BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat didalam Sistem Kesehatan Nasional dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan komunitas. Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan 24
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah
merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat didalam Sistem
Kesehatan Nasional dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal,
diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama
petugas kesehatan. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh
dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006). Proses
keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinue, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok
serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, diagnose
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
(Wahyudi, 2010).
Pendekatan tinggi, yang digunakan dalam perawatan kesehatan
komunitas adalah PHC yang merupakan pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan pada metoda dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang
24
25
dapat diterima secara umum baik oleh individu, keluarga maupun
masyarakat yang merupakan sasaran perawatan kesehatan komunitas.
Diharapkan melalui kegiatan Public Health Care (PHC) sasaran tersebut
dapat berpartisipasi secara penuh dengan menggunakan biaya yang dapat
terjangkau oleh masyarakat dan negara. Keterlibatan peran serta masyarakat
sangat diperlukan, dimana individu, keluarga, dan masyarakat bertanggung
jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan sebagai pelaku kegiatan
dalam upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan asas kebersamaan dan
kemandirian. Bantuan yang diberikan karena ketidaktahuan,
ketidakmampuan dan ketidakmauan dengan menggunakan potensi / sumber
daya yang ada di lingkungan untuk memandirikan masyarakat, sehingga
pengembangan wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasian yang
dapat digunakan.
Untuk mewujudkan upaya tersebut Departemen Kesehatan RI
menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat”. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan memfasilitasi
percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh
penduduk dengan mengembangkan kesiapsiagaan di tingkat desa.
Hasil “Windshield survey” 10 februari 2015 didapatkan hasil
karakteristik wilayah desa durian dusun sela berupa dataran rendah yang
merupakan daerah pedesaan. Gambaran geografis desa durian dusun sela
adalah berupa perumahan tidak berdekatan dengan banyak tanaman dapat
tumbuh dan menghasilkan. Hasil pengolahan data yang berasal dari
wawancara dan observasi didapatkan data perumahan warga desa durian
dusun sela termasuk bangunan semi permanen dan lantainya papan, jarak
antara rumah cukup jauh > 1 meter. Lingkungan warga desa durian dusun
sela sebagian besar rumah warga memiliki halaman. Pusat pelayanan
terdapat puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, team penimbang dan
angka penyakit tertinggi yaitu gatal-gatal dan ispa.
Berdasarkan hasil data tersebut perlu adanya perawatan kesehatan
26
masyarakat. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya
tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi
kesehatan, pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan
kontinuitas pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat
bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu
anak, kesehatan remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia), maupun
pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti
pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain
sebagainya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Ilmu Kesehatan STIK MUHAMMADIYAH
PONTIANAK melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di
Wilayah Dusun Sela Desa Durian Kecamatan Ambawang dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatan
masyarakat, dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah
kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara
mandiri, dimana dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan komunitas
menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari
pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa
atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai peramasalahan yang
ditemukan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas di Dusun Sela
Desa Durian Kecamatan Ambawang melalui pendekatan proses
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
27
a. Bersama masyarakat mengidentifikasi karakteristik geografis dan
demografis Dusun Sela Desa Durian Kecamatan Ambawang
b. Bersama masyarakat mengidentifikasi kebutuhan dan atau masalah
kesehatan komunitas di Desa Durian Dusun Sela Kecamatan
Ambawang
c. Bersama masyarakat merencanakan asuhan keperawatan kesehatan
komunitas di Desa Durian Dusun Sela Kecamatan Ambawang
C. Manfaat
Diharapkan dengan adanya kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat desa dalam asuhan keperawatan komunitas di Desa Durian Dusun Sela dapat bermanfaat bagi :
1. Mahasiswa
Memberikan asuhan keperawatan kesehatan komunitas melalui
pendekatan proses keperawatan
2. Masyarakat
a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan
b. Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatan dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta
memiliki kemauan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
3. Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah
kerja puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.
28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas
1. Definisi
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas,
dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok
ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok
masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani,
masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan
sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan
yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta masyarakat
secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh
melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri
dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan
klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2010).
29
2. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas
a. Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-
upaya sebagai berikut :
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks
komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat
(health general community) dengan mempertimbangkan
permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;
2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut;
3) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan;
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka
hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri (self care).
b. Fungsi keperawatan komunitas
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan
ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya dibidang kesehatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta
melibatkan peran serta masyarakat.
30
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan
dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga
mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,
2006).
3. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit,
tentunya setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor
pendidikan/pengetahuan individu, media masa, Televisi,
penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya.
Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar
masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering
mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya
penangan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika
masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual tidak
akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu,
maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah
kesehatan melalui proses kelompok.
b. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku
yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar
proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan
pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi
adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau
masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan
menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun
WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental
31
dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara
sosial.
c. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan
menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena
itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan
asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai
persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi
dengan lebih cepat.
4. Pusat Kesehatan Komunitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan komunitas dapat dilakukan di:
a. Sekolah atau Kampus
Pelayanan keperawatan yang diselenggarakan meliputi
pendidikan pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan
dan pendidikan seks. Selain itu perawata yang bekerja di sekolah
dapat memberikan perawatan untuk peserta didik pada kasus
penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan misalnya penyakit
influensa, batuk dan lain sebagai. Perawat juga dapat memberikan
rujukan pada peserta didik dan keluarganya bila dibutuhkan
perawatan kesehatan yang lebih spesifik.
b. Lingkungan kesehatan kerja
Beberapa perusahaan besar memberikan pelayanan
kesehatan bagi pekerjanya yang berlokasi di gedung perusahaan
tersebut. Asuhan keperawatan di tempat ini meliputi lima bidang.
Perawata menjalankan program yang bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan
mengurangi jumlah kejadian kecelakaan kerja
2) Menurunkan risiko penyakit akibat kerja
3) Mengurangi transmisi penyakit menular anatar pekerja
32
4) Memberikan program peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, dan pendidikan kesehatan.
5) Mengintervensi kasus-kasus lanjutan non kedaruratan dan
memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (Mubarak,
2006).
c. Lembaga perawatan kesehatan di rumah
Klien sering kali membutuhkan asuhan keperawatan khusus
yang dapat diberikan secara efisien di rumah. Perawat di bidang
komunitas juga dapat memberikan perawatan kesehatan di rumah
misalnya: perawata melakukan kunjungan rumah, hospice care,
home care dll. Perawat yang bekerja di rumah harus memiliki
kemampuan mendidik, fleksibel, berkemampuan, kreatif dan
percaya diri, sekaligus memiliki kemampuan klinik yang
kompeten.
d. Lingkungan kesehatan kerja lain
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat
bekerja dan memiliki peran serta tanggungjawab yang bervariasi.
