan ketrampilan di
industry tempat pelaksaan praktik
Untk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti praktek magang.
Laporan praktek kerja industri Page 7
SMK NEGERI 7
(STM PEMBANGUNAN)
SEMARANG Pekerjaan hari – 1 dan hari ke –
4
Bongkar pasang TRAVO ADB
150 KVA
Tanggal:
23, 26 Juni 2014
Tempat : Limbangan,
Boja Kendal dan Rorojongrang IV,
Manyaran
I. Tujuan
Mengetahui cara mengganti TRAVO ADB dengan baik dan benar
Mengetahui cara melakukan sistim GROUNDING pada kabel
Mengetahui komponen – komponen pelengkap TRAVO ADB
Mengetahui fungsi dan tujuan utama dipasangnya TRAVO ADB
II. Landasan Teori
Pengertian Distribusi Tenaga Listrik
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna
untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke
konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke
beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan
dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui
jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11
kV sampai 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan
menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan
Laporan praktek kerja industri Page 8
menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana
dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya
yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga
kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV
dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem
tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran
distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya
dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan
oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi
merupakan bagian yang penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan
menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV)
menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga
perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan
pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan
kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka
mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai
tegangan berbeda-beda.
Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam
klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam
Siswa dapat mengetahui cara membuat rangkaian control untuk panel PJU
Siswa dapat menetahui cara penerapan pemasangan lampu jalan yang benar
Siswa dapat menerapkan konsep flux pencahayaan
Dengan dipasangnya lampu jalan dapat menghasilkan kekontrasan antara obyek dan
permukaan jalan
Dengan dipasangnya lampu jalan maka dapat meningkatkan kenyamanan dan
keselamatan pengguna jalan khususnya pada malam hari
II. Landasan Teori
PENARANGAN LAMPU JALAN
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat
diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang
digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan disekitar jalan yang diperlukan
termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang (interchange, overpass, fly over),
jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass, terowongan)
A. FUNGSI PENERANGAN JALAN
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain :
1. Menghasilkan kekontrasan antaraobyek dan permukaan jalan;
2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan;
SMK NEGERI 7
(STM PEMBANGUNAN)
SEMARANG
Pekerjaan hari – 2 ke – 7 ,8 , 9 ,
10 , 11 , 12
Pemasangan Tiang , Konektor
kabel dan Panel pada
Penerangan Jalan Umum(PJU)
Tanggal:
24, 30 Juni 2014 Dan 1 – 4 Juli 2014
Pengampu : Bapak Iwan
Tempat : Jln. Wolter Mangunsidi
Laporan praktek kerja industri Page 18
3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam
hari
4. Mendukung keamanan lingkungan;
5. Memberikan keindahan lingkungan jalan.
B. DASAR PERENCANAAN PENERANGAN JALAN
1. Perencanaan penerangan jalan terkait dengan hal-hal berikut ini :
a) Volume lalu-lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang bersinggungan seperti
pejalan kaki, pengayuh sepeda, dll;
b) Tipikal potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan persimpangan jalan;
c) Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dll;
d) Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya lampu
penerangan;
e) Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan lokasi
sumber listrik;
f) Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain, agar perencanaan
sistem lampu penerangan efektif dan ekonomis;
g) Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah sekitarnya;
h) Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.
2. Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan
penerangan jalan antara lain sebagai berikut :
a) Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan;
b) Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam;
c) Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat parkir, dll;
d) Jalan-jalan berpohon;
e) Jalan-jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan
lampu di bagian median;
f) Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (terowongan);
g) Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinterferensi dengan
jalannya.
Laporan praktek kerja industri Page 19
C. JENIS LAMPU PENERANGAN JALAN
Tabel Jenis Lampu Penerangan Jalan Secara Umum
Menurut Karakteristik dan Penggunaannya
Laporan praktek kerja industri Page 20
Tabel Kode Indek Perlindungan IP (Index of Protection)
Laporan praktek kerja industri Page 21
D. KETENTUAN PENCAHAYAAN DAN PENEMPATAN
a. Pencahayaan Pada Ruas Jalan
Kualitas pencahayaan pada suatu jalan diukur berdasarkan metoda iluminansi atau luminansi. Meskipun demikian lebih mudah menggunakan metoda iluminansi,
karena dapat diukur langsung di permukaan jalan dengan menggunakan alat pengukur kuat cahaya. Kualitas pencahayaan normal menurut jenis/klasifikasi fungsi
Tabel Kualitas Pencahayaan Normal
Laporan praktek kerja industri Page 22
E. PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN
1) Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan :
a) Kemerataan pencahayaan yang sesuai dengan ketentuan Tabel
b) Keselamatan dan keamanan bagi pengguna jalan;
c) Pencahayaan yang lebih tinggi di area tikungan atau persimpangan, dibanding
pada bagian jalan yang lurus;
d) Arah dan petunjuk (guide) yang jelas bagi pengguna jalan dan pejalan kaki.
2) Sistem penempatan lampu penerangan jalan disarankan pada Tabel 2.5.
3) Pada sistem penempatan parsial, lampu penerangan jalan harus memberikan
adaptasi yang baik bagi penglihatan pengendara, sehingga efek kesilauan dan
ketidaknyamanan penglihatan dapat dikurangi.
Tabel 2.5. Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan
INSTALASI LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM
Laporan praktek kerja industri Page 23
Gambar Penempatan Lampu PJU di Kiri/Kanan Jalan di Jalan Dua Arah
Laporan praktek kerja industri Page 24
Proses Pemasangan Instalasi
a. Pemasangan Tiang dan Pondasi
Langkah awal dari pemasangan tiang PJU adalah pemasangan tiang beton. Penggalian lubang
sedalam 1/6 dari panjang tiang 9m atau sedalam 1,6m untuk tiang beton. Setelah penggalian
lubang kemudian tiang diberdirikan. Pemasangan tiang dilakukan dengan menggunakan
tripod(kaki tiga) atau bipod(kaki dua) yang diatasnya sudah dipasang katrol/chainblock.
