LAPORAN KERJA PRAKTIK ANALISA KELAYAKAN USAHA NASABAH UNTUK PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) SYARIAH PADA PT. BRI SYARIAH KANTOR CABANG BANDA ACEH Disusun Oleh: INTAN MARSENDA NIM: 140601010 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 2017 M / 1438 H
75
Embed
LAPORAN KERJA PRAKTIK ANALISA KELAYAKAN USAHA … Marsenda.pdf · pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) syariah pada pt. bri syariah kantor cabang banda aceh disusun oleh: intan marsenda
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KERJA PRAKTIK
ANALISA KELAYAKAN USAHA NASABAH UNTUKPEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
SYARIAH PADA PT. BRI SYARIAH KANTOR CABANGBANDA ACEH
Disusun Oleh:
INTAN MARSENDANIM: 140601010
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERBANKAN SYARIAHFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH2017 M / 1438 H
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis telah dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Kerja Praktik (LKP) ini yang berjudul: “ANALISA
KELAYAKAN USAHA NASABAH UNTUK PEMBIAYAAN KUR
SYARIAH PADA PT BRI SYRAIAH KANTOR CABANG BANDA
ACEH”.
Selanjutnya tak lupa pula shalawat dan salam kepada baginda
Rasulullah SAW serta para sahabat beliau yang telah mengantarkan umat
manusia dari alam kebodohan kealam yang berilmu pengetahuan.
Tujuan penulisan Laporan Kerja Praktik ini adalah untuk
memenuhi syarat dalam rangka menyelesaikan studi pada jurusan
Diploma III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Penulis menyadari
masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan LKP ini.
Disamping itu, penulis juga menyadari bahwa Laporan Kerja
Praktik (LKP) ini tidak mungkin terlaksana tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Yang tercinta dan tersayang ayahanda
Marsidi dan ibunda Endang Rosiani beserta abang saya Agus Rosadi
karena berkat do’a, pengorbanan, dorongan, dan kasih sayang penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Prof. Dr. Nazaruddin A, Wahid, MA selaku Dekan dan Pembimbing
I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh
v
yang telah menyetujui judul, telah banyak meluangkan waktu dan
pikiran dalam memberikan nasehat-nasehat, pengarahan dan
bimbingan dalam menyelesaikan laporan kerja praktik (LKP) ini.
2. Ibu Dr. Nilam Sari, MA selaku Penasehat Akademik (PA) penulis
selama menempuh pendidikan di Prodi Diploma III Perbankan
Syariah.
3. Ibu Dr. Nevi Hasnita, S.Ag., M.Ag selaku Sekretaris Prodi Diploma
III Perbankan Syariah.
4. Bapak Muhammad Arifin, S.HI., M.Ag Selaku dosen pembimbing II
yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam
menyelesaikan laporan kerja praktik (LKP) ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Akademik Prodi Diploma III Perbankan
Syariah yang selama ini telah membimbing, membagikan ilmu, dan
pengalaman. Terimakasih telah mendidik kami.
6. Bapak Alfred Dianto Selaku Pimpinan Bank BRI Syraiah Kantor
Cabang Banda Aceh yang memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melaksanakan Kerja Praktik pada PT BRI Syariah Kantor
Cabang Banda Aceh.
