LABORATORIUM TEKNIK PERAWATANSEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
2015
MODUL : Las ListrikPEMBIMBING : Ir. Yunus Tonapa S, MTPraktikum:
17 Maret 2015Penyerahan: 24 Maret 2015(Laporan)
Oleh
Kelompok : VINama : 1. Nisa Mardiyah 131424018 2. Nova Puspita
131424019 Kelas : 2A Teknik Kimia Produksi Bersih
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIAJURUSAN TEKNIK
KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2015
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDi zaman era globalisasi ini,
persaingan di dunia industri sangatlah ketat sehingga menuntut kita
untuk menjadi sosok individu yang berkompeten. Politeknik merupakan
salah satu wadah yang memiliki tujuan untuk mendidik menuju hal
tesebut. Dalam prosesnya politeknik menyediakan aplikasi-aplikasi
yang dapat membantu meningkatkan keterampilan para mahasiswa, salah
satu aplikasi yang disediakan adalah praktikum labor bengkel
mekanik. Tujuan dan harapan dari Politeknik Negeri Padang yaitu,
menciptakan lulusan-lulusan yang berkompeten, tidak hanya mengerti
teori semata kan tetapi juga memahami pratek kerja langsung ke
lapangan.Salah satu dari praktikum di labor bengkel mekanik yaitu
adalah pratikum LAS LISTRIK. LAS LISTRIK adalah suatu proses
penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber
panas. Penyambungan logam sudah ada sejak 5000 th yang lalu, orang
sudah dapat melakukan penyambungan logam dengan cara memanasi dua
buah logam tersebut sampai suhu kritis. Kemudian keduanya
ditumpangkan dan setelah itu dipalu yang akhirnya membentuk ikatan
yang kuat. Api pemanasnya untuk penyambungan diperoleh dari
pembakaran kayu atau arang kayu. Dapat dibayangkan, berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu yang dapat memasakkan
logam sampai suhu kritis. Tentu cara semacam ini tidaklah efektif
untuk digunakan dalam pengerjaan pengelasan yang sangat banyak dan
bervariasi.Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi
khususnya di bidang penyambungan logam yang sekarang ini telah
ditemukan dan digunakan seperti mesin las listrik bertenaga motor
dan listrik yang praktis, efektif dan efisien sehingga bisa
mempercepat kerja dan meringankan kerja karyawan
1.2 Tujuan PercobaanAdapun tujuan pratikum LAS LISTRIK, yaitu
sebagai berikut:1. Mahasiswa mengerti, memahami dan dapat
mengoperasikan mesin las listrik.2. Mahasiswa mengerti setiap
komponen-komponen dan fungsinya.3. Mahasiswa dapat melakukan kerja
secara efisien.
BAB IILANDASAN TEORI1. Pengertian Las listrik Las listrik adalah
suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik
sebagai sumber panas. Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah
merupakan sambungan tetap. Pada pengelasan dengan las listrik,
panas yang dihasikan berasal dari busur listrik yang timbul dari
menempelnya benda kerja dengan elektroda. Elekttroda pengisian
dipanaskan mencapai titik cair dan diendapkan pada sambungan,
hingga terbentuk sambungan las. Panas yang dihasilkan oleh busur
listrik mencapai 55000 C.Pada saat pengelasan menggunakan las
listrik, dilepaskan energi dalamjumlah yang sangat besar dalam
bentuk panas dan cahaya ultraviolet.