Seorang perawat dapat mendirikan praktek sendiri, bekerja sama
dengan perawata lain, bekerja di bidang pendididkan , penelitian,
di wilayah binaan, puskesmas dan lain sebagainya. Selain itu,
dimanapun lingkungan tempat kerjanya, perawat ditantang untuk
memberikan perawatan yang berkualitas (Mubarak, 2006).
5. Bentuk – Bentuk Pendekatan dan Partisipasi Masyarakat
a. Posyandu
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan
posyandu. Secara sederhana dapat diartikan sebagai pusat kegiatan
dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan
Kesehatan. Selain itu posyandu juga dapat diartikan sebagai
wahana kegiatan keterpaduan KB dan kesehatan ditingkat
kelurahan atau desa, yang melakukan kegiatan-kegiatan seperti: (1)
33
kesehatan ibu dan anak, (2) KB, (3) imunisasi, (4) peningkatan
dan evaluasi. Namun sebelumnya dilakukan persiapan terlebih dahulu.
A. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan kelompok melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1. Survey tempat (Desa Durian Dusun Sela Kecamatan Sungai Ambawang
Kabupaten Kubu Raya)
2. Pemberitahuan kepada Kepala Desa Durian Dusun Sela Kecamatan Sungai
Ambawang Kabupaten Kubu Raya untuk meminta izin praktik mahasiswa
kepada warga.
3. Memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan kedatangan mahasiswa
kepada Kepala Desa dan perwakilan RT serta mendiskusikan masalah
kesehatan yang diketahui Ketua RT.
4. Berdiskusi dengan Ketua RT 01, 02, 03 dan 04 mengenai segala sesuatu
yang dibutuhkan selama praktik dimana Kepala Desa selaku perwakilan
yang diserahkan tanggung jawab membantu mahasiswa.
5. Mempersiapkan panitia pelaksanan praktik mahasiswa bersama mahasiswa
S1 Reguler 2015 yang akan praktik.
52
B. Tahap Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini, kelompok mengumpulkan data dengan
menggunakan:
1. Winshield survey yaitu melakukan observasi secara umum terhadap
keadaan kesehatan lingkungan yang ada di wilayah RT 01, 02, 03, 04, /
RW 01 Desa Durian Dusun Sela Kecamatan Sungai Ambawang
Kabupaten Kubu Raya.
2. Melakukan wawancara langsung dengan tokoh masyarakat dan tokoh
agama di Dusun Desa Durian Dusun Sela Kecamatan Sungai Ambawang
Kabupaten Kubu Raya RT 01, 02, 03, 04 / RW 01 Desa Durian Dusun
Sela Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya.
3. Melakukan wawancara langsung dengan pihak Puskesmas Sungai
Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.
4. Kuesioner yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang diajukan kepada
masyarakat yang harus di jawab sesuai dengan kondisi yang ada.
Setelah semua data terkumpul pada tanggal 09 Februari 2015, kemudian
dilakukan tabulasi data pada tanggal 13-15 Februari 2015. Selanjutnya hasil
tersebut digambarkan dalam bentuk grafik yang tertera sebagai berikut :
GRAFIK 3.1 PERSENTASE JENIS KELAMIN PADA WARGA DESA DURIAN DUSUN SELA FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan jenis kelamin perempuan 49% dan laki-laki 51%
53
GRAFIK 3.2 PERSENTASE AGAMA PADA WARGA DESA DURIAN DUSUN SELA FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data Agama islam 98%, Khatolik 1% dan Budha 1%
GRAFIK 3.3 PERSENTASE PENDIDIKAN PADA WARGA DESA DURIAN DUSUN SELA FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data pendidikan warga yang SD 43%, SMP 21%, SMA 17%, S1 2% dan tidak sekolah 17%.
54
GRAFIK 3.4 PERSENTASE PEKERJAAN KEPALA KELUARGA PADA WARGA DESA DURIAN DUSUN SELA FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data Pekerjaan KK sebagai PNS 4%, Swasta 36%, Buruh 26%, Petani 32%, Tidak Bekerja 1%, dan pensiunan 1%.
GRAFIK 3.5 PERSENTASE SUKU BANGSA PADA WARGA DESA DURIAN DUSUN SELA FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data suku bangsa Melayu 8%, Jawa 21%, Madura 63%, Dayak 1%, Bugis 4%, Sunda 2%, Cina 1%, dan Batak 1%.
55
GRAFIK 3.6 PERSENTASE PENGHASILAN KEPALA KELUARGA PADA WARGA DESA DURIAN DUSUN SELA FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data Penghasilan < Rp.1.560.000 sebanyak 47%, > Rp.1.560.000 sebanyak 53%
GRAFIK 3.7 PERSENTASE KELUARGA MENABUNG PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data keluarga menabung 41%%, dan tidak menabung sebanyak 59%
GRAFIK 3.8 PERSENTASE STATUS KEPEMILIKAN RUMAH PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
56
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data status kepemilikan rumah sewa 1%, numpang 14%, milik sendiri 85%.
GRAFIK 3.9 PERSENTASE TIPE RUMAH YANG DIMILIKI WARGA DUDUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data tipe rumah permanen 55%, semi permanent 27%, tidak permanen 18 %
57
GRAFIK 3.10 PERSENTASE PENGGUNAAN LANTAI PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data penggunaan lantai tanah 3%, papan 40%, tegel 35%, semen 35%
GRAFIK 3.11 PERSENTASE JENDELA DI SETIAP RUMAH PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data penggunaan jendela di setiap rumah ya 97%, tidak 3%.
58
GRAFIK 3.12 PERSENTASE JENDELA YANG DIBUKA SETIAP HARI PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI
2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan jendela yang dibuka setiap hari 83%, tidak dibuka 17%.
GRAFIK 3.13 PERSENTASE PENCAHAYAAN DALAM RUMAH DISIANG HARI PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan pencahayaan dalam rumah disiang hari yaitu terang 91%, remang-remang 8%, gelap 1%
59
GRAFIK 3.14 PERSENTASE JARAK RUMAH DENGAN TETANGGA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan jarak rumah dengan tetangga yaitu bersatu 4%, dekat 79%, terpisah 17%.