7. Terimakasih kepada semua karyawan (i) Bank BRI Syariah,
terutama kak Eka Susanti, kak Apria Nanda, kak Lia, Bang Roni
Ardiansyah, dan Bang Muhammad Azhar, bagian Financing
1.1. Latar Belakang.................................................... 11.2. Tujuan Laporan Kerja Praktik ............................ 61.3. Kegunaan Laporan Kerja Praktik........................ 71.4. Sistematika Pembahasan Laporan Kerja Praktik 8
BAB DUA : TINJAUAN LOKASI KERJA PRAKTIK.............. 92.1. Sejarah Singkat PT BRI Syariah Kantor
Cabang Banda Aceh............................................ 92.2. Struktur Organisasi PT BRI Syariah Kantor
Cabang Banda Aceh............................................ 122.3. Kegiatan Usaha PT BRI Syariah Kantor
Cabang Banda Aceh............................................ 172.3.1. Penghimpunan Dana ................................. 172.3.2. Penyaluran Dana ....................................... 192.3.3. Produk Jasa................................................. 24
2.4 Keadaan Personalia PT BRI Syariah KantorCabang Banda Aceh............................................ 27
BAB TIGA : KEGIATAN KERJA PRAKTIK ............................ 303.1. Kegiatan Kerja Praktik........................................ 30
3.1.1. Bagian Pembiayaan .................................. 303.1.2. Bagian Operasional .................................. 303.1.3. Bagian Costumer Service.......................... 31
3.2. Bidang Kerja Praktik .......................................... 313.2.1. Pengertian dan Tujuan Pembiayaan
KUR Syariah...... ......................................31 193.2.2. Akad Pembiayaan KUR Syariah...............323.2.3. Persyaratan KUR Syariah......................... 323.2.4. Jaminan KUR Syariah............................... 33
xii
3.2.5. Sektor Ekonomi Penyaluran KURSyariah...................................................... 33
3.2.6. Prosedur Pembiayaan KUR Syariah ......... 343.2.7. Analisa Kelayakan Pemberian KUR
Syariah...................................................... 373.3. Teori yang berkaitan............................................ 43
3.3.1. Pengertian Pembiayaan............................. 433.3.2. Pengertian Pembiayaan KUR Syariah ...... 443.3.3. Pengertian Akad Murabahah dan
3.4. Evaluasi Kerja praktik ........................................ 49
BAB EMPAT : PENUTUP4.1. Kesimpulan ................................................. 514.2. Saran ........................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 53SK BIMBINGAN ............................................................................... 54LEMBAR KONTROL BIMBINGAN.............................................. 55DAFTAR NILAI KERJA PRAKTIK .............................................. 57DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................... 58
xiii
RINGKASAN LAPORAN
Nama : Intan MarsendaNIM : 140601010Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/ D III Perbankan
SyariahJudul : Analisa Kelayakan Usaha Nasabah Untuk
Pembiayaan KUR Syariah pada PT BRI SyariahKantor Cabang Banda Aceh
Tanggal Sidang : 27 Juli 2017Tebal LKP : 58 HalamanPembimbing I : Prof. Dr. Nazaruddin A, Wahid. MAPembimbing II : Muhammad Arifin, S.HI., M.Ag
Kerja Praktik dilakukan pada PT BRI Syariah Kantor Cabang yangterletak pada Jl Sultan Alaidin Mahmudsyah No. 4-5 Banda Aceh. PTBRI Syariah Kantor Cabang Banda Aceh adalah lembaga bank yangtujuannya untuk membantu mengembangkan ekonomi masyarakat kecildan golongan ekonomi lemah dengan menerapkan transaksi keuangantanpa bunga atau atas dasar bagi hasil. Saat ini, PT BRI Syariah KantorCabang Banda Aceh memiliki pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR)Syariah. Pembiayaan KUR Syariah diberikan kepada masyarakat kecil/masyarakat yang tidak memiliki penghasilan. Sebagian besar masyarakatberanggapan bahwa KUR Syariah hanya menguntungkan pihak-pihaktertentu saja. Sementara, KUR Syariah sangat berperan dalammengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. Adapun tujuandari penulisan Laporan Kerja Praktik ini adalah untuk mengetahuiAnalisa Kelayakan Usaha Nasabah untuk Pembiayaan KUR Syariah padaPT BRI Syariah Kantor Cabang Banda Aceh. Dalam melakukan KerjaPraktik penulis ditempatkan dibeberapa bidang, terutama di bidangpembiayaan. Penulis mengamati bahwa penerapan prinsip AnalisaKelayakan Usaha Nasabah Untuk Pembiayaan KUR Syariah telahterlaksana sesuai dengan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) pada PT BRISyariah Kantor Cabang Banda Aceh dan sesuai dengan Prinsip SyariahBerdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan hasilkerja praktik, dapat diambil kesimpulan bahwaPembiayaa KUR Syariahmerupakan pembiayaan penambahan modal atau pembelian peralatankerja untuk mengembangkan usaha-usaha mikro yang produktif danfeasible (layak untuk dibiayai) yang diperuntukan untuk masyarakat kecilyang ingin mengembangkan usahanya. Analisa Kelayakan UsahaNasabah Untuk Pembiayaan KUR Syariah dilakukan dengan formula 5C
xiv
dan konsep 4P yaitu : 5C ( Character, Capital, Capacity, Condition ofEconomic, dan Collateral ), 4P ( Personality, Purpose, Prospect, danPayment ). Dalam hal ini berdasarkan hasil kerja praktik penulismenuliskan saran hendaknya di antara para karyawan perlu meningkatkansemangat kerjasama yang dilandasi dengan kejujuran serta pelayananyang dapat memuaskan bagi nasabahnya guna untuk mempererathubungan kemitraan agar tercapainya perkembangan ekonomi sertaperekonomian masyarakat.