2. Pembagian Las ListrikLas listrik dapat digolongkan menjadi
:1. Las listrik dengan elektroda logam, misalnya :1. Las listrik
submergedBusur elektroda (listrik) diantara ujung elektroda dan
bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk yang digunakan
sebagai pelindung dari pengaruh luar (udara bebas) sehingga tidak
terjadi sinar las keluar seperti pada las listrik lainnya. Las ini
umumnya otomatis atau semi otomatis. Las busur listrik mempunyai 2
jenis yaitu :1. Las listrik AC (menggunakan arus searah sebagai
sumber listrik)1. Las listrik DC (menggunakan arus listrik
bolak-balik sebagai sumber listrik)
1. Las listrik dengan elektroda berselaputBusur listrik yang
terjadi antara ujung elektroda dan bahan dasar (plat) akan
mencairkan ujung elektroda dan sebagian dasar selaput elektroda
yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang
melindungi ujung elektroda kawat las, dan daerah las disekitar
busur listrik terhadap daerah udara luar.1. Las listrik TIG
(Tungsten Inert Gas) atau MIGPada las TIG ini menggunakan elektroda
wolfram. Busur yang terjadi antara elektroda dan bahan dasar
merupakan sumber panas bentukpengelasan. Untuk melindungi hasil
pengelasan digunakan gas pelindung, seperti argon, helium atau
campuran gas tersebut.1. Las Listrik MIGLas listrik MIG adalah juga
las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan oleh busur listrik
antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya Arus Listrik.
Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol
yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh
motorl listrik. Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai
dengan keperluan. Tangkai Ias dilengkapi dengan nosal logam untuk
menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas malalui
selang gas. Gas yang dipakai adalah C02 untuk pengelasan baja lunak
dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan
Aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dapat
secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan
pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di
mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatis. 3. Macam
macam elektroda1. Elektroda Hydrogen rendahSelaput elektroda jenis
ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari 0,5 %), sehingga
deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda inidipakai
untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas
porositas,misalnya untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan
mengalami tekanan. Jenis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E
7015, E 7016 dan E7018.1. Elektroda untuk besi tuang1. Elektroda
bajaElektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan
menghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan
dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini dipakai bila hasil las
tidak dikerjakan lagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektroda
baja dapat dipakai mesin las AC atau DC kutub terbalik.
1. Elektroda NikelElektroda jenis ini dipakai untuk mengelas
besi tuang, bila hasil las masih dikerjakan lagi dengan mesin.
Elektroda nikel dapat dipakai dalam segala posisi pengelasan. Las
yang dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan halus
bila dipakai pada mesin las DC kutub terbalik. Karakteristik
elektroda nikel dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
1. Elektroda PerungguHasil las dengan memakai elektroda ini
tahan terhadap retak, sehingga panjang las dapat ditambah. Kawat
inti dari elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput
yang menghasilkan busur stabil.
1. Elektroda untuk aluminiumAluminium dapat dilas listrik dengan
elektroda yang dibuat dari logam yang sama. Pemilihan elektroda
aluminium yang sesuai dengan pekerjaan didasarkan pada tabel
keterangan dari pabrik yang membuatnya. Elektroda aluminium
AWS-ASTM AI-43 untuk las busur listrik adalah dengan mesin las. 1.
Elektroda untuk pelapis keras Elektroda tahan kikisanElektroda
jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi
denganserbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan diameter 3,25 mm -
6,5 mmdipakai peda pesawat las AC atau DC kutub terbalik. Elektroda
ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potong
yang tipis. Elektroda tahan pukulanElektroda ini dapat dipakai pada
mesin las AC atau DC kutub terbalik. Dipakai untuk pelapis keras
bagian pemecah dan palu. Elektroda tahan keausanElektroda ini
dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung Cobalt, Wolfram
dan Chrom. Biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup
buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat
tinggi
4. Pengkutuban elektroda Pengkutuban langsung Pada pengkutuban
langsung, kabel elektroda dipasang pada terminal negatif dan kabel
massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut
sebagai sirkuit las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).
Pengkutuban terbalik Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda
dipasang pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada
terminal negatif. Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las
listrik dengan elektroda positif (DC+).
Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan
lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang
dangkal sedangkan pada pengkutuban terbalik akan terjadi
sebaliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara
keduanya.
