38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakangPendidikan berguna untuk menyempurnakan
individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan
sebagainya. Menurut dictionary of psychology (Metabid, 2010)
pendidikan dapat berlangsung secara formal dan non
formal.Pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen
pendidikan yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas
proses pendidikan terdiri dari dua segi, yaitu kualitas komponen
dan kualitas pengelolaannya. Pengelolaan proses pendidikan meliputi
ruang lingkup makro, meso dan mikro (Hartoto,2008).Kebidanan
merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu
yang terkait dengan pelayanan kebidanan, meliputi ilmu kedokteran,
ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu
kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen u tuk dapat memberikan
pelayanan kepada ibu dalam masa prakonsepsi, masa hamil, iu
bersalin, post partum dan bayi baru lahir.Program Diploma III
Kebidanan Stikes Cirebon merupakan program yang diselenggarakan
dalam rangka memenuhi keutuhan pendidikan professional untuk
menjadi guru/dosen/pemiminng pada institusi pendidikan keidanan
(akademi keidanan) dan area praktek kebidanan. Oleh karena itu
untuk memenuhi kompetensi yang diutuhkan mahasiswa, maka mata ajar
yang diberikan meliputi sustansi kebidanan dan
kependidikan.Salahsatu program pembelajaran pada program ini adalah
studi lapangan untuk memenhi tugas dari 3 mata kuliah, yaitu
administrasi pendidikan, desain kurikulum, dan psikologi
pendidikan. Studi lapangan tersebut akan dilaksanakan pada
institusi penyelenggara pendidikan keidanan yang bidang
pengamatannya adalah 3 bidang mata kuliah terseut di
atas.Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemecahan
masalah (prolem solving) yang terdiri dari pengkajian, analisis
kebutuhan dan masalah, prioritas masalah, rencana alternatif
pemecahan masalah, implementasi dan evaluasi. Namun karena
keterbatasan waktu, mahasiswa hanya diwajikan melakukan kegiatan
dan pengkajian sampai dengan pembuatan rencana alternatif pemecahan
masalah.Dengan melihat penerapan desain kurikulum, psikologi
pendidikan, dan administrasi pendidikan diharapkan mahasiswa akan
memiliki pengalaman yang dapat diaplikasikan setelah bekerja di
institusi pendidikan. Di samping itu mahasiswa diharapkan dapat
memberikan masukan-masukan terkait dengan hal tersebut kepada
institusi tempat studi lapangan.B. Tujuan
1. Tujuan umumSetelah menyelesaikan praktek studi lapangan,
mahasiswa mampu menerapkan prinsip administrasi pendidikan, desain
kurikulum dan psikologi pendidikan.2. Tujuan khususSetelah
menyelesaikan praktek studi lapangan, mahasiswa mampu :a. Melakukan
pengkajian terkait dengan administrasi pendidikan, desain
kurikulum, dan psikologi pendidikan.b. Mengidentifikasi kebutuhan
dan masalah yang tekait dengan administrasi pendidikan, desain
kurikulum dan psikologi pendidikan c. Menetapkan prioritas keutuhan
dan masalah yang telah teridentifikasi d. Menyusun tujuan dan
rencana, alternatif dan pemenuhan kebutuhan serta penyelesaian
masalahe. Mengusulkan alternative pemecahan dan penyelesaian
masalah yang bersifat teknis operasional bagi institusi tempat
studi lapangan
C. Manfaat
Manfaat studi lapangan bagi mahasiswa program D IV bidan
pendidik Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon adalah peningkatan
kualitas proses belajar mengajar yang melibatkan mahasiswa secara
aktif dalam kegiatan lapangan, sedangkan bagi lahan praktek atau
institusi tempat studi lapangan mahasiswa dapat memantu institusi
yang bersangkutan dalam bentuk usulan pemecahan yang bersifat
teknis operasional dan aspek administrasi pendidikan, desain
kurikulum dan psikologi pendidikan.D. Lingkup kegiatan studi
lingkunganKegiatan studi lapangan meliputi pengelolaan aspek
administrasi pendidikan, desain kurikulum dan psikologi pendidikan
yang mencakup :1. Pengkajian2. Perumusan Kebutuhan 3. Prioritas
masalah
4. Alternatif pemecahan masalah
E. Waktu
Praktik studi lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret
2015 sampai dengan 9 April 2015 di prodi D III Kebidanan Stikes
Cirebon.
F. Langkah-langkah Pelaksanaan Studi Lapangan
1. Tahap orientasi umuma. Perkenalan dengan civitas akademika
Stikes Cirebon pada tanggal 23 Maret 2015
b. Diskusi dengan kepala prodi D III Kebidanan tentang mekanisme
kegiatannya2. Tahap pengkajianPengumpulan data input, proses dan
output untuk administrasi pendidikan, desain kurikulum dan
psikologi pendidikan tanggal 23 Maret 2015.
3. Tahap Identifikasi Masalah Setelah melakukan pengumpulan data
bersama ketua atau orang yang ditunjuk kemudian mengidentifikasi
masalah atau kebutuhan yang terkait dengan administrasi pendidikan,
desain kurikulum dan psikologi pendidikan pada tanggal 23 Maret
2015.
4. Tahap perumusan alternatif pemecahan masalah dilaksanakan
pada tanggal 23 Maret 20155. Tahap presentasiPresentasi dilakukan
di Stikes Cirebon pada tanggal 9 April 2015
6. Tahap pemuatan laporanHasil laporan diserahkan kepada
Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon dan institusi tempat studi
lapangan.G. Sistematika Penulisan
JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
BAB IIIHASIL PENELITIAN
a. Pengkajian
b. Perumusan Masalah
c. Prioritas Masalah
d. Alternatif pemecahan masalah
BAB IVPEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Teori Administrasi
Pendidikan1. Pengertian Administrasi
Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan,
kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan, pembiayaan dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun spiritual
untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan
efisien.Administrasi pendidikan adalah suatu proses yang berurusan
dengan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi dan penyatuan
tenaga-tenaga dalam suatu lembaga pendidikan dalam usaha
merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditentukan
sebelum-sebelumnya.Dalam suatu administrasi pendidikan suatu usaha
orang-orang yang terlibat di dalam suatu proses pencapaian tujuan
terintegrasikan dan terorganisasi secara efektif dan efisien.
2. Prinsip-prinsip Administrasi a. Prinsip efisiensi Menggunakan
semua sumber dana tenaga dan fasilitas yang ada secara efisien.b.
Prinsip efektifitas
Antara yang direncanakan dengan yang diharapkan sesuai, tepat
waktu dan tepat guna.c. Prinsip pengelolaanUntuk memperoleh hasil
yang efektif dan efisien dengan cara menggunakan system
perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan melakukan
pemeriksaan (pengontrolan)d. Prinsip kerjasamaMengembangkan
kerjasama antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun
vertical
e. Prinsip kepemimpinan efektifDengan memperhatikan hubungan
yang baik antar manusia dan berorientasi pada tugas yang sesuai
dengan kebutuhan.
f. Prinsip pelimpahan wewenangSemua kegiatan pendidikan harus
berorientasi pada tujuan operasional yang sudah dirumuskan dan
untuk menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan
administrasi pendidikan di sekola~
3. Tujuan AdministrasiTujuan utama administrasi pendidikan
adalah untuk manajemen efisiensi dan efektifitas pelayanan
pendidikan, sebagaimana pelaksanaan kebijakan melalui perencanan
pengambilan keputusan, perilku kepemimpinan dan iklim organisasi
yang kondusif serta menentukan perubahan esensial fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat di masa depan
(Syah, 2010).4. Manajemen dan Administrasi Pendidikan a.
ManajemenAdalah semua kegiatan diselenggarakan oleh seorang atau
lebih dalam suatu kelompok atau organisasi ataulembaga untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam organisasi atau
lembaga. Ini memberkarti manajemen merupakan kegiatan yang
dilakukan bersama dan seseorang atau kelompok dengan maksud untuk
mencapai tujuan organisasi. Stomer mengemukakan bahwa manajemen
merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam
mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.Fungsi pokok dan manajemen adalah
planning, organizing, directing, coordinating, reporting, dan
budgeting (PODCRB). b. Administrasi pendidikanHadari Nawawi
mengatakan, "administrasi adalah rangkaian kegiatan atau
keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang
untuk mencapai tujuan pendidikan formal." Sehingga dapat
disimpulkan bahwa :1) Administrasi pendidikan adalah kegiatan
manusia atau sebagai gejala sosial karena di dalamnya terjadi
interaksi antar sejumlah orang2) Adrninistrasi pendidikan adalah
proses aktivitas atau rangkaian kegiatan yang dilakukan
terus-menerus.
3) Rangkaian tujuan itu ditujukan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan melalui pembagian tugas atau
pekerjaan yang jelas4) Administrasi melibatkan banyak pihak
diantaranya kepala sekolah, Pembina, pengawas, penilik, dan pejabat
senior di Lingkunga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang
memiliki tanggung jawab pengelola pendidikan (budiyono, 2002)5.
Supervise Pendidikan a. PengertianSupervise pendidikan adalah suatu
usaha dari petugaspetugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan
petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi,
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta
merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode
serta evaluasi pengajaran.Supervise pendidikan adalah suatu usaha
dalam menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara continue
pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun
secara, kolektif agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.b. Tujuan supervise
pendidikanMemberikan pelayanandan bantuan untuk meningkatkan
kualitas mengajar guru di kelas, yang pada gilirannya untuk
memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga untuk mengembangkan
potensi kualitas guru. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Olive
bahwa sasaran (dominan) supervise pendidikan adalah :1)
Mengembangkan kurikuium yang sedang dilaksanakan di sekolah2)
Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah 3) Mengembangkan
seluruh staf di sekolahc. Prinsip supervise pendidikan1) Prinsip
ilmiaha) Kegiatan supervise dilaksnakan berdasarkan data obyektif
yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan dalam proses belaiar
mengajar
b) Memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti
angket, observasi, percakapan Pribadi, dan lain-lainc) Kegiatan
supervise dilaksanakan secara sistematis, berencana dan
continue
2) Prinsip demokratisServis dan bantuan yang diberikan kepada
guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan
sehingga guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis
mengandung makna menjunjung tinggi harga dirii dan martabat guru
bukan berdasarkan atasan tapi berdasarkan rasa kesejawatan.3)
Prinsip kerjasamaMengembangkan usaha bersama, member support,
mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh
bersama.4) Prinsip konstruktif dan kreatifSetiap guru akan merasa
termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas supervise mampu
menciptakan suasana kerja yang menyenangkan bukan melalui cara-cara
menakutkan.
