i
KATA PENGANTAR
Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran
dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan
secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur
mempertanggungjawabkan pelaksanaan program dan
kegiatan yang dilakukannya melalui Laporan Kinerja
sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas kepada
stakeholders. Hal tersebut sejalan dengan penerapan
manajemen berbasis kinerja.
Selain sebagai media pertanggungjawaban atas mandat
yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan, Laporan
Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2019 menginformasikan kondisi kinerja melalui
perbandingan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
tahun 2019 dengan tahun 2018 serta target IKU di akhir
periode Renstra BPKP Tahun 2015-2019.
Kami mengharapkan Laporan Kinerja Tahun 2019 ini dapat menjadi media
transparansi atas pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur,
dan dapat menunjukkan arah yang sesuai dengan harapan-harapan yang diinginkan
pemberi mandat dan stakeholders.
Selain sebagai media pertanggungjawaban atas amanah yang diemban oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur, semoga Laporan Kinerja Tahun 2019
ini juga dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja, serta memberikan
umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang.
Samarinda, 10 Januari 2020 Kepala Perwakilan, Adil Hamonangan Pangihutan NIP 19610605 198703 1 001
ii
i
ii
iii
iv
v
vi
1
1
4
5
5
7
9
9
9
11
12
14
15
18
18
18
33
40
41
42
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Ringkasan Eksekutif
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
B. Aspek Strategis Organisasi
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
D. Struktur Organisasi
E. Sistematika Penyajian
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019
1. Pernyataan Visi
2. Pernyataan Misi
3. Tujuan dan Sasaran Program
4. Indikator Kinerja Utama
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Sasaran Program
2. Sasaran Kegiatan
B. Capaian Kinerja Lainnya/Penghargaan
C. Akuntabilitas Keuangan
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN TAHUN 2019
iii
7
13
13
13
14
15
19
20
20
22
24
25
33
34
40
40
41
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbandingan Komposisi Pegawai Tahun 2019 dan
2018
Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Program Misi 1
Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Program Misi 2
Tabel 2.3 Tujuan dan Sasaran Program Misi 3
Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama
Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja
Tabel 3.1 Rata-Rata Capaian Sasaran Program
Tabel 3.2 Rincian Capaian Sasaran Program
Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja
Tabel 3.4 Perbandingan Kinerja Sasaran Program Tahun 2019
dan 2018
Tabel 3.5 Capaian Sasaran Program atas Target 2019 Renstra
BPKP
Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
Tabel 3.7 Capaian Output
Tabel 3.8 Perbandingan Capaian Output Tahun 2019 dan 2018
Tabel 3.9 Target dan Capaian PKP2T
Tabel 3.10 Capaian Kinerja Lainnya
Tabel 3.11 Laporan Realisasi AnggaranTahun 2019
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Capaian Kinerja Outcome Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2019
Lampiran 2 Perbandingan Kinerja Outcome Tahun 2018 dan Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur
Lampiran 3 Capaian Kinerja Output dan Efisiensi Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2019
Lampiran 4 Perbandingan Kinerja Output Tahun 2018 dan Tahun 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur
Lampiran 5 Hasil Assessment Penerapan GCG pada BUMN/Anak
Perusahaan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019
Lampiran 6 Hasil Evaluasi Kinerja BUMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2019
Lampiran 7 Hasil Evaluasi Kinerja BLUD Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2019
Lampiran 8 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2019
Lampiran 9 Kapabilitas APIP Provinsi/Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2019
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu dari 34
perwakilan BPKP yang ada di daerah, yang tugas dan fungsinya melaksanakan
pengawasan di bidang keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional di
wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Hasil penilaian atas 8 sasaran program dengan 18 indikator kinerja program selama
tahun 2019 menunjukkan bahwa 10 indikator kinerja program capaiannya diatas
100%, 4 indikator kinerja program capaiannya di atas 90% s.d. 100%, 1 indikator
kinerja program capaiannya 80% sampai dengan 90%, dan 3 indikator kinerja
program capaiannya di bawah 80%.
Ringkasan capaian kinerja delapan sasaran program tersebut di atas, adalah
sebagai berikut:
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan negara/korporasi
1) Indikator persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan terealisasi
59,46% atau mencapai target 84,94% dari target sebesar 70%.
2) Indikator persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
terealisasi 50% atau mencapai 66,67% dari target sebesar 75%.
3) Indikator persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik dari
BUMD yang dievaluasi terealisasi 88,89% atau mencapai 158,73% dari target
sebesar 56%.
4) Indikator persentase BLUD yang kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang
dievaluasi terealisasi 66,67% atau mencapai 107,53% dari target sebesar
62%.
2. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
1) Indikator persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan terealisasi 22,50% atau mencapai 37,50% dari target sebesar
60%.
2) Indikator persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH terealisasi 100% atau mencapai 133,33% dari target sebesar 75%.
vii
3) Indikator persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K pada tahun 2019 terealisasi 100% atau mencapai 142,86% dari
target sebesar 70%.
4) Indikator persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K terealisasi 100% atau mencapai 125% dari target sebesar 80%.
5) Indikator persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K tidak
terealisasi 100% atau mencapai 125% dari target sebesar 80%.
3. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
Pada tahun 2019, sasaran program yang ditunjukkan oleh indikator kinerja
persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan ini tidak
terealisasi.
4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi
Capaian sasaran program ditunjukkan oleh capaian satu indikator kinerja
persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) terealisasi
100% atau mencapai 181,82% dari target sebesar 55%.
5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Indikator kinerja persentase K/L/P/K anggota komunitas pembelajar anti korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat pada tahun
2019 terealisasi 100% atau mencapai 142,86% dari target sebesar 70%.
6. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP pemerintah daerah
Sasaran program ditunjukkan oleh capaian tiga indikator kinerja, dengan
ringkasan sebagai berikut:
1) Indikator persentase pemerintah provinsi dengan maturitas SPIP level 3
terealisasi 100% sesuai dengan target 100%.
2) Indikator persentase pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas SPIP level
3 terealisasi 90% atau mencapai 100% dari target sebesar 90%.
3) Indikator persentase pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas SPIP level
2 terealisasi sebesar 10% atau mencapai 100% dari target dengan
tercapainya maturitas SPIP level 3 pada seluruh pemerintah kabupaten/kota
di Provinsi Kalimantan Timur.
viii
7. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pemerintah daerah
Sasaran program ditunjukkan oleh capaian tiga indikator kinerja, dengan
ringkasan sebagai berikut:
1) Indikator persentase APIP pemerintah provinsi dengan kapabilitas level 3
terealisasi 100% dari target sebesar 100%.
2) Indikator persentase APIP pemerintah kabupaten/kota dengan kapabilitas
level 3 terealisasi 100% atau mencapai 111,11% dari target sebesar 90%.
8. Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan ketatausahaan
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur
Sasaran program ditunjukkan oleh capaian satu indikator kinerja, yaitu persepsi
kepuasan layanan ketatausahaan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur
yang terealisasi pada skala 8,06 atau mencapai 100,75% dari target skala 8 dari
skala maksimal 10.
1
BAB I
PENDAHULUAN
adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan
Provinsi Kalimantan Timur selaku perpanjangan tangan tugas dan fungsi
pengawasan intern BPKP di daerah bertugas membantu presiden dan
para pemangku kepentingan lainnya untuk mengawasi pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara/daerah dan pembangunan di wilayah
Provinsi Kalimantan Timur agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dalam Laporan Kinerja Tahun 2019 ini akan disajikan tugas, fungsi, dan wewenang,
aspek strategis, kegiatan dan produk, dan struktur organisasi Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Timur, serta sistematika penyajian laporan kinerja.
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dibentuk berdasarkan
Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan. BPKP adalah lembaga pemerintahan non
kementerian yang berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pengawasan intern di daerah, Kepala BPKP
mengeluarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan
Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera
Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi
Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi
B
2
Maluku, dan Provinsi Papua.
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur mempunyai tugas sebagai berikut:
1. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
3. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari presiden dan/atau atas
permintaan kepala daerah;
4. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
5. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur
menyelenggarakan fungsi:
1. pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan
laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah;
2. pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah,
BUMN/BUMD dan kinerja instansi pemerintah pusat/daerah/BUMN/BUMD;
3. pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas
permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontraktor
kerja sama, dan pinjaman bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja pada
badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan
pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran
keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain
yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah
3
dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang di dalamnya
terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dan pemerintah pusat
dan/atau pemerintah daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan
negara/daerah;
6. pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
negara/daerah;
7. pemberian konsultasi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan
tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan
pemerintah yang strategis;
8. pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit
perhitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan
upaya pencegahan korupsi;
9. pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-
sama dengan aparat pengawas intern pemerintah lainnya;
10. pelaksanaan sosialiasi, pembimbingan, dan konsultasi penyelenggaraan sistem
pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau
kepentingan lain dari pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah;
11. pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan pemerintah pusat
dan/atau pemerintah daerah sesuai peraturan perundang-undangan;
12. pembinaan kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah;
13. pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah;
dan
14. pelaksanaan dan pelayanan administrasi perwakilan BPKP.
Dengan telah berubahnya paradigma sistem pertanggungjawaban/akuntabilitas
keuangan negara di Indonesia seiring reformasi di bidang keuangan negara,
perubahan sangat mendasar terjadi tidak hanya dalam hal penerapan penganggaran
namun juga dalam sistem pencatatan, pertanggungjawaban, dan pengawasan atas
4
akuntabilitas keuangan negara. Lebih lanjut dalam reformasi di bidang keuangan
negara tersebut, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Dalam PP
ini dinyatakan bahwa BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang
bertanggung jawab langsung kepada presiden, bertugas untuk melakukan
pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah, serta pengembangan alat
kendali presiden dan wakil presiden.
B. Aspek Strategis Organisasi
Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang yang diembannya, Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra)
BPKP Tahun 2015–2019 yang memuat visi, misi, program dan kegiatan yang
dilakukan dalam tahun 2015–2019 berikut target output dan outcome yang akan
dicapai.
Renstra tersebut telah selaras dengan restrukturisasi program yang dilakukan oleh
Bappenas maupun PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP). Renstra tersebut telah mencakup strategi penguatan BPKP ke
depan yang meliputi:
1. Product Differences
Kekuatan BPKP bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas
produk BPKP harus bersifat strategis, makro dan nasional. Tugas BPKP bersifat
spesifik yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara oleh
para pengguna anggaran agar tercapai tujuan akuntabilitas presiden dalam
menjalankan amanah rakyat.
2. Market Differences
Agar produk BPKP menjadi bernilai, maka harus dikenali dengan baik
shareholders maupun stakeholders yang menjadi pengguna layanan BPKP baik
dari eksekutif, legislatif, yudikatif maupun badan usaha milik negara/daerah.
3. Methodology Differences
BPKP senantiasa mengembangkan metodologi pengawasan yang kontemporer,
spesifik dan membawa manfaat, baik untuk kegiatan yang bersifat assurance
maupun consultancy.
5
Permasalahan Utama yang Sedang Dihadapi Organisasi
Permasalahan yang dihadapi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur sesuai
tugas dan fungsi pengawasan, antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatnya target penugasan pengawasan dari BPKP pusat yang tidak pararel
dengan peningkatan alokasi sumber daya;
2. Permintaan kegiatan konsultansi dari stakeholder daerah yang tidak dapat
dipenuhi dengan optimal karena keterbatasan anggaran BPKP perwakilan.
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
Sesuai dengan renstra BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1. menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan nasional guna mendukung tata kelola
pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif;
2. membina penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah yang efektif;
dan;
3. mengembangkan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten.
D. Struktur Organisasi
Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur memiliki struktur organisasi yang mengacu pada Peraturan Kepala
BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau,
Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi Kalimantan Barat,
Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku, dan
Provinsi Papua, dengan struktur dan nama pejabatnya tersaji pada Gambar 1.1
berikut ini.
6
Gambar 1.1 Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur
didukung dengan SDM sebanyak 120 orang berkurang dari tahun 2018 sebanyak
137 orang, dengan rincian sebagaimana terlihat pada Tabel 1.1 berikut.
7
Tabel 1.1 Perbandingan Komposisi Pegawai Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian 2019 2018
1. Pejabat Struktural 5 5
2. Auditor 98 104
3. Analis Kepegawaian 3 3
4. Arsiparis 3 3
5. Pranata Komputer 3 1
6. Fungsional Umum 8 9
7. Calon Auditor 0 12
Jumlah 120 137
E. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya laporan kinerja ini bertujuan mengkomunikasikan kinerja Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur selama tahun 2019 dengan membandingkan
capaian kinerja (performance result )tahun 2019 tersebut dengan rencana kinerja
(performance plan) sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.
Perbandingan atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan
dapat diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) yang dapat
dianalisis bagi perbaikan kinerja dimasa yang akan datang.
Alur pikir penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur
dapat diilustrasikan dalam Gambar 1.2 berikut ini.
8
Gambar 1.2
Alur Pikir Penyajian Laporan Kinerja
REFERENSI BAB
Rencana Strategis 2015-2019
Perjanjian Kinerja 2019
PERENCANAAN KINERJA
BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF
LAMPIRAN
AKUNTABILITAS KINERJA
PENDAHULUAN
PENUTUP
BAB II
BAB III
BAB IV
9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
erencanaan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur mengacu
pada Renstra BPKP Tahun 2015–2019 dan diselaraskan dengan mandat
BPKP sebagaimana diatur dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Perpres Nomor 192
Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur sebagai perpanjangan tangan dari
BPKP pusat di daerah, mempunyai tugas mewujudkan rencana stratejik yang telah
dirumuskan BPKP pusat. Rencana stratejik tersebut dijadikan acuan dalam
menyusun rencana kinerja (performance plan) tahun 2019, yang dijabarkan dengan
Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T) Tahun 2019, dan
Perencanaan Kinerja (Perkin) Tahun 2019.
A.Rencana Strategis Tahun 2015-2019
1. Pernyataan Visi
Dengan memperhatikan posisi dan mandat yang diterima, serta melihat latar
belakang dan mencermati isu-isu stratejik yang muncul, visi BPKP yang juga
merupakan visi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional”
Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten
dengan visi presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional.
P
10
Terdapat dua kalimat kunci dalam frasa “Auditor Internal Pemerintah RI berkelas
Dunia” yaitu audit intern, dan auditor Pemerintah RI.
Audit Intern
Audit atau pengawasan intern meliputi dua peran BPKP dalam melaksanakan
pengawasan intern, yaitu sebagai pemberi jasa assurance dan pemberi jasa
consultancy. Melihat pendekatannya, pengawasan intern dimaksud menuntut jasa
assurance dan consultancy yang diperoleh dengan pendekatan yang sistematis dan
metodologis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko,
pengendalian dan proses tata kelola.
Auditor Pemerintah RI
Auditor Pemerintah RImengacu kepada posisi BPKP sebagai aparat pengawasan
intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada presiden sebagai
pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia. BPKP merupakan mata dan telinga presiden yang difungsikan untuk
melihat dan mendengar secara langsung fakta lapangan dan memberikan respon
berupa informasi assurance melalui suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem
informasi manajemen akuntabilitas (SIMA), baik pada pemerintah tingkat pusat
maupun pemerintahan di daerah yang berguna untuk mendeteksi adanya risiko
terhadap pencapaian tujuan program pemerintah. BPKP berfungsi memberikan
rekomendasi perbaikan untuk memitigasi risiko, dan memastikan tujuan program
pemerintah, dalam hal ini sasaran pembangunan nasional, dapat tercapai.
BPKP juga berfungsi sebagai mitra strategis kementerian, lembaga, dan instansi
pemerintah lainnya dalam hal pemberian jasa consultancy.
Alasan keberadaan BPKP bukan hanya untuk melaksanakan fungsi atestasi
terhadap asersi manajemen, tetapi juga menekankan upaya perbaikan manajemen
risiko, sistem pengendalian dan proses tata kelola.
Auditor Berkelas Dunia
Audit intern berkelas dunia mengandung arti bahwa BPKP dalam melaksanakan
tugasnya mengacu kepada Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia dan Kode
Etik Auditor Intern Pemerintah Indonesia.
11
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Terdapat dua ruang lingkup utama yang terkait dengan akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup
pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN,
pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional dan
kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang
mengemuka pada pembangunan nasional yang menjadi perhatian presiden atau
masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran program.
Visi BPKP sebagai Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi,
baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah presiden, yaitu
kementerian, lembaga pemerintah daerah, dan korporasi. Dengan demikian,
diharapkan informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP
bersifat objektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang
menciderai penegakan prinsip independensi.
2. Pernyataan Misi
Untuk mendukung visi tersebut di atas yang berorientasi pada perwujudan tujuan
akhir dari keberadaan BPKP, maka visi tersebut dirumuskan menjadi beberapa misi
sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan nasional guna mendukung tata kelola
pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif.
Misi ini mengandung dua hal, yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP.
Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan”; dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola
pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif.”
2) Membina penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) yang
efektif.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pembinaan penyelenggaraan SPIP,
adalah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi SPIP, pendidikan dan pelatihan
12
SPIP, serta bimbingan dan konsultasi SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut
bertujuan agar SPIP dapat segera diterapkan pada instansi pemerintah daerah
dan instansi vertikal di daerah.
3) Mengembangkan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten
Pengembangan kemampuan sumber daya manusia baik internal maupun
eksternal dilaksanakan melalui pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern
pemerintah (APIP), pembinaan jabatan fungsional auditor (JFA), penelitian dan
pengembangan sistem dan prosedur pengawasan, serta sinergi dengan APIP
lainnya.
3. Tujuan dan Sasaran Program
Pernyataan visi dan misi dicapai melalui pencapaian tujuan. Tujuan merupakan
implementasi dari pernyataan misi organisasi. Tujuan yang merupakan penjabaran
atau implementasi dari pernyataan misi, adalah hasil akhir yang akan dicapai pada
jangka waktu tertentu. Dalam hal ini penetapan jangka waktu pencapaian tujuan
adalah sampai dengan tahun 2019. Penetapan tujuan harus dapat menggambarkan
isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh semua unit-unit kerja dalam suatu
organisasi. Penetapan tujuan tidaklah mutlak harus terukur atau kuantitatif, namun
setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan
dicapai dimasa mendatang.
Penjabaran dari tujuan secara lebih spesifik dan terukur dirumuskan ke dalam
sasaran. Sasaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis
organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber
daya organisasi. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci
dan dapat diukur.
Untuk mewujudkan sasaran strategis di tataran operasional, perlu dirumuskan ke
dalam sasaran program yang hasilnya harus terukur dan spesifik.
13
MISI 1: Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan nasional guna mendukung tata kelola pemerintahan
dan korporasi yang bersih dan efektif
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Program Misi 1
Tujuan Sasaran Program
Peningkatan kualitas akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan
nasional yang bersih dan efektif
Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional
dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan
keinvestigasian
Meningkatnya penyelesaian hambatan
pelaksanaan pembangunan nasional
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan
korporasi dalam pencegahan korupsi
Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi
MISI 2:Membina penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah yang
efektif
Tabel 2.2
Tujuan dan Sasaran Program Misi 2
Tujuan Sasaran Program
Peningkatan kualitas penerapan SPIP
pemda/korporasi
Meningkatnya kualitas penerapan SPIP
pemda/korporasi
MISI 3: Mengembangkan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten
Tabel 2.3
Tujuan dan Sasaran Program Misi 3
Tujuan Sasaran Program
Peningkatan kapabilitas pengawasan intern
pemda
Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern
pemda
Program-program utama di atas tidak akan dapat direalisasikan dengan baik jika
tidak didukung dengan program pendukung ketatausahaan yaitu “tersedianya
14
dukungan teknis kepuasan atas pelayanan ketatausahaan Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Timur”.
4. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang
menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi
serta mandat (core business) yang diemban. IKU dipilih dari seperangkat indikator
kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi
dan kriteria indikator kinerja yang baik.
Indikator Kinerja Utama menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara, pembinaan
SPIP dan APIP. Indikator-indikator kinerja utama tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4
Indikator Kinerja Utama
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Utama
1. Perbaikan pengelolaan program
prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan
negara/korporasi
1.1 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil
pengawasan
1.2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan
skor GCG baik
1.3 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat Baik dari BUMD yang dievaluasi
1.4 Persentase BLUD yang tata kelolanya
minimal Baik dari BLUD yang dievaluasi
2. Meningkatnya efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian
2.1 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
2.2 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH
2.3 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
2.5 Persentase hasil audit klaim yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
3. Meningkatnya penyelesaian
hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
3.1 Persentase penyelesaian hambatan
kelancaran pembangunan
15
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Utama
4. Meningkatnya kualitas tata kelola
pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan fraud control plan
(FCP) termasuk fraud risk assesment (FRA)
5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K
dan masyarakat terhadap korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K anggota komunitas
pembelajar anti korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat
6. Meningkatnya kualitas penerapan
SPIP pemda
6.1
Persentase pemerintah provinsi dengan
maturitas SPIP level 3
6.2 Persentase pemerintah kabupaten/kota
dengan maturitas SPIP level 3
6.3 Persentase pemerintah kabupaten/kota
dengan maturitas SPIP level 2
7. Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern pemda
7.1
Persentase APIP pemerintah provinsi
dengan kapabilitas level 3
7.2 Persentase APIP pemerintah
kabupaten/kota dengan kapabilitas level 3
8. Tersedianya dukungan teknis
kepuasan atas pelayanan
ketatausahaan Perwakilan BPKP
Kalimantan Timur
8.1 Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan
Perwakilan BPKP Kalimantan Timur (skala
likert 1-10)
B. Perjanjian Kinerja 2019
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, telah ditandatangani Perjanjian Kinerja
(Perkin) Tahun 2019 yang merupakan bentuk perjanjian dari Kepala Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur kepada Kepala BPKP, terakhir melalui
penandatanganan perkin tahun 2019 (revisi) pada tanggal 30 Agustus 2019. Perkin
tersebut berisi kesanggupan untuk mewujudkan target kinerja tahunan dan
mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalannya.
Tabel 2.5
Perjanjian Kinerja
No. Indikator Kinerja Satuan Target
A. Sasaran Program Pengawasan
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan negara/korporasi
1.1 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan % 70
1.2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG
baik
% 75
1.3 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat
Baik dari BUMD yang dievaluasi
% 56
16
No. Indikator Kinerja Satuan Target
1.4 Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal Baik dari
BLUD yang dievaluasi
% 62
2. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan
keinvestigasian
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan
% 60
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH
% 75
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80
2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 80
3. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan
% 80
4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan
korporasi dalam pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)
% 55
5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti
Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat
% 70
6. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP pemda
6.1
Persentase pemerintah provinsi dengan maturitas SPIP
level 3
%
100
6.2 Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas
SPIP level 3
% 90
6.3 Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas
SPIP level 2
% 10
7. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pemda
7.1 Persentase APIP pemerintah provinsi dengan kapabilitas
level 3
%
100
7.2 Persentase APIP pemerintah kabupaten/kota dengan
kapabilitas level 3
% 90
Sasaran Kegiatan
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan proyek strategis
dan prioritas presiden perwakilan BPKP
1.1 Jumlah laporan hasil pengawasan proyek strategis dan
prioritas presiden perwakilan BPKP
Laporan 36
2. Tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan
prioritas nasional perwakilan BPKP
2.1 Jumlah laporan hasil pengawasan pembangunan
prioritas nasional perwakilan BPKP
Laporan 88
17
No. Indikator Kinerja Satuan Target
3. Tersedianya informasi hasil pembinaan penerapan
SIMDA Integrasi
3.1 Jumlah laporan hasil pembinaan penerapan SIMDA
integrasi perwakilanBPKP
Laporan 6
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan dana desa
4.1 Jumlah laporan hasil pengawasan dana desa perwakilan
BPKP
Laporan 16
5 Tersedianya informasi hasil pengasawan atas
pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dana
pemilu tahun 2019
5.1 Jumlah laporan hasil pengawasan atas pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan dana pemilu tahun 2019
perwakilan BPKP
Laporan 6
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan
BPKP
6.1 Jumlah laporan hasil pembinaan SPIP perwakilan BPKP Laporan 31
7 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP
perwakilan BPKP
7.1 Jumlah laporan hasil pembinaan kapabilitas APIP
perwakilan BPKP
Laporan 28
B. Sasaran Program Dukungan Pengawasan
1. Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan
ketatausahaan perwakilan BPKP
1.1 Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Perwakilan
BPKP Kalimantan Timur (skala likert 1-10)
Skala Likert
1-10
8
Sasaran Kegiatan
1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
1.1 Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Laporan 96
2 Termanfaatkannya aset secara optimal
2.1 Tersedianya alat pengolahan data BPKP Unit 22
2.2 Tersedianya alat rumah tangga BPKP Unit 40
2.3 Tersedianya kendaraan bermotor BPKP Unit 2
2.4 Terlaksananya renovasi gedung/ bangunan M¹ 83,79
18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,
badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai
keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada
pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan/ pemberi amanah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur mengacu
pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
masing-masing indikator sasaran program yang ditetapkan dalam dokumen Renstra
BPKP Tahun 2015 - 2019 maupun Perkin Tahun 2019 (Revisi). Sesuai dengan
ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan
untuk mewujudkan misi dan visi BPKP.
Capaian indikator kinerja utama (IKU)/ indikator kinerja program diukur melalui
pencapaian sasaran program dengan membuat capaian rata-rata atas capaian
indikator kinerja program. Sedangkan capaian indikator kegiatan diukur secara
langsung pada setiap kegiatan, dengan membandingkan antara target kinerja dan
realisasinya.
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Sasaran Program
Pengukuran capaian kinerja tahun 2019 merupakan bagian dari penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur.
A
19
Pengukuran dilakukan terhadap capaian kinerja output dan outcome dibandingkan
dengan target yang telah diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun
2019.
BPKP telah merumuskan sasaran program dengan keberhasilan kinerja diukur
berdasarkan indikator kinerja sasaran program. Capaian sasaran program
diindikasikan dengan capaian indikator kinerja yang secara signifikan mempengaruhi
capaian sasaran program. Pengukuran capaian kinerja sasaran program meliputi
identifikasi atas realisasi indikator kinerja dan membandingkan dengan targetnya.
Analisis lebih mendalam dilakukan terhadap perkembangan capaian indikator kinerja
dan efisiensi penggunaan sumber dana dalam mencapai indikator kinerja.
Secara umum Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur telah dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Renstra BPKP Tahun 2015-2019. Berdasarkan Perkin Tahun 2019
(Revisi), jumlah sasaran yang ditetapkan untuk Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur dalam rangka mencapai misi dan visi BPKP Tahun 2015 - 2019
sebanyak 8 (delapan) sasaran program dengan 18 indikator kinerja.
Dari 18 indikator kinerja sasaran program tersebut, capaian kinerjanya adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Rata-Rata Capaian Sasaran Program
No. Uraian Jumlah % Capaian Rata-
Rata
1 >100% 10 55,55
2 >90% s.d. 100% 4 22,22
3 ≥80% s.d. 90% 1 5,56
4 <80% 3 16,67
Jumlah 18 100,00
Rincian capaian rata-rata realisasi indikator kinerja sasaran program terhadap target
yang sudah ditetapkan, tercantum pada Tabel 3.2 berikut.
20
Tabel 3.2
Rincian Capaian Sasaran Program
Dalam melakukan evaluasi kinerja, digunakan pembandingan-pembandingan antara
realisasi kinerja dengan kinerja yang direncanakan, realisasi kinerja dengan kinerja
tahun sebelumnya (2018), dan realisasi kinerja dengan target akhir tahun Renstra
BPKP 2015-2019.
