LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG (Scructural Work of CoLumn, Beam and Plate at The Project of Armada Town Square Building Magelang) Diajukan untuk memenuhi syarat Akademis Dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata – 1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Disusun oleh : ARY WIBOWO L2A 308 004 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011
113
Embed
Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur Kolom Balok Dan Plat Lantai Pada Proyek Pembangunan Armada Town Square Magelang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK DAN PELAT
LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN
SQUARE
MAGELANG
(Scructural Work of CoLumn, Beam and Plate at The Project of
Armada Town Square Building Magelang)
Diajukan untuk memenuhi syarat Akademis
Dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata – 1)
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Disusun oleh :
ARY WIBOWO L2A 308 004
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 iii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat, karunia, dan kehendak-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas kerja
praktek hingga akhir penyusunan Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Struktur
Kolom, Balok dan Pelat Lantai Pada Proyek Pembangunan Gedung Armada
Town Square dengan baik dan lancar.
Laporan Kerja Praktek ini merupakan rangkuman dari hasil pengamatan
penulis di lapangan, yang meliputi manajemen proyek, perencanaan, penggunaan
alat dan bahan, pelaksanaan pekerjaan dan pengendalian pekerjaan, dimana
tinjauan khusus pada laporan ini adalah pekerjaan struktur kolom, balok dan pelat
lantai pada Upper Ground Floor (FFL +5,800 m). Laporan ini secara rinci dibagi
menjadi 7 (tujuh) bab, yang masing-masing bab nya berisi penjelasan secara detail
tentang bab tersebut, adapun 7 (tujuh) bab tersebut adalah : Bab I Pendahuluan,
berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan proyek, data umum dan data
teknis proyek. Bab II Manajemen Proyek, berisi tentang organisasi proyek,
hubungan kerja pihak-pihak yang terkait, tugas dan kewajiban masing-masing
pihak, dan rencana kerja. Bab III Perencanaan Proyek, berisi tentang data dan
analisa perencanaan struktur kolom, balok dan plat lantai sesuai tinjauan khusus
penulis. Bab IV Alat dan Bahan, berisi tentang peralatan dan bahan-bahan yang
digunakan selama proyek berlangsung. Bab V Pelaksanaan Pekerjaan, berisi
tentang pelaksanaan struktur atas, yaitu struktur kolom, balok dan pelat lantai,
perhitungan volume dan harga satuan pekerjaan serta menghitung produktifitas
harian pekerja terhadap suatu pekerjaan. Bab VI Permasalahan dan
Pemecahannya, berisi tentang masalah-masalah yang timbul pada saat
pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan cara penanganan masalah tersebut. Bab VII
Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran penulis berdasarkan hasil
pengamatan di lapangan selama kerja praktek.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai
pihak. Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 iv
1. Orang Tua dan keluarga, terima kasih doa dan dukungan yang tidak
pernah berhenti bagi saya, yang selalu memotivasi saya untuk tidak
putus asa dan terus maju.
2. Teman – teman di PT. Yodya Karya (Persero) Cabang Utama
Semarang atas bantuannya selama ini.
3. Ir. Sri Sangkawati, MS., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro.
4. Ir. Moga Narayudha, SP1, selaku Ketua Jurusan Reguler II Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
5. Dr. Sukamta, ST, MT, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, nasehat, dukungan serta semangat hingga
selesainya tugas kerja praktek ini.
6. Ir. Supriyono, MT, selaku dosen wali atas segala bimbingan,
dukungan dan bantuannya.
7. Ir. Hardi Wibowo, MT, selaku koordinator bidang akademis Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
8. Bapak Ir. Bambang Supriyanto, selaku Manajer Proyek yang telah
memberi izin dan memberi kesempatan untuk melaksanakan kerja
praktek.
9. Bapak Ir. Haryanto, yang menjadi guru dan pembimbing saya selama
kerja praktek di proyek ini.
10. Seluruh team pelaksana, security dan pekerja-pekerja di proyek yang
memberikan ilmu yang membantu penulis untuk menyelesaikan
laporan ini.
11. Semua teman-teman kerja praktek selama di proyek, yaitu Arya,
Yudhi, terima kasih atas bantuan kalian selama praktik.
12. Seluruh teman-teman angkatan 2008 Reguler II terima kasih atas
dukungan dan doanya.
13. Terima Kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat
diharapkan untuk penyempurnaan laporan kerja praktek ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan penguasaan ilmu rekayasa sipil di Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro.
Semarang, November 2011
Penulis
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK DAN PELAT
LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN
SQUARE
MAGELANG
(Scructural Work of CoLumn, Beam and Plate at The Project ofArmada Town Square Building Magelang)
Disusun oleh :
ARY WIBOWO L2A 308 004
Telah disahkan pada tanggal :
Semarang, November 2011Mengetahui, Disetujui,
Ketua Program Reguler IIJurusan Teknik Sipil Dosen Pembimbing
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Kerja Praktek
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ..iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ..vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ..ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ .xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................11.1 Latar Belakang....................................................................................11.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................2
1.2.1 Maksud dan Tujuan Proyek ....................................................21.2.1.1 Maksud Pendirian Proyek ........................................21.2.1.2 Tujuan Pendirian Proyek..........................................2
1.3 Lokasi Proyek .....................................................................................21.4 Data Proyek.........................................................................................3
1.4.1 Data Umum.............................................................................41.4.2 Data Teknis .............................................................................4
1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek ............................................................41.6 Metode Pengumpulan Data.................................................................41.7 Sistematika Penulisan Laporan ...........................................................5
BAB II MANAJEMEN PROYEK..........................................................................72.1 Uraian Umum .....................................................................................72.2 Unsur-unsur Organisasi Proyek ..........................................................82.3 Hubungan Kerja ..................................................................................8
2.3.1 Pemilik Proyek dan Konsultan Perencana ..............................92.3.2 Pemilik Proyek dan Kontraktor Pelaksana............................102.3.3 Konsultan Perencana dan Kontraktor Pelaksana ..................10
2.4 Sistem Pelaporan Proyek, Administrasi Proyek,Rapat Proyek ................................................................................102.4.1 Sistem Laporan .....................................................................102.4.2 Administrasi Proyek..............................................................122.4.3 Rapat Proyek .........................................................................13
2.5 Rencana Kerja ................................................................................152.5.1 Time Schedule.......................................................................152.5.2 Kurva S ................................................................................162.5.3 Shop Drawing .......................................................................16
2.6 Tenaga Kerja, Waktu Kerja, dan Upah Kerja ...................................162.6.1 Tenaga Kerja .........................................................................172.6.2 Waktu Kerja ..........................................................................172.6.3 Upah Kerja ............................................................................17
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 vii
BAB III PERENCANAAN PROYEK..................................................................183.1 Tinjauan Umum................................................................................183.2 Perencanaan Struktur Atas................................................................20
3.2.1 Kolom....................................................................................203.2.2 Balok Induk (Beam) ..............................................................223.2.3 Balok Anak ...........................................................................223.2.4 Plat Lantai Konvensional ......................................................233.2.5 Plat Lantai Sistem Half Slab .................................................24
3.3 Analisa Struktur ................................................................................263.3.1 Analisa Struktur Pelat ...........................................................263.3.2 Analisa Struktur Balok..........................................................283.3.3 Analisa Struktur Kolom ........................................................31
BAB IV ALAT DAN BAHAN.............................................................................334.1 Tinjauan Umum ................................................................................334.2 Bahan-bahan Konstruksi...................................................................33
4.2.1 Baja .......................................................................................344.2.2 Semen....................................................................................344.2.3 Beton Ready Mix ...................................................................354.2.4 Plywood.................................................................................364.2.5 Kawat Bendrat.......................................................................364.2.6 Air Kerja ...............................................................................374.2.7 Pasir.......................................................................................384.2.8 Batu Kali ...............................................................................384.2.9 Callbond................................................................................384.2.10 Bantak ...................................................................................394.2.11 Batako ...................................................................................394.2.12 Batu Bata...............................................................................404.2.13 Bahan Additive (Tambahan) .................................................40
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 viii
4.4.18 Bulldozer ...............................................................................504.4.19 Mobile Crane ........................................................................51
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................525.1 Tinjauan Umum ................................................................................525.2 Pekerjaan Struktur Atas ....................................................................53
5.2.1 Pekerjaan Kolom...................................................................535.2.2 Pekerjaan Balok dan Plat Lantai ...........................................685.2.2 Pekerjaan Balok dan Plat Lantai dengan sistem Half Slab ...81
5.3 Perhitungan Produktifitas Kerja Harian............................................85
BAB VI PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA ...................................836.1 Permasalahan Proyek........................................................................836.2 Pemecahan Permasalahan Proyek.....................................................86
BAB VII PENUTUP............................................................................................888.1 Tinjauan Umum ................................................................................888.2 Kesimpulan .......................................................................................888.3 Saran .................................................................................................95
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Lokasi Armada Town Square…....……….……………………3
Gambar 1.2 Diagram Alir Metodologi KP….....…………………………………5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana …………………………8
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Proyek Armada Town Square …………………9
Gambar 3.1 Plat Lantai Sistem Half Slab……………………………………….25
Gambar 3.2 Sketsa Struktur Plat lantai………………………………………….26
Gambar 3.3 Sketsa Struktur Balok …….……………………………………….28
Gambar 3.4 Diagram Tegangan ………..……………………………………….29
Gambar 3.5 Penampang Kolom ……….……………………………………….31
Gambar 4.1 Besi Tulangan ………………………………………………….….34
Gambar 4.2 Semen Putih dan Semen Portland ………………………………....35
Gambar 4.3 Beton Ready Mix ………………………………………………..…36
Gambar 4.4 Plywood ……………………………………………………….…..36
Gambar 4.5 Kawat Bendrat .................................................................................37
Gambar 4.6 Pasir …………………………………………………………….…38
Gambar 4.7 Batu Kali ……………………………………………………..……38
Gambar 4.8 Cairan Calbond.................................................................................39
Gambar 4.9 Bantak ………………………………………………………….….39
Gambar 4.10 Batako ………………………………………………………..…..39
Gambar 4.11 Batu Bata ………………………………………………….……..40
Gambar 4.12 Tower Crane ………………………………………………….….41
Gambar 4.13 Back Hoe………………………………………………………….42
Gambar 4.14 Dump Truck ………………………………………………………42
Gambar 4.15 Concrete Pump dan Mixer Truck saat loading concrete …………44
Gambar 4.16 Bar Cutter .......................................................................................44
Gambar 4.17 Bar Bender......................................................................................45
Gambar 4.18 Teodolith .........................................................................................45
Gambar 4.19 Proses levelling ..............................................................................46
Gambar 4.20 Concrete Vibrator ……………………………………………..…47
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 x
Gambar 4.21 Sketsa scaffolding …………………………………………..……48
Gambar 4.22 Scaffolding………………………………………………………..48
Gambar 4.23 Alat Cetak Benda Uji……………………………………………..49
Gambar 4.24 Bucket …………………………………………………………….49
Gambar 4.25 Air Compressor……………………………..……………….……50
Gambar 4.27 Cutter Beton………………………………………………………50
Gambar 4.28 Bulldozer………………………………………………………….51
Gambar 4.29 Mobile Crane…………………………………………….……….51
Gambar 5.1 Diagram Alir Pekerjaan Kolom …………………………………...53
Gambar 5.3 Denah Marking…………………………………………….………54
Gambar 5.4 Potongan A-A………………………………………………..…….55
Gambar 5.5 Marking As kolom…………………………………………………55
Gambar 5.6 Panjang Pembekokan Ujung Sengkang yang Dibutuhkan ...............56
Gambar 5.7 Penyaluran Tulangan Utama Kolom ………………………………57
Gambar 5.8 Pemasangan Tulangan Kolom……………………………….…….57
Gambar 5.9 Plywood dan Balok LVL……………………………………….….58
Gambar 5.10 Metode pemasangan bekisting kolom ….………………………..60
Gambar 5.11 Bekisting kolom ………………………..………………………..61
Gambar 5.12 Pengecekan Bekisting Kolom ………………………………..…..61
Gambar 5.13 Pengecoran Kolom .........................................................................63
Gambar 5.14 Detail Kolom K1….……………………………..………………..64
Gambar 5.15 Perhitungan Volume dan Bekisting Kolom Type K1….…..……..65
Gambar 5.16 Diagram Alir Pekerjaan Balok dan Plat Lantai ……………..……68
Gambar 5.18 Kontrol Kemiringan Pelat Lantai…………………………………69
Gambar 5.19 Pemasangan Jack Base………………………..…………..………70
Gambar 5.20 Pemasangan Cross Brace ………………………..………..………70
Gambar 5.21 Pemasangan U-Head …………………...………..………..………71
Gambar 5.22 Pemasangan Balok suri-suri …………………...………..…...……71
Gambar 5.23 Pemasangan Bottom Form ………………….....………..…...……72
Gambar 5.24 Pemasangan Side Form ………………….….....………..…...……73
Gambar 5.25 Pemasangan Stronger Beam ………………….….....…...…...……73
Gambar 5.26 Pemasangan Plywood ………………….….....…...……….....……74
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 xi
Gambar 5.27 Potongan Melintang Bekisting Balok dan Plat ……………....……74
Gambar 5.28 Penjangkaran Tulangan Balok pada Tulangan Kolom.....................75
Gambar 5.29 Pemasangan Tulangan Sengkang.....................................................75
Gambar 5.30 Susunan Scaffolding untuk Plat Lantai………………………....…76
Gambar 5.31 Cakar Ayam dan Beton Decking......................................................77
Gambar 5.32 Pembersihan Akhir sebelum Pengecoran Plat Lantai……………..78
Gambar 5.33 Callbond di Permukaan Beton Lama…………………………..….79
Gambar 5.34 Pengecoran Plat Lantai Konvensional.............................................79
Gambar 5.35 Levelling dengan Waterpass…………………………………...….80
Gambar 5.36 Diagram Alir Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Sistem Half Slab………………...……………………………...….81
Gambar 5.37 Begel pada Balok………….…………………………………...….82
Gambar 5.38 Pemasangan Half Slab………….………………………………….82
Gambar 5.39 Wire Mesh di atas Half Slab………….………...………………….83
Gambar 5.40 Pengecoran plat lantai Half Slab………….………...….………….84
Gambar 5.37 Timesheet Concrete Pump untuk cor plat lantai……………….….85
Gambar 6.1 Genangan air hujan di STP…………………………………..……..87
Gambar 6.2 Pekerja yang tidak memakai helm dan sepatu………...……………88
Gambar 6.3 Longsoran di STP……………………………………………..……89
Gambar 6.4 Semen sisa di lapangan……………………………………………..89
Gambar 6.5 Hasil Penulangan Kolom……………………………………...……90
Gambar 7.1 Pengaturan stek kolom…………………..………………….....……94
Gambar 7.2 Denah Balok……………………………..………………….....……95
Gambar 7.3 Detail Penulangan Balok…………………………...……….....……95
Gambar 7.4 Denah Balok dan Slab……………………………...……….....……95
Gambar 7.5 Potongan Balok dan Slab………………...………...……….....……97
Gambar 7.6 Detail Penulangan Plat lantai Konvensional…………………..……97
Gambar 7.7 Plat lantai Sistem Half Slab………………………..…………..……98
Gambar 7.8 Hasil pengecoran dengan begisting peri…………..…………..……99
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 xii
Rapat Organisasi adalah merupakan pertemuan yang diadakan
dan dihadiri oleh Pemilik Proyek, Konsultan Perencana, Kontraktor
Utama dan Sub-kontraktor untuk mengadakan koordinasi lebih lanjut
pada penanganan proyek. Dalam rapat ini sebagai media untuk
membahas masalah-masalah yang terjadi dan rencana penyelesaiannya.
Pada kondisi tertentu rapat organisasi ini dapat diadakan di luar waktu
biasanya, bila salah satu pihak memerlukannya.
Masalah-masalah yang dibahas dalam rapat ini antara lain:
1) Kesulitan yang dihadapai oleh pihak kontraktor dalam pelaksanaan
di lapangan.
2) Alternatif-alternatif dari pelaksanaan proyek dan masalah-masalah
lain yang berhubungan dengan pelakasanaan proyek secara teknis
dalam detail yang lebih terperinci dan jelas.
3) Prestasi fisik yang telah dicapai berdasarkan laporan yang telah
dibuat.
4) Permasalahan atau macam-macam kesulitan yang menjadi faktor
penghambat dan alternatif-alteranatif penanggulangannya.
Berikut ini ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan rapat organisasi yang
biasa disebut dengan rapat lapangan (site meeting) adalah sebagai
berikut:
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 14
- Minimal setiap minggu di tempat pekerjaan diadakan rapat yang
dipimpin oleh Pemilik Proyek dengan pokok pembicaraan untuk
persiapan rapat organisasi.
- Laporan kemajuan pekerjaan (progress report) dan hal-hal lain
yang tercantum dalam laporan mingguan.
- Permasalahan administrasi.
- Permasalahan teknis (penjelasan gambar dan instruksi perencana
dan pemilik proyek).
- Koordinasi pekerjaan.
- Dari setiap site meeting ini Pemilik Proyek akan menyusun notulen
yang akan ditandatangani oleh pihak-pihak yang hadir.
- Notulen tersebut merupakan salah satu bahan pembahasan dalam
rapat koordinasi minggu yang akan datang.
- Rapat berkala ini bertujuan meninjau pelaksanaan proyek yang
sedang berlangsung, mengetahui prestasi pekerjaan, permasalahan
dan cara pemecahannya.
Tabel-2.1: Risalah Rapat (Notulen)
RISALAH RAPATCoordination Meeting
Tanggal : Rabu, 27 April 2011Waktu : 14.00 - selesaiTempat : R. Meeting PT.AHG
Halaman dari :
NO MASALAH TARGET TINDAKAN
1 Order beton plat lantai ground floor lahan belum siap tapi ready mixsudah datang. Perbaiki koordinasi. AHG
2 Pelaksanaan Pek. Cor Raft Foundation podium pada hari jum’at29 April 2011 mulai jam 20.00 WIB.
3 Lokasi pengecekan suhu dan slump di depan pintu 1. AHG4 Volume Raft Found. Podium : 1.241 m3 AHG5 Perubahan methode pelaksanaan cor Ratf Found. Podium dengan AHG
2 unit CP Truck dan 1 stand by + 1 unit CP.6 Rencana As-14 digunakan untuk akses jalan pekerja AHG7 Methode akses jalan mobilisasi Lt. GF masih dalam proses Info AHG
Perhitungan8 Tenaga ME akan ditambah 4 Orang, total 6 Orang. 1 Mei Tritunggal
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 15
9 Tenaga besi tersedia total 28 Orang, yang dibutuhkan 55 Orang 9 Mei AHGDengan keadaan tenaga tsb maka progress terlambat.
10 Total keterlambatan 29 hari dari master schedule. Info11 Koordinasi dan komunikasi antara lapangan dan engineering harap Info
diperbaiki sehingga progress dapat tercapai.12 Shop drawing status 2 bisa dilaksanakan di lapangan. Info AHG13 Tenaga pelaksana ditambah 1 orang. 1 Mei AHG14 Seragam pekerja diperhatikan. AHG15 Tenaga K3 dan safety staff akan ditambah. 1 Mei AHG
Sumber: PT. Armada Hada Graha, 2011
Dalam proyek ini rapat yang diadakan adalah Rapat Koordinasi, meliputi :
a. Rapat Koordinasi Mingguan
Rapat koordinasi mingguan diadakan dengan dihadiri oleh owner,
konsultan perencana, dan kontraktor utama. Dalam rapat ini dibahas
hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan serta masalah-masalah
teknis yang timbul di lokasi proyek dan perkembangan proyek selama
satu minggu berjalan serta koordinasi masing-masing unsur proyek
yang terlibat langsung. Rapat biasanya diadakan pada hari Jum’at jam
09.00 sampai selesai.
b. Rapat Koordinasi Bulanan
Rapat koordinasi bulanan pada dasarnya sama dengan rapat koordinasi
mingguan hanya saja dalam rapat ini dibahas dan ditinjau kembali
pelaksanaan, masalah yang timbul dan perkembangan proyek setiap
bulannya.
2.5 Rencana KerjaRencana kerja merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kontraktor di dalam
melaksanakan pekerjaan. Dengan adanya rencana kerja akan diperoleh gambaran secara
jelas dan terperinci tentang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan beserta waktu
yang disediakan untuk masing-masing tahapan pekerjaan. Bentuk rencana kerja yang
ada dalam proyek ini meliputi:
2.5.1 Time Schedule
Time Schedule adalah suatu bentuk rencana kerja yang berupa tabel,
berisi jenis-jenis pekerjaan disertai waktu dimulainya sampai dengan
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 16
berakhirnya setiap jenis pekerjaan tersebut. Namun demikian, pada umumnya
time schedule tidak memperhatikan masalah biaya dan kurang jelas
menunjukkan ketergantungan antara jenis pekerjaan yang satu dengan lainnya.
2.5.2 Kurva S
Kurva S merupakan grafik yang menyatakan hubungan antara bobot
kumulatif kemajuan pekerjaan dalam persen dengan waktu pelaksanaan
pekerjaan dalam satuan waktu. Dengan adanya kurva S, dapat diikuti
perkembangan kemajuan pekerjaan setiap saat sehingga dapat diketahui dengan
cepat apabila proyek mengalami keterlambatan/ kemunduran. Kurva S juga
dapat dipakai untuk menilai prestasi kerja kontraktor sampai dengan waktu yang
ditinjau.
Dalam kenyataannya di lapangan, meskipun setiap tahapan kegiatan
dalam proyek sudah direncanakan dengan baik, masih sering dijumpai timbulnya
permasalahan yang dapat menghambat berlangsungnya pekerjaan proyek yang
pada akhirnya akan mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian proyek itu
sendiri. Permasalahan yang timbul dapat berupa masalah teknis maupun non
teknis yang sulit diputuskan.
2.5.3 Shop Drawing
Rencana gambar kerja yang telah dibuat terkadang masih perlu dijelaskan
dengan gambar-gambar dan detail-detail agar memudahkan pelaksanaannya dan
menghindari kesalahan serta memperlancar jalannya pekerjaan. Selain untuk
memperjelas gambar kerja terkadang juga dalam pelaksanaan apabila terjadi
perubahan-perubahan dari rencana semula, maka perlu perubahan gambar kerja
yang lebih lengkap yang disetujui oleh perencana dan pengawas.
2.6 Tenaga Kerja, Waktu Kerja, dan Upah KerjaPada umumnya pengaturan tenaga kerja pada semua kontraktor hampir sama
dari segi waktu kerja. Hanya saja mengenai sistem pengupahan masing-masing
mempunyai peraturan tersendiri. Tetapi pada prinsipnya pengaturan tenaga kerja ini
sesuai dengan Undang-Undang Perburuhan yang di dalamnya terdapat peraturan
mengenai jam kerja, jam lembur, upah minimum dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan masalah ketenagakerjaan.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 17
2.6.1 Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada proyek ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1) Tenaga Tetap
Tenaga kerja tetap adalah karyawan yang sudah diangkat, dan mendapat
gaji tetap langsung dari kantor pusat.
2) Tenaga Harian
Tenaga kerja harian adalah tenaga kerja yang dipekerjakan berdasarkan
kebutuhan pada suatu jenis pekerjaan tertentu. Jumlah tenaga kerja harian
tergantung pada volume pekerjaan yang ada.
3) Tenaga Borongan
Tenaga kerja borongan adalah mandor beserta anak buahnya yang
mendapatkan upahnya berdasarkan prestasi pekerjaan yang dilakukan.
Mandor berkewajiban mengatur anak buahnya yang disesuaikan
kebutuhannya dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
2.6.2 Waktu Kerja
Waktu kerja pada hari Senin - Minggu mulai pukul 08.00 – 16.00
sebagai sift I dan mulai pukul 17.00 – 23.00 sebagai sift II dengan waktu
istirahat pukul 12.00 – 13.00 dan pukul 18.00 – 19.00. Waktu libur dalam
proyek ini hanya pada Lebaran yaitu dari tanggal 10 September 2010 – 19
September 2010, Natal 24 Desember 2010 – 26 Desember 2010, dan beberapa
hari ketika terjadi erupsi besar gunung Merapi.
2.6.3 Upah Kerja
Pelaksanaan pembayaran upah pada karyawan yang bekerja pada proyek
ini adalah sebagai berikut :
a. Upah karyawan tetap dibayarkan setiap akhir bulan.
b. Upah mandor dibayarkan setiap hari Sabtu melalui bagian
administrasi proyek.
c. Upah tenaga kerja dibayarkan setiap minggunya melalui mandor,
tepatnya hari Sabtu setelah mandor mendapat dari bagian administrasi
proyek.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 18
BAB III
PERENCANAAN PROYEK
3.1 Tinjauan UmumPerencanaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting sebelum
dilaksanakannya suatu proyek. Tahapan awal ini dilakukan supaya tindakan yang
diambil dalam pelaksanaan suatu proyek tidak merugikan, oleh karena itu
perencanaan harus dibuat sematang mungkin dan dalam pelaksanaan harus
diserahkan pada orang atau badan usaha yang benar-benar ahli dan
berpengalaman dalam bidangnya serta mempunyai reputasi yang baik.
Tahap perencanaan merupakan tahap yang penting dalam proses
pelaksanaan suatu proyek karena perencanaan berkaitan dengan tahap sebelumnya
yaitu survey (pengamatan dan penyelidikan, selain itu tahap perencanaan
mempunyai kaitan ke depan, yaitu pada construction (pelaksanaan), operation
(pengoperasian atau pemakaian), maintenance (pemeliharaan). Kegiatan ini sangat
penting sebelum dimulainya sebuah proyek. Perencanaan suatu proyek harus
dibuat secermat dan seteliti mungkin, karena bila terjadi kesalahan perencanaan
ataupun urutan proses yang tidak benar dapat menyebabkan terjadinya kerugian.
Perencanaan yang matang sebelum dimulainya suatu pekerjaan proyek tidak
hanya menghemat biaya tetapi juga dapat menghemat waktu dan tenaga.
Pelaksanaan di lapangan seringkali berbeda dengan perencanaan, sehingga
pengalaman kerja pelaksana di lapangan sangat dibutuhkan sebagai unsur
penunjang dalam menghadapi berbagai masalah yang ada di lapangan.
Perencanaan dan persiapan yang matang sebelum pelaksanaan proyek merupakan
tindakan yang seharusnya dilakukan pemilik proyek untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi di lapangan.
Perencanaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Konstruksi harus kuat dan aman
b) Mutu pekerjaan terjaga dengan baik
c) Pekerjaan selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan
d) Biaya pelaksanaan seefisien dan seekonomis mungkin.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 19
Perancangan proyek yang baik haruslah didukung komitmen bersama
untuk dapat melaksanakannya secara konsekuen. Untuk itulah perlu adanya rapat-
rapat koordinasi sehingga menghasilkan kesepakatan mengenai mutu yang ingin
dicapai bersama.
Perencanaan suatu proyek dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap
pertama yaitu melakukan survey di lapangan dan penyelidikan tanah yang
dilakukan di laboratorium, sedangkan tahap perencanaan merupakan kelanjutan
dari studi kelayakan tahap tersebut, dimana dalam tahap perencanaan ini
merupakan kerangka landasan untuk pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.
Tahap-tahap perencanaan pembangunan suatu proyek antara lain:
1) Tahap Pra Rencana
Tahapan ini terdiri dari gambar-gambar sketsa atau merupakan outline dari
bangunan berikut dengan perkiraan biaya proyek. Gambar-gambar tersebut
dikembangkan lebih rinci lagi untuk dapat dipakai sebagai dasar pembahasan
berikutnya.
2) Tahap Perencanaan
Tahap ini terdiri dari uraian lanjutan dari gambar-gambar pra rencana dan
gambar-gambar dasar dengan skala yang lebih besar. Kemudian gambar-
gambar ini dikembangkan lagi menjadi gambar-gambar detail yang
dilengkapi dengan uraian kerja dan syarat-syarat serta perhitungan anggaran
bangunan.
3) Pembuatan gambar-gambar detail
Merupakan gambar detail yang menjelaskan secara rinci pekerjaan
konstruksi, disamping sebagai dasar pelaksanaan dan juga dipakai sebagai
dokumen lelang. Gambar-gambar detail ini dibuat oleh konsultan perencana.
4) Pembuatan rencana kerja dan syarat-syarat
Rencana kerja dan syarat-syarat ini mencakup semua aspek antara lain
material, peralatan, tenaga kerja, maupun mutu dari pekerjaan.
5) Perhitungan anggaran biaya
Anggaran biaya merupakan perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk bahan,
upah, dan biaya lain dalam pelaksanaan proyek.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 20
3.2Perencanaan Struktur AtasStruktur atas atau upper structure adalah bagian dari struktur yang
berfungsi menerima kombinasi pembebanan, yaitu beban mati, beban hidup, berat
sendiri struktur, dan beban lainnya yang direncanakan. Selain itu struktur
bangunan atas harus mampu mewujudkan perancangan arsitektur sekaligus dapat
menjamin dari segi keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu bahan-bahan
yang digunakan dalam bangunan ini mempunyai kriteria perancangan, antara lain:
1) Kuat,
2) Tahan api,
3) Awet untuk jangka waktu pemakaian yang lama,
4) Mudah didapat dan dibentuk,
5) Ekonomis (mudah pemeliharaannya).
Dari kriteria tersebut diatas maka bahan konstruksi yang digunakan adalah
beton bertulang untuk proyek ini. Struktur gedung ini terbentuk atas bagian-
bagian utama struktur dimana bagian-bagian struktur ini mempunyai fungsi
tersendiri yang berbeda-beda, namun masih mempunyai hubungan atau kaitan
yang erat sekali.
Bagian-bagian utama struktur antara lain adalah :
1) Kolom,
2) Balok,
3) Plat lantai.
3.2.1 Kolom
Kolom merupakan struktur utama dari bangunan portal yang berfungsi
untuk memikul beban vertikal, beban horisontal, maupun beban momen, baik
yang berasal dari beban tetap maupun beban sementara. Dimensi kolom yang
dirancang bervariasi menurut beban yang diterima. Semakin besar bebannya,
maka bisa semakin besar dimensi kolom yang digunakan. Beban tersebut antara
lain beban mati berupa beban berat sendiri, beban akibat balok dan plat lantai
serta beban hidup. Kolom–kolom struktur pada bangunan ini dirancang bentuk
persegi.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 21
Tabel 3.1 Tipe dan Ukuran Kolom
No. Tipe Kolom Ukuran (mm)
1 K1 700 x 700
2 K2 700 x 700
3 K3 700 x 700
4 K4 700 x 700
5 K5 700 x 700
6 K6 600 x 600
7 K7 600 x 600
8 K8 600 x 600
9 K9 800 x 800
10 K10 800 x 800
11 K11 800 x 800
12 K12 900 x 900
13 K13 900 x 900
14 K14 900 x 900
15 K15 900 x 900
16 K16 300 x 300
Konstruksi kolom pada proyek ini terbuat dari beton bertulang.
Perencanaan kolom menggunakan tulangan D10, D13, D22, dan D25 mm. Beton
yang digunakan untuk kolom menggunakan mutu beton K350, dengan slump
rencana 10 ± 2 cm.
Untuk dimensi kolom, semakin ke atas dimensinya akan diperkecil. Akan
tetapi tidak berarti bahwa pada setiap perubahan lantai akan terjadi perubahan
dimensi. Hal ini dapat dilihat pada pemasangan tulangan kolom untuk tiap lantai
berikutnya. Maksud dari pengecilan dimensi kolom ini yaitu untuk mengurangi
beban sendiri dari struktur, yang dimana pengurangan dari dimensi kolom tidak
akan mempengaruhi kekuatan dan kekokohan struktur.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 22
3.2.2 Balok Induk (beam)
Balok adalah bagian dari konstruksi yang berfungsi memikul beban lantai
dan beban lain yang bekerja di atasnya dan kemudian menyalurkan beban tersebut
ke kolom-kolom. Balok juga berfungsi membagi-bagi plat menjadi segmen-
segmen dan sebagai pengikat kolom yang satu dengan yang lainnya sehingga
diperoleh struktur yang kaku dan kokoh.
Tabel 3.2 Tipe dan Ukuran Balok
No. Tipe Balok Ukuran (mm)
1 B.1 350 x 700
2 B.2 350 x 700
3 B.3 300 x 600
4 B.4 450 x 900
5 B.5 400 x 800
6 B.6 300 x 700
7 B.7 200 x 400
8 CB.1 350 x 900 ~ 400
9 CB.2 350 x 700 ~ 400
Konstruksi balok induk ini terbuat dari beton bertulang dengan
menggunakan tulangan D10, D13, D19, D22, dan D25 mm. Beton yang
digunakan untuk balok induk menggunakan mutu beton K350, dengan nilai slump
rencana 10 ± 2 cm. Dimensi balok dan jumlah tulangannya menyesuaikan dari
kondisi pembebanan dan perhitungan perencanaan.
3.2.3 Balok Anak
Balok anak berfungsi untuk mengurangi lendutan pada plat dan
meneruskan beban dari plat ke balok induk. Balok anak digunakan untuk
mereduksi luas penampang plat yang terikat pada balok. Perbedaan antara balok
anak dengan balok induk terletak pada tumpuan. Kalau balok induk menumpu
pada kolom, sedangkan balok anak menumpu pada balok induk.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 23
Dimensi balok anak pada bangunan ini sangat bervariasi tergantung besar
kecilnya beban dan luas plat yang dipikul oleh balok induk dan disesuaikan
dengan perencanaan arsitekturnya. Konstruksi balok anak ini terbuat dari beton
bertulang dengan tulangan D10, D13, D19, D22, D25 mm. Beton yang digunakan
untuk balok anak menggunakan mutu beton K350, dengan nilai slump rencana 10
± 2 cm.
3.2.4 Plat Lantai Konvensional
Plat lantai atau slab merupakan suatu konstruksi yang menumpang pada
balok. Plat lantai konvensional direncanakan mampu menahan beban mati dan
beban hidup pada waktu pelaksanaan konstruksi maupun pada waktu gedung
dioperasikan. Pada proyek ini plat lantai sistem konvensional dibuat monolit
dengan balok sehingga diasumsikan terjepit pada keempat sisinya.
Dapat disimpulkan fungsi dari plat lantai tersebut sebagai berikut :
1) Memisahkan ruangan bangunan secara horisontal
2) Menahan beban yang bekerja padanya
3) Sebagai diafragma untuk kestabilan konstruksi
4) Menyalurkan beban ke balok di bawahnya.
Tabel 3.3 Tipe dan tebal slab
No. Tipe Slab Tebal (mm)
1 S1 120
2 S2 120
3 S3 250
4 S4 120
Perencanaan plat lantai pada proyek Armada Town Square menggunakan
tulangan D10 dan D13 mm. Beton yang digunakan untuk plat lantai sistem ini
menggunakan mutu beton K350, dengan nilai slump rencana 10 ± 2 cm.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG”ARY WIBOWO – L2A308004 24
3.2.5 Plat Lantai Sistem Half Slab
Plat lantai dalam proyek Armada Town Square ada dua macam, yaitu
dengan plat konvensional dan satu lagi adalah plat lantai dengan sistem Half Slab.
Disebut Half Slab karena setengah tebalnya menggunakan plat lantai beton pra
cetak yang bergelombang.
Half Slab yang digunakan dalam proyek Armada Town Square dipesan dari PT.