d. Faktor yang mempengaruhi1) Lingkungan mas4rakat yang menjadi
tanggung jawab kepada sekolah2) Besar kecilnya sekolah yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah
3) Tingkat dan jenis sekolah4) Keadaan guru-guru yang tersedia5)
Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri e. Teknik
supervise1) Teknik perseorangana) Mengadakan kunjungan kelasYaitu
kunjungan yang dilakukan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh
supervisor untuk melihat dan mengamati guru yang sedang
mengajar
b) Mengadakan kunjungan observasiGuru-guru di suatu sekolah
sengaja ditugaskan untuk mengamati guru yang sedang
mendemonstrasikan cara mengjar suatu mata pelajaran tertentu. Cara
menggunakan alat atau media baru, cara mengajar dan metode
tertentuc) Membimbing guru-guru dalam hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan kurikulumd) Membimbing guru tentang cara mempelajari
pribadi siswa dan mengatasi problem yang dihadapi siswa
2) Teknik kelompokAdalah supervise yang dilakukan kelompok
meliputi : a) Mengadakan rapat atau pertemuanb) Mengadakan diskusi
kelompok c) Mengadakan penataran
3) Fungsi supervisea) Fungsi utama yaitu ditujukan kepada
perbaikan dan kualitas pengajaranb) Fungsi utama supervise modern
yaitu menilai dan memperbaiki faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran peserta didikFungsi menurut Sweringan, yaitu :a)
Mengkoordinasi semua usaha sekolahb) Melengkapi kepemimpinan
sekolah
c) Memperluas penglaman guru-gurud) Menstimulasi usaha-usaha
sekolah yang kreatife) Memberikan fasilitas dan penilaian secara
terus-menerus melalui penelitian
f) Menganalisis situasi belajar mengajarg) Melengkapi setiap
anggota staf dengan pengetahuan baru dan ketrampilan yang baru
pulah) Memadukan dan menyelaraskan dari tujuan-tujuan pendidikan
dan membentuk kemampuan-kemampuan 4) Peranan supervise
pendidikanSupervise berfungsi membantu (assisting), memberi support
(supporting), dan mengajak, mengikutsertakan (sharing). Seorang
supervisor dapat berperan sebagai :a) Coordinator b) Konsultanc)
Pemimpin kelompok d) Evaluator
6. Komponen Administrasi Pendidikan a. Ketenagaan dan
personelManajemen personel pendidikan mencakup segenap penataan
personel di pendidikan yaitu orang-orang yang bertugas menjalankan
program pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, melipti :1)
Struktur organisasi yang jelas sehingga setiap personel mempunyai
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatan yang diterima2)
Ketua3) Pembantu ketua4) Dosen dalam dan dosen luar"5) Dosen
pembimbing praktek6) Staf atau karyawan b. KemahasiswaanYaitu semua
kegiatan mahasiswa yang berhubungan dengan pendidikanc. Sarana dan
prasaranaSarana adalah semua peralatan yang berhubungan secara
langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Prasarana adalah
alat-alat yang tidak berhubungan langsung dengan proses pendidikan.
Keduanya harus berjalan bersama untuk mencapai tujuan pendidikan
yang optimal. Sarana dan prasarana tersebut adalah :1) Kantor 2)
Kelas3) Laboratorium 4) Perpustakaan 5) Toilet6) Lapangan d.
PembiayaanUntuk mencapai tujuan pendidikan yang harus efektif
memiliki perencanaan strategic dan tahunan yang dipatuhi dan
diketahui oleh masyarakat pendidikan, Kepemilikan pendidikan,
strategic pendidikan membantu mengarahkan dinamika orientasi
sekolah yang dibimbing visi, misi, kejelasan prioritas program,
sasaran dan indicator keberhasilannya. Program-program tersebut
didukung oleh pembiayaan yang memadai dengan sumber-sumber anggaran
yang handal dan permanen. Dalam kondisi seperti itu akontabilitas
kelembagaan pendidikan baik yang dilakukan melalui self
assessement/internal monitoring maupun melaui eksternal evaluation
akan berkembang secara sehat karena semua pihak yang
berkepentingnan mendapat tempatnya dalam setiap aspek penembangan
pendidikan. Tujuan dan administrasi pembiayaan adalah perencanaan
dan pengawasan dari proses tersebut, yaitu sumber dana dan
penggunaan dana harus terekomendasi dan jelas.e. Hubungan dengan
masyarakatDisamping memberdayakan secara optimal staf yang
dimilikinya, sekolah yang efektif dan menaruh perhatian yang
sungguh-sungguh pula. Hal ini akan diwujudkan dengan cara
menyediakan wadah yang memungkinkan mereka yaitu pihak-pihak yang
berkepentingan ikut terlibat dalam memikirkan, membahas, membuat
kegutusan dan mengontrol Pelaksanaan sekolah. Wadah seperti itu
dalam penyelenggaraan sekolah-sekolah di Australia dikenal sebagai
"school council" yang di Indonesia diusulkan komite sekolah, orang
tua murid, anggota masyarakat, dan refresntatif staf dari Depdiknas
setempat.B. Tinjauan teori desain kurikiulum 1. PengertianKurikulum
adalah suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas
pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu
pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum
harus tertuang dalam satu atau rencana tertulis.Dokumen atau
rencana tertulis itu berisikan pertanyaan mengenai kualitas yang
harus dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum
tertulis tersebut. Aspek lain dari kurikulum adalah pengalaman
belajar. Pengalaman belajar disini adalah pengalaman belajar yang
dialami oleh peserta didik.Pengalaman peserta didik tersebut adalah
konsekuensi lanngsung dari dokumen tertulis yang dikembangkan oleh
dosen atau instruktur atau pendidik. Dokumen tertulis yang
dikembangkan oleh dosen ini dinamakan rencana perkuliahan atau
satuan pembelajaran. Pengalaman belajar ini memberikan dampak
langsung terhadap hasil belajar mahasiswa. Oleh karena itu, jika
pengalaman belajar ini tidak sesuai dengan rencana tertulis maka
hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak dapat dikatakan
sebagai hasil kurikulum.
2. Dimensi pengembangan kurikulum pendidikan tinggi Dimensi
pengembangan kurikulum pendidikan tinggi terdiri dari : a.
Pengembangan ide dasar untuk kurikulumb. Pengembangan programc.
Rencana perkuliahan/satuan pembelajarand. Pengalaman belajar e.
Penilaianf. Hasil belajar3. Dimensi dalam 3 kategoria. Perencanaan
kurikulumPerencanaan kurikulum berkenaan dengan pengembangan pokok
pikiran atau ide kurikulum dimana wewenang menentukan ada pada
pengambil kebijakan untuk suatu lembaga pendidikanb. Implementasi
kurikulumImplementasi kurikulum berkenaan dengan pelaksanaan
kurikulum di lapangan (lembaga pendidikan) dimana yang menjadi
pengembangan dan penentu adalah dosen atau tenaga kependidikan c.
Evaluasi kurikulumEvaluasi kurikulum merupakan kategori ketiga
dimana kurikulum dinilai apakah kurikulum memberikan hasil yang
sesuai dengan apa yang sudah dirancang ataukah keseluruhannya.
Dalam konteks ini evaluasi kurikulum dilakukan oleh tim di luar tim
pengembang kurikulum dan dilaksanakan setelah kurikulum menganggap
cukup waktu untuk menunjukkan kinerja dan prestasinya.4. Kurikulun;
pendidikan tinggi berdasarkan SK Mendiknas 232Surat Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2321CT/2000 menetapkan pedoman
penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa. Dalam surat keputusan tersebut dikemukakan struktur
kurikulum berdasarkan tujuan belajar lerning to kno-v!, learning to
do, learning to live together and learning to be. Berdasarkan
pemikiran tentang tujuan belajai- tersebut maka mata kuliah dalam
kurikulum perguruan tinggi dibagi atas lima kelompok, yaitu : mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), mata Kuliah Keilmuan dan
Ketrampilan (MKK), mata Kuliah Keahlian Berkarya (TAKB), Mata
Kuliah Perilaku Bbberkarya (MPB), dan Mata Kuliah Berkehidupam
ermasyarakat (MBB).Dalam ketentuan umum dikemukakan dskripsi setiap
kelompok mata kuliah dalam kurikulum ini dan pada pasal 9 berkenaan
dengan kurikulum institusional. Dengan mengambil rumusan pada
ketentuan umum, deskripsi tersebut adalah seagai berikut :
"Keputusan Mendiknas yang dituangkan dalam SK Nomor 232 Tahun 2000
diatas jelas menunjukkan arah kurikulum berbasis kompetensi
kompetensi walaupun secara eksplisit tidak dinyatakan
demikian".Empat pilar (the four Pillars of UNESCO) dalam Kepmenkes
No. 232/U/2000, bahwa seseorang yang kompeten harus dapat memenuhi
persyaratan :a. Landasan kemampuan pengembangan kepribadianb.
Kemampuan penguasaan ilmu dan ketrammpilan (know how and know why)
dan kemampuan (know to dc)c. Kemampuan mensikapi dan berperilaku
dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai dan mengambil
keputusan secara bertanggung j awabd. Dapat hidup bermasyarakat
dengan bekerjasama, saling menghormati dan menghargai nilai-nilkai
pluralism dan kedamaian (to live together) 5. Kurikulum pendidikan
tinggi berdasarkan surat keputusan Mendiknas No. 045/UU/2002Surat
keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti perguruan
tinggi mengemukakan bahwa kompetensi adalah seperangkat tindakan
cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang sebagai svarat
untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan raps-tugas
di bidang pekerjaan tertentu.Kurikulum berasis kompetensi adalah
kurikulum yang pada tahap perencanaan terutama dalam tahap
pengembangan ide akan dipengaruhi oleh kemungkinan-kemungkinan
pendekatan, kompetensi dapat menjawab tantangan yang muncul.
Artinya, pada waktu mengembangkan atau mengadosi pemikiran
kurikulum berbasis kompetensi maka pengembang kurikulum harus
mengenal benar landasan filosofi, kekuatan dan kelemahan pendekatan
kompetensi dalam menjawab tantangan, serta jangkauan validitas
pendekatan tersebut ke masa depan. Harus diingat bahwa kompetensi
bersifat terus berkembang sesuai dengan tuntutan dunia kerja aiau
dunia profesi maupun dunia ilmu.
SK Mendiknas No. 45 Tahun 2002 ini memperkuat perlunya
pendekatan KBK dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi.
