PR DI SMK Jl. Samas PROGRAM U LAPORAN INDIVID RAKTIK PENGALAMAN LA K MUHAMMADIYAH 1 BAM Km. 2.3, Kanutan,Sumbermulyo, Bam Daerah Istimewa Yogyakarta 15 JULI - 15 SEPTEMBER 20 DisusunOleh : HANUNG TYAS HUTAMA NIM. 13504244010 M STUDI PENDIDIKAN TEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOG 2016 DU APANGAN MBANGLIPURO mbanglipuro,Bantul, a 016 A KNIK OTOMOTIF-S1 K GYAKARTA
111
Embed
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN …eprints.uny.ac.id/48499/1/4. LAPORAN PPL INDIVIDU HANUNG TYAS... · Ketua LPPMP beserta para stafnya yang telah memberikan arahan, ... Soal,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO
Jl. Samas Km. 2.3, Kanutan,Sumbermulyo, Bambanglipuro,Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta
15 JULI - 15 SEPTEMBER 2016
DisusunOleh :
HANUNG TYAS HUTAMA
NIM. 13504244010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO
Jl. Samas Km. 2.3, Kanutan,Sumbermulyo, Bambanglipuro,Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta
15 JULI - 15 SEPTEMBER 2016
DisusunOleh :
HANUNG TYAS HUTAMA
NIM. 13504244010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO
Jl. Samas Km. 2.3, Kanutan,Sumbermulyo, Bambanglipuro,Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta
15 JULI - 15 SEPTEMBER 2016
DisusunOleh :
HANUNG TYAS HUTAMA
NIM. 13504244010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO
Jl. Samas Km. 2.3, Kanutan,Sumbermulyo, Bambanglipuro,Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta
15 JULI - 15 SEPTEMBER 2016
DisusunOleh :
HANUNG TYAS HUTAMA
NIM. 13504244010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil`alamin. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan kegiatan PPL ini dapat
tersusun dengan baik pada kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro.
Laporan PPL ini disusun dalam rangka memenuhi tugas PPL, sekaligus sebagai
pertanggungjawaban atas kegiatan yang dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan PPL sampai dengan penyusunan laporan ini tidak akan terlaksana
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, karena itu dengan kerendahan
hati penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunianya kepada kita
semua.
2. Bapak Prof. Dr.RochmatWahab, M.Pd.,M.A, selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan
PPL.
3. Ketua LPPMP beserta para stafnya yang telah memberikan arahan, informasi dan
bekal dalam melaksanakan PPL.
4. Dr.Widarto, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik yang telah mengizinkan
praktikan untuk melaksanakan kegiatan PPL.
5. Dr.Zainal Arifin, M.T., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif UNY
yang telah mengizinkan praktikan melaksanakan kegiatan PPL Prodi Pendidikan
Teknik Otomotif-S1.
6. Bapak Drs. Kir Haryana, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing dari Jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif yang telah membimbing penulis, baik di kampus
maupun di lokasi.
7. Bapak Drs. H. Maryoto, M.Pd., selaku Kepala SMK Muhammadiyah 1
Bambanglipuro yang telah menerima kami serta memberikan izin untuk
melaksanakan kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro.
Lampiran 5. Observasi Kondisi di Sekolah dan Pembelajaran Kelas & Peserta didik
Lampiran 6. Administrasi Guru:
a. Kalender Akademik
b. Silabus
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Jobsheet
e. Daftar Hadir Siswa
f. Daftar Nilai
g. Soal, Kunci Jawaban
h. Soal Mid Semester
vii
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017
Oleh: Hanung Tyas HutamaNIM. 13504244010
Program Studi Pendidikan Teknik OtomotifUniversitas Negeri Yogyakarta
ABSTRAK
Program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKMuhammadiyah 1 Bambanglipuro, merupakan salah satu ajang bagi mahasiswa,khususnya mahasiswa jurusan kependidikan dalam mengamalkandanmengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah untuk diterapkan secaranyata di lingkungan sekolah. Tujuan dari kegiatan PPL ini adalah untuk memberikanbantuan baik berupa fisik maupun nonfisik dalam merencanakan program danpembangunan sekolah.
Program PPL di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro yang beralamat diJalan Samas Km. 2,3 Kanutan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul,D.I.Yogyakarta, dilaksanakan pada tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September2016. Dalam pelaksanaan PPL ini praktikan melaksanakan berbagai programkegiatan baik yang bersifat kelompok maupun individu.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk melatih praktikan dalammenerapkan kemampuannya dan pengetahuannya serta mempraktikkan ilmu yangtelah diperoleh selama perkuliahan. Dengan demikian, praktikan diharapkanmempunyai bekal dan pengalaman sebagai calon pendidik yang berkualitas.
Dalam kegiatan praktik mengajar di sekolah, secara langsung praktikandibimbing oleh guru pembimbing dan dosen pembimbing. Praktikan juga berperandalam kegiatan persekolahan lainnya seperti piket harian, piket perpustakaan danlain-lain. Dengan adanya pengalaman tentang penyelenggaraan sekolah inidiharapkan praktikan mempunyai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yangprofesional.
Kata Kunci : PPL, SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro, pendidik
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan lembaga sosial formal yang didirikan berdasarkan
undang-undang. Sekolah berperan sebagai wahana pengembangan dan pembinaan
sumber daya manusia. Melalui sekolah, siswa memperoleh kesempatan mendapat
pengetahuan, keahlian dan kemampuan dalam bidang tertentu serta pendidikan etika
dan moral.
Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik menanamkan nilai positif,
membentuk mental dan kepribadian siswa. Guru dituntut mempunyai profesionalisme
tinggi. Agar dapat mewujudkannya, maka Universitas Negeri Yogyakarta sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang mencetak calon guru berusaha mendidik
mahasiswa menjadi guru seutuhnya dengan mengadakan Program Kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL). Program PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)
merupakan program kegiatan terpadu dengan pelaksanaan KKN. Tujuan yang ingin
dicapai dari pelaksanaan program PPL yaitu untuk mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam rangka mempersiapkan diri menjadi
tenaga pendidik atau tenaga kependidikan.
Lokasi PPL adalah sekolah atau lembaga pendidikan yang ada di wilayah
Propinsi DIY dan Jawa Tengah, yang meliputi SLB, PAUD, TK, SD, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK. Lembaga pendidikan mencakup lembaga pengelola pendidikan
seperti Dinas Pendidikan, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) milik kedinasan, klub
cabang olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau
lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan
pertimbangan kesesuaian antara mata pelajaran atau materi kegiatan yang
dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa.
Dalam pelaksanaan program PPL 2016, penulis mendaftar untuk penempatan
PPL di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro, Jalan Samas Km. 2.3, Kanutan,
Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, DIY.
A. Analisis Situasi (permasalahan & potensi pembelajaran)
1. Letak Geografis
SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro merupakan salah satu
sekolah swasta di kabupaten Bantul yang lebih dikenal dengan nama
‘SMK MBALI’. SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro memiliki posisi
yang strategis karena terletak di samping jalan raya sehingga mudah
2
diakses dengan menggunakan transportasi umum. SMK Muhammadiyah 1
Bambanglipuro beralamatkan di Jalan Samas Km. 2.3, Kanutan,
Sumbermulyo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55764. Telepon
Tabel 1. Jadwal mengajar praktikan PPL per minggu jurusan TKR
No Hari Jam Pelajaran Kelas Mapel Yang Diampu
1 Kamis 1- 9 XI TKR B Sistem Starter dan Pengisian
2 Jum’at 1-5 XI TKR C Sistem Starter dan Pengisian
Tabel 2. Jadwal Jam Pelajaran Harian
Jam ke-1 07.00 -07.45 Jam ke-6 10.55 -11.35
Jam ke-2 07.45 -08.30 Jam ke-7 11.35 – 12.15
Jam ke-3 08.30 -09.15 Istirahat 12.15 -12.40
Jam ke-4 09.15 -10.00 Jam ke-8 12.40 – 13.20
Istirahat 10.00 – 10.15 Jam ke-9 13.20 – 14.00
Jam ke-5 10.15 – 10.55
Sebelum mengajar di kelas mahasiswa diwajibkan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sebelum RPP digunakan untuk mengajar
terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru pembimbing agar tidak terjadi
salah persepsi dan mencapai target yang telah ditentukan dengan alokasi
waktu yang tepat. Rencana pembelajaran dapat dilihat pada lampiran.
17
Dalam kegiatan praktik mengajar tersebut ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya:
a. Membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP).
b. Materi yang disampaikan harus sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah dibuat.
c. Menyiapkan materi dan media pembelajaran dengan matang sehingga
proses belajar mengajar menjadi lebih lancar.
d. Mempersiapkan fisik dan mental, persiapan fisik meliputi mempelajari
materi sedangkan persiapan mental lebih kepada kesehatan psikologis
dari mahasiswa itu sendiri.
Pelaksanaan praktik mengajar dimulai pada tanggal 18 Juli sampai
dengan 16 September 2016 sehingga mahasiswa praktikan mengajar
selama 9 minggu dengan minimal 8 kali tatap muka dan 2 kali
pengambilan nilai ulangan. Dengan batas minimal mengajar 8 kali
pertemuan dirasa cukup untuk mahasiswa dapat belajar dalam proses
mengajar mandiri di kelas.
Adapun untuk penilaian peserta didik, nilai diambil dari tugas
kelompok/individu, penilaian buku catatan, ujian praktikum, ujian sisipan
teori dan ujian lisan. Seluruh nilai yang ada setelah menyelesaikan satu
kompetensi dasar dirata-rata hingga mendapatkan nilai akhir siswa tiap
kompetensi dasar. Bagi siswa yang nilainya belum memenuhi KKM pada
tiap kompetensi dasar akan dilakukan program remidi.
Kegiatan praktik mengajar dilakukan sebagai berikut :
a. Kegiatan praktik mengajar mandiri
Untuk praktik mengajar mandiri praktikan tidak lagi didampingi
oleh guru pembimbing dalam mengajar. Sehingga mahasiswa harus
benar – benar mampu untuk:
1) Mengelola kelas
2) Menguasai materi dan tepat dalam memilih metode mengajar
3) Menggunakan media dan alat pembelajaran dengan baik
4) Mengatur waktu yang tersedia.
Adapun kegiatan setiap pertemuan adalah:
1) Apersepsi, meliputi membuka pelajaran dengan salam, mengulas
materi sebelumnya dan materi yang akan disampaikan dengan
18
tujuan agar siswa lebih siap menerima materi pelajaran
berikutnya.
