LAPORAN KASUS COLITIS Kharima Sari Delia, J510155086 Pembimbing : dr. Abdul Aziz Sp. Rad KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
LAPORAN KASUSCOLITIS
Kharima Sari Delia, J510155086
Pembimbing :dr. Abdul Aziz Sp. Rad
KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
✘ Nama :Ny. W✘ Usia :60 tahun✘ Alamat : Grogol,
Sukoharjo✘ No RM : 305xxx✘ Tgl periksa : 7 September 2016✘ Pemeriksaan : Foto Colon in
Loop
Hasil Pemeriksaan Radiologi
✘ Foto: Foto Colon In Loop, hasil:
Melalui cath dengan balon, kontras dimasukkan melalui lubang anus, mengisi rektum, sigmoid, kolon descenden, transversum sampai di colon ascendenPasang kontras lancarTampak haustra dan incisura menghilang dengan kaliber colon recto-sigmoid sampai colon descenden mengecilTidak tampak filling defect maupun additional shadow
✘ Kesan : Menyokong gambaran Colitis colon descenden sampai recto-sigmoid
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
✘ Derajat pembagian perluasan keterlibatan usus dengan kolitis ulseratif (Glickman, 2000)
Definisi
Peradangan kolon yang dapat berhubungan dengan enteritis (peradangan usus kecil), proktitis (peradangan
rektum), atau keduanya (Piccoli et al¸2016).
Epidemiologi
Insiden lwanita > laki laki
Di Amerika diperkirakan 200 kasus per 100.000 penduduk
Lebih sering terjadi pada usia dewasa
EtiologiPenyebab belum diketahui, beberapa kondisi diketahui dapat menyebabkan kolitis meliputi
Necrotizing enterocolitis (NEC) Kolitis alergiK Kolitis pseudomembranosa Kolitis infeksi Kolitis iskemik Kolitis sekunder akibat penyakit defisiensi
imun (Piccoli, 2016).
PATOGENESISgangguan vaskuler
mekanisme autoimun
interaksi bakteri-imun
reaksi alergi atau hipersensitivitas.
Manifestasi Klinis
Diare, kadang berdarah
pergerakan usus yang
sering
nyeri rektal atau
abdominaldemam
berat badan menurun
kadang mengeluh konstipasi dan
tenesmus.
Diagnosis
Anamnesis
•Riwayat klinis menyingkirkan etiologi•Penggunaan antibiotik dalam waktu dekat kolitis pseudomembranosa•Riwayat berpergian kolitis infeksius•Nyeri abdomen yang membaik dengan pergerakan usus Irritable Bowel Syndrome.•Gejala diare, hematokezia, demam, penurunan berat badan, konstipasi, tenesmus, nyeri rektal atau abdominal
Pemeriksaan Fisik
✘ nonspesifik, bisa terdapat nyeri abdomen atau nyeri sepanjang perjalanan kolon.
✘ Pada kasus ringan, pemeriksaan fisis umum akan tampak normal. Demam, takikardi dan hipotensi postural biasanya berhubungan dengan penyakit yang lebih berat.
Pemeriksaan Laboratorium
anemia defisiensi besi akibat kehilangan darah
kronis
Leukositosis pada pasien demam yang
sakit berat
hipokalemia derajat diare
Hipoalbuminemia mewakili hilangnya
protein lumen melalui mukosa yang ulserasi.
Gambaran Radiologi
✘ Dilatasi gambaran paling sering ✘ Tanda lain yang menandakan
inflamasi aktif colonic air-fluid level atau hilangnya haustrasi kolon (Autenrieth, 2012)
✘ Kasus yang lebih berat gambaran nodular, iregular dengan mucosal islands (Feldman et al, 2010)
✘Foto polos abdomen
Gambar 2. Pasien wanita 32 tahun dengan kolitis ulseratif . Foto polos abdomen menunjukkan area thumbprintingmengarah ke edema dinding kolon (Deepak & David, 2014)
Gambar 3. Foto polos abdomen menunjukkan penebalan dinding usus di seluruh kolon. Penebalan lipatan haustral menimbulkan gambaran thumbprinting (Deepak & David, 2014)
✘Barium Enema
Efektif dan aman dapat menunjukkan ulserasi dan fistula
teknik kontras tunggal maupun dengan kontras ganda (barium
sulfat dan udara)
Gambaran foto barium enema mukosa kolon yang granuler dan
menghilangnya kontur haustra serta kolon tampak kaku seperti tabung
Gambar 4. Pemeriksaan barium enema double-contrast menunjukkan hilangnya lipatan haustral di seluruh kolon desenden dengan ulserasi. Kolon terlihat gambaran lead-pipe (Murna, 2005)
Gambar 5. Foto barium enema single-contrast pada anak 8 tahun dengan kolitis ulseratif menunjukkan hilangnya lipatan haustral di bagian distal dan colon asenden dengan gambaran tubular (Iannaccone et al, 2005)
✘CT SCAN
Gambaran CT scan dinding usus menebal simetris, jika
terpotong melintang
tampak target sign
mengevaluasi
komplikasi
ekstralumen kolon yang telah
terjadi
mengevaluasi
langsung intralumen
& ekstralum
en
Gambar 6. CT enterografi pada wanita 55 tahun dengan kolitis ulseratif pankolon. Panah putih menunjukkan daerah yang mengalami penebalan dinding (Deepak & David2014)
Gambar 7. CT scan transversal pada wanita 35 tahun dengan kolitis ulseratif dan toxic megakolon menunjukkan kolon transversus distended dengan mukosa yang kasar.(Ruedi & John, 2006)
Gambar 8. CT scan potongan transversal pada wanita 32 tahun dengan kolitis ulseratif dan diare berdarah menunjukkan halo ganda atau target sign dengan lapisan dalam mukosa (tanda panah) dan lapisan luar lamina propria muskularis (kepala panah) akibat edema submukosa (Ruedi & John, 2006)
DIAGNOSIS BANDINGPenyakit Gejala khasCrohn’s Disease Lesi perianal, hematokezia lebih
sering dibanding kolitis ulseratif
Kolitis infeksius Onset mendadak, patogen pada feses, nyeri abdomen predominan
Kolitis iskemik Menyerang usia lebih tua, kadang terdapat penyakit vaskuler, onset mendadak, kadang nyeri
Kolitis pseudomembranosa
Penggunaan antibiotik dalam waktu dekat, Clostridium difficile
Toxin terdeteksi pada feses
Tatalaksana
Kolitis ulseratif
tidak dapat
disembuhkan
•Sulfasalazine •Kortikosteroid•imunosupresant•Pembedahan
KESIMPULAN
✘ Kolitis suatu penyakit menahun usus besar mengalami peradangan dan luka, yang menyebabkan diare berdarah, kram perut dan demam.
✘ Diagnosis didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Radiologi berperan penting dalam menyingkirkan diagnosis banding.
TERIMA KASIH