5. Macam-macam gerakan elektroda Gerakan arah turun sepanjang
sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan untukmengatur jarak busur
listrik agar tetap. Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini
diperlukan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki Gerakan
elektroda0. Melingkar
Gambar Ayunan melingkar0. Zig-zag
Gambar Ayunan zig-zag0. Tarpesium
Gambar Ayunan gipsum.6. Mengatur tegangan
Mesin las umumnya mempunyai tegangan 60 80 Volt sebelum terjadi
busur nyala. Tegangan ini disebut tegangan terbuka atau tegangan
atau tegangan pembakar.Bila busur nyala telah terjadi (sedang
mengelas) maka tegangan turun menjadi 20 40 Volt. Ini dinamakan
tegangan kerja. Tegangan kerja disesuikan dengan diameter
elektroda.Untuk elektroda: 1,5 5,5 mm tegangan kerja 20 30 Volt.
Untuk elektroda: 4,5 6,4 mm tegangan kerja 30 40 Volt.
7. Mengatur AmpereArus pengelasan ditentukan oleh: diameter
elektroda, tebal bahan, jenis elektroda dan posisi
pengelasan.Pengaturan arus dilakukan dengan memutar handel atau
knop.Arus pengelasan yang dipakai dapat dilihat/ dibaca pada skala
arus, yang terdapat pada mesin las.Perkiraan arus yang dipakai
untuk mengelas, dapat dilihat pada table yang tertera pada setiap
bungkus elektroda, misalnya sebagai berikut:diameter (mm) x panjang
daerah polaritas arus elektroda (A)2,6 x 350 45 95 Ac atau Dc
Tabel. Kuat arus dan Tebal bahan dan dia elektrode.NoTipe logam
dan tebal (inchi)Diameter elektroda(inchi)Kuat arus(ampere)
1.Pelat logam tipis(Outer sheet metal, etc; sampai tebal 7/64
inchi) 1/165/643/3210 3025 4540 70
2. Baja lunak tipis (Struktur bodi dalam, dsbnya, tebal 7/64
sampai 3/16 inchi)1/85/323/1650 13090 180130 230
3.Baja lunak tebal(Rangka, dsbnya, tebal 3/16 sampai 5/16 inchi)
1/85/323/1660 12090 160120 200190 300
8. Posisi Posisi PengelasanPosisi pengelasan ada beberapa macam,
yaitu:0. Posisi mendatar0. Posisi bawah tangan0. Posisi tegak0.
Posisi diatas kepala0. Pengelasan kearah kanan (mundur)
BAB IIIPERCOBAAN3.1 Alat dan Bahan Elektroda berselaput 1-3 buah
Kerangka besi bekas Mesin las listrik Pemegang elektroda Terminal
Klem massa3.2 Prosedur Kerja
3.3 Keselamatan Kerja Gunakan kaca mata atau topeng khusus untuk
mengelas, hal ini dimaksudkan untuk melindungi mata dari cahaya dan
percikan api yang ditimbulkan pada saat pengelasan berlangsung.
Jangan terlalu dekat dengan objek yang sedang dilas, agar percikan
api tidak mengenai badan. Sebaiknya posisikan badan menghindari
asap yang ditimbulkan pada proses pengelasan, karena akan
menyebabkan gangguan pernapasan. Minumlah susu setelah pengelasan,
untuk menetralisir zat kimia yang masuk ke dalam tubuh.BAB IVHASIL
DAN PEMBAHASAN4.1 Data PengamatanNoGambarNama alatFungsi/Cara
Kerja
1.Mesin las listrikMesin las merupakan sumber tenaga yang
memberi jenis tenaga listrik yang diperlukan serta tegangan yang
cukup untuk terus melangsungkan suatulengkung listrik las.
2.Stop kontakStop kontak merupakan sumber listrik yang digunakan
untuk menghidupkan mesin las listrik.
3.Terminal rollTerminal roll digunakan untuk menghubungkan mesin
listrik dengan stop kontak, karena jarak keduanya berjauhan.
4.Klem massa dan Pemegang elektroda Klem MassaKlem massa adalah
suatu alat untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja. Biasanya
klem massa dibuat dari bahan dengan penghantar listrik yang baik
seperti Tembaga agar arus listrik dapat mengalir dengan baik, klem
massa ini dilengkapi dengan pegas yang kuat. Yang dapat menjepit
benda kerja . Walaupun demikian permukaan benda kerja yang akan
dijepit dengan klem massa harus dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran-kotoran seperti karat, cat, minyak.
