PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT LAPORAN KINERJA 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
LAPORAN
KINERJA
2016
LAPORAN KINERJA 2016
Nomor : LKIN-09/PW27/6/2017
Tanggal : 12 JANUARI 2017
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
ii
Kata Pengantar………………………………………….. i
Daftar Isi……………………………………………..…….. ii
Daftar Tabel………………………………………………. iii
Daftar Gaマbar………………………………………….. iv
Daftar Laマpiraミ………………………………………… v
Ringkasan Eksekutif………………………………….. vi
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang
Organisasi..…………………………………….. ヱ
B. Aspek Strategis
Orgaミisasi…………………………..………….. 5
C. Kegiatan dan Produk
Orgaミisasi………………………………………. ヶ
D. Struktur Orgaミisasi…………………………. Γ
E. Sistematika Penyajian…………………….. ヱヲ
A. Rencana Strategis 2015-
2019………………………………………………. ヱヵ
1. Pernyataan Visi…………………………. ヱヶ
2. Pernyataan Misi………………………… ヱヶ
3. Tujuan………………………………………. ヱΑ
4. Indikator Kiミerja Utaマa ふIKUぶ…… ヱΒ
5. Sasaran Program dan Sasaran
Kegiatan…………………………………… ヲヰ
B. Perjanjian Kinerja Tahun
ヲヰヱヶ……………………………………..………. ヲヱ
A. Keraミgka Peミgukuraミ Kiミerja………… ヲヴ
B. Capaian Kinerja
Orgaミisasi………………………………………. 27
C. Realisasi Keuangan Tahun
2016……………………………………………….. ヵΒ
D. Hasil Penilaian Mandiri Sistem AKIP
Tahuミ ヲヰヱヶ……………………………………. ヵΓ
Daftar Isi
I. Pendahuluan
II. Perencanaan Kinerja
III. Akuntabilitas Kinerja
Lampiran
IV. Penutup 60
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
iii
BAB III
BAB II
BAB IV
2.1 Program, Sasaran Program/Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Utama
2.2 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016
3.1 Capaian sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016
3.2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 1
3.3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 2
3.4 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 3
3.5 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 4
3.6 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 5
3.7 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 6
3.8 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 7
3.9 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 8
3.10 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 9
3.11 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 10
3.12 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 11
3.13 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 12
3.14 Realisasi penyerapan anggaran per 31 Desember 2016
3.15 Komponen Penilaian Mandiri Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
4.1 Capaian Sasaran Program
Daftar Tabel
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
iv
BAB I
BAB III
1.1 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2016
1.2 Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember 2016 1.3 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
Tahun 2016
3.1 Perbandingan Realisasi IKU 1 dengan Target Tahun 2019
3.2 Perbandingan Realisasi IKU 2 dengan Target Tahun 2019
3.3 Perbandingan Realisasi IKU 3 dengan Target Tahun 2019
3.4 Perbandingan Realisasi IKU 4 dengan Target Tahun 2019
3.5 Perbandingan Realisasi IKU 5 dengan Target Tahun 2019
3.6 Perbandingan Realisasi IKU 6 dengan Target Tahun 2019
3.7 Perbandingan Realisasi IKU 7 dengan Target Tahun 2019
3.8 Perbandingan Realisasi IKU 8 dengan Target Tahun 2019
3.9 Perbandingan Realisasi IKU 9 dengan Target Tahun 2019
3.10 Perbandingan Realisasi IKU 10 dengan Target Tahun 2019
3.11 Perbandingan Realisasi IKU 11 dengan Target Tahun 2019
Daftar Gambar
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
v
Lampiran 1 Capaian Kinerja Outcome Tahun 2016 Pewakilan BKPK Provinsi Papua Barat
Lampiran 2 Perbandingan Realisasi dan Capaian Outcome Tahun 2016 dengan Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
Lampiran 3 Capaian Kinerja Output Tahun 2016 Pewakilan BKPK Provinsi Papua Barat
Lampiran 4 Perbandingan Realisasi dan Capaian Output Tahun 2016 dengan Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
Lampiran 5 Anggaran dan Realisasi Program Kegiatan Tahun 2016
Lampiran 6.1 Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
Lampiran 6.2 Komponen Penilaian Mandiri LKj Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
Lampiran 6.3 Pengkategorian Nilai Hasil Evaluasi
Lampiran 7 Hasil Survey Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 2016
Lampiran 8 Level Maturitas SPIP Pemerintah Daerah se-Provinsi Papua Barat Tahun 2016
Lampiran 9 Kapabilitas APIP di Provinsi Papua Barat Tahun 2016
Lampiran 10 Daftar Judul Berita yang Dimuat di Halaman Utama Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016
Daftar Lampiran
vi
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
Ringkasan Eksekutif
erwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Provinsi Papua Barat telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun
2015-2019 yang tertuang dalam Keputusan Kepala Perwakilan BPKP
Provinsi Papua Barat Nomor LSTRA 65.1/PW27/6/2015 tanggal 8 Mei
2015 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran program dan kegiatan. Dilengkapi
dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta rencana pendanaan
dalam tahun 2015-2016 yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan
Perjanjian Kinerja (Perkin) dan Rencana Kinerja di tahun 2016.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat adalah “Auditor Internal Pemerintah
RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua Barat”. Sebagai Auditor
berkelas dunia, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat berperan membantu
Pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara/daerah,
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta membantu upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMN 2015-2019.
Untuk mewujudkan visinya, BPKP memiliki tiga misi, yaitu (1) Menyelenggarakan
Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan
Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat. (2) Membina
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah
Provinsi Papua Barat dan (3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat.
Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan 3 (tiga) tujuan strategis
yang akan dicapai dalam tahun 2015-2019, yaitu (1) Peningkatan Kualitas
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih
dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat (2) Peningkatan Efektivitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi
P
vii
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
Papua Barat dan (3) Mendorong Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat.
Untuk mencapai tujuan strategis di atas, dalam tahun 2016 Perwakilan BPKP
Provinsi Papua Barat telah merumuskan empat sasaran program. Perumusan
sasaran program diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
berupa outcome dan output serta penetapan IKU sebagai dasar pengukuran
capaian sasaran program.
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan salah
satu media yang menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 2016. LKj ini
juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kualitatif dan
kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.
Tahun 2016 adalah tahun kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
Tahun 2015-2019. Untuk itu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010, dilakukan pengukuran pencapaian sasaran program.
Pengukuran sasaran program didasarkan capaian indikator kinerja utama.
Hasil penilaian atas Pelaksanaan Kinerja Tahun 2016 bahwa dari dua belas IKU
sasaran program, sebanyak 11 IKU mencapai target dan 1 IKU belum tercapai
dengan ringkasan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel RE.1.
Tabel RE.1. Capaian Sasaran Program dan Indikator Kinerja Utama
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi %
Capaian
Sasaran Program 1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional.
% 45,00 60,79 135,09
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
% 45,00 45,45 101,00
3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum.
% 60,00 84,00 140,00
viii
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi
4 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2). % 100,00 100,00 100,00
5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3).
% 10,00 23,08 200,00
6 Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina.
% 33,33 0,00 -
7 Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina.
% 33,33 33,33 100,00
Sasaran Program 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
8 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3).
% 7,69 7,69 100,00
9 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2).
% 100,00 100,00 100,00
10 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2).
% 30,77 61,54 100,00
11 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1).
% 61,54 30,77 150,00
Sasaran Program 4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
12 Persepsi kepuasan layanan Kesestmaan (skala Likert 1-10).
Skala Likert 1-
10
7,00 7,61 108,71
Keberhasilan capaian sasaran program diukur dengan IKU yang menggambarkan
pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam memberikan nilai
tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja 4 (empat) Sasaran
Program dan 12 (dua belas) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang paling
mempengaruhi capaian Sasaran Program. Pengukuran kemudian dilanjutkan
dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang dari targetnya.
Capaian Sasaran Program dan IKU tersebut di atas, sebagai berikut:
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan Negara
Capaian sasaran program 1 ditunjukkan oleh tiga IKU dengan ringkasan
sebagai berikut:
a. Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional, tercapai 135,09% yaitu dari target 45%
terealisasi 60,79%;
ix
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi, tercapai 101% yaitu dari target
45% terealisasi 45,45%;
c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak
hukum, tercapai 140% yaitu dari target 60% terealisasi 84%.
2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Capaian sasaran program 2 ditunjukkan oleh empat IKU dengan ringkasan
sebagai berikut:
a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 100% yaitu dari
target 100% terealisasi 100%;
b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 200% yaitu
dari target 10% terealisasi 23,08%;
c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina, belum tercapai disebabkan BUMD tersebut mengalami
kerugian;
d. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina,
tercapai 100% yaitu dari target 33,33% terealisasi 33,33%.
3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
Capaian sasaran program 3 ditunjukkan oleh empat IKU dengan ringkasan
sebagai berikut:
a. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 100%
yaitu dari target 7,69% terealisasi 7,69%;
b. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 100% yaitu dari
target 100% terealisasi 100%;
c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2), tercapai 100%
dari target 30,77% terealisasi 61,54%;
d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1), tercapai 150%
dari target 61,54% terealisasi 30,77%.
4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan
BPKP
Capaian sasaran program 4 ditunjukkan oleh satu IKU dengan ringkasan
sebagai berikut:
x
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
a. Persepsi kepuasan layanan Kesesmaan (skala Likert 1-10), tercapai
108,71% dari target 7 terealisasi 7,61.
Hasil Penilaian Sistem AKIP yang dilakukan secara mandiri pada akhir Desember
2016 menunjukkan skor/nilai 98,03 yang masuk pada kategori “AA / Sangat
Memuaskan”. Rincian Lembar Kriteria Evaluasi AKIP Perwakilan BPKP Provinsi
Papua Barat berdasarkan komponen/sub komponen lihat lampiran 6.
Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
pada Tahun 2016 menggunakan dana DIPA sebesar Rp16.795.267.146,00 atau
99,23% dari anggaran sebesar Rp16.925.166.00,00 dan Dana Mitra Kerja sebesar
Rp3.746.436.730,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 17.301 OH/HP atau
100% dari rencana sebanyak 17.301 OH/HP.
Rencana aksi yang akan dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
dalam upaya memperbaiki kinerja sebagai berikut:
1. Melakukan penyempurnaan penyajian seluruh produk layanan bimbingan
teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP untuk seluruh Pemda di Provinsi
Papua Barat (khususnya untuk Pemda yang memiliki potensi peningkatan
kualitas akuntabilitas atas laporan kinerja di tahun 2017), Simda Desa
(Siskeudes) dan laporan keuangan berbasis akrual;
2. Dalam rangka pencapaian maturitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada
seluruh Pemda se-Provinsi Papua Barat akan dilakukan:
a) Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan serta workshop
penyelenggaraan SPIP bagi Pemerintah Daerah di Provinsi Papua Barat;
b) Meningkatkan intensitas Bimbingan Teknis penyelenggaraan SPIP dan
mendorong penyelenggaraan SPIP secara integral mulai dari perencanaan,
pelaksanaan (penilaian risiko, pembangunan infrastruktur dan internalisasi)
dan pengembangan berkelanjutan;
c) Melakukan pemantauan (monitoring) perkembangan peningkatan Maturitas
SPIP Pemerintah Daerah.
3. Lebih berperan dalam mendorong Direksi BUMD untuk memperbaiki kinerja
BUMD tersebut yang belum sehat pada tahun 2016 sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 1
PENDAHULUAN
aporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016,
disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi
di bidang pengawasan yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan
pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efektif serta tanggap
terhadap aspirasi rakyat dan dinamika perubahan lingkungan strategis.
Komitmen menyelenggarakan akuntabilitas kinerja yang baik diawali dengan
tersedianya perencanaan kinerja sebagai tahapan penting dalam melaksanakan
rencana strategis, yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi
dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Perencanaan kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Papua Barat Tahun 2016 disusun dengan memperhatikan penugasan dari
BPKP Pusat (KF1) dan perencanaan penugasan usulan perwakilan berdasarkan
kondisi lingkungan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat (KF3) yang
dituangkan dalam Perjanjian Kinerja.
A. TUGAS, FUNGSI, DAN WEWENANG ORGANISASI
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Selain itu, Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas
Sistem Pengendalian Intern dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
mengamanahkan BPKP untuk melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara, dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP.
L
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
2
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan unit kerja dari BPKP, yang
dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 103 tahun 2001 sebagaimana
telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2013
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen tentang Susunan Organisasi dan
Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dan berdasarkan Keputusan
Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001. Perwakilan
BPKP Provinsi Papua Barat merupakan unsur pelaksana BPKP Pusat di daerah
yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP.
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dibentuk berdasarkan Surat Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
B/1832/M.PAN-RB/8/2011 tanggal 5 Agustus 2011 tentang Pembentukan 8
(delapan) Perwakilan BPKP Baru dan Perka BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011
tanggal 15 Agustus 2011 Perubahan Ke-empat atas Keputusan Kepala BPKP
Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan
BPKP.
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan Perwakilan Tipe B, yang sesuai
dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2014 tanggal 23 September 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Provinsi Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Kalimantan
Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku Utara dan
Provinsi Papua Barat, mempunyai tugas dan fungsi:
1. Tugas Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat:
1) Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2) Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
3) Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan
atau atas Permintaan Kepala Daerah;
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
3
4) Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya;
5) Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menyelenggarakan;
1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;
2) Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;
3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan daerah atas permintaan
pemerintah daerah;
4) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara atas permintaan
pemerintah pusat;
5) Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat
strategis dan/atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;
6) Pengawasan terhadap kegiatan Kebendaharaan Umum Negara di wilayah
kerjanya;
7) Pemberian asistensi penyusunan RAPBD, Laporan Keuangan dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah;
8) Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan Negara/daerah,
BUMN/BUMD dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/
BUMN/BUMD;
9) Pengawasan terhadap BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku
kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan
pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
10) Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan
akuntabilitas kinerja pada BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya
terdapat kepentingan pemerintah dan BUMD atas permintaan pemangku
kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
4
11) Audit investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan
Keuangan Negara, BUMN, dan badan-badan lain yang di dalamnya
terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan
kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan audit dalam rangka
penghitungan kerugian Keuangan Negara serta pemberian keterangan ahli
kepada instansi penyidik;
12) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta
pengendalian mutu pengawasan;
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dijabat oleh Adi Gemawan / NIP
196508271986031001 dan sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat telah menjadi Perwakilan
Mandiri Tipe B dengan wilayah kerja meliputi sebagai berikut:
1. Provinsi Papua Barat
2. Kota Sorong
3. Kabupaten Manokwari
4. Kabupaten Sorong
5. Kabupaten Sorong Selatan
6. Kabupaten Raja Ampat
7. Kabupaten Maybrat
8. Kabupaten Teluk Wondama
9. Kabupaten Teluk Bintuni
10. Kabupaten Kaimana
11. Kabupaten Fakfak
12. Kabupaten Tambrauw
13. Kabupaten Manokwari Selatan
14. Kabupaten Pegunungan Arfak
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
5
B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Sebagai Instansi Pengawasan Intern Pemerintah Pusat di daerah, Perwakilan
BPKP Provinsi Papua Barat diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan manajemen pemerintahan dan pengelolaan keuangan di daerah,
khususnya dalam mengawal pemerintah daerah menuju sistem otonomi daerah
yang transparan, bertanggung jawab dan akuntabel.
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diharapkan mampu memberikan kontribusi
bagi terciptanya kebijakan pemerintah pusat yang berpihak kepada kepentingan
masyarakat banyak melalui evaluasi keberhasilan program-program yang ada di
daerah. Untuk memenuhi harapan tersebut di atas, diperlukan pengembangan
organisasi yang mengarah kepada profesionalisme.
Untuk itu, Perwakilan BPKP telah mempertimbangkan sebagai faktor strategi dalam
pengembangan organisasi yang profesional dengan melaksanakan kegiatan
sebagai berikut:
Menyusun Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yang
mengacu kepada Renstra BPKP tahun 2015 - 2019 dalam mengarahkan seluruh
potensi dan sumber daya yang dimiliki secara terarah;
Menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah
Daerah;
Menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepolisian Daerah Papua Barat
dan Kejaksaan Tinggi Papua;
Membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mendukung produk layanan yang
akan diberikan oleh Perwakilan BPKP kepada seluruh User atau Penerima
Layanan BPKP (Pemda dan Instansi Vertikal di daerah).
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
6
C. KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI
Kegiatan utama yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dibagi
dalam 3 kegiatan yaitu Preventif, Edukatif dan Represif dengan rincian, sebagai
berikut:
1. Preventif, meliputi:
1) Evaluasi Sistem Pengendalian Intern;
2) Reviu Proses Pengadaan Barang dan Jasa;
3) Sistem Informasi Manajemen Daerah;
4) Reviu Laporan Keuangan melalui Bimbingan Teknis;
5) Asistensi Good Governance pada Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal;
6) Asistensi Sistem Informasi Akuntansi Sektor BUMN/D;
7) Pengembangan Manajemen Risiko;
8) Pengembangan Fraud Control Plan;
9) Clearing House.
2. Edukatif, meliputi:
1) Jasa Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor;
2) Program Anti Korupsi;
3) Jasa Kediklatan Teknis Subtansi bagi Auditor;
4) Transfer Knowledge melalui Sinergi Pengawasan.
3. Represif, meliputi:
1) Audit Investigatif;
2) Bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara/Daerah;
3) Bantuan Keterangan Ahli.
Berdasarkan Peraturan Presiden 192 Tahun 2014 tentang BPKP dan Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian
Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam Rangka
Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP
Provinsi Papua Barat diarahkan untuk mengawasi akuntabilitas program strategis
pemerintah yang dikelompokkan ke dalam 4 (empat) fokus pengawasan, sebagai
berikut:
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
7
1) Pengawasan Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
2) Pengawasan Ruang Fiskal.
3) Pengamanan Aset Negara/Daerah.
4) Pengawasan Governance System.
Sedangkan Layanan Produk yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat,
yaitu:
1. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) meliputi:
1) Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Pemerintah Daerah antara lain
Sosialisasi, Bimtek Penyusunan Perkada Penyelenggaraan SPIP serta
Diagnostic Assessment, Monitoring Perbaikan dan Penyusunan RTP;
2) Pendampingan dan Asistensi SIMDA Keuangan, Barang Milik Daerah,
SIMDA Gaji, dan penyusunan LKPD;
3) Asistensi Evaluasi SAKIP;
4) Analisis dan Evaluasi Keselarasan Prioritas Pembangunan;
5) Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD;
6) Evaluasi Internal Control COSO;
7) Pendampingan/reviu pelaksanaan PBJ;
8) Pendampingan Inventarisasi BMD;
9) Pendampingan Reviu LKPD;
10) Evaluasi LPPD;
11) Bimtek Penyusunan PPJB BLUD;
12) Evaluasi Ketahanan Pangan pada BUMN.
2. Bidang Akuntan Negara, meliputi:
1) Audit Kinerja PDAM;
2) Penilaian Resiko dan RTP;
3) Asistensi Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi PDAM;
4) Asistensi Manajemen Aset;
5) Asistensi Penyusunan KPI;
6) Asistensi Penyusunan Persyaratan Administrasi BLUD;
7) Asistensi Penyusunan LK BLUD/BUMD;
8) Bimtek/Asistensi Penerapan GCG BUMD;
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
8
9) Sosialisasi dan Asistensi Manajemen Risiko;
10) Audit dengan Tujuan Tertentu.
3. Bidang Instansi Pemerintah Pusat (IPP), meliputi:
1) Audit Keuangan, Audit Kinerja, Audit Operasional, dan Audit Tujuan
Tertentu;
2) Evaluasi Kebijakan dan Program;
3) Sosialisasi SPIP;
4) Inventarisasi BMN;
5) Pendampingan Penyusunan/Reviu LK/K/L;
6) Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L antara lain Sosialisasi, Diagnostic
Assessment, Reviu SOP, Monitoring Perbaikan dan Penyusunan RTP K/L;
7) Bimtek dan Asistensi Manajemen Aset K/L;
8) Bimtek dan Asistensi Pengelolaan Keuangan K/L.
4. Bidang Investigasi, meliputi:
1) Audit Investigatif;
2) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara;
3) Pemberian Keterangan Ahli;
4) Audit / Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan;
5) Audit Eskalasi Harga;
6) Fraud Control Plan (FCP);
7) Kajian atas Hasil Program Keinvestigasian yang terkait dugaan TPK dan
PBJ;
8) Sosialisasi Program Anti Korupsi
5. Bidang P3A, antara lain meliputi:
1) Penyusunan Renstra, Renja, RKT dan PKP2T;
2) Penyusunan Laporan Bulanan Laporan Kinerja dan SIMHP;
3) Penyusunan Laporan atas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara;
4) Pembinaan APIP Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dan APIP Daerah;
5) Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor.
6. Bagian Tata Usaha yang terdiri dari 2 (dua) Sub Bagian, yaitu:
1) Sub Bagian Keuangan;
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
9
2) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi yang telah diamanatkan dalam
Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dipimpin
oleh Kepala Perwakilan yang membawahi Bagian, Sub Bagian dan Kelompok
Jabatan Fungsional dengan rincian, sebagai berikut:
1. Bagian Tata Usaha dengan 2 Sub Bagian, yaitu:
1) Subbagian Keuangan;
2) Subbagian Kepegawaian dan Umum.
2. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, meliputi:
1) Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Pengawasan Instansi Pengawasan
Pemerintah Pusat;
2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Keuangan
Daerah;
3) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntan Negara;
4) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Investigasi;
5) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Perencanaan, Pelaporan dan
Pembinaan APIP.
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
10
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2015 (TIPE B)
Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Papua
Barat memiliki Sumber Daya Manusia sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) orang
Pegawai per 31 Desember 2016 dan 75 (tujuh puluh lima) orang Pegawai per 31
Desember 2015.
Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, telah dipekerjakan
Tenaga Harian Lepas sebanyak 10 (sepuluh) orang yang menempati Sub Bagian
Kepegawaian dan Umum pada Bagian Tata Usaha.
Keseluruhan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat diklasifikasikan
berdasarkan jabatan dan golongan kepangkatan, sebagai berikut:
1. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2015 dan 2016
No. Jenjang Jabatan
Posisi per Mutasi 2016
Posisi per
31/12/2015 31/12/2016
(Orang) Tambah Kurang (Orang)
I. Struktural 4 - - 4
1. Eselon II 1 - - 1
2. Eselon III 1 - - 1
3. Eselon IV 2 1 1 2
Perwakilan
BPKP
Kelompok
Jabatan Fungsional
Subbagian
Keuangan
Subbagian
Kepegawaian dan
Umum
Bagian
Tata Usaha
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
11
II. Fungsional 71 25 27 69
A. Fungsional Auditor 62 25 26 61
1. Korwas 5 3 3 5
2. Auditor Madya 9 - 1 8
3. Auditor Muda 7 - 2 5
4. Auditor Pertama 16 20 - 36
5. Auditor Penyelia 2 - - 2
6. Auditor Pelaksana 3 1 1 3
7. Auditor Pelak. Lanjutan 1 1 - 2
8.Calon Auditor Pratama 19 - 19 -
9.Calon Auditor Pelaksana - - - -
B. Fungsional Tertentu Lainnya 4 - 1 3
1. Analis Kepegawaian Terampil - - - -
2. Arsiparis Penyelia 1 - - 1
3. Pranata Komputer Terampil - - - -
a. Pengelola BMN dan BP 1 - 1 -
b. Bendahara Pengeluaran 1 - - 1
c. Verifikator Keuangan 1 - - 1
III. Fungsional Umum 5 - - 5
1. Fungsional Umum 5 - - 5
Jumlah 75 25 27 73
Gambaran komposisi pegawai berdasarkan jabatan secara grafis dapat dilihat pada
Gambar 1.1, berikut ini:
Gambar 1.1
Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2016
4
61
3 50
10
20
30
40
50
60
70
Struktural PFA Fungsional
Tertentu Lainnnya
PFU
Pegawai
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
12
2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan Posisi Per 31 Desember 2015 dan 2016
No. Uraian
Posisi per Mutasi selama 2016
Posisi per
31/12/2015 31/12/2016
(Orang) Tambah Kurang (Orang)
1. Golongan IV 16 - - 16
2. Golongan III 55 - 5 50
3. Golongan II 4 3 - 7
4. Golongan I - - - -
Jumlah 75 3 5 73
Secara grafis, golongan pegawai per 31 Desember 2016 nampak seperti Gambar
1.2 berikut:
Gambar 1.2
Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember 2016
7
16
50
Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 melaporkan
capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat selama tahun 2016.
Capaian kinerja 2016 diukur dan dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016
sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Perjanjian Kinerja merupakan
penjabaran Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2019.
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
13
PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2016 memungkinkan
dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai
masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini,
sistematika penyajian Laporan Kinerja BPKP Tahun 2016 dapat diilustrasikan dalam
Gambar 1.3.
Gambar 1.3.
Sistematika Penyajian Laporan Kinerja BPKP Tahun 2016
Referensi Bab
PENDAHULUAN
PENUTUP
Sedangkan penyajian Bab per Bab Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi
Papua Barat tahun 2016, sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas mengenai Perwakilan
BPKP Provinsi Papua Barat.
Rencana Strategis 2015 -
2019
Perjanjian Kinerja 2016
AKUNTABILITAS KINERJA
BAB I
BAB IV
BAB III
BAB II
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
14
Bab II Perencanaan
dan Perjanjian
Kinerja
Menjelaskan Muatan Perencanaan Kinerja Perwakilan
BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016.
Bab III Akuntabilitas
Kinerja
Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Perwakilan
BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 dari sudut
akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan.
Bab IV Penutup Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan
Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
Tahun 2016 dan strategi peningkatan kinerja di masa
datang.
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 15
PERENCANAAN KINERJA
ugas dan fungsi Perwakilan BPKP sebagaimana yang tertuang di
dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014 menuntut
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menjadi suatu institusi yang
proaktif dan terpercaya dalam membangun good governance, yaitu suatu
institusi yang mendorong pembaruan bagi perbaikan manajemen pemerintah
mengingat pada masa kini tuntutan yang timbul dari masyarakat untuk
memberdayakan pengawasan sedemikian besar. Dengan demikian, diharapkan
dapat dikembangkan pengawasan yang lebih berorientasi pada kebutuhan/tuntutan
masyarakat serta memberikan saran dan asistensi bagi perbaikan manajemen
supaya dapat beroperasi secara lebih efisien, efektif, ekonomis dan memiliki daya
akuntabilitas. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi Perwakilan yang efisien
dan efektif serta sesuai kebijakan yang telah ditetapkan BPKP Pusat maka
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menyusun Perencanaan Strategis 2015-
2019.
A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019
Berdasarkan Rencana Strategis BPKP Tahun 2015-2019 Perwakilan BPKP
Provinsi Papua Barat telah menyusun Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua
Barat Tahun 2015-2019 sesuai Nomor LSTRA- 65-1/PW 27/6/2015 tanggal 8 Mei
2015. Lebih lanjut Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat diuraikan,
sebagai berikut:
T
PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
16
1. Pernyataan Visi
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru
sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP dan Peraturan Presiden Nomor 192
Tahun 2014 tentang BPKP menandakan bahwa BPKP memiliki mandat untuk
melakukan lingkup penugasan yang bersifat makro dan strategis, pembinaan
penyelenggaraan SPIP, penyedia laporan pengawasan yang berskala nasional ke
Presiden, dan pembinaan penyelenggaraan JFA. Konsekuensinya, BPKP dituntut
untuk dapat memberikan informasi yang memadai dan bernilai strategis bagi
Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi
atas permasalahan yang dihadapi pemerintahan. Kontribusi BPKP tersebut
dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan
akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat
diberikan BPKP kepada Stakeholdernya. Komitmen tersebut selanjutnya
dituangkan dalam pernyataan Visi BPKP sebagai berikut:
2. Pernyataan Misi
Misi merupakan penjabarkan lebih lanjut dari visi dan berisi pernyataan tentang
apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Misi BPKP merupakan
pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundang-
undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana
diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden
Nomor 9 Tahun 2014 serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.
VISI
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua Barat”
PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
17
Terwujudnya visi yang dikemukakan merupakan tantangan yang harus dihadapi
oleh segenap SDM BPKP baik di tingkat pusat maupun di tingkat perwakilan.
Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga) misi BPKP yang
menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana sehingga hal-hal yang
masih terlihat abstrak pada visi akan lebih nyata terlihat, sebagai berikut:
3. Tujuan
Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan dan
berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam
penetapan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, BPKP mengadopsi
konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan
dengan karakteristik organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor
privat/bisnis yang berorientasi profit, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
memodifikasi Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat bagi Stakeholder
dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat bagi Auditan/Pengguna
Jasa.
Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (Balanced Scorecard)
tersebut maka tujuan-tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak
MISI
1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang
Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat;
2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat; dan
3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua
Barat.
PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
18
Stakeholder utama dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan
dengan tujuan-tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal
dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam.
Tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat tercermin sebagai berikut:
4. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator kinerja utama BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada
perspektif manfaat bagi Stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP
dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP.
Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor
S-586/SU01/2/2016 tanggal 13 Desember 2016 tentang Petunjuk Penyusunan
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 dinyatakan untuk pengukuran Akuntabilitas
Kinerja, bagi Eselon II dilakukan pengukuran capaian Sasaran Program dan
Sasaran Kegiatan. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merumuskan 4
sasaran program dan 2 sasaran kegiatan dengan 12 Indikator Kinerja Utama
(IKU) pada tahun 2016. IKU tersebut dinilai signifikan (dominan) bagi Perwakilan
BPKP Provinsi Papua Barat. IKU merupakan indikator kerja yang berstrata
Outcome. IKU ini didukung oleh satu atau beberapa indikator kinerja Output atau
kegiatan yang merupakan alat ukur kegiatan yang ditujukan untuk mencapai
TUJUAN
1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di
Wilayah Provinsi Papua Barat;
2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi Papua
Barat; dan
3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat.
PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
19
Outcome tersebut. Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.1 Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Sasaran Program
1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
1 Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional
2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi
3 Persentase Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum
2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda atau Korporasi
4 Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
5 Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
6 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
7 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
8 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
9 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
10 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
11 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Sasaran Kegiatan
1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP
1.1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP
1.2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita
1.3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita
1.4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP
1.5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Sasaran Program
1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP
1 Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan (Skala Likert 1-10)
PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
20
SASARAN PROGRAM
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara;
2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Pemda/Korporasi di Wilayah Provinsi Papua Barat;
3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda di
Wilayah Provinsi Papua Barat;
4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis
dalam Pengawasan BPKP.
SASARAN KEGIATAN
1. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada
Perwakilan BPKP;
2. Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan
Sasaran Kegiatan
1 Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan
1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
5. Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan
Untuk pencapaian tujuan tersebut telah ditetapkan 4 (empat) sasaran program
dan 2 (dua) sasaran kegiatan pada tahun 2016, yaitu:
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebagai organisasi pendukung BPKP di
daerah melaksanakan sasaran program tersebut di tingkat kegiatan (activities)
dan penugasan (task). Kegiatan dan penugasan tersebut kemudian dituangkan
dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Nomor S-186/PW27/6/2016 tanggal 22
Januari 2016 dan Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Nomor S-
PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
21
2795/PW27/6/2016 tanggal 21 November 2016 serta Rencana Kinerja Tahun
2016 Nomor 114/PW27/6/2016 tanggal 14 April 2016.
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Untuk pencapaian sasaran program dan sasaran kegiatan sebagaimana
ditetapkan dalam Renstra dilakukan pengukuran Indikator Kinerja Utama dan
Indikator Kinerja
Kegiatan. Untuk pengukuran pencapaian sasaran program tersebut disusun
Perjanjian Kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan
kinerja/perjanjian kinerja antara Kepala BPKP dan Kepala Perwakilan BPKP
Provinsi Papua Barat dalam mewujudkan target kinerja tertentu,
dokumen perjanjian kinerja memuat pernyataan sasaran kegiatan dan
indikator kinerja beserta target kinerja dan anggaran. Target
kinerja tersebut menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota
organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis
sesuai Indikator Kinerja Utama/Indikator Kinerja yang bersifat Outcome dan
Output/Rekomendasi.
Pada Tahun 2016, Perjanjian Kinerja dan Renja Perwakilan BPKP Provinsi Papua
Barat disesuaikan dengan Renstra 2015-2019, tiap Sasaran Program memiliki
Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk indikator Outcome dan Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) untuk indikator Output/Rekomendasi. Penyajian perjanjian kinerja
dengan pendekatan sasaran program disertai IKU dan targetnya sebagaimana
diatur dalam Permenpan dan RB Nomor 29 Tahun 2010. Perjanjian Kinerja dan
Perencanaan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016
memuat 4 Sasaran Program, 2 Sasaran Kegiatan yang digunakan untuk
mengukur tercapainya Tujuan Organisasi, lihat pada Tabel 2.2.
PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
22
Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016
No
Sasaran Program/ IKU/ IKK
Satuan
Target
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Outcome: 1.1. Persentase Perbaikan Tata Kelola
Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan
% 45
1.2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola Manajemen Risiko dan pengendalian Intern Pengelola Korporasi
% 45
1.3. Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum
% 60
Output 1.1.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 23
1.1.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita
Rekomendasi 19
1.1.3. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 1
1.2.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 3
1.2.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita
Rekomendasi 2
1.2.3. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 10 1.3.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 21 1.3.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP
Nawacita Rekomendasi 1
2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Outcome: 2.1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100
2.2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 10
2.3. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang dibina
% 33.33
2.4. Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang dibina
% 33.33
Output 2.1.1. Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
(Level 2) Rekomendasi 10
2.2.1. Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Rekomendasi 30
2.3.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 4
2.4.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita
Rekomendasi 2
PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
23
No
Sasaran Program/ IKU/ IKK
Satuan
Target
3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Outcome: 3.1. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 3) % 7,69
3.2. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 100
3.3. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 30,77
3.4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 61,54
Output 3.1.1. Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota Rekomendasi 1
3.2.1. Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Rekomendasi 1
3.3.1 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Rekomendasi 1
3.4.1 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Rekomendasi 1
4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP
Outcome: 4.1. Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan
(Skala Likert 1-10) Skala 7
Output
4.1.1. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80
4.1.2. Jumlah sarana prasarana Unit 0
BAB III
AKUNTABILITAS
KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 24
AKUNTABILITAS
KINERJA
A. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran capaian kinerja tahun 2016 merupakan bagian dari penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat.
Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang direalisasikan tahun 2016 dan
membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam Dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2016. Tahun 2016 adalah tahun kedua Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2019. Untuk itu sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dilakukan pengukuran kinerja sasaran
strategis/program. Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP
Nomor S-583/SU01/2/2016 tanggal 13 Desember 2016 tentang Format dan
Substansi Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 dinyatakan untuk pengukuran
Akuntabilitas Kinerja, bagi Eselon II dilakukan pengukuran capaian Sasaran
Program dan Sasaran Kegiatan.
IKU merupakan indikator kerja yang berstrata Outcome. IKU ini didukung oleh
satu atau beberapa indikator kinerja Output atau kegiatan yang merupakan alat
ukur kegiatan yang ditujukan untuk mencapai Outcome tersebut.
Pengukuran capaian kinerja sasaran program meliputi identifikasi atas realisasi
IKU dengan membandingkan realisasi dengan targetnya. Analisis lebih mendalam
dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengetahui
faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun-
tahun selanjutnya (performance improvement).
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 25
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target
kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja BPKP Tahun 2016.
Pengukuran Kinerja sesuai dengan perumusan dalam rencana kinerja tahun 2016
sebagai berikut:
1. Sasaran Program 1: Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan negara.
1.1. Indikator 1: Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian
Intern Pengelolaan Program Nasional. Indikator 1 terdiri dari 3 (tiga)
bidang, yakni:
1.1.1. Bidang Perekonomian dan Kemaritiman.
Jumlah Tindak Lanjut HPJumlah Rekomendasi Strategis HP x などど%
1.1.2. Bidang Polhukam dan PMK.
Jumlah Tindak Lanjut HPJumlah Rekomendasi Strategis HP x などど%
1.1.3. Bidang Keuangan Daerah.
Jumlah Pemda LKPD Opini WTP Jumlah Pemda di Papua Barat xなどど%
Hasil perhitungan Indikator 1 diperoleh dari hasil rata-rata ketiga bidang
diatas yaitu: % Bid. Perekonomian + % Bid. Polhukam PMK + % Bid Keu Daerah ぬ x などど%
1.2. Indikator 2: Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi,
dengan formula sebagai berikut:
Jumlah Tindak Lanjut HP Jumlah Rekomendasi Strategis HP x などど%
1.3. Indikator 3: Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada
aparat penegak hukum. Jumlah Laporan yang Diserahkan ke APHJumlah Penugasan AI/PKKN/PKA/Tugas Lain xなどど%
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 26
2. Sasaran Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada
Pemerintah Daerah.
2.1. Indikator 1: Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2). Hanya
terdapat 1 (satu) Pemerintah Provinsi. Jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi 岫Level に岻 Jumlah Pemerintah Provinsi 岫Level に岻 xなどど%
2.2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), dengan formula
sebagai berikut: Jumlah Pemda Kabupaten/Kota yang Telah Level ぬJumlah Pemda Kabupaten/Kota xなどど%
2.3. Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina, dengan formula sebagai berikut:
Jumlah BUMD yang Berpredikat BaikJumlah BUMD yang Dibina xなどど%
2.4. Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BLUD
yang dibina, dengan formula sebagai berikut:
Jumlah BLUD yang Berpredikat BaikJumlah BLUD yang Dibina などど%
3. Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah.
3.2. Indikator 2: Kapabilitas Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3), dengan
formula sebagai berikut: Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠岫詣�懸�健 ぬ岻Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠 xなどど%
3.3. Indikator 3: Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 2) dengan
formula sebagai berikut: Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ �堅剣懸�券嫌�岫詣�懸�健 に岻Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ �堅剣懸�券嫌� xなどど%
3.4. Indikator 4: Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
dengan formula sebagai berikut: Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠岫詣�懸�健 に岻Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠 xなどど%
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 27
3.6. Indikator 6: Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 1),
dengan formula sebagai berikut:
Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠岫詣�懸�健 な岻Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠 xなどど%
Rumus umum yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target
indikator kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Maximize
Realisasi x 100% Rencana
b. Minimize
(Rencana – (Realisasi – Rencana)) x 100% Rencana
Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan dan Pengawasan BPKP Nomor S-
586/SU01/2/2016 tanggal 13 Desember 2016 dinyatakan Capaian Output yang
dilaporkan ke dalam LKj dibatasi maksimal 200,00%.
Khusus untuk pengukuran pencapaian kinerja peningkatan kapabilitas APIP,
berdasarkan Surat Kepala Biro Perencanaan Nomor S-586/SU01/2/2016 tanggal
13 Desember 2016 diatas dan S-609/SU01/2/2016 tanggal 27 Desember 2016,
untuk pengukuran peningkatan kapabilitas APIP Level 2 dan 3 menggunakan
pengukuran Maximize dan untuk pengukuran peningkatan kapabilitas APIP Level
1 menggunakan rumus Minimize. Dalam Surat Biro Perencanaan terakhir
tersebut, disebutkan capaian maksimal peningkatan kapabilitas APIP Level 2
sebesar 100%.
B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 merupakan
akuntabilitas kinerja tahun kedua dalam periode Renstra 2015-2019. Dalam
Renstra periode 2015-2019, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menetapkan
3 (tiga) tujuan, yang kemudian dijabarkan dalam sasaran program.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, realisasi pencapaian sasaran program
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016, sebagai berikut:
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 28
Tabel 3.1 Capaian Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016
No SASARAN PROGRAM
IKU SATU
AN TARGET
REAL
% CAPAIAN
1
Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan Negara
1
Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional.
%
45 60,79 135,09
2
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
%
45 45,45 101
3
Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum.
%
60 84 140
2
Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi.
4 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2).
%
100 100 100
5
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3).
%
10 23,08 200
6
Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina.
%
33,33 0,00 0,00
7 Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina.
%
33,33 33,33 100
3
Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda.
8
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3).
%
7,69 7,69 100
9 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2).
%
100 100 100
10
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2).
%
30,77 61,54 100
11
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1).
%
61,54 30,77 150
4
Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam
12 Persepsi kepuasan layanan Kesesmaan (skala Likert 1-10).
Skala Likert 1-10
7 7,61 108,71
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 29
pengawasan BPKP.
Analisis capaian kinerja pada Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebagai
Unit Eselon II dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran program dan sasaran
kegiatan. Dalam menyimpulkan keberhasilan atau ketidakberhasilan sasaran
program dilakukan dengan mengukur indikator sasaran program.
Analisis terhadap 4 (empat) sasaran program yang ditetapkan oleh BPKP Provinsi
Papua Barat sebagai sasaran program di tahun kedua tahun Renstra, disajikan
sebagai berikut:
Sasaran Program 1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara
Pencapaian sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan Negara” diukur dengan menggunakan tiga Indikator
Kinerja Utama (IKU), yaitu:
Indikator Kinerja Utama 1
Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional
IKU kesatu adalah “Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian
intern pengelolaan program nasional” dengan target outcome tahun 2016 sebesar
45%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase tindak lanjut terhadap
rekomendasi yang telah disampaikan dalam Laporan Hasil Pengawasan.
IKU Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Program Nasional tahun 2016 tercapai 135,09% yaitu dari target
rata-rata sebesar 45% dapat terealisasi rata-rata sebesar 60,79%. Rincian rata-
rata realisasi sebesar 60,79% tersebut sebagai berikut:
1) Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, dari 94 Rekomendasi Hasil
Pengawasan telah ditindaklanjuti sebesar 58 rekomendasi atau 61,70%.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 30
2) Bidang Polhukam PMK, dari 67 Rekomendasi Hasil Pengawasan telah
ditindaklanjuti sampai dengan Triwulan IV sebesar 33 rekomendasi atau
49,25%.
3) Bidang Keuangan Daerah, dari 14 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
sebanyak 10 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah telah memperoleh Opini
WTP dari BPK atau 71,43%.
Hal ini menunjukkan keberhasilan sasaran program ini ditandai hasil pengawasan
yang telah ditindaklanjuti auditor pada Bidang Perekonomian dan Kemaritiman,
Bidang Polhukam PMK dan perbaikan tata kelola Bidang Keuangan Daerah.
Rencana aksi untuk mencapai hasil yang lebih optimal pada tahun 2017 adalah:
1. Melanjutkan perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern,
pengelolaan program nasional, melalui:
1. Upaya terus menerus melakukan penyempurnaan penyajian seluruh
produk layanan bimbingan teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP
untuk seluruh Pemda di Provinsi Papua Barat (khususnya untuk Pemda
yang memiliki potensi peningkatan kualitas akuntabilitas atas laporan
kinerja di tahun 2017) dengan melakukan Asistensi Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah, Bimtek Reviu LKPD Berbasis Akrual, Bimtek
Reviu RKA Pemda, Analisis Kinerja Keuangan Pemda / Kompilasi LKPD.
b. Mengawal pengelolaan keuangan desa melalui kegiatan asistensi
penyusunan APBDesa, Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Desa
dengan menggunakan Aplikasi SISKEUDES.
c. Mendorong perbaikan penyajian Laporan Keuangan atas 4 Pemerintah
Daerah yang belum memperoleh opini WTP dan mempertahankan 10
Pemerintah Daerah agar tetap memperoleh opini WTP.
2. Mengintensifkan pemantauan tindak lanjut rekomendasi atas perbaikan tata
kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern.
IKU “Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional” tersebut didukung oleh 3 Indikator Kinerja
Kegiatan/Output sebagaimana pada Tabel 3.2.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 31
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 1
No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi %
1 Rekomendasi Pengawasan
Perwakilan BPKP Rekomendasi 23 87 200
2 Rekomendasi Pengawasan
Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 19 72 200
3 Rekomendasi Perbaikan
Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 1 2 200
Jumlah 43 161 200
1) Capaian indikator output rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP
sebesar 87 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 23 rekomendasi.
Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam
fokus Pengawasan Pembangunan Nasional berupa:
- Pendampingan penyusunan laporan keuangan Satker Kementerian
Pekerjaan Umum, Satker Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dan Satker Bawaslu;
- Bimtek dan/atau Pendampingan Akuntabilitas Pelaporan Keuangan dan
Kinerja pada Satker;
- Pendampingan Pengelolaan Dana Siap Pakai (DSP);
- Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Prioritas Pantauan Kantor Staf
Presiden (KSP);
- Audit atas Laporan Keuangan PNPM Mandiri Perkotaan Loan 8213;
- Audit atas Laporan Keuangan Third Water Supply and Sanitation for Low
Income Communities Project (WSLIC-3)/ PAMSIMAS, (Loan ID 8259);
- Monev KSP Perhubungan;
- Pengawasan program di BKKBN;
- Monev Program dan Kegiatan Proritas Nasional;
- Audit Operasional Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
pada Kementerian Pekerjaan Umum – Perumahan Rakyat;
- Evaluasi Penyerapan Anggaran pada Satker.
2) Capaian indikator output Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP
Nawacita sebesar 72 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 19
rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang
disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional berupa:
Evaluasi Lintas Sektor Pariwisata;
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 32
45 4555 60
70
4560,79
0
20
40
60
80
100
120
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
Realisasi (%)
Target (%)
Audit TP Guru PNS dan atau Non PNS
Pada Kementerian Agama;
Audit Kinerja Program JKN;
Pengawasan Program Ketahanan
Pangan;
Evaluasi atas Aksesibilitas Masyarakat
Berpenghasilan Rendah terhadap
kegiatan Ekonomi Produktif;
Evaluasi Aksesibilitas Pendidikan pada
Kemendikbud;
Audit Operasional Pembangunan Desa Mandiri/Desa Tertinggal.
3) Capaian indikator output Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP
sebesar 2 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 1 rekomendasi.
Keberhasilan ini diperoleh melalui kegiatan pengawasan berupa:
Evaluasi Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (BPM-PTSP);
Sosialisasi Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
dan Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua Barat Tahun 2016.
Perbandingan realisasi IKU 1 dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-
2019 disajikan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Perbandingan Realisasi IKU 1 dengan Target Tahun 2019
45 45 55 60 70 Target (%)
45 60,79 - - - Realisasi (%)
100 135,09 - - - Capaian (%)
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 33
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi IKU
tahun 2016 sebesar 60,79% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai
target IKU Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional 70%.
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp1.060.150.931,00 atau 96% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp1.148.289.909,00 dan Dana Mitra Kerja
sebesar Rp987.884.730,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 3.994 OH/HP
atau 105,33% dari rencana sebanyak 3.792 OH/HP.
Dibandingkan capaian tahun 2015, sebagaimana terlihat pada gambar 3.1 terjadi
peningkatan persentase capaian tahun 2016 sebesar 35,09% dibandingkan
capaian IKU 1 pada tahun 2015, yaitu persentase capaian tahun 2015 sebesar
100% sedangkan capaian IKU 1 pada tahun 2016 sebesar 135,09%.
Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 2016 terjadi peningkatan 75,37%
yaitu persentase penggunaan dana tahun 2016 sebesar 96% dari anggaran DIPA
Tahun 2016 dan 54,74% pada tahun 2015. Dana mitra kerja terjadi peningkatan
sebesar Rp805.136.730,00 dari dana mitra tahun 2015 sebesar
Rp182.748.000,00 dengan peningkatan persentase hari produktif 1,03%
dibandingkan hari produktif tahun 2015 sebesar 104,26%.
Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 2016 yang lebih baik
dibandingkan tahun 2015 yang diikuti peningkatan penggunaan Dana DIPA dan
Dana Mitra serta tambahan hari produktif pegawai yang disebabkan adanya
perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan
program nasional tahun 2016.
Indikator Kinerja Utama 2
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko
dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi
IKU kedua adalah “Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen
risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi” dengan target outcome
tahun 2016 sebesar 45%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase tindak
lanjut terhadap rekomendasi yang telah disampaikan dalam Laporan Hasil
Pengawasan.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 34
IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi tercapai 101% yaitu dari target
sebesar 45% dapat terealisasi sebesar 45,45% yakni dari 66 rekomendasi hasil
pengawasan telah ditindaklanjuti sebanyak 30 rekomendasi. Hal ini menunjukkan
keberhasilan sasaran program ini ditandai tindak lanjut atas hasil pengawasan
bidang korporasi.
IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi” didukung oleh 3 Indikator Kinerja
Kegiatan/Output sebagaimana pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 2
No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi %
1 Rekomendasi Pengawasan
Perwakilan BPKP Rekomendasi 3 13 200
2 Rekomendasi Pengawasan Regional
Bidang Otonomi Daerah Nawacita Rekomendasi 2 3 150
3 Rekomendasi Perbaikan
Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 10 15 150
Jumlah 15 31 200
1) Capaian indikator output rekomendasi pengawasan perwakilan BPKP
sebesar 13 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 3 rekomendasi.
Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam
fokus Pengawasan Pembangunan Nasional dalam meningkatkan
Governance System, berupa:
Evaluasi Internal Control BUMD (PDAM);
Assessment GCG PDAM;
Pemeriksaan Inventarisasi/Clearence Aset Perum Bulog.
2) Capaian indikator output Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang
Otonomi Daerah Nawacita sebesar 3 rekomendasi atau 150% dari target
sebesar 2 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang
disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional dalam
meningkatkan Nawa Cita berupa:
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 35
40 4560
80
100
4045,45
0
20
40
60
80
100
120
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
Realisasi (%)
Target (%)
Evaluasi Program Tol Laut pada
pemerintah Kabupaten Sorong;
Evaluasi Program Tol Laut pada
Pemerintah Provinsi Papua Barat;
Monitoring Pembangunan Rel Kereta
Api Rute Sorong-Manokwari.
3) Capaian indikator output Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP
sebesar 15 rekomendasi atau 150% dari target sebesar 10 rekomendasi.
Keberhasilan ini disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan
Nasional dalam meningkatkan Governance System, melalui:
Asistensi/Bimbingan Teknis SPM dan RSB BLUD;
Evaluasi SKAI BPD/BPR;
Asistensi/Bimbingan Teknis Manajemen Aset PDAM;
Asistensi/Bimbingan Teknis Pola Tata Kelola (PTK) BLUD;
Current Issues (Water Hibah);
Asistensi/Bimbingan Teknis Implementasi SIA BLUD;
Bimbingan Teknis GCG Perusahaan Daerah;
Asistensi/Bimbingan Teknis SIA dan Billing Sistem PDAM.
Perbandingan realisasi IKU 2 dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-
2019 disajikan dalam Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Perbandingan Realisasi IKU 2 dengan Target Tahun 2019
40 45 60 80 100 Target (%)
40 45,45 - - - Realisasi (%)
100 101 - - - Capaian (%)
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 36
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU
tahun 2016 sebesar 45,45% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai
target IKU Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko
dan pengendalian intern pengelolaan korporasi.
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp503.403.503,00 atau 120,93% dari
Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp407.642.614,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 1315 OH/HP atau 99,95% dari rencana sebanyak 1.316 OH/HP.
Dibandingkan capaian tahun 2015, sebagaimana terlihat pada gambar 3.2 diatas,
terjadi peningkatan persentase capaian tahun 2016 sebesar 1% dibandingkan
persentase capaian IKU 2 pada tahun 2015, yaitu persentase capaian tahun 2015
sebesar 100% sedangkan capaian IKU 2 pada tahun 2016 sebesar 101%.
Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 2016 terjadi peningkatan 46,72%
yaitu persentase penggunaan dana tahun 2016 sebesar 120,93% dari anggaran
DIPA Tahun 2016 dan 82,42% pada tahun 2015. Tidak ada dana mitra pada tahun
2016 sedangkan dana mitra tahun 2015 sebesar Rp147.589.000,00. Penggunaan
hari produktif tahun 2015 sebanyak 200,15%.
Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 2016 yang lebih baik
dibandingkan tahun 2015 diikuti peningkatan penggunaan Dana DIPA (tanpa
Dana Mitra) yang disebabkan oleh perbaikan tindak lanjut rekomendasi tata
kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi.
Indikator Kinerja Utama 3
Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak
Hukum
IKU ketiga adalah “Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada
aparatpenegak hukum” dengan target outcome tahun 2016 sebesar 60%. Kinerja
diukur dengan menghitung persentase jumlah Laporan yang diserahkan ke Aparat
Penegak Hukum terhadap jumlah Laporan AI/PKKN/PKA/Tujuan Lain.
IKU Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak
Hukum telah tercapai 140% yaitu dari target sebesar 60% dapat terealisasi
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 37
sebesar 84%. Realisasi 84% diperoleh dari 25 penugasan AI/PKKN/PKA/Tujuan
Lain telah diserahkan laporan ke Aparat Penegak Hukum sebanyak 21 laporan.
Hal ini menunjukkan keberhasilan sasaran program ini ditandai penyerahan
laporan AI/PKKN/PKA/Tujuan Lain ke Aparat Penegak Hukum.
IKU “Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak
hukum” didukung oleh 2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 3
No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi %
1 Rekomendasi Pengawasan
Perwakilan BPKP Rekomendasi 21 24 114,29
2 Rekomendasi Pengawasan
Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 1 1 100
Jumlah 22 25 113,64
1) Capaian indikator output rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP
sebesar 24 rekomendasi atau 1% dari target sebesar 21 rekomendasi.
Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam
fokus Pengamanan Aset melalui kegiatan, sebagai berikut:
Pemberian Keterangan Ahli;
Sosialisasi Program Anti Korupsi;
Audit Investigatif pada
BUMN/BUMD;
Audit dalam Rangka Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara pada
K/L/IPP/IPD;
Fraud Control Plan;
Evaluasi Hambatan Kelancaran
Pembangunan.
2) Capaian indikator output Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan
Daerah Bidang Keuangan Daerah sebesar 1 rekomendasi atau 100% dari
target sebesar 1 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui
rekomendasi yang disampaikan dalam Fokus Pengawasan Pembangunan
Nasional (Nawa Cita) melalui kegiatan Kajian Hasil Pengawasan Bansos.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 38
Perbandingan realisasi IKU 3 dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-
2019 disajikan dalam Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Perbandingan Realisasi IKU 3 dengan Target Tahun 2019
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 80%, maka realisasi IKU
tahun 2016 mencapai 105%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja telah menuju
pencapaian target tahun 2019.
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp768.099.148,00 atau 126% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp 758.942.193,00 dan Dana Mitra Kerja
sebesar Rp7.780.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 1.393 OH/HP
atau 91,52% dari rencana sebanyak 1.522 OH/HP.
Dibandingkan dengan capaian tahun 2015, sebagaimana terlihat pada gambar
3.3 di atas, terjadi peningkatan persentase capaian tahun 2016 sebesar 40%
dibandingkan persentase capaian tahun 2015, yaitu persentase capaian tahun
2015 sebesar 100% sedangkan capaian IKU 3 ini pada tahun 2016 sebesar 140%.
Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 2016 terjadi peningkatan
156,20% yaitu persentase penggunaan dana tahun 2016 sebesar 126% dari
anggaran DIPA Tahun 2016 dan 49,18% pada tahun 2015. Untuk dana mitra
tahun 2016 dan 2015 sebesar nihil dengan peningkatan hari produktif 14,09%
yaitu persentase penggunaan hari produktif tahun 2016 sebesar 91,52%
dibandingkan persentase penggunaan hari produktif tahun 2015 sebesar 80,22%.
50 60 70 75 80 Target (%)
50 84 - - - Realisasi (%)
100 140 - - - Capaian (%)
5060
70 75 80
50
84
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
Realisasi (%)
Target (%)
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 39
Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 2016 yang lebih baik
dibandingkan tahun 2015 diikuti peningkatan penggunaan Dana DIPA (tanpa
Dana Mitra) serta tambahan hari produktif yang disebabkan oleh peningkatan
penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum.
Sasaran Program 2
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah
Daerah/Korporasi
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada
Pemerintah Daerah/Korporasi” diukur dengan menggunakan empat Indikator
Kinerja Utama (IKU), yaitu:
Indikator Kinerja Utama 4
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
IKU keempat adalah “Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 2)”
dengan target outcome tahun 2016 sebesar 100%. Kinerja diukur dengan
menghitung persentase jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
terhadap jumlah Pemerintah Provinsi (Level 2).
IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) telah tercapai 100% sesuai
yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan maturitas SPIP
pada Pemerintah Provinsi Papua Barat pada Level 2 yang dilakukan melalui
asistensi penyusunan desain SPIP, monitoring dan penilaian RTP SPIP. Indikator
Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 4
Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi %
Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Rekomendasi 10 26 200
Capaian indikator output rekomendasi persentase maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 2) sebesar 26 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 10
rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan
dalam fokus Governance System melalui kegiatan, sebagai berikut:
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 40
100 100
4565
100
100 100
0
50
100
150
200
250
2 0 1 5 ( L E V E L 1 ) 2 0 1 6 ( L E V E L 2 ) 2 0 1 7 ( L E V E L 3 ) 2 0 1 8 ( L E V E L 3 ) 2 0 1 9 ( L E V E L 3 )
Realisasi (%)
Target (%)
Survei penataan sistem dan prosedur
pengadaan barang/jasa di tingkat Pemda;
Bimtek Penilaian Risiko SPIP;
Sosialisasi dan Asistensi Penyusunan Disain
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP).
Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019
disajikan dalam Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun 2019
100 100 45 65 100 Target (%)
100 100 - - - Realisasi (%)
100 100 - - - Capaian (%)
IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) telah tercapai, tetapi jika
dibandingkan dengan target tahun 2019 yaitu Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
(Level 3) sebesar 100%, maka memerlukan upaya keras dan terukur guna
mencapai target Level 3 pada Pemerintah Provinsi.
Upaya tersebut dilakukan melalui:
1. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan latihan serta workshop
penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Provinsi Papua Barat;
2. Meningkatkan intensitas bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP dan
mendorong penyelenggaraan SPIP secara integral dan perencanaan,
pelaksanaan (penilaian risiko, pembangunan infrastruktur dan internalisasi)
dan pengembangan berkelanjutan;
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 41
3. Melakukan pemantauan perkembangan peningkatan maturitas SPIP
Pemerintah Provinsi.
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp339.620.132,00 atau 103% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp320.441.686,00 dan Dana Mitra Kerja
sebesar Rp406.320.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 1.831 OH/HP
atau 106,33% dari rencana sebanyak 1.722 OH/HP.
Dibandingkan dengan capaian tahun 2015, sebagaimana terlihat pada gambar
3.4 di atas, terjadi peningkatan capaian tahun 2016 dibandingkan capaian tahun
2015, yaitu Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi pada tahun 2016 naik menjadi
Level 2 dari tahun 2015 yang masih Level 1.
Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 2016 terjadi peningkatan
191,78% yaitu penggunaan dana tahun 2016 sebesar 103% dari anggaran DIPA
Tahun 2016 dan 35,30% pada tahun 2015. Dana mitra kerja tahun 2016 sebesar
Rp406.320.000,00, sedangkan tahun 2015 sebesar Rp16.020.000,00.
Persentase penggunaan hari produktif tahun 2015 sebesar 454%.
Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 2016 yang lebih baik
dibandingkan tahun 2015 yang diikuti peningkatan penggunaan Dana DIPA
dengan penurunan Dana Mitra dengan efisiensi hari kerja yang disebabkan
perbaikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pemerintah Provinsi Papua
Barat.
Indikator Kinerja Utama 5
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
IKU kelima adalah “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)”
dengan target outcome tahun 2016 sebesar 10%. Kinerja diukur dengan
menghitung persentase jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 3) terhadap Jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota.
IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sampai dengan
Triwulan IV telah tercapai 200% yaitu dari target sebesar 10% dapat terealisasi
sebesar 23,08% dari 13 Kabupaten/Kota. Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota yang telah mencapai Level 3 pada tahun 2016 adalah Kota
Sorong, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Teluk Bintuni.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 42
Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan maturitas SPIP pada Pemerintah
Kabupaten/Kota yang dilakukan melalui asistensi penyusunan dokumen RTP,
monitoring dan penilaian RTP SPIP. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang
mendukung adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 5
Persentase Maturitas SPIP
Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Rekomendasi 30 69 200,00
Satuan Target Realisasi%
Indikator Kinerja Output
Capaian indikator output rekomendasi Rekomendasi Persentase Maturitas
Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 69 rekomendasi atau 200% dari
target sebesar 30 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi
yang disampaikan dalam fokus Governance System melalui kegiatan sebagai
berikut kegiatan, sebagai berikut:
Asistensi Penyusunan Dokumen Rencana Tindak Pengendalian (RTP) SPIP;
Monitoring Tindak Lanjut Pelaksanaan RTP SPIP;
Penilaian Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
Bimtek Penyusunan LKj;
Sosialisasi Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 dan Koordinasi
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota/Kabupaten;
Bimbingan teknis penyusunan LKj dan Rencana Tindak Pengendalian (RTP)
LKj.
Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019
disajikan dalam Gambar 3.5.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 43
Gambar 3.5. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun 2019
5 10 30 50 100 Target (%)
0 23,08 - - - Realisasi (%)
0 200 - - - Capaian (%)
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 yaitu Maturitas SPIP
Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2016 sebesar
28,08% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai target Maturitas
SPIP Kabupaten/Kota (Level 3) 100%.
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp1.039.204.283,00 atau 94,64% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp1.105.919.327,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 4.813 OH/HP atau 101,50% dari rencana sebanyak 4.742 OH/HP.
Selain itu kegiatan ini juga didukung dengan dana mitra sebesar
Rp2.243.612.000,00.
Dibandingkan capaian tahun 2015, sebagaimana terlihat pada gambar 3.5 terjadi
peningkatan persentase capaian tahun 2016. Pada tahun 2015 Maturitas SPIP
Kabupaten/Kota (Level 3) belum tercapai. Sedangkan pada tahun 2016 Maturitas
SPIP Kabupaten/Kota (Level 3) tercapai sebesar 23,08%.
Sedangkan persentase penggunaan dana tahun 2016 sebesar 94,64% dari
anggaran DIPA Tahun 2016 dan 386,73% pada tahun 2015. Tahun 2016
menggunakan dana mitra sebesar Rp2.243.612.000,00, sedangkan untuk tahun
2015 menggunakan dana mitra sebesar Rp13.640.000,00. Persentase
penggunaan hari produktif tahun 2015 sebesar 370%.
Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 2016 yang lebih baik
dibandingkan tahun 2015 yang diikuti efisiensi penggunaan Dana DIPA dan Dana
5 10
30
50
100
23,08
0
20
40
60
80
100
120
2 0 1 5 ( L E V E L 3 ) 2 0 1 6 ( L E V E L 3 ) 2 0 1 7 ( L E V E L 3 ) 2 0 1 8 ( L E V E L 3 ) 2 0 1 9 ( L E V E L 3 )
Realisasi (%)
Target (%)
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 44
Mitra yang disebabkan perbaikan kerja melalui metode pemantauan dan penilaian
maturitas SPIP yang dilakukan dengan bersamaan dengan penugasan
pengawasan yang lain.
Indikator Kinerja Utama 6
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina
IKU keenam adalah “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dibina” dengan target outcome tahun 2016 sebesar 33,33%.
Kinerja diukur dengan persentase jumlah BUMD yang Berpredikat Baik terhadap
jumlah BUMD yang dibina.
Realisasi outcome sebesar 0% dengan capaian outcome sebesar 0%. Melalui
penilaian mandiri dari 3 (tiga) BUMD yang dibina, yaitu PDAM Kabupaten
Manokwari, PDAM Kabupaten Fakfak, dan Perusahaan Daerah Mbiah Pohi
menunjukkan tidak ada BUMD yang dapat dikategorikan Sehat “A”. Hal ini
disebabkan 1 (satu) BUMD yang ditargetkan kinerjanya minimal baik dari 3
Perusahaan Daerah yang dibina yaitu PD Mbiah Pohi mengalami kerugian pada
tahun 2016 akibat faktor eksternal (uncontrollable) yaitu sebagian aset dipalang
oleh warga, sedangkan PDAM Manokwari dan PDAM Fakfak juga mengalami
kerugian.
Capaian outcome yang belum dapat tercapai pada tahun 2016 ini menunjukkan
bahwa pendampingan manajemen dan evaluasi kinerja yang telah dilakukan oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat belum dapat mendorong kondisi kinerja
ketiga BUMD yang yang sehat disebabkan kurangnya dukungan dari Pemerintah
Daerah setempat dan masih rendahnya kompetensi pegawai BUMD serta
masalah pengamanan aset.
Upaya-upaya yang akan dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat untuk
meningkatkan kinerja BUMD yang dibina yaitu memberikan Atensi kepada
pemerintah daerah yang bersangkutan agar:
1. Mendorong Direksi BUMD segera menindaklanjuti hasil evaluasi Perwakilan
BPKP Provinsi Papua Barat;
2. Melakukan upaya nyata dalam memperbaiki operasional perusahaan;
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 45
3. Melakukan penanganan aset-aset yang bermasalah melalui penyelesaian
dengan pihak-pihak yang terkait.
Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah, sebagai berikut :
Tabel 3.7 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 6
No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi %
1 Rekomendasi Pengawasan
Perwakilan BPKP Rekomendasi 4 4 100
Jumlah 4 4 100
Capaian indikator output rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 4
rekomendasi atau 100% dari target sebesar 4 rekomendasi. Keberhasilan ini
diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam Fokus Pengawasan
Pembangunan Nasional (Nawa Cita) berupa Evaluasi Kinerja PDAM/Perusahaan
Daerah.
Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019
disajikan dalam Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun 2019
20 33,33 33,33 40 56 Target (%)
20 0 - - - Realisasi (%)
100 0 - - - Capaian (%)
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 56%, maka belum
terealisasi IKU tahun 2016 menjadi tantangan untuk berupaya lebih keras dan
terukur guna mencapai target BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dibina.
20
33,33 33,3340
5620
0
10
20
30
40
50
60
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
Realisasi (%)
Target (%)
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 46
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp72.323.700,00 atau 51,75% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp139.767.486,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 260 OH/HP atau 106,54% dari rencana sebanyak 271 OH/HP.
Dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 20%, persentase capaian tahun 2016
mengalami penurunan karena ketiga BUMD yang dibina mengalami kerugian
pada tahun 2016.
Persentase penggunaan dana tahun 2016 sebesar 51,75% dari anggaran DIPA
Tahun 2016 dan 100,71% pada tahun 2015. Persentase penggunaan hari
produktif tahun 2015 sebesar 170,89%.
Hal ini menunjukkan upaya-upaya tetap dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Papua Barat kepada BUMD/BLUD untuk mengatasi kerugian yang dialami.
Indikator Kinerja Utama 7
Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
IKU ketujuh adalah “Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD
yang dibina” dengan target outcome tahun 2016 sebesar 33,33%. Kinerja diukur
dengan persentase jumlah BLUD yang Berpredikat Baik terhadap jumlah BLUD
yang dibina.
IKU Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang dibina
sampai dengan Triwulan IV Tahun 2016 memperoleh capaian 100% yaitu 1 (satu)
BLUD atau 33,33% yang ditargetkan dari 3 BLUD memperoleh predikat baik,
dapat terealisasi 1 BLUD yang memperoleh predikat baik yakni RSUD Kabupaten
Sorong.
Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah, sebagai berikut :
Tabel 3.8 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 7
No Indikator Kinerja Output Satuan Target
Realisasi %
1 Rekomendasi Pengawasan
Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 2
2 100
Jumlah 2 2 100
Capaian indikator output Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita
sebesar 2 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 2 rekomendasi.
Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam Fokus
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 47
15
33,33
5060 62
15
33,33
0
10
20
30
40
50
60
70
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
Realisasi (%)
Target (%)
Pengawasan Pembangunan Nasional (Nawa Cita) berupa Evaluasi Kinerja
Rumah Sakit Daerah.
Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019
disajikan dalam Gambar 3.7.
Gambar 3.7. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun 2019
15 33,33 50 60 62 Target (%)
15 33,33 - - - Realisasi (%)
100 100 - - - Capaian (%)
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 62%, maka realisasi IKU
tahun 2016 sebesar 33,33% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai
target.
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp56.685.071,00 atau 113% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp50.325.786,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 104 OH/HP atau 76,79% dari rencana sebanyak 135 OH/HP.
Dibandingkan persentase capaian tahun 2015, sebagaimana terlihat pada
gambar 3.7 di atas, capaian tahun 2016 dan tahun 2015 telah mencapai capaian
optimal yaitu 100%.
Sedangkan untuk penggunaan dana tahun 2016 terjadi peningkatan 99,19% yaitu
penggunaan dana tahun 2016 sebesar 113% dari anggaran DIPA Tahun 2016
dan 56,73% pada tahun 2015. Tahun 2015 menggunakan hari produktif sebesar
79,06%.
Hal ini menunjukkan target kedua tahun telah tercapai dengan dukungan
bimtek/asistensi yang diberikan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yang
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 48
didukung oleh penggunaan Dana DIPA dan hari kerja produktif yang hampir
serupa.
Sasaran Program 3
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah” diukur dengan menggunakan empat Indikator Kinerja Utama
(IKU), yaitu:
Indikator Kinerja Utama 8
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
IKU kedelapan adalah “Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 3)” dengan target outcome tahun 2016 sebesar 7,69%. Kinerja diukur
dengan persentase jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) terhadap
jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota.
IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sampai dengan
Triwulan IV tercapai 100% yaitu dari target sebesar 7,69% atau sebesar 1
Inspektorat dapat terealisasi 1 inspektorat telah berada pada Level 3 dari 13
Inspektorat Kabupaten/Kota yakni Inspektorat Kabupaten Sorong.
Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan kapabilitas APIP dalam upaya
menuju level 3 seluruh Kabupaten/Kota di Papua Barat pada tahun 2019. Indikator
Kinerja Kegiatan/Output yang mendukung adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 8
Persentase Kapabilitas APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Rekomendasi 1 5 200,00
Satuan Target Realisasi%
Indikator Kinerja Output
Capaian indikator output Rekomendasi Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 5 rekomendasi atau 200% dari target sebesar
1 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang
disampaikan dalam fokus Governance System melalui kegiatan pada Inspektorat
Kabupaten/Kota, sebagai berikut:
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 49
07,69
50
71
100
0
7,69
0
20
40
60
80
100
120
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
Realisasi (%)
Target (%)
Validasi atas Penilaian Mandiri dan
Asistensi Perbaikan Mandiri Inspektorat;
Asistensi Perbaikan Mandiri (Self
Improvement) Inspektorat;
Pendampingan Penyusunan
DUPAK/PAK di Inspektorat;
Pendampingan PK APIP Menuju Level 3
dan SPIP pada Inspektorat.
Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019
disajikan dalam Gambar 3.8.
Gambar 3.8. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun 2019
0 7,69 50 71 100 Target (%)
0 7,69 - - - Realisasi (%)
0 100 - - - Capaian (%)
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp35.359.100,00 atau 99,28% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp35.615.333,00 dan Dana Mitra sebesar
Rp41.900.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 156 OH/HP atau 86,67%
dari rencana sebanyak 180 OH/HP.
Dibandingkan tahun 2015, sebagaimana terlihat pada gambar 3.8 di atas, terjadi
peningkatan capaian tahun 2016 dimana pada tahun 2016 terdapat 1 Inspektorat
Kabupaten/Kota yang berada pada Level 3 (7,69%) dibandingkan tahun 2015
belum ada Inspektorat yang mencapai Level 3 karena pada tahun 2015 belum
ada target Inspektorat Kabupaten/Kota (Level 3). Inspektorat Kabupaten Sorong
masih pada Level 2 dengan Perbaikan.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 50
Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 2016 yang lebih baik
dibandingkan tahun 2015. Capaian terwujud dengan penggunaan baik Dana DIPA
maupun Dana Mitra sehingga terdapat 1 APIP yang Level 3 di Provinsi Papua
Barat.
