Top Banner
LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap Praktikum Biokimia dengan judul “Karbohidrat” yang disusun oleh : Nama : Hilmiah NIM : 1314140010 Kelas/Kelompok : B/ II(dua) telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima. Makassar, Desember 2014 Koordinator Asisten, Asisten Sutriadi Nasrah Nim:1214140002 Nim: 121414 Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M.S NIP: 1961 1212 1986 01 2002
24

Laporan karbohidrat

Apr 01, 2023

Download

Documents

zaky kaka
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan karbohidrat

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap Praktikum Biokimia dengan judul

“Karbohidrat” yang disusun oleh :

Nama : Hilmiah

NIM : 1314140010

Kelas/Kelompok : B/ II(dua)

telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator

Asisten, maka dinyatakan diterima.

Makassar,

Desember 2014

Koordinator Asisten, Asisten

Sutriadi NasrahNim:1214140002Nim: 121414

Mengetahui,Dosen Penanggung Jawab

Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M.S NIP: 1961 1212 1986 01 2002

Page 2: Laporan karbohidrat

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakangKarbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia. Karena

ia adalah sumber  energi utama manusia. Contoh makanan sehari-

hari yang mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum,

jagung, beras, kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya. 

Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil

atau turunannya. selian itu, ia juga disusn oleh dua sampai

delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida.

Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu 

membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat

adalah hidrat dari karbon. Karbohidrat, berdasarkan massa,

merupakan kelas biomolekul yang paling melimpah di alam.

Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut:

Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang

mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu

deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain- lain Semua jenis karbohidrat

terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan Oksigen (O).

Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah

2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama

karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat

adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa

(5-atom karbon), dan polimernya memegang perana penting

dalamilmugizi. Lebih lazimnya dikenal sebagai gula.

Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan

hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori.

Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah

penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi

misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan

karbon dioksida untuk menghasilkan energi.

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari

molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu

jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah

penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat

Page 3: Laporan karbohidrat

yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal

dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran)

karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk

menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas,

kontraksi jantung, dan otot serta juga untuk menjalankan

berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau

bekerja.

B. Tujuan 1. Melihat kandungan karbohidrat secara kualitatif

melaliu uji molisch

2. Membedakan gula pereduksi dan bukan gula pereduksi

dengan uji benedict

3. Membuktikan perbedaan monosakarida dan disakarida

melalui percobaan barfoed

4. Membuktikan adanya proses fermentasi yang ditandai

dengan adanya gelembung gas melalui percobaan peragian

5. Mebuktikan adanya proses ketosa pada fruktosa melalui

percobaan seliwanoff

Page 4: Laporan karbohidrat

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Kata karbohidrat timbul karena rumus molekul senyawa

ini dapat dinyatakan sebagai hidrat dari karbon. Contohnya,

glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis

sebagai C6(H2O)6. Meskipun jenis rumus ini tidak berguna

dalam mempelajari kimia karbohidrat, nama kuno ini tetap

bertahan. Dari rumus umum dapat diketahui bahwa karbohidrat

adalah suatu polimer. Senyawa yang menyusunnya adalah

monomer-monomer. Dari jumlah monomer penyusun polimer itu,

maka karbohidrat digolongkan menjadi: monosakarida,

disakarida, trisakarida, dan seterusnya sampai polisakarida,

bilamana jumlah monomer yang menyusunnya berturut-turut

adalah: satu, dua, tiga, dan banyak. (Hart, 2003).

Biomolekul karbohidrat merupakan golongan utama bahan

organik, dan ditemukan pada semua bagian sel, terutama pada

Page 5: Laporan karbohidrat

sel tumbuhan. Sel tumbuhan paling banyak mengandung

karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu karbohidrat

selulosa. Karbohidrat juga merupakan komponen gizi utama

bahan makanan yang berenergi lebih tinggi dari biomolekul

lain. Satu makromolekul karbohidrat adalah satu polimer alam

yang dibangun oleh monomer polisakarida. Kedudukan

karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat

tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat

juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting

bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya

mengubah karbohirat (glukosa) menjadi alkohol dan

karbondioksida untuk menghasilkan energi (Hawab, HM:2004).

Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum senyawa-

senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara

empiris mempunyai rumus umum (CH2O)n. Salah satu perbedaan

utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran

molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida,

oligosakarida dan polisakarida

(Fessenden:1990).

Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang

tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus

karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan

ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan

menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang

mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi

senyawa-senyawa pengoksidasi seperti: ferrisianida, hidrogen

peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada

gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula

Page 6: Laporan karbohidrat

reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk

mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus

hidroksi yang bebas dan reaktif. Polisakarida adalah polimer

yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula.

Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan

heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai

rasa manis, sehingga disebut dengan "gula". Rasa manis ini

disebabkan karena gugus hidroksilnya,. Sedangkan

Polisakarida tidak terasa manis karena molekulnya yang

terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam

lidah (Sumardjo Damin:2006).

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan

oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat

mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah

polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah

satu perbedaan utama antara pelbagai tipe tipe karbohidrat

ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang

tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul

karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat

bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan

akhirnya polimer.. Sedangkan monosakarida yang mengandung

gugus aldehid disebut aldosa.Glukosa, galaktosa, ribose, dan

deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti

fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat

tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk

sebagai oligosakarida (Fessenden:1990).

Karbohidrat yang tidak bisa dihrolisis ke susunan yang

lebih simpel dinamakan monosakarida, karbohidrat yang dapat

Page 7: Laporan karbohidrat

dihidrolisis menjadi dua molekul monosakarida dinamakan

disakarida. Sedangkan karbohidrat yang dapat dihidrolisis

menjadi banyak molekul monosakarida dinamakan polisakarida.

Monosakarida bisa diklasifikasikan lebih jauh, jika

mengandung grup aldehid maka disebut aldosa, jika mengandung

grup keton maka disebut ketosa. Glukosa punya struktur

molekul C6H12O6, tersusun atas enam karbon, rantai lurus,

dan pentahidroksil aldehid maka glukosa adalah aldosa.

Contoh ketosa yang penting adalah fruktosa, yang banyak

ditemui pada buah dan berkombinasi dengan glukosa pada

sukrosa disakarida (Morrison:1983).

Banyak tes digunakan untuk mengetahui karakteristik

karbohidrat. Uji Molisch adalah pengujian paling umum untuk

semua karbohidrat, ini berdasarkan kemampuan karbohidrat

untuk mengalami dehidrasi asam katalis untuk menghasilkan

fulfural atau 5 hydroxymethylfurfural. Uji Selliwanoff

digunakan untuk membedakan ketosa (enam karbon gula yang

mengandung keton pada ujung sisi) dan aldosa (enam karbon

gula yang mengandung aldehid pada ujung). Keton

mengdehidrasi dengan cepat menghasilkan 5

hydroxymethylfurfural,sedangkan aldosa lebih lambat. Sekali

5 hydroxymethylfurfural dihasilkan, akan bereaksi dengan

resosinol menghasilkan warna merah. Uji Benedict digunakan

untuk menentukan monosakari dan disakarida yang mengandung

grup aldehid yang dapat dioksidasi asam karboksil. Gula akan

mereduksi ion kupri pada larutan Benedict. Uji Barfoed untuk

memisahkan antara monosakarida dengan disakarida yang dapat

mereduksi ion kupri. Reagen barfoed bereaksi dengan

Page 8: Laporan karbohidrat

monosakarida untuk menghasilkan kupri oksida lebih cepat

dibanding disakarida (Eaton:1980).

Keberadaan karbohidrat dapat kita lihat dengan uji

Molisch atau uji bahan gula bebas, alkohol naphthol, dan

H2SO4. Pada uji benedict ion kupriCu2+ direduksi menjadi

Cu2O dalam larutan alkalin sitrat. Sitrat menahan kestabilan

Cu2+ selama reaksi dengan menjaga dari pengurangan menjadi

hitam, larutan CuO. Pada larutan HCl,ketosa mengalami

dehidrasi menjadi fulfural lebih cepat dibanding aldosa.