Pemegang ElektrodaUjung yang tidak berselaput dari elektroda
dijepit dengan pemegang elektroda. Pemegang elektroda terdiri dari
mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat.
Pada waktu berhenti atau selesai mengelas, bagian pegangan yang
tidak berhubungan dengan kabel digantungkan pada gantungan dari
bahan fiber atau kayu.
5.Elektroda berselaputElektroda berselaput ini terdiri dari
bangian inti dan pelindung atau fluks. Pelapisan fluks dapat
dilakukakan dengan cara di semprot, celup atau destrusi. Tujuan di
buatnya fluks ini agar pada saat elektroda terbakar akan
menghasilkan gas CO2 dengan tujuan melindungi cairan las listrik
dari oksigen yang dapat mengalami bahan las mengalami oksidasi
sehingga akan mempengaruhi sifat mekanisme dari logam las.
6.Kerangka besiKerangka besi merupakan badan kerja atau objek
pengelasan. Elektroda digesekkan secara perlahan pada kerangka besi
ini sehingga menimbulkan percikan api.
7.Rangkaian alat pada proses pengelasanPada gambar menunjukkan
pemegang elektroda dijepitkan pada elektroda, dan klem massa
dijepitkan pada badan kerja atau kerangka besi.
8.TabirDigunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar
las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit
maupun mata. Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh
dilihat dangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Helm las ini
dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra
violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca Ias yang dipakai
tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Untuk melindungi kaca
penyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi
dengan kaca putih.
9.Kacamata pelindungSama halnya seperti tabir, kacamata
pelindung ini juga digunakan untuk melindungi mata dari sinar
las.
10.Box penyimpanan alatPerlengkapan las disimpan di dalam box,
agar tidak tercecer dan memudahkan jika peralatan las akan
digunakan kembali
4.2 Pembahasan4.2.1 Nisa Mardiyah (131424018)Pada praktikum kali
ini dilakukan pengelasan pada kerangka besi. Las listrik adalah
suatu proses penyambung logam dengan menggunakan tenaga listrik
sebagai sumber panas. Adapun beberapa komponen yang digunakan pada
saat pengelasan, yaitu sebagai berikut.a. Mesin las
listrikMerupakan komponen utama pada las listrik yang dapat
menghasilkan tegangan listrik, sehingga elektroda menjadi panas dan
dapat memancarkan percikan api ketika digesekkan dengan kerangka
besi.b. Elektroda berselaputElektroda selaput yang digunakan pada
praktikum sebanyak 2 buah. Elektoda ini dijepit dengan penjepit
elektroda. Elektroda merupakan bahan yang dapat menyambungkan satu
logam dengan logam lainnya. Pada saat praktikum, jika elektroda
terlalu lama ditempelkan pada satu titik kerangka besi maka akan
menyebabkan bolong, sehingga pengelasan tidak terjadi secara
sempurna.c. Klem massaPada praktikum, klem massa ini dijepitkan
pada bidang kerja atau kerangka besi. Fungsi dari klem massa ini
adalah menghantarkan arus listrik dari mesin listrik ke badan
kerja, sehingga menimbulkan percikan api.