Bahkan dalam SK Mendiknas 45 pasal 2 ayat (2) dikatakan bahwa
kelima kelompok mata kuliah yang dikemukakan dalam SK No. 232
adalah merupakan elemen kompetensi.Selanjutuya keputusan tersebut
menetapkan pula arah program yang dinamakan dengan kurikulum inti
dan kurikulun institusional. Jika diartikan melalui keputusan maka
kurikulum inti berisikan kompetensi utama sedangkan kurikulum
institusional berisikan kompetensi pendukung dan kompetensi
lainnya.Berdasarkan SK Mendiknas Nomor 045 :a. Kurikulum inti yang
merupakan penciri kompetensi utama ersifat :1) Dasar untuk mencapai
kompetensi lulusan2) Acuan buku minimal mutu penyelenggaraan
program studi3) Berlaku secara nasional dan internasional4) Lentur
dan akomodatif terhadap peruahan yang sangat cepat di masa
mendatang5) Kesepakatan institusional bersama antara kalangan
perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan
b. Kurikulum institusional berisikan kompetensi pendukung serta
kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi
utama
6. Implementasi kurikulumDalam rangka implementasi KBK di
perguruan Tinggi, maka hendaknya kita memperlakukan kelima kelompok
mata kuliah tersebut sebagai kelompok kompetensi. Dengan demikian
maka setiap mata kuliah harus menjaarkan kompetensi yang
dikembangkan mata kuliah tersebut sehingga setiap mata kuliah
memiliki matriks kompetensi. Setelah itu dapat dikembangkan matriks
yang menggambarkan again setiap mata kuliah terhadap kelima
kategori kompetensi.7. PenilaianDengan kurikulum berbasis
kompetensi maka system penilaian hasil belajar haruslah berubah.
Ciri utama perubahan penilaiannya adalah terletak pada pelaksanaan
penilaian yang berkelanjutan serta komprehensif yang mencakup
aspek-aspek berikut :a. Penilaian hasil belajarb. Penilaian pross
belajar mengajarc. Penilaian kompetensi mengajar dosend. Penilaian
relevansi kurikulume. Penilaian daya dukung sarana dan fasilitasf.
Penilaian program (akreditasi) Strategi yang dapat digunakan adalah
: a. Mengartikulasi standard dan desain penilaian di lingkungan
pendidikan tinggi
b. Mengembangkan kemampuan dosen untuk melakukan dan
memanfaatkan proses pembelajran
c. Mengembangkan kemampuan subjek didik untuk memanfaatkan hasil
penilaian dalam meningkatkan efektifitas belajar merekad. Memantau
menilai dampak jangka panjang terhadap proses dan hasil belajare.
Perubahan yang mendasar juga terjadi pada kriteria lulusan dan
tidak lulus (menguasai kompetensi dan tidak)
8. Komponen yang terlibat serta peranannyaUntuk mengembangkan
dan mengimplementasikan KBK ini dengan baik sejumlah komponen perlu
terlibat secara inten dan memberikan perannya masing-masing sesuai
dengan kapasitasnya, antara lain :a. Visi dan misi kelembagaan dan
kepemimpinan yang berorientasi kualitas dan akuntabilitas serta
peka terhadap dinamika pasarb. Partisipasi seluruh civitas
akademika dalam bentuk share vision dan mutual commitment untuk
optimasi kegiatan pembelajaranc. Iklim dan kultur akademik yang
kondusif untuk proses pengembangan yang berkesinambungand.
Keterlibatan kelompok masyarakat pemrakarsa serta masyarakat
pengguna lulusan itu sendiri
9. Struktur kurikulum nasional pendidikan Diploma III kebidanan
2002 (Kepmendiknas 232/2000)a. Beban studi: 110 SKSTeori: 50 SKS
(45,5%)Praktik: 45 SKS (40,9%)Praktik klinik kebidanan: 18 SKS
(13,6%) b. Proporsi teori : praktikTeori : praktik (P+K) = 50 SKS :
60 SKSc. Untuk masa studi 6-10 semester (1 semester = 16-19
minggu)d. Metodologi pembelajaran1) Teori yaitu kuliah, diskusi,
seminar, dan penugasan2) Praktik yaitu dapat dilakukan di
laboratorium kelas atau laboratorium klinik atau lapangan untuk
melatih ketrampilan yang berfokus pada integrasi ilmu dan teknologi
dalam melakukan praktik3) Praktik Klinik Keidanan (PKK) yaitu
kegiatan pemelajaran di lahan praktek yang terbagi dalam 3 tahap
:PKK I:kegiatan praktik klinik berfokus pada kasus normal dengan
bimingan penuhPKK II:kegiatan praktik klinik berfokus pada kasus
normal dengan bimingan penuhPKK III:tahap awal fberfokus pada
askeb. kasus normal secara mandiri, dan kasus bermasalah dengan
bim$bingan sewaktu, dilanjutkan dengan melakukan askeb pada kasus
normal dan bermasalah secara mandiri sebagai kandidat bidan
10. Satuan acara pembelajaran (SAP)a. PengertianAdalah program
pengajaran yang meliputi satu atau bebberapa pokok bahasan untuk
diajarkan selama satu kali atau beberapa kali pertemuan.
b. Komponen SAP1) Identitas Mata kuliah2) Tujuan, yang meliputi
tujuan instruksional umum dan khusus 3) Standar kompetensi4)
Indikatior kompetensi
11. Silabusa. PengertianAdalah penjabaran lebih lanjut dari
standar kompetensi dasar yang harus dicapai siswa.b.
Prinsip-prinsip pengembangan silabusBeberapa prinsip yang mendasari
pengembangan silaus antara lain : 1) Ilmiah, agar silabus yang
dihasilkan valid2) Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa
dari sisi cakupan, kedalaman, tingkat dan urutan penyajiannya3)
Sistematis, mengikuti suatu prosedur tertentu4) Relevansi
(keterkaitan, kesesuaian dengan kehidupan sehari-hari5) Konsistensi
keseluruhan komponen6) Kecukupan, cakupan materi memadai untuk
mendukung tercapainya standar kompetensi7) Komponen silabus dan
system penilaian
8) Komponen dan teknologi assessment unit
C. Tinjauan Teori Psikologi PendidikanMenurut Sarlito Wirawan
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan.Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,
psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental baik
normal maupun abnormal dan pengaruh pada perilaku, ilmu pengetahuan
tentang gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa.Pendidikan adalah upaya
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimblngan,
pengajaran dan atau latihan bagi Peranannya di masa yang akan
datang (UU RI No. 2, 1998).Psikologi belajar adalah studi tentang
proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan proses belajar
manusia.1. Prinsip Psikologi dalam Pendidikan2. Seleksi penerimaan
murid baru3. Perencanaan pendidikan4. Penyusunan kurikulum5.
Penelitian kependidikan6. Administra si kependidikan7. Pemilihan
materi pembelajaran8. Interaksi belajar mengajar
9. Pengukuran dan evaluasi10. Bimbingan dan Konseling1.
Pengertian bimbingan
Adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli
kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan
bahan agar individu tersebut dengan mandiri dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.Unsur-unsur pokok bimbingan sebagai berikut :
a. Pelayanan bimbingan merupakan suatu proses Pelayanan bimbingan
bukan sesuatu yang sekali jadi, melainkam melalui liku-liku
tertentu sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam pelayanan dan
membutuhkan waktu yang relative lama.b. Bimbingan merupakan proses
pemberian bantuanBantuan disini tidak diartikan sebagai bantuan
materil (uang hadiah, sumbangan, dll), melainkan bantuan yang
bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang
dibimbing seperti motivasi.c. Bantuan itu diberikan kepada
individu, baik perorangan maupun kelompok. Sasaran dari bimbingan
adalah orang yang diberi bantuan, baik orang perorangan secara
indivisu atau secara kelompok baik yang bermasalah maupun yang
tidak bermasalah.d. Pemecahan masalah dan bimbingan dilakukan oleh
dan atas kekuatan klien sendiri. Tujuan bimbingan yaitu
mengembangkan kemampuan klien untuk dapat mengatasi sendiri
masalah-masalah yang dihadapinya dan akhirnya dapat mencapai
kemandirian.e. Bimbingan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai
bahan interaksi, nasihat ataupun gagasan.f. Bimbingan tidak hanya
diberikan untuk kelompok-kelompok umur tertentu saja tetapi
meliputi semua usia, mulai anak-anak, remaja dan dawasa termasuk
lanjut usia.g. Bimbingan diberikan oleh orang-orang ahli, yaitu
orang-orang yang memiliki kepribadian yang terpilih dan telah
memperoleh pendidikan serta latihan yang memadai dalam bidang
bimbingan dan konselingh. Pembimbing tidak selayaknya memaksa
keinginan kepada klien, karena klien mempunyai hak dan kewajiban
untuk menentukan arah dan jalan hidupnya sendiri sepanjang dia
tidak mencampuri hak-hak orang lain.i. Bimbingan dilaksanakan
sesuai dengan norma yang berlaku Berdasarkan butir-butir pokok
tersebut, maka yang dimaksud bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau
beberapa individu baik anak-anak, remaja atau dewasa agar orang
yang dibimbingg dapat mengembangkan kemempuan individu dan sarana
yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku. 2. Pengertian konseling
Adalah pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara
konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu (klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.Unsur-unsur
dalam konseling :a. Rumusan yang lebih awal lebih menekankan pada
masalah-masalah kognitifb. Rumusan yang lebih awal mengidentifikasi
konseling sebagai hubungan empat mata (antara seorang konselor
dengan seorang klien) atau hubungan / komunikasi langsungc. Semua
rumusan baik langsung atau tidak menyatakan bahwa konseling adalah
suatu prosesd. Rumusan-rumusan itu pada umumnya memperlihatkan
bahwa hubungan dalam konseling itu ditandai oleh adanya kehangatan,
pemahaman, penerimaan, kebebasan dan keterbukaane. Konselor sebagai
ahli, sebagai orang yang lebih tua, sebagai orang yang lebih
matang, sebagai orang yang memiliki pengetahuan. Klien sebagai
orang yang sudah mengalami gangguan, masalah, kebingungan, dan
frustasif. Hampir semua rumusan konseling menyatakan bahwa pengaruh
dari konseling adalah perbuatantingkah laku klien kearah
kemandirian
3. Tujuan bimbingan dan konseling
Untuk dapat membantu individu mengembangkan diri secara optimal
sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya
(seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya) dengan berbagai latar
belakang yang ada serta sesuai dengan tuntutan positif
lingkungannya. Untuk membantu individu menjadi insane yang berguna
dalam kehidupannva dengan memiliki berbagai wawasan, pandangan,
interpretasi, pilihan, penyesuaian dan ketrampilan yang tepat
berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya. Tujuan bimbingan
konseling di sekolah tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan
pengajaran yang tercantum dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1954
dalam Bab 2 pasal 3 yang berbunyi, tujuan pendidikan dan pengajaran
adalah membentuk manusia susila yang cakap dan warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab tentang kesejahteraan masyarakat
dan tanah air. Dengan demikian maka tujuan bimbingan dan konseling
di sekolah adalah mambantu tercapainya tujuan pendidikan dan
pengajaran serta membantu individu untuk mencapai kesejahteraan.
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling bagi mahasiswa antara lain
membantu mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman dirinya sesuai
dengan kecakapan, minat, pribadi, hasil belajar dari kesempatan
yang ada, membantu proses sosialisasi dan sensifitas kepada
kebutuhan orang lain. Menyesuaikan diri secara maksimal terhadap
masyarakat dan membantu di dalam memahami tingkah laku manusia,
membantu mahasiswa untuk hidup dalam kehidupan yang seimbang dalam
berbagai aspek fisik, mental dan sosial.