Lebih jauh, fulfural akan bereaksi dengan resolsinol

menghasilkan warna. Dengan konsekuensi, tingkat perkembangan

warna dan resolsinol menyediakan bukti bahwa aldosa dan

ketosa murni terdapat pada gula (Clark:1964).

karbohidrat merupakan produk akhir utama penggabungan

fotosintetik dari karbon anorganik (CO2) ke dalam zat hidup.

Karbohidrat bertindak sebagai sumber karbon untuk sintesis

biomolekul lain dan sebagai bentuk cadangan polimerik dari

energi. Karbohidrat juga dapat didefinisan sebagai

polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya.

Suatu karbohidtrat merupakan suatu aldehid (-CHO) jika

oksigen karbonil berkaitan dengan suatu atom karbon

terminal, dan suatu keton (=C=O) jika olsigen karbonil

berikatan sengan suatu karbon terminal. Dalam alam,

karbohidrat terdapat dalam monosakarida, oligosakarida dan

polisakarida. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam

menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa,

warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh,

karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis,

Page 9: Laporan karbohidrat

pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral,

dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein

(Fessenden:1990).

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat

Hari/ Tanggal : selasa / 23 Desember 2014

Waktu : Pukul 15.00-17.00 WITA

Tempat : Laboratorium Biologi lt. 3 Barat Jurusan

Biologi FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

1.  Alat  

a. Rak Tabung reaksi 6 buah

b. Tabung reaksi 45 buah

c. Pipet tetes 25 buah

d. Gelas ukur 10 ml 7 buah

e. Bunsen 6 buah

f. Penjepit tabung 14 buah

g. Gelas kimia 100 ml 3 buah

h. Kaki 3 sebanyak 2 buah

i. Kasa 3 buah

2.   Bahan 

a. Amilum

b. Larutan Fruktosa

c. Larutan Maltosa

d.  Larutan Laktosa

e. Larutan Sukrosa

Page 10: Laporan karbohidrat

f. Larutan Galaktosa

g. Larutan Glukosa

h. Larutan α-naftol

i. Asam sulfat pekat

j. Larutan NaOH ( Natrium Hidroksida )

k. Reagen Benedict

l. Reagen Barfoed

m.Reagen Molisch

n. Reagen Fosfomolibdat

o. 5 ml suspensi ragi roti

p. Reagen Seliwanoff

q. Larutan Asam Klorida ( HCl )

r. Larutan Fenilhidrazin

s. Na-asetat kering

t. Kertas saring atau kertas biasa

u. Korek api

v. Air suling atau air aquadest

w.Tissue

C. Prosedur Kerja

1. Uji Kelarutan dan Percobaan Molisch

a). Amilum

Menambahkan

Sampel ( LarutanAmilum )

Larutan α-

Page 11: Laporan karbohidrat

Menambahkan

Mengamati

b). Selulosa

Manambahkan

Menambahkan

Menambahkan

c). Monosakarida

Menambahkan

Larutan Asam Sulfat Pekat (H2SO4 )

Perubahan Warna

Sobekan Kertas

2 cc Aquadest

Larutan α-naftol

Larutan Asam Sulfat( H2SO4 )

1 cc Sampel ( larutanGlukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,& Galaktosa )

Page 12: Laporan karbohidrat

Menambahkan

Mengamati

2. UJI Benedict

Menambahkan

Memanaskan

3. Percobaan Barfoed

Menambahkan

dipanaskan

Memanaskan

2 tetes larutan α-naftol

Asam sulfat ( H2SO4

)

2 cc ReagenBenedict

8 tetes sampel ( LarutanGlukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,Galaktosa )

Selama 2 – 3menit

2 cc ReagenBarfoed

1 cc sampel (LarutanGlukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,Galaktosa )

Selama 5

Perubahan

Page 13: Laporan karbohidrat

Menambahkan

4. Percobaan Peragian

Menambahkan

Menunggu

5. Percobaan Seliwanoff

Memanaskan

Mengamati

6. Uji Osazon

2-3 tetesFosfomolibdat

5 sampel (LarutanGlukosa,Maltosa,Fruktosa,Laktosa,Sukrosa,Galaktosa)