2) Pengembangan, meliputi penjelasan materi pelajaran dengan
metode yang bervariasi dan media yang menarik sehingga dapat
menciptakan suasana kelas yang aktif dan tidak membosankan.
3) Mengerjakan latihan soal dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
4) Mempraktikkan materi atau teori yang telah disampaikan dalam
kegiatan praktikum.
5) Merangkum materi yang telah diberikan dan menyampaikan
pokok bahasan yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya
6) Memberikan tugas (PR) yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan
7) Menutup pelajaran dengan salam
b. Metode Pembelajaran
Dalam pelaksanaan praktik mengajar di kelas terdapat beberapa
metode pembelajaran yang digunakan yang disesuaikan dengan
banyaknya materi, jumlah siswa dan tingkat kemampuan siswa, antara
lain:
1) Ceramah
Metode ini berarti guru memberikan penjelasan mengenai
materi pelajaran.
2) Praktik
Metode ini berarti guru langsung mempraktikkan materi
pelajaran yang disampaikan dan siswa mengikuti apa yang
dipraktikan guru.
3) Tanya jawab
Metode ini berarti guru menyajikan materi pelajaran melalui
berbagai pertanyaan dan menuntut jawaban dari siswa. Metode ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui spontanitas berfikir
siswa, persiapan siswa menerima materi baru, manarik perhatian
siswa dan meningkatkan partisipasi siswa saat proses belajar
mengajar.
4) Pemberian tugas
Metode ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa
dapat menerima materi pelajaran yang telah disampaikan.
19
5) Diskusi
Metode ini berarti guru memberikan soal yang harus
didiskusikan siswa secara berkelompok.
c. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang ada di sekolah cukup lengkap mulai
dari papan tulis, LCD/Projector dan Laptop sehingga siswa dapat
memahami secara langsung materi yang sedang dipelajari lewat
gambar, suara dan video yang ditampilkan.
d. Umpan balik dari guru pembimbing
Guru pembimbing sangat besar sekali peranannya di dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, karena secara periodik guru
pembimbing mengontrol jalannya proses pembelajaran sekaligus
masukan dan kritikan kepada mahasiswa praktikan dalam
melaksanakan praktik mengajar. Guru pembimbing sekaligus
memberikan pengarahan-pengarahan tentang hal-hal mengajar atau
cara-cara untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Guru pembimbing
juga memberikan motivasi pada mahasiswa untuk terus meningkatkan
kemampuanya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Umpan balik
dilakukan agar mahasiswa praktikan dapat mengetahui kekurangan
selama mengajar, sehingga dapat dijadikan masukan untuk perbaikan
dalam kegiatan mengajar pada pertemuan selanjutnya. Umpan balik
ini dilaksanakan setelah mahasiswa praktikan melaksanakan KBM di
dalam kelas dan pada saat mengalami kesulitan.
3. Praktik persekolahan
Kegiatan yang dilakukan oleh praktikan tidak hanya melakukan
observasi dan mengajar, tetapi juga melakukan kegiatan – kegiatan lain
yang mendukung praktik persekolahan. Kegiatan – kegiatan tersebut
antara lain membantu piket dibeberapa ruangan kerja sekolah, membantu
mengawasi ujian mid semester. Para praktikan melakukan kegiatan praktik
persekolahan di tempat-tempat yang tersebut di atas sesuai dengan jadwal
yang telah dibuat.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1. Analisis praktik pembelajaran
Berdasarkan kesempatan tatap muka yang diberikan kepada praktikan
sebanyak 15 kali, praktikan berusaha melaksanakan tugas yang ada
dengan sebaik-baiknya. Kegiatan PPL difokuskan pada kemampuan
20
mengajar yang meliputi: penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan
praktik mengajar yang selanjutnya menyusun dan menerapkan alat
evaluasi, analisis hasil evaluasi belajar siswa, serta penggunaan media
pembelajaran.
Dalam pelaksanaan praktik pembelajaran, praktikan menggunakan
kurikulum KTSP. Dalam praktik pembelajaran praktikan selalu berusaha
menyesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah
praktikan buat sebelumnya, agar waktu dapat teralokasikan dengan baik
dan semua materi dapat tersampaikan. Dalam melaksanakan kegiatan PPL
ini banyak sekali faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses
PPL, diantaranya:
a. Faktor Pendukung
Dalam melaksanakan PPL di SMK Muhammadiyah 1
Bambanglipuro terdapat beberapa faktor pendukung proses belajar
mengajar, diantaranya :
1) Kedisiplinan tinggi dan motivasi dari seluruh komponen yang
mendorong semangat bagi praktikan agar mampu mengajar dengan
baik.
2) Hubungan yang baik dengan guru pembimbing, dosen pembimbing
dan seluruh komponen sangat membantu praktikan dalam
melaksanakan praktik mengajar.
3) Besarnya perhatian pihak SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro
kepada praktikan juga sangat membantu kelancaran kegiatan
praktik mengajar.
b. Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan PPL di SMK Muhammadiyah 1
Bambanglipuro Yogyakarta terdapat beberapa hambatan, diantaranya :
1) Kurang matangnya observasi yang dilakukan sebelumnya sehingga
banyak hal yang seharusnya diketahui lebih dini, terutama model
pembelajaran.
2) Masalah adaptasi praktikan dengan lingkungan dan komponen yang
ada di sekolah termasuk dengan siswa.
3) Peserta didik yang ramai, bermain internet bukan untuk keperluan
pembelajaran, memutar musik dengan volume yang keras dan
bermain game saat pelajaran.
21
4) Beberapa peserta didik mengeluh mengenai pemberian tugas dan
tidak mengumpulkan tugas sehingga dalam pengambilan nilai
tugas, masih banyak nilai peserta didik yang kosong.
5) Suasana kelas yang panas membuat siswa gerah dan tidak kondusif
saat pembelajaran.
c. Upaya Mengatasinya
1) Praktikan harus memperbanyak konsultasi dengan guru
pembimbing mengenai lingkungan dan model pembelajaran yang
sesuai dengan situasi di kelas.
2) Praktikan harus lebih aktif melakukan pendekatan dengan seluruh
komponen yang ada di sekolah dan semua siswa di kelas.
3) Praktikan diharapkan mampu berkreasi dengan berimprovisasi
untuk menhindari rasa jenuh atau bosan dalam proses pembelajaran.
4) Praktikan memberi motivasi kepada peserta didik agar lebih
semangat dalam belajar dan tugas sekolah, disela-sela proses belajar
diberikan motivasi untuk giat belajar demi mencapai cita – cita dan
keinginan mereka.
5) Memberi pemahaman kepada siswa tentang suasana kelas dan
memberikan perhatian khusus serta variasi model pembelajaran.
Secara keseluruhan program dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan
bahwa pada tahap persiapan (pembekalan) sudah cukup memberikan
bekal untuk praktikan untuk terjun ke lapangan karena sudah relevan
dengan hal yang sebenarnya yang ada di lapangan. Manfaat yang
dapat diambil dari kegiatan PPL antara lain:
1. Mahasiswa dapat merasakan dan mengenal bagaimana menjadi
seorang pendidik yang sebenarnya serta dapat berusaha untuk
membentuk sikap pendidik yang profesional.
2. PPL menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang guru,
administrasi guru, dan kegiatan lain yang menunjang kelancaran
KBM.
3. Kegiatan PPL dapat memberikan kegiatan nyata dari kondisi dan
situasi lingkungan yang ada untuk menghadapi lingkungan kerja di
masa mendatang.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK
Muhammadiyah 1 Bambanglipuro maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. PPL merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk menimba ilmu,
pengalaman dan memperoleh pemahaman tentang lingkungan sekolah,
manajemen sekolah, manajemen pendidikan dan proses belajar mengajar
dengan siswa secara langsung.
2. PPL memberikan bekal berupa pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya
dapat digunakan ketika mahasiswa terjun dalam pekerjaan sebagai tenaga
pendidik.
3. PPL merupakan proses belajar mengajar secara langsung, menumbuhkan rasa
tanggungjawab dan prosfesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan
pengajar.
4. PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas
dan tanggungjawab sekolah secara nyata. Semua itu mempunyai tujuan yang
sama meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda. Tujuan
yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang ditentukan
sebelumnya.
5. Mahasiswa praktikan sebagai calon tenaga kependidikan dalam kaitannya
dengan kompetensi professional dituntut memiliki kompetensi lain seperti:
personality dan sociality dan program PPL ini memberikan kontribusi yang
nyata.
6. Pelaksanaan kurikulum KTSP berjalan di SMK Muhammadiyah 1
Bambanglipuro tetapi belum bisa terlaksana dengan baik, hal ini dikarenakan
masih kurangnya fasilitas (sarana) pembelajaran seperti meja, buku pelajaran,
akses internet dan kebiasaan metode guru dalam mengajar yaitu dengan
metode ceramah.
23
B. Saran
Demi menunjang keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada
masa yang akan datang, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian
sehubungan dengan pelaksanaan PPL adalah sebagai berikut :
1. Untuk SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro
a. Dengan mempertahankan hubungan baik dengan pihak UNY yang telah
terjalin selama ini diharapkan timbul hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan.
b. Meningkatkan fasilitas sekolah seperti LCD Proyektor yang memadai,
akses internet yang baik dan buku pelajaran yang menunjang bagi
pelaksanaan kurikulum 2013 sehingga kurikulum K13 dapat berjalan baik
sebagaimana mestinya.
2. Untuk Universitas Negeri Yogyakarta
a. Perlu adanya peningkatan koordinasi antara UPPL, Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) dan sekolah tempat mahasiswa PPL melakukan praktik
mengajar.
b. Bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembimbing tetap
dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan dapat
menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.
c. Pihak UPPL hendaknya meningkatkan pengontrolan dan monitoring ke
lokasi PPL dimana mahasiswa diterjunkan.
3. Untuk Mahasiswa
a. Mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan konsultasi dengan Guru
Pembimbing dan Dosen Pembimbing.
b. Meskipun hal yang mungkin sepele, tapi mahasiswa praktikan harus
sungguh-sungguh dalam membuat perencanaan pembelajaran dengan baik
dan benar agar proses belajar mengajar dapat sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
c. Dalam penyampaian materi pembelajaran perlu meningkatkan penggunaan
metode yang komunikatif dan partisipatif apalagi kurikulum 2013
menganjurkan guru untuk meminimalisir metode ceramah.
d. Mahasiswa praktikan hendaknya lebih mampu memanajemen waktu
mengajar.
e. Sebelum mengajar, mahasiswa praktikan harus menyiapkan atau mengecek
kembali alat dan media pembelajaran dengan baik agar saat KBM tidak ada
gangguan yang disebabkan alat media yang kurang baik.