Indikator Kinerja Utama 9
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
IKU kesembilan adalah “Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level
2)” dengan target outcome tahun 2016 sebesar 100%. Kinerja diukur dengan
menghitung persentase jumlah APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) terhadap
jumlah APIP Pemerintah Provinsi.
IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) telah tercapai 100% sesuai
yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan kapabilitas APIP
dalam upaya menuju level 3 pada tahun 2019. Indikator Kinerja Kegiatan/Output
yang mendukung adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 9
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 2)
Rekomendasi 1 4 200,00
Satuan Target Realisasi%
Indikator Kinerja Output
Capaian indikator output Rekomendasi Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 2) sebesar 4 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 1
rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan
dalam fokus Governance System melalui kegiatan pada Inspektorat Provinsi,
sebagai berikut:
Asistensi atas Perbaikan dan Penilaian Mandiri (Self Assessment) Peningkatan
Kapabilitas;
Validasi atas Penilaian Mandiri (Self Assessment) Level 2 Inspektorat Provinsi
Papua Barat.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 51
100 100 100 100 100
100 100
0
50
100
150
200
250
2 0 1 5 ( L E V E L 1 ) 2 0 1 6 ( L E V E L 2 ) 2 0 1 7 ( L E V E L 3 ) 2 0 1 8 ( L E V E L 3 ) 2 0 1 9 ( L E V E L 3 )
Realisasi (%)
Target (%)
Launching Telaah Sejawat Wilayah Papua Barat
Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019
disajikan dalam Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun 2019
100 100 100 100 100 Target (%)
100 100 - - - Realisasi (%)
100 100 - - - Capaian (%)
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) tercapai 100%, tetapi jika
dibandingkan dengan target tahun 2019 yaitu Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 3) sebesar 100%, maka memerlukan upaya keras dan terukur
guna mencapai target tersebut.
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp42.286.603,00 atau 88,86% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp47.589.000,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 105 OH/HP atau 58,33% dari rencana sebanyak 180 OH/HP.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 52
Dibandingkan capaian tahun 2015, sebagaimana terlihat pada gambar 3.9 di atas,
terjadi peningkatan capaian tahun 2016 dimana Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi berada pada Level 2 sedangkan tahun 2015 masih berada pada Level 1.
Untuk tahun 2016 menggunakan dana sebesar 88,86% dari anggaran DIPA
Tahun 2016 dan 155,13% pada tahun 2015. Untuk tahun 2016 tidak
menggunakan dana mitra, sedangkan tahun 2015 menggunakan dana mitra
sebesar Rp13.640.000,00. Persentase penggunaan hari produktif tahun 2015
sebanyak 110,56%.
Hal ini menunjukkan peningkatan capaian (performance) kapabilitas Inspektorat
Provinsi Papua Barat dengan efisiensi penggunaan Dana DIPA dan dukungan
Dana Mitra.
Indikator Kinerja Utama 10
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
IKU kesepuluh adalah “Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 2)” dengan target outcome tahun 2016 sebesar 30,77%. Kinerja diukur
dengan persentase jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) terhadap
jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota.
IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) sampai dengan
Triwulan IV tercapai 100% yaitu dari target sebesar 30,77% atau 4 Inspektorat
Kabupaten/Kota dapat terealisasi sebanyak 61,54% atau 8 Inspektorat
Kabupaten/Kota. Kedelapan Inspektorat tersebut antara lain:
No Inspektorat Level APIP
1 Kab. Sorong Selatan 2
2 Kab. Raja Ampat 2
3 Kab. Kaimana 2
4 Kab. Manokwari 2
5 Kab. Teluk Wondama 2
6 Kab. Teluk Bintuni 2
7 Kab. Tambrauw 2
8 Kota Sorong 2 Perbaikan
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 53
Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan kapabilitas APIP dalam upaya
menuju Level 3 pada tahun 2019. Indikator Kinerja Kegiatan/Output yang
mendukung adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 10
Persentase Kapabilitas APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Rekomendasi 1 21 200,00
Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi%
Capaian indikator output Rekomendasi Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2) sebesar 21 rekomendasi atau 200% dari target sebesar
1 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang
disampaikan dalam fokus Governance System melalui kegiatan pada Inspektorat
Kabupaten/Kota, sebagai berikut:
Monitoring Tata Kelola APIP dan
Asistensi Penyusunan SOP;
Evaluasi Tata Kelola APIP dan
Pembinaan JFA;
Asistensi Implementasi SIMHP;
Monitoring, Asistensi Perbaikan
Mandiri Peningkatan Kapabilitas
dan Pembinaan JFA;
Pendampingan Peningkatan Kapabilitas APIP;
Validasi atas Penilaian Mandiri Level 2.
Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019
disajikan dalam Gambar 3.10.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 54
Gambar 3.10. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun 2019
7,69 30,77 100 100 100 Target (%)
7,69 61,54 - - - Realisasi (%)
100 100 - - - Capaian (%)
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU
tahun 2016 sebesar 61,54% memerlukan upaya keras dan terukur guna mencapai
target Kapabilitas APIP Pemeintah Kabupaten/Kota (Level 3) 100%.
Untuk pengukuran Kapabilitas APIP Level 2 menggunakan rumus maximize
dengan capaian maksimal sebesar 100% dengan capaian maksimal sebesar
200% sesuai surat Biro Perencanaan Pengawasan Nomor S-609/SU01/2/2016.
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp48.175.732,00 atau 135,27% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp35.615.333,00 dan Dana Mitra sebesar
Rp58.940.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 189 OH/HP atau 105%
dari rencana sebanyak 180 OH/HP.
Dibandingkan capaian tahun 2015, sebagaimana terlihat pada gambar 3.10 di
atas, terjadi peningkatan persentase capaian tahun 2016 sebesar 100%
dibandingkan capaian pada tahun 2015, yaitu persentase capaian tahun 2015
sebesar 100% sedangkan capaian pada tahun 2016 sebesar 200%. Namun
demikian dengan Surat Biro Perencanaan dan Pengawasan di atas, capaian pada
tahun 2016 dinyatakan sebesar 100%.
Sedangkan untuk penggunaan dana tahun 2016 terjadi peningkatan 35,27% yaitu
penggunaan dana tahun 2016 sebesar 135,27% dari anggaran DIPA Tahun 2016
dan 100% pada tahun 2015. Dana mitra kerja tahun 2016 sebesar
Rp58.940.000,00, sedangkan tahun 2015 nihil dengan peningkatan hari produktif
5% dibandingkan hari produktif tahun 2015 sebanyak 100%.
7,69
30,77
100 100 100
7,69
61,54
0
20
40
60
80
100
120
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
Realisasi (%)
Target (%)
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 55
Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 2016 lebih baik dibandingkan
tahun 2015 yang diikuti dengan peningkatan penggunaan Dana DIPA, Dana Mitra
dan hari produktif.
Indikator Kinerja Utama 11
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
IKU kesebelas adalah “Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 1)” dengan target outcome tahun 2016 sebesar 61,54%. Kinerja diukur
dengan persentase jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) terhadap
jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota.
Realisasi outcome sebesar 30,77% dengan capaian outcome sebesar 150%.
Sebanyak 4 (empat) Inspektorat Kabupaten/Kota yang masih berada pada Level
1 pada tahun 2016 yaitu Inspektorat Kabupaten Fakfak, Inspektorat Kabupaten
Manokwari Selatan, Inspektorat Kabupaten Maybrat, dan Inspektorat Kabupaten
Pegunungan Arfak. Realisasi capaian sebesar 150% dari target tahun 2016
sebesar 61,54% dengan menggunakan rumusan minimize sesuai Surat Kepala
Biro Renwas Nomor S-609/SU01/2/2016 tanggal 27 Desember 2016 dan S-
586/SU01/2/2016 tanggal 13 Desember 2016. Indikator Kinerja Kegiatan/Output
yang mendukung adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 11
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)
Rekomendasi 1 1 100,00
Satuan Target Realisasi%
Indikator Kinerja Output
Capaian indikator output rekomendasi Rekomendasi Persentase Kapabilitas APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) sebesar 1 rekomendasi atau 100% dari
target sebesar 1 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi
yang disampaikan dalam Fokus Governance System melalui kegiatan Monitoring
dan Asistensi Peningkatan Kapabilitas serta Pembinaan JFA.
Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019
disajikan dalam Gambar 3.11.
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 56
Gambar 3.11. Perbandingan Realisasi IKU dengan Target Tahun 2019
38 30,77 100 100 100 Target (%)
38 61,54 - - - Realisasi (%)
100 150 - - - Capaian (%)
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU
tahun 2016 sebesar 30,77% atau capaian sebesar 150% memerlukan upaya
keras dan terukur guna mencapai target kapabilitas APIP Level 3.
Untuk pengukuran Kapabilitas APIP Level 1 menggunakan rumus minimize
sesuai Surat dari Biro Perencanaan Pengawasan Nomor S-609/SU01/2/2016
tanggal 27 Desember 2016.
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp22.063.700,00 atau 61,95% dari
Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar Rp35.615.333,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 60 OH/HP atau 33,33% dari rencana sebanyak 180 OH/HP.
Dibandingkan capaian tahun 2015, sebagaimana terlihat pada gambar 3.1 terjadi
peningkatan persentase capaian tahun 2016 sebesar 50% dibandingkan capaian
pada tahun 2015, yaitu persentase capaian tahun 2015 sebesar 100% sedangkan
capaian pada tahun 2016 sebesar 150%.
Pada tahun 2016 menggunakan dana sebesar 61,95% dari DIPA tahun 2016
dibandingkan tahun 2105 sebesar 942,08%. Untuk tahun 2016 tidak
menggunakan dana mitra, sedangkan tahun 2015 menggunakan dana mitra
sebesar Rp34.300.000,00. Persentase penggunaan hari produktif tahun 2015
sebesar 294,64%.
38
61,54
100 100 10038
30,77
0
20
40
60
80
100
120
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
Realisasi (%)
Target (%)
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 57
Hal ini menunjukkan capaian (performance) tahun 2016 yang lebih baik
dibandingkan tahun 2015 yang mampu meningkatkan kapabilitas 8 (delapan)
Inspektorat yang sebelumnya berada pada Level 1.
Sasaran Program 4
Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan
BPKP
Pencapaian sasaran program “Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis
dalam Pengawasan BPKP” diukur dengan menggunakan satu Indikator Kinerja
Utama (IKU), yaitu:
Indikator Kinerja Utama ke 12
Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan
IKU kedua belas adalah “Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan” dengan target outcome tahun 2016 sebesar 7 (skala Likert 1-10). Realisasi outcome sebesar
7,61 (skala Likert 1-10) dengan capaian outcome sebesar 108,67%. Capaian
Persepsi Layanan Kesesmaan tersebut merupakan hasil rata-rata capaian 3 (tiga)
layanan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yaitu, Persepsi Kepuasan
Pegawai Perwakilan terhadap Layanan Kepegawaian, Persepsi Kepuasan
Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang diajukan sesuai Prosedur
dan Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan terhadap Layanan Sarana dan
Prasarana. Hal ini menunjukkan keberhasilan Bagian Umum dalam memberi
dukungan kepada pelaksanaan teknis pengawasan. Realisasi dan capaian
outcome adalah sebagai berikut:
Kepuasan Pengguna
Layanan
Target Skala
Likert
% Capaian
Fungsi Kepegawaian 7 7,85 112,14
Fungsi Keuangan 7 7,86 112,29
Fungsi Umum 7 7,11 101,57
Rata-rata 7 7,61 108,67
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 58
IKU “Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan” didukung oleh 1 (satu) Indikator
Kinerja Kegiatan/Output paling dominan yaitu Laporan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP sebagaimana terlihat pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 12
No Indikator Kinerja (Output)
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1 Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80 80 100,00
Capaian indikator output rekomendasi Laporan dukungan Manajemen Perwakilan
BPKP sebanyak 80 Laporan atau 100,00% dari target sebanyak 80 Laporan.
Keberhasilan ini diperoleh melalui tersajinya Laporan Dukungan manajemen
seperti Laporan Keuangan, Laporan Kinerja (IPMS), Laporan GDN, RKT/RKA,
Renja, dan Renstra.
Indikator Kinerja (Output) ini menggunakan Dana DIPA sebesar
Rp12.770.125.101,00 atau 99,46% dari Anggaran DIPA Tahun 2016 sebesar
Rp12.839.402.000.
C. REALISASI KEUANGAN TAHUN 2016
Anggaran kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menurut Penetapan
Kinerja Tahun 2016 sebesar Rp15.528.630.000,00 dengan rincian: Program Kegiatan
01.3670 sebesar Rp9.909.720.000,00; Program Kegiatan 01.3676 sebesar
Rp827.977.000,00 dan Program Kegiatan 06.3701 sebesar Rp4.790.933.000,00.
Anggaran tersebut dilakukan revisi tahun 2016 menjadi sebesar Rp16.925.166.000,00
dengan rincian: Program Kegiatan 01.3670 sebesar Rp12.089.452.000,00; Program
Kegiatan 01.3676 sebesar Rp749.950.000,00 dan Program Kegiatan 06.3701
sebesar Rp4.085.764.000,00. Namun demikian perubahan revisi anggaran tidak
diikuti dengan revisi anggaran pada Aplikasi Monev RKT sehingga persentase
anggaran realisasi yang dilaporkan berbeda pada Aplikasi Monev RKT. Realisasi
penyerapan anggaran per 31 Desember 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
sebesar Rp16.795.267.146,00 atau 99,23% dari anggaran tahun 2016 sebesar
Rp16.925.166.000,00 dengan rincian,sebagai berikut:
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 59
Tabel 3.14 Realisasi penyerapan anggaran per 31 Desember 2016
NO PROGRAM
KEUANGAN
JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI
% DIPA (Rp 000) DIPA (Rp 000)
1
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
4.085.764.000 4.025.142.045 98,52 Kode Program
06.3701
2
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan BPKP
12.089.452.000 12.030.035.800 99,51 Kode Program
01.3670
3 Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
749.950.000 740.089.301 98,69 Kode Program
01.3676
16.925.166.000 16.795.267.146 99,23
Realisasi penyerapan sebesar 99,23% tersebut disebabkan 2 kegiatan pengawasan
bidang investigasi tidak dapat dieksekusi (tidak ada permintaan obrik).
D. HASIL PENILAIAN MANDIRI SISTEM AKIP TAHUN 2016
Hasil Penilaian Sistem AKIP yang dilakukan secara mandiri tahun 2016 dengan
menggunakan Permenpan Nomor 12 tahun 2015 tentang Evaluasi SAKIP
menunjukkan skor / nilai 98,03 termasuk dalam kategori “AA/Sangat Memuaskan”. Rincian Lembar Kriteria Evaluasi AKIP Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
berdasarkan komponen / sub komponen sebagai berikut :
Tabel 3.15 Komponen Penilaian Mandiri Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
NO KOMPONEN NILAI
A Perencanaan Kinerja (30%) 30
B Pengukuran Kinerja (25%) 25
C Pelaporan Kinerja (15%) 15
D Evaluasi Kinerja (10%) 10
E Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi (20%) 18,03
JUMLAH 98,03
BAB IV
PENUTUP
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 60
PENUTUP
ebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun
2014, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.
Selain itu, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014
tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dalam Rangka
Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat mengamanahkan BPKP untuk melakukan
pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah
termasuk akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan intern terutama
diarahkan untuk membantu Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur dan
Bupati/Walikota dalam rangka memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP
disampaikan dalam Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
Provinsi Papua Barat. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang
telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan.
Tahun 2016 adalah tahun kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat,
untuk itu sesuai Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014, Laporan Kinerja (LKj)
ini disusun untuk mengukur keberhasilan pencapian tujuan dan sasaran program.
Disamping merupakan Pertanggungjawaban Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Papua Barat dalam mencapai sasaran program tahun 2016, Laporan Kinerja (LKj)
Perwakilan BPKP
S
PENUTUP
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 61
Provinsi Papua Barat juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah
diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh
komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,
pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan pencapaian sasaran program.
Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen Renstra,
Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja (Perkin) dan Indikator Kinerja Utama
(IKU). Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme
pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi dan melakukan
pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun berjalan. Upaya
perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan
pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal dan
melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.
Pencapaian sasaran program sebagian besar telah memenuhi target dan termasuk
kategori “AA / Sangat Memuaskan” dibandingkan target yang telah ditetapkan
dalam Renstra Tahun 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja tahun 2016.
Realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 tercermin dari
pencapaian sasaran program sebagai berikut:
Tabel 4.1 Capaian Sasaran Program
No Sasaran Program Capaian IKU
1 Sasaran Program 1 IKU 1 tercapai 135,09%
IKU 2 tercapai 101%
IKU 3 tercapai 140%
p2 Sasaran Program 2 IKU 4 tercapai 100%
IKU 5 tercapai 200%
IKU 6 belum tercapai
IKU 7 tercapai 100%
3 Sasaran Program 3 IKU 8 tercapai 100%
IKU 9 tercapai 100%
IKU 10 tercapai 100%
IKU 11 tercapai 150%
4 Sasaran Program 4 IKU 12 tercapai 108,71%
PENUTUP
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 62
Uraian ringkas hasil pengukuran dari 12 (dua belas) IKU tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Sasaran Program 1 “Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan negara” diukur berdasarkan tiga IKU sebagai berikut:
a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan
program nasional, tercapai 135,09%;
b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi, tercapai 101%;
c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak
hukum, tercapai 140%.
2. Sasaran Program 2 “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi”
diukur berdasarkan empat IKU sebagai berikut:
a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 100%;
b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 200%;
c. Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang
dibina, belum tercapai disebabkan BUMD yang dibina mengalami kerugian;
d. Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina,
tercapai 100%.
3. Sasaran Program 3 “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda” diukur
berdasarkan empat IKU sebagai berikut:
a. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 100%;
b. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 100%;
c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2), tercapai 100%;
d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1), tercapai 150%.
4. Sasaran Program 4 “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam
pengawasan BPKP.” diukur berdasarkan satu IKU sebagai berikut:
a. Persepsi kepuasan layanan Kesesmaan (skala Likert 1-10), tercapai
108,71%.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
dalam upaya memperbaiki kinerja sebagai Rencana Aksi Tahun 2017, antara lain:
1. Upaya terus menerus melakukan penyempurnaan penyajian seluruh produk
layanan bimbingan teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP untuk seluruh
PENUTUP
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 63
Pemda di Provinsi Papua Barat (khususnya untuk Pemda yang memiliki potensi
peningkatan kualitas akuntabilitas atas laporan kinerja di tahun 2017) dengan
melakukan Asistensi Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Bimtek Reviu
LKPD Berbasis Akrual, Bimtek Reviu RKA Pemda, Analisis Kinerja Keuangan
Pemda / Kompilasi LKPD.
2. Mengawal pengelolaan keuangan desa melalui kegiatan asistensi penyusunan
APBDesa, Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Desa dengan
menggunakan Aplikasi SISKEUDES.
3. Upaya dalam rangka pencapaian maturitas Sistem Pengendalian Intern (SPI)
pada seluruh Pemda se-Provinsi Papua Barat Level 3 pada tahun 2019 sebagai
berikut:
a) Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan serta workshop
penyelenggaraan SPIP bagi Pemerintah Daerah di Provinsi Papua Barat;
b) Meningkatkan intensitas Bimbingan Teknis penyelenggaraan SPIP dan
mendorong penyelenggaraan SPIP secara integral mulai dari perencanaan,
pelaksanaan (penilaian risiko, pembangunan infrastruktur dan internalisasi)
dan pengembangan berkelanjutan;
c) Melakukan pemantauan (monitoring) perkembangan peningkatan Maturitas
SPIP Pemerintah Daerah.
4. Lebih berperan dalam mendorong Direksi BUMD untuk memperbaiki kinerja
BUMD yang dibina yang belum sehat pada tahun 2016 sebagai berikut:
a) Melakukan kegiatan Evaluasi Kinerja BUMD, Assessment GCG BUMD,
Bimtek SIA dan Billing Sistem PDAM, Bimtek Peningkatan Kapasitas SPI
BUMD;
b) Memberikan atensi kepada Kepala Daerah agar BUMD yang dibina
memperoleh kinerja berpredikat baik.
5. Dalam rangka pencapaian target peningkatan Kapabilitas APIP pada Level 3
sesuai RPJMN 2015-2019 dan target 3 Inspektorat Level 3 pada tahun 2017
akan dilakukan:
a) Melakukan monitoring APIP dan menyampaikan Atensi perkembangan
peningkatan kapabilitas kepada Kepala Daerah;
PENUTUP
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 64
b) Melakukan bimbingan teknis pada 4 Inspektorat yang masih Level 1 dan 9
Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota yang masih Level 2 dalam
meningkatkan kapabilitas ke Level 3;
c) Melakukan pendidikan dan pelatihan substansi, pembentukan dan
perjenjangan auditor dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
auditor;
d) Melakukan telaah sejawat dalam wadah AAIPI.
6. Dalam rangka pencapaian target peningkatan Kapabilitas APIP pada Level 3
sesuai RPJMN 2015-2019 perlu dilakukan:
a) Meningkatkan frekuensi dan kualitas bimbingan teknis/asistensi yang
diberikan mengingat kondisi APIP Pemda yang memerlukan perbaikan pada
seluruh elemen peningkatan kapabilitas APIP.
b) Melakukan monitoring melalui perangkat monitoring yang dibangun dalam
rangka memantau perkembangan tindak lanjut hasil bimbingan
teknis/asistensi dalam rangka perbaikan mandiri (self improvement) untuk
perbaikan kapabilitas APIP.
7. Meningkatkan Layanan Umum dan Kepuasan dalam rangka dalam menunjang
pelaksanaan pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat.
Akhirnya dengan disusun Laporan Kinerja (LKj) ini, diharapkan dapat memberikan
informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas
fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Provinsi Papua Barat, sehingga dapat
memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang.
Secara internal Laporan Kinerja (LKj) ini telah menjadi motivator untuk lebih
meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi terhadap perkembangan tuntutan
stakeholders sehingga kontribusi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Provinsi
Papua Barat dalam pembangunan di wilayah Provinsi Papua Barat dapat lebih
dirasakan.
LAMPIRAN
Lampiran 1/ 1 - 1
DIPA Mitra Jumlah DIPA Mitra Jumlah DIPA Mitra Jumlah
1.1 Perbaikan tata kelola,
manajemen risiko dan
pengendalian intern
pengelolaan program nasional.
% 45,00 60,79 135,09 1.148.289.909 987.884.730 2.136.174.639 1.060.150.931 987.884.730 2.048.035.661 96 100 96 3.440 3.648 106,05
1.2 Persentase tindak lanjut
rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan
pengendalian intern
pengelolaan korporasi
% 45,00 45,45 101,00 407.642.614 - 407.642.614 503.403.503 - 503.403.503 123 - 123 1.316 1.315 99,95
1.3 Penyerahan hasil pengawasan
keinvestigasian kepada aparat
penegak hukum.
% 60,00 84,00 140,00 758.942.193 - 758.942.193 805.869.290 - 754.787.423 103 - 99 1.522 1.393 91,52
2.1 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 2).
% 100,00 100,00 100,00 320.441.686 406.320.000 726.761.686 339.620.132 406.320.000 745.940.132 103 100 103 1.722 1.831 106
2.2 Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3).
% 10,00 23,08 200,00 1.105.919.327 2.243.612.000 3.349.531.327 1.039.204.283 2.243.612.000 3.282.816.283 98 - 98 4.620 4.685 101
2.3 Pesentase BUMD yang
kinerjanya minimal berpredikat
baik dari BUMD yang dibina.
% 33,33 0,00 - 139.767.486 - 139.767.486 72.323.700 - 72.323.700 52 - 52 271 260 96
2.4 Pesentase BLUD yang
kinerjanya minimal baik dari
BLUD yang dibina.
% 33,33 33,33 100,00 50.325.786 - 50.325.786 56.685.071 - 56.685.071 113 - 113 135 104 77
3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3).
% 7,69 7,69 100,00 35.615.333 41.900.000 77.515.333 35.359.100 41.900.000 77.259.100 99 100 86 180 156 87
3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 2).
% 100,00 100,00 100,00 47.589.000 - 47.589.000 42.286.603 - 42.286.603 89 - 86 180 105 58
3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2).
% 30,77 61,54 100,00 35.615.333 58.940.000 94.555.333 48.175.732 58.940.000 107.115.732 135 100 86 180 189 105
3.6 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1).
% 61,54 30,77 150,00 35.615.333 - 35.615.333 22.063.700 - 22.063.700 62 - 86 180 60 33
4 Meningkatnya kualitas
pelayanan dukungan teknis
dalam pengawasan BPKP.
1.1 Persepsi kepuasan layanan
Kesestmaan (skala likert 1-10).
Skala likert
1-10
7,00 7,61 108,71 12.839.402.000 - 12.839.402.000 12.770.125.101 - 12.770.125.101 99 - 99 2.844 2.844 100
JUMLAH 16.925.166.000 3.738.656.730 20.663.822.730 16.795.267.146 3.738.656.730 20.482.842.009 99,23 99,12 16.590 16.590 100,00
3 Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern Pemda.
ANGGARANINDIKATOR KINERJA SASARAN PROGRAM SATUAN TARGET
1 Perbaikan pengelolaan
program prioritas nasional
dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi
2 Meningkatnya kualitas
penerapan SPIP
Pemda/Korporasi.
CAPAIAN KINERJA OUTCOME
TAHUN 2016
PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
SDM (OH)REALISA
SI
%
CAPAIAN%
RENCANA REALISASI %
KEUANGAN (Rp000)
NO REALISASI
Lampiran 2/ 1 - 1
2015 2016 2015 2016
1.1 Perbaikan tata kelola,
manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan
program nasional.
% 45,00 60,79 15,79 100 135,09 35
1.2 Persentase tindak lanjut
rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan
korporasi
% 40,00 45,45 5,45 100 101,00 1
1.3 Penyerahan hasil pengawasan
keinvestigasian kepada aparat
penegak hukum.
% 50,00 84,00 34,00 100 140,00 40
2.1 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 2).
% N/A 100,00 - N/A 100,00 -
2.2 Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3).
% N/A 23,08 - N/A 200,00 -
2.3 Pesentase BUMD yang
kinerjanya minimal berpredikat
baik dari BUMD yang dibina.
% 20,00 0,00 (20,00) 100 - (100)
2.4 Pesentase BLUD yang
kinerjanya minimal baik dari
BLUD yang dibina.
% 50,00 33,33 (16,67) 100 100,00 -
3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3).
% N/A 7,69 - N/A 100,00 -
3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 2).
% N/A 100,00 - N/A 100,00 -
3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2).
% 0,00 61,54 61,54 - 100,00 100
3.6 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1).
% 100,00 30,77 (69,23) 100 150,00 50
4 Meningkatnya kualitas
pelayanan dukungan teknis
dalam pengawasan BPKP.
1.1 Persepsi kepuasan layanan
Kesestmaan (skala likert 1-10).
Skala likert
1-10
6,44 7,61 1,17 90 108,71 19
2 Meningkatnya kualitas
penerapan SPIP
Pemda/Korporasi.
3 Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern Pemda.
NAIK/
(TURUN)
REALISASI
1 Perbaikan pengelolaan
program prioritas nasional
dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME
TAHUN 2016 DENGAN TAHUN 2015
PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUANCAPAIAN NAIK/
(TURUN)
Lampiran 3/1 - 2
DIPA Mitra Jumlah DIPA Mitra Jumlah DIPA Mitra Jumlah
1 Perbaikan tata
kelola, manajemen
risiko dan
pengendalian intern
pengelolaan
program nasional.
Rekomend
asi
43 161 200,00 1.148.289.909 987.884.730 2.136.174.639 1.060.150.931 987.884.730 2.048.035.661 95,87 100,00 95,87 3.440 3.648 106,05
1) Rekomendasi
Pengawasan
Perwakilan BPKP
Rekomend
asi
23 87 200,00 614.201.579 443.680.365 1.057.881.944 732.827.237 443.680.365 1.176.507.602 111,21 100,00 111,21 1.840 1.980 107,61
2) Rekomendasi
Pengawasan
Perwakilan BPKP
Nawacita
Rekomend
asi
19 72 200,00 507.383.913 544.204.365 1.051.588.278 292.620.094 544.204.365 836.824.459 79,58 100,00 79,58 1.520 1.578 103,82
3) Rekomendasi
Perbaikan
Penyelenggaraan
SPIP
Rekomend
asi
1 2 200,00 26.704.416 - 26.704.416 34.703.600 - 34.703.600 129,95 0,00 129,95 80 90 112,50
2 Persentase tindak
lanjut rekomendasi
tata kelola,
manajemen risiko
dan pengendalian
intern pengelolaan
korporasi
Rekomend
asi
15 31 200,00 407.642.614 0 407.642.614 503.403.503 0 503.403.503 123,49 0,00 123,49 1.316 1.315 99,95
1) Rekomendasi
Pengawasan
Perwakilan BPKP
Rekomend
asi
3 13 200,00 104.825.614 - 104.825.614 151.882.939 - 151.882.939 144,89 0,00 144,89 353 356 100,81
2) Rekomendasi
Pengawasan
Regional Bidang
Otonomi Daerah
Nawacita.
Rekomend
asi
2 3 150,00 47.589.000 - 47.589.000 94.092.000 - 94.092.000 197,72 285 280 98,10
3) Rekomendasi
Perbaikan
Penyelenggaraan
SPIP
Rekomend
asi
10 15 150,00 255.228.000 - 255.228.000 257.428.564 257.428.564 100,86 0,00 100,86 677 679 100,27
3 Penyerahan hasil
pengawasan
keinvestigasian
kepada aparat
penegak hukum.
Rekomend
asi
22 25 113,64 758.942.193 - 758.942.193 805.869.290 - 754.787.423 103 0,00 99,45 1.522 1.393 91,52
1) Rekomendasi
Pengawasan
Perwakilan BPKP
Rekomend
asi
21 24 114,29 733.779.300 733.779.300 754.787.423 754.787.423 102,86 102,86 1.357 1.225 90,25
2) Rekomendasi
Pengawasan
Perwakilan BPKP
Nawacita
Rekomend
asi
1 1 100,00 25.162.893 - 25.162.893 51.081.867 - - 0,00 - 0,00 165 168 102,04
4 Maturitas SPIP
Pemerintah Provinsi
(Level 2).
Rekomend
asi
10 26 200,00 320.441.686 406.320.000 726.761.686 339.620.132 406.320.000 745.940.132 102,64 100,00 102,64 1.722 1.831 106,33
1 Perbaikan
pengelolaan
program prioritas
nasional dan
pengelolaan
keuangan
negara/korporasi
Sasaran Program
2 Meningkatnya
kualitas
penerapan SPIP
Pemda/Korporasi
.
CAPAIAN KINERJA OUTPUT
PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2016
%SDM (OH)
Target Realisasi %Indikator Kinerja OutputNo. RealisasiSatuan %Target AnggaranRealisasi
Dana (Rp000)
Lampiran 3/2 - 2
DIPA Mitra Jumlah DIPA Mitra Jumlah DIPA Mitra Jumlah
1 Perbaikan
Sasaran Program
CAPAIAN KINERJA OUTPUT
PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2016
%SDM (OH)
Target Realisasi %Indikator Kinerja OutputNo. RealisasiSatuan %Target AnggaranRealisasi
Dana (Rp000)
5 Maturitas SPIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(Level 3).
Rekomend
asi
30 69 200,00 1.105.919.327 2.243.612.000 3.349.531.327 1.039.204.283 2.243.612.000 3.282.816.283 98,01 - 98,01 4.620 4.685 101,41
6 Pesentase BUMD
yang kinerjanya
minimal berpredikat
baik dari BUMD
yang dibina.
Rekomend
asi
4 4 100,00 139.767.486 0 139.767.486 72.323.700 0 72.323.700 51,75 0,00 51,75 271 260 95,99
1) Rekomendasi
Pengawasan
Perwakilan BPKP
Rekomend
asi
4 4 100,00 139.767.486 139.767.486 72.323.700 72.323.700 271 260 95,99
7 Pesentase BLUD
yang kinerjanya
minimal baik dari
BLUD yang dibina.
Rekomend
asi
2 2 100,00 50.325.786 0 50.325.786 56.685.071 0 56.685.071 112,64 0,00 112,64 135 104 76,79
1) Rekomendasi
Pengawasan
Perwakilan BPKP
Nawacita
Rekomend
asi
2 2 100,00 50.325.786 - 50.325.786 56.685.071 - 56.685.071 112,64 - 135,43 135,43 104 76,79
3 Meningkatnya
kapabilitas
pengawasan
intern Pemda.
8 Kapabilitas APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(Level 3).
Rekomend
asi
1 5 200,00 35.615.333 41.900.000 77.515.333 35.359.100 41.900.000 77.259.100 99,28 100,00 86,18 180,00 156 86,67
9 Kapabilitas APIP
Pemerintah Provinsi
(Level 2).
Rekomend
asi
1 4 200,00 47.589.000 47.589.000 42.286.603 - 42.286.603 88,86 0,00 86,18 180,00 105 58,33
10 Kapabilitas APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(Level 2).
Rekomend
asi
1 12 200,00 35.615.333 58.940.000 94.555.333 48.175.732 58.940.000 107.115.732 135,27 100,00 86,18 180,00 189 105,00
11 Kapabilitas APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(Level 1).
Rekomend
asi
1 1 100,00 35.615.333 35.615.333 22.063.700 - 22.063.700 61,95 - 86,18 180,00 60 33,33
4 Meningkatnya
kualitas
pelayanan
dukungan teknis
dalam
pengawasan
BPKP.
12 Persepsi kepuasan
layanan
Kesestmaan (skala
likert 1-10).
Laporan 80 80 100,00 12.839.402.000 - 12.839.402.000 12.770.125.101 - 12.770.125.101 99,46 0 99,46 2844,00 2.844 100,00
J U M L A H 210 420 200 16.925.166.000 3.738.656.730 20.663.822.730 16.795.267.146 3.738.656.730 20.482.842.009 99,23 100 99,12 16.590 16.590 100,00
Lampiran 4/ 1 - 1
2015 2016 2015 2016Perbaikan
pengelolaan
program prioritas
nasional dan
pengelolaan
keuangan
negara/korporasi
1 Perbaikan tata
kelola, manajemen
risiko dan
pengendalian intern
pengelolaan
program nasional.
Rekomendasi 49 161 112,00 100 200 100
2 Persentase tindak
lanjut rekomendasi
tata kelola,
manajemen risiko
dan pengendalian
intern pengelolaan
korporasi
Rekomendasi 47 31 (16,00) 100 200 100,00
3 Penyerahan hasil
pengawasan
keinvestigasian
kepada aparat
penegak hukum.
Rekomendasi 68 25 (43,00) 100 114 14
2 Meningkatnya
kualitas
penerapan SPIP
Pemda/Korporasi.
4 Maturitas SPIP
Pemerintah Provinsi
(Level 2).
Rekomendasi N/A 34 - N/A 200 0
5 Maturitas SPIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(Level 3).
Rekomendasi N/A 147 - N/A 200 0
6 Pesentase BUMD
yang kinerjanya
minimal berpredikat
baik dari BUMD yang
dibina.
Rekomendasi N/A 4 - N/A 100 0
7 Pesentase BLUD
yang kinerjanya
minimal baik dari
BLUD yang dibina.
Rekomendasi N/A 2 - N/A 100 0
3 Meningkatnya
kapabilitas
pengawasan
intern Pemda.
8 Kapabilitas APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(Level 3).
Rekomendasi N/A 7 - N/A 200 0
9 Kapabilitas APIP
Pemerintah Provinsi
(Level 2).
Rekomendasi N/A 4 - N/A 200 0
10 Kapabilitas APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(Level 2).
Rekomendasi 1 26 25,00 100 200 100
11 Kapabilitas APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(Level 1).
Rekomendasi 30 1 (29,00) 100 100 0
4 Meningkatnya
kualitas
pelayanan
dukungan teknis
dalam
pengawasan
BPKP.
12 Persepsi kepuasan
layanan Kesestmaan
(skala likert 1-10).
Laporan 71 80 9,00 100 100 0
CAPAIAN NAIK/
(TURUN
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTPUT
TAHUN 2016 DENGAN TAHUN 2015PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
1
REALISASI NAIK/
(TURUNNO
SASARAN
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
OUTPUTSATUAN
Lampiran 5/ 1 - 1
ANGGARAN REALISASI
DIPA (Rp 000) DIPA (Rp 000)
1 Pelaksanaan Pengawasan
Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan
SPIP
4.085.764.000 4.025.142.045 98,52 Kode
Program
06.3701
2 Pembinaan Administrasi dan
Pengelolaan Perlengkapan
serta Pembayaran
Gaji/Tunjangan BPKP
12.089.452.000 12.030.035.800 99,51 Kode
Program
01.3670
-
3 Fasilitas Dukungan
Manajemen Perwakilan
BPKP
749.950.000 740.089.301 98,69 Kode
Program
01.3676
16.925.166.000 16.795.267.146 99,23
%PROGRAM
KEUANGAN
ANGGARAN DAN REALISASI
PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2016
NOJENIS
BELANJA
Lampiran 6.1/ 1 - 4
Y NILAI
1 2 3 4 5
100,00% 30,00
I. PERENCANAAN STRATEGIS (10%) 100,00% 10,00
a. PEMENUHAN RENSTRA (2%) 100,00% 2,00
1 Renstra SKPD telah disusun Y 1,00
2 Renstra telah memuat tujuan a Y 1,00 OK
3Tujuan yang ditetapkan telah dilengkapi dengan ukuran
keberhasilan (indikator)A 1,00 OK
4 Tujuan telah disertai target keberhasilannya A 1,00 OK
5 Dokumen Renstra telah memuat sasaran Y 1,00 OK
6 Dokumen Renstra telah memuat indikator kinerja sasaran A 1,00 OK
7 Dokumen Renstra telah memuat target tahunan A 1,00 OK
8 Renstra telah menyajikan IKU A 1,00 OK
9 Renstra telah dipublikasikan Y 1,00 OK
b. KUALITAS RENSTRA (5%) 100,00% 5,00
10 Tujuan telah berorientasi hasil A 1,00 OK
11ukuran keberhasilan (indikator) tujuan (outcome) telah memenuhi
kriteria ukuran keberhasilan yang baikA 1,00 OK
12 Sasaran telah berorientasi hasil A 1,00 OK
13Indikator kinerja sasaran (outcome dan output) telah memenuhi
kriteria indikator kinerja yang baikA 1,00 OK
14 Target kinerja ditetapkan dengan baik A 1,00 OK
15Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai
tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatanA 1,00 OK
16 Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen RPJMD A 1,00 OK
17Dokumen Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusnya
ditetapkanA 1,00 OK
c. IMPLEMENTASI RENSTRA (3%) 100,00% 3,00
18Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan
Dokumen Rencana Kerja dan AnggaranA 1,00 OK
19Target jangka menengah dalam Renstra telah dimonitor
pencapaiannya sampai dengan tahun berjalanA 1,00 OK
20 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala A 1,00 OK
II. PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (20%) 100,00% 20,00
a. PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (4%) 100,00% 4,00
1 Dokumen perencanaan kinerja tahunan telah disusun Y 1,00
2 Perjanjian Kinerja (PK) telah disusun Y 1,00 OK
3 PK telah menyajikan IKU A 1,00 OK
4 PK telah dipublikasikan Y 1,00 OK
A. PERENCANAAN KINERJA (30%)
SKPDKOMPONEN/SUB KOMPONEN
KERTAS KERJA EVALUASI
AKUNTABILITAS KINERJA
PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
NO
TAHUN 2016
KONTROL
KERANGKA LOGIS
Lampiran 6.1/ 2 - 4
Y NILAI
1 2 3 4 5
SKPDKOMPONEN/SUB KOMPONENNO
KONTROL
KERANGKA LOGIS
b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (10%) 100,00% 10,00
5 Sasaran telah berorientasi hasil A 1,00 OK
6Indikator kinerja sasaran dan hasil program (outcome) telah
memenuhi kriteria indikator kinerja yang baikA 1,00 OK
7 Target kinerja ditetapkan dengan baik A 1,00 OK
8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran A 1,00 OK
9Kegiatan dalam rangka mencapai sasaran telah didukung oleh
anggaran yang memadaiA 1,00 OK
10 Dokumen PK telah selaras dengan RPJMD/Renstra A 1,00 OK
11Dokumen PK telah menetapkan hal-hal yang seharusnya
ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)A 1,00 OK
12 Rencana Aksi atas Kinerja sudah ada Y 1,00 OK
13Rencana Aksi atas Kinerja telah mencantumkan target secara
periodik atas kinerjaA 1,00 OK
14
Rencana Aksi atas kinerja telah mencantumkan sub kegiatan/
komponen rinci setiap periode yang akan dilakukan dalam
rangka mencapai kinerja
Y 1,00 OK
c. IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (6%) 100,00% 6,00
15Rencana kinerja tahunan dimanfaatkan dalam penyusunan
anggaranY 1,00 OK
16Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untuk
mengukur keberhasilan A 1,00 OK
17Rencana Aksi atas Kinerja telah dimonitor pencapaiannya
secara berkalaA 1,00 OK
18Rencana Aksi telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan
pengorganisasian kegiatan A 1,00 OK
19Perjanjian Kinerja telah dimanfaatkan untuk penyusunan
(identifikasi) kinerja sampai kepada tingkat eselon III dan IVA 1,00 OK
100,00% 25,00
I. PEMENUHAN PENGUKURAN (5%) 100,00% 5,00
1Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU) sebagai ukuran
kinerja secara formal Y 1,00
2Telah terdapat ukuran kinerja tingkat eselon III dan IV sebagai
turunan kinerja atasannyaA 1,00
3 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja A 1,00 OK
4 Indikator Kinerja Utama telah dipublikasikan Y 1,00 OK
II. KUALITAS PENGUKURAN (12,5%) 100,00% 12,50
5 IKU telah memenuhi kriteria indikator yang baik A 1,00 OK
6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja A 1,00 OK
7 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP A 1,00 OK
8Ukuran (Indikator) kinerja eselon III dan IV telah memenuhi
kriteria indikator kinerja yang baikA 1,00 OK
9Indikator kinerja eselon III dan IV telah selaras dengan indikator
kinerja atasannyaA 1,00 OK
10Sudah terdapat ukuran (indikator) kinerja individu yang mengacu
pada IKU unit kerja organisasi/atasannyaA 1,00 OK
11 Pengukuran kinerja sudah dilakukan secara berjenjang A 1,00 OK
12 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan A 1,00 OK
13Pengumpulan data kinerja atas Rencana Aksi dilakukan secara
berkala (bulanan/triwulanan/semester)Y 1,00 OK
14Pengukuran kinerja sudah dikembangkan menggunakan
teknologi informasiY 1,00 OK
B. PENGUKURAN KINERJA (25%)
Lampiran 6.1/ 3 - 4
Y NILAI
1 2 3 4 5
SKPDKOMPONEN/SUB KOMPONENNO
KONTROL
KERANGKA LOGIS
III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (7,5%) 100,00% 7,50
15IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan
dan penganggaranA 1,00 OK
16 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja A 1,00 OK
17Target kinerja eselon III dan IV telah dimonitor pencapaiannya
A 1,00 OK
18
Hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat eselon IV
keatas telah dikaitkan dengan (dimanfaatkan sebagai dasar
pemberian) reward & punishment
A 1,00 OK
19 IKU telah direviu secara berkala A 1,00 OK
20Pengukuran kinerja atas Rencana Aksi digunakan untuk
pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala A 1,00 OK
100,00% 15,00
I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%) 100,00% 3,00
1 Laporan Kinerja telah disusun Y 1,00
2 Laporan Kinerja telah disampaikan tepat waktu Y 1,00 OK
3 Laporan Kinerja telah di upload kedalam website Y 1,00 OK
4Laporan Kinerja menyajikan informasi mengenai pencapaian
IKUA 1,00 OK
II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (7,5%) 100,00% 7,50
5Laporan Kinerja menyajikan informasi pencapaian sasaran yang
berorientasi outcomeA 1,00 OK
6Laporan Kinerja menyajikan informasi mengenai kinerja yang
telah diperjanjikanA 1,00 OK
7Laporan Kinerja menyajikan evaluasi dan analisis mengenai
capaian kinerja A 1,00 OK
8
Laporan Kinerja menyajikan pembandingan data kinerja yang
memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun
sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan
A 1,00 OK
9Laporan Kinerja menyajikan informasi tentang analisis efisiensi
penggunaan sumber dayaA 1,00 OK
10Laporan Kinerja menyajikan informasi keuangan yang terkait
dengan pencapaian sasaran kinerja instansiA 1,00 OK
11 Informasi kinerja dalam Laporan Kinerja dapat diandalkan A 1,00 OK
III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4,5%) 100,00% 4,50
12Informasi kinerja telah digunakan dalam pelaksanaan evaluasi
akuntabilitas kinerjaY 1,00 OK
13Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan
perencanaan A 1,00 OK
14
Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan
memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi A 1,00 OK
15Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan
kinerja A 1,00 OK
16Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaian kinerja
A 1,00 OK
100,00% 10,00
I. PEMENUHAN EVALUASI (2%) 100,00% 2,00
1Terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapaian
kinerja beserta hambatannya Y 1,00
2 Evaluasi program telah dilakukan Y 1,00
3 Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi telah dilakukan A 1,00 OK
4Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan
kepada pihak-pihak yang berkepentinganA 1,00 OK
II. KUALITAS EVALUASI (5%) 100,00% 5,00
C. PELAPORAN KINERJA (15%)
D. EVALUASI INTERNAL (10%)
Lampiran 6.1/ 4 - 4
Y NILAI
1 2 3 4 5
SKPDKOMPONEN/SUB KOMPONENNO
KONTROL
KERANGKA LOGIS
5Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilai
keberhasilan programA 1,00 OK
6
Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi
perbaikan perencanaan kinerja yang dapat dilaksanakan A 1,00 OK
7Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi
peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakanA 1,00 OK
8Pemantauan Rencana Aksi dilaksanakan dalam rangka
mengendalikan kinerjaA 1,00 OK
9Pemantauan Rencana Aksi telah memberikan alternatif
perbaikan yang dapat dilaksanakanA 1,00 OK
10Hasil evaluasi Rencana Aksi telah menunjukkan perbaikan setiap
periodeA 1,00 OK
III. PEMANFAATAN EVALUASI (3%) 100,00% 3,00
11Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti untuk perbaikan
pelaksanaan program di masa yang akan datangA 1,00 OK
12Hasil evaluasi Rencana Aksi telah ditindaklanjuti dalam bentuk
langkah-langkah nyataA 1,00 OK
90,16% 18,03
KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (7,5%) 120,00% 6,00
1 Target dapat dicapai A 3,00
2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya A 1,50
3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan A 1,50
KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (17,5%) 240,63% 12,03
4 Target dapat dicapai 4,69
5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya 2,34
6 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan 5,00
98,03% 98,03
NILAI HASIL EVALUASI SISTEM AKIP 98,03
HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%)
E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI (20%)
Lampiran 6.2/ 1 - 1
A PERENCANAAN KINERJA (30%) 30,00
B PENGUKURAN KINERJA (25%) 25,00
C PELAPORAN KINERJA (15%) 15,00
D EVALUASI KINERJA (10%) 10,00
E PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI (20%) 18,03
JUMLAH 98,03
Komponen Penilaian Mandiri LKj
PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
NO KOMPONEN NILAI
Lampiran 6.3/ 1 - 1
No Predikat Nilai Absolut Interpretasi
1 AA >90 - 100 Sangat Memuaskan
2 A >80 - 90 Memuaskan
3 BB >70 - 80 Sangat Baik
4 B >60 - 70 Baik
5 CC >50 - 60 Cukup
PENGKATEGORIAN NILAI HASIL EVALUASI
Lampiran 7
HASIL SURVEY KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TAHUN 2016
FUNGSI KEPEGAWAIAN
No. Pernyataan / Pertanyaan Nilai
1. Ketepatan waktu proses pengusulan kenaikan pangkat /jabatan 7,78
2. Transparansi dalam proses pengusulan peserta diklat sertifikasi dan teknis substansi
7,78
3. Ketepatan waktu pengusulan untuk mengikuti diklat sertifikasi JFA 8,07
4. Kesempatan mengikuti diklat teknis substansi 7,56
5. Layanan dalam proses pendataan, penetapan, dan pelaksanaan USJFA/UD/UPI
7,85
6. Layanan pengajuan cuti 8,30
7. Konsistensi kebijakan penerapan jam kantor 8,22
8. Konsistensi penerapan aturan-aturan kepe-gawaian, seperti PP 30/PP 53 dan PP 10
7,93
9. Ketepatan waktu pemrosesan penerbitan keputusan kenaikan gaji berkala 7,85
10. Ketepatan waktu pengusulan dan penerimaan penghargaan Satyalencana Karya Satya
8,30
11. Ketepatan waktu penerbitan PAK Gol. II, III, dan IV/a 8,15
12. 5Ketepatan penerapan aturan dalam penilaian DUPAK Gol. II, III, dan IV/a 7,85
13. 5,75
Kinerja Tim Penilai Angka Kredit (TPAK) yang menilai DUPAK Saudara
8,00
14. Kinerja Sekretariat TPAK mulai penerimaan DUPAK sampai dengan penerbitan PAK
8,15
15. Kemudahan memperolah Rekap PKS untuk keperluan angka kredit 8,15
16. Pengelolaan berkas kepegawaian 7,70
17. Layanan pembuatan Karpeg, Kartu Isteri/Suami, DP3, KP4, dan Kartu Askes 7,85
18. Pola mutasi/rolling intern pegawai 6,59
19. Media informasi dan sosialisasi ketentuan atau kebijakan terkait dengan kepegawaian atau ke-JFA-an
7,48
20. Jika anda mempunyai masalah kepegawaian, bagaimana pendapat Saudara terhadap kemudahan cara penyampaiannya?
7,78
21. Jika anda mempunyai masalah kepegawaian, bagaimana pendapat Saudara atas jawaban/solusi yang diberikan oleh Sub Bagian Kepegawaian?
7,63
22. Kinerja layanan Sub Bagian Kepegawaian secara keseluruhan 7,78
Rata-rata 7,85
Lampiran 7
HASIL SURVEY KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TAHUN 2016
FUNGSI KEUANGAN
No. Pernyataan / Pertanyaan Nilai
1. Ketepatan waktu pembayaran Gaji/TKPKN 8,52
2. Ketepatan jumlah pembayaran Gaji/TKPKN 8,52
3. Ketepatan jumlah pembayaran Uang Makan 8,37
4. Apabila Saudara mengajukan permintaan Uang Muka dalam waktu minimal 5 hari kerja sebelum keberangkatan, bagaimana pendapat Saudara tentang ketepatan waktu dan kecukupan pembayaran Uang Muka?
7,56
5. Ketepatan waktu dan kemudahan penerbitan visum SPPD dibandingkan tanggal dimulainya pelaksanaan perjalanan dinas
8,15
6. Jika Anda telah menyampaikan bukti-bukti perjalanan dinas tepat waktu, bagaimana pendapat Saudara tentang kecepatan/ kemudahan SPJ/pertanggungjawaban uang perjalanan dinas?
7,33
7. Kecepatan penerimaan uang sisa perjalanan dinas sejak waktu penyampaian SPJ
7,33
8. Ketersediaan informasi dalam pemrosesan visum SPPD dan pembayaran sisa uang perjalanan dinas
7,56
9. Media informasi dan sosialisasi ketentuan atau kebijakan terkait dengan keuangan
7,56
10. Jika anda mempunyai keluhan, bagaimana pendapat Saudara terhadap kemudahan cara penyampaiannya?
7,78
11. Jika anda mempunyai keluhan, bagaimana pendapat Saudara atas jawaban/solusi yang diberikan oleh Sub Bagian Keuangan?
7,70
12. Kinerja layanan Sub Bagian Keuangan secara keseluruhan 8,00
Rata-rata 7,86
Lampiran 7
HASIL SURVEY KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TAHUN 2016
FUNGSI UMUM
No. Pernyataan / Pertanyaan Nilai
1. Ketersediaan sarana dan prasarana kerja 7,19
2. Kesesuaian pengadaan perlengkapan dengan kebutuhan sarana dan prasarana kerja
7,19
3. Kemudahan dalam memperoleh dan menggunakan sarana dan prasarana kerja
7,33
4. Kondisi umum sarana dan prasarana kerja yang digunakan 7,33
5. Kecepatan dan ketepatan waktu perbaikan sarana dan prasarana kerja 7,11
6. Ketersediaan koran/media cetak lainnya sebagai sarana mendapatkan informasi
7,78
7. Mutu barang untuk pelaksanaan tupoksi/ keperluan sehari-hari perkantoran 7,56
8. Terkait permintaan barang ke Subbag Umum, bagaimana pendapat Saudara tentang ketersediaan barang persediaan di gudang?