4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan Program Layanan Bimbingan
dan Konselinga. Bimbingan konseling merupakan bagian integral dan
proses perrdidikan dan pengembangan. Oleh karena itu program
bimbingan konseling harus disusun dan dihadukan sejalan dengan
program pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh.b. Program
bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kondisi
lembaga, kebutuhan individu dan masyarakat c. Program bimbingan
konseling disusun dan diselenggarakan secara kesinambungan kepada
anak-anak sampai dengan orang dewasa, sekolah misalnya dari jenjang
TK sampai PT.d. Terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling
hendaknya diadakan penilaian yang teratur unruk mengetahui sejauh
mana hasil dan manfaat yang diperoleh serta mengetahui kesesuaian
antara program yang direncanakan dan pelaksanaannya. 5.
Kesalahpahaman bimbingan dan konseling dalam pelaksanaannya
Kesalahpahaman tersebut pertama-tama perlu untuk dicegah
penyebarannya dan kedua untuk diluruskan apabila gerakan pelayanan
bimbingan konseling pada umumnya dapat berjalan dan berkembang
dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan praktik
penyelenggaraannya. Kesalahpahaman yang sering dijumpai dilapangan
antara lain :a. BK disamakan saja atau dipisahkan sama sekali dari
pendidikanb. Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolahc.
BK dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasihatd. BK
dibatasi hanya pada menangani masalah yang bersifat incidentale. BK
dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu sajaf. BK melayani "orang
sakit" dan atau "kurang normal" g. BK bekerja sendirih. Konselor
harus aktif, sedangkan pihak lain pasifi. Menganggap pekerjaan BK
dapat dilakukan oleh siapa sajaj. Pelayanan BK berpusat pada
keluhabn pertama sajak. Menyamakan pekerjaan BK dengan pekerjaan
dokter atau psikiaterl. Menganggap hasil pekerjaan BK harus segera
dilihatm. Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi semua klienn.
Memusatkan usaha BK hanya pada penggunaan instrumentasi BK (missal
tes, inventori, angket dan alat pengungkap lainnya)o. BK dibatasi
hanya menangani maslah-maslah yang ringan saja
6. Jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling a.
Konseling
b. Sarana dan prasaranac. Program kerjad. Layanan
orientasiLayanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan
untuk memperkenalkan mahasiswa baru dan atau seseorang terhadap
lingkungan yang dimasukinya. Pemberian layanan ini bertitik tolak
dari anggapan bahwa memasuki lingkungan yang baru bukanlah hal yang
selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap
orang.
e. Layanan orientasi di sekolah
Bagi mahasiswa ketidakkenalan atau ketidaktahuannya terhadap
lembaga pendidikan disekolah yang baru dimasukinya dapat menghambat
kelancaran proses belajarnya kelak. Bahkan dari itu dapat
membuatnya tidak mencapai hasil belajar yang diharapkan. Oleh
karena itu mahasiswa perlu diperkenalkan dengan berbagai hal yang
berkaitan dengan lembaga pendidikan yang baru tersebut. Kegiatan
yang dapat dilaksanakan :1) Kunjungan ke sekolah asal 2) Pertemuan
dengan orangtua 3) Staf konselor bertemu dengan dosen membicarakan
mahasiswa baru
f. Layanan orientasi di luar sekolahSelain mahasiswa, adapula
individu-individu yang memasuki lingkungan baru dari luar
memerlukan orientasi tentang lingkungan barunya. Cara penyajian
orientasi di luar sekolah sangat tergantung pada jenis orientasi
yang diperlukan dan siapa yang memerlukan. g. Layanan
informasiLayanan informasi bermaksud memberikan pemahaman pada
individu yang berkepentingantentang berbagai hal yang diperlukan
untuk menjalani tugas atau kegiatan unt~nentulcan arah suatu tujuan
atau rencana yang dikehendaki. Layanan ini dapat menunjang
pelaksanaan fungsi BK dalam kaitannya dengan bahan orientasi dan
informasi dengan permasalahan individu.h. Layanan penempatan dan
penyaluranIndividu sering mengalami kesulitan dalam menentukan
pilihan. Sehingga tidak sedikit individu yang bakat kemampuan,
minat dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti
ini tidak mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan
bantuan atau bimbingan dan orang dewasa terutama konselor dalam
menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.1) Penempatan dan
penyaluran mahasiswa di sekolah, meliputi penempatan di dalam
kelas, penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar, ke
dalam kegiatan co ekstrakurikuler dan ke dalam jurusan / program
studi.2) Penempatan dan penyaluran lulusan, meliputi penempatan dan
peraluran ke dalam pendidikan lanjutan dan ke dalam jabatan atau
pekerjaan.
i. Layanan Bimbingan BelajarMerupakan salah satu bentuk layanan
bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman
menunjukkan bahwa kegagalan yang dialami mahasiswa dalam belajar
tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya
intelegensi.Kegagalan sering disebabkan oleh karena mereka tidak
mendapatkan layanan bimbingan yang memadai. Layanan bimbingan
belajar dilaksanakan melalui tahapan-tahapan :1) Pengenalan siswa
yang mengalami masalah belajar dengan melalui prosedur pengungkap
yang berupa tes hasil belajar, tes kemampuan dasar, skala sikap dan
kebiasaan belajar, diagnostic, dan analisa hasil belajar atau
karya2) Upaya membantu siswa yang mengalami masalah belajar antara
lain pengajaran perbaikan, kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi
belajar dan pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
j. Layanan konseling perseoranganKonseling ini dimaksudkan
sebagai konseling khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara
konselor dengan klien. Dalam hubungan ini masalah klien dicermati
dan diupayakan pengentasannya sedapat-dapatnya dalam kekuatan itu
sendiri dalam kaitan itu dianggap sebagai upaya layanan yang paling
utama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan masalah klien. k.
Layanan bimbingan kelompokBimbingan kelompok di sekolah merupakan
kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka
menyusun rencana dan keputusan yang tepat.l. Layanan konselling
kelompokKonseling kelompok pada dasarnya adalah layanan konseling
perseorangan yang dilaksanakan dalam suasana kelompok. Tujuan
konseling kelompok ini adalah terpecahkannya masalah-masalah oleh
para anggota kelompok. Konseling kelompok menghendaki agar para
anggota dapat mengungkapkan dan mengemukakan keadaan diri dari
masing-masing individu.m. Bimbingan akademikAdalah bimbingan dalam
hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi
yang sesuai dalam mengatasi kesukaran kesukaran yang timbul
berkaitan dengan tuntutan belajar di suatu instansi pendidikan.n.
Bimbingan karierAdalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
menghadapi pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau
jabata/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku
jabatan iiu, dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan
dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.o. Bimbingan
pribadiBerarti bimbingan dalam!Lt menghadapi keadaan batinnya
sendiri dan mengatasi pergumulan-pergumulan dalam hatinya sendiri,
dalam mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan j
asmani, pengisian wakttu luang, penyaluran nafsu seksual dan
sebagainya.p. Bimbingan sosialMerupakan bimbingan dalam membina
hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan
(pergaulan sosial). q. Instrumentasi imbingan konselingMerupakan
salahsatu sarana yang perlu dikembangkan agar pelayanan BK
terlaksana secara lebih cermat dan bberdasarkan data
empiris.Termasuk ke dalam instrument yang dimaksudkan itu adalah
berbagai tes, inventori, angket dan fonnat isian. Sedangkan untuk
pemahaman yang "lebih luas" dapat digunakan berbagai brosur,
leaflet, selebaran model, contoh, dll. Instrumen bimbingan dan
konseling digunakan dan dikembangkan berbagai instrument, berupa
instrumentasi tes maupun non tes: Yang termasuk dalam instrument
:1) Tesa) Menurut cara pelaksanaannya, meliputi tes tertulis dan
tes lisanb) Menurut isi dan tujuannya, meliputi tes hasil belajar,
tes diagnostic dan tes psikologic) Menurut pembuatannya, meliputi
tes buatan guru dan tes baku
2) Non tes3) Catatan anekdot4) Daftar chek/ checklist\
5) Skala penilaian 6) Wawancara7) Biografi/autobiografi 8)
Sosiometri9) Himpunan data (buku pribadi) Data yang meliputi :Data
pribadi siswaa) Identitas pribadib) Latar belakang rumah tanggalc)
Kemampuan mental, bakat dan kondisi kepribadiand) Sejarah
pendidikan, hasil belajar dan nilai-nilai mata kuliahe) Hasil tes
diagnosticf) Sejarah kesehatang) Pengalaman ekstrakurikuler dan
kegiatan luar sekolahh) Minat dan cita-cita pendidikan serta
pekerjaan/jabatani) Prestasi khusus yang pernah diperoleh Data
kelompoka) Gambaran umum cita-cita pendidikan dan jabatanb)
Masalah-masalah yang dialamic) Penyebaran prestasi belajard) Sikap
dan kebiasaan belajare) Hubungan sosial antar anggota kelompok f)
Konferensi kasusTujuan :1) Diperoleh gambaran yang jelas, mendalam
dan menyeluruh tentang permasalahan siswa2) Terkomunikasinya
penanganan masalah sehingga upaya penanganan itu lebih efektif dan
efisien Pihak-pihak yang berpartisipasi :1) Pihak yang berperan
dalam menentukan siswa yang bermasalah seperti orang tual wali/
dosen2) Pihak yang diharapkan dapat ikut memberikan kemudahan bagi
penanganan masalah mahasiswa3) Pihak yang diharapkan dapat
memberikan keterangan maupun masukan
10) Kunjungan rumah Tujuan :a) Memperolehdatatambahantentang
permasalahan siswa khususnya yang bersangkutan dengan keadaan
rtunah atau orangtua.b) Menyampaikan kepada orangtua tentang
permaslahan anaknyaDalam kunjungan rumah konselor lebih dulu
menyampaikan perlunya kunjungan rumah dan menyusun rencana serta
agenda yang konkrit dan menyampaikannya kepada orangtua yang akan
dikunjungi.c) Alih tanganAlih tangan meliputi :(1) Jalur kepada
konselor, konselor menerima kiriman klien dari pihak lain(2) Jalur
dan konselor, mengalih tangankan klien kepada pihak yang
keahliannya diragukan(3) Konsellor membicarakan permasalahannya
klien kepada calon ahli tempat alih tangan tanpa persetujuan
klien(4) Konselor menyebutkan nama klien kepada calon ahli tempat
alih tangan
7. Jenis jenis masalah yang dialami oleh mahasiswa a. Masalah
belajar1) Tidak tahu cara belajar yang efektif 2) Tidak dapat
berkonsentrasi dalam belajar3) Tidak tahu tujuan belajar4) Tidak
ada semangat dalam belajar5) Sering membolos6) Takut mengalami
kegagalan7) Tidak senang terhadap guru8) Merasa takut terhadap
guru9) Guru kurang menarik dalam mengajar10) Keterlambatan
akademik11) Ketercepatan dalam belajar12) Sangat laman dalam
belajar13) Bersikap and berkebiasaan buruk dalam belajar b. Maslah
karier1) Ragu-ragu dalam menentukan pilihan pekerjaan2) Gejala
dalam mempunyai jurusan atau pekerjaan yang diinginkan yaitu tidak
terpenuhinya atau kegagalannya dalam mempengaruhi dorongan
kebutuhan yaitu menempati pekerjaan yang diinginkannya3) Ragu-ragu
antara sekolah atau ekerja4) Ketakutan atau kecemasan tidak
mendapat pekerjaan5) Kesulitan mencari pekerjaan6) Tidak tertarik
kepada jurusan atau pekerjaan7) Ertentangan dengan orangtua tentang
jurusan atau pekerjaan yang diinginkan
c. Masalah pribadi1) Terlalu memikirkan sendiri 2) Takut berbuat
salah3) Tidak dapat mengambil keputusan sendiri 4) Kurang percaya
diri5) Sering bingung6) Sering melamun7) Malas Mudah marah
d. Masalah sosial1) Sukar menyesuaikan diri dengan kehidupan
sekolah, keluarga serta masyarakat
2) Sukar bergaul dengan kelamin lain3) Sulit memikirkan pacar4)
Mudah tersinggug5) Merasa rendah diri6) Konflik dengan orangtua
8. Problem solving dalam manajemen institusi
pendidikanLangkah-langkah pemecahan masalah menurut Chang dan Kelly
(2003) adalah sebagai berikut :a. Definisikan masalahAda dua hal
mendefinisikan masalah, antara lain: 1) Susun pernyataan
masalahPernyataan masalah harus obyektif dan dituiis dengan kalimat
jelas dan sederhana.2) Identifikasikan keadaan yang
diinginkan/tujuan
Bila masalah telah teridentifikasikan, maka akan memudahkan
mengidentifikasi maslah yang mereka inginkan sehingga bisa
memberikan fokus dan arahan. Tujuan yang terukur memungkinkan untuk
mengikuti perkembangan pada saat masalah sedang dipecahkan, juga
memuat evaluasi efektifitas solusi ajakan merjadi lebih muda.b.
Prioritas masalahDari berbagai masalah yang ditemukan tidak mungkin
seluruhnya dapat ditanggulangi, untuk itu perlu adanya prioritas
masalah. Metode untuk penentuan prioritas masalah dapat menggunakan
;1) Metode DhelpiKelompok masalah yang akan diprioritaskan dengan
cara diskusi, masalah diambil dan distratifikasi. Metode ini
diterapkan terutama bila dihadapi masalah yang kompleks, sementara
data kuantitatif yang mendukung kejelasan masalah tersebut tidak
tersedia. Setiap anggota kelompok penilai diminta pendapatnya untuk
tiap masalah yang kemudian tiap penilai tadi menetapkann kategori
masalah tadi menjadi berat sekali (skor 5), berat (skor 4), sedang
(skor 3), ringan (skor 2), ringan sekali (skor 1). Kemudian hasil
penilaian untuk masalah tadi dikumpulkan untuk mendapatkan skor
total untuk setiap maslah. Skor total inilah yang dipakai untuk
menetapkan prioritas maslah.2) Metode Delberga) Menentukan faktor
yang dapat menentukan tinggi rendahnya nilai permasalahan, sehingga
maslah yang satu dengan yang lainnya dapat dibedakanb) Mengkaji
apakah criteria tersebut dapat dipakai untuk dapat menilai suatu
permasalahanc) Menentukan bobot dari suatu criteriad) Menentukan
skala nilai misalnya 1-10e) Menentukan prioritas masalah3) Metode
HanlonMenurut Hanlon dalam Winarni (2000) menyebutkan bahwa Hanlon
terdiri dari :a) Hanlon KuantitatifPrinsip dasarnya adalah
mengidentifikasi faktor-faktor dan luar yang dapat diikutsertakan
dalam proses penentuan masalah untuk mengubah faktor dan nilali
sesuai dengan kebutuhannya.Hanlon kualitatib) Prinsip dasarnya
adalah membandingkan pentingnya masalah satu dengan masalah lainnya
dengan cara matching untuk tiap-tiap masalah.
c. Analisis sebab-sebab potensialYaitu tempat pemecahan masalah
ke tempat mana pernyataan perlu diajukan dan informasi perlu
dikumpulkan dan disaring. Analisis sebabsebab pemecahan masalah
dapat dilakukan dengan langkah-langkah :1) Identifikasi sebab
potensialSebab potensial bisa dikategorikan dengan berbagai cara,
misalnya bahan (materialis), metode, mesin, dan orang atau dengan
system 4S yaitu surrounding (lingkaran), suppliers (pemasok),
system (system), dan skills (ketrampilan). Penggunaannya tergantung
situasi :Diagram sebab akibat
Dari diagram kita bisa melihat bahwa kotak diujung panah
mencantumkan akibat atau masalah aktualnya. Seluruh kategori dari
sebab-sebab potensial menyusuri garis mendatar atau tulang belakang
dari diagram tulang ikan.Diagram sebab akibat
Diagram sebab akibat tidak mungkin membangkitkan jumlah gagasan
seperti sumbang saran tetapi pendekatannya lebih teatruktur.Dalam
menggunakan kategori akan membawa suatu tim menjadi lebih dekat
kepada klarifikasi sebab-sebab potensial.2) Menentukan sebab-sebab
potensialGunakan peranrikat semacam bagan pareto atau kesepakatan
tim untuk mengidentifikasi sebab-sebab mana yang paling
memungkinkan, sebab-sebab yang member andil paling besar pada
maslah. Bagan pareto membantu menghindari jebakan yang memusatkan
pada bidang-bidang yang mudah dipermasalahkan. Di dalamnya juga
menggunakan kaidah 80/20 (disebut juga dengan Hukum Pareto) yang
menyatakan bahwa 80% dari akibat biasanya dapat didistribusikan
kepada 20% penyebab. Untuk membantu mengorganisasi sebab-sebab yang
paling memungkinkan yang merupakan langkah selanjutnnya dalam
proses menyelesaikan masalah.d. Identifikasi akar penyebabAnalisis
kenali sebab-sebab yang paling memungkinkan untuk mengidentifikasi
akar penyebab dan mengatakan "mengapa"? beberapa kali. Teknik lain
adalah membangun suatu aliran proses kerja di belakang sebab yang
teridentifikasi. Teknik ini membantu apa yang sedang terjadi.e.
Identifikasi kemungkinan solusiBila sebab permasalahan telah
teridentifikasi maka perlu membuat gagasan dan alternative untuk
memecahkan maslah. Ini merupakan tahapan dalam proses pemecahau
maslah yang mensyaratkan tingkat kreatifitas maksimum. Identifikasi
solusi merupakan proses yang terdiri dari tiga bagian, yaitu :1)
Membuat daftar kemungkinan solusi2) Menentukan sollusi yang
terbaik3) Memilih solusi yang terbaikLangkah-langkah untuk
menyeleksi solusi terbaik bagi maslah : 1) Mengembangkan dan
memberlbobot pada criteria 2) Mengimplementasi criteria3) Memilih
solusi terbaik4) Susun rencana tindakan5) Membagi solusi menjadi
tugas berurutan, mencatat orang yang bertanggung jawab,
menjadwalkan untuk memulai dan menyelesaikan 6) Menyusun rencana
kemungkinan. Dengan rencana kemungjkinan sebagai cadangan, bisa
menjaga semangat tetap berjalan.7) Implementasi solusi dan
mengevaluasi perkembanganLangkah-langkah untuk membuat tahapan
masalah ini berhasil : 1) Mengumpulkan data sesuai rencana
tindakan
Melalui system pemantauan yang mapan, menentukan apakah
tugastugas khusus dilaksanakan atau tidak, target jangka pendek
tercapai sebagaimana direncanakan apa tidak. Tonggak penting yang
sudah ada diidentifikasi dan system control yang disertai
pemantauan target seharusnya diikuti dan diperbaharui secara
regular.2) Implementasikan rencana kemungkinanSebagaimana kondisi
berubah selama pemantauan dan evaluasi rencana tindakan.
Implementasikan rencana kemungkinan yang diperlukan untuk terus
menggerakkan kita menuju keadaan yang diinginkan.3) Evaluasi
akhirUlangi proses enam tahap tersebut untuk menunjukkan perhatian
pada berbagai maslah bilamana diperlukan.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Pengkajian
Pengkajian data dilakukan pada tanggal 23 Maret s/d 9 april 2015
dengan metode wawancara, observasi tsserhadap kegiatan kesrj ayagn
ada di STIKes Cirebon dan pembagian kuisioner kepada mahassiswa D
III Kebidanan STIKes Cirebon. Setelah pengkajian data dilakukan
maka didaptakan hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pengkajian data administrasi pendidikan a. Ketenagaan atau
personel
1) Struktur organisasiBagan struktur organisasi STIKes Cirebon
terlampir dan untuk susunan struktur organisasinya terdiri dari
unsurunsur sebagai berikut :a) Senat akademikb) Unsur pimpinan,
yang terdiri atas :Ketua Stikes: Lily Yulaikhan, S/SiT. M. KebPuket
I: Uun KurnasihPuket:H. Mkasudi, SKM
Puket III:Riyanto, S.Kep.NS
Ka. BAAK: Tedi S.SKom
Ka. BAUK: Dedy Y.ST
Ka. Prodi D III Kebidanan :
Sek. Prodi D III Kebidanan
c) Sistem penjaminan mutu internalProses peiaicsanaan
penjaniinan mutu di tingkat program studi dilakukan berdasarkan
motivasi pengembangan pelaksanaan akademik mulai dari kurikulum,
proses belajar mengajar, studi lanjut dosen, peningkatan
ketrampilan mahasiswa maupun dosen. Semua proses pelaksanaan ini
dilakukan evaluasi agar terlihat hasil yang dapat diukur oleh dasar
keberhasilan program pengembangan penjaminan mutu program studi.d)
Unit penunjang, terdiri dari : (1) Perpustakaan(2) Laboratorium
Kesehatan (3) Laboratorium Komputer (4) Laboratorium bahasa (5)
Lembaga Jaminan Mutu
(6) Lembaga Peneliti Pengabdian Pengembangan Masyarakat (LP3M)e)
Bagian Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK)f) Bagian Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK)g) Bagian Hubungan Masyarakath)
Program studi (1) Profesi Ners(2) S 1 Kesehatan Masyarakat(3) S 1
Keperawatan(4) D III Kebidanan i) Fungsional Dosen 2) KaryawanKetua
STIKes Cirebon selaku pimpinan di STIKes Cirebon berlatar belakang
magister kebidanan. STIKes memiliki 73 orang dosen dan karyawan,
dengan latar belakang pendidikan sebagian besar dosen kebidanan
masih berpendidikan D4 kebidanan dan 5 orang diantaranya sedang
melanjutkan pendidikan S2 nya. Sedangkan untuk masing-masing
pembantu ketua STIKes Cirebon (Puket) untuk Puket I STIKes Cirebon
magister kesehatan masyarakat, puket II sarjana kesehatan
masyarakat, dan Puket II sarjana keperawatan untuk profesi ners
nya.. Sedangkan untuk Ka. Prodi D III Kebidanan
sarjana.kebidanan:3) RekruitmentUntuk penerimaan karyawan baru di
STIKes Cirebon dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada di Stikes
Cirebon itu sendiri. Syarat-syarat untuk karyawan baru ditetapkan
oleh ketua yang kemudian diusulkan kepada yayasan.penambahan
karyawan dilakukan apabila terdapat jabatan atau formasi yang
kosong. Lowongan dapat terjadi karena :a) Pemekaran organisasib)
Volume pekerjaan yang makin meningkat c) Ada karyawan yang
berhentid) Ada karyawan yang diangkat dalam jabatan lain Penambahan
karyawan dalam hal terdapat lowongan, masih harus tetap disesuaikan
dengan kebutuhan di Stikes Cirebon. Dalam pengangkatan Karyawan
STIKes Cirebon tidak membedakan suku, jenis kelamin, golongan
maupun kepercayaan.4) Job descriptionUntuk job description pegawai
STIKes huhamaytk disesuaikan dengan tugas pokoknya
masing-masing..
5) Jam kerja dosen dan karyawanUntuk jam kerja dosen dan
karyawan tertulis dari hari senin s/d Rabu mulai pukul 08.00-15.00
WIB.
6) Pengarahan (directing)Rapat koordinasi dilakukan setiap akan
melaksanakan kegiatan dan pengarahan dilakukan setiap kepala
koordinator yang melibatkan seluruh karyawan.7) Pengkoordinasian
Pengkoordinasian dilakukan setiap ada kegiatan pada mahasiswa baik
dalam kampus maupun di luar kampus. Contohnya di saat pelaksanaan
wisuda dibentuk panitia khusus.8) Pelaporan (reporting)Laporan
penyelenggaraan pendidikan disusun setiap semester (6 bulan),
pelaporan dikumentasikan oleh setiap prodi masing-masing kemudian
dikirim ke pengurus Yayasan. b. Kemahasiswaan1) Mahasiswa Saat ini
program studi D III Kebidanan yang terdapat di Stikes Cirebon
membuka 1 jalur yaitu jalur regular. Total jumlah mahasiswa regular
sebanyak 294 mahasiswa, yang terdiri dari semester I sebanyak 91
mahasiswa yang dibagi dalam 2 kelas, untuk semester III sebanyak 71
mahasiswa yang dibagi dalam 2 kelas, dan untuk semester V sebanyak
132 mahasiswa yang terbagi dalam 3 kelas. Dimana untuk latar
belakang pendidikan dari semua mahaiswa-mahasiswa tersebut adalah
SMA, MA. SMK, SPK atau sederajat.2) AktivitasAktivitas sosial yang
dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa D III kebidanan Stikes Cirebon
mencakup :a) Kegiatan akademik Perkuliahan (teori) dan praktekb)
Kegiatan non akademik Bakti sosial mengikuti seminar dan
pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan kebidanan.
3) KelulusanSTIKes Cirebon sampai dengan tahun 2013 sudah
meluluskan sejumlah mahasiswa 604 mahasiswa D III Kebidanan, untuk
tahun 2013 meluluskan 121 mahasiswa.4) Sistem rewardUntuk mahasiswa
yang berprestasi selain mendapat reward dari Stikes Cirebon juga
memungkinkan mendapat penghargaan. Penghargaan diberikan dalam
bentuk piagam dan beasiswa.5) Recruitment mahasiswa baruProdi D III
Kebidanan STIKes Cirebon dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
mahasiswa baru mengaacu pada petunjuk Kepmenkes.(1) Persayaratan
calon mahasiswa baru (a) Wanita(b) Mendaftar secara langsung(c)
Warga Negara Indonesia(d) SMU jurusan IPA/IPS/SPK atau sederajat(e)
Tinggi badan minimal 150 cm(f) Fotocopy ijazah SMU atau sederajat
atau ijazah terakhir yang telah dilegalisir(g) Pas foto berwarna
ukuran, 3x4, 4x6 maing-masing 4 lembar(h) Surat kelakuan baik dari
kepolisisan atau sekolah(i) Fotocopy raport SMU/SMA (j) Membayar
uang pendaftaran
(2) Pelaksanaan ujian SPMB
Dalam pelaksanaan ujian tulis di Stikes Cirebon untuk soal
berasal dari bank sekolah SMA: Pengawas disusun oleh institusi,
koreksi dari hasil ujian tulis yang telah dilaksanakan dengan
mengutus staf dari akademik sebagai petugas koreksi. Setelah
dilakukan koreksi kemudian ditentukan nominasi peserta ujian
berdasarkan rengking. Setelah dinyatakan lulus seleksi ujian tulis
maka peserta tersebut wajib untuk mengikuti tes psikotes dan
kemudian dilanjutkan dengan tes wawancara. Setelah lulus tes
wawancara mahasiswa wajib melakukan tes kesehatan yang dilakukan di
kampus STIKes Cirebon dengan mendatangkan dokter yang dipilih oleh
Dinas Kesehatan Cirebon.
(3) PengumumanPengumuman calon mahasiswa baru akan dilakukan di
STIKes Cirebon peserta yang akan menjadi calon mahasiswa baru
dengan syarat melakukan registrasi ulang dalam jangka waktu yang
telah ditentukan oleh institusi.(4) Registrasi mahasiswa
baruBersifat wajib dengan membawa penyelesaian administrasi
keuangan sesuai dengan ketentuan dan dengan persyaratan yang telah
ditentukan.6) Penyelenggaraan kuliahMahasiswa diwajibkan mengikuti
perkuliahan, seminar, praktikum dan kegiatan akademik sejenisnya
sesuai dengan rencana studi secara tertib dan teratur menurut
ketentuanketentuan yang berlaku, jadwal kuliah dan praktikum diatur
dibidang I melalui :a) Aturan sistem kredit Syarat sistem kredit
(1) Tersedianya buku pedoman, antara lain adanya kalender akademik,
jenis kedudukan mata kuliah, dan nilai kredit.(2) Keterangan mata
kuliah(3) Syarat praktikum(4) Sebaran mata kuliah tiap semester(5)
Adanya dosen penasehat akademi)
(6) Nomor Induk Mahasiswa (NIM).(7) Pelaksanaan administrasi
sistem kredit(8) Pendaftaran an pengisian kartu rencana studi (KRS)
diawal semester baru(9) Kuliah, praktek, seminar dan sejenisnya(10)
Kartu hasil Ujian sementara dan pengumuman hasil ujian(11)
Pengadministrasian nilai b) Registrasi mahasiswa lama
Bagi mahsiswa lama atau mahasiswa semester II dan selanjutnya
wajib melaksanakan registrasi administrasi pendidikan dan
pembayaran lainnya di awal semester sehingga mahasiswa tersebut
diijinkan untuk melakkukan pengisian KRS untuk kredit mata kuliah
yang akan diambil pada semester berikutnya.c) KHS dan KRSSebelum
memulai proses pembelajaran di semester baru mahasiswa wajib
melakukan pengisian KRS, untuk mendokumentasikan mata kuliah yang
akan diambil pada semester tersebut. Untuk mendapatkan KRS
mahasiswa wajib untuk melakukan registrasi administrasi dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan oleh bagian akademis Stikes
Cirebon. Di akhir semester mahasiswa mendapatkan KHS dan KRS
dibagikan secara langsung kepada mahasiswa.c. Sarana dan
prasaranaFasilitas yang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar
yang terdiri dari sarana dan prasarana seperti OHP, LCD, white
board, raang kelas dengan AC, kabel sambung, Meja komputer,
Kompuetr, kursi kuliah, kursi dosen dan meja dosen.
Peralatan yang tersedia di StikesCirebon terdiri dari 19 ruang
kelas, 64 buah meja karyawan, 21 buah white board, 22 buah LCD, 8
buah komputer, 8 buah CPU komputer, 14 buah laptop, 8 buah OHP, 700
buah kursi kuliah, 82 buah AC, 6 buah TV, 2 buah Raidio/tape, 1
buah soundsystem, 6 buah kipas angin, jumlah laboratorium ada 3
yaitu laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium
kebidanan.Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan pada 30
mahasiswa semester IV didapatkan hasil 20 % media perkuliahan yang
sering digunakan adalah OHP/OHT, 80 % menggunakan hand out sebagai
media perkuliahan, dan 0 % mengatakan media perkuliahan modul
diterima.Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan pada 30
mahasiswa semester IV didapatkan hasil 63,33 % mengatakan fasilitas
yang ada dikelas lengkap, 30 % mengatakan fasilitas di kelas kurang
lengkap, dan 6,67% mengatakan fasilitas di kelas tidak
lengkap.Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan pada 30
mahasiswa semester didapatkan hasil 60 % mengatakan keadaan kelas
nyaman, 30 % mengatakan keadaan kelas kurang nyaman, dan 10 %
mengatakan keadaan kelas tidak nyaman.Stikes Cirebon memiliki
perpustakaan.1) Laboratorium Kebidanan
Petugas pengelola laboratorium kebidanan STIKes Cirebon ada 6
orang dan berlatar belakang pendidikan D-IV Kebidanan.Jumlah alat
kebidanan cutcup banyak. Pada ruangan laboratorium dilengkapi tata
tertib penggunaan laboratorium secara tertuiis. 5etiap mahasiswa
yang teiah menggunakan laboratorium harus bertanggungjawab terhadap
kebersihan alat, apabiia ada alat yang rusaic aiganti oieh
mahasiswa yang bersangkutan.Berdasarkan hash knesioner yang
diberikan pada 30 mahasiswa semester IV didapatkan hasil 56.67%
mengatakan fasilitas di laboratorium kebidanan sudah lengikap,
35,33% mengatakan fasilitas di laboratorium kebidanan kurang
iengkap, dan 10 % mengatakan fasilitas di laboratorium kebidanan
tidak lengkap.Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada 30
mahasiswa semester IV didapatkan hasil 53,34 % mengatakan
perlengkapan peralatan dilaboratorium sudah memenuhi kebutuhan,
36,66 % mengatakan kurang memenuhi kebutuhan, 10 % mengatakan tidak
memenuhi kebutuhan.Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan
kepada 30 mahasiswa semester III, didapatkan hasil 73,34 mengatakan
sudah memanfaatkan fasilitas laboratorium kebidanan dengan
maksimai, 26,66 % mengatakan kurang memanfaatkan.Selain itu
dinyatakan pula kepada mahasiswa mengenai kenyamanan di
laboratorinm kebidanan dan didapatkan hasil 76,66 % mengatakan
nyaman, dan 10 % mengatakan kurang nyaman, dan 13,3.3 % mahasiswa
menyatakan tidak nyaman.2) Laboratorium computerUntuk laboratorium
computer dikelola oleh 2 orang petugas. Fasilitas yang ada
laboratorium ini terdapat 43 unit seperangkat komputer yang aktif
dan fasilitas yang lainnya seperti white board, ruang berAC, audio
kontrol dan lemari arsip. Mahasiswa bisa menggunakan laboratorium
ini saat diperlukan atau saat ada jam mata kuliah komputer.3)
PerpustakaanPetugas yang ada diperpustakaan ada 1 orang yang
berlatar belakang pendidikan Sarjana Komputer. Jumlah buku yang ada
di perpustakaan sehanyak 7618 buah. Buku mata kuliah kebidanan
sebanyak 432 buah,buku ajar dan modul 5741 buah, karya tulis ilmiah
sebanyak 702 buah, study kasus sebanyak 817 buah, proposal sebanyak
17 buah, KTI_ kebidanan referensi sebanyak 17 buah, majalah dan
jurnal ilmiah sebanyak 357 buah. Skripsi PSIK sebanyak 214 buah,
Skripsi PSIKM sebanyak 118 buah, Tesis referensi 8 buah, Skripsi
referensi 28 buah KTI PSIK Referensi 4 buah, Pengadaan buku di
perpustakaan ada 2, yaitu melalui pembelian secara langsung dan
sumbangan mahasiswa.Sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan
terdiri dari 1 unit komputer, digunakan oleh karyawan untuk
mengelola perpustakaan dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran
buku, data-data peminjaman buku, 4 unit AC untuk memberikn
kenyamanan pada pengunjung perpustakaan. Prosedur peminjaman buku
yaitu harus merupakan anggota perpustakaan, kartu anggota harus
dibawa pada saat meminjam buku, kartu tidak boleh digunakan oleh
orang lain. Banyaknya buku yang dipinjam maksimal 3 buku, jangka
waktu bagi peminjaman maksimal 6 hari, apabila terjadi kehilangan
atau kerusakan buku yang dipinjam menjadi tanggung jawab peminjam.
Apabila kartu hilang, pemilik harus registrasi ulang dan bagi yang
terlambat mengembalikan buku deikenakan denda sebesar
Rp.1000/hari/buku, dan apabila menghilangkan atau merusak buku
perpustakaan harus mengganti dengan buku yang sama atau denda uang
sebesar 3 kali harga terbaru.Berdasarkan kuesioner yang dibagikan
pada 30 mahasiswa semester III prodi D III kebidanan, didapatkan
hasil bahwa 70 % mengatakan fasilitas di perpustakaan sudah
lengkap, 20 % mengatakan fasilitas di perpustakaan kurang lengkap
dan 10 % mengatakan fasilitas di perpustakaan tidak
lengkap.Mengenai sering atau tidaknya mahasiswa mengunjungi
perpustakaan dalam 1 bulan didapatkan hasil 50 % mengatakan jarang
mengunjungi perpustakaan karena minat baca yang masih kurang, dan
50 % mengatakan sering mengunjungi perpustakaan.Berdasarkan
kuesioner yang diberikan kepada 30 mahasiswa semester III
didapatkan hasil 63,33 % mengatakan jenis buku yang ada
diperpustakaan sudah mencukupi kebutuhan mahasiswa, 23,33 %
menyatakan jurang memenuhi, 13,33 % mengatakan tidak memenuhi
kebutuhan.Sedangkan untuk masalah kenyamanan, sebanyak 63,33 %
mengatakan nyaman saat berada di perpustakaan, 23,33% mengatakan
kurang nyaman, dan 13,33 % mengatakan tidak nyaman berada di
perpustakaan.
4) InternetTerdapat area hotspot di sekitar kampus STIKes
Cirebon yang dapat mempermudah mahasiswa untuk mengakses jaringan
internet secara free.Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30
mahasiswa semester III prodi D III Kebidanan, didapatkan hasil
bahwa 83,33 % mahasiswa mengatakan sudah memanfaatkan fasilitas
internet, 16,67 % mengatakan kadang-kadang memanfaatkan fasilitas
internet.d. Hubungan dengan masyarakat
STIKesCirebon bekerjasama dengan Dinas Kesehatan menentukan
daerah mana yang akan digunakan lahan PKMD, Kegiatan akademik yang
dilakukan STIKes Cirebon salah satunya adalah PKMD yang
dilaksanakan di Puskesmas Sindang, I,oh Bener, Cantigi, Pasekan,
Jatibarang.Untuk kegiatan non akademik yang berhubungan dengan
masyarakat mahasiswa STIKes melakukan kegiatan seperti bakti
sosial, dengan mengadakan gratis, donor darah dan safari
KB.Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30 mahasiswa semester
IV, didapatkan hasil bahwa 40 % mahasiswa mengatakan pada setiap
kegiatan kemahasiswaan seluruh mahasiswa turut terlibat, 50 %
mahasiswa mengatakan kadang-kadang turut terlibat, dan 10 %
mengatakan tidak turut terlibat.Disamping itu didapatkan hasil 70 %
mahasiswa mengatakan bahwa kegiatan organisasi kemahasiswaan sudah
difasilitasi dengan baik oleh STIKes Cirebon, 23,33 % mengatakan
kadang-kadang, dan 6,67 % mengatakan tidak difasilitasi.2.
Pengkajian data desain kurikulum a. Proses pembelajaran1) Tahap
perencanaana) Penyusunan kurikulumb) Penyusunan distribusi mata
kuliah c) Pola pembelajarand) Menghubungi dosen dan pembagian
silabus e) Rapat dosen
2) Tahap pembelajaran 3) Tahap evaluasi
b. Aturan sistem kreditUntuk pelaksanaan perkuliahan di prodi D
III Kebidanan Stikes Cirebon sistem kredit diberikan dengan sistem
paket. Mahasiswa menempuh total SKS sebanyak 118 SKS dari
semestersampai dengan VI dengan perbandingan total yang dimulai
dari semester I sampai dengan semester VI untuk mahasiswa reguler
yaitu 56 SKS teori, 44 SKS praktek dan 18 SKS keterampilan. Adapur
untuk distribusi mata kuliahnya adalah sebagai berikut : 1)
Semester IDalam semester ini mahasiswa harus menyelesaikan 22 SKS,
terdiri dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam, Pendidikan
Kewarganegaraan, Anatomi Fisiologi, MikTobiologi, KDPK, dan Konsep
Kebidanan.2) Semester IIDalam semester ini mahasiswa harus
menyelesaikan 23 SKS yang meliputi mata kuliah : Biologi
Refroduksi, Biokimia, 1~igika Kesehatan, Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi, Psikologi, Asuhan Kebidanan I, Kesehatan Reproduksi,
KIP/K dan Ubstetri Fisiologi3) Semester IIIDalam semester ini
mahasiswa harus menyelesaikan 22 SKS yang meliputi : rarmakoiogi,
itmu iiesehatan AnaK, Asuhan Kebidanan II, Asuhan Kebidanan III,
Asuhan Neonatus dan Bayi, Dokumentasi Kebidanan, Etika Profesi
hukum Kesehatan.4) Semester IVDalam semester ini mahasiswa harus
menyelesaikan 23 SKS yang meliputi mata kuliah : Epidemioiogi,
Asuhan Itebittanan IV, Asuhan Kebidanan V, Pelayanan KB, Ilmu
Kesehatan masyarakat, kepribadian, kewirausahan, dan teknologi.5)
Semester VDalam semester ini mahasiswa harus menyelesaikan LZ SIKS
yang meliputi mata kuliah : Biostatitik, Mutu Pelayanan ltesehatan,
Asuhan Kebidanan 1V, Metodologi Penelitian, Urganisasi dan
Manajemen Kebidanan, Ilmu Komputer, dan Bahasa Indonesia, PKK
III.6) Semester VIalam semester ini mahasiswa harus menyeiesaikan
penyusunan KTI.
c. Aturan peniiaianSistem penilaian yang dilakukan di Stikes
Cirebon menggunakan cara:1) PAP ( penilaian Acuan patokan)Untuk
pengukuran penguasaan individu atau mahasiswa pada tiap mata kuliah
apabila dikatakan nilai mahasiswa tidak memenuhi criteria PAY, maka
atas kebijakan dosen membuat aturan penilaian berdasarkan PAN
(Penilaian Aeuan Normatif).2) Pengelompokkan hasil dalam lembar dan
nilai
Nilai AbsolutAngka MutuHuruf Mutu
79-1004A
68-783B
56-672C
41-551D
0-400E
Pengelolaan nilai :a) UAS :30%
b) UTS:20%
c) Tugas:15%
d) Praktesk :35%
Kehadiran adalah syart untuk mengiktui UTS dan UAS yiatu >
80%3) PAN (Penilaian Acuan Normatif)Presentasi untuk perkuliahan di
kelas di atur oleh dosen pengampu mata kuliah masing-masing. Untuk
praktek jika mahasiswa izin atau sakit maka mahasiswa wajib
mengganti satu hari ctan untulc tidak masuk tanpa lceterangan
(alpha) mahasiswa wajib mengganti 2 hari atau kelipatannya. Rekapan
aiasen ciiaakukan tiap semester.4) Stanciarci keiuiusanStandard
nilai kelulusan di STIKes Cirebon adalah 3,00 berdasarkan kuesianer
yang diberikan pada 30 mahasiswa semester III didapatkan hasil
76,66 % mengatakan sistem penilaian dosen terhadap hasil UAS dan
UTS sudah sesuai, 16,66 % mengatakan kadang-kadang, dan 6,66 %
mengatakan tidak sesuai.Selain itu juga didapatkan hasil 63.33%
mengatakan mahasiswa mendapatkan informasi tentang cara penilaian
tiap mata kulah, 23,33% mengatakan kadang-Kadang; dan 13.33%
mengatakan tidak mendapatkan informasi tentang cara penitaian.
d. SILABUS, GBPP, dan SAPBeberapa dosen ada yang tidak
memberikan GBPP/silabus pada awal perkuliahan kepada. mahasiswa.
Dosen hanya menjelaskan tuntunan GBPP/silabus pada saat mengajarkan
mata kuliah tersebut. Dosen mengembangkan GBPP menjadi SAP sebagai
bahan ajar, dan dalam mengajar mengembangkan pemakaian buKu dari
taebagai media untuk anenunjang materi dalam perkuliahan. Dosen
membuat catatan batas materi yang sudah diajarkan tiap kali tatap
muka di kelas atau di laboratarium, yang membuat SAP yaitu dosen
dalam kampus.e. Kalender Akademik Tiap semester mempunyai kalender
akademik dan disosialisasikan kepada mahasiswa dengan cara
diberikan fotocopian kalender akademik kepada setiap mahasiswa
pelaksanaan tiap kegiatan dalam kalender akademik bersifat
fleksibel dengan memperhatikan kaidah yang ada untuk menghindari
bentrokan dengan jadwal kuliah lainnya.
