LAPORAN KASUS LANJUT LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT (ALL) HIGH RISK + DM TIPE 1 + GIZI KURANG RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH : NI WAYAN RENI PUTRI S. NIM.P07131012013 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
LAPORAN KASUS LANJUTLEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT (ALL) HIGH RISK + DM TIPE 1 + GIZI KURANGRUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR
OLEH :
NI WAYAN RENI PUTRI S.
NIM.P07131012013KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2015A. Identitas Kasus No RM : 14072041
Nama Pasien : An. F J
Tanggal Lahir : 09 Februari 2002
Umur : 13 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Rembulan , No. 15 Denpasar
Tanggal MRS : 13 April 2015
Bangsal / Kamar : Pudak / K 5 Irna B (2.2)Diagnosa Medis : Leukemia Limfoblastik Akut (ALL) High
Risk Induksi Minggu ke V + DM Tipe I
+ Gizi Kurang
Diet Yang Diberikan di RS : Diet Nasi 2000 kkal
Bentuk Makanan : Makanan Biasa
Tanggal Pengamatan : 21 - 23 April 2015
B. Rencana Asuhan Gizi
1. Pengkajian Data dan Diagnose Gizi
PENGKAJIAN DATAIDENTIFIKASI MASALAHDIAGNOSE GIZI
PES
a. Antropometri
Berat Badan = 38 Kg
Berat Badan Ideal = 52 kg
Tinggi Badan = 163 cm
Usia Tinggi = 16,5 Tahun
Lingkar kepala = 49 cm
LLA = 19,3 cm
BB/U = P 10 - 25TB/U = P 50 -75BB/TB = p < 5
Status Gizi X 100 %
X 100 %
= 73,08 %
Status Gizi = Gizi KurangKategori Status Gizi menurut Waterlow (1972) :
Status Gizi
Kategori
>120 %
Obesitas
110 120 %
Overweight
90-110 %
Gizi Baik
70 90 %
Gizi Kurang
< 70 %
Gizi Buruk
Berat badan kurang, Status Gizi KurangNC .3.1Berat badan kurang (P) yang berkaitan dengan keadaan patologis pasien (E) yang ditandai dengan berat badan (38 Kg) pasien kurang dari berat badan ideal ( 52 kg) (S) .
2. Biokimia/LaboratoriumHasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 13 April 2015 :
Pemeriksaan
SatuanHasil
Nilai Normal
Keterangan
BS/Glukosa Acakmg / dL
63,76 70 -140 RendahHemoglobin (Hb)
g / dL
10,9
13,5 17,5
Rendah
WBC 10e3/L9,514,10 -11,0NormalRBC
10e6/L4
4,00 5,20
Normal
LYM
%
2,11
1,00 4,00
Normal
PLT
10e3/L244
140 440
Normal
Total Protein g / dL6,286,00 8,00NormalAlbuming / dL3,63,50 5,20NormalGlobuling / dL2,683,2 3,7RendahKreatinin
mg / dL
0,25
0,50-0,90
Rendah
Natrium (Na)
mmol/L
136,43
136 145
Normal
Kalium (K)
mmol/L
3,3
3,50 5,10
Rendah
Chlorida (Cl)
mmol/L
102,55
94 110
Normal
Kalsium (Ca)
mg /dL
8,7
9,20-11,00
Rendah
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 17 April 2015 :
Pemeriksaan
SatuanHasil
Nilai Normal
Keterangan
BS/Glukosa Acak
mg / dL
20670 -140 TinggiHemoglobin (Hb)
g / dL
11,3
13,5 17,5
Rendah
WBC
10e3/L4,52
4,10 -11,0NormalPLT10e3/L254140 440NormalHasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 20 April 2015 :
Pemeriksaan
SatuanHasil
Nilai Normal
Keterangan
BS/Glukosa Acakmg / dL
23270 -140 TinggiHemoglobin (Hb)
g / dL
12,2
13,5 17,5
Rendah
Alkali Phosphatase (ALP)
mg / dL
200
0 187
Tinggi
Bilirubin Totalmg / dL
0,70,30 1,10 RendahTotal Protein g / dL6,96,00 8,00NormalAlbuming / dL3,53,50 5,20NormalGlobuling / dL3,43,2 3,7NormalKreatinin
mg / dL
0,6
0,50-0,90
Normal
Natrium (Na)
mmol/L
127
136 145
Rendah
Kalium (K)
mmol/L
3,7
3,50 5,10
Normal
Chlorida (Cl)
mmol/L
91
94 110
Rendah
Kalsium (Ca)
mg /dL
8,5
9,20-11,00
Rendah
Perubahan Nilai laboratorium terkait gizi (BS/ glukosa acak rendah, Hemoglobin rendah, globulin, kreatinin , kalium dan kalsium rendah). NC. 2.2
Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (P) yang berkaitan dengan keadaan patologis pasien (E) yang ditandai dengan BS/ glukosa acak rendah 63,76 mg/dl, Hemoglobin rendah 10,9 g / dL, globulin rendah 2,68 g / dL , kreatinin rendah 0,25 mg / dL , kalium rendah 3,3 mmol/L dan kalsium rendah 8,7 mg /dL (S).
c. Fisik dan Klinis1) Fisik
Tanggal 13 April 2015 (Pre kemoterapi)
Keadaan umum baik, kesadaran Composmentis
Tidak ada kesulitan menelan, mual, muntah
Tanggal 14 April 2015 (Pre kemoterapi)
Keadaan umum baik, kesadaran Composmentis
Tidak ada kesulitan menelan,mual,muntah
Tanggal 17 April 2015 (Pasca Kemoterapi) Keadaan umum pucat,pusing, kesadaran composmentis Nafsu makan menurun, ada mual muntahTanggal 20 April 2015 (Sebelum intervensi) Keadaan umum baik, kesadaran Composmentis
Tidak ada kesulitan menelan, ada mual2) Klinis
Tanggal 13 April 2015
Pemeriksaan
SatuanHasil
Nilai Normal
Keterangan
SuhuC
3636 37NormalRespirasi
x/menit
20 x
20 30 x
Normal
Nadi
x/menit
80 x
60 100 x
Normal
Tanggal 14 April 2015
Pemeriksaan
SatuanHasil
Nilai Normal
Keterangan
SuhuC
3636 37NormalRespirasi
x/menit
24 x
20 30 x
Normal
Nadi
x/menit
92 x
60 100 x
Normal
Tanggal 17 April 2015Pemeriksaan
SatuanHasil
Nilai Normal
Keterangan
Suhu C
36,836 37NormalRespirasi
x/menit
22 x20 30 x
Normal
Nadi
x/menit
88 x60 100 x
Normal
Tanggal 20 April 2015
Pemeriksaan
SatuanHasil
Nilai Normal
Keterangan
Suhu C
36,9 36 37NormalRespirasi
x/menit
24 x
20 30 x
Normal
Nadi
x/menit
80 x
60 100 x
Normal
Adanya Gangguan fisik dan klinis
d. Riwayat Gizi
1) Pola makan pasien : makanan utama 3 x sehari yaitu nasi 3 sendok nasi, lauk ayam 1 x, ikan lele 1 x, telur rebus 1x, sayur : bayam, kangkung , Sup, buah : pisang, jeruk semangka, manggis serta susu dancow 2 sdk takar sehari 3 x.
Makanan yang disukai pasien bubur ayam, lalapan ayam dan lele, sayur sup, jeruk, manggis, pisang goreng, roti isi keju dan susu.2) Tingkat Asupan Makan Pasien di rumah sebelum MRS :Zat Gizi
Asupan SMRS
Kebutuhan SMRS
Persentase
Kategori
Energi (kkal)
1759,3
2080
84,58 %
Baik
Protein (gr)
71,7
52
137,88 %
Baik
Lemak (gr)
43,9
57,7
76,08 %
Kurang
Karbohidrat (gr)
221,4
338
65,50 %
Kurang
Keterangan :
Kategori asupan makan (Gibson, 2005) (ADA) :
Baik 80% Kurang 51-79%
Buruk < 51%Penilaian :
Berdasarkan tabel analisa tingkat konsumsi berdasarkan hasil recall sebelum MRS (saat di rumah) dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi energi dan protein baik sedangkan konsumsi lemak dan karbohidrat masih kurang.
3) Tingkat Penerimaan Makan Pasien di Rumah Sakit (Pasca Kemoterapi) :Zat Gizi
Asupan MRS
Standar Kebutuhan MRS
Persentase
Kategori
Energi (kkal)
1560 kkal2080 kkal75 %KurangProtein (gr)
48,75 gr65 gr75 %KurangLemak (gr)
43,33 gr57,78 gr75 %KurangKarbohidrat (gr)
234,75 gr325 gr75 %KurangKeterangan :
Kategori asupan makan (Gibson, 2005) (ADA) :
Baik 80% Kurang 51-79%
Buruk < 51%Penilaian :
Berdasarkan tabel analisa tingkat peneriman makan pasien dirumah sakit pasca kemoterapi dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi energi , protein, lemak dan karbohidrat masih tergolong kurang akibat terjadinya penurunan nafsu makan, mual dan muntah pasca kemoterapi.4) Tingkat Asupan Makan Pasien Setelah MRS
Zat Gizi
Asupan MRS
Kebutuhan Setelah MRS
Persentase
Kategori
Energi (kkal)
1560 kkal2080 kkal75 %KurangProtein (gr)
48,75 gr65 gr75 %KurangLemak (gr)
43,33 gr57,78 gr75 %KurangKarbohidrat (gr)
234,75 gr325 gr75 %KurangKeterangan :
Kategori asupan makan (Gibson, 2005) (ADA) :
Baik 80% Kurang 51-79%
Buruk < 51%Penilaian :
Berdasarkan tabel analisa tingkat asupan makan pasien setelah MRS (pasca kemoterapi) dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi energi , protein, lemak dan karbohidrat masih tergolong kurang akibat terjadinya penurunan nafsu makan, mual dan muntah pasca kemoterapi.
Asupan zat gizi tidak seimbang (kurang)NI. 5.5
Asupan zat gizi tidak seimbang/kurang (P) yang berkaitan dengan adanya penurunan nafsu makan dan mual pasca kemoterapi (E) yang ditandai dengan tingkat asupan Energi 75 %, protein 75 %, lemak 75 % dan KH 75 % (S).
e. Riwayat Personal dan data Penunjang Lainnya
1) Diagnosa medis penyakit pasien : ALL High Risk Induksi Minggu ke V + DM Tipe I + Gizi Kurang
Keluhan utama saat MRS adalah pro kemoterapi.
2) Riwayat penyakit terdahulu :
Pasien mempunyai riwayat gizi buruk tipe marasmus Tanggal 14 Maret 2015 saat MRS di RSUP Sanglah dan menjadi gizi kurang pada tanggal 26 Maret 2015.
Tidak ada keluarga pasien yang mempunyai riwayat penyakit DM.
3) Riwayat pengobatan :
Obat Kemoterapi Nama obat
Dosis
Keterangan
Dexamethasone
5-5-5 tab
Dexamethasone merupakan kelompok obat kortikosteroid.
Dexamethasone juga digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi, mengobati hiperplasia adrenal kongnital. Dexamethasone dapat menyebabkan efek samping dan bentuk efek samping tersebut bisa berbeda-beda pada penggunanya. Adapun efek sampingnya diantaranya : Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan menghambat pertumbuhan anak.
Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glococorticoid lainnya.
Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.
Pertumbuhan rambut yang tidak biasa, Perubahan suasana hati seperti depresi dan mudah tersinggung, mudah haus, sering buang air kecil.Interaksi obat dengan insulin (hipoglikemik oral) dapat menurunkan efek hipoglikemik.
Interaksi obat dengan Diuretik yang mendepresi kalium : meningkatkan resiko hipokalemia.Novomix
14 unit (pagi 5 sc), 10 unit (sore sc) sebelum
makan
Novomix merupakan insulin yang digunakan untuk terapi DM tipe 1 dan Tipe 2. Obat ini diberikan sebelum atau sesudah makan.Manfaat mengurangi hiperglikemia dalam darah .
Efek sampinnya :
bisa menyebabkan hipoglikemia (gula darah menurun secara tajam).
Sensitif terhadap insulin aspart
Menyebabkan edema
2. Rencana Intervensi Gizi
INTERVENSI GIZI
a. Diet
Jenis Diet yang diberikan adalah Diet Kanker dan Diet DM
Diet yang diberikan kepada pasien Diet Nasi 2000 kkal (sebelum kemoterapi) , Diet Nasi 2000 kkal + Susu Diabetasol 3x 200 cc (Setelah Kemoterapi).
b. Tujuan Diet
Energi sesuai kebutuhan pasien. Protein sesuai dengan nitrogen balance positif Lemak cukup. Karbohidrat cukup. Serat tinggi Vitamin dan mineral cukup Antioksidan tinggic. Prinsip Diet
Pada pasien kanker yang mengalami masalah makan ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya :
Bila mual dan muntah : Beri makanan kering, hindari makanan yang berbau merangsang, hindari makanan lemak tinggi, makan dan minum diberikan perlahan-lahan, hindari makanan/minuman terlalu manis, batasi cairan pada saat makan, tidak tiduran setelah makan.
Bila pasien menderita anoreksia : Pasien dianjurkan makan makanan yang disukai atau dapat diterima walaupun tidak lapar, hindari minum sebelum makan tekankan bahwa makan adalah bagian penting dalam program pengobatan, olahraga sesuai dengan kemampuan penderita.
Prinsip diet untuk pasien DM yaitu pengaturan pola makan melalui prinsip 3 J yang diimbangi dengan aktivitas fisik : 3 J ( pengaturan jumlah makanan yang dikonsumsi sesuaikan dengan kebutuhan, jenis makanan yang dikonsumsi beragam dan hindari konsumsi makanan manis (mengandung gula murni) , jadwal makan tepat setiap 3 jam.
d. Syarat Diet
Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien demenggunakan RDA dengan perhitungan BBI x RDA. Energi digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama sakit dan untuk membantu proses penyembuhan pasien.
Protein diberikan berdasarkan nitrogen balance yang positif .
Lemak diberikan 25 % dari kebutuhan energy total. Lemak selain sebagai pelarut vitamin A, D, E, K juga sebagai pemberi rasa pada makanan.
KH diberikan dari sisa Energi total jumlah protein dan lemak. Utamakan KH kompleks dan kurangi penggunaan gula murni.
Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang mengandung serat larut dan antioksidan.
Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B Kompleks, C dan E.
Makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering. Hindari pengolahan bahan makanan dengan cara dibakar karena dapat menghasilkan zat karsinogenik penyebab kanker.e. Kebutuhan Zat GiziDiketahui : BBA = 38 kg
BBI = 52 kg
TB = 163 cm
Usia Tinggi = 16,5 tahun
Ditanya : Kebutuhan Zat gizi = .?
Jawab :
1) Kebutuhan Energi
Keb. Energi = BBI x RDA
= 52 x 40 Kkal
= 2080 Kkal
2) Kebutuhan Protein
Nitrogen Balance Positif = x 6,25 = x 6,25 = 65 gr ( 260 kalori3) Kebutuhan Lemak
Keb. Lemak = 25 % x Energi Total
= 25 % x 2080 kkal
= 520 kkal = 57,78 gr
4) Kebutuhan KH
Keb. KH = Energi total (protein + lemak)
= 2080 kkal (260 + 520) kkal
= 1300 kkal ( 325 gr
5) Kebutuhan Cairan
BBA : 38 kg
Berdasarkan Metode Holiday Segar (Meyer RS. Pediatric Fluid and Electrolyte Theraphy)
Keb. Cairan = 1500 ml + 20 ml /kg diatas 20 Kg
38 kg = 20 kg + 18 kg
1500 ml + (18 x 20 ml)
1500 ml + 360 ml = 1860 ml
Maintanance 20 % :
1860 ml + (20 % x 1860 ml)
1860 ml + 372 ml
2232 ml
6) Densitas
Densitas = = = 0,93
Artinya dalam 1 cc mengandung 0,93 kalorif. Rencana MonevRencana Monitoring akan dilakukan pada :
Asupan makan pasien
Berat badan pasien
Toleransi ( mual, muntah)
Rencana Evaluasi :
Setelah pasien diberikan intervensi gizi maka akan dimonitoring hasil dari asupan makan pasien, berat badan dan adanya mual , muntah pada pasien. Dari hasil monitoring akan dievaluasi apakah terjadi peningkatan terhadap asupan makan dan berat badan pasien serta ada tidaknya mual dan muntah, sehingga bisa ditentukan apakah pasien akan mendapat perubahan diet atau tidak.g. Rencana EdukasiRencana edukasi yang akan diberikan pada pasien yaitu memberikan konseling gizi terkait dengan :
Penerapan 3J untuk pengaturan makana pasien DM.
Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
Diet Makanan yang didapatkan di RS
Jadwal pemberian makanan di RS
Tidak memberikan makanan dari luar rumah sakit kepada pasien
Memotivasi ibu atau penunggu pasien untuk memotivasi pasien agar menghabiskan makanannya
3. Implementasi a. Standar Diet / Standar Menu
Berdasarkan keadaan umum pasien maka diet yang diberikan adalah diet Makananan Biasa dengan prinsip diet DM Tipe 1 dan Kanker dengan perhitungan dengan nilai gizi :
Energi
= 2080 kkal
Protein
= 65 gr
Lemak
= 57,78 gr
Karbohidrat= 325 grCairan = 2232 ml
Pasca kemoterapi, pasien mengalami penurunan nafsu makan serta adanya mual , muntah sehingga diet yang diberikan dimodifikasi dengan memberikan snack 3 kali berupa susu khusus DM Diabetasol. Jika nafsu makan pasien sudah membaik dan tidak ada mual muntah , susu khusus DM Diabetasol hanya diberikan pada malam hari sebelum tidur sebagai snack.Dengan menu sebagai berikut : Menu Selama 3 Hari Terapi
Hari I Intervensi
(21 April 2015)Pagi
Nasi putih
Telur Bumbu Semur
Sup SayuranSnack pagi
Susu DiabetasolSiang
Nasi Putih Ayam Bumbu Merah
Tempe Bumbu Merah Sayur SG Buncis Pepaya Snack Siang
Susu DiabetasolSore
Nasi Putih Ikan Bumbu Sarden Capcay SemangkaSnack Malam
Susu Diabetasol
Hari II Intervensi
( 22 April 2015 )Pagi
Nasi Putih
Ayam Kerengsengan
Sup KombinasiSnack pagi
Kue NagasariSiang
Nasi Putih Ikan Bumbu Merah Tahu Bumbu Asam Manis Sup Bunga Kol
Semangka
Snack Siang
Papaya Sore
Nasi Putih Ikan Bumbu Kuning Tumis Sayuran Pisang Ambon
Snack Sore
Susu Diabetasol
Hari III Intervensi
( 23 April 2015 )Pagi
Nasi Putih Telur Bumbu Semur Sup Sosis Kacang PolongSnack pagi
ApelBiskuitSiang
Nasi Putih Ayam Bumbu Merah Tempe Goreng Tepung Sayur CahSnack Siang
JerukBiskuitSore
Nasi Putih Telur bumbu rendang Sayur garang Asem Tum Tahu Pisang Ambon
Snack Malam
Susu Diabetasol
Bentuk Makanan : Makanan Biasa (Nasi)
Untuk mengetahui asupan makanan pasien di rumah sakit dilakukan pencatatan dengan metode Comstok.
b. Jadwal MakanJadwal MakanPembagian Makan
Makan Pagi07.00 WITA07.00 07.30 WITA
Selingan Pagi09.00 WITA09.00 09.15 WITA
Makan Siang11.00 WITA11.00 11.30 WITA
Selingan Siang14.00 WITA14.00 14.15 WITA
Makan Sore16.00 WITA16.00 16.30 WITA
Snack Malam21.00 WITA21.00 21.30 WITA
c. Edukasi / KonselingKonseling dan edukasi dilakukan saat pemberian makan untuk pasien. Konseling dilakukan diruang Pudak dengan sasaran keluarga pasien dan pasien. Materi yang diberikan yaitu Pengaturan makan diet untuk DM sesuai prinsip 3 J, bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, menjelaskan agar pasien tidak mengonsumsi makanan dari luar RS.d. Rencana Monitoring Evaluasi
Data AssesmentData yang DiukurWaktu PengukuranEvaluasi/Target
AntropometriBB
Status GiziSebelum intervensi dan sesudah intervensiMempertahankan status gizi optimal
BiokimaBS (Glukosa Darah)
Hb
Nilai laboratorium pendukung lainnyaSetiap ada pemeriksaan biokimiaBS (Glukosa Darah)
Hb
Nilai laboratorium pendukung lainnya
KlinikTekanan Darah
Nadi
Respirasi (RR)
SuhuSetiap hariTekanan Darah
Nadi
Respirasi (RR)
Suhu
Fisik Kesadaran
KU
Keluhan
Setiap hariKondisi baik/stabil
Dietary Asupan zat giziSetiap hariAsupan makan mencapai 100% dari kebutuhan.
BAB IV. MONITORING, EVALUASI GIZI DAN KONSULTASI GIZI(Monitoring dan Evaluasi )
TanggalAntropometriBiokimiaFisik/KlinisDietaryEdukasiRencana Tindak Lanjut
HasilNilai Normal
21 April 2015BB = 37 Kg
Status gizi = 71,15 % (Gizi Kurang) BS/ glukosa darah Acak = 103 mg / dL (Normal) Natrium = 127 mmol/L (Hiponatremia) Kalsium = 8,5 mg /dL (Hipocalsemia) 70 - 140 mg / dL 136 145 mmol/L
9,20-11,00 mg / dL Fisik
KU : Baik, nafsu makan baikKesadaran : Compos mentis
Klinis
Suhu : 36,8 C
Nadi : 82 x / menit
Respirasi : 22 x / menit
Asupan Makan : Energi 100 %
Protein 100 %
Lemak 100 %
KH 100 %Menjelaskan tentang prinsip pemberian makan untuk pasien DM dengan prinsip 3 J. Meliputi jam pemberian makan, jenis makanan yang dikonsumsi, serta jumlah makanan yang dikonsumsi.
Menjelaskan agar pasien tidak mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit.
Menjelaskan jenis bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.Pengamatan asupan makan pasien dan kadar BS / gula darah acak.
22 April 2015BB = 37 Kg
Status gizi = 71,15 % (Gizi Kurang) BS/ glukosa darah Acak = 498 mg / dL (meningkat)
Natrium = 127 mmol/L (Hiponatremia)
Kalsium = 8,5 mg /dL (Hipocalsemia) 70 - 140 mg / dL
136 145 mmol/L
9,20-11,00 mg / dL Fisik
KU : Baik, nafsu makan baik
Kesadaran : Compos mentis
Klinis
Suhu : 36,4 C
Nadi : 90 x / menit
Respirasi : 24 x / menit
Asupan Makan :
Energi 100 %
Protein 100 %
Lemak 100 %
KH 100 %Menekankan penerapan prinsip 3 J.
Menjelaskan agar pasien tidak mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit, terutama makanan manis yang mengandung gula murni.
Pengamatan asupan makan pasien dan kadar BS / gula darah acak.
23 April 2015BB = 37 Kg
Status gizi = 71,15 % (Gizi Kurang) BS/ glukosa darah Acak = 491 mg / dL (meningkat)
Natrium = 127 mmol/L (Hiponatremia)
Kalsium = 8,5 mg /dL (Hipocalsemia) 70 - 140 mg / dL
136 145 mmol/L
9,20-11,00 mg / dL Fisik
KU : Stabil, nafsu makan baik
Kesadaran : Compos mentis
Klinis
Suhu : 36,5 C
Nadi : 92 x / menit
Respirasi : 24 x / menit
Asupan Makan :
Energi 100 %
Protein 100 %
Lemak 100 %
KH 100 %Menekankan penerapan prinsip 3 J.
Menjelaskan agar pasien tidak mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit, terutama makanan manis yang mengandung gula murni.
Pengamatan asupan makan pasien dan kadar BS / gula darah acak.