5 ml suspensi ragiroti

Selama 1 jam

Menambahkan 2 ml reagen seliwanoff ke dalam 6tabung reaksi yang berisi 5 tetes larutan

sampel (glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa,laktosa dan galaktosa)

selama

perubahan yang terjadi . Reaksi positifditunjukkan dengan terbentuknya warna

Mengisi tabung reaksi dengan 0,5 cc larutanfenilhidrazin, Na- asetat kering dan

Page 14: Laporan karbohidrat

Mengocok

Memanaskan

Mengamati

7. Hidrolisis Selulosa

Menambahkan

Memanaskan

Mendiamkan

Menambahkan

larutan sampai homogen

selama 30 menit di dalam air

Perubahan yang terjadi . Reaksipositif ditunjukkan dengan

terbentuknya endapan kuning pada

Memasukkan Kertas yang telah dipotong kecilkedalam tabung reaksi

Larutan H2SO4 dan air ke dalam tabung reaksi

Larutan hingga

Larutan selama 60 menit

Reagen Benedict ke dalam tabung

Page 15: Laporan karbohidrat

Mengamati Perubahan yang terjadi dan mencatathasilnya

Page 16: Laporan karbohidrat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

Uji Sukrosa

Laktosa

Glukosa

Fruktosa

Galaktosa

Maltosa

Selulosa

Molesch

Reaksi - - - - - - -

Warna coklat coklat coklat coklat coklat coklat cokl

at

Benedict

Reaksi - - - + + +

Warna biru biru biru jingga jingga

endapan

merah

Peragian

Reaksi + - + + - +

Warna

putihpucatada

gelembung

putihpucattidakada

gelembung

putihpucatada

gelembung

putihpucatada

gelembung

putihpucattidakada

gelembung

putihpucatada

gelembung

SalIwanoff

Reaksi - - - - - -

Warna kuning kuning kuning kuning Kuning Kuning

Barfoed

Reaksi + + + + + +

Warna biru biru biru biru Biru Biru

Osazon

Reaksi - - - + - -

Warna

Endapan

kuning

Endapan

kuning

Endapan

kuning

Endapan

kuning

Endapan

Kuning

Endapan

kuningHidrolisisselulo

sa

Reaksi + + + + + +

Warna biru biru biru biru Biru Biru

B. Pembahasan

1. Uji Kelarutan dan Percobaan Molisch

Page 17: Laporan karbohidrat

Prinsip dari uji molisch ini adalah reaksi dehidrasi

karbohidrat oleh asam sulfat dan alfa naftol yang akan

membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Pada percobaan

Reagen molisch dilakukan dengan menggunakan senyawa

amilum, ditambahkan dengan 2 tetes alfa-naftol dan 1 cc

H2SO4. Hasil dari pengujian ini yaitu reaksi negative,

dengan warna yang terbentuk yaitu warna coklat sedangkan

pegujian pada selulosa dilakukan dengan menggunakan

sobekkan kertas dimasukkan kedalam 2 cc aquadest

kemudian ditambahkan 2 tetes α-naftol serta ditambahkan

larutan H2SO4 menghasilkan reaksi negative yaitu warna

yang terbentuk berwarna coklat. Selanjutnya pada

pengujian monosakarida, dilakukan uji pada larutan

diantaranya larutan glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa,

sukrosa dan galaktosa, masing larutan di tambahkan 2

tetes α-naftol ditambahkan 2 cc H2SO4, Pada pengamatan

larutan tersebut, semua reaksinya negative yaitu

menghasilkan warna coklat. Hal ini tidak sesuai dengan

teori yaitu pada pengujian molisch akan menghasilkan

cincin warna ungu, karena karbohidrat oleh H2SO$ pekat

akan dihidrolisis menjadi monosakarida dihidrasi menjadi

furfural. Furfural atau hidroksi metal furfural dengan

α-naftol akan berkondensasi membentuk kompleks yang

berwarna ungu. Fungsi H2SO4 pekat dalam reaksi Molisch

adalah untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida

sehingga menghasilkan furfural

(Poedjadi, 2009).

2. Percobaan Benedict

Page 18: Laporan karbohidrat

Prinsip dari uji benedict adalah larutan CuSO4 dalam

suasana alkali akan direaksikan dengan gula pereduksi

sehingga CuO tereduksi menjadi Cu2O berwarna merah bata.

Tujuan dari Uji Benedict adalah untuk mengidentifikasi

gula pereduksi. Gugus pereduksi ini berupa aldehid dan

keton (Soendoro, 2005).

Pengujiannya dilakukan pada beberapa larutan, yaitu

larutan glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa dan

galaktosa masing-masing sampel di tambahkan reagen

Benedict 2 cc kemudian di panaskan selama 2-3 menit.

Maka terjadi perubahan warna yaitu larutan yang

menghasilkan reaksi positif adalah larutan fruktosa,

galaktosa dan maltosa yaitu mengahasilkan warna jingga.

Sedangkan larutan yang menghasilkan reaksi negatif

adalah larutan glukosa, laktosa dan sukrosa yaitu

menghasilkan warna biru.

Menurut Teori, Dalam pengujian ini, suatu gula

reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan

yang berwarna merah bata. Maltosa, galaktosa, fruktosa

dan glukosa menunjukkan hasil yang positif. Terbentuknya

endapan merah bata ini sebagai hasil reduksi ion Cu2+

menjadi ion Cu+ oleh suatu gugus aldehid atau keton bebas

yang terkandung dalam gula reduksi yang berlangsung

dalam suasana alkalis (basa). Dalam literatur glukosa

dan fruktosa memiliki gugus pereduksi bebas sehingga

dapat bereaksi positif dalam uji benedict, sedangkan

sukrosa tidak memiliki gugus pereduksi bebas karena

sukrosa terdiri dari glukosa dan fruktosa yang berikatan

Page 19: Laporan karbohidrat

sehingga tidak lagi memiliki gugus pereduksi bebas yang

bermutarotasi menjadirantai terbuka (Sawhney, 2005).

3. Percobaan Barfoed

Uji barfoed adalah uji untuk mengetahui memisahkan

antara monosakarida dan disakarida pereduksi dalam

suasana asam. Prinsip dari uji barfoed ini adalah sampel

dicampurkan dengan cupri asetat dan asam asetat pada

larutan barfoed yang memberikan keadaan asam. Kemudian

dihasilkan endapan cupro oksida berwarna merah bata yang

menjadi indikasi hasil uji positifnya (Soendoro, 2005).

Pada percobaan ini dilakukan dengan c reagen Barfoed

2cc kemudian ditambahkan 1cc sampel yang akan diuji

setelah itu dipanaskan selama 2-3 menit maka reaksi yang

terjadi yaitu pada semua sampel (glukosa, fruktosa,

laktosa, galaktosa, sukrosa dan maltosa) semua larutan

mengasilkan reaksi positif di tandai dengan denga

terbentuknya warna biru.

Hal ini sudah sesuai dengan teori dimana

terbentuk warna biru atau semuanya merupakan gula di

monosakariada Dimana pereaksi barfoed yang terdiriatas kupriasetat dan asam asetat dalam air dapa

mendeteksi dan membedakan antara monosakarida dengan

disakarida pada suatu sampel (Poedjadi,

2009).

4. Percobaan Peragian

Pada reaksi peragian, terjadi reaksi pemutusan

ikatan pada suatu polimer menjadi monomer-monomernya.

Supensi ragi larutan karbohidrat (amilum) membuat reaksi

Page 20: Laporan karbohidrat

cepat terjadi dan tidak membutuhkan waktu yang lama

sehingga muncul gelembung-gelembung gas dan terbentuknya

endapan dan dapat dicium bau alkohol padatabung reaksi.

Percobaan ini bertujuan untuk Dapat mengetahui kandungan

sampel pada percobaan Peragian, percobaan ini dilakukan

dengan 5 ml zat yang akan di periksa kemudian di

tambahkan 5 ml suspense ragi roti setelah itu di tunggu

selama 1 jam. Pada pengujian larutan glukosa, fruktosa,

maltosa, laktosa, sukrosa dan juga galaktosa. Maka

diperoleh reaksi positif pada Yang ditandai dengan

larutan yang berwarna putih pucat dengan adanya

gelembung.

5. Percobaan Seliwanoff

Pada pengujian ini semua sampel yang di ujikan

menghasilkan reaksi negative dengan warna yang

terbentuk yaitu warna kuning. Hal ini tidak sesuai

dengan teori yang menyatakan bahwa, fruktosa akan

bereaksi cepat dengan membentuk warna merah. Zat-zat

lain juga akan bereaksi seperti fruktosa bila pemanasan

lebih lama. Prinsipnya reaksi berdasarkan atas

pembentukan 4-hidroksimetil furfural yang akan

membentuk senyawa berwarna ungu dengan adanya

resorsinol (Hala, 2014).

6. Hidrolisis Selulosa

Pada percobaan ini digunakan potongan kertas yang

direaksikan dengan H2SO4 pekat dan air dan diberikan

perlakuan serta ditambahkan dengan menggunakan reagen

Benedict, maka diperoleh reaksi positif pada setiap

Page 21: Laporan karbohidrat

larutan yang diuji. Hasil positif ditandai dengan

larutan yang berwarna biru yang merupakan hasil akhir

dari uji ini. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa, selulosa tidak larut dalam air dan

bukan merupakan karbohidrat pereduksi. Jika dihidrolisis

dalam suasana asam akan menghasilkan banyak molekul D-

Glukosa. Kandungan molekul D-glukosa ditandai dengan

larutan yang berwarna bening kebiruan pada larutan

(Siswono, 2009).

7. Uji Osazon

Untuk pengamatan pada Uji Osazon, larutan yang

digunakan adalah larutan glukosa, fruktosa, maltosa,

sukrosa, laktosa dan galaktosa. Semua larutan yang

diuji ini menghasilkan reaksi yang positif yaitu

ditandai dengan adanya endapan berwarna kuning. Hal ini

dikarenakan semua karbohidrat yang mempunyai gugus

aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau

oaszon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih.

Maltosa, fruktosa, dan glukosa pada reaksinya terbentuk

kristal. Berbeda dengan sukrosa, ketika direaksikan

tidak terbentuk kristal. Hal ini dikarenakan gugus

aldehida atau keton yang terikat pada monomernya sudah

tidak bebas.

Page 22: Laporan karbohidrat

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

1.Suatu karbohidrat dapat dibuktikan dengan

terbentuknya cincin berwarna ungu pada amilum,

dedak, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa,

glukosa dan jagung.

2.Polisakarida dibuktikan dengan terbentuknya kompleks

berwarna spesifik, amilum, dedak, dan jagung

berwarna biru yang menandakan polisakarida.

3.Gula reduksi pada suatu karbohidrat dapat dibuktikan

dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata pada

dedak, jagung, maltosa, fruktosa, glukosa.

Sedangkan pada amilum dan sukrosa berwana biru.

4.Monosakarida dan disakarida dapat dibedakan dengan

terbentuknya endapan merah bata pada monosakarida

sedangkan pada disakarida tidak terbentuk endapan

merah bata.

5.Karbohidrat tersebut dibedakan dari gambar

kristalnya. Karbohidrat yang mempunyai gugus

aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon

atau osazon. Sukrosa tidak membentuk osazon karena

gugus aldehida atau keton yang terikat pada

monomernya sudah tidak bebas.

B. Saran

Page 23: Laporan karbohidrat

Diharapkan untuk praktikum berikutnya agar

lebih memperhatikan perlengkapan yang dibutuhkan saat

praktikum berlangsung.

Page 24: Laporan karbohidrat

DAFTAR PUSTAKA

Clark,John M. 1964. Experimental Biochemistry. WH Freeman and Company.

San Franciso

Eaton,David C. 1980. The World of Organic Chemistry.Mc-Graw-Hill BookCompany. New york.

Fessenden, Ralp J. 1990. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Hart, H., Craine, L.E., Hart, D.J, 2003, Kimia Organik,

Erlangga, Jakarta.

Hawab, HM. 2004.Pengantar Biokimia.Jakarta : Bayu Media Publishing.

Morrison, Robert Thornton. 1983. Organic Chemistry Fourth Edit. New York:

New York University.

Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran. Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGC