Perencanaan Jembatan Kayu BAB I PEMODELAN STRUKTUR Pemodelan struktur didasarkan atas panjang bentang ekonomis dengan dengan tidak mengabaikan estetika keindahan dari jembatan itu sendiri ( Arsitektural ). Dalam melakukan pemodelan struktur jembatan rangka batang tentunya harus memenuhi persamaan keseimbangan, sehingga struktur rangka batang tersebut menjadi statis tertentu dan dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan. Dalam hal pemodelan struktur jembatan rangka batang 2 dimensi agar struktur tersebut dikatakan struktur statis tertentu maka harus memenuhi persamaan m = 2n – 3, dimana m adalah jumlah batang dan n adalah jumlah titik simpul. Gambar di bawah ini merupakan model struktur jembatan kayu yang kami rencanakan : Kontrol : Jumlah batang vertikal = 7 batang Jumlah batang horizontal = 10 batang Jumlah batang diagonal = 8 batang + 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Perencanaan Jembatan Kayu
BAB I
PEMODELAN STRUKTUR
Pemodelan struktur didasarkan atas panjang bentang ekonomis dengan dengan tidak mengabaikan estetika keindahan dari jembatan itu sendiri ( Arsitektural ). Dalam melakukan pemodelan struktur jembatan rangka batang tentunya harus memenuhi persamaan keseimbangan, sehingga struktur rangka batang tersebut menjadi statis tertentu dan dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan. Dalam hal pemodelan struktur jembatan rangka batang 2 dimensi agar struktur tersebut dikatakan struktur statis tertentu maka harus memenuhi persamaan m = 2n – 3, dimana m adalah jumlah batang dan n adalah jumlah titik simpul. Gambar di bawah ini merupakan model struktur jembatan kayu yang kami rencanakan :
Kontrol :
Jumlah batang vertikal = 7 batang
Jumlah batang horizontal = 10 batang
Jumlah batang diagonal = 8 batang +
Total batang = 25 batang (m)
Jumlah titik simpul = 14 titik
m = 2n – 3
25 = 2.14 – 3
25 = 28 – 3
25 = 25 ….....(OK)
1
Perencanaan Jembatan Kayu
BAB II
PEMBEBANAN
Jembatan kayu ini direncanakan untuk pejalan kaki ( pedestrian ) sehingga beban – beban yang bekerja ditetapkan sebesar 200 kg dan bekerja pada tiap titik simpul di bawah lantai jembatan dengan mengabaikan berat struktur jembatan itu sendiri. Berikut gambar rencana pembebanan yang bekerja :
BAB III
2
Perencanaan Jembatan Kayu
ANALISA STRUKTUR
A. MENCARI REAKSI PERLETAKAN
B. MENCARI GAYA BATANG
Metoda yang digunakan dalam penghitungan gaya – gaya batang adalah dengan menggunakan metoda pembagian ( Metoda Ritter )
Jembatan direncanakan dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Menggunakan Kayu Jati Kelas II mutu A (PKKI 1961 Lampiran I ) BJ = 0,7 gr/cm3 (PKKI 1961 Lampiran I ) Elastisitas = 100.000 kg/cm2 ( PKKI 1961 Daftar I ) Tegangan yang diperkenankan ( PKKI 1961 Daftar II )
σ lt = 130 kg/cm2
σ tkII = σ trII = 110 kg/cm2
σ tkIL = 30 kg/cm2
τ II = 15 kg/cm2
2. Direncanakan menahan beban tetap dan tidak tetap
Faktor reduksi ( ) = 5/4 ( PKKI Pasal 6 ayat 1b )3. Jenis struktur rangka batang tak terlindungi
Pada perhitungan dimensi batang, gaya yang diperhitungkan adalah gaya tarik dan gaya tekan terbesar. Untuk kemudahan dalam perencanaan sambungan, dimensi batang tarik dan batang tekan direncanakan sama.
BATANG TEKAN
P = - 1000 kgh = 2blk = 1mImin = 50 Ptk . lk2
ω = 1,854
Kontrol tegangan
BATANG TARIK
P = 1117,8401 kgFp = 2040
11
Perencanaan Jembatan Kayu
Kontrol Tegangan
TABEL HASIL PERHITUNGAN DIMENSI BATANG
NO BATANG PANJANG (m) GAYA BATANG (KG) DIMENSITARIK (+) TEKAN (-)