BAB I GAMBARAN UMUM KASUS A. IDENTITAS KASUS Nama :Tn. YM Umur : 40 th Alamat : Status Pendidikan : Status Pekerjaan : Status Perkawinan : Diagnosa : Hiperkolesterolemia B. KEADAAN UMUM PASIEN UMUM Pasien penderita hiperkolesterolemia merasa tegang pada bagian punggung dan kuduk serta tangannya, sering pusing seperti gejala masuk angin, mual, muntah. Yellow xantoma pada cicatric kiri dan kanan. C. DATA LABORATORIUM Tabel 1. Data Laboratorium HASIL LABORATORIUM AMBANG BATAS NORMAL KATEGORI GDA : 178 mg/dl 200 mg/dl Normal GDP: 108 mg/dl 70-110mg/dl Normal Hb : 13 gr/dl 13-16mg/dl Normal GD2jpp : 134 mg/dl <145 mg/dl Normal Total Kolesterol: 432 mg/dl <200 mg/dl Tinggi HDL 32 mg/dl 35 – 55 mg/dl Rendah LDL : 400 mg/dl <130 mg/dl Tinggi LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
GAMBARAN UMUM KASUS
A. IDENTITAS KASUS
Nama :Tn. YMUmur : 40 thAlamat :Status Pendidikan :Status Pekerjaan : Status Perkawinan :
Diagnosa : Hiperkolesterolemia
B. KEADAAN UMUM PASIEN UMUM
Pasien penderita hiperkolesterolemia merasa tegang pada bagian punggung dan kuduk
serta tangannya, sering pusing seperti gejala masuk angin, mual, muntah. Yellow
xantoma pada cicatric kiri dan kanan.
C. DATA LABORATORIUM
Tabel 1. Data Laboratorium
HASIL
LABORATORIUM
AMBANG BATAS
NORMAL
KATEGORI
GDA : 178 mg/dl 200 mg/dl Normal
GDP: 108 mg/dl 70-110mg/dl Normal
Hb : 13 gr/dl 13-16mg/dl Normal
GD2jpp : 134 mg/dl <145 mg/dl Normal
Total Kolesterol: 432
mg/dl
<200 mg/dl Tinggi
HDL 32 mg/dl 35 – 55 mg/dl Rendah
LDL : 400 mg/dl <130 mg/dl Tinggi
TG: 157 mg/dl 40 – 155 mg/dl Tinggi
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 1
D. DATA FISIK DAN KLINIS
- DATA KLINIS
yellow xantoma cocatric kiri dan kanan
- DATA FISIK
Tabel 2. Data Fisik
DATA FISIK AMBANG BATAS KATEGORI
T = 140/95 mmHg 140/90 mmHg Tinggi
N = 78x/menit 60 – 80 x / menit Normal
t = 370 c 36,50 – 370 c Normal
E. DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG
F. DATA ANTROPOMETRI DAN STATUS GIZI
Umur = 40 th
Jenis Kelamin = laki - laki
BB = 87 kg
TB = 166 cm
IMT = 31,6 (Gemuk Tingkat Berat)
LP = 112cm
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 2
BAB II
INTERVENSI
A. JENIS DIET : Diet tinggi energi rendah karbohidrat dalam bentuk makanan lunak.
B. TUJUAN DIET
Memberikan makanan dengan energi yang cukup secara perlahan.
Meningkatkan selera makan pasien.
Menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.
Menurunkan BB menjadi BB yang optimal
C. PRINSIP DIET
Tinggi Energi
Cukup Lemak
Cukup Protein
Rendah Karbohidrat
Rendah Natrium
Tinggi Serat
D. SYARAT DIET
Kalori diberikan 1505,5 kkal
Lemak diberikan cukup 25% dari total kebutuhan energi yaitu 41,8 gr
Protein diberikan15% dari total kebutuhan energi yaitu 56,4 gr
Karbohidrat diberikan 60% dari total kebutuhan energi yaitu225,8 gr
Diberikan porsi kecil tapi sering 8x/hr Makanan diberikann dalam bentuk lunak.
Membatasi makanan yang mengandung gula sederhana.
Memberikan makanan yang rendah natrium yaitu 400 – 600 mg/hr
E. PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 3
RME wanita:
= 66,0 + 13,7 (BB) + 5 (TB) – 6,8 (u)
= 66,0 + 9,6 (87) + 1,7 (166) – 6,8 (40)
= 66,0 + 1191,9 +830 - 272
= 1815,9 kal
AEE :
= 1,2 x 1815,9 x 1,5
2505,9 kal
Penurunan kal/hr: 2505,9 – 1000 = 1505,9 kal
E = 1505,9 kal
P = 15% x 1505,9 kal
= 225,8/4 = 56,4 gr
L = 25/100 x 1505,9
= 376,4/ 9 = 41,8 gr
SFA = 5 % X 1505,9
9
=8,36 gr
PUFA = 10 % X 1505,9
9
= 16,7 gr
MUFA= 10 % X 1505,9
9
= 16,7 gr
KH = 60% x 1505,9
= 903,54/4
= 225,8 gr
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 4
Tabel 3. Distribusi Zat Gizi
Waktu % Energi Protein Lemak Karbohidrat
06.00 15 225,8 8,46 6,27 33,87
08.00 10 150,5 5,64 4,18 22,5
10.00 15 225,8 8,46 6,27 33,87
12.00 10 150,5 5,64 4,18 22,5
14.00 15 225,8 8,46 6,27 33,87
16.00 10 150,5 5,64 4,18 22,5
18.00 15 225,8 8,46 6,27 33,87
20.00 10 150,5 5,64 4,18 22,5
F. PEMBERIAN MAKANAN SEHARI
Tabel 4. Pemberian makanan sehari
Waktu Menu
06.00 Nasi tim
Sup Ayam Sayuran
Buah Pepaya
09.00 Susu Hangat
11.00 Nasi tim
Pepes Ikan Kembung + tempe
Sayur Bening Bayam
13.00 Jus Jambu
15.00 Nasi Tim
Bakso Udang Kuah Tahu
17.00 Pisang Kukus
19.00 Nasi Tim
Ayam Lemon Kacang Polong
21.00 Sandwich jam
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 5
BAB III
TNJAUAN PUSTAKA
Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
(dislipidemia) di mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol “Low Density Lipoprotein”
(LDL) di dalam darah. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan
kolesterol “High Density Lipoprotein” (HDL).
Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah mempunyai peran penting dalam proses
aterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler. Dari banyak
penelitian kohort menunjukkan bahwa makin tinggi kadar kolesterol darah, makin tinggi
angka kejadian kelainan kardiovaskuler. Begitu juga sebaliknya, di mana makin rendah
kadar kolesterol maka makin rendah kejadian penyakit kardiovaskuler baik untuk pencegahan
primer maupun pencegahan sekunder. Setiap penurunan kadar kolesterol total 1 %
menghasilkan penurunan risiko mortalitas kardiovaskuler sebesar 1,5 %. Begitu juga dengan
besarnya kadar kolesterol LDL dan HDL. Penurunan Kolesterol LDL sebesar 1 mg/dL
menurunkan risiko kejadian kardiovaskuler sebesar 1 % dan peningkatan kadar kolesterol
HDL menurunkan risiko kejadian kardiovaskuler sebesar 2-3 %.
Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia penelitian “Multinational
Monitoring of Trends and Determinants In Cardiovascular Disease I” (MONICA) tahun 1988
sebesar 13,4 % untuk wanita dan 11,4 % untuk pria. Pada MONICA II tahun 1994
didapatkan meningkat menjadi 16,2 % untuk wanita dan 14 % pria. Prevalensi
hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan, mencapai 200-248 mg/dL atau mencapai 10,9 %
dari total populasi pada tahun 2004. Penderita pada generasi muda, yakni usia 25-34 tahun,
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 6
mencapai 9,3 %. Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5
%, atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki.
Penyebab Hiperkolesterolemia
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Bisa disebabkan
oleh faktor genetik seperti pada hiperkolesterolemia familial dan hiperkolesterolemia
poligenik, juga bisa disebabkan faktor sekunder akibat dari penyakit lain seperti diabetes