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 30 mahasiswa
semester III didaptakan hasi bahwa 86.66% mengatkan mendapat
kalender akademik di awal masuk kuliah, 6.66% mengatakan
kadang-kadang mendaptakan kalender akademik di awal masuk kuliah,
dan 3.33% mengatakan tidak mendaptakan kalender akademik di awal
masuk kuliah.
Untuk pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri didapatkan
hasil antara lain, sebanyak 73,33 % mahasiswa mengatakan sesuai
dengan kalender akademik, 20% kadang-kadang sesuai dan 6,66 %
mengatakan tidak sesuai dengan kalender akademik.Selain itu untuk
kesesuaian antara jadwal kuliah yang di tetapkan oleh STIKes
Cirebon dengan silabus didapatkan hasil sebanyak 90 % mahasiswa
mengatakan jadwal kuliah sudah sesuai dengan silabus yang sudah
ditetapkan, 10 % mengatakan tidak sesuai dengan silabus yang sudah
ditetapkan.Sedangkan untuk jadwal yang sudah efektif didapatkan
sebanyak 76,66 % mahasiswa mengatakan jadwal kuliah sudah efektif,
10 % kadang-kadang tidak eLektit dan 13,34 % tidak efektif.f.
Sistem praktek lapangan1) Praktek belajar lapangan (PBL).Praktek
beLajar iapangan pada mahasiswa dilakukan pada semester II selama 4
minggu dengan ruang lingkup praktek pada iceperawatan dasar untuk
mencapai tujuan dari mata kuliah KDPK.2) Praktek Klinik Kebidanan I
(PKK I)PKK I dilaksanakan pada semester III selama 4 minggu dengan
ruang lingkup kebidanan fisiologis.3) Praktek Klinik Kebidanan II
(PKK II)PKK II Dilaksanakan pada semester IV selama 4 minggu dengan
ruang lingkup kebidanan patologis.4) Praktek Klnik Kebidanan III
(PKK III)
PKK III dilaksanakan pada semester V selama 3 bulan dengan ruang
iingkup komprehensit. Lokasi untuk mahasiswa melakukan praktek
klinik dibagi menjadi 3 tempat, yaitu :a. Puskesmas
b. Bidan Praktek Mandiri (BPM) g. Evaluasi Proses evalkuasi
akademik di STIKes Cirebon antara lain UTS, UAS, Ujian institusi
yang meliputi ujian tufts, ANC, phantom, OSCA dan KTI. Bentuk soal
ujian tulis fleksibel bisa multiple choice maupun essay, pihak
akademik hanya menetapkan nilai dan batasan waktu, sedangkan yang
bertanggung Jawab dalam pengoiahan niiaii adalah dosen yang
bersangkutan kemudian diserahkan kepada pihak akademik (BAAK).
Pendokumentasian haii evaluasi belajar siswa dalam bentuk KHS yang
dibuat rangkap 3 dan diberikan kepada mahasiswa, dosen wali dan
untuk arsip di BAAK.
Evaluasi hasil belajar siswa tidak hanya dilihat dari nilai
ujian mei~uinkan dari peniiaian siicap yang dilakcikan oleh
pembimbing akademik setelah proses pembelajaran selesai. Hasil
evaluasi Belajar mahasiswa (KHS) diberikan Kepada mahasiswa tiap
semester, tetapi kadang mengalami kelemahan dalam ketepatan waktu
untuk memerikan hasil K-35 kepada mahasiswa karena keterlambatan
nilai yang masuk ke akademik dari dosen luar.3. Pengkajiau data
psikologi pendidikan a. KetenagaanKetenagaan dari hasil test
wawancara yang dilakukan dengan dosen dalam, didapatkan hasil bahwa
di STIKes Cirebon yang bertugas sebagai konselor BK adalah
masing-masing pembimbing akademik (PA). Belum ada tenaga husus
untuk menangani BK jadi yang ada adalah PA yang merangkap dosen
wali.b. Sarana dan YrasaranaDi STIKes Cirebon belum terdapat
ruangan khusus BK, akan tetapi untuk tempat pelaksanaan bimbingan
dan konseling dilakukan di ruangan dosen akademik.c. Layanan dalam
Bimbingan dan Konseling 1) Layanan OrientasiLayanan orientasi di
institusi ini diberikan pada awai mahasiswa masuk kebidanan yaitu
pada kegiatan P3T (pengenalan program perguruan tinggi) / PPS (
Pengenalan Program Studi ).2) Layanan Bimbingan KelompokLayanan
bimbingan kelompok ini belum dilakukan seecara khusus oleh tenaga
bimbingan dan konseling. Layanan ini diselipkan dalam pemberian
mata kuliah yang diampu oleh tenaga bimbingan dan konseling yaitu
mata kuliah psikologi dan pemberian bimbingan dalam waktu-waktu
tertentu. 13erdasarkan kuesioner yang diberik,an kepada 30
mahasiswa semester III didapatkan hasil 46,67 % mahasiswa me
igatakan pihak BK pernah melakukan bimbingan kelompok dengan
mahasiswa, 53,33 % mahasiswa mengatakan pihak BK tidak pernah
melakukan bimbingan kelompok dengan mahasiswa.
B. Perumusan MasalahPerumusan Masalah Psikologi
PendidikanMasalahData Penunjang
Pelaksanaan BK belum optimal a. Dari hasil wawancara dengan
dosen di STIKes Cirebon yang bertugas sebgai konselor BK adalah
pembimbing akademik ( PA )
b. Belum ada tenaga khusus untuk menangani BK
c. Dari Hasil kuesioner didapatkan 40 % mengatakan pelaksanaan
BK sudah berjalan, 60 % mengatakan tidak berjalan
d. Selain itu juga dari hasil kuesioner didapatkan 40% mahasiswa
mengatakan pernah mendapatkan bimbingan BK mengenai masalah
pribadi, 60 % mengatakan mengatakan tidak pemah mendapatkan:
e. Dari hasil kuesioner didapatkan bahwa 46,66 % pernah
mendapatkan informasi tentang pendayagunaan dan penempatan kerja
setelah lulus, dan 53,34 % mengatakan tidak pernah mendapatkan
informasi.
f. Dari hasil wawancara dengan mahasiswa semester III,
mengatakan bahwa tidak pernah ke BK karena tidak mempunyai
masalah
Sarana dan prasarana BK belum adaa. Dari hasil wawancara dan
observasi di STIKes Cirebon belum ada ruangan khusus BK
b. Dari hasil wawancara dan observasi di STIKes Cirebon belum
ada struktur organisasi SK
C. Prioritas MasalahBerdasarkan dari hasil analisa data
pengkajian data terdapat rumusan masalah sebagai berikut
:MASALAHASPEK PENILAIAN
Besar masalahEfek yang ditimbulkanSering masalahBisa
dipecahkanMetodeTotal
Pelaksanaan BK belum optimal3333315
Sarana dan prasarana BK belum ada3332314
Keterangan : l = Ringan sekali
2 = Ringan
3 = Sedang
4 = Berat
5 = Berat sekaliDari perumusan masalah keselurtihan
dapai-diprioritaskan pada : 1. Proritas I: Pelaksanaan BK belum
optimal2. Prioritas II: Sarana dan prasarana BK belum ada D.
Identifikasi penyebab masalah1. Pelaksanaan BK belum optimal
Keterangan :1. PA disamakan dengan konselor BK 2. Belum ada
tenaga khusus BK2. Sarana dan Prasarana BK belum ada
Keterangan
1. Ruang BK belum ada
2. Belum ada struktur organisasi BK
E. Alternatif Pemecahan Masalah
MASALAHPENYEBABALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Pelaksanaan BK I belum Optimal1. IPA disamakan dengan konselor
BK
2. Belum ada tenaga khusus BK1. Memberikan pelatihan BK pada
setian dosen PA
2. Mengadakan tenaga khusus untuk mengenai BK dan dosen
psikologi
3. BK di bentuk untuk memantau perkembangan mahasiswa seperti
layanan masalah pribadi, sosial, belajar dan karier
Sarana dan prasarana BK belum ada1. Ruang BK belum ada
2. Belum ada struktur organisasi BK1. Menyediakan ruang khusus
BK
2. Dibentuk struktur organisasi BK
BAB IV PENUTUPA. KesimpulanSetelah mahasiswa D4 Bidan Pendidik
melaksanakan studi lapangan di STIkes Cirebon tanggal 26 Agustus -
19 September 2013 yang mencakup tiga aspek yaitu administrasi
pendidikan, desain kurikulum dan psikologi pendidikan dengan
menggunakan pendekatan problem solving. Kegiatan dilakukan antara
lain pengkajian sampai dengan pembuatan alternatif pemecahan
masalah. Dari kegiatan tersebut diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :1. Administrasi PendidikanSTIKes Cirebon telah
melaksanakan administrasi pendidikan yang baik sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan, oleh karena itu penelii tidak
menemukan adanya masalah dalam Administrasi Pendidikan..2. Desain
KurikulumSTIKes Cirebon telah melaksanakan menajemen desain
kurikulum dengan baik. Oleh kerena itu, peneliti tidak menemukan
adanya masalah dalam manajemen desain kurikulum.3. Psikologi
pendidikanSTIKes Cirebon telah melaksanakan bimbingan konseling
dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, hanya
saja dalam pelaksanaanya BK masih belum optimal, sarana dan
prasarana BK belum ada.Alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi
masalah diatas adalah memberikan pelatihan BK pada setiap dosen PA,
mengadakan tenaga khusus untuk menangani BK dan bekerja sama dengan
dosen psikologi, BK dibentuk untuk memantau perkembangan mahasiswa
seperti layanan masalah pribadi, sosial, belajar dan karier,
pembimbing karier, pembimbing akademik merangkap sebagai petugas BK
menyediakan ruangan khusus untuk BK yang terpisah dengan ruangan
lainnya dan dibentuk struktur organisasi BK.
B. Saran1. Untuk Institusia. Hasi1 dari pelaksanaan PBL ini
hendaknya buka.n disikapi sebagai kritikan akan tetapi sebagai
masukan yang bersifat positif sehingga menjadi bahan pertimbangan
dalam membuat kebijakan.b. Diharapkan agar memberikan pelatihan BK
pada setiap PAc. Diharapkan agar mengadakan tenaga khusus untuk.
menangani BKd. Diharapkan agar menyediakan ruangan BK yang terpisah
dengan ruangan yang lainnyae. Diharapkan dibentuk petugas yang
khusus menangani BK
2. Untuk Staf dan KaryawanStaf dan karyawan hendaknya
mempertahankan pelayanan yang sudah berjalan dengan baik3. Untuk
MahasiswaDiharapkan mahasiswa menggunakan fasilitas yang tersedia
dengan maksimal guna mengoptimalkan proses belajar mengajar
DAFTAR PUSTAKAAditama, Tjandra Yoga. 2000. Munajemen
Administrasi Rumah. Sakit. Jakarta. Ul pressAzwar, A.1996.
Pengantar Administrasi Kesehutan. Jakