Top Banner
LAPORAN KASUS IDENTITAS Nama : Ny. Anisa Bonay Umur : 32 Tahun Alamat : Yotefa Pekerjaan : IRT Status Pernikahan : Menikah Tgl. MRS : 18 – 03 – 2015 ANAMNESA o Keluhan Utama Timbul benjolan di sekitar anus. o Riwayat Penyakit Sekarang Paisen datang ke UGD RSUD Abepura dengan keluhan timbul benjolan disekitar anus ± 5 hari yang lalu. Menurut pasien benjolan tersebut berukuran seperti biji jagung yang disertai rasa gatal, bengkak, kemerahan, nyeri, bernanah dan lama kelamaan benjolan tersebut semakin besar. Pasien juga mengaku merasa tidak nyaman saat duduk, pasien juga sembelit dan ketika BAB terasa sakit. Selain itu, pasien
14

LAPORAN KASUS BEDAH

Sep 30, 2015

Download

Documents

Indra Rante

bedah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN KASUS

IDENTITASNama : Ny. Anisa BonayUmur : 32 TahunAlamat : YotefaPekerjaan : IRTStatus Pernikahan : MenikahTgl. MRS : 18 03 2015

ANAMNESA Keluhan UtamaTimbul benjolan di sekitar anus.

Riwayat Penyakit SekarangPaisen datang ke UGD RSUD Abepura dengan keluhan timbul benjolan disekitar anus 5 hari yang lalu. Menurut pasien benjolan tersebut berukuran seperti biji jagung yang disertai rasa gatal, bengkak, kemerahan, nyeri, bernanah dan lama kelamaan benjolan tersebut semakin besar. Pasien juga mengaku merasa tidak nyaman saat duduk, pasien juga sembelit dan ketika BAB terasa sakit. Selain itu, pasien sebelumnya sudah pergi berobat ke tempat praktek, dan sudah diberi obat dan salep tapi tidak ada perubahan. Pasien mengaku 4 hari sebelumnya pasien demam, tapi sekarang sudah tidak demam lagi.

Riwayat Penyakit DahuluPasien mengaku tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riw. Hipertensi (-), Riw. DM (-), Riw. Asma (-), Riw. TB (-). Riwayat Penyakit KeluargaDikeluarga tidak ada yang mengalami keluhan seperti ini.

Riwayat AlergiPasien tidak ada keluhan riwayat alergi

Riwayat PsikososialPasien mengaku tidak merokok, dan mengkonsumsi alcohol. Pasien juga mengaku jarang mengkonsumsi sayur dan buah. Riw. Hiegenis individu, pasien mengaku mengganti dalaman 2 x sehari.

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Compos MentisGCS : E4 V5 M6

Tanda Tanda Vital TD : 120/80 mmHgNadi : 88 x/menitRespirasi : 20 x/menit

Status GeneralisKepala : Sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis +/+Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)

Thorax: Inspeksi : Simetris, Retraksi (-) Palpasi: V/F D=S Perkusi : Sonor Auskultasi: Rhonki (-/-), Wheezing (-/-), BJ I - II Reguler.Abdomen : Inspeksi : Supel, Datar Auskultasi: Bising Usus (+) Palpasi : Hepar / Lien ( D.B.N ) Perkusi : ThympaniEktremitas : Akral hangat, pucat, edema (-)Genitalia: Dalam Batas Normal

Status LokalisRegio Gluteus ( S) : Tampak benjolan 6 x 4 cm, eritema, pus (+), edema (+)

ResumePaisen datang ke UGD RSUD Abepura dengan keluhan timbul benjolan disekitar anus 5 hari yang lalu. Menurut pasien benjolan tersebut berukuran seperti biji jagung yang disertai rasa gatal, bengkak, kemerahan, nyeri, bernanah dan lama kelamaan benjolan tersebut semakin besar. Pasien juga mengaku merasa tidak nyaman saat duduk, pasien mengaku sembelit dan ketika BAB terasa sakit. Selain itu, pasien sebelumnya sudah pergi berobat ke tempat praktek, dan sudah diberi obat dan salep tapi tidak ada perubahan. Pasien mengaku 4 hari sebelumnya pasien demam, tapi sekarang sudah tidak demam lagi.Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD : 120/80 mmHg, Nadi : 88 x/menit, Respirasi : 20 x/menit dan Status Lokalis didapatkan di Regio Gluteus ( S) : Tampak benjolan 6x4cm, eritema, pus (+), edema (+).

Diagnosis Differential Abses perianal Furunkel

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaanHasilNilai RujukanSatuan

HB13,311,0 16,5g/dL

Leukosit15.693,6 10,0103/ uL

Trombosit314150 500103/ uL

Hematokrit41,035,0 50,0%

Neutrofil12,851,8 7,6103/ uL

Daftar Masalah Benjolan daerah sekitar anus 5 hari Benjolan berukuran seperti biji jagung Disertai rasa gatal, kemerahan,bengkan dan nyeri Tidak nyaman saat duduk dan ketika BAB terasa sakit. Pemeriksan laboratorium didapatkan leukositosis dan neutrofilia

DiagnosisAbses Perianal

PenatalaksanaanInsisi drainase

PEMBAHASAN

Abses perianal merupakan infeksi pada jaringan lunak sekitar saluran anal, dengan pembentukan rongga abses. Tingkat keparahan dan kedalaman dari abses cukup variable, dan rongga abses sering dikaitkan dengan pembentukan saluran fistulous. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan: Benjolan disekitar anus 5 hari yang lalu seperti biji jagung Demam Rasa gatal, kemerahan, bengkak, nyeri dan bernanah. Tidak nyaman saat duduk, pasien juga sembelit dan ketika BAB terasa sakit Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada Status Lokalis didapatkan di Regio Gluteus (S) : Tampak benjolan 6 x 4 cm, eritema, pus (+), edema (+) Leukositosis

(A) (B)Gambar 1. (A) Abses perianal sebelum di insisi drainase, (B) Abses perianal setelah di insisi drainase

Pada pasien ini, sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa manifestasi klinis dan pemeriksaan penunjang abses perianal : Nyeri yang biasanya konstan, sakit ketika duduk Demam, leukositosis Iritasi kulit di sekitar anus, termasuk pembengkakan, kemerahan, dan nyeri Adanya nanah, dan sembelit.

Dalam mendiagnosis suatu kasus abses perianal, selain dilakukan anamnesis perlu dilakukan pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan colok dubur yang dilakukan harus dibawah anestesi yang dapat membantu dalam kasus-kasus tertentu, karena ketidaknyamanan pasien yang signifikan dapat menghalangi penilaian terhadap pemeriksaan fisik yang menyeluruh.Pada pasien ini didapatkan tampak benjolan didalam sekitar anus. Selain itu juga perlu dilakukan pemeriksaan penunjang. Pada umumnya belum ada pemeriksaan laboratorium khusus yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi pasti. Namun dalam kasus ini pasien tetap dilakukan pemeriksaan darah dan didapatkan leukositosis, sehingga berdasarkan anamnesis, pemriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien ini didiagnosis sebagai abses perianal.Furunkel adalah peradangan pada folikel rambut pada kulit dan jaingan sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, kuduk, aksila, badan dan tungkai. Bentuknya dapat lebih dari satu tempat. Gejalanya dapat berupa : Nyeri pada daerah ruam Ruam pada daerah kulit berpa nodus eritematous yang berbentuk kerucut dan memiliki pustule Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekroti yang dapat pecah membentuk fistel dan keluar melalui lobus minorus resistensiae. Setelah seminggu, kebanyakkan pecah sendiri dan sebagian dapat hilang dengan sendiriya.Pada kasus ini, untuk tatalaksana dalam menangani abses perianal adalah dengan cara dilakukannya insisi drainase, hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa abses perianal harus diobati dengan insisi drainase segera mungkin setelah diagnosis ditegakkan. Pengobatan yang tertunda atau tidak memadai terkadang dapat menyebabkan peluasan abses dan dapat mengancam nyawa apabila terjadi nekrosis jaringan yang besar, atau bahkan septicemia. Antibiotik hanya diindikasikan jika terjadi selulitis luas atau apabila pasien mmunocompromised, menderita diabetes mellitus, atau memiliki penyakit katub jantung. Namun pemberian antibiotik secara tunggal bukan merupakan pengobatan yang efektif untuk mengobati abses perianal.

Gambar 2. Tekhnik Insisi Drainase

Pada pasien ini, prognosisnya bisa timbul kembali atau muncul lagi bila hiegene pasien tidak diperhatikan. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa sekitar dua per tiga dengan abses perianal atau anorectal yang diobati dengan drainase spontan akan mendapat komplikasi fistula in ano ataufistula anorectal kronis.

Gambar 3. Pembentukan fistulaFistula terbagi berdasarkan Klasifikasi Parks :A. Intersphincteric fistula : temukan antara sfigter internal dan externalB. Transsphincteric fistula : memanjang dari sfingter external ke fossa ischiorectalisC. Suprasphincteric fistula : memanjang dari potongan intersfingteric melalui otot puborectalis, keluar kulit setelah melintasi m.levator aniiD. Extrasphincteric fistula : menghubungkan rectum ke kulit melalui musculus levator anii

KESIMPULAN

Walaupun sebuah abses perianal atau anorectal dapat terlihat sebagai sesuatu hal yang tidak berbahaya, namun tatalaksana dar abses tersebut mempunyai dampak terhadap perjalanan penakit dan prognosis. Dalam kasus ini, pasien didiagnosis sebagai abses perianal yang berdasarkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, sehingga tatalaksana pasien ini dilakukan insisi drainase, namun prognosis dan komplikasi pada pasien ini dapat terjadi kembali bila hiegene tidak diperhatikan dan komplikasi pada pasien ini akan terjadi fistula in ano atau fistula anorectal kronis.