24
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pembekalan PPL. 2014. Meteri Pembekalan Pengajaran Mikro/MAGANG II.
Yogyakarta: PP PPL & PKL LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta
Tim Pembekalan PPL. 2014. Panduan PPL/MAGANG III. Yogyakarta: PP PPL &
PKLLPPMP Universitas Negeri Yogyakarta
Tim Pembekalan PPL. 2016. Materi Pembekalan PPL. Yogyakarta: UPPL
Universitas Negeri Yogyakarta
25
LAMPIRAN
MATRIKS PROGRAM KERJA PPL/ MAGANG III UNYTAHUN 2016
F01UntukMahasiswa
UniversitasNegeri Yogyakarta
NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROALAMAT SEKOLAH : JL. SAMAS KM. 2,3, SUMBERMULYO, BAMBANGLIPURO, BANTULGURU PEMBIMBING : JOKO HARYANTO, S.Pd.WAKTU PELAKSANAAN PPL : 15 JULI – 15 SEPTEMBER 2016
NAMA MAHASISWA : HANUNG TYAS HUTAMANIM : 13504244010FAK/ JUR/ PRODI : FT/PT. OTOMOTIF S-1DOSEN PEMBIMBING : Drs. KIR HARYANA, M.Pd.
No. KEGIATANJUMLAH JAM PER MINGGU JUMLAH
JULI AGUSTUS SEPTEMBER JAMII III IV I II III IV I II III
1. Penerjunan Mahasiswa PPL 2 22. Pembuatan Program PPL
a. Observasi 2 2b. Menyusun Matrik Program PPL 4 4
3. Administrasi Pembelajarana. Daftar Hadir 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9b. Daftar nilai 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
pembelajaran (LKPD, PPT,Alat dan BahanuntukPercobaan)
3 3 3 3 3 3 3 3 24
MATRIKS PROGRAM KERJA PPL/ MAGANG III UNYTAHUN 2016
F01UntukMahasiswa
UniversitasNegeri Yogyakarta
NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROALAMAT SEKOLAH : JL. SAMAS KM. 2,3, SUMBERMULYO, BAMBANGLIPURO, BANTULGURU PEMBIMBING : JOKO HARYANTO, S.Pd.WAKTU PELAKSANAAN PPL : 15 JULI – 15 SEPTEMBER 2016
NAMA MAHASISWA : HANUNG TYAS HUTAMANIM : 13504244010FAK/ JUR/ PRODI : FT/PT. OTOMOTIF S-1DOSEN PEMBIMBING : Drs. KIR HARYANA, M.Pd.
No. KEGIATANJUMLAH JAM PER MINGGU JUMLAH
JULI AGUSTUS SEPTEMBER JAMII III IV I II III IV I II III
1. Penerjunan Mahasiswa PPL 2 22. Pembuatan Program PPL
a. Observasi 2 2b. Menyusun Matrik Program PPL 4 4
3. Administrasi Pembelajarana. Daftar Hadir 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9b. Daftar nilai 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
pembelajaran (LKPD, PPT,Alat dan BahanuntukPercobaan)
3 3 3 3 3 3 3 3 24
MATRIKS PROGRAM KERJA PPL/ MAGANG III UNYTAHUN 2016
F01UntukMahasiswa
UniversitasNegeri Yogyakarta
NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROALAMAT SEKOLAH : JL. SAMAS KM. 2,3, SUMBERMULYO, BAMBANGLIPURO, BANTULGURU PEMBIMBING : JOKO HARYANTO, S.Pd.WAKTU PELAKSANAAN PPL : 15 JULI – 15 SEPTEMBER 2016
NAMA MAHASISWA : HANUNG TYAS HUTAMANIM : 13504244010FAK/ JUR/ PRODI : FT/PT. OTOMOTIF S-1DOSEN PEMBIMBING : Drs. KIR HARYANA, M.Pd.
No. KEGIATANJUMLAH JAM PER MINGGU JUMLAH
JULI AGUSTUS SEPTEMBER JAMII III IV I II III IV I II III
1. Penerjunan Mahasiswa PPL 2 22. Pembuatan Program PPL
a. Observasi 2 2b. Menyusun Matrik Program PPL 4 4
3. Administrasi Pembelajarana. Daftar Hadir 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9b. Daftar nilai 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
pembelajaran (LKPD, PPT,Alat dan BahanuntukPercobaan)
3 3 3 3 3 3 3 3 24
MATRIKS PROGRAM KERJA PPL/ MAGANG III UNYTAHUN 2016
F01UntukMahasiswa
UniversitasNegeri Yogyakarta
NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROALAMAT SEKOLAH : JL. SAMAS KM. 2,3, SUMBERMULYO, BAMBANGLIPURO, BANTULGURU PEMBIMBING : JOKO HARYANTO, S.Pd.WAKTU PELAKSANAAN PPL : 15 JULI – 15 SEPTEMBER 2016
NAMA MAHASISWA : HANUNG TYAS HUTAMANIM : 13504244010FAK/ JUR/ PRODI : FT/PT. OTOMOTIF S-1DOSEN PEMBIMBING : Drs. KIR HARYANA, M.Pd.
No. KEGIATANJUMLAH JAM PER MINGGU JUMLAH
JULI AGUSTUS SEPTEMBER JAMII III IV I II III IV I II III
1. Penerjunan Mahasiswa PPL 2 22. Pembuatan Program PPL
a. Observasi 2 2b. Menyusun Matrik Program PPL 4 4
3. Administrasi Pembelajarana. Daftar Hadir 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9b. Daftar nilai 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
Mempelajaripengertian danprinsip kerja systemstarter penggalianinformasi pada bukumanual
Mempelajarikomponen systemstarter melaluipenggalian informasipada buku manual
Mengidentifikasijenis-jenis starter
Mempelajariprosedur pengujiansystem starter danpengisian melalui
Testertulis
7.5
7.5
4 4(8)
4(16)
Modulsystempengisian
BukuManualToyota
Baterai New
Step 1 Multime
ter Buku
kelistrikanotomotif
menyebabkankerusakanterhadapkomponen atausystem lainnya
buku manual Melakukan
pengetesan padasystem starter
Non test(Observasi/CekList) dantes lisan
7.5
7.5
Standstarter/kendaraan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROBidang Keahlian : Teknologi dan RekayasaProgram Keahlian : Teknik Kendaraan RinganMata pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik OtomotifKelas/Semester : XI TKR/ 3Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Starter dan PengisianKode Kompetensi : OPKR-50-7.56 BKompetensi Dasar : Mengidentifikasi Sistem StarterAlokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran X 45 MenitAspek Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa :Siswa memiliki semangat sikap religius, kejujuran, kemandirian, kecermatan, dan
ketelitian.
Kelas XI TKR B
Indikator1. Pengertian, fungsi, dan komponen rangkaian system starter2. Memeriksa dan menentukan terminal pada rangkaian system starter
A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengetahui pengertian, fungsi, dan cara kerja system starter
dengan benar.2. Siswa dapat memeriksa komponen-komponen pada rangkaian system starter
dengan benar.
B. Materi Pembelajaran1. Dasar system kelistrikan pada kendaraan2. Pengertian Sistem Starter3. Prinsip dasar motor starter4. Komponen – komponen pada rangkaian sistem starter
C. Metode Pembelajaran1. Ceramah2. Tanya jawab
D. Media Pembelajaran1. LCD Proyektor2. Multimeter3. Kunci Kontak4. Baterai (Accu)
E. SUMBER BELAJAR1. TOYOTA NEW STEP 1
F. Langkah-Langkah
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan awal
a. Membuka dengan salam dilanjutkan dengan doa
b. Melakukan presensi dengan cara memanggil anak dengan
komunikatif.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 s/d 2.
d. Memotivasi siswa agar semangat belajar.
1 jam
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa Menjelaskan pengertian dari system starter dengan
semangat dan rasa ingin tahu.
b. Siswa Menjelaskan fungsi dari system starter dengan
semangat dan rasa ingin tahu.
c. Siswa Menyebutkan dan menjelaskan komponen-
komponen pada rangkaian system starter dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
d. Siswa Menjelaskan rangkaian system starter dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
e. Siswa Menjelaskan cara menggunakan multimeter dengan
rasa semangat dan rasa ingin tahu.
f. Siswa Menjelaskan dan mendemonstrasikan pengukuran
kontinyuitas terminal pada kunci kontak dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
Elaborasi
Siswa bertanya atau menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan mengukur kontinyuitas terminal pada
kunci kontak
Konfirmasi
a. Dengan tanya jawab guru membantu, memecahkan
3 jam
1 jam
2 jam
masalah dan atau menyelesaikan hal yang
berhubungan dengan menngukur kontinyuitas
terminal pada kunci kontak dengan komunikatif dan
penuh rasa semangat.
b. Siswa membuat laporan tentang Menngukur
kontinyuitas terminal pada kunci kontak.
3. Kegiatan akhir (penutup)
a. Guru dan murid membuat kesimpulan
b. Post test (test akhir)
c. Doa diakhiri salam
1 jam
G. Penilaian:
Prosedur test:
Test awal : ada Test proses : ada Test akhir : ada
Jenis test:
Test awal : lisan Test proses : pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Test akhir : tertulis
Alat test:
Test awal :
1. Sistem apa yang digunakan untuk menghidupkan kendaraan
pertama kali ?