Capaian kinerja program tahun 2019 dibandingkan dengan targetnya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Capaian Indikator Kinerja
No Sasaran Program Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1. Perbaikan
pengelolaan
program prioritas
nasional dan
pengelolaan
keuangan
negara/korporasi
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
% 70 59,46 84,94
Persentase BUMN/anak
perusahaan dengan skor GCG
baik
% 75 50,00 66,67
Persentase BUMD yang
kinerjanya minimal berpredikat
Baik dari BUMD yang
dievaluasi
% 56 88,89 158,73
Persentase BLUD yang tatakelolanya minimal baik dari BLUD yang dievaluasi
% 62 66,67 107,53
2. Meningkatnya
efektivitas hasil
pengawasan
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 60 22,50 37,50
No. Sasaran
Program
Jumlah
Indikator
Sasaran
Tingkat Capaian
>100%
>90% s.d. 100%
≥80% s.d. 90%
<80%
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Sasaran 1 4 2 133,13 - - 1 84,94 1 66,67
2 Sasaran 2 5 4 131,55 - - - - 1 37,50
3 Sasaran 3 1 - - - - - - 1 0,00
4 Sasaran 4 1 1 181,82 - - - - - -
5 Sasaran 5 1 1 142,86 - - - - - -
6 Sasaran 6 3 - - 3 100,00 - - - -
7 Sasaran 7 2 1 111,11 1 100 - - - -
8 Sasaran 8 1 1 100,75 - - - - - -
Jumlah 18 10 55,55 4 22,22 1 5,56 3 16,67
21
No Sasaran Program Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
keinvestigasian Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 75 100 133,33
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70 100 142,86
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80 100 125,00
Pesentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80 100 125,00
3. Meningkatnya
penyelesaian
hambatan
pelaksanaan
pembangunan
nasional
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
% 80 0 0,00
4. Meningkatnya
kualitas tata kelola
pemerintah dan
korporasi dalam
pencegahan
korupsi
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 55 100 181,82
5. Meningkatnya
kepedulian K/L/P/K
dan masyarakat
terhadap korupsi
Persentase K/L/P/K anggota komunitas pembelajar anti korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 70 100 142,86
6. Meningkatnya
kualitas penerapan
SPIP pemda
Persentase pemerintah provinsi dengan maturitas SPIP level 3
% 100 100 100,00
Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas SPIP level 3
% 90 90 100,00
Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas SPIP level 2
% 10 10 100,00
7. Meningkatnya
kapabilitas
pengawasan intern
pemda
Persentase APIP pemerintah provinsi dengan kapabilitas level 3
% 100 100 100,00
Persentase APIP pemerintah kabupaten/kota dengan kapabilitas level 3
% 90 100 111,11
8. Tersedianya
dukungan teknis
kepuasan atas
pelayanan
Kepuasan atas pelayanan ketatausahaan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur (skala likert 1-10)
Skala
likert 1-
10
8 8,06 100,75
22
No Sasaran Program Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
ketatausahaan
Perwakilan BPKP
Provinsi
Kalimantan Timur
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka kinerja sasaran program 2019
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Perbandingan Kinerja Sasaran Program Tahun 2019dan 2018
No Sasaran
Program Indikator Kinerja
Satu
an
Realisasi Naik/
(Turun)
Capaian Naik/
(Turun) 2018 2019 2018 2019
1. Perbaikan
pengelolaan
program
prioritas
nasional dan
pengelolaan
keuangan
negara/korpora
si
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
% 62.57 59,46 (3.11) 104.28 84,94 (19.43)
Persentase
BUMN/anak
perusahaan
dengan skor GCG
baik
% 88.89 50.00 (38.89) 164.61 66.67 (97.94)
Persentase BUMD
yang kinerjanya
minimal
berpredikat Baik
dari BUMD yang
dievaluasi
% 100 88.89 (11.11) 185.19 158.73 (26.45)
Presentase BLUD yang tatakelolanya minimal baik dari BLUD yang dievaluasi
% n/a 66.67 66.67 n/a 107.53 107.53
2. Meningkatnya
efektivitas hasil
pengawasan
keinvestigasian
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 45.90 22.50 (23.40) 91.80 37.50 (54.30)
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 100 100 0.00 138.89 133.33 (5.56)
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 0 100 100.00 0.00 142.86 142.86
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 0 100 100.00 0.00 125.00 125.00
23
No Sasaran
Program Indikator Kinerja
Satu
an
Realisasi Naik/
(Turun)
Capaian Naik/
(Turun) 2018 2019 2018 2019
Pesentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 100 100 0 133.33 125.00 (8.33)
3. Meningkatnya
penyelesaian
hambatan
pelaksanaan
pembangunan
nasional
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
% 100 0 (100) 133.33 0 (133.33)
4. Meningkatnya
kualitas tata
kelola
pemerintah dan
korporasi dalam
pencegahan
korupsi
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 100 100 0.00 192.31 181.82 (10.49)
5. Meningkatnya
kepedulian
K/L/P/K dan
masyarakat
terhadap
korupsi
Persentase K/L/P/K anggota komunitas pembelajar anti korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 100 100 0 153.85 142.86 (10.99)
6. Meningkatnya
kualitas
penerapan
SPIP pemda
Persentase pemerintah provinsi dengan maturitas SPIP level 3
% 100 100 0 100 100 0
Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas SPIP level 3
% 80 90 1 100 100 0
Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas SPIP level 2
% 20 10 (10) 100 100 0
7. Meningkatnya
kapabilitas
pengawasan
intern pemda
Persentase APIP pemerintah provinsi dengan kapabilitas level 3
% 100 100 0 100 100 -
Persentase APIP pemerintah kabupaten/kota dengan kapabilitas level 3
% 80 100 20 114.29 111.11 (3.17)
24
No Sasaran
Program Indikator Kinerja
Satu
an
Realisasi Naik/
(Turun)
Capaian Naik/
(Turun) 2018 2019 2018 2019
8. Tersedianya
dukungan
teknis kepuasan
atas pelayanan
ketatausahaan
Perwakilan
BPKP Provinsi
Kalimantan
Timur
Kepuasan atas Pelayanan ketatausahaan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur (skala likert 1-10)
Skala
likert
1-10
7.67 8.06 0.39 95.88 100.75 4.87
Jika dibandingkan target dalam Renstra BPKP 2015-2019, maka capaian kinerja
sasaran program 2019 dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.5
Capaian Sasaran Program atas Target 2019 Renstra BPKP 2015 - 2019
No Sasaran Program Indikator Kinerja
Utama Satuan
Capaian
s.d. 2019
Target
Renstra
2019
% Capaian
2019 terhadap
Target 2019
1. Perbaikan pengelolaan
program prioritas
nasional dan
pengelolaan keuangan
negara/korporasi
Persentase tindak
lanjut rekomendasi
tata kelola,
manajemen risiko
dan pengendalian
intern pengelolaan
pemda/korporasi
% 59,46 70 84,94
2. Meningkatnya kualitas
penerapan SPIP
pemda
Maturitas SPIP
pemerintah provinsi
/kabupaten/kota
(level 3)
% 100 85 117,65
3. Meningkatnya
kapabilitas
pengawasan intern
pemda
Kapabilitas APIP
pemerintah
provinsi/kabupaten/
kota (level 3)
% 100 85 117,65
4. Tersedianya dukungan
teknis kepuasan atas
pelayanan
ketatausahaan
Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan
Timur
Persepsi kepuasan
layanan
ketatausahaan
Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan
Timur (skala likert 1-
10)
skala
likert 1-
10
8,06 8 100,75
25
Analisis Capaian Kinerja Program
SASARAN 1
Perbaikan pengelolaan program
prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan
negara/korporasi
Sasaran program perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan negara/korporasi terkait dengan tujuan pertama BPKP dalam
rencana strategis tahun 2015-2019 yaitu peningkatan kualitas akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang bersih dan efektif.
Sasaran program ini diukur melalui tiga indikator kinerja dengan penjelasan capaian
kinerja sebagai berikut:
1) Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �� ���� ������ 2019
∑ ���� ������ 2019� 100%
Rincian hasil perhitungan persentase tindak lanjut atas rekomendasi hasil
pengawasan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Capaian Indikator Kinerja
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
Bidang Rekomendasi Tindak Lanjut
Realisasi % Target
(%) Capaian %
IPP 100 52 52,00
APD - - -
AN 48 36 75,00
Investigasi - - -
Jumlah 148 88 59,46 70 84,94
Dari seluruh rekomendasi hasil pengawasan sebanyak 148 rekomendasi telah
ditindaklanjuti sebanyak 88 rekomendasi atau sebesar 59,46%. Jika
dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 70%, capaian tindak lanjut atas
rekomendasi adalah sebesar 84,94.
26
2) Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �∑ ����/���� ������ℎ��� ��! ���� "#" ��. %��� &ℎ 2019
∑ ����/���� ������ℎ��� ��! ���'������ &�ℎ�� 2019� 100%
Terdapat 1 BUMN (PT Pupuk Kalimantan Timur)yang memiliki skor GCG baik
atau 50,00% dari 2 BUMN yang dievaluasi oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar
75,00%, maka capaian kinerja BUMN yang kinerjanya minimal berpredikat Baik
dari BUMN yang dievaluasi sebesar 66,67%. Rincian data BUMN/anak
perusahaan yang dievaluasi sebagaimana tercantum pada Lampiran 5.
3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal baik dari BUMD yang dievaluasi
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �∑ ���( ��! �����)�� � ��� �� ��ℎ�& &�ℎ�� 2019
∑ ���( ��! ���'������ &�ℎ�� 2019� 100%
Terdapat 8 BUMD yang berkinerja sehat atau 88,89% dari 9 BUMD yang
dievaluasi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur. Jika dibandingkan
dengan target yang ditetapkan sebesar 56%, maka capaian kinerja BUMD yang
kinerjanya minimal berpredikat Baik dari BUMD yang dievaluasi sebesar
158,73%. Rincian data BUMD tersebut sebagaimana tercantum pada Lampiran 6.
4) Persentase BLUD yang tatakelolanya minimal Baik dari BLUD yang dievaluasi
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �∑ ��( �����)� ��� �� ���� &�ℎ�� 2019
∑ ��( ��! ���'������ &�ℎ�� 2019� 100%
Terdapat 2 BLUD yang berkinerja Baik atau 66,67% dari 3 BLUD yang dinilai
kinerjanya oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur. Jika dibandingkan
dengan target yang ditetapkan sebesar 62%, maka capaian kinerja yang
kinerjanya minimal Baik dari BLUD yang dievaluasi sebesar 107,53%. Rincian
data BLUD tersebut sebagaimana tercantum pada Lampiran 7.