GRAFIK 3.15 PERSENTASE SUMBER AIR UNTUK MASAK DAN MINUM PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sumber air untuk masak dan minum yaitu sumur 5%, air galon 3%, air hujan 92%
GRAFIK 3.16 PERSENTASE AIR MINUM DIMASAK ATAU TIDAK PADA WARGA DUSUN SELA DESA
DURIAN FEBRUARI 2015
60
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan air minum dimasak atau tidak yaitu dimasak 90%, tidak dimasak 10%.
GRAFIK 3.17 PERSENTASE SUMBER AIR MANDI/MENCUCI PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sumber air mandi/mencuci yaitu sumur 76%, air hujan 24%.
GRAFIK 3.18 PERSENTASE JARAK SUMBER AIR DENGAN SEPTI TANK PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
61
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan jarak sumber air dengan septi tank yaitu <10m sebanyak 61%, >10m sebanyak 39%.
GRAFIK 3.19 PERSENTASE TEMPAT PENAMPUNGAN AIR PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data tempat penampungan air yaitu bak 15%, gentong 82%, ember 3%
62
GRAFIK 3.20 PERSENTASE KONDISI TEMPAT PENAMPUNGAN AIR PADA WARGA DUSUN SELA DESA
DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan kondisi tempat penampungan air yaitu terbuka 24%, tertutup 76%
GRAFIK 3.21 PERSENTASE KONDISI AIR DALAM PENAMPUNGAN PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan kondisi air dalam penampungan 78% tidak berwarna/tidak berasa, 14% berwarna, 6% berbau,
dan 2% berasa.
63
GRAFIK 3.22 PERSENTASE JENTIK DALAM PENAMPUNGAN PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan adanya jentik dalam penampungan air 71% tidak ada jentik dan hanya 29% yang ada.
GRAFIK 3.23 PERSENTASE DIMANA KELUARGA MEMBUANG SAMPAH PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA
FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian dimana keluarga membuang sampah, didapatkan 88% keluarga membuang sampah dengan cara dibakar 88%, ditimbun 9%, membuang disembarangan tempat 3%, dan ada 0% keluarga yang membuang sampah disungai.
64
GRAFIK 3.24 PERSENTASE PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA
FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian penampungan sampah sementara, didapatkan 86% keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah sementara, sedangkan yang tidak mempunyai tempat penampungan dan dibiarkan berserakan ada 14%.
GRAFIK 3.25 PERSENTASE KEADAAN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA
FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian keadaan tempat penampungan sampah sementara, didapatkan 81% dalam keadaannya terbuka, dan 19% tertutup.
65
GRAFIK 3.26 PERSENTASE JARAK PENAMPUNGAN SEMENTARA DENGAN RUMAH PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian jarak tempat pembuangan dengan rumah keluarga, didapatkan 68% jaraknya dekat (<5M), dan 32% jaraknya jauh (>5M).
GRAFIK 3.27 PERSENTASE KEBIASAAN KELUARGA BAB DAN BAK PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
66
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian jenis jamban/WC yang digunakan untuk BAB dan BAK, didapatkan 97% dijamban/WC, 2% disembarangan tempat, dan 1% disungai.
GRAFIK 3.28 PERSENTASE JENIS JAMBAN KELUARGA BAB DAN BAK PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI
2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian jenis jamban yang digunakan untuk BAB dan BAK, didapatkan 81% menggunakan leher angsa, 14% dengan plengsengan, dan 5% dengan cemplung.
GRAFIK 3.29 PERSENTASE PEMBUANGAN AIR LIMBAH WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
67
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian pembuangan air limbah, didapatkan 67% pembuang di got, 28% dengan resapan, dan 5% di sembarangan tempat.
GRAFIK 3.30 PERSENTASE KONDISI DARI SALURAN PEMBUANGAN WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA
FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian kondisi saluran pembuangan air limbah, didapatkan 93% dalam kondisi yang lancar, dan hanya 7% yang tersumbat/tergenang.
GRAFIK 3.31 PERSENTASE KEPEMILIKAN KANDANG TERNAK PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian kepemilikan kandang ternak, didapatkan 63% tidak memiliki kandang ternak dan 37% memiliki ternak.
68
GRAFIK 3.32 PERSENTASE LETAK KANDANG TERNAK WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian keluarga yang mempunyai kandang ternak, didapatkan 99% letaknya ada diluar rumah dan 1% didalam rumah.
GRAFIK 3.33 PERSENTASE KONDISI DARI KANDANG TERNAK WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian kondisi kandang ternak, didapatkan 81% kondisinya terawat, sedangkan yang tidak terawat hanya 19%.
GRAFIK 3.34 PERSENTASE SARANA KESEHATAN TERDEKAT WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
69
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian keluarga sarana kesehatan terdekat keluarga didapatkan puskesmas 67% , 27% dokter/perawat/bidan, 4% rumah sakit dan 2% di balai pengobatan.
GRAFIK 3.35 PERSENTASE KELUARGA MINTA TOLONG SAAT SAKIT WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian keluarga kebiasaan keluarga minta
tolong saat sakit didapatkan puskesmas 47% , 17% perawat, 17% bidan, 15% dokter praktek dan 4% di rumah sakit.
70
GRAFIK 3.36 PERSENTASE KELUARGA MINTA TOLONG SAAT SAKIT WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian kebiasaan keluarga sebelum kepelayanan kesehatan didapatkan beli obat bebas 91% , 5% jamu dan 4% menggunakan tanaman obat.
GRAFIK 3.37 PERSENTASE KELUARGA MINTA TOLONG SAAT SAKIT WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian kebiasaan keluarga sebelum kepelayanan kesehatan sumber pendanaan kesehatan keluarga didapatkan tidak ada 66% , ASTEK/ASKES/BPJS 17%, tabungan 12%, JPS/ASKES MASKIN 4% dan 1% dana sehat.
71
GRAFIK 3.38 PERSENTASE SARANA TRANSPORTASI KE PELAYANAN KSESHATAN WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian sarana transportasi ke pelayanan kesehatan keluarga didapatkan kendaraan pribadi 95%, 3% jalan kaki dan 2% angkot.
