TRIGGER 3 Ny.K, 49 th GoPoooAbooo datang ke RS dengan keluhan nyeri panggul serta adanya benjolan sebesar buah kelapa di perut sejak 2 tahun yang lalu, perdarahan terjadi lebih banyak dan lebih lama selama haid sejak 6 bula yang lalu dan kostipasi saat BAB. Sampai saat ini setelah menikah selama 30 tahunklien belum mempunyai anak. Iwayat menstruasi tidak teratur. Keadaan umum lemah . hasil pemeriksaan fisik : teraba massa abdomen (+), dan nyeri tekan (+), konjungtiva anemis, HB: 8 gr/dl, TD : 100/70 mmHg, N : 100x/menit, RR : 22x/mnit, suhu 37 0 C. Hasil USG : terdapat massa intrauterine dengan ukuran 20x25 cm. Encana terapi akan dilakukan tindakan miomektomi sehinga klien merasa takut dan khawatir denan kondisinya. SLO 1) Definisi 2) Klasifikasi 3) Epidemiologi 4) Etiologi 5) Faktor risiko 6) Patofisiologi 7) Manifestasi klinis 8) Pemeriksaan diagnostik 9) Penatalaksanaan 10) Komplikasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TRIGGER 3
Ny.K, 49 th GoPoooAbooo datang ke RS dengan keluhan nyeri panggul serta adanya benjolan
sebesar buah kelapa di perut sejak 2 tahun yang lalu, perdarahan terjadi lebih banyak dan
lebih lama selama haid sejak 6 bula yang lalu dan kostipasi saat BAB. Sampai saat ini setelah
menikah selama 30 tahunklien belum mempunyai anak. Iwayat menstruasi tidak teratur.
Keadaan umum lemah . hasil pemeriksaan fisik : teraba massa abdomen (+), dan nyeri tekan
(+), konjungtiva anemis, HB: 8 gr/dl, TD : 100/70 mmHg, N : 100x/menit, RR : 22x/mnit, suhu
370C. Hasil USG : terdapat massa intrauterine dengan ukuran 20x25 cm. Encana terapi akan
dilakukan tindakan miomektomi sehinga klien merasa takut dan khawatir denan kondisinya.
SLO
1) Definisi
2) Klasifikasi
3) Epidemiologi
4) Etiologi
5) Faktor risiko
6) Patofisiologi
7) Manifestasi klinis
8) Pemeriksaan diagnostik
9) Penatalaksanaan
10) Komplikasi
11) Asuhan keperawatan
1. DEFINISI
Myoma uteri atau fibroid, atau yang dikenal dengan sebutan miom, adalah tumor jinak
yang berasal dari rahim, yang biasanya berbentuk bulat atau lonjong disertai jaringan ikatnya
(www. Infomedika. htm, 2004).
Leiomyoma uteri (atau fibroid) merupakan tumor jinak yang berasal dari pertumbuhan sel
otot polos dan jaringan penghubung di uterus. Secara histologis terdapat proliferasi
monoklonal dari sel otot polos.
Mioma uteri biasa juga disebut leiomioma uteri, fibroma uteri, fibroleiomioma, mioma
fibroid atau mioma simpel. Mioma terdiri atas serabut- serabut otot polos yang diselingi
dengan jaringan ikat dan dikelilingi kapsul yang tipis. Tumor ini dapat berasal dari setiap bagian
duktus muller, tetapi paling sering terjadi pada miomatreium.
2. KLASIFIKASI
Mioma uteri pada daerah korpus, sesuai dengan lokasinya dibagi menjadi empat jenis yaitu :
Mioma Uteri Subserosa
Lokasi tumor di subserosa korpus uteri dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula
sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. Pertumbuhan ke
arah lateral dapat berada di dalam ligamentum latum dan disebut sebagai mioma
intraligamenter. Mioma yang cukup besar akan mengisi rongga peritoneal sebagai
suatu massa. Perlengketan dengan usus, omentum atau mesenterium di sekitarnya
menyebabkan sistem peredaran darah diambil alih dari tangkai ke omentum.
Akibatnya tangkai makin mengecil dan terputus, sehingga mioma akan terlepas dari
uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini
dikenal sebagai jenis parasitik.
Mioma Uteri Intramural
Disebut juga sebagai mioma intraepitelial. Biasanya multipel apabila masih kecil tidak
merubah bentuk uterus, tetapi bila besar akan menyebabkan uterus berbenjol-benjol,
uterus bertambah besar dan berubah bentuknya. Mioma sering tidak memberikan
gejala klinis yang berarti kecuali rasa tidak enak karena adanya massa tumor di daerah
perut sebelah bawah. Kadang kala tumor tumbuh sebagai mioma subserosa dan
kadang-kadang sebagai mioma submukosa. Di dalam otot rahim dapat besar, padat
(jaringan ikat dominan), lunak (jaringan otot rahim dominan).
Mioma Uteri Submukosa
Terletak di bawah endometrium. Dapat pula bertangkai maupun tidak. Mioma
bertangkai dapat menonjol melalui kanalis servikalis, dan pada keadaan ini mudah
terjadi torsi atau infeksi. Tumor ini memperluas permukaan ruangan rahim.
Dari sudut klinik mioma uteri submukosa mempunyai arti yang lebih penting
dibandingkan dengan jenis yang lain. Pada mioma uteri subserosa ataupun intramural
walaupun ditemukan cukup besar tetapi sering kali memberikan keluhan yang tidak
berarti. Sebaliknya pada jenis submukosa walaupun hanya kecil selalu memberikan
keluhan perdarahan melalui vagina. Perdarahan sulit untuk dihentikan sehingga
sebagai terapinya dilakukan histerektomi.
Mioma intraligamenter
Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jatingan lain, misalnya ke ligamentum
atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga disebut
mondering/parasite fibroid. Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam
satu uterus. Bentuk seperti kumparan konde
Jenis mioma lain :
Mioma gaburt
Tumor yang dapat kelar dari rongga rahim ke vagina, dikenal dengan nama mioma
gaburt, atau mioma yang dilahirkan yang mudah mengalami infeksi, ulserasi, dan
infark. Pada beberapa kasus penderita akan mengalami anemia dan sepsis karena
proses tersebut.
Mioma pedunkulata
Fibroid yang tumbuh pada batang kecil yang menghubungkan mereka ke dalam
dinding dalam atau luar rahim.
3. EPIDEMIOLOGI
Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi pada wanita sebelum menarche,
setelah menopouse hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh. Penelitian di
Amerika Serikat yang pernah dilakukan Scwartz menunjukkan angkakejadian mioma
uteri adalah 2-12,8 orang per 1000 wanita tiap tahunnya. Angka kejadian mioma uteri
3-9x lebih tinggi pada wanita kulit berwarna hitam dibanding kulit putih diIndonesia
mioma uteri ditemukan pada 2,4%-11,7% dai semua penderita ginekologi yang
dirawat. Berdasarkan otopsi Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun
mempunyai sarang mioma, pada wanita berkulit hitam ditemukan paling banyak.
Mioma terjadi pada kira-kira 5% wanita selama masa reproduksi. Tumor ini
tumbuh dengan lambat dan mungkin baru dideteksi secara klinis pada usia dekade
keempat. Mioma lebih sering terjadi pada pasien nuliipara atau wanita yang hanya
mempunyai satu anak.
Mioma uteri terjadi pada 20%-25% perempuan di usia reproduktif , tetapi oleh
faktor yang tidak diketahui secara pasti. Faktor keturunan memegang peran dalam
angka kejadian mioma uteri. Wanita dari garis keturunan tingkat pertama seorang
penderita mioma uteri mepunyai resiko 2.5x lebih besar menderita mioma uteri
Dari penelitian yang dilakukan oleh Ran Ok et.al di St.Benedict Hospital Korea yang
dilakukan terhadap 815 kasus mioma uteri diketahui bahwa kasus mioma uteri
terbanyak pada penderita mioma uteri adalah perdarahan pervaginam abnormal
(44,1%) kadar hemoglobin (Hb) rata-rta penderita mioma uteri adalah 1092 gr% dan
37,6% diantaranya dilakukan transfusi darah.
Sejak tahun 1946 Goodman, melaporkan terapi medikamentosa dengan
pemeberian hormon progesteron pada 7 wanita dengan mioma uteri, menyebabkan
pengecilan ukuran mioma uteri. Filicori dan rekan-rekan tahun 1983 melaporkan
bahwa pemakaian analog GnRH, untuk mengecilkan mioma uteri.
4. ETIOLOGI
Penyebab mioma uteri belum diketahui, namun ada 2 teori :
1. Teori stimulasi
Berpendapat bahwa estrogen sebagai faktor etiologi, mengingat bahwa :
Mioma uteri seringkali tumbuh lebih cepat pada massa hamil
Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum menarche
Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopouse
Hiperplasia endometrium sering ditemukan bersama dengan mioma uteri
2. Teori cellnest/genitoblast
Terjadinya mioma uteri itu bergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada
sel nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus-menerus oleh estrogen
Apapun asalnya, tumor mulai dari benih-benih multiple yang sangat kecil dan teratur
pada miometrium. Benih-benih ini tumbuh sangat lambat tetapi progresif(bertahun-
tahun) di bawah pengaruh estrogen dan faktor-faktor yang lain. Dipercaya bahwa
mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik
dari sebuah sel neoplastik tunggal.sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromoson,
khususnya pada kromosom lengan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tumor:
a. Estrogen
Mioma uteri yang dijumpai setelah menarke, seringkali terdapat pertumbuhan
tumor yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen eksogen. Mioma uteri
akan mengecil pada saat menopouse dan pengangkatan ovarium. Mioma uteri
banyak ditemukan bersamaan dengan anovulasi ovarium dan wanita dengan
sterilitas. Aktivitas enzim hidroksidrogenase yang mengubah estradida/estrogen
kuat menjadi estrogen/estrogen lemah brkurang pada jaringan miomatosus, yang
juga mempunyai reseptor estrogen lebih banyak dibandingkan dengan
miometrium normal.
b. Progesteron
Mempunyai antagonis estrogen, menghambat pertumbuhan tumor dengan 2 cara
mengaktifkan 17B hidroksidesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor
estrogen pada tumor
c. Hormon pertumbuhan
Pertumbuhan yang cepat dari leiomioma selama kehamilan mungkin merupakan
hasil dan aksi sinergistik antara HPL dan estrogen
5. FAKTOR RISIKO
1) Umur
Kebanyakan wanita mulai terdianosis mioma uteri pada usia 40 tahun
2) Menarche dini
Menarche dini <20 tahun meningkatkan resiko kejadian mioma uteri 1,24 kali
3) Ras
Darihasil penelitian didapatan bahwa wanita keturunan Afrika-amerika emiliki
resiko 2,9 kali lebihbesar dibanding wanita kaukasia
4) Riwayat keluarga
Jika memiliki riwayat keturunan yang menderita mioma uteri, akan
meningkatkan resiko 2, kali lebih besar
5) Kehamilan
Semakn besar jumlah peritas, maka menurunkan angka kejdian mioma uteri
6) Makanan
Daging sapi, daging setengah matang, dan daging babi meningkatkan insiden
mioma uteri. Namun sayuran hijau menurunkan insiden mioma uteri
7) Kebiasaan merokok
Merokok apat mengurangi insiden ioma uteri karena menghambt enzim
aromatase (menghambat pembentukan androgen menjadi estrogen) oleh
nikotin
6. PATOFISIOLOGI
Wanita nuliparitas, kurang subur
Faktor genetik, ras, paritas, dan beberapa faktor risiko lainnya
Reseptor estrogen lebih banyak
Meningkatkan risiko perkembangan fibroid
MYOMA UTERI
Mioma subserosa Mioma intramural Mioma submukosa
Pembesaran massa
Tindakan operasi
ansietas
Penekanan organ sekitar
rektum Vesika urinaria
Perub.pola eliminasi defekasi
Perub.pola eliminasi urin
konstipasi Retensi urinMenekan syaraf
sekitar uterus
Nyeri akut
> 6 bulan Nyeri kronis
Perdarahan berat saat menstruasi
HB turun
Anemia
Risiko syok
ansietas
7. MANIFESTASI KLINIS
Hampir seluruh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan pelvic
rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa
mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus. Gejala klinik terjadi hanya pada sekitar
35%-50% dari penderita.
1. Perdarahan abnormal (30%)
Bentuk perdarahan yang ditemukan berupa : menoragi, metroragi dan
hipermenorrhea. Perdarahan dapat menyebabkan anemia defisiensi Fe. Perdarahan
abnormal ini dapat dijelaskan oleh karena bertambahnya area permukaan dari
endimetrium yang menyebabkan gangguan kontraksi otot rahim, distensi dan kongesti
dari pembuluh darah disekitarnya dan ulserasi dari lapian endometrium.