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Produk Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah................... 21
Tabel 2.2 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Posisi Kerja ............ 27
Tabel 2.3 Karakteristik Karyawan Berdasarkan PendidikanTerakhir Karyawan............................................................. 28
Tabel 2.4 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin......... 29
Tabel 2.5 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Umur ...................... 29
Tabel 2.6 Persyaratan KUR Syariah................................................... 32
Tabel 2.7 Sektor Ekonomi Penyaluran KUR Syaiah ......................... 34
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : SK Bimbingan ....................................................... 54Lampiran 2 : Lembar Kontrol Bimbingan................................... 55Lampiran 3 : Lembar Nilai Kerja Praktik ................................... 57Lampiran4 : Daftar Riwayat Hidup............................................ 58
1
BAB SATU
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi
perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun perorangan
yang menyimpan dana-dananya. Melalui kegiatan perkreditan dan
berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta
melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor
perekonomian. Melalui pemberian kredit kepada beberapa sektor
perekonomian, bank melancarkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari
produsen kepada konsumen. Bank merupakan pemasok (supplier) dari
sebagian besar uang yang beredar yang digunakan sebagai alat tukar atau
alat pembayaran, sehingga mekanisme kebijakan moneter dapat berjalan.
Hal-hal tersebut menunjukan bahwa bank terutama bank umum
merupakan suatu lembaga keuangan yang sangat penting dalam
menjalankan kegiatan perekonomian dan perdagangan (Sembiring, 2008).
Industri perbankan syariah di Indonesia telah berusia lebih dari
20 tahun. Aset perbankan syariah telah tumbuh dari hanya 7,28 triliun
rupiah pada akhir Desember 2003 menjadi 227 triliun rupiah pada akhir
September 2013 (Republik Inodenesia, 2011).
Perbankan Syariah di Indonesia secara kuantitas semakin banyak
dan menjadi trend di industri perbankan, hampir di semua bank
konvensional mempunyai bank syariah. Berdasarkan outlook 2013
Direkturat Perbankan Syariah Bank Indonesia menyatakan selama
periode tahun 2012, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha
Syariah (UUS) sampai dengan Oktober 2012 tidak mengalami perubahan.
2
Namun demikian jumlah jaringan kantor meningkat meskipun dengan
jumlah BUS (11 buah) maupun UUS (24 buah) yang sama, namun
pelayanan kebutuhan masyarakat akan perbankan syariah menjadi
semakin meluas yang tercermin dari bertambahnya Kantor Cabang dari
sebelumnya sebanyak 452 menjadi 508 kantor. Sementara Kantor Cabang
Pembantu (KCP) dan Kantor Kas (KK) telah bertambah sebanyak 440
kantor pada periode yang sama (Oktober 2012). Secara keseluruhan
jumlah kantor perbankan syariah yang beroperasi sampai dengan bulan
Oktober 2012 dibandingkan tahun sebelumnya meningkat dari 1.692
kantor menjadi 2.188 kantor.
Jumlah rekening yang dikelola perbankan syariah dalam 4 tahun
terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan (rata-rata ±
31%), bahkan pertumbuhan periode 2011 – 2012 (36,62%) lebih
tinggi dari pertumbuhan periode 2009 – 2010 (24,67%).
Berdasarkan data BI, jumlah pekerja di (BUS) hingga Juli 2010
mencapai 13.594 orang, di (UUS) bank-bank konvensional 1.717 orang,
dan di bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) 3.039 orang. Angkanya
diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya
kebutuhan bank-bank syariah akan Sumber Daya Insani (SDI).
Selanjutnya Per April 2012, Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)
perbankan syariah sebanyak 27.948 orang yaitu 21.478 SDM BUS, 2.372
SDM UUS dan 4098 SDM di BPRS. Saat ini, seluruh perbankan
termasuk konvensional umumnya berstandar pendidikan strata satu (S1)
dari berbagai jurusan untuk menjadi pegawai di level front officer
dan atau back officer, meski ada beberapa bank yang masih membolehkan
pendidikan diploma atau SMA. Sisi kompetensi SDM perbankan
syariah masih berfokus pada kompetensi di retail banking, kemampuan
3
SDM perbankan syariah yang menguasai corporate finance dan
investasi masih terbatas. Salah satu hal positif, bank syariah banyak
menggunakan SDM lokal daerah yang memiliki kemampuan
intrapersonal, komunikasi, dan manajemen yang baik (Bank Indonesia,
2012: 61-62).
Perkembangan perbankan syariah di Provinsi Aceh merupakan
suatu perwujudan permintaan nasabah yang membutuhkan suatu sistem
perbankan alternatif yang menyediakan jasa perbankan atau keuangan
yang sehat dan memenuhi prinsip–prinsip syariah. Perkembangan sistem
keuangan syariah semakin kuat dengan ditetapkannya dasar–dasar hukum
operasional perbankan sebagaimana yang dipaparkan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 (www.bi.go.id>
UU_21_08_Syariah).
Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum
Islam antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau
pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
dengan syariah. Dalam menjalankan usahanya, bank syariah
menggunakan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam
segala operasinya, baik dalam produk pendanaan, pembiayaan maupun
dalam produk lainnya. Produk-produk bank syariah mempunyai
kemiripan dengan produk yang ada pada bank konvensional, akan tetapi
tidak sama karena adanya pelanggaran riba, garar, dan maysir. Oleh
karena itu, produk-produk pendanaan dan pembiayaan pada bank syariah
harus menghindari unsur-unsur yang dilarang tersebut.
Jenis-jenis produk bank syariah yang ditawarkan yaitu Al-
Wadi’ah (simpanan), pembiayaan dengan bagi hasil, bai al-istishna’, al-
Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang)S1 42D3 2SMA 8Total Karyawan 52
Sumber : Bank BRI Syariah, 2017
29
c. Jenis Kelamin
Tabel 2.4Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (Orang)
Perempuan 12
Laki-laki 40
Total Karyawan 52
Sumber : Bank BRI Syariah, 2017
d. Umur
Tabel 2.5Karakteristik Karyawan Berdasarkan Umur
Umur Jumlah (Orang)
>20 tahun 14
>30 tahun 38
Total Karyawan 52
Sumber :Bank BRI Syariah, 2017
30
BAB TIGA
HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTIK
3.1. Kegiatan Kerja Praktik
Pada saat menjalankan On The Job Training (Praktek Kerja
Lapangan) di PT BRI Syariah yang berlangsung selama 1 bulan setengah
terhitung mulai tanggal 03 April 2017 sampai 18 Mei 2017. Dalam
praktek kerja tersebut, penulis ditempatkan pada bagian Pembiayaan,
Operasional dan Customer Service. Adapun kegiatan yang dilakukan
penulis selama praktik di antaranya :
3.1.1 Bagian pembiayaan
Pada tanggal 04 sampai 06 April 2017 penulis ditempatkan pada
bagian pembiayaan. Adapun kegiatan yang penulis lakukan pada bagian
ini sebagai berikut :
a. Mengecek lembar kontrol slip setoran dan penarikan nasabah.
b. Mendokumentasi jaminan pembiayaan.
c. Mencetak dokumentasi jaminan pembiayaan nasabah.
3.1.2 Bagian operasional
Pada tanggal 07 sampai 09 April 2017 penulis ditempatkan pada
bagian operasional. Adapun kegiatan yang penulis lakukan pada bagian
ini sebagai berikut :
a. Mengregister kas harian teller.
b. Membantu pemeriksaan daftar mutasi harian teller.
c. Mendata customer information file (CIF) nasabah.
31
3.1.3 Bagian customer service
Pada tanggal 10 sampai 18 Mei 2017 penulis ditempatkan pada
bagian operasional. Adapun kegiatan yang penulis lakukan pada bagian
ini sebagai berikut :
a. Melayani calon nasabah Haji.
b. Menerima berkas nasabah haji (nomor porsi,buku tabungan BRI
Syariah, pas foto, materai dan dana pelunasan).
c. Membantu nasabah mengisi slip penyetoran pelunasan.
d. Membagikan suvenir haji.
3.2 Bidang Kerja Praktik
Penyaluran KUR dengan jumlah paling banyak sebesar Rp.
25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) yang didasarkan pada prinsip
syariah dan penyalurannya dilakukan oleh PT BRI Syariah dengan akad
atas transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang
ditambah dengan margin yang disepakati oleh Bank dan Nasabah. Oleh
karena itu, Bank sangat membantu masyarakat mikro.7
3.2.1 Pengertian pembiayaan KUR Syariah
Pembiayaan KUR Syariah adalah pembiyaan modal kerja atau
investasi kepada nasabah yang mempunyai usaha produktif. Dengan
tujuan untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah, dan
koperasi, menciptakan lapangan kerja, dan menanggulangi kemiskinan.
Maka untuk mewujudkan tujuan itu, pemerintah menerbitkan paket
kebijakan pengembangan dan pemberdayaan yang bertujuan
meningkatkan sektor riil dan memberdayakan UMKM. Adapun manfaat
7Wawancara dengan bapak Muhammad Azhar, Sales Officer Micro PTBRI Syariahpada tanggal 13 Mei 2017 di Kc Banda Aceh.
32
dari KUR Syariah adalah membantu pembiayaan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan usahanya. Sementara bagi pemerintah, manfaat KUR
Syariah adalah tercapainya percepatan pengembangan sektor riil dan
pemberdayaan UMKM dalam rangka penanggulangan/pengentasan
kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja serta pertumbuhan ekonomi.
3.2.2 Akad pembiayaan KUR Syariah
Pembiayaan KUR Syariah pada PT BRI Syariah menggunakan
akad murabahah dan wakalah. Murabahah adalah akad atas transaksi
jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan
margin yang disepakati oleh Bank dan nasabah, dengan ketentuan bank
menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada nasabah.
Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari Bank kepada nasabah selaku
penerima kuasa untuk melaksanakan suatu perbuatan hukum untuk dan
atas nama Bank.
3.2.3 Persyaratan dan ketentuan KUR Syariah
Dalam setiap pembiayaan terdapat persyartan yang harus
dipenuhi setiap calon nasabah. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi
setiap calon nasabah sebelum mengajukan pembiayaan adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.6Persyaratan calon debitur KUR Syariah
No Dokumen Wiraswasta1 Pasphoto 4×6 1 lembar suami dan istri 2 Foto copy E-KTP suami dan istri 3 Foto copy Kartu Keluarga dan Surat Nikah 4 Foto copy Surat Keterangan Usaha dari desa 5 Foto copy agunan (suka rela) BPKP, STNK & Faktur
Pajak
Sumber : Bank BRI Syariah, 2017
33
Adapun ketentuan dan syarat pembiayaan KUR Syariah adalah:
1) Besar pembiayaan maksimal 25 juta rupiah per nasabah.
2) Jenis pembiayaan:
Pembiayaan modal kerja jangka waktu maksimal 3 (tiga)
tahun.
Pembiayaan investasi jangka waktu maksimal 5 (tahun)
3) Tidak ada biaya administrasi.
3.2.4 Jaminan KUR Syariah
Agunan KUR Syariah pada PT BRI Syariah ini tidak
mewajibkan debitur untuk menyertakan jaminan dalam proses pengajuan,
karena dapat diajukan tanpa jaminan. Tetapi pada kenyataannya pihak
bank tetap masih meminta agunan seperti sertifikat tanah, BPKB mobil,
sertifikat tanah kosong sebagai jaminannya. Namun sifatnya sebagai
jaminan titipan agar nasabah serius mengembalikan pembiayaan KUR
Syariah tersebut, meskipun jumlah pinjaman di bawah 25 juta karena
kebijaksanaan pimpinan bank itu sendiri.
3.2.5 Sektor ekonomi penyaluran KUR Syariah
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik
Indonesia selaku Ketua Komite kebijakan Pembiayaan bagi usaha mikro,
kecil, dan menengah No. 9 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua
Komite Kebijakan Pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah
No. 8 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan KUR tanggal 10
November 2016 Tentang Rincian Usaha Produktif Per Sektor Ekonomi.
Adapun sektor ekonomi yang dapat dibiayai adalah sebagai berikut:
34
Tabel 2.7Sektor Ekonomi Penyaluran KUR Syariah
No Nama GroupSektor
Nama Sektor
1 Sektor pertanian Pertanian tanaman hias, pertanian buah-buahan musiman jeruk, pertanianhortikultura sayuran yang dipanen sekalilainnya.
2 Sektor perikanan Penangkapan ikan tuna, penangkapanudang laut, penangkapan ikan lainnya.
3 Sektor industri Industri pemotongan hewan, industripengolahan dan pengawetan daging,industri minyak goreng dari kelapa sawitmentah.
4 Sektor konstruksi Penyiapan tanah pemukiman transmigrasi(PTPT), pencetakan lahan sawah,penyiapan lahan lainnya.
5 Sektorperdagangan besardan kecil
Penjualan mobil, perdagangan tembakau,perdagangan jagung, perdagangan dalamnegeri garam, perdagangan dalam negeriteh.
6 Sektor Jasa-jasa Jasa kesehatan, jasa kegiatan sosial, jasahiburan.
Sumber : Bank BRI Syariah, 2017
3.2.6 Prosedur pembiayaan KUR Syariah
Prosedur pembiayaan KUR Syariah yang diterapkan pada PT
BRI Syariah Banda Aceh meliputi tahap yaitu :
a. Tahap Permohonan Pembiayaan KUR Syariah.
Sebelum mengajukan permohonan, biasanya calon nasabah
terlebih dahulu datang ke PT BRI Syariah, untuk mendapatkan
informasai langsung mengenai cara-cara untuk mengajukan permohonan
pembiayaan KUR Syariah. Pada kesempatan tersebut Account Officer
Micro (AOM) memasarkan KUR Syariah dengan Skema Murabahah.
35
Pada kesempatan tersebut calon nasabah di interview secara
langsung untuk mengetahui tentang keadaan rencana pemohon,
kelayakan usaha dan lain-lain. Kemudian pemohon diberi penjelasan
secara garis besarnya oleh bagian pemasaran dan pembiayaan, mengenai
syarat-syarat umum dan khusus, prosedur pembiayaan, cara penilainnya
serta kemungkinan dapat tidaknya rencana pemohon pembiayaan
diterima seandainya diajukan.
Selanjutnya apabila rencana pemohonan pembiayaan yang akan
diajukan tersebut tidak memenuhi syarat yang berlaku di PT BRI Syariah,
maka rencana permohonannya dapat ditolak pada saat itu juga.
Sedangkan bila rencana permohonan pembiayaan dapat diterima, maka
calon nasabah dapat diberikan formulir permohonan pembiayaan yang
tersedia.
Pada saat itu juga, calon nasabah mendapatkan penjelasan atau
petunjuk cara-cara pengisisan formulir, maksud dan tujuannya serta data
dan dokumen apa saja yang harus dibuat untuk dilampirkan kemudian.
Setelah persyaratan pengajuan permohonan pembiayaan secara tertulis
kepada PT BRI Syariah Banda Aceh.