7,19
9. Pengelolaan dan layanan kearsipan 7,48
10. Kecepatan dan ketepatan waktu penyediaan dokumen yang dibutuhkan dari unit kearsipan
7,19
11. Penyelenggaraan layanan poliklinik 5,70
12. Pengelolaan dan layanan perpustakaan 5,78
13. Referensi dan koleksi buku-buku perpustakaan 5,85
14. Kecepatan dan ketepatan waktu pengganda-an dan penjilidan laporan/ dokumen lainnya
7,04
15. Ketepatan waktu pengiriman laporan/ dokumen lainnya 7,26
16. Kenyamanan dan kemanan lingkungan kerja 6,81
17. Layanan cleaning service terhadap kebersihan kantor dan lingkungan termasuk kamar mandi dan WC
6,89
18. Layanan/kinerja Sekper dan Sekr. Bidang/ Bagian 7,56
19. Penyediaan kendaraan operasional untuk kepentingan penugasan/dinas 7,19
20. Media informasi dan sosialisasi ketentuan atau kebijakan terkait dengan pengelolaan sarana dan prasarana
7,48
21. Jika anda mempunyai keluhan, bagaimana pendapat Saudara terhadap kemudahan cara penyampaiannya?
7,70
22. Jika anda mempunyai keluhan, bagaimana pendapat Saudara atas jawaban/solusi yang diberikan oleh Sub Bagian Umum?
7,41
23. Kinerja layanan Sub Bagian Umum secara keseluruhan 7,48
Rata-rata 7,11
Lampiran 8/ 1 - 1
No Nama Pemda Level Skor
1 Prov. Papua Barat 2 2,68
2 Kota Sorong 3 3,035
3 Kab. Sorong 3 3,189
4 Kab. Sorong Selatan 1 1,668
5 Kab. Raja Ampat 2 2,01
6 Kab. Fakfak 2 2,44
7 Kab. Kaimana 1 1,85
8 Kab. Manokwari 1 1,51
9 Kab. Teluk Wondama 1 1,31
10 Kab. Teluk Bintuni 3 3,085
11 Kab. Tambrauw 2 2,446
12 Kab. Maybrat 1 1,47
13 Kab. Manokwari Selatan 1 1,2
14 Kab. Pegunungan Arfak 1 1,11
LEVEL MATURITAS SPIP
PEMERINTAH DAERAH SE-PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2016
Lampiran 9/ 1 - 1
No Inspektorat Level APIP
1 Prov. Papua Barat 2
2 Kota Sorong 2 Perbaikan
3 Kab. Sorong 3 Perbaikan
4 Kab. Sorong Selatan 2
5 Kab. Raja Ampat 2
6 Kab. Fakfak 17 Kab. Kaimana 28 Kab. Manokwari 29 Kab. Teluk Wondama 2
10 Kab. Teluk Bintuni 2
11 Kab. Tambrauw 2
12 Kab. Maybrat 1
13 Kab. Manokwari Selatan 1
14 Kab. Pegunungan Arfak 1
KAPABILITAS APIP DI PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2016
Lampiran 10/ 1 - 6
Daily NewWeb BPKP
Pabar
Januari
1 Percepat Realisasi Anggaran dan Pembangunan Papua Barat 1
2 Diseminasi Penyelenggaraan Diklat STAR Tahun 2016 di Perwakilan BPKP 1
3 Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat UAPPA-W Tahun 2015 1
4 Bimbingan teknis Aplikasi 2016 Tingkat Satker Dalam Wilayah Pembayaran KPPN
Manokwari1
5 Workshop Konsolidasi Laporan Keuangan BA 018 Tingkat Wilayah Kementerian
Pertanian Provinsi Papua Barat1
6 Bimtek Penyusunan Laporan Kinerja pada Balai Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) Manokwari1
7 Bimbingan Teknis Reviu LKPD Berbasis Akrual pada Pemerintah Kabupaten Kaimana1
8 Bimbingan Teknis Persiapan Penyusunan LKPD Pemerintah Provinsi Papua Barat TA
20151
9 Narasumber dalam pelatihan Implementasi SIMDA Keuangan Versi 2.7.0.7 pada
Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni1
10 Rapat Koordinasi Reviu Pengadaan Barang/Jasa dan Penyerapan Anggaran oleh APIP
K/L/P, Raker BPKP dan Konsultasi1
11 Narasumber dalam Sosialisai SIMDA Keuangan Berbasis Akrual di Perwakilan BPK RI
Provinsi Papua Barat1
10 1
Februari
1 FGD Pembahasan Konsep Perka BPKP tentang Pola Penempatan dan Pemindahan
Pegawai di Lingkungan BPKP di Jakarta1
2 World Bank Procurement Guidelines Training 1
3 Workshop Persiapan Audit dan Pemutakhiran Tindak Lanjut atas Temuan Audit PNPM
Mandiri Perkotaan1
4 Narasumber Rapat Koordinasi Strategi Percepatan Pelaksanaan Program Anggaran
Tahun 2016 dan Penyusunan Anggaran Tahun 2017 di Lingkungan Kanwil
Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua Barat
1
5 Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD TA 2015 di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tambrauw1
6 Bimtek Probity Audit Pengadaan Barang dan Jasa pada Inspektorat Kabupaten
Maybrat TA 20161
7 Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan LKPD Berbasis Akrual Tahun 2015 1
8 Rapat Koordinasi Bidang Akuntan Negara dan Diseminasi Pedoman 1
8 0
Maret
1 Sosialisasi Program Anti Korupsi pada Politekkes Sorong 1
2 Kegiatan Penilaian Maturitas SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat 1
3 Pre Departure Training di IALF Resource Center Denpasar 1
4 Narasumber pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Akupresur Petugas Puskesmas 1
5 Sosialisasi Pedoman Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun
2015 di Jakarta1
6 Narasumber dalam Pelatihan Penatausahaan Keuangan dengan menggunakan
Aplikasi SIMDA Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Tambraauw1
7 Pelatihan Pengelolaan BMD dengan Aplikasi SIMDA BMD Versi 2.7 di Jakarta 1
8 Narasumber Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Badan Perpustakakan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Papua Barat Tahun 20161
9 Rapat Kerja BPKP Tahun 2016 dan Rakorwas APIP di Jakarta 1
10 Narasumber Penyusunan Revisi RPJM Kampung Kabupaten Pegunungan Arfak 1
11 Sosialisasi Program Anti Korupsi pada Prodi D-III Kebidanan Manokwari 1
DAFTAR JUDUL BERITA YANG DIMUAT DI HALAMAN UTAMA
PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016
Berita per Bulan
Sub Total
Sub Total
Lampiran 10/ 2 - 6
Daily NewWeb BPKP
PabarBerita per Bulan
10 1
April
1 Sosialisasi dan koordinasi dalam rangka Pembinaan Statistik Sektoral/Khusus Tahun
2016 serta peluncuran Aplikasi Mobile Statistik Kabupaten/Kota Provinsi Papua Barat
di Manokwari
1
2 Narasumber Kegiatan Sosialisasi Program Pengembangan Infrastruktur Sosial dan
Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun 20161
3 Bimtek Penerapan SIMDA BMD Kabupaten Tambrauw di Manokwari 1
4 Pelatihan Penyusunan RKA pada Pemerintah Kabupaten Tambrauw di Denpasar 1
4 0
Mei
1 BPKP Pabar Fasilitasi Bimtek Penyusunan Renstra dan Renja 1
2 Rapat Koordinasi Persiapan Kegiatan Overseas Training The Executive Programme on
Public Sector Leadership1
3 Workshop Rekonsiliasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Audit BPKP untuk Program
PAMSIMAS 20161
4 Diseminasi pedoman dan diskusi teknis pelaksanaan penugasan reviu tatakelola PSN
dan pengawalan program pembangunan nasional lainnya1
5 Narasumber Kegiatan Bimtek Pengelolaan Keuangan TA 2016 1
6 Bimbingan Teknis Penyusunan Renstra SKPD dan Renja SKPD pada Pemerintah
Kabupaten Manokwari Tahun 20161
7 Bimbingan Teknis Aplikasi Siskeudes pada Pemerintah Kabupaten Manokwari 1
8 Pelatihan Sistem Keuangan Desa bagi Aparat Kampung di Kabupaten Manokwari 1
9 Rapat Koordinasi Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Kabupaten/Kota Tahun 2015 di Kantor Kementerian PAN dan RB di Jakarta1
10 Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Tim Nasional dan Tim Teknis Daerah EPPD1
11 Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Kampung dan Implementasi Aplikasi
Siskeudes pada Pemerintah Kabupaten Maybrat1
12 Sosialisasi dan Workshop Penjaminan dan Resolusi Bank yang diselenggarakan oleh
LPS1
13 Bimbingan Teknis Fraud Control Plan (FCP) pada Perwakilan BPKP Provinsi Papua
Barat1
14 Workshop Forensik Komputer di Jayapura 1
13 1
Juni
1 Donor Darah Sebagai Bentuk Kepedulian Sosial 1
2 Meminimalisir Risiko Hukum Penugasan BPKP 1
3 Pelatihan Penatausahaam Keuangan Desa/Kampung Pemerintah Kabupaten
Pegunungan Arfak Tahun 20161
4 Rapat Kerja Teknis Pengawasan Tahun 2016 Bidang APD 1
5 Bimtek Satuan Pengawas Internal dan Dewan Pengawas BLUD RSUD Sele Be Solu
Kota Sorong1
6 Bimtek Sistem Pengendalian Intern pada PDAM Kabupaten Manokwari 1
4 2
Juli
1 Bersinergi untuk Percepatan Pertumbuhan Perekenomian di Papua Barat 1
2 Menjaga Kepercayaan Stakeholder dengan Peningkatan Kualitas Kinerja 1
3 Narasumber pada Kegiatan Bimbingan dan Penyusunan Dokumen RKA-KL Fungsi
Keimigrasian di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi
Papua Barat
1
4 Pelatihan Pengelolaan Keuangan bagi PPK-SKPD dan Bendahara Pengeluaran TA 2016
pada Pemerintah Provinsi Papua Barat1
5 Pelatihan SIMDA Keuangan bagi Bendahara Pengeluaran SKPD pada Pemerintah Kab.
Tambrauw di Sorong1
Sub Total
Sub Total
Sub Total
Sub Total
Lampiran 10/ 3 - 6
Daily NewWeb BPKP
PabarBerita per Bulan
6 Bimtek Penyusunan APBD TA 2017 dan Pembahasan SOP Penganggaran Hibah atau
Bansos Provinsi Papua Barat TA 2017 di Mataram1
7 Workshop Farensik Komputer "Digital Media Acquisition dan Triage" pada Perw.
BPKP Prov Sulawesi Selatan1
5 2
Agustus
1 Inspektorat Kab Teluk Bintuni Tingkatlan Kompetensi Auditor 1
2 Uji Coba Aplikasi Early Warning System (EWS) di Kota Sorong 1
3 Sosialisasi Pemberian Bantuan Kompensasi kepada WNI bekas warga Provinsi Timor
timur yang Berdomisili diluar Provinsi NTT1
4 Bimtek Reviu RKA APBD Perubahan TA 2016 pada Sekretariat Dewan Provinsi Papua
Barat1
5 Workshop Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual bagi PPK SKPD pada Pemerintah
Kabupaten Manokwari Selatan1
6 Bimbingan Teknis Pengelolaan BMD Dalam rangka Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
BPK TA 2015 pada Pemerintah Kabupaten Tambrauw1
7 Mengikuti Rapat Kerja APIP di Jakarta 1
8 Bimtek Penyusunan APBDes TA 2016 dengan Menggunakan Aplikasi Siskeudes pada
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat1
9 Bimbingan Teknis Siskeudes dan Pelatihan Peningkatan Kapabilitas Aparat Kampung
pada Pemerintah Kabupaten Kaimana1
10 Bimbingan Teknis Penyusunan Pedoman Pola tata Kelola pada RSUD Kab. Bintuni1
11 Narasumber kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi SDM Inspektorat Kab.
Teluk Bintuni di Manokwari1
10 1
September
1 Perlu Sinergi Membangun Papua Barat 1
2 Cegah Korupsi Sejak Dini 1
3 Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah Kab Teluk Bintuni 1
4 Pentingnya Sistem FCP Pada Samsat Kab Manokwari 1
5 Perlu Komitmen dalam Penegakan Kebijakan Anti Fraud 1
6 Workshop Perencanaan Kebutuhan dan Penyusunan RKBN BPKP Tahun 2018 di
Jakarta1
7 Workshop Pemutakhiran Tindak Lanjut atas Temuan Audit PNPM Mandiri Perkotaan
dan Sosialisasi Pengembangan Aplikasi Audit PHLN1
8 Narasumber pada Kegiatan Rapat Koordinasi serta Pelaporan Dana Hibah untuk
Pilkada Gubernur Tahun 20171
9 Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) pada Dinas
Pendidikan Manokwari Selatan1
10 Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS)/(BOP) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari Selatan1
11 Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK)/Tunjangan Profesi
Guru (TPG) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari Selatan1
12 Sosialisasi Pedoman Audit Kinerja Aksebilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK
Tahun 2015 pada Kementerian Kesehatan dan Audit Kinerja Program Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi Tahun 2015 pada BKKBN
1
13 Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksnaan Pengawasan Bersama antara Itjen
Kemenristekdikti dengan BPKP di Banten1
14 Sosisialisasi Pembuatan Daftar Risiko dan Rencana Tindak Pengendalian kepada Para
Anggota Satuan Kerja dan Satuan Wilayah Polda Papua Barat1
15 Pelatihan Pengelolaan Barang Milik Daerah menggunakan Aplikasi SIMDA BMD pada
Pemerintah Kab. Sorong Selatan1
16 Pelatihan Penatausahaan Bendahara Penerimaan Asli Daerah pada Pemerintah
Kabupaten Sorong Selatan 1
Sub Total
Sub Total
Lampiran 10/ 4 - 6
Daily NewWeb BPKP
PabarBerita per Bulan
17 Bimbingan Teknis Penerapan Simda Keuangan pada Pemerintah Kab. Tambrauw 1
18 Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan SKPD pada Pemerintah Kabupaten
Tambrauw1
19 Koordinasi dan Supervisi Bimbingan Teknis Siskeudes dan Pelatihan Peningkatan
Kapabilitas Aparat Kampung Kabupaten Kaimana1
20 Koordinasi dan Supervisi Bimbingan Teknis Penerapan SIMDA Keuangan pada
Pemerintah Kabupaten Tambrauw1
21 Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan dengan Aplikasi SIMDA Keuangan Versi
2.7.0.9 pada Pemerintah Provinsi Papua Barat di Manado1
22 Pelatihan Pengelolaan Dana Desa dengan Aplikasi Siskeudes kepada Pendamping
Lokal Desa pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Papua Barat 1
23 Narasumber Sosialisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kab. Teluk Bintuni Tahun
20161
24 Pelatihan SIMDA BMD bagi Pengurus Barang pada Kabupaten Manokwari Selatan1
25 Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Keuangan Kampung dengan Aplikasi
Siskeudes di Lingkungan Pemerintah Kab. Teluk Bintuni1
26 Pelatihan Pengelolaan Aset tetap Sekolah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong
Selatan1
27 Narasumber Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Partai pada
Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 20161
28 Narasumber dalam Pelatihan SIMDA Keuangan bagi Bendahara Pengeluaran SKPD
pada Kabupaten Fakfak1
29 Koordinasi dan Supervisi Pelatihan SIMDA Keuangan bagi Bendahara Pengeluaran
SKPD pada Kabupaten Fakfak1
30 Workshop Peningkatan Kapasitas BUMD di Perwakilan BPKP Bali 1
31 Bimbingan Teknis Implementasi SIA BLUD pada RSUD Sele Be Solu Kota Sorong 1
32 Sosialisasi Program Anti Korupsi bagi Mahasiswa Penerima Bidikmisi Tahun 2015
pada UNIPA 1
27 5
Oktober
1 BPKP Pabar Melaksanakan Upacara Peringati Hari Kesaktian Pancasila 1
2 Tingkatkan Kapabilitas Penatausahaan BMD Pemkab Manokwari Selatan 1
3 BPKP Pabar Kawal Keuangan Desa Kab.Teluk Bintuni 1
4 BPKP Pabar Tingkatkan Kapabilitas APIP & Maturitas SPIP 1
5 BPKP Pabar Kawal Pembangunan Jalan Triton-Kaimana-Tanggaromi 1
6 Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di Kab.Teluk Wondama1
7 Rapat Koordinasi Teknis Kesamsatan dengan Dispenda dan Bank Papua 1
8 Narasumber Pelatihan Aparatur Kampung Se-Kab. Sorong Selatan 1
9 Pelatihan Penyusunan RKA SKPD di Lingkungan Pemerintah Kab. Tambrauw 1
10 Narasumber dalam Sosialisasi Pedoman Penyusunan APBD TA 2017 pada Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Papua Barat1
11 Bimbingan Teknis Fraud Control Plan (FCP) di Kantor UPTD Samsat Kabupaten
Manokwari pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 20161
6 5
November
1 Bimbingan Teknis Pengelolaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 20161
2 Bimbingan Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)/(BOP) pada
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manokwari1
3 Bimbingan Teknis Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK)/Tunjangan Profesi Guru
pada Dinas Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 20161
Sub Total
Sub Total
Lampiran 10/ 5 - 6
Daily NewWeb BPKP
PabarBerita per Bulan
4 Narasumber dalam Kegiatan Diklat Perencanaan Pendidikan pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Sorong Selatan1
5 Sosialisasi Pedoman Audit Pengelolaan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2015 dan
2016 dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran1
6 Annual Workshop STAR 2016 Wilayah Timur di Bali 1
7 Bimbingan Teknis Evaluasi Laporan Keuangan Berbasis Akrual pada Pemerintah
Provinsi Papua Barat di Denpasar1
8 Pelatihan Penyusunan LK SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Fakfak 1
9 Narasumber dalam Pelatihan "Collaborative Management" di Bali 1
10 Pelatihan Aplikasi SISKEUDES bagi Aparat Kampung di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Fakfak1
11 Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP dan ULP di Sorong 1
12 Sosialisasi Audit Kinerja Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
Wilayah (PISEW) Tahun 2016 di Jakarta1
13 Workshop Nasional Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) Tahun 2016
di Jakarta1
14 Rapat Kerja Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah di Bandung 1
14 0Sub Total
Lampiran 10/ 6 - 6
Daily NewWeb BPKP
PabarBerita per Bulan
Desember
1 Bimtek Peningkatan Maturitas SPIP pada Pemerintah Kabupaten Sorong Tahun 20161
2 Sosialisasi Aplikasi SIA dan Billing System PDAM Kabupaten Fakfak 1
3 Narasumber Pelatihan Penyusunan Program dan Kegiatan Desa/Kampung Tahun
2016 pada Kabupaten Pegunungan Arfak1
4 Rapat Koordinasi Pengawasan BPKP Tahun 2016 di Jakarta 1
5 Sosialisasi Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Pedoman
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua Barat Tahun 20161
6 Rapat Koordinasi Nasional Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) di Solo1
6 0
117 18
Sub Total
Total