GRAFIK 3.39 PERSENTASE SARANA TRANSPORTASI KE PELAYANAN KSESHATAN WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian jarak rumah dengan sarana kesehatan keluarga didapatkan 36% >5 Km, 31% 2-5 Km, 27% 1-2 Km dan 6% < Km
72
GRAFIK 3.40 PERSENTASE PENYAKIT YANG PALING SERING DIDERITA KELUARGA DALAM 6 BULAN TERAKHIR KESESHATAN
WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN PADA FEBRUARI 2015
Analisa Data: Berdasarkan hasil pengkajian Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir keluarga didapatkan 59% batuk, 18% gatal-gatal, 15% asma, 7% thypoid dan 1% TBC.
GRAFIK 3.41 PERSENTASE PASANGAN USIA SUBUR DIDALAM KELUARGA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI
2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data warga yang memiliki pasangan usia subur didalm anggota keluarga sebanyak 44 % dan yang tidak memiliki pasangan usia subur sebanyak 56%
73
GRAFIK 3.42 PERSENTASE PASANGAN USIA SUBUR YANG MENGGUNAKAN AKSEPTOR KB PADA WARGA DUSUN SELA
DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian pasangan usia subur yang menggunakan akseptor KB sebanyak 69%, dan yang tidak menggunakan akseptor KB sebanyak 31%.
GRAFIK 3.43 PERSENTASE PENGGUNAAN JENIS KONSTRASEPSI YANG DIPAKAI PADA WARGA DUSUN SELA
DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi jenis suntik sebanyak 74%, Pil sebanyak 24% dan Vasektomi sebanyak 2%.
74
GRAFIK 3.44 PERSENTASE ALASAN PASANGAN USIA SUBUR YANG TIDAK MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WARGA
DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan alasan pasangan usia subur yang tidak menggunakan kontrasepsi dengan alas an dilarang suami sebanyak 21%, agama sebanyak 6%, dan tidak tahu sebanyak 73%.
GRAFIK 3.45 PERSENTASE IBU HAMIL PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan persentase ibu hamil didalm keluarga sebanyak 6%, dan tidak hamil 94%.
75
GRAFIK 3.46 PERSENTASE USIA KEHAMILAN PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 14% usia kehamilan pada trimester III (7-9 bulan), sebanyak 43% usia kehamilan trimester II (4-6 bulan), dan sebanyak 43% usia kehamilan trimester I (0-3 bulan).
GRAFIK 3.47 PERSENTASE KEHAMILAN PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 22% kehamilan ke-1 (pertama), sebanyak 57% kehamilan ke-2 (kedua) dan sebanyak 21% kehamilan ke-3 (ketiga).
76
GRAFIK 3.48 PERSENTASE USIA IBU HAMIL PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapat sebanyak 7% usia ibu hamil <20 tahun, sebanyak 86% usia ibu hamil 20-35 tahun, dan sebayak 7% usia ibu hamil >35 tahun.
GRAFIK 3.49 PERSENTASE IBU HAMIL YANG MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA PADA WARGA DUSUN
SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 14% ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya dan sebanyak 86% ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
77
GRAFIK 3.50 PERSENTASE PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 25% ibu hamil memeriksakan kehamilannya 2x, sebanyak 42% ibu hamil memeriksakan kehamilannya 3x, dan sebanyak 33% ibu hamil memeriksakan kehamilannya 4x.
GRAFIK 3.51 PERSENTASE ALASAN IBUNHAMIL YANG TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA PADA WARGA
DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 50% alasan ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya karena tidak sempat dan sebanyak 50% juga ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya dikarenakan tidak tahu.
78
GRAFIK 3.52 PERSENTASE IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN IMUNISASI TT PADA WARGA DUSUN
SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 71% ibu hamil tidak mendapatkan imunisasi TT, dan sebanyak 29% ibu hamil mendapatkan imunisasi TT.
GRAFIK 3.53 PERSENTASE IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN IMUNISASI TT LENGKAP ATAU TIDAK PADA
WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 50% ibu hamil mendapatkan imunisasi TT lengkap (2x), dan sebanyak 50% ibu hamil yang tidak lengkap mendapatkan imunisasi TT (1x).
79
GRAFIK 3.54 PERSENTASE KELUHAN YANG DIRASAKAN IBU HAMIL PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI
2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan keluhan yang dirasakan ibu hamil sebanyak 22% lemah, letih lesu, pusing sebanyak 14%, Mual muntah sebanyak 57%, dan bengkak dikaki atau tempat lain sebanyak 7%.
GRAFIK 3.55 PERSENTASE IBU MENETEKI PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian sebanyak 69% tidak ada ibu meneteki, dan sebanyak 31% ada ibu meneteki.
80
GRAFIK 3.56 PERSENTASE IBU MENETEKI BAYINYA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 3% ibu tidak meneteki anaknya, dan 97% ibu meneteki anaknya.
GRAFIK 3.57 PERSENTASE LAMAYA IBU MENYUSUI PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 39% ibu menyusui <6 bulan, dan sebanyak 61% ibu menyusui >6 bulan.
81
GRAFIK 3.58 PERSENTASE ALASAN IBU TIDKA MENYUSUI PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 100% alasan ibu tidak menyusui anaknya karena pekerjaan.
GRAFIK 3.59 PERSENTASE ANGGOTA KELUARGA YANG BERUSIA BALITA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 55% anggota keluarga berusia balita, dan sebanyak 45% anggota keluarga tidak berusia balita.
82
GRAFIK 3.60 PERSENTASE BALITA YANG DIBAWA KE POSYANDU PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 32% balita tidak dibawa keposyandu, dan sebanyak 68% balita dibawa keposyandu.
GRAFIK 3.61 PERSENTE ALASANYA BALITA YANG TIDAK DIBAWA KE POSYANDU PADA WARGA DUSUN SELA DESA
DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 51% alasan balita tidak dibawa keposyandu adalah jauh, dan sebanyak 49% alasan balita tidak dibawa keposyandu adalah tidak ada waktu.
83
GRAFIK 3.62 PERSENTASE IMUNISASI ANAK PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan anak yang diimunisasi sebanyak 66% dan 34% tidak diimunisasi.
GRAFIK 3.63 PERSENTASE JENIS IMUNISASI YANG DIDAPATKAN PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan jenis imunisasi yang didapatkan antara lain: 25% polio, 22% BCG, 20% DPT, 18% hepatitis, dan 15% campak.
84
GRAFIK 3.64 PERSENTASE ALASAN TIDAK DIIMUNISASI PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan alasan tidak diimunisasi sebanyak 59% karena waktu dan 41% karena tidak tahu.
GRAFIK 3.65 PERSENTASE KEPEMILIKAN KMS PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 85% warga memiliki KMS dan 15% tidak memiliki KMS.
85
GRAFIK 3.66 PERSENTASE HASIL PENIMBANGAN DI KMS PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 93% hasil penimbangan di KMS berada di daerah garis hijau dan 7% berada diatas garis hijau.
GRAFIK 3.67 PERSENTASE JUMLAH REMAJA DALAM KELUARGA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 49% keluarga memiliki remaja dan 51% tidak memiliki remaja.
86
GRAFIK 3.68 PERSENTASE USIA REMAJA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 51% remaja berusia 12-15 tahun dan 49% remaja berusia 16-19 tahun.
GRAFIK 3.69 PERSENTASE PENDIDIKAN REMAJA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 45% remaja berada pada tingkat SMP, 30% remaja berada pada tingkat SD, 24% remaja berada pada tingkat SMA dan 1% remaja berada pada tingkat perguruan tinggi.
GRAFIK 3.70 PERSENTASE KEGIATAN REMAJA DILUAR RUMAH PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
87
ANALISA DATA: Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan sebanyak 51% remaja mengikuti kegiatan keagamaan, 39% remaja mengikuti kegiatan olahraga dan 10% remaja mengikuti kegiatan karang taruna.
GRAFIK 3.71 PERSENTASE KEGIATAN REMAJA DI LUAR RUMAH PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 50% remaja suka degar music dan nonton tv, 24% remaja ikut kegiatan keagamaan , 20% remaja berolahraga, dan 6% remaja suka rekreasi.
88
GRAFIK 3.72 PERSENTASE KEBIASAAN REMAJA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 100% remaja punya kebiasaan merokok.
GRAFIK 3.73 PERSENTASE KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA USIA LANJUT PADA WARGA DUSUN SELA DESA
DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data 68% keluarga tidak mempunyai usia lanjut, dan 32 % keluarga mempunyai usia lanjut.
89
GRAFIK 3.74 PERSENTASE LANSIA YANG MEMILIKI KELUHAN PENYAKIT PADA WARGA DUSUN SELA DESA
DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data 83% lansia memiliki keluhan penyakit, dan 17% lansia tidak memiliki keluhan penyakit.
GRAFIK 3.75 PERSENTASE JENIS PENYAKIT YANG DIMILIKI LANSIA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN
FEBRUARI 2015
ANALIS DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data 36% lansia menderita Rematik Artritis, 27% menderita hipertensi, 11% menderita penyakit kulit, 11% menderita jantung, 7% menderita asma, 4% menderita
90
penyakit katarak, 2% menderita penyakit TBC, 1% menderita liver,dan 1% menderita penyakit kencing manis.
GRAFIK 3.76 PERSENTASE UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN OLEH PADA WARGA DUSUN SELA DESA
DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data 63% berobat kesarana kesehatan, 28% diobati sendiri, dan 9% berobat ke non medis (dukun).
GRAFIK 3.77 PERSENTASE PENGGUNAAN WAKTU SENGGANG PADA LANSIA PADA WARGA DUSUN SELA DESA
DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian 75% lansia berkebun/pekerjaan rumah, 17% lansia senam, dan 8% lansia jalan-jalan.
91
GRAFIK 3.78 PERSENTASE POSYANDU YANG TERDAPAT PADA DAERAH TEMPAT TINGGAL LANSIA PADA WARGA
DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian tentang alasan tidak ikut KB didapatkan data lainnya (hamil) 100%
GRAFIK 3.79 PERSENTASE LANSIA YANG MENGIKUTI POSYANDU YANG TERDAPAT PADA DAERAH TEMPAT
TINGGAL LANSIA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian tentang lansia yang mengikuti posyandu didapatkan data lansia yang mengikuti posyandu 56% dan yang tidak mengikuti posyandu lansia 44%.
92
GRAFIK 3.80 PERSENTASE ALASAN LANSIA YANG TIDAK MENGIKUTI POSYANDU YANG TERDAPAT PADA DAERAH
TEMPAT TINGGAL LANSIA PADA WARGA DUSUN SELA DESA DURIAN FEBRUARI 2015
ANALISA DATA : Berdasarkan hasil pengkajian tentang alasan lansia yang tidak mengikuti posyandu didapatkan data lansia yang tidak tahu 53% dan tidak mau 47%
1. Analisa Data
Tabel 3.1 Analisa Data
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. a. Penyakit yang diderita 6 bulan terakhir ISPA = 59% Gatal-gatal = 18% Typoid = 7% Asma = 15% TBC = 1%
b. Sampah rumah tangga Dibuang disungai = 3% Dibuang sembarangan = 2% Ditimbun = 9% Dibakar = 86%
c. Kondisi tempat penampungan sampah terbuka 81% tertutup 19%.
d. Jarak tempat pembuangan sampah dengan rumah
Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat ( ISPA, GATAL-GATAL, TYPOID, ASMA, TBC ) di RW 001 Dusun Sela, Desa Durian berhubungan dengan kurangnya pengetahuan warga tentang lingkungan sehat.
93
Dekat (<5 m) 68% Jauh (>5 m) 32%.
e. Sistem pembuangan air limbah Got 67%, Resapan 28% sembarang tempat 5%.
f. Ventilasi Memiliki jendela = 97% Tidak memiliki jendela =
3%g. Sumber air MCK
menggunakan sumur gali 76%,
air hujan 24%.h. Kondisi air
berwarna 14%, tidak berwarna/tidak berasa
78%, berasa 2% berbau 6%.
i. Kondisi penampungan air tertutup 76% terbuka 24%.
j. Tempat penampungan air terdapat jentik-jentik 29% tidak ada jentik-jentik 71%
Data Observasi Dari hasil observasi
didapatkan data bahwa lingkungan di wilayah RW 001 Dusun Sela, sampah basah dan kering berada pada satu tempat dan dibuang pada tempat pembuangan yang terbuka,
Sebagian besar warga RW 001 Dusun Sela membuang sampah rumah tangga dengan cara dibakar di
94
belakang rumah. Pada saat pengkajian,
wilayah RW 01 Dusun Sela sedang musim hujan, sehingga terdapat banyak genangan air pada jalan, tanah, serta barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Wilayah RW 001 Dusun Sela terdapat parit yang airnya berwarna coklat.
Data Wawancara Dari hasil wawancara antara
Mahasiswa dengan masyarakat saat pokjakes didapatkan data bahwa satu bulan yang lalu terdapat kejadian ISPA, GATAL-GATAL, TYPOID, ASMA, TBC dilingkungan wilayah RW 001 Dusun Sela.
Dari hasil wawancara antara Mahasiswa dengan masyarakat saat pokjakes didapatkan data bahwa Posyandu Balita aktif setiap bulan dan kader Posyandu berjumlah 3 orang.
2 a. Warga yang mempunyai lansia Ya : 32% Tidak : 68%
b. Lansia yang mempunyai keluhan penyakit
Ya : 83% Tidak : 17%
c. Penyakit yang diderita lansia Darah tinggi = 27%
Resiko terjadinya Penurunan derajat kesehatan lansia di RW 001 Dusun Sela, Desa Durian berhubungan dengan proses penuaan.
95
Reumatik = 36% Asma = 7% Penyakit kulit = 11% Katarak = 4% Kencing manis/DM = 1% TBC = 2%
d. Upaya kesehatan jika mempunyai keluhan penyakit Ke sarana kesehatan=63% Diobati sendiri = 28% Ke non medis (dukun)= 9%
e. Penggunaan waktu senggang Berkebun 75% Jalan-jalan 8% Senam 17%
f. Posyandu lansia tidak ada 56% ada 44%
g. lansia yang mengikuti posyandu
tidak 44% ya 56%
h. alasan lansia tidak mengikuti posyandu
tidak tahu: 53% tidak mau: 47%
Data Observasi Dari hasil observasi
didapatkan data bahwa di wilayah RW 01 Dusun sela banyak terdapat lansia dimana setelah dilakukan pengkajian didapatkan banyak lansia yang menderita rematik
Dari hasil observasi didapatkan data bahwa di wilayah RW 001 Dusun Sela terdapat kegiatan pengajian
96
dan arisan tetapi tidak semua yang hadir adalah lansia
Dari hasil observasi didapatkan data bahwa di wilayah RW 001 Dusun Sela tidak pernah diadakan pemeriksaan kesehatan rutin untuk lansia dan senam khusus lansia.
Data Wawancara Berdasarkan hasil
pertemuan pertama saat pokjakes, warga mengatakan banyak terdapat usia lanjut di wilayah RW 001 Dusun Sela. Masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia antara lain reumatik dan hipertensi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Puskesmas Ambawang, dikatakan bahwa penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor 3 terbesar di wilayah puskesmas.
Berdasarkan hasil pertemuan pertama saat pokjakes, warga mengatakan bahwa dulu terdapat posyandu lansia, namun dikarenakan jarak tempat posyandu jauh dari tempat tinggal sehingga kegiatan posyandu lansia
97
3. IBU HAMILa. Apakah ibu hamil ?
Tidak hamil : 94% Hamill : 6%
b. Bila ya,umur kehamilan berapa bulan? Umur 7-9 bulan : 14 % Umur 0-3 bulan : 43% Umur 4-6 bulan : 43%.
c. Bila ya, kehamilan yang keberapa ? Kehamilan pertama 22% Kehamilan yang kedua 57% Kehamilan yang ketiga 21%
d. Berapa usia ibu hamil sekarang? Usia <20 tahun : 7% Usia ibu 20-35 tahun : 86% Usia <35 : 7%
e. Apakah ibu memeriksakan kehamilannya ? Ya : 14% Tidak : 86%
f. Bila Ya, berapa kali? 2x : 25% 3x : 42% 4x: 33%
g. Bila Tidak, alasannya? Tidak sempat : 50%
Tidak tahu : 50%h. Apakah ibu mendapatkan
imunisasi Tetanus Toxoid (TT)? Ya : 29% Tidak : 71%
i. Apa ada keluhan/ sakit yang dirasakan selama ibu hamil ? Lemah, letih, lesu : 22% Pusing: 14%
Mual, muntah : 57% Bengkak di kaki atau tempat
lain : 7%
Potensial peningkatan status kesehatan pada ibu hamil dan PUS di wilayah RW 001 Dusun Sela Desa Durian
98
PUSa. Apakah Ada Pasangan Usia
Subur Ya : 56 % Tidak : 44 %
b. Jika Ya, Apakah PUS Ikut KB Ya : 69 % Tidak : 31 %
c. Jika Ya, Kontrasepsi Apa Yang Digunakan ?
Suntik : 74% Pil : 24% Vasektomi : 2%
d. Jika Tidak Ikut KB Apa Alasannya ?
Dilarang suami : 21% Agama: 21% Tidak tahu: 73%
Data ObservasiDari hasil observasi didapatkan data bahwa ibu hamil sebagian besar tidak memeriksakan kehamilannya ke bidan maupun dokter dan PUS sebagian menggunakan alat kontrasepsi.
Data Wawancara Berdasarkan hasil pertemuan
pertama saat pokjakes, warga mengatakan adanya Bidan Desa di lingkungan Dusun Sela
Berdasarkan hasil wawancara dengan warga Dusun Sela bahwa mereka jarang memeriksakan kehamilannya pada Bidan Desa dan Dokter
Berdasarkan hasil wawancara dengan warga Dusun Sela bahwa mereka menggunakan
99
4.
alat kontrasepsia. Kegiatan remaja di luar
sekolah Karang taruna sebanyak
10%, olahraga sebanyak 39%, kegamaan sebanyak 51%.b. Kegiatan waktu luang
Data ObservasiDari hasil observasi didapatkan data bahwa sebagian besar remaja di wilayah RW 001 Dusun Sela memiliki kegiatan seperti keagamaan dan olahraga.
Data Wawancara Berdasarkan hasil pertemuan
pertama saat pokjakes, warga mengatakan tedapat karang taruna untuk kegiatan remajanya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan warga RW 001 Dusun Sela, bahwa setiap minggu terdapat kegiatan keagamaan.
Potensial peningkatan status kesehatan pada usia Produktif di wilayah RW 001 Dusun Sela, Desa Durian
100
2. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.2 Pembobotan
No Masalah Keperawatan Penelitian Jumlah KeteranganA B C D E F G H I J K L
1 Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat ( ISPA, GATAL-GATAL, TYPOID, ASMA, TBC ) di RW 01 Dusun Sela, Desa Durian berhubungan dengan kurangnya pengetahuan warga tentang lingkungan sehat.
5 2 5 4 3 5 2 4 2 3 5 5 45
2 Resiko terjadinya Penurunan derajat kesehatan lansia di RW 01 Dusun Sela, Desa Durian berhubungan dengan proses penuaan.
3 3 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 51
3 Potensial peningkatan status kesehatan pada ibu hamil dan PUS di wilayah RW 001 Dusun Sela, Desa Durian
2 1 3 3 3 5 4 4 3 3 3 5 39
101
4 Potensial peningkatan status kesehatan pada usia Produktif di wilayah RW 01 Dusun Sela, Desa Durian
1 1 1 1 2 5 1 1 1 1 1 5 21
Keterangan :A : Resiko terjadiB : Resiko ParahC : Potensial untuk Pendidikan Kesehatan.D : Minat masyarakat.E : Mungkin diatasi.F : Sesuai dengan program pemerintah.G : Tempat.H : Waktu.I : Dana.J : Fasilitas Kesehatan.K : Sumber daya masyarakat.L : Sesuai dengan peran perawat.
Keterangan Skor :
5 = Sangat Tinggi.
4 = Tinggi.
3 = Cukup Tinggi.
2 = Rendah.
1 = Sangat Rendah
Rumusan Diagnosa Keperawatan Komunitas Sesuai Urutan Prioritas
kesehatan lansia di RW 001 Dusun Sela, Desa Durian b/d proses penuaan.
Tupan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada lansia di RW 001 Dusun
Sela,Desa Durian selama 5 minggu, diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan lansia dan tidak terjadi resiko penurunan derajat kesehatan lansia.
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada lansia di RW 001 Dusun Sela,
Desa Durian selama 5 minggu, diharapkan lansia dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia.
Rencana Tindakan :
1. Pendidikan Kesehatan tentang Reumatik dan Hipertensi
2. Demonstrasi pembuatan obat tradisional reumatik dan hipertensi
3. Motivasi lansia dalam melakukan demonstrasi pembuatan obat tradisional
rematik dan hipertensi
4. Penyegaran Posyandu Lansia
5. Senam hipertensi dan senam reumatik.6. Motivasi lansia untuk dapat ikut serta dalam senam hipertensi dan senam
rematik7. Pengobatan gratis
Dx. Keperawatan Komunitas 2: Resiko terjadinya peningkatan penyakit
akibat lingkungan yang tidak sehat (ISPA) di RW 001 Dusun Sela,Desa
Durian b/d kurangnya pengetahuan warga tentang lingkungan sehat.
Tupan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada masyarakat RW 001 Dusun
Sela, Desa Durian selama 5 minggu, diharapkan dapat menciptakan
lingkungan sekitar bersih guna menurunkan angka kesakitan akibat
lingkungan yang tidak sehat.
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada masyarakat RW 001 Dusun
Sela, Desa Durian, selama 5 minggu diharapkan masyarakat mengerti dengan
kondisi lingkungan yang tidak sehat dan dapat ikut serta menjaga kebersihan
lingkungan.
Rencana Tindakan :
1. Pendidikan Kesehatan tentang ISPA
2. Demonstrasi pembuatan obat tradisional ISPA
3. Gotong Royong
4. Motivasi warga untuk ikut serta dalam kegiatan gotong royong
5. Fogging/ Penyemprotan Nyamuk
6. Pemberian ABATE
7. Penanaman TOGA/ Tanaman Obat Keluarga
8. Motivasi warga untuk ikut serta dalam kegiatan penanaman TOGA
9. Pengobatan Gratis
Dx. Keperawatan Komunitas 3: Potensial peningkatan status kesehatan pada
Ibu hamil dan PUS di wilayah RW 001 Dusun Sela, Desa Durian
Tupan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Ibu hamil dan PUS RW 001
Dusun Durian, Desa Sela selama 5 minggu, diharapkan dapat meningkatkan
status kesehatan guna mencegah terjadinya peningkatan angka kematian Ibu
dan Anak.
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Ibu hamil dan PUS RW 001
Dusun Sela, Desa Durian selama 5 minggu, diharapkan Ibu hamil dan PUS
dapat memilih tindakan yang tepat dalam mencegah penurunan status
kesehatan.
Rencana Tindakan :
1. Pemeriksaan Kehamilan
2. Pendidikan Kesehatan tentang ASI Eksklusif
3. Pendidikan Kesehatan tentang Kontrasepsi
Dx. Keperawatan Komunitas 4: Potensial peningkatan status kesehatan pada
usia Produktif di wilayah RW 001 Dusun Sela, Desa Durian
Tupan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada usia Produktif RW 001 Dusun
Sela, Desa Durian selama 5 minggu, diharapkan dapat mempertahankan
peningkatkan status kesehatan guna mencegah terjadinya prilaku menyimpang
dalam pergaulan sehari-hari.
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada usia Produktif RW 001 Dusun
Sela, Desa Durian selama 5 minggu, diharapkan informasi yang diberikan
dapat menjadi pengetahuan dalam menjaga kesehatan fisik dan psikis remaja
yang masih labil.
Rencana Tindakan :
Pendidikan Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi dan NAPZA
Tabel 3.3 Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas RW 001 Dusun Sela, Desa Durian Kabupaten Kubu Raya Wilayah Kerja Puskesmas Ambawang
Dx. Kep TUPAN TUPEN Strategi Rencana Kegiatan
Sumber Evaluasi Tempat/ Waktu
Penanggung JawabKriteria Standar
Dx.1Resiko terjadinya Penurunan derajat kesehatan lansia di RW 001 Dusun Sela, Desa Durian b/d proses penuaan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada lansia di RW 001 Dusun Sela, Desa Durian. Diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan lansia.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada lansia di RW 001 Dusun Sela, Desa Durian. Diharapkan lansia dapat meningkatkan pengetahuan mengenai masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia.
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), tindakan preventif, kuratif
1.Pendidikan Kesehatan
2.Pengobatan Gratis
3.Screening GDS, Asam Urat, dan Kolesterol
Mahasiswa
Pengetahuan dan Ketrampilan lansia tentang hipertensi dan rematik serta pembuatan obat tradisional rematik dan hipertensi meningkat
75% para mengikuti acara pendidikan kesehatan, pengobatan gratis, dan screening GDS, Asam Urat, dan Kolesterol.
Rumah Warga/ kamis-Jum’at, 26-27 Februari 2015 (Pagi-Selesai)
Muhammad Jamhur Nizar Al-Hajj, S.Kep
Komunikasi Informasi Masyarakat(KIM)
Komunikasi Informasi Masyarakat(KIM)
4.Senam Hipertensi dan senam Reumatik
Mahasiswa Motivasi lansia meningkat untuk ikut serta dalam kegiatan senam hipertensi dan rematik
85% masyarakat dapat mengikuti kegiatan senam
85% peserta dapat mengikuti gerakan senam
- 85%Peserta dapat merasakan manfaat senam hipertensi dan rematik, yaitu :Badan lebih segar
Balai Desa Durian/ Sabtu, 21 Februari 2015 (Jam 08.00 WIB)
Tri Wulandari, S.Kep
Dx.2Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat (ISPA) di RW 001 Dusun Sela, Desa Durian b/d kurangnya pengetahuan warga tentang lingkungan sehat.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada masyarakat RW 001 Dusun Sela, Desa Durian. Diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekitar bersih guna menurunkan angka kesakitan akibat lingkungan yang tidak sehat.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada masyarakat RW 001 Dusun Sela, Desa Durian. Diharapkan masyarakat mengerti dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat dan dapat ikut serta menjaga kebersihan lingkungan.
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Komunikasi Informasi Masyarakat (KIM)Pengerahan Massa
1.Pendidikan Kesehatan tentang ISPA
Mahasiswa Pengetahuan masyarakat tentang ISPA dan Ketrampilan membuat obat tradisional ISPA meningkat
85% warga dapat menjelaskan tentang materi ISPA & mampu redemonstrasi cara pembuatan obat tradisional ISPA yaitu campuran antara jeruk nipis dan madu, dengan perbandingan 1:1
Lingkungan RT 02 & RT 03/ RW 001, Minggu, 21-22 Februari
Bayu Senopurwanti, S.Kep
Komunikasi Informasi (KI)
Gotong Royong
2.Fogging/ Penyemprotan Nyamuk
MasyarakatMahasiswa
Puskesmas
Motivasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan gotong royong meningkat
-
100% Masyarakat dapat merasakan manfaat hasil dari gotong royong, yaitu:Lingkungan
bersihLingkungan
menjadi sehat dan bebas dari penyakit
-
2015 (Jam 06.30 WIB)
-
Syarif Muchabiir, S.Kep
-
Dx.3Potensial
peningkatan
status
kesehatan
pada ibu
hamil dan
PUS di
wilayah RW
001 Dusun
Sela, Desa
Durian.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Ibu hamil dan PUS RW 001 Diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan guna mencegah terjadinya peningkatan angka kematian Ibu dan Anak.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Ibu hamil dan PUS RW 001 Dusun Sela, Desa Durian. Diharapkan Ibu hamil dan PUS dapat memilih tindakan yang tepat dalam mencegah penurunan status kesehatan.
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
1.Pemeriksaan Kehamilan
2.Pendidikan Kesehatan tentang ASI Eksklusif
Bidan, Kader Posyandu, Mahasiswa
Mahasiswa
Pegetahuan dan motivasi ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan meningkat
Pengetahuan dan Ketrampilan Ibu hamil tentang pemberian ASI ekslusif meningkat
75% Semua ibu hamil dapat mengetahui tentang jadwal pemeriksaan kehamilan.75% Semua ibu hamil mau memeriksakan kehamilannya ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti posyandu dan klinik.75% Status kehamilan ibu baik dan tidak ada keluhan
75% ibu hamil dan PUS dapat menjelaskan tentang ASI ekslusif
Posyandu Balita, 26-27 Februari 2015 (Jam 08.00 WIB)
RT 03 rumah warga, 19 Februari 2015 (16.00 WIB).
Diah Fauri Yani, S. Kep
Yuliana, S.Kep
Dx.4Potensial peningkatan status kesehatan pada usia Produktif di wilayah RW 001 Dusun Sela, Desa Durian.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada usia Produktif RW 001 Dusun Sela, Desa Durian. Diharapkan dapat mempertahankan peningkatkan status kesehatan guna mencegah terjadinya prilaku menyimpang dalam pergaulan sehari-hari.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada usia Produktif RW 001 Dusun Sela, Desa Durian. Diharapkan informasi yang diberikan dapat menjadi pengetahuan dalam menjaga kesehatan fisik dan psikis remaja yang masih labil.
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Pendidikan Kesehatan tentang bahaya merokok.
Mahasiswa Pengetahuan remaja tentang kesehatan Bahaya merokok
75% para remaja dapat menjelaskan tentang bahaya merokok.
Balai Desa Durian, Minggu, 22 Februari 2015 (19.00 WIB)
Desi Fitriati, S.Kep
Tabel 3.4 Planning Of Action (POA) Praktek Komunitas Mahasiswa Profesi STIK Muhammadiyah Pontianak di RW 001 Dusun Sela Desa Durian Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Ambawang 2014/2015
No Masalah kesehatan
Kegiatan Hari/Tanggal
Penanggung Jawab Tempat Dana
1.
2
Resiko terjadinya Penurunan derajat kesehatan lansia di RW 001 Dusun Sela, Desa Durian b/d proses penuaan.
Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat (ISPA) di RW 001 Dusun Sela, Desa Durian b/d kurangnya pengetahuan warga tentang lingkungan sehat.
1. Pendidikan kesehatan, pengobatan gratis, dan screening GDS, Asam Urat, dan Kolesterol
2. Senam Hipertensi dan senam Reumatik
Pendidikan Kesehatan tentang ISPA
Kamis-Jum’at, 26-27 Februari 2015 (Pagi-Selesai)
Sabtu, 21 februari 2015(Jam 08.00 WIB)
Rabu, 25 februari 2015(Jam 14.00 WIB)
M. Jamhur Nizar Al-Hajj, S.Kep
Tri Wulandari, S.Kep
Bayu Senopurwanti, S.Kep
Dirumah warga
Balai Desa
Rumah warga pengajian ibu-
ibu RT 01
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
3
4
Potensial peningkatan status kesehatan pada ibu hamil dan PUS di wilayah RW 001 Dusun Sela, Desa Durian.
Potensial peningkatan status kesehatan pada usia Produktif di wilayah RW 001 Dusun Sela, Desa Durian.
1.Pemeriksaan Kehamilan
2.Pendidikan Kesehatan tentang ASI Eksklusif
Pendidikan Kesehatan tentang bahaya merokok.
26-27 Februari 2015 (Jam 08.00 WIB)
19 Februari 2015 (16.00 WIB).
Balai Desa Durian (Minggu, 22 Februari 2015, 19.00 WIB)