Kemudian, permohonan pembiayaan calon nasabah dapat
diproses lebih lanjut, sekaligus interview dengan calon nasabah untuk
mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang usaha dan calon
nasabah diminta untuk menyerahkan / melampirkan syarat-syarat yang
diperlukan oleh pemohon antara lain :
1) Aplikasi permohonan KUR Syariah.
2) Wajib memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang
dibuktikan dengan kartu identitas berupa E-KTP.
36
3) Copy KK / surat nikah / atau Surat Keterangan Belum Menikah
dari Kelurahan.
4) Surat Ijin Usaha dari desa setempat.
5) Surat Keterangan Lunas dengan lampiran cetakan rekening koran
dari bank pemberi pembiayaan sebelumnya, bagi nasabah yang
memiliki pembiayaan produktif dan atau pembiayaan program
pemerintah termasuk KUR yang tercatat pada SID BI, tetapi
nasabah sudah melunasinya.
6) Wajib menyerahkan Surat Pernyataan Tentang Fasilitas KUR dan
Pembiayaan Produktif di lembaga keuangan lainnya bagi nasabah
yang tidak tercantum pada SID BI dan ditanda tangani di hadapan
petugas Bank.
7) Wajib menyerahkan Daftar Rencana Pembiayaan (DRP) untuk
tujuan pembiayaan modal kerja dan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) untuk tujuan pembiayaan investasi.
b. Tahap Pencairan Pembiayaan.
Setelah terjadinya akad/perjanjian antara bank dengan supplier
dan akad antara bank dengan nasabah terlaksana, supplier mengeluarkan
Surat Permohonan Realisasi Murabahah kepada bank yang meminta
pelunasan harga beli barang. Dalam surat permohonan realisasi
murabahah dirinci uang jual, uang muka, sisa yang belum dilunasi dan
nomor rekening supplier atau cara pembayaran yang lain diminta
supplier.
Account officer dalam melakukan intruksi pembayaran harga beli
barang langsung pada rekening supplier maupun lainnya. Setelah
menerima pembayaran, supplier akan menyerahkan tanda terima uang
37
oleh supplier kepada bank dan mengirimkan barang kepada nasabah
dengan melampirkan surat pengiriman barang pada nasabah.
Setelah menerima barang sesuai dengan spesifikasi yang diminta,
selanjutnya sesuai ketentuan dalam surat persetujuan murabahah,
pelunasan harga jual barang kepada bank dilakukan oleh nasabah sesuai
dengan jangka waktu yang telah disepakati. Pelunasan dapat dilakukan
secara sekaligus dengan tangguh bayar atau diangsur.8
Ikatan Bankir Indonesia, 2014. Memahami Bisnis Bank Syariah, PTGramedia Pustaka Utama anggota IKAPI, Jakarta, hlm. 203-205.
Muhammad, 2005. Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UUPAMPYKPN), hlm. 304.
Muhammad Syafi’i Antonio, 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik,(Jakarta: Gema Insani Press), hlm. 160.
Ridwan Nurdin, Akad-akad Fiqh pada Perbankan syariah di Indonesia(Sejarah, konsep dan perkembangan), hlm. 67.
54
55
56
57
58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NamaLengkap : Intan MarsendaTempat, Tgl. Lahir :Jakarta, 04 Juni 1996JenisKelamin : PerempuanAgama : IslamKebangsaan/Suku : Indonesia/ AcehE-Mail : [email protected] : 081264504126Alamat : Gampong Sapek, Seunagan, Kab. Nagan Raya
RiwayatPendidikanSD/MI : SDN 1 Jeuram, Nagan Raya 2008SMP/MTs : MTsN 1 Jeuram, Nagan Raya Tahun 2011SMA/MA : MAN 1 Jeuram, Nagan Raya Tahun 2014Perguruan Tinggi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program
Studi D-III Perbankan Syariah UIN Ar-RaniryBanda Aceh Berijazah Tahun 2017
Identitas Orang TuaNama Ayah : MarsidiPekerjaan : WiraswastaNama Ibu : Endang RosianiPekerjaan : IRTAlamat : Gampong Sapek, Seunagan, Kab. Nagan Raya
Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengansebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana perlunya.