Setelah tiang berdiri dengan lurus, lubang tiang diperbesar dan dipondasi. Ukuran pondasi
adalah tinggi tiang tertanam atau 1,6m ditambah 20 cm dari permukaan tanah. Pondasi
terbuat dari semen cor dengan perbandingan campuran pasir : split : semen = 4 : 2 : 1.
b. Penggelaran Kabel dan Penarikan Kabel TIC
Asesoris TIC yang digunakan antara lain wedge clamp/suspensionlink 25 x 25 dan
stoping buckle. Pemasangan wedge clamp memakai link 25 x 25 57 dengan pengikat stainless
steel dan ukuran yang telah disesuaikan. Sisa stainless steelyang ada memakai stoping buckle
agar rapih. Setelah pemasangan asesoris TIC kemudian dilakukan penarikan kabel TIC yang
digunakan adalah kabel dari PHB PJU ke titik-titik sambung tiang PJU sepanjang ±200m
menggunakan kabel TIC 3x10 sqmm dan juga kabel TIC dari titik SUTR yang sudah ada ke
titik-titik sambung tiang PJU sepanjang ±760m menggunakan kabel TIC 2x10sqmm.Kabel
TIC yang tergulung di haspel disimpan di atas dongkrak, kemudian penggelaran kabel
dimulai dari ujung tiang PJU ke tiang PJU lainnya sampai dengan posisi PHB. Hal ini
dilakukan agar kabel yang digelar tidak terlalu panjang. Untuk mempermudah dalam
menggelar kabel, ditempatkan beberapa buah rol di tanah agar kabel lebih ringan untuk
ditarik. Kabel ditarik di atas tiang oleh 1 orang pekerja di atas tiang dan 2 orang pekerja
dibawah. Kabel ditarik ke tirfit dan dimasukkan ke dalam roll kabel di atas tiang, begitu
seterusnya sampai dengan ujung tiang PJU. Pada ujung tiang terakhir dipasang fixed deadend
Setelah kabel ditarik kemudian kabel TIC tersebut dirapikan kembali dari posisi
haspel agar kabel tidak menggantung terlalu bawah. Setelah kabel sudah ditarik dan rapih
kemudian kabel dipindahkan ke suspensiondan diikat dengan plastic strap.
Laporan praktek kerja industri Page 25
c. Pemasangan PHB
Pemasangan PHB Kotak panel atau panel box dengan ukuran (P x L x T) 40cm x 20cm x
60cm disimpan di luar dengan letak yang tidak berjauhan dengan tiang-tiang PJU dan SUTR
agar memudahkan dalam melakukan pemerliharaan atau 58 penanganan gangguan. Oleh
karena itu diperlukan pembuatan kotak panel yang baik dan kokoh agar bisa melindungi
kotak tersebut serta perlengkapan PHB yang terdapat didalamnya. Kotak panel diletakkan
diatas pondasi dengan ketinggian pondasi tidak kurang dari 10cm yang tengahnya diberi
lubang sebagai jalur kabel, baik kabel dari JTR menuju PHB atau kabel dari PHB menuju
tiang PJU. Setelah kotak panel terpasang langkah selanjutnya adalah memasangkan
perlengkapan PHB seperti: Fuse, kWH meter, MCB u
tama, kontaktor dan Timer sesuai dengan tempat yang sudah disediakan di dalam kotak
panel. Selanjutnya adalah menyambungkan kabel-kabel yang sudah disiapkan pada jalurnya
masing-masing. Kabel yang sudah dipasangi sepatu kabel (cable shoe)diujungnya
disambungkan dengan menggunakan baut/sekrup.
Laporan praktek kerja industri Page 26
III. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Tang Kombinasi 1. Lampu dan Armatur
2. Tang Potong 2. Tiang
3. Obeng - / + 3. Kabel SUTR
4. Cutter 4. MCB
5. Tespen 5. TDR
6. Mobil Kren 6. Kabel NYA 2 x 2,5mm
7. Kontaktor
8. Box Panel
9. Lampu Indikator
IV. Kesimpulan
FUNGSI PENERANGAN JALAN
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain :
1. Menghasilkan kekontrasan antaraobyek dan permukaan jalan;
2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan;
3. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari
4. Mendukung keamanan lingkungan;
5. Memberikan keindahan lingkungan jalan
Sebelum melakukan conector ke lampu kita harus benar benar menghitung KHA
kabel yang tepat digunakan agar keamanan terjamin dan biaya lebih ekonomis
Dalam pemasangan PJU kita harus menghitung fluks pencahayaan dengan tepat agar
pencahayaan yang dihasilkan akan lebih maksimal
Dalam penggunaan MCB pada panel kita harus mengetahui spesifikasi MCB yang
tepat
Laporan praktek kerja industri Page 27
V. Gambar
Laporan praktek kerja industri Page 28
Laporan praktek kerja industri Page 29
I. Tujuan
1. Mengetahui nama komponen komponen listrik
2. Mengatahui fungsi dan kegunaan komponen komponen listrik
3. Mengetahui cara memperbaiki komponen komponen listrik
4. Melatih keterampilan siswa dalam memperbaiki dan menangani problem
5. Mengetahui bahan pembuat komponen komponen listrik
II. Landasan Teori
Transformator/ Transformer / Trafo
adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator
tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem
pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara
langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi
netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian