BAB I PENDAHULUAN Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang dapat mengenai hampir semua bagian tubuh namun paling sering menginfeksi paru-paru. 3 Tahun 1882 Kock mengidentifikasi basil tuberkel. 4 Pada awalnya penyakit ini secara primer menjangkiti paru-paru, dan terbawa ke saluran cerna melalui sputum yang tertelan. 1 Tuberkulosis yang menginfeksi traktus intestinal dapat disebabkan oleh baik Mycobacterium tuberculosis ataupun Mycobacterium bovis. 1 Mycobacterium tuberculosis menginfeksi sekitar 1/3 populasi dunia dan membunuh sekitar 3 juta pasien setiap tahunnya dan oleh sebab itu menjadi penyebab kematian yang paling sering di seluruh dunia. 2,5 Namun tidak semua individu yang terinfeksi memperlihatkan gejala klinis. 5 Mycobacterium menyebabkan timbulnya penyakit apabila sistem imun melemah seperti pada usia lanjut dan orang-orang dengan HIV positif. 5 Diperkirakan sekitar 150 juta orang terinfeksi tuberkulosis. 4 Terdapat 3 sampai 5 juta kasus baru dan 600 kematian akibat penyakit ini tiap tahunnya. 4 Di tahun 2000-2020 diperkirakan sebanyak 1 milyar orang akan terinfeksi, 200 juta orang akan menunjukan gejala penyakit dan 35 juta orang akan meninggal karena penyakit ini bila kontrol terhadapnya tidak diperkuat. 5 Proporsi tuberkulosis ekstrapulmonal lebih tinggi pada orang-orang dengan AIDS, dibuktikan dengan adanya peningkatan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang dapat mengenai hampir semua bagian tubuh
namun paling sering menginfeksi paru-paru.3 Tahun 1882 Kock mengidentifikasi basil
tuberkel.4 Pada awalnya penyakit ini secara primer menjangkiti paru-paru, dan terbawa ke
saluran cerna melalui sputum yang tertelan.1 Tuberkulosis yang menginfeksi traktus intestinal
dapat disebabkan oleh baik Mycobacterium tuberculosis ataupun Mycobacterium bovis.1
Mycobacterium tuberculosis menginfeksi sekitar 1/3 populasi dunia dan membunuh
sekitar 3 juta pasien setiap tahunnya dan oleh sebab itu menjadi penyebab kematian yang
paling sering di seluruh dunia.2,5 Namun tidak semua individu yang terinfeksi memperlihatkan
gejala klinis.5 Mycobacterium menyebabkan timbulnya penyakit apabila sistem imun
melemah seperti pada usia lanjut dan orang-orang dengan HIV positif.5
Diperkirakan sekitar 150 juta orang terinfeksi tuberkulosis.4 Terdapat 3 sampai 5 juta
kasus baru dan 600 kematian akibat penyakit ini tiap tahunnya.4 Di tahun 2000-2020
diperkirakan sebanyak 1 milyar orang akan terinfeksi, 200 juta orang akan menunjukan gejala
penyakit dan 35 juta orang akan meninggal karena penyakit ini bila kontrol terhadapnya tidak
diperkuat.5
Proporsi tuberkulosis ekstrapulmonal lebih tinggi pada orang-orang dengan AIDS,
dibuktikan dengan adanya peningkatan frekuensi terjadinya tuberkulosis intestinal yang
dilaporkan pada individu ini.1 Orang dengan AIDS mempunyai penurunan ketahanan respon
imun seluler sel T terhadap invasi M.tuberculosis sehingga perkembangan penyakit ini lebih
cepat dibandingkan dengan orang yang sehat, memiliki lebih banyak penyakit paru-paru yang
berat dan lebih mudah menularkan bakteri M.tuberculosis ke orang lain.2 Sebagai tambahan,
M.tuberculosis yang resisten terhadap beberapa obat telah muncul di antara pasien-pasien
AIDS, orang-orang yang kontak erat dengan pasien AIDS dan petugas kesehatan.2 Terdapat
kurang dari 200 kasus tuberkulosis intestinal yang dilaporkan di Amerika Serikat dari tahun
1950 sampai 1980, namun insidensinya, terutama di daerah urban menunjukkan peningkatan
yang stabil selama 20 tahun terakhir.1 Saat ini tuberkulosis peritoneal merupakan tempat
tersering terjadinya tuberkulosis ekstrapulmonal ke-enam di Amerika Serikat, diikuti oleh
limfatik, genitourinaria, tulang dan sendi, TBC milier dan keterlibatan meningeal.1
1
Ketika penyakit ini mengenai traktus intestinal, biasanya disebabkan oleh bakteri
yang menginfeksi paru-paru dan lokasi terseringnya adalah regio ileocecal.1 Alasan dari
distribusi ini dikarenakan keberadaan kelenjar limfe yang berlebih pada area tersebut,
peningkatan stasis fisiologis dan peningkatan rata-rata absorbsi di usus proksimal.1 Meskipun
kondisi ini paling sering terlihat di colon proksimal dan ileum, namun biasanya dapat
ditemukan pula keterlibatan usus segmental.1
Pada negara-negara maju, insidensi tuberkulosis abdomen sangat rendah, misalnya
pada salah satu kota di Inggris diperkirakan sebanyak 0,43 per 100.000 orang, sedangkan
pada populasi imigran dari Asia memiliki insidensi 75,7 per 100.000 orang.4 Kontrol terhadap
tuberkulosis merupakan suatu tantangan karena riwayat asal muasal dan pola penyakit yang
bervariasi yang bermanifestasi di kelompok populasi yang berbeda.5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Definisi
Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi dan
2
oleh hipersensitifitas yang diperantarai sel (cell mediated hypersensitivity).6 Pada awalnya
penyakit ini secara primer menjangkiti paru-paru, tetapi dapat mengenai organ lain.1,6
II. 2 Etiologi
Mycobacterium adalah organism berbentuk batang ramping kecil yang secara
morfologi tidak dapat dibedakan satu sama lainnya.4 Ia bersifat aerobik, tidak membentuk
spora dan non-motil.2 Mycobacterium tuberculosis, basilus tuberkel, adalah satu di antara
• BAB cair 3 kali. Ampas, lendir, darah (-). BAK normal.
• BB turun 49 32 kg dalam 3 bulan.
• Asupan kurang
O : KU : Tampak sakit sedang. Kesadaran: CM
T :100/70 mmHg R: 20 x/menit
N : 108 x/menit S : 37,4 0C
• Kepala : Konj. anemis +/+ sclera ikterik -/-
• Leher : KGB tdk teraba membesar
21
JVP tidak meningkat (5+2 cm)
• Cor : BJ 1 & 2 normal reguler.
Murmur (-), Gallop (-)
• Pulmo : Vesikuler ka=ki
Rhonki -/- Wheezing (squeaking) +/+
• Abdomen : Datar, supel, BU +, nyeri tekan (+) epigastrium, para
Umbilical
4. Extremitas : Akral hangat. CRT <2’
Edema extr. superior -/-
Edema extr. Inferior -/-
A: Anemia
P: Non Farmakologis : Bed rest
PRC 3 labu / 750 cc (1/3)
Rontgen Thorax
Farmakologis : IVFD RL 20 tpm
Ranitidin 2 x 1 amp
Metronidazol 2 x 1 amp
17/06/15 S/ Demam (-) Lemas (+) Nyeri kepala (-)
• Batuk (-) sesak (-)
• Mual (+) muntah (-)
• Nyeri ulu hati (+) berkurang
• BAB cair 1 kali. Ampas, lendir, darah (-). BAK normal.
• Nafsu makan membaik.
O : KU : Tampak sakit sedang. Kesadaran: CM
T :100/70 mmHg R: 20 x/menit
N : 90 x/menit S : 37,4 0C
• Kepala : Konj. anemis +/+ sclera ikterik -/-
• Leher : KGB tdk teraba membesar
• Cor : BJ 1 & 2 normal reguler.
Murmur (-), Gallop (-)
• Pulmo : Vesikuler ka=ki
Rhonki -/- Wheezing -/-
22
• Abdomen : Datar, supel, BU +, nyeri tekan (+) epigastrium
• Extremitas : Akral hangat. CRT <2’
A: Anemia
P: Non Farmakologis : Bed rest
PRC 3 labu (2/3)
Farmakologis : IVFD RL 20 tpm
Ranitidin 2 x 1 amp
Metronidazol 2 x 1 amp
18-06-15 S/ Demam (-) Lemas (-) Nyeri kepala (-)
• Batuk (-) sesak (-)
• Mual (-) muntah (-)
• Nyeri ulu hati (-)
• BAB cair 1 kali. Ampas, lendir, darah (-). BAK normal.
• Asupan baik
O : KU : Baik Kesadaran: CM
T :90/60 mmHg R: 20 x/menit
N : 100 x/menit S : 36,7 0C
• Kepala : Konj. anemis +/+ sclera ikterik -/-
• Leher : KGB tdk teraba membesar
• Cor : BJ 1 & 2 normal reguler.
Murmur (-), Gallop (-)
• Pulmo : Vesikuler ka=ki
Rhonki -/- Wheezing -/-
• Abdomen : Datar, supel, BU +, nyeri tekan (-)
5. Extremitas : Akral hangat.
Edema extr. superior -/-
Edema extr. Inferior -/-
A: Kolitis TB + TB paru
P: Non Farmakologis : Bed rest
Farmakologis : IVFD RL 20 tpm
Ranitidin 2 x 1 tab
23
RHZE (450/300/1000/1000)
B6 3 X 1 tab
Ciprofloxacin 2 x 1 gram
19 /06/15 S/ Demam (-) Lemas (-) Nyeri kepala (-)
• Batuk (-) sesak (-)
• Mual (-) muntah (-)
• Nyeri ulu hati (-)
• BAB cair 1 kali. Ampas, lendir, darah (-). BAK normal.
• Asupan baik
O : KU : Baik Kesadaran: CM
T :110/70 mmHg R: 20 x/menit
N : 96 x/menit S : 36,4 0C
• Kepala : Konj. anemis +/+ sclera ikterik -/-
• Leher : KGB tdk teraba membesar
• Cor : BJ 1 & 2 normal reguler.
Murmur (-), Gallop (-)
• Pulmo : Vesikuler ka=ki
Rhonki -/- Wheezing +/+
• Abdomen : Datar, supel, BU +, nyeri tekan (-)
6. Extremitas : Akral hangat.
Edema extr. superior -/-
Edema extr. Inferior -/-
A: Kolitis TB + TB paru
P: Non Farmakologis : Bed rest
Farmakologis : RHZE (450/300/1000/1000)
Vit. B6 1 x 1 tab
24
BAB IV
PENGKAJIAN
DAFTAR MASALAH
1. Anemia
2. Riwayat melena
3. Diare kronik
4. Susp. TB paru
5. Dispepsia + anoreksia
6. CHF e.c susp anemia
1) Anemia
Atas dasar:
25
Lemas dan pusing sejak 2 bulan SMRS. Hb: 5,9. MCV: 62.3 MCHC: 28.8. Konjungtiva anemis +/+
A: Anemia mikrositik hipokrom e.c penyakit kronis (TB/Gastritis kronis) DD/ defisiensi Fe
P: Transfusi PRC 2 labu
Cek Hb post transfusi
2) Riwayat Melena
Atas dasar:
Riwayat BAB hitam 1 bulan SMRS selama 1 minggu. Riwayat minum jamu-jamuan yang dibeli 6 bulan terakhir.
A: Gastritis erosiva
P: Dx: feses lengkap cek occult bleeding
Tx: Non med: Stop membeli jamu-jamuan, lebih baik meramu sendiri.
Minimalkan pemakaian obat- obatan warung untuk anti nyeri.
Hindari makanan pedas dan asam.
3) Diare Kronis
Atas dasar:
BAB cair tanpa ampas, lendir dan darah 3x/hari sejak 3 bulan SMRS. Alergi (-). Bising usus meningkat, nyeri perut. Nyeri tekan epigastrium dan paraumbilikal.
A: Kolitis TB DD/Crohn disease, imunokompromis
P: Dx: Feses lengkap mencari etiologi
Kolonoskopi, biopsi PA definitif kuman TB dalam colon
Med: Metronidazol 2 x 1 amp kemungkinan disentri amuba
Siprofloksasin 2x 1 amp kemungkinan disentri basiler.
26
4) Susp. TB Paru
Atas dasar:
Demam ringan hilang timbul 3 bulan SMRS. Keringat malam. Neutrofil meningkat. Trombositosis. Ro thorax: perbercakan lunak di 2/3 medial kedua lapang paru.
P: Dx : Ro thorax, sputum BTA, uji Tuberkulin
Med: Rifampisin 450 mg
Isoniazid 300 mg
Pirazinamid 2x500 mg
Etambutol 2x500 mg
B6 1 x1 tab
5) Dispepsia + anoreksia
Atas dasar:
Nyeri perut saat masuk makanan. Mual (+) kurang nafsu makan. BB turun 17 kg dalam 3 bulan. Nyeri tekan epigastrium. IMT 14 kg/m2 (underweight).
A: Gastritis kronis
P: Dx: Endoskopi, GDS.
Tx: Non med: Diet TKTP 1450 kalori
Karbohidrat 60%, protein 30%
Rendah serat dan lunak
Med: Ranitidin 3 x 1 amp
6) CHF e.c susp anemia
Atas dasar:
Riwayat sesak saat berjalan agak jauh (dyspneu d’effort)
Wh +/+. Batas jantung kiri 1 jari dari LMCS. Ro thoraks: pembesaran jantung dan edema paru, perbercakan lunak 2/3 medial kedua lapang paru. DD/ TB paru aktif. Hb: 5,9
A: Gagal Jantung Kongestif grade II e.c anemia. DD/ TB paru aktif
27
P: Dx: EKG
Tx: Non med: Bed rest
Med: -
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. Corman, Marvin L., Colon and Rectal Surgery,5th edition. Philadelphia :
Lippincott William and Wilkins. 2005 : 1645-47
2. Cotran, Ramzi S., Robbins Pathologic Basis of Disease.6 th edition.Philadelphia :
W.B Saunders. 1999 : 349-52
3. Senagore, Anthony J., Gale Encyclopedia of Surgery: A Guide for Patient and
Caregiver. Cleveland : Farmington Hill, 2004:1631
4. Keighley, Michael R B., William, Norman S. Surgery of the Anus, Rectum and