d. Pemegang elektrodaPemegang elektroda ini berfungsi untuk
menjempit elektroda berselaput agar arus listrik dapat mengalir
dari mesin las ke elektroda yang digunakan, karena pemegang
elektroda ini langsung terhubung dengan mesin las listrik.Pada saat
praktikum, terjadi beberapa kendala yaitu tidak mulusnya pengelasan
yang dilakukan karena kurang mahirnya praktikan dalam menggunakan
alat las listrik ini. Selain itu, ketika elektroda digesekkan
terlalu menekan dan terlalu lama pada kerangka besi akan
menyebabkan kerangka besi menjadi bolong. Namun hal tersebut dapat
diantisipasi dengan terus berlatihnya praktikan dalam proses
pengelasan, sehingga pada akhirnya pengelasan dapat dilakukan
dengan baik dan benar.Ketika menggesekkan elektroda pada kerangka
besi perlu dilakukan secara lembut dan perlahan, tidak perlu
menggunakan tenaga yang berlebih sehingga tidak akan menyebabkan
kerangka besi atau badan kerja menjadi bolong.Pada saat pengelasan
perlu menggunakan alat pelindung mata seperti tabir agar sinar las
tidak merusak mata. Posisi badan harus dijaga agar pernapasan tidak
mengenai asap yang ditimbulkan dari pengelasan, karena asap
tersebut berbahaya bagi kesehatan.Setelah pengelasan selesai, semua
alat pengelasan perlu disimpan ke dalam box dengan susunan yang
benar agar tidak terjadi kerusakan pada alat las. Selain itu,
peralatan las diletakkan di tempat yang tidak mengandung unsur air
karena jika terjadi kontak dengan air akan menyebabkan konslet dan
kerusakan pada mesin las listrik.
4.2.2 Nova Puspita (131424019)
BAB VKESELAMATAN KERJAPerlengkapan yang diperlukan untuk
mendapatkan keselamatan kerja: Helem dan tabir Digunakan untuk
melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet
dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata. Sinar Ias
yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat dangan mata
langsung sampai jarak 16 meter. Helm las ini dilengkapi dengan kaca
khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah
tersebut. Ukuran kaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan
pengelasan. Untuk melindungi kaca penyaring ini biasanya pada
bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih. Sarung tangan
Dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang
elektroda, juga melindungi tangan dari panas. Pada waktu mengelas
harus selalu dipakai sepasang sarung tangan. Baju las/apron Baju
las/apron dibuat dari kulit atau dari asbes. Baju las yang lengkap
dapat melindungi badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi
diatas kepala, harus memakai baju las yang lengkap. Pada pengelasan
posisi lainnya dapat dipakai apron. Sepatu las Sepatu las berguna
untuk melindungi kaki dari semburan bunga api. Bila tidak ada
sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga
dipakai. Kamar las Kamar Ias dibuat dari bahan tahan api. Kamar las
penting agar orang yang ada di sekitarnya tidak terganggu oleh
cahaya las.Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi
dangan sistem ventilasi yaitu di dalam kamar las ditempatkan meja
Ias. Meja las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar
agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran oleh percikan
terak las dan bunga api. Masker las Jika tidak memungkinkan adanya
kamar las dan ventilasi yang baik, maka gunakanlah masker las, agar
terhindar dari asap dan debu las yang beracun.
BAB VISIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKACary Howard B, Modern Welding Technology Prentice
Hall, Englewood Cliffs, New Jersey Q7632, USA, 1994. Messler R.W,
Jr., Principles of Welding John Wiley & Sons, Inc. USA,
1999.Anonim. Las Listrik.
http://www.slideshare.net/alfi091/las-listrik. [Diakses 17 Maret
2015]Anonim. 2007. Pengelasan(Online).
http://pengelasan.blogspot.com/2007/08/pendahuluan-las-busur-listrik-atau.html.
[Diakses 19 17 Maret 2015]
LAMPIRANGambarKeterangan
Praktikan 1 sedang menggesek-gesekkan elektroda pada badan
kerja.
Praktikan 2 sedang menggesek-gesekkan elektroda pada badan
kerja.
Praktikan 1 mulai menghasilkan percikan api, yang menandakan
bahwa elektroda telah panas.
Praktikan 2 mulai menghasilkan percikan api, yang menandakan
bahwa elektroda telah panas.
Praktikan 1 berhasil mengelas kerangka besi dengan baik dan
menyeluruh.
Praktikan 2 berhasil mengelas kerangka besi dengan baik dan
menyeluruh.
Hasil dari kerangka besi yang telah dilas oleh praktikan 1 dan
praktikan 2.