2. Bagaimana cara menggunakan multimeter ?
Test proses : Pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
No NamaNilai / Skor
RTSemangat Jujur Disiplin
Komunikatif
Rasa ingintahu
Test akhir :
Soal :
1. Jelaskan arah ibu jari, dan jari jari lainnya menurut kaidah tangankanan! (0-50)
2. Jelaskan arah ibu jari dan jari jari lainnya menurut kaidah tangan kiri“fleming”! (0-50)
Jawaban : (TERLAMPIR)
PEDOMAN PENSKORANNo.Soal
SkorMaksimal
1 50
2 50
PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF) (15%) + Tes Proses (15%)
NO
ASPEKPENILAIAN
UNSUR ASPEK BOBOTKRITERIA
SKORSB B C K
1. Kehadiran - Selalu hadir dalam kelassesuai dengan jumlahpertemuan dan jamefektif serta tepat waktu
20
2. Partisipasidalam kelas
- Fokus mengikuti prosesbelajar mengajar
- Keaktifan bertanya danmengemukakanpendapat
10
20
3. Penyelesaiantugas
- Menyelesaikan tugassesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan
- Ketepatan waktumengumpulkan tugas
10
10
4. Disiplin - Mentaati peraturan yangberlaku
- Mengikuti instruksiguru
15
15
TOTAL SKOR
KETERANGANSB (SangatBaik) = 4 pointB (Baik) = 3 point Skor = Bobot x Point
kriteriaC (Cukup) = 2 pointK (Kurang) = 1 point
JUMLAH NILAI TOTAL = TOTAL SKOR x 100400
PERUBAHAN SKOR MENJADI NILAINama Siswa :Semester/ Kelas :Program Keahlian :Kompetensi :
No Kompetensi DasarAspek yang
dinilaiBobot
∑ nilaitotal
Bobot x ∑nilai total
1. Kognitif 30%
Afektif 30%
Psikomotorik 40%
NILAI AKHIR
Keterangan:N Akhir ≥ 75 = Kompeten N Akhir < 75 = Belum
Kompeten
Bambanglipuro, 25 Juli 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Joko Haryanto, S.Pd.
NBM. 1042181
Mahasiswa PPL
Hanung Tyas Hutama
NIM. 13504244010
MATERISISTEM STARTER
Sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal bagiengine agar dapat menjalankan siklus kerjanya dengan cara memutar fly wheel.Setelah itu untuk putaran mesin selanjutnya akan di lanjutkan oleh prosespembakaran di ruang bakar.
Prinsip dasar system starter
Motor starter memanfaatkan medan magnet yang terjadi akibat aliran arus listrikdalam suatu penghantar untuk menghasilkan tenaga mekanik sebagai penggerakawal mesin. Jika arus mengalir pada suatu penghantar menjauhi kita, medanmagnet yang dibangkitkan searah dengan jarum jam. Sebaliknya, jika arus mengalirpada penghantar mendekati kita, maka medan magnet yang dibangkitkanberlawanan arah dengan jarum jam.
Kaidah Tangan Kanan
MATERISISTEM STARTER
Sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal bagiengine agar dapat menjalankan siklus kerjanya dengan cara memutar fly wheel.Setelah itu untuk putaran mesin selanjutnya akan di lanjutkan oleh prosespembakaran di ruang bakar.
Prinsip dasar system starter
Motor starter memanfaatkan medan magnet yang terjadi akibat aliran arus listrikdalam suatu penghantar untuk menghasilkan tenaga mekanik sebagai penggerakawal mesin. Jika arus mengalir pada suatu penghantar menjauhi kita, medanmagnet yang dibangkitkan searah dengan jarum jam. Sebaliknya, jika arus mengalirpada penghantar mendekati kita, maka medan magnet yang dibangkitkanberlawanan arah dengan jarum jam.
Kaidah Tangan Kanan
MATERISISTEM STARTER
Sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal bagiengine agar dapat menjalankan siklus kerjanya dengan cara memutar fly wheel.Setelah itu untuk putaran mesin selanjutnya akan di lanjutkan oleh prosespembakaran di ruang bakar.
Prinsip dasar system starter
Motor starter memanfaatkan medan magnet yang terjadi akibat aliran arus listrikdalam suatu penghantar untuk menghasilkan tenaga mekanik sebagai penggerakawal mesin. Jika arus mengalir pada suatu penghantar menjauhi kita, medanmagnet yang dibangkitkan searah dengan jarum jam. Sebaliknya, jika arus mengalirpada penghantar mendekati kita, maka medan magnet yang dibangkitkanberlawanan arah dengan jarum jam.
Kaidah Tangan Kanan
MATERISISTEM STARTER
Sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal bagiengine agar dapat menjalankan siklus kerjanya dengan cara memutar fly wheel.Setelah itu untuk putaran mesin selanjutnya akan di lanjutkan oleh prosespembakaran di ruang bakar.
Prinsip dasar system starter
Motor starter memanfaatkan medan magnet yang terjadi akibat aliran arus listrikdalam suatu penghantar untuk menghasilkan tenaga mekanik sebagai penggerakawal mesin. Jika arus mengalir pada suatu penghantar menjauhi kita, medanmagnet yang dibangkitkan searah dengan jarum jam. Sebaliknya, jika arus mengalirpada penghantar mendekati kita, maka medan magnet yang dibangkitkanberlawanan arah dengan jarum jam.
Kaidah Tangan Kanan
Kaidah tangan kanan :
Jari – jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnet
Ibu jari menunjukkan arah arus
Kaidah ulir kanan :
pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gayamedan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus.
Kaidah Tangan Kiri Fleming
Komponen Rangkaian Sistem Starter
Baterai
Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakanarus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
Kunci Kontak
Kaidah tangan kanan :
Jari – jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnet
Ibu jari menunjukkan arah arus
Kaidah ulir kanan :
pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gayamedan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus.
Kaidah Tangan Kiri Fleming
Komponen Rangkaian Sistem Starter
Baterai
Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakanarus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
Kunci Kontak
Kaidah tangan kanan :
Jari – jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnet
Ibu jari menunjukkan arah arus
Kaidah ulir kanan :
pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gayamedan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus.
Kaidah Tangan Kiri Fleming
Komponen Rangkaian Sistem Starter
Baterai
Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakanarus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
Kunci Kontak
Kaidah tangan kanan :
Jari – jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnet
Ibu jari menunjukkan arah arus
Kaidah ulir kanan :
pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gayamedan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus.
Kaidah Tangan Kiri Fleming
Komponen Rangkaian Sistem Starter
Baterai
Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakanarus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk mengaktifkan sistem starter dengan memberikan arusdari terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid. Pada sistem starter,terminal yang dipakai adalah terminal ST dan dihubungkan dengan motor starterpada terminal 50.
Saklar Netral Pada Transmisi
Saklar ini berfungsi sebagai pengaman saat mesin di-start agar kendaraan tidakmeloncat atau jalan saat distarter. Dengan adanya saklar ini, maka saat gigitransmisi berada pada posisi gigi tertentu mesin tidak dapat di-start kecuali transmisidalam keadaan netral.
Selenoid
Solenoid berfungsi sebagai saklar utama yang memungkinkan arus yang besarmengalir dari baterai ke motor starter.
Motor Starter
Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari bateraimenjadi energi mekanik atau energi gerak / putaran .
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROBidang Keahlian : Teknologi dan RekayasaProgram Keahlian : Teknik Kendaraan RinganMata pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik OtomotifKelas/Semester : XI TKR/ 3Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Starter dan PengisianKode Kompetensi : OPKR-50-7.56 BKompetensi Dasar : Mengidentifikasi Sistem StarterAlokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran X 45 MenitAspek Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa :Siswa memiliki semangat sikap religius, kejujuran, kemandirian, kecermatan, dan
ketelitian.
Kelas XI TKR B
Indikator1. Karakteristik Motor Starter2. Memeriksa dan merangkai system starter konvensional
A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengetahui karakteristik motor starter dengan benar.2. Siswa dapat mengetahui nama-nama terminal pada system starter
konvensional.3. Siswa dapat mengetahui cara kerja system motor starter konvensional.4. Siswa dapat memeriksa dan merangkai rangkaian system starter konvensional
dengan benar.
B. Materi Pembelajaran1. Karakteristik motor starter2. Komponen-komponen motor starter3. Cara kerja motor starter
C. Metode Pembelajaran1. Ceramah2. Tanya jawab
D. Media Pembelajaran1. LCD Proyektor2. Multimeter3. Kunci Kontak4. Baterai (Accu)
5. Kabel6. Motor Starter7. Job sheet
E. SUMBER BELAJAR1. TOYOTA NEW STEP 1
F. Langkah-Langkah
No Kegiatan PembelajaranAlokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Membuka dengan salam dilanjutkan dengan doa
b. Melakukan presensi dengan cara memanggil anak
dengan komunikatif.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 s/d 4.
d. Memotivasi siswa agar semangat belajar.
1 Jam
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa Menjelaskan karakteristik motor starter
dengan semangat dan rasa ingin tahu.
b. Siswa Menjelaskan cara kerja system motor starter
dengan semangat dan rasa ingin tahu.
c. Siswa Menyebutkan dan menjelaskan nama-nama
terminal pada motor starter dengan rasa semangat dan
rasa ingin tahu.
d. Siswa Menjelaskan rangkaian system starter dengan
rasa semangat dan rasa ingin tahu.
e.Siswa Menjelaskan dan mendemonstrasikan
merangkai system starter konvensional dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
Elaborasi
Siswa bertanya atau menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan karakteristik, cara kerja, dan
merangkai system starter konvensional.
Konfirmasi
3 Jam
1 Jam
2 Jam
a. Dengan tanya jawab guru membantu,
memecahkan masalah dan atau menyelesaikan
hal yang berhubungan dengan karakteristik, cara
kerja, dan merangkai system starter
konvensional dengan komunikatif dan penuh
rasa semangat.
b. Siswa membuat laporan tentang Merangkai
system starter konvensional.
3. Kegiatan akhir (penutup)
a. Guru dan murid membuat kesimpulan
b. Post test (test akhir)
c. Doa diakhiri salam
1 Jam
G. Penilaian:
Prosedur test:
Test awal : ada Test proses : ada Test akhir : ada
Jenis test:
Test awal : lisan Test proses : pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Test akhir : tertulis
Alat test:
Test awal :
1. Bagaimana prinsip dasar system starter ?
Test proses : Pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
No NamaNilai / Skor
RTSemangat Jujur Disiplin
Komunikatif
Rasa ingintahu
Test akhir :
Laporan Praktik
PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF) (15%) + Tes Proses (15%)
NO
ASPEKPENILAIAN UNSUR ASPEK BOBOT
KRITERIASKORSB B C K
1. Kehadiran - Selalu hadir dalam kelassesuai dengan jumlahpertemuan dan jamefektif serta tepat waktu
20
2. Partisipasidalam kelas
- Fokus mengikuti prosesbelajar mengajar
- Keaktifan bertanya danmengemukakanpendapat
10
20
3. Penyelesaiantugas
- Menyelesaikan tugassesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan
- Ketepatan waktumengumpulkan tugas
10
10
4. Disiplin - Mentaati peraturan yangberlaku
- Mengikuti instruksiguru
15
15
TOTAL SKOR
KETERANGANSB (SangatBaik) = 4 pointB (Baik) = 3 point Skor = Bobot x Point
kriteriaC (Cukup) = 2 pointK (Kurang) = 1 point
JUMLAH NILAI TOTAL = TOTAL SKOR x 100400
PERUBAHAN SKOR MENJADI NILAINama Siswa :Semester/ Kelas :Program Keahlian :Kompetensi :
No Kompetensi DasarAspek yang
dinilaiBobot
∑ nilaitotal
Bobot x ∑nilai total
1. Kognitif 30%
Afektif 30%
Psikomotorik 40%
NILAI AKHIR
Keterangan:N Akhir ≥ 75 = Kompeten N Akhir < 75 = Belum
Kompeten
Bambanglipuro, 8 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Joko Haryanto, S.Pd.
NBM. 1042181
Mahasiswa PPL
Hanung Tyas Hutama
NIM. 13504244010
MATERIKarakteristik Motor StarterPada motor starter umumnya dipergunakan elektromagnetik, yang terjadi pada fieldcoil yang dirangkai secara seri dengan armature
• Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yangdibangkitkan
• Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yangdibangkitkan armature, tetapi semakin kecil arus yang mengalir
Komponen Motor Starter
1. Solenoid
Untuk mendorong gigi pinion agar ggigi pinion berhubungan dengan rodapenerus.
2. Kumparan penarik
Kumparan ini menghubungkan terminal 50 dan terminal C
3. Kumparan penahan
Kumparan ini menghubungkan terminal 50 dan bodi solenoid dan berfungsiuntuk menahan plunyer sehingga plat kontak tetap dapat menempel denganterminal utama dan terminal penghubung
4. Kopling Starter
Membebaskan putaran dari flywheel ke motor starter
Macam-macam kopling starter :
Kopling starter tipe roller
Kopling starter tipe plat banyak
Kopling starter tipe sprag
5. Armature
Besar kecilnya kumparan armatur akan mempengaruhi besar kecilnya arusyang mengalir ke kumparan armatur. Besar kecilnya arus akanmempengaruhi kuat medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan armatursehingga akan mempengaruhi besar kecilnya gaya putar yang dihasilkannya.
6. KomutatorKomutator berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan melaluisikat positif ke kumparan armatur dan dari kumparan armatur ke sikat negatif.
7. Kumparan MedanKumparan medan berfungsi untuk menghasilkan medan magnet yangdiperlukan untuk memutarkan armatur. Arus listrik yang mengalir kekumparan medan berasal dari terminal C solenoid. Kumparan medan adalahkumparan yang dililitkan pada inti kutub yang terbuat dari besi untukmenghasilkan medan magnet (terbentuk kutub utara dan kutub selatan) padasaat arus besar mengalir melaluinya.
8. Sikat (Brush)
Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan ke kumparanarmatur (pada motor dengan gulungan tipe seri) melalui komutator danmenyalurkan arus dari kumparan armatur melalui komutator ke massa.
9. Tuas Penggerak (Drive Lever)Tuas penggerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar bisa berkaitandengan gigi pada roda penerus (flywheel) pada saat motor starterdioperasikan. Bagian atas dari tuas penggerak ini dikaitakan dengan plunyerpada solenoid dan bagian bawahnya berhubungan dengan hub pada koplingstarter (overrunning clutch). Gerak mendorong tuas penggerak tersebutberasal dari tarikan tuas plunyer (stud bolt) pada solenoid.
Cara Kerja Sistem Starter Konvensional
Kunci kontak posisi start (ST)
Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan ke kumparanarmatur (pada motor dengan gulungan tipe seri) melalui komutator danmenyalurkan arus dari kumparan armatur melalui komutator ke massa.
9. Tuas Penggerak (Drive Lever)Tuas penggerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar bisa berkaitandengan gigi pada roda penerus (flywheel) pada saat motor starterdioperasikan. Bagian atas dari tuas penggerak ini dikaitakan dengan plunyerpada solenoid dan bagian bawahnya berhubungan dengan hub pada koplingstarter (overrunning clutch). Gerak mendorong tuas penggerak tersebutberasal dari tarikan tuas plunyer (stud bolt) pada solenoid.
Cara Kerja Sistem Starter Konvensional
Kunci kontak posisi start (ST)
Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan ke kumparanarmatur (pada motor dengan gulungan tipe seri) melalui komutator danmenyalurkan arus dari kumparan armatur melalui komutator ke massa.
9. Tuas Penggerak (Drive Lever)Tuas penggerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar bisa berkaitandengan gigi pada roda penerus (flywheel) pada saat motor starterdioperasikan. Bagian atas dari tuas penggerak ini dikaitakan dengan plunyerpada solenoid dan bagian bawahnya berhubungan dengan hub pada koplingstarter (overrunning clutch). Gerak mendorong tuas penggerak tersebutberasal dari tarikan tuas plunyer (stud bolt) pada solenoid.
Cara Kerja Sistem Starter Konvensional
Kunci kontak posisi start (ST)
Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan ke kumparanarmatur (pada motor dengan gulungan tipe seri) melalui komutator danmenyalurkan arus dari kumparan armatur melalui komutator ke massa.
9. Tuas Penggerak (Drive Lever)Tuas penggerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar bisa berkaitandengan gigi pada roda penerus (flywheel) pada saat motor starterdioperasikan. Bagian atas dari tuas penggerak ini dikaitakan dengan plunyerpada solenoid dan bagian bawahnya berhubungan dengan hub pada koplingstarter (overrunning clutch). Gerak mendorong tuas penggerak tersebutberasal dari tarikan tuas plunyer (stud bolt) pada solenoid.
Cara Kerja Sistem Starter Konvensional
Kunci kontak posisi start (ST)
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid →kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif →kumparan armatur → sikat negatif → massa terbentuk medan magnet padakumparan pull-in coil.
Saat gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-incoil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitanpenuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyermenempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga terminal 30 dan terminalC terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut.Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 danterminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50,maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan dikumparan tersebut hilang.
Saat Kunci Kontak Kembali Posisi ON/IG
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid →kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif →kumparan armatur → sikat negatif → massa terbentuk medan magnet padakumparan pull-in coil.
Saat gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-incoil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitanpenuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyermenempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga terminal 30 dan terminalC terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut.Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 danterminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50,maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan dikumparan tersebut hilang.
Saat Kunci Kontak Kembali Posisi ON/IG
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid →kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif →kumparan armatur → sikat negatif → massa terbentuk medan magnet padakumparan pull-in coil.
Saat gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-incoil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitanpenuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyermenempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga terminal 30 dan terminalC terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut.Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 danterminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50,maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan dikumparan tersebut hilang.
Saat Kunci Kontak Kembali Posisi ON/IG
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid →kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif →kumparan armatur → sikat negatif → massa terbentuk medan magnet padakumparan pull-in coil.
Saat gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-incoil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitanpenuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyermenempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga terminal 30 dan terminalC terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut.Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 danterminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50,maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan dikumparan tersebut hilang.
Saat Kunci Kontak Kembali Posisi ON/IG
Sesaat setelah kunci kontak di lepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel.Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai.
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C →kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa kumparan pull-in coildan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnyaberlawanan.
Sesaat setelah kunci kontak di lepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel.Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai.
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C →kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa kumparan pull-in coildan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnyaberlawanan.
Sesaat setelah kunci kontak di lepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel.Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai.
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C →kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa kumparan pull-in coildan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnyaberlawanan.
Sesaat setelah kunci kontak di lepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel.Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai.
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C →kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa kumparan pull-in coildan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnyaberlawanan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROBidang Keahlian : Teknologi dan RekayasaProgram Keahlian : Teknik Kendaraan RinganMata pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik OtomotifKelas/Semester : XI TKR/ 3Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Starter dan PengisianKode Kompetensi : OPKR-50-7.56 BKompetensi Dasar : Mengidentifikasi Sistem StarterAlokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran X 45 MenitAspek Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa :Siswa memiliki semangat sikap religius, kejujuran, kemandirian, kecermatan, dan
ketelitian.
Kelas XI TKR B
Indikator1. Memahami pengertian, karakteristik, dan cara kerja relay2. Memeriksa dan merangkai system starter konvensional dengan relay
A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengetahui karakteristik relay2. Siswa dapat mengetahui nama-nama terminal pada relay3. Siswa dapat mengetahui cara kerja system motor starter konvensional
menggunakan relay4. Siswa dapat memeriksa dan merangkai rangkaian system starter konvensional
menggunakan relay dengan benar.
B. Materi Pembelajaran1. Karakteristik relay2. Cara kerja relay3. Cara kerja system starter dengan relay
C. Metode Pembelajaran1. Ceramah2. Tanya jawab
D. Media Pembelajaran1. LCD Proyektor2. Multimeter3. Kunci Kontak4. Baterai (Accu)5. Kabel
6. Motor Starter7. Relay8. Job sheet
E. SUMBER BELAJAR1. TOYOTA NEW STEP 1
F. Langkah-Langkah
No Kegiatan PembelajaranAlokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Membuka dengan salam dilanjutkan dengan
doa
b. Melakukan presensi dengan cara memanggil
anak dengan komunikatif.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 s/d 4.
d. Memotivasi siswa agar semangat belajar.
1 Jam
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa Menjelaskan karakteristik relay dengan
semangat dan rasa ingin tahu.
b. Siswa Menjelaskan cara kerja dari relay dengan
semangat dan rasa ingin tahu.
c. Siswa Menyebutkan dan menjelaskan nama-
nama terminal pada relay dengan rasa semangat
dan rasa ingin tahu.
d. Siswa Menjelaskan rangkaian system starter
konvensional menggunakan relay dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
e.Siswa Menjelaskan dan mendemonstrasikan
merangkai system starter konvensional
menggunakan relay dengan rasa semangat dan
rasa ingin tahu.
Elaborasi
3 Jam
1 Jam
Siswa bertanya atau menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan karakteristik, cara
kerja, dan merangkai system starter
konvensional menggunakan relay.
Konfirmasi
a. Dengan tanya jawab guru membantu,
memecahkan masalah dan atau
menyelesaikan hal yang berhubungan
dengan karakteristik, cara kerja, dan
merangkai system starter konvensional
menggunakan relay dengan komunikatif
dan penuh rasa semangat.
b. Siswa membuat laporan tentang Merangkai
system starter konvensional menggunakan
relay.
2 Jam
3. Kegiatan akhir (penutup)
a. Guru dan murid membuat kesimpulan
b. Post test (test akhir)
c. Doa diakhiri salam
1 Jam
G. Penilaian:
Prosedur test:
Test awal : ada Test proses : ada Test akhir : ada
Jenis test:
Test awal : lisan Test proses : pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Test akhir : tertulis
Alat test:
Test awal :
1. Apa itu relay ?
2. Bagaimana relay itu bekerja ?
Test proses : Pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
No Nama Nilai / Skor RT
Semangat Jujur DisiplinKomuni
katifRasa ingin
tahu
Test akhir :
Laporan Praktik
PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF) (15%) + Tes Proses (15%)
NO
ASPEKPENILAIAN
UNSUR ASPEK BOBOTKRITERIA
SKORSB B C K
1. Kehadiran - Selalu hadir dalam kelassesuai dengan jumlahpertemuan dan jamefektif serta tepat waktu
20
2. Partisipasidalam kelas
- Fokus mengikuti prosesbelajar mengajar
- Keaktifan bertanya danmengemukakanpendapat
10
20
3. Penyelesaiantugas
- Menyelesaikan tugassesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan
- Ketepatan waktumengumpulkan tugas
10
10
4. Disiplin - Mentaati peraturan yangberlaku
- Mengikuti instruksiguru
15
15
TOTAL SKOR
KETERANGANSB (SangatBaik) = 4 pointB (Baik) = 3 point Skor = Bobot x Point
kriteriaC (Cukup) = 2 pointK (Kurang) = 1 point
JUMLAH NILAI TOTAL = TOTAL SKOR x 100400
PERUBAHAN SKOR MENJADI NILAI
Nama Siswa :Semester/ Kelas :Program Keahlian :Kompetensi :
No Kompetensi DasarAspek yang
dinilaiBobot
∑ nilaitotal
Bobot x ∑nilai total
1. Kognitif 30%
Afektif 30%
Psikomotorik 40%
NILAI AKHIR
Keterangan:N Akhir ≥ 75 = Kompeten N Akhir < 75 = Belum
Kompeten
Bambanglipuro, 22 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Joko Haryanto, S.Pd.
NBM. 1042181
Mahasiswa PPL
Hanung Tyas Hutama
NIM. 13504244010
MATERIRelayRelay berfungsi untuk :
meringankan beban saklar. Untuk memperpanjang umur switch memperkecil voltage drop karena circuit dapat diperpendek
Type Relay :
Relay 4 kaki normally open Relay 4 kaki normally closed Relay doublethrow ( engsel )
Rangkaian Sistem Starter konvensional menggunakan relay
Cara Kerja Sistem Starter dengan Relay
1. Saat kunci kontak posisi ST
2. Saat roda gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Rangkaian Sistem Starter konvensional menggunakan relay
Cara Kerja Sistem Starter dengan Relay
1. Saat kunci kontak posisi ST
2. Saat roda gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Rangkaian Sistem Starter konvensional menggunakan relay
Cara Kerja Sistem Starter dengan Relay
1. Saat kunci kontak posisi ST
2. Saat roda gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Rangkaian Sistem Starter konvensional menggunakan relay
Cara Kerja Sistem Starter dengan Relay
1. Saat kunci kontak posisi ST
2. Saat roda gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
3. Saat kunci kontak kembali ke posisi ON/IG
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROBidang Keahlian : Teknologi dan RekayasaProgram Keahlian : Teknik Kendaraan RinganMata pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik OtomotifKelas/Semester : XI TKR/ 3Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Starter dan PengisianKode Kompetensi : OPKR-50-7.56 BKompetensi Dasar : Mengidentifikasi Sistem StarterAlokasi Waktu : 5 Jam Pelajaran X 45 MenitAspek Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa :Siswa memiliki semangat sikap religius, kejujuran, kemandirian, kecermatan, dan
ketelitian.
Kelas XI TKR C Pertemuan 1
Indikator1. Pengertian, fungsi, dan komponen rangkaian system starter2. Memeriksa dan menentukan terminal pada rangkaian system starter
A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengetahui pengertian, fungsi, dan cara kerja system starter
dengan benar.2. Siswa dapat memeriksa komponen-komponen pada rangkaian system starter
dengan benar.
B. Materi Pembelajaran1. Dasar system kelistrikan pada kendaraan2. Pengertian Sistem Starter3. Prinsip dasar motor starter4. Komponen – komponen pada rangkaian sistem starter
C. Metode Pembelajaran1. Ceramah2. Tanya jawab
3. Diskusi
D. Media Pembelajaran1. LCD Proyektor2. Multimeter3. Kunci Kontak4. Baterai (Accu)
E. SUMBER BELAJAR1. TOYOTA NEW STEP 1
F. Langkah-Langkah
No Kegiatan PembelajaranAlokasi
Waktu
1. Kegiatan awal
a. Membuka dengan salam dilanjutkan dengan doa
b. Melakukan presensi dengan cara memanggil anak
dengan komunikatif.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 s/d 2.
d. Memotivasi siswa agar semangat belajar.
15 Menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa Menjelaskan pengertian dari system starter dengan
semangat dan rasa ingin tahu.
b. Siswa Menjelaskan fungsi dari system starter dengan
semangat dan rasa ingin tahu.
c. Siswa Menyebutkan dan menjelaskan komponen-
komponen pada rangkaian system starter dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
d. Siswa Menjelaskan rangkaian system starter dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
e. Siswa Menjelaskan cara menggunakan multimeter
dengan rasa semangat dan rasa ingin tahu.
f. Siswa Menjelaskan dan mendemonstrasikan pengukuran
kontinyuitas terminal pada kunci kontak dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
Elaborasi
Siswa bertanya atau menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan mengukur kontinyuitas terminal pada
kunci kontak
Konfirmasi
a. Dengan tanya jawab guru membantu, memecahkan
3 Jam
15 menit
1 Jam
masalah dan atau menyelesaikan hal yang
berhubungan dengan menngukur kontinyuitas
terminal pada kunci kontak dengan komunikatif dan
penuh rasa semangat.
b. Siswa membuat laporan tentang Menngukur
kontinyuitas terminal pada kunci kontak.
3. Kegiatan akhir (penutup)
a. Guru dan murid membuat kesimpulan
b. Post test (test akhir)
c. Doa diakhiri salam
30 menit
G. Penilaian:
Prosedur test:
Test awal : ada Test proses : ada Test akhir : ada
Jenis test:
Test awal : lisan Test proses : pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Test akhir : tertulis
Alat test:
Test awal :
1. Sistem apa yang digunakan untuk menghidupkan kendaraan
pertama kali ?
2. Bagaimana cara menggunakan multimeter ?
Test proses : Pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
No NamaNilai / Skor
RTSemangat Jujur Disiplin
Komunikatif
Rasa ingintahu
Test akhir :
Soal :
1. Jelaskan arah ibu jari, dan jari jari lainnya menurut kaidah tangankanan! (0-50)
2. Jelaskan arah ibu jari dan jari jari lainnya menurut kaidah tangan kiri“fleming”! (0-50)
Jawaban : (TERLAMPIR)
PEDOMAN PENSKORANNo.Soal
SkorMaksimal
1 50
2 50
PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF) (15%) + Tes Proses (15%)
NO
ASPEKPENILAIAN
UNSUR ASPEK BOBOTKRITERIA
SKORSB B C K
1. Kehadiran - Selalu hadir dalam kelassesuai dengan jumlahpertemuan dan jamefektif serta tepat waktu
20
2. Partisipasidalam kelas
- Fokus mengikuti prosesbelajar mengajar
- Keaktifan bertanya danmengemukakanpendapat
10
20
3. Penyelesaiantugas
- Menyelesaikan tugassesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan
- Ketepatan waktumengumpulkan tugas
10
10
4. Disiplin - Mentaati peraturan yangberlaku
- Mengikuti instruksiguru
15
15
TOTAL SKOR
KETERANGANSB (SangatBaik) = 4 pointB (Baik) = 3 point Skor = Bobot x Point
kriteriaC (Cukup) = 2 pointK (Kurang) = 1 point
JUMLAH NILAI TOTAL = TOTAL SKOR x 100400
PERUBAHAN SKOR MENJADI NILAINama Siswa :Semester/ Kelas :Program Keahlian :Kompetensi :
No Kompetensi DasarAspek yang
dinilaiBobot
∑ nilaitotal
Bobot x ∑nilai total
1. Kognitif 30%
Afektif 30%
Psikomotorik 40%
NILAI AKHIR
Keterangan:N Akhir ≥ 75 = Kompeten N Akhir < 75 = Belum
Kompeten
Bambanglipuro, 25 Juli 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Joko Haryanto, S.Pd.
NBM. 1042181
Mahasiswa PPL
Hanung Tyas Hutama
NIM. 13504244010
MATERISISTEM STARTER
Sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal bagiengine agar dapat menjalankan siklus kerjanya dengan cara memutar fly wheel.Setelah itu untuk putaran mesin selanjutnya akan di lanjutkan oleh prosespembakaran di ruang bakar.
Prinsip dasar system starter
Motor starter memanfaatkan medan magnet yang terjadi akibat aliran arus listrikdalam suatu penghantar untuk menghasilkan tenaga mekanik sebagai penggerakawal mesin. Jika arus mengalir pada suatu penghantar menjauhi kita, medanmagnet yang dibangkitkan searah dengan jarum jam. Sebaliknya, jika arus mengalirpada penghantar mendekati kita, maka medan magnet yang dibangkitkanberlawanan arah dengan jarum jam.
Kaidah Tangan Kanan
MATERISISTEM STARTER
Sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal bagiengine agar dapat menjalankan siklus kerjanya dengan cara memutar fly wheel.Setelah itu untuk putaran mesin selanjutnya akan di lanjutkan oleh prosespembakaran di ruang bakar.
Prinsip dasar system starter
Motor starter memanfaatkan medan magnet yang terjadi akibat aliran arus listrikdalam suatu penghantar untuk menghasilkan tenaga mekanik sebagai penggerakawal mesin. Jika arus mengalir pada suatu penghantar menjauhi kita, medanmagnet yang dibangkitkan searah dengan jarum jam. Sebaliknya, jika arus mengalirpada penghantar mendekati kita, maka medan magnet yang dibangkitkanberlawanan arah dengan jarum jam.
Kaidah Tangan Kanan
MATERISISTEM STARTER
Sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal bagiengine agar dapat menjalankan siklus kerjanya dengan cara memutar fly wheel.Setelah itu untuk putaran mesin selanjutnya akan di lanjutkan oleh prosespembakaran di ruang bakar.
Prinsip dasar system starter
Motor starter memanfaatkan medan magnet yang terjadi akibat aliran arus listrikdalam suatu penghantar untuk menghasilkan tenaga mekanik sebagai penggerakawal mesin. Jika arus mengalir pada suatu penghantar menjauhi kita, medanmagnet yang dibangkitkan searah dengan jarum jam. Sebaliknya, jika arus mengalirpada penghantar mendekati kita, maka medan magnet yang dibangkitkanberlawanan arah dengan jarum jam.
Kaidah Tangan Kanan
MATERISISTEM STARTER
Sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal bagiengine agar dapat menjalankan siklus kerjanya dengan cara memutar fly wheel.Setelah itu untuk putaran mesin selanjutnya akan di lanjutkan oleh prosespembakaran di ruang bakar.
Prinsip dasar system starter
Motor starter memanfaatkan medan magnet yang terjadi akibat aliran arus listrikdalam suatu penghantar untuk menghasilkan tenaga mekanik sebagai penggerakawal mesin. Jika arus mengalir pada suatu penghantar menjauhi kita, medanmagnet yang dibangkitkan searah dengan jarum jam. Sebaliknya, jika arus mengalirpada penghantar mendekati kita, maka medan magnet yang dibangkitkanberlawanan arah dengan jarum jam.
Kaidah Tangan Kanan
Kaidah tangan kanan :
Jari – jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnet
Ibu jari menunjukkan arah arus
Kaidah ulir kanan :
pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gayamedan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus.
Kaidah Tangan Kiri Fleming
Komponen Rangkaian Sistem Starter
Baterai
Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakanarus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
Kunci Kontak
Kaidah tangan kanan :
Jari – jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnet
Ibu jari menunjukkan arah arus
Kaidah ulir kanan :
pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gayamedan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus.
Kaidah Tangan Kiri Fleming
Komponen Rangkaian Sistem Starter
Baterai
Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakanarus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
Kunci Kontak
Kaidah tangan kanan :
Jari – jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnet
Ibu jari menunjukkan arah arus
Kaidah ulir kanan :
pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gayamedan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus.
Kaidah Tangan Kiri Fleming
Komponen Rangkaian Sistem Starter
Baterai
Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakanarus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
Kunci Kontak
Kaidah tangan kanan :
Jari – jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnet
Ibu jari menunjukkan arah arus
Kaidah ulir kanan :
pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gayamedan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus.
Kaidah Tangan Kiri Fleming
Komponen Rangkaian Sistem Starter
Baterai
Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakanarus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk mengaktifkan sistem starter dengan memberikan arusdari terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid. Pada sistem starter,terminal yang dipakai adalah terminal ST dan dihubungkan dengan motor starterpada terminal 50.
Saklar Netral Pada Transmisi
Saklar ini berfungsi sebagai pengaman saat mesin di-start agar kendaraan tidakmeloncat atau jalan saat distarter. Dengan adanya saklar ini, maka saat gigitransmisi berada pada posisi gigi tertentu mesin tidak dapat di-start kecuali transmisidalam keadaan netral.
Selenoid
Solenoid berfungsi sebagai saklar utama yang memungkinkan arus yang besarmengalir dari baterai ke motor starter.
Motor Starter
Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari bateraimenjadi energi mekanik atau energi gerak / putaran .
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROBidang Keahlian : Teknologi dan RekayasaProgram Keahlian : Teknik Kendaraan RinganMata pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik OtomotifKelas/Semester : XI TKR/ 3Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Starter dan PengisianKode Kompetensi : OPKR-50-7.56 BKompetensi Dasar : Mengidentifikasi Sistem StarterAlokasi Waktu : 5 Jam Pelajaran X 45 MenitAspek Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa :Siswa memiliki semangat sikap religius, kejujuran, kemandirian, kecermatan, dan
ketelitian.
Kelas XI TKR C Pertemuan II
Indikator1. Karakteristik Motor Starter2. Memeriksa dan merangkai system starter konvensional
A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengetahui karakteristik motor starter dengan benar.2. Siswa dapat mengetahui nama-nama terminal pada system starter
konvensional.3. Siswa dapat mengetahui cara kerja system motor starter konvensional.4. Siswa dapat memeriksa dan merangkai rangkaian system starter konvensional
dengan benar.
B. Materi Pembelajaran1. Karakteristik motor starter2. Komponen-komponen motor starter3. Cara kerja motor starter
C. Metode Pembelajaran1. Ceramah2. Tanya jawab
3. Diskusi
D. Media Pembelajaran1. LCD Proyektor2. Multimeter3. Kunci Kontak4. Baterai (Accu)
5. Kabel6. Motor Starter7. Job sheet
E. SUMBER BELAJAR1. TOYOTA NEW STEP 1
F. Langkah-Langkah
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan awal
a. Membuka dengan salam dilanjutkan dengan doa
b. Melakukan presensi dengan cara memanggil anak
dengan komunikatif.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 s/d 4.
d. Memotivasi siswa agar semangat belajar.
15 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa Menjelaskan karakteristik motor starter dengan
semangat dan rasa ingin tahu.
b. Siswa Menjelaskan cara kerja system motor starter
dengan semangat dan rasa ingin tahu.
c. Siswa Menyebutkan dan menjelaskan nama-nama
terminal pada motor starter dengan rasa semangat dan
rasa ingin tahu.
d. Siswa Menjelaskan rangkaian system starter dengan
rasa semangat dan rasa ingin tahu.
e.Siswa Menjelaskan dan mendemonstrasikan
merangkai system starter konvensional dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
Elaborasi
Siswa bertanya atau menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan karakteristik, cara kerja, dan
merangkai system starter konvensional.
3 Jam
15 menit
Konfirmasi
a. Dengan tanya jawab guru membantu,
memecahkan masalah dan atau menyelesaikan hal
yang berhubungan dengan karakteristik, cara
kerja, dan merangkai system starter konvensional
dengan komunikatif dan penuh rasa semangat.
b. Siswa membuat laporan tentang Merangkai
system starter konvensional.
1 Jam
3. Kegiatan akhir (penutup)
a. Guru dan murid membuat kesimpulan
b. Post test (test akhir)
c. Doa diakhiri salam
30 menit
G. Penilaian:
Prosedur test:
Test awal : ada Test proses : ada Test akhir : ada
Jenis test:
Test awal : lisan Test proses : pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Test akhir : tertulis
Alat test:
Test awal :
1. Bagaimana prinsip dasar system starter ?
Test proses : Pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
No NamaNilai / Skor
RTSemangat Jujur Disiplin
Komunikatif
Rasa ingintahu
Test akhir :
Laporan Praktik
PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF) (15%) + Tes Proses (15%)
NO
ASPEKPENILAIAN UNSUR ASPEK BOBOT
KRITERIASKORSB B C K
1. Kehadiran - Selalu hadir dalam kelassesuai dengan jumlahpertemuan dan jamefektif serta tepat waktu
20
2. Partisipasidalam kelas
- Fokus mengikuti prosesbelajar mengajar
- Keaktifan bertanya danmengemukakanpendapat
10
20
3. Penyelesaiantugas
- Menyelesaikan tugassesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan
- Ketepatan waktumengumpulkan tugas
10
10
4. Disiplin - Mentaati peraturan yangberlaku
- Mengikuti instruksiguru
15
15
TOTAL SKOR
KETERANGANSB (SangatBaik) = 4 pointB (Baik) = 3 point Skor = Bobot x Point
kriteriaC (Cukup) = 2 pointK (Kurang) = 1 point
JUMLAH NILAI TOTAL = TOTAL SKOR x 100400
PERUBAHAN SKOR MENJADI NILAINama Siswa :Semester/ Kelas :Program Keahlian :Kompetensi :
No Kompetensi DasarAspek yang
dinilaiBobot
∑ nilaitotal
Bobot x ∑nilai total
1. Kognitif 30%
Afektif 30%
Psikomotorik 40%
NILAI AKHIR
Keterangan:N Akhir ≥ 75 = Kompeten N Akhir < 75 = Belum
Kompeten
Bambanglipuro, 8 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Joko Haryanto, S.Pd.
NBM. 1042181
Mahasiswa PPL
Hanung Tyas Hutama
NIM. 13504244010
MATERIKarakteristik Motor StarterPada motor starter umumnya dipergunakan elektromagnetik, yang terjadi pada fieldcoil yang dirangkai secara seri dengan armature
• Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yangdibangkitkan
• Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yangdibangkitkan armature, tetapi semakin kecil arus yang mengalir
Komponen Motor Starter
1. Solenoid
Untuk mendorong gigi pinion agar ggigi pinion berhubungan dengan rodapenerus.
2. Kumparan penarik
Kumparan ini menghubungkan terminal 50 dan terminal C
3. Kumparan penahan
Kumparan ini menghubungkan terminal 50 dan bodi solenoid dan berfungsiuntuk menahan plunyer sehingga plat kontak tetap dapat menempel denganterminal utama dan terminal penghubung
4. Kopling Starter
Membebaskan putaran dari flywheel ke motor starter
Macam-macam kopling starter :
Kopling starter tipe roller
Kopling starter tipe plat banyak
Kopling starter tipe sprag
5. Armature
Besar kecilnya kumparan armatur akan mempengaruhi besar kecilnya arusyang mengalir ke kumparan armatur. Besar kecilnya arus akanmempengaruhi kuat medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan armatursehingga akan mempengaruhi besar kecilnya gaya putar yang dihasilkannya.
6. KomutatorKomutator berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan melaluisikat positif ke kumparan armatur dan dari kumparan armatur ke sikat negatif.
7. Kumparan MedanKumparan medan berfungsi untuk menghasilkan medan magnet yangdiperlukan untuk memutarkan armatur. Arus listrik yang mengalir kekumparan medan berasal dari terminal C solenoid. Kumparan medan adalahkumparan yang dililitkan pada inti kutub yang terbuat dari besi untukmenghasilkan medan magnet (terbentuk kutub utara dan kutub selatan) padasaat arus besar mengalir melaluinya.
8. Sikat (Brush)
Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan ke kumparanarmatur (pada motor dengan gulungan tipe seri) melalui komutator danmenyalurkan arus dari kumparan armatur melalui komutator ke massa.
9. Tuas Penggerak (Drive Lever)Tuas penggerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar bisa berkaitandengan gigi pada roda penerus (flywheel) pada saat motor starterdioperasikan. Bagian atas dari tuas penggerak ini dikaitakan dengan plunyerpada solenoid dan bagian bawahnya berhubungan dengan hub pada koplingstarter (overrunning clutch). Gerak mendorong tuas penggerak tersebutberasal dari tarikan tuas plunyer (stud bolt) pada solenoid.
Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan ke kumparanarmatur (pada motor dengan gulungan tipe seri) melalui komutator danmenyalurkan arus dari kumparan armatur melalui komutator ke massa.
9. Tuas Penggerak (Drive Lever)Tuas penggerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar bisa berkaitandengan gigi pada roda penerus (flywheel) pada saat motor starterdioperasikan. Bagian atas dari tuas penggerak ini dikaitakan dengan plunyerpada solenoid dan bagian bawahnya berhubungan dengan hub pada koplingstarter (overrunning clutch). Gerak mendorong tuas penggerak tersebutberasal dari tarikan tuas plunyer (stud bolt) pada solenoid.
Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan ke kumparanarmatur (pada motor dengan gulungan tipe seri) melalui komutator danmenyalurkan arus dari kumparan armatur melalui komutator ke massa.
9. Tuas Penggerak (Drive Lever)Tuas penggerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar bisa berkaitandengan gigi pada roda penerus (flywheel) pada saat motor starterdioperasikan. Bagian atas dari tuas penggerak ini dikaitakan dengan plunyerpada solenoid dan bagian bawahnya berhubungan dengan hub pada koplingstarter (overrunning clutch). Gerak mendorong tuas penggerak tersebutberasal dari tarikan tuas plunyer (stud bolt) pada solenoid.
Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan ke kumparanarmatur (pada motor dengan gulungan tipe seri) melalui komutator danmenyalurkan arus dari kumparan armatur melalui komutator ke massa.
9. Tuas Penggerak (Drive Lever)Tuas penggerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar bisa berkaitandengan gigi pada roda penerus (flywheel) pada saat motor starterdioperasikan. Bagian atas dari tuas penggerak ini dikaitakan dengan plunyerpada solenoid dan bagian bawahnya berhubungan dengan hub pada koplingstarter (overrunning clutch). Gerak mendorong tuas penggerak tersebutberasal dari tarikan tuas plunyer (stud bolt) pada solenoid.
Cara Kerja Sistem Starter Konvensional
Kunci kontak posisi start (ST)
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid →kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif →kumparan armatur → sikat negatif → massa terbentuk medan magnet padakumparan pull-in coil.
Saat gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-incoil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitanpenuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyermenempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga terminal 30 dan terminalC terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut.Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 danterminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50,maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan dikumparan tersebut hilang.
Saat Kunci Kontak Kembali Posisi ON/IG
Cara Kerja Sistem Starter Konvensional
Kunci kontak posisi start (ST)
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid →kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif →kumparan armatur → sikat negatif → massa terbentuk medan magnet padakumparan pull-in coil.
Saat gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-incoil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitanpenuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyermenempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga terminal 30 dan terminalC terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut.Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 danterminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50,maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan dikumparan tersebut hilang.
Saat Kunci Kontak Kembali Posisi ON/IG
Cara Kerja Sistem Starter Konvensional
Kunci kontak posisi start (ST)
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid →kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif →kumparan armatur → sikat negatif → massa terbentuk medan magnet padakumparan pull-in coil.
Saat gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-incoil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitanpenuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyermenempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga terminal 30 dan terminalC terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut.Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 danterminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50,maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan dikumparan tersebut hilang.
Saat Kunci Kontak Kembali Posisi ON/IG
Cara Kerja Sistem Starter Konvensional
Kunci kontak posisi start (ST)
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid →kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif →kumparan armatur → sikat negatif → massa terbentuk medan magnet padakumparan pull-in coil.
Saat gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-incoil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitanpenuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyermenempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga terminal 30 dan terminalC terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut.Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 danterminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50,maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan dikumparan tersebut hilang.
Saat Kunci Kontak Kembali Posisi ON/IG
Sesaat setelah kunci kontak di lepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel.Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai.
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C →kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa kumparan pull-in coildan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnyaberlawanan.
Sesaat setelah kunci kontak di lepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel.Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai.
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C →kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa kumparan pull-in coildan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnyaberlawanan.
Sesaat setelah kunci kontak di lepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel.Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai.
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C →kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa kumparan pull-in coildan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnyaberlawanan.
Sesaat setelah kunci kontak di lepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel.Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai.
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C →kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa kumparan pull-in coildan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnyaberlawanan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPUROBidang Keahlian : Teknologi dan RekayasaProgram Keahlian : Teknik Kendaraan RinganMata pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik OtomotifKelas/Semester : XI TKR/ 3Standar Kompetensi : Memperbaiki Sistem Starter dan PengisianKode Kompetensi : OPKR-50-7.56 BKompetensi Dasar : Mengidentifikasi Sistem StarterAlokasi Waktu : 5 Jam Pelajaran X 45 MenitAspek Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa :Siswa memiliki semangat sikap religius, kejujuran, kemandirian, kecermatan, dan
ketelitian.
Kelas XI TKR C Pertemuan III
Indikator1. Memahami pengertian, karakteristik, dan cara kerja relay2. Memeriksa dan merangkai system starter konvensional dengan relay
A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengetahui karakteristik relay2. Siswa dapat mengetahui nama-nama terminal pada relay3. Siswa dapat mengetahui cara kerja system motor starter konvensional
menggunakan relay4. Siswa dapat memeriksa dan merangkai rangkaian system starter konvensional
menggunakan relay dengan benar.
B. Materi Pembelajaran1. Karakteristik relay2. Cara kerja relay3. Cara kerja system starter dengan relay
C. Metode Pembelajaran1. Ceramah2. Tanya jawab
3. Diskusi
D. Media Pembelajaran1. LCD Proyektor2. Multimeter3. Kunci Kontak4. Baterai (Accu)
5. Kabel6. Motor Starter7. Relay8. Job sheet
E. SUMBER BELAJAR1. TOYOTA NEW STEP 1
F. Langkah-Langkah
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan awal
a. Membuka dengan salam dilanjutkan dengan doa
b. Melakukan presensi dengan cara memanggil anak
dengan komunikatif.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 s/d 4.
d. Memotivasi siswa agar semangat belajar.
15 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa Menjelaskan karakteristik relay dengan
semangat dan rasa ingin tahu.
b. Siswa Menjelaskan cara kerja dari relay dengan
semangat dan rasa ingin tahu.
c. Siswa Menyebutkan dan menjelaskan nama-nama
terminal pada relay dengan rasa semangat dan rasa
ingin tahu.
d. Siswa Menjelaskan rangkaian system starter
konvensional menggunakan relay dengan rasa
semangat dan rasa ingin tahu.
e.Siswa Menjelaskan dan mendemonstrasikan
merangkai system starter konvensional menggunakan
relay dengan rasa semangat dan rasa ingin tahu.
Elaborasi
Siswa bertanya atau menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan karakteristik, cara kerja, dan
3 Jam
15 menit
merangkai system starter konvensional
menggunakan relay.
Konfirmasi
a. Dengan tanya jawab guru membantu,
memecahkan masalah dan atau menyelesaikan hal
yang berhubungan dengan karakteristik, cara
kerja, dan merangkai system starter konvensional
menggunakan relay dengan komunikatif dan
penuh rasa semangat.
b. Siswa membuat laporan tentang Merangkai
system starter konvensional menggunakan relay.
1 Jam
3. Kegiatan akhir (penutup)
a. Guru dan murid membuat kesimpulan
b. Post test (test akhir)
c. Doa diakhiri salam
30 menit
G. Penilaian:
Prosedur test:
Test awal : ada Test proses : ada Test akhir : ada
Jenis test:
Test awal : lisan Test proses : pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Test akhir : tertulis
Alat test:
Test awal :
1. Apa itu relay ?
2. Bagaimana relay itu bekerja ?
Test proses : Pengamatan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
No NamaNilai / Skor
RTSemangat Jujur Disiplin
Komunikatif
Rasa ingintahu
Test akhir :
Laporan Praktik
PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF) (15%) + Tes Proses (15%)
NO
ASPEKPENILAIAN UNSUR ASPEK BOBOT
KRITERIASKORSB B C K
1. Kehadiran - Selalu hadir dalam kelassesuai dengan jumlahpertemuan dan jamefektif serta tepat waktu
20
2. Partisipasidalam kelas
- Fokus mengikuti prosesbelajar mengajar
- Keaktifan bertanya danmengemukakanpendapat
10
20
3. Penyelesaiantugas
- Menyelesaikan tugassesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan
- Ketepatan waktumengumpulkan tugas
10
10
4. Disiplin - Mentaati peraturan yangberlaku
- Mengikuti instruksiguru
15
15
TOTAL SKOR
KETERANGANSB (SangatBaik) = 4 pointB (Baik) = 3 point Skor = Bobot x Point
kriteriaC (Cukup) = 2 pointK (Kurang) = 1 point
JUMLAH NILAI TOTAL = TOTAL SKOR x 100400
PERUBAHAN SKOR MENJADI NILAINama Siswa :Semester/ Kelas :Program Keahlian :Kompetensi :
No Kompetensi DasarAspek yang
dinilaiBobot
∑ nilaitotal
Bobot x ∑nilai total
1. Kognitif 30%
Afektif 30%
Psikomotorik 40%
NILAI AKHIR
Keterangan:N Akhir ≥ 75 = Kompeten N Akhir < 75 = Belum
Kompeten
Bambanglipuro, 22 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Joko Haryanto, S.Pd.
NBM. 1042181
Mahasiswa PPL
Hanung Tyas Hutama
NIM. 13504244010
MATERIRelayRelay berfungsi untuk :
meringankan beban saklar. Untuk memperpanjang umur switch memperkecil voltage drop karena circuit dapat diperpendek
Type Relay :
Relay 4 kaki normally open Relay 4 kaki normally closed Relay doublethrow ( engsel )
Rangkaian Sistem Starter konvensional menggunakan relay
Cara Kerja Sistem Starter dengan Relay
1. Saat kunci kontak posisi ST
2. Saat roda gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Rangkaian Sistem Starter konvensional menggunakan relay
Cara Kerja Sistem Starter dengan Relay
1. Saat kunci kontak posisi ST
2. Saat roda gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Rangkaian Sistem Starter konvensional menggunakan relay
Cara Kerja Sistem Starter dengan Relay
1. Saat kunci kontak posisi ST
2. Saat roda gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel
Rangkaian Sistem Starter konvensional menggunakan relay
Cara Kerja Sistem Starter dengan Relay
1. Saat kunci kontak posisi ST
2. Saat roda gigi pinion berhubungan penuh dengan flywheel