27
SASARAN 2 Meningkatnya efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian
Sasaran program ini diukur melalui lima indikator kinerja dengan penjelasan capaian
kinerja sebagai berikut:
1) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �* � +,- �� �����! ���!������ &�ℎ�� 2019
* � .-/ 0 .+,,� &�!� &�ℎ�� &����ℎ��� 100%
Realisasi persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan sebesar 22,50% atau 37,50% dari target sebesar 60%. Persentase
realisasi tersebut berasal dari jumlah kegiatan pemberian keterangan ahli (PKA)
pada sidang pengadilan sebanyak 9 kali sidang dibandingkan dengan jumlah
laporan hasil audit investigasi dan penghitungan kerugian keuangan negara
(PKKN) yang diterbitkan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur pada tahun
2019 sebanyak 40 laporan.
2) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh aparat
penegak hukum (APH).
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �* � .-/ ��! ��&��������)�&�/�� ��1��&��� -+. &ℎ 2019
* � .-/ &�ℎ�� 2019� 100%
Hasil pengawasan keinvestigasian berupa laporan hasil audit investigasi dan
PKKN sebanyak 40 laporan tersebut, telah disampaikan dan dimanfaatkan oleh
APH seluruhnya atau sebesar 100% dan mencapai 133,33% dari target sebesar
75%.
3) Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �* � .+ ����'��&�!����� ! ��/�� ��1��&��� ���ℎ ,//+/,&ℎ2019
* � .+ ����'��&�!����� ��! &��%�& ���� 2019x100%
Hasil pengawasan keinvestigasian berupa penilaian risiko kecurangan atas
kegiatan prioritas percepatan penurunan stunting di Kabupaten Penajam Paser
Utara, penilaian risiko kecurangan atas program reforma agraria pada
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, dan Kajian
Rekomendasi Strategis Tata Kelola Beras Tahun 2020-2024 di Provinsi
28
Kalimantan Timur seluruhnya (100%) telah dimanfaatkan oleh K/L/P/K atau
mencapai 142,86% dari target sebesar 70%.
4) Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �* � .- ��� ������� ℎ��!� ! ��&��������)�&� 2019
* � .- ��� ������� ℎ��!� ���� 2019x100%
Audit penyesuaian harga yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur tahun 2019 adalah terhadap kegiatan kontrak nomor
07.PJ/131/UIPKITRINGKAL/2013. Hasil Audit telah dimanfaatkan oleh PT. PLN
UIP Kalimantan Bagian Timur sehingga realisasinya sebesar 100% atau
mencapai 125% dari target sebesar 80%.
5) Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �* � .- ���� ! ��&��������)�&� 2019
* � .- ���� ���� 2019x100%
Audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K yang dilaksanakan Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019 realisasinya sebesar 100% atau
mencapai 125% dari target sebesar 80%.
SASARAN 3
Meningkatnya penyelesaian
hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
Sasaran program ini diukur melalui indikator kinerja persentase penyelesaian kasus
hambatan kelancaran pembangunan (HKP) dengan formula perhitungan capaian
indikator kinerja:
��������� �* � ������� �'������ .,+ ! ��&��������)�&� &�ℎ�� 2019
* �������� �'������ .,+ ���� &�ℎ�� 2019x100%
Pada tahun 2019 tidak terdapat kegiatan evaluasi HKP di Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur.
29
SASARAN 4
Meningkatnya kualitas tata kelola
pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi
Sasaran program ini diukur melalui indikator kinerja persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan fraud control plan (FCP) (termasuk fraud risk assessment
(FRA) dengan formula perhitungan capaian indikator kinerja:
��������� �* � ,//+/, ��! ��!� ��� ��&������ 4#+/4�- 2019
* � ����!���� ! &���ℎ ��������� 2019x100%
Pada tahun 2019 telah dilaksanakan satu penugasan terkait FCP yaitu Bimtek
Implementasi FCP pada Perusda KSDE Kutai Kartanegara dan empat penugasan
FRA,yaitu penilaian risiko kecurangan pada Dinas PU PR Kota Bontang, penilaian
risiko pada Dinas Pendidikan dan Biro Umum Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur, penilaian risiko kecurangan pada Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan
Kabupaten Kutai Kartanegara, serta penilaian risiko kecurangan pada Dinas
Kesehatan dan Dinas Perhubungan Kota Balikpapan. Indikator kinerja tersebut
sebesar 100% atau mencapai 181,82% dari target sebesar 55%.
SASARAN 5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K
dan masyarakat terhadap korupsi
Sasaran program ini diukur dengan indikator kinerja persentase K/L/P/K anggota
komunitas pembelajar anti korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat. Formula perhitungan capaian indikator kinerjanya sebagai
berikut:
��������� �* � ,//+/, �&�� ���& ���)� ! � ���ℎ� 3 ����� ���&���� ∗7
* � ,//+/, �&�� ���& ���)� ! ��)��� ��!!�&� ���� ,+-,x100%
*)Ketiga unsur tersebut dapat dianggap terpenuhi apabila minimal ada
kesepakatan formal antara K/L/PK dan BPKP untuk membentuk sistem
pengaduan masyarakat.
Pada tahun 2019 terdapat dua kali pelaksanaan kegiatan masyarakat pembelajar
anti korupsi yaitu lanjutan kegiatan tahun sebelumnya di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kegiatan MPAK Bidang Pendidikan pada Dinas
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur sehingga realisasinya sebesar 100% atau
mencapai 142,86% dari target sebesar 70%.
30
SASARAN 6 Meningkatnya kualitas penerapan
SPIP pemerintah daerah
Penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada dasarnya
merupakan tanggung jawab masing-masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur
dan bupati/walikota. Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008 BPKP bertanggung
jawab melakukan pembinaan SPIP. Pada prinsipnya pembinaan SPIP diarahkan
agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai
tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Sasaran program ini diukur dengan menggunakan tiga indikator kinerja dengan
penjelasan sebagai berikut:
1) Persentase pemerintah provinsi dengan maturitas SPIP level 3
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �+� ���' ���. �'�� 3 8+/+
+� ���'� 100%
Target sasaran kinerja ini sebesar 100%. Provinsi Kalimantan Timur telah
mencapaimaturitas SPIP level 3, sehingga atas indikator kinerja ini terealisasi
capaian kinerjanya sebesar 100%.
2) Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan maturitas SPIP level 3
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �∑ +� ��%/��&� ���. �'�� 3 8+/+
∑ +� ��%/��&� �� ���'����� 100%
Target sasaran kinerja ini sebesar 90%. Terdapat 9 kabupaten/kota dengan
tingkat maturitas SPIP level 3 dari 10 kabupaten/kota di seluruh Provinsi
Kalimantan Timur. Dengan demikian, realisasi indikator kinerja ini mencapai
100% dari target yang ditetapkan.
Capaian maturitas SPIP level 3 di tingkat provinsi/kota/kabupaten di Provinsi
Kalimantan Timur secara keseluruhan telah mencapai 100% atau 117,65% dari
target akhir tahun 2019 Renstra BPKP 2015-2019 sebesar 85%. Rincian data
maturitas SPIP untuk provinsi dan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan
Timur tercantum pada lampiran 8.
31
3) Persentase pemerintah kabupaten/kota dengan Maturitas SPIP level 2
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �∑ +� ��%/��&� ���. �'�� 2 8+/+
∑ +� ��%/��&� �� ���'����� 100%
Target sasaran kinerja ini sebesar 10%.Terdapat 1 kabupaten/kota dengan
tingkat maturitas SPIP level 2, yaitu Kabupaten Mahakam Ulu, dari 10
kabupaten/kota di seluruh Provinsi Kalimantan Timur atau mencapai 100% dari
target yang ditetapkan
SASARAN 7
Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern pemerintah
daerah
Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh pejabat
yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat
kompetensi keahlian sebagai auditor. Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu
keberhasilan APIP adalah kompetensi dan profesional sumber daya manusia (SDM),
karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM
yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoritis, didukung dengan
pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang
berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah
SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan keahliannya.
Sasaran program ini diukur menggunakan tiga indikator kinerja dengan penjelasan
sebagai berikut:
1) Persentase APIP pemerintah provinsi dengan kapabilitas level 3
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �+� ���' ���. �'�� 3 -+/+
+� ���'� 100%
Hasil penjaminan kualitas oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur atas
kapabilitas Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan bahwa
Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur telah mencapai level 3 atau terealisasi
100%. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 100%, maka
capaian kinerja kapabilitas APIP pemerintah provinsi level 3 sebesar 100%.
32
2) Persentase APIP pemerintah kabupaten/kota dengan kapabilitas level 3
Indikator kinerja ini dihitung dengan formula:
��������� �∑ +� ��%/��&� ���. �'�� 3 -+/+
∑ +� ��%/��&� �� ���'����� 100%
Terdapat 10 inspektorat kabupaten/kota dengan tingkat kapabilitas APIP yang
telah mencapai level 3 dari 10 inspektorat kabupaten/kota yang ada atau telah
terealisasi sebesar 100%. Inspektorat Kabupaten Berau, Inspektorat Kabupaten
Penajam Paser Utara, Inspektorat Kota Balikpapan, Inspektorat Kota Bontang,
Inspektorat Kabupaten Paser, Inspektorat Kabupaten Kutai Barat, dan
Inspektorat Kota Samarinda telah mencapai level 3 berdasarkan hasil reviu
BPKP pusat. Sedangkan Inspektorat Kabupaten Kutai Timur, Inspektorat
Kabupaten Kutai Kertanegara dan Inspektorat Kabupaten Mahakam Ulu berada
di level 2 Plus. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 90%,
maka capaian kinerja kapabilitas APIP level 3 pemeritah kabupaten/kota adalah
111,11%. Rincian data kapabilitas untuk setiap APIP sebagaimana tercantum
pada lampiran 9.
SASARAN 8
Tersedianya dukungan teknis
kepuasan atas pelayanan
ketatausahaan Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Timur
Target outcome tahun 2019 adalah 8,00 dari skala likert 1-10. Capaian kinerja
outcome ini menunjukkan tingkat kepuasan atas pelayanan ketatausahaan.
Indikator kinerja ini diukur dari persepsi kepuasan terhadap layanan dukungan
teknis pengawasan yang diberikan oleh bagian ketatausahaan Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Timur.
Persepsi kepuasan terhadap suatu layanan sangat bergantung pada suatu keadaan
ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan tersebut dapat
terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei
kepada para penerima layanan dengan metode skala likert 1-10. Perhitungan
persepsi kepuasan terhadap layanan bagian tata usaha dilaksanakan dengan
metode penyebaran kuesioner secara menyeluruh kepada para pegawai Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur.
33
Dari survei atas persepsi penerima layanan tahun 2019, capaian indikator kinerja
layanan dukungan teknis pengawasan sebesar 8,06. Jika dibandingkan target
sebesar 8,00, maka capaiannya sebesar 100,75%.
Persepsi kepuasan terhadap layanan bagian tata usaha meliputi:
1) Persepsi kepuasan terhadap layanan subbag kepegawaian
2) Persepsi kepuasan terhadap layanan subbag keuangan
3) Persepsi kepuasan terhadap layanan subbag umum
2. Sasaran Kegiatan
Untuk mencapai sasaran program yang diharapkan, Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur melaksanakan beberapa kegiatan utama. Keberhasilan kegiatan
tersebut dalam mendukung sasaran program telah menghasilkan output
sebagaimana tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 3.7
Capaian Output
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Output Satuan Target Realisasi
Capaian
(%)
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan proyek strategis dan prioritas presiden perwakilan BPKP
Jumlah laporan hasil pengawasan proyek strategis dan prioritas presiden perwakilan BPKP
Laporan 36 40 111
2. Tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional perwakilan BPKP
Jumlah laporan hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional perwakilan BPKP
Laporan 88 105 119
3. Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA integrasi
Jumlah laporan hasil pengawasan SIMDA integrasi perwakilan BPKP
Laporan 6 6 100
4. Tersedianya informasi hasil pengawasan dana desa
Jumlah laporan hasil pengawasan dana desa perwakilan BPKP
Laporan 16 16 100
5 Tersedianya informasi hasil atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dana pemilu tahun 2019
Jumlah laporan hasil pengawasan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dana pemilu tahun 2019 perwakilan BPKP
Laporan 6 6 100
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan BPKP
Jumlah laporan hasil pembinaan SPIP perwakilan BPKP
Laporan 31 31 100
34
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Output Satuan Target Realisasi
Capaian
(%)
7 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan BPKP
Jumlah laporan hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan BPKP
Laporan
28 28 100
8 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Jumlah layanan dukungan manajemen perwakilan BPKP
Laporan 96 96 100
9 Termanfaatkannya aset secara optimal
Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 22 22 100
Tersedianya alat rumah tangga BPKP
Unit 40 40 100
Tersedianya kendaraan bermotor BPKP
Unit 2 2 100
Terlaksananya renovasi gedung/ bangunan
M3 83.79 83.79 100
Berikut adalah perbandingan output dengan tahun sebelumnya.
Tabel 3.8
Perbandingan Capaian Output Tahun 2019dan 2018
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan
Realisasi
Naik/(Turun) 2018 2019
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan proyek strategis dan prioritas presiden perwakilan BPKP
Jumlah laporan hasil pengawasan proyek strategis dan prioritas presiden perwakilan BPKP
Laporan 80 40 (40)
2. Tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional perwakilan BPKP
Jumlah laporan hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional perwakilan BPKP
Laporan 174 105 (69)
3. Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA integrasi
Jumlah laporan hasil pengawasan SIMDA integrasi perwakilan BPKP
Laporan 5 6 1
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan dana desa
Jumlah laporan hasil pengawasan dana desa perwakilan BPKP
Laporan 17 16 (1)
35
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Realisasi
Naik/(Turun) 2018 2019
5 Tersedianya informasi hasil atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dana pemilu tahun 2019
Jumlah laporan hasil pengawasan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dana pemilu tahun 2019 perwakilan BPKP
Laporan n/a 6 6
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan BPKP
Jumlah laporan hasil pembinaan SPIP perwakilan BPKP
Laporan 25 31 6
7 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan BPKP
Jumlah laporan hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan BPKP
Laporan 25 28 3
8 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Jumlah layanan dukungan manajemen perwakilan BPKP
Laporan 96 96 0
9 Termanfaatkannya aset secara optimal
Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit n/a 22 22
Tersedianya alat rumah tangga BPKP
Unit n/a 40 40
Tersedianya kendaraan bermotor BPKP
Unit n/a 2 2
Terlaksananya renovasi gedung/ bangunan
M3 n/a 83.79 83.79
Analisis Capaian Kinerja Kegiatan
SASARAN 1
Tersedianya informasi hasil
pengawasan proyek strategis dan
prioritas presiden perwakilan
BPKP
Selama 2019, jumlah laporan hasil pengawasan proyek strategis dan prioritas
presiden sebanyak 40 laporan atau terealisasi 111% dari target sebanyak 36
laporan.
36
Realisasi keuangan yang dibelanjakan untuk mencapai sasaran kegiatan
tersedianya informasi hasil pengawasan proyek strategis dan prioritas presiden
perwakilan BPKP sebesar Rp.692.803.627,00 atau 99,16% dari anggaran sebesar
Rp.698.652.000,00
Adapun SDM yang digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan sebesar 1096 OH
dari target sebesar 944 OH atau 116,10% dari target. Jika dibandingkan dengan
capaian output sebesar 111%, maka terjadi ketidakefisienan dalam penggunaan
SDM.
SASARAN 2
Tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional perwakilan BPKP
Selama 2019, jumlah laporan hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional
perwakilan BPKP Perwakilan sebanyak 105 laporan atau terealisasi 119% dari
target sebanyak 88 laporan.
Realisasi keuangan yang dibelanjakan untuk mencapai sasaran kegiatan
tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan prioritas nasional perwakilan
BPKP sebesar Rp.3.183.804.780,00 atau 94,90% dari anggaran sebesar
Rp.3.354.993.000,00
Adapun SDM yang digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan sebesar 5.239 OH
dari target sebesar 3.925 OH atau 133,48% dari target. Jika dibandingkan dengan
capaian output sebesar 119% maka terjadi ketidakefisienan dalam penggunaan
SDM.
SASARAN 3 Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA integrasi
Pada 2019, jumlah laporan hasil pengawasan SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 6 laporan atau terealisasi 100% dari target
sebanyak 6 laporan.
Realisasi keuangan yang dibelanjakan untuk mencapai sasaran kegiatan
37
tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA integrasi sebesar
Rp.253.511.794,00 atau 99,9% dari anggaran sebesar Rp.253.512.000,00.
Adapun SDM yang digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan sebesar 112 OH
dari target sebesar 240 OH atau 46,67% dari target. Jika dibandingkan dengan
capaian output sebesar 100% maka terjadi efisiensi penggunaan SDM.
SASARAN 4 Tersedianya informasi hasil
pengawasan dana desa
Selama 2019, jumlah laporan hasil pengawasan dana desa perwakilan BPKP
sebanyak 16 laporan atau terealisasi 100% dari target sebanyak 16 laporan.
Realisasi keuangan yang dibelanjakan untuk mencapai sasaran kegiatan
tersedianya informasi hasil pengawasan dana desasebesar Rp.487.609.850,00 atau
99,69% dari anggaran sebesar Rp.489.104.000,00.
Adapun SDM yang digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan sebesar 656 OH
dari target sebesar 640 OH atau 102,5% dari target. Jika dibandingkan dengan
capaian output sebesar 100% maka terjadi ketidakefisienan dalam penggunaan
SDM.
SASARAN 5
Tersedianya informasi hasil atas
pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan
dana pemilu tahun 2019
Pada 2019, jumlah laporan hasil pengawasan atas pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan dana pemilu tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur sebanyak 6 laporan atau terealisasi 100% dari target sebanyak 6
laporan.
Realisasi keuangan yang dibelanjakan untuk mencapai sasaran kegiatan
tersedianya informasi hasil atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
dana pemilu tahun 2019 sebesar Rp.214.169.653,00 atau 93,03% dari anggaran
sebesar Rp.230.213.000,00.
Adapun SDM yang digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan sebesar 288 OH
38
dari target sebesar 390 OH atau 73,85% dari target. Jika dibandingkan dengan
capaian output sebesar 100% maka terjadi efisiensi penggunaan SDM.
SASARAN 6
Tersedianya informasi hasil
pembinaan SPIP perwakilan
BPKP
Pada 2019, jumlah laporan hasil pembinaan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur sebanyak 31 laporan atau terealisasi 100% dari target sebanyak
31 laporan.
Realisasi keuangan yang dibelanjakan untuk mencapai sasaran kegiatantersedianya
informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan BPKP sebesar Rp.559.342.099,00 atau
99,39% dari anggaran sebesar Rp.562.803.000,00.
Adapun SDM yang digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan sebesar 837 OH
dari target sebesar 1747 OH atau 47,91% dari target. Jika dibandingkan dengan
capaian output sebesar 100% maka terjadi efisiensi penggunaan SDM.
SASARAN 7
Tersedianya informasi hasil
pembinaan kapabilitas APIP
perwakilan BPKP
Selama 2019, jumlah laporan hasil pembinaan kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 28 laporan atau terealisasi 100% dari target
sebanyak 28 laporan.
Realisasi keuangan yang dibelanjakan untuk mencapai sasaran kegiatan
tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan BPKP sebesar
Rp.536.775.505,00 atau 98,78% dari anggaran sebesar Rp.543.396.000,00
Adapun SDM yang digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan sebesar 631 OH
dari target sebesar 1100 OH atau 57,36% dari target.Jika dibandingkan dengan
capaian output sebesar 100% maka terjadi efisiensi penggunaan SDM.
39
SASARAN 8
Tersedianya dukungan
manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya dalam
mencapai kepuasan layanan
Selama 2019, jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur sebanyak 96 laporan atau terealisasi 100% dari target sebanyak
96 laporan.
Realisasi keuangan yang dibelanjakan untuk mencapai sasaran kegiatan
tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam
mencapai kepuasan layanan sebesar Rp.21.341.545.225,00 atau 96,66% dari
anggaran sebesar Rp.22.079.250.000,00
Adapun SDM yang digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan 8 ini sebesar 1892
OH dari target sebesar 2723 OH atau 69,48% dari target. Jika dibandingkan dengan
capaian output sebesar 100% maka terjadi efisiensi penggunaan SDM
SASARAN 9 Termanfaatkannya aset secara optimal
Selama 2019, tersedianya alat pengolahan data BPKP sebanyak 22 unit atau
terealisasi 100% dari target sebanyak 22 unit, tersedianya alat rumah tangga BPKP
sebanyak 40 unit atau terealisasi 100% dari target sebanyak 40 unit, tersedianya
kendaraan bermotor BPKP sebanyak 2 unit atau terealisasi 100% dari target
sebanyak 2 unit, serta terlaksanakannya renovasi gedung/ bangunan seluas 83,79
m3 atau terealisasi 100% dari target seluas 83,79 m3.
Realisasi keuangan yang dibelanjakan untuk mencapai sasaran kegiatan
termanfaatkannya aset secara optimal sebesar Rp.656.831.200,00 atau 98,22% dari
anggaran sebesar Rp668.724.000,00.
Rincian capaian kinerja kegiatan sebagaimana tercantum pada Lampiran 3.
40
Capaian Program Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Tahunan
(PKP2T)
Untuk mencapai sasaran strategis tersedianya informasi hasil pengawasan dalam
mencapai perbaikan tata kelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan
keuangan keuangan negara/daerah, dan peningkatan kapabilitas APIP, Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan
Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T). PKP2T tersebut
dikelompokkan per bidang pengawasan sesuai struktur organisasi yang ada. Target
serta capaian PKP2T tersebut dapat dilihat dalam Tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9
Target dan Capaian PKP2T
Korwas PKP2
Target Realisasi %
IPP 67 75 111,94
APD 59 62 105,08
AN 30 33 110,00
Investigasi 27 34 125,93
P3A 28 28 100,00
Jumlah 211 232 109,95
Secara keseluruhan, PKP2T 2019 telah tercapai 109,95% termasuk di dalamnya
target tambahan sebanyak 21 penugasan.
B. Capaian Kinerja Lainnya/Penghargaan
Dalam periode tahun 2015-2019 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur telah
mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas capaian kinerja yang
diraih. Penghargaan tersebut diberikan oleh beberapa instansi dengan rincian pada
Tabel 3.10 berikut :
Tabel 3.10
Capaian Kinerja Lainnya
No Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
1 2019 Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik
Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Timur
2 2019 Penghargaan Kepatuhan Terhadap Peraturan Dalam Pengelolaan Keuanga
Kantor Wilayah Kementerian Keuangan Provinsi Kalimantan Timur
41
No Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
3 2018 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Satker Terbaik kategori Kepatuhan atas Regulasi
Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur
4 2018 Anugerah Badan Publik Web Award 2018 Peringkat II (Implementasi Terbaik Keterbukaan Informasi Publik via Website)
Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Timur
5 2017 BPKP Performance Award 2017 kategori Implementasi SIA
BPKP
6 2016 Inovasi Sistem Pengendalian Intern tahun 2016
BPKP
7 2016 Satker dengan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Terbaik ke-2
Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur
8 2015 Juara Pertama Kategori Penatausahaan Barang Milik Negara
Dirjen Kekayaan Negara Kementrian Keuangan Republik Indonesia
C. Akuntabilitas Keuangan
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan 2 (dua) program yaitu
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP serta Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya. Realisasi belanja untuk pelaksanaan kedua program tersebut
sebesar Rp.27.926.393.733,00 dari anggaran sebesar Rp28.880.647.000,00 atau
96,70%.
Rincian anggaran dan realisasi belanja bisa dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.11
Laporan Realisasi AnggaranTahun 2019
No Program Jenis
Belanja Anggaran Realisasi
1. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan Negara dan Pembangunan
Belanja Barang
Rp.6.132.673.000. Rp.5.928.017.308
2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Belanja Pegawai
Rp.21.352.057.000 Rp.20.698.828.337
Belanja Barang
Rp.1.395.917.000 Rp.1.299.548.088
Jumlah Rp.28.880.647.000 Rp.27.926.393.733
42
BAB IV
PENUTUP
aporan Kinerja ini adalah wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2019. Pada awal tahun 2019, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Timur telah menandatangani perjanjian kinerja yang merupakan penjabaran
dari Rencana Strategis BPKP, dan kemudian dilakukan penandatanganan Perkin
2019 revisi pada bulan Agustus 2019. Perjanjian kinerja tersebut berisi target-target
kinerja yang pada hakikatnya merupakan kontrak kinerja yang harus dicapai.
Kontrak kinerja tersebut pada akhir tahun harus dipertanggungjawabkan dalam
laporan kinerja.
Secara umum, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur telah memenuhi tugas
dan fungsi yang diamanatkan. Hal ini dapat tercermin dari pelaksanaan 8 (delapan)
sasaran program yang harus diwujudkan selama tahun 2019.
Delapan sasaran program dengan keseluruhan 18 indikator kinerja program selama
tahun 2019 menunjukkan bahwa 10 indikator kinerja program capaiannya diatas
100%, 4 indikator kinerja program capaiannya diatas 90% s.d. 100%, 1 indikator
kinerja program capaiannya 80% sampai dengan 90%, dan 3 indikator kinerja
program capaiannya di bawah 80%.
Upaya yang akan dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Mendorong percepatan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pengawasan;
2. Meningkatkan kualitas pelayanan ketatausahaan.
L
Lampiran 1/1 - 1
Capaian
1 2 3 4 5 6 7
Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 70 59.46 84.94
Persentase BUMN/Anak Perusahaan
dengan Skor GCG baik *)
% 75 50.00 66.67
Presentase BUMD yang Kinerjanya
Minimal Baik dari BUMD yang
dievaluasi
% 56 88.89 158.73
Presentase BLUD yang Tatakelolanya
Minimal Baik dari BLUD yang
dievaluasi
% 62 66.67 107.53
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan
% 60 22.50 37.50
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan
oleh APH
% 75 100 133.33
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
% 70 100 142.86
Persentase Hasil Audit Penyesuaian
Harga yang Dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 80 100 125.00
Pesentase Hasil Audit Klaim yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 80 100 125.00
3 Meningkatnya
Penyelesaian Hambatan
Pelaksanaan
Pembangunan Nasional
Persentase Penyelesaian Hambatan
Kelancaran Pembangunan
% 80 0 0.00
4 Meningkatnya Kualitas
Tata Kelola Pemerintah
dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)
% 55 100 181.82
5 Meningkatnya
Kepedulian K/L/P/K dan
Masyarakat terhadap
Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang Mengimplementasikan
Sistem Pengaduan Masyarakat
% 70 100 142.86
Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100 100.00
Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 3
% 90 90 100.00
Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 2
% 10 10 100.00
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3
% 100 100 100.00
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3
% 90 100 111.11
8 Tersedianya Dukungan
Teknis Kepuasan atas
Pelayanan
Ketatausahaan
Kepuasan atas Pelayanan
Ketatausahaan Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Timur (skala likert
1-10)
skala 8 8.06 100.75
CAPAIAN KINERJA OUTCOME
Indikator Kinerja Satuan Target RealisasiSasaran Program(%)
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2019
7
No
Meningkatnya Efektifitas
Hasil Pengawasan
Keinvestigasian
Meningkatnya Kualitas
penerapan SPIP Pemda
2
6
Perbaikan Pengelolaan
Program Prioritas
Nasional dan
Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
1
Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemda
Lampiran 2/1 - 2
2018 2019 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 62.57 59.46 104.28 84.94
Persentase BUMN/Anak
Perusahaan dengan Skor GCG
baik *)
% 88.89 50.00 164.61 66.67
Presentase BUMD yang
Kinerjanya Minimal Baik dari
BUMD yang dievaluasi
% 100 88.89 185.19 158.73
Presentase BLUD yang
Tatakelolanya Minimal Baik dari
BLUD yang dievaluasi
% n/a 66.67 n/a 107.53
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang
Dimanfaatkan di Persidangan
% 45.90 22.50 91.80 37.50
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang
Dimanfaatkan oleh APH
% 100 100 138.89 133.33
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 0 100 0.00 142.86
Persentase Hasil Audit
Penyesuaian Harga yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 0 100 0.00 125.00
Pesentase Hasil Audit Klaim
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 100 100 133.33 125.00
3 Meningkatnya
Penyelesaian
Hambatan
Pelaksanaan
Pembangunan
Nasional
Persentase Penyelesaian
Hambatan Kelancaran
Pembangunan
% 100 0 133.33 0.00
4 Meningkatnya
Kualitas Tata Kelola
Pemerintah dan
Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)
% 100 100 192.31 181.82
5 Meningkatnya
Kepedulian K/L/P/K
dan Masyarakat
terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota
Komunitas Pembelajar Anti
Korupsi (KPAK) yang
Mengimplementasikan Sistem
Pengaduan Masyarakat
% 100 100 153.85 142.86
1 Perbaikan
Pengelolaan Program
Prioritas Nasional dan
Pengelolaan
Keuangan
Negara/Korporasi
PERBANDINGAN KINERJA OUTCOME TAHUN 2018 DAN TAHUN 2019
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Realisasi Capaian
2 Meningkatnya
Efektifitas Hasil
Pengawasan
Keinvestigasian
No Sasaran Program Indikator Kinerja Satuan
Lampiran 2/2 - 2
2018 2019 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Perbaikan
Realisasi Capaian No Sasaran Program Indikator Kinerja Satuan
Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100 100 100.00
Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan
Maturitas SPIP Level 3
% 80 90 100 100.00
Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan
Maturitas SPIP Level 2
% 20 10 100 100.00
Persentase APIP Pemerintah
Provinsi dengan Kapabilitas
Level 3
% 100 100 100 100.00
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan
Kapabilitas Level 3
% 80 100 114.29 111.11
8 Tersedianya
Dukungan Teknis
Kepuasan atas
Pelayanan
Ketatausahaan
Kepuasan atas Pelayanan
Ketatausahaan Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur
(skala likert 1-10)
skala 7.67 8.06 95.88 100.75
7 Meningkatnya
Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemda
6 Meningkatnya
Kualitas penerapan
SPIP Pemda
Lampiran 3/1 - 1
Pengggunaan
Dana
Penggunaan
SDM/OH
Anggaran Realisasi
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Proyek Strategis dan
Prioritas Presiden Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Proyek Strategis dan
Prioritas Presiden Perwakilan
BPKP
Laporan 36 40 111 698,652,000 692,803,627 99.16 944 1096 116.10 Efisien Tidak Efisien
2 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Pembangunan Prioritas
Nasional Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Pembangunan
Prioritas Nasional Perwakilan
BPKP
Laporan 88 105 119 3,354,993,000 3,183,804,780 94.90 3925 5239 133.48 Efisien Tidak Efisien
3 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Penerapan SIMDA
Integrasi
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA Integrasi
Perwakilan BPKP
Laporan 6 6 100 253,512,000 253,511,794 100.00 240 112 46.67 Efisien Efisien
4 Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Dana Desa
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Dana Desa
Perwakilan BPKP
Laporan 16 16 100 489,104,000 487,609,850 99.69 640 656 102.50 Efisien Tidak Efisien
5 Tersedianya Informasi Hasil atas
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan atas Pengelolaan
dan Pertanggungjawaban
Keuangan Dana Pemilu Tahun
2019 Perwakilan BPKP
Laporan 6 6 100 230,213,000 214,169,653 93.03 390 288 73.85 Efisien Efisien
6 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan
SPIP Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan
SPIP Perwakilan BPKP
Laporan 31 31 100 562,803,000 559,342,099 99.39 1747 837 47.91 Efisien Efisien
7 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan
Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan
Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
Laporan 28 28 100 543,396,000 536,775,505 98.78 1100 631 57.36 Efisien Efisien
8 Tersedianya Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
dalam Mencapai Kepuasan Layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 96 96 100 22,079,250,000 21,341,545,225 96.66 2723 1892 69.48 Efisien Efisien
Tersedianya Alat Pengolahan Data
BPKPUnit
22 22 100 227,465,000 222,676,200 97.89 Efisien
Tersedianya Alat Rumah Tangga
BPKPUnit
40 40 100 199,718,000 198,555,000 99.42 Efisien
Tersedianya Kendaraan Bermotor
BPKPUnit 2 2
100 51,413,000 47,800,000 92.97 Efisien
Terlaksananya Renovasi Gedung/
BangunanM3 83.79 83.79
100 190,128,000 187,800,000 98.78 Efisien
Sub Jumlah 668,724,000 656,831,200 98.22
28,880,647,000 27,926,393,733 96.70
CAPAIAN KINERJA OUTPUT DAN EFISIENSI
TAHUN 2019
9 Termanfaatkannya Aset secara Optimal
JUMLAH
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
SDM (OH)
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Target RealisasiCapaian
%Efisien/Tidak
Efisien
Keuangan
%Anggaran RealisasiEfisien/Tidak
Efisien
Lampiran 4/1 - 1
2018 2019 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan
Proyek Strategis dan Prioritas Presiden
Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek
Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan
BPKP
Laporan 80 40 121 111
2 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan
Pembangunan Prioritas Nasional
Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan
BPKP
Laporan 174 105 226 119
3 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan
Penerapan SIMDA Integrasi
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA
Integrasi Perwakilan BPKP
Laporan 5 6 167 100
4 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan
Dana Desa
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa
Perwakilan BPKP
Laporan 17 16 155 100
5 Tersedianya Informasi Hasil atas
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan
BPKP
Laporan n/a 6 n/a 100
6 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan
SPIP Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP
Perwakilan BPKP
Laporan 25 31 147 100
7 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan
Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas
APIP Perwakilan BPKP
Laporan 25 28 104 100
8 Tersedianya Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya dalam
Mencapai Kepuasan Layanan
Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
Laporan 96 96 100 100
Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP Unit n/a 22 n/a 100
Tersedianya Alat Rumah Tangga BPKP Unit n/a 40 n/a 100
Tersedianya Kendaraan Bermotor BPKP Unit n/a 2 n/a 100
Terlaksananya Renovasi Gedung/ Bangunan M3 n/a 83.79 n/a 100
9 Termanfaatkannya Aset secara Optimal
Realisasi Capaian
PERBANDINGAN KINERJA OUTPUT TAHUN 2018 DAN TAHUN 2019
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan
Lampiran 5/1 - 1
No. Nama BUMD Skor Kategori/Predikat
1 2 3 4
1 PT PLN Tarakan 73.362 Cukup Baik
2 PT Pupuk Kalimantan Timur(Masih dalam proses
pembahasan)Sangat Baik
HASIL ASSESSMENT PENERAPAN GCGPADA BUMN/ ANAK PERUSAHAAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMURTAHUN 2019
Lampiran 6/1 - 1
No. Nama BUMD Predikat Kinerja1 2 3
1 PDAM Kota Samarinda Sehat
2 PDAM Kota Balikpapan Sehat
3 PDAM Kota Bontang Sehat
4 PDAM Kabupaten Paser Sehat
5 PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara Sehat
6 PDAM Kabupaten Kutai Kartanegara Sehat
7 PDAM Kabupaten Kutai Timur Sehat
8 PDAM Kabupaten Kutai Barat Kurang Sehat
9 PDAM Kabupaten Berau Sehat
HASIL EVALUASI KINERJA BUMDPROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2019
Lampiran 7/1 - 1
No. Nama BLUD Predikat Kinerja
1 2 3
1 RSUD AM Parikesit Kabupaten Kutai Kartanegara Baik (AA)
2 RSUD Abdul Wahab Sjahranie Baik (A)
3 RSUD Ratu Aji Botung Kabupaten Penajam Paser Utara Sedang (BBB)
HASIL EVALUASI KINERJA BLUD
PROVINSI KALIMANTAN TIMURTAHUN 2019
Lampiran 8/1 - 1
No. Pemprov/kabupaten/kota Skor Maturitas Level Maturitas Keterangan1 2 3 4 5
1 Provinsi Kalimantan Timur 3.0602 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
2 Kota Samarinda 3.0375 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
3 Kota Balikpapan 3.0375 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
4 Kota Bontang 3.023 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
5 Kabupaten Kutai Kartanegara 3.000 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
6 Kabupaten Berau 3.0375 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
7 Kabupaten Penajam Paser Utara 3.0602 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
8 Kabupaten Paser 3.1125 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
9 Kabupaten Kutai Barat 3.0602 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
10 Kabupaten Kutai Timur 3.0602 Terdefinisi Hasil QA BPKP Pusat
11 Kabupaten Mahakam Ulu 2.1545 BerkembangHasil Reviu Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Timur
MATURITAS SPIP PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KALIMANTAN TIMURTAHUN 2019
Lampiran 9/1 - 1
No. Provinsi/kabupaten/kota Level Kapabilitas Keterangan
1 2 3 4
1 Provinsi Kalimantan Timur 3
Hasil QA Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019 (dalam proses reviu BPKP
Pusat)
2 Kab. Kutai Kartanegara 2 Plus *) Hasil Reviu BPKP Pusat
3 Kab. Kutai Timur 2 Plus *) Hasil Reviu BPKP Pusat
4 Kab. Kutai Barat 3 Hasil Reviu BPKP Pusat
5 Kab. Penajam Paser Utara 3 Hasil Reviu BPKP Pusat
6 Kota Samarinda 3 Hasil Reviu BPKP Pusat
7 Kota Balikpapan 3 Hasil Reviu BPKP Pusat
8 Kota Bontang 3 Hasil Reviu BPKP Pusat
9 Kab. Paser 3 Hasil Reviu BPKP Pusat
10 Kab. Berau 3 Hasil Reviu BPKP Pusat
11 Kab. Mahakam Ulu 2 Plus *) Hasil Reviu BPKP Pusat
Keterangan:*) Dalam laporan kinerja diakui sebagai level 3
KAPABILITAS APIP PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2019
DOKUMENTASI KEGIATAN TAHUN 2019
Kepala perwakilan, korwas dan
tim IPP Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Timur
mengadakan observasi fisik
dalam rangka penugasan reviu
atas pekerjaan Jembatan Pulau
Balang II di Kabupaten Penajam
Paser Utara, 8 November 2019
Kepala perwakilan menghadiri
peresmian tol Balikpapan-
Samarinda oleh Presiden Joko
Widodo, bertempat di kawasan
Samboja Kutai Kartanegara,
17 Desember 2019
Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur memperoleh
penghargaan Anugerah Web Award
Badan Publik se Kalimantan Timur
dalam kategori sebagai "Destinasi
Badan Pencegahan Korupsi", yang
diberikan Ketua Komisi Informasi
Publik Provinsi Kalimantan Timur, M
Khaidir dan diterima oleh Kabag TU,
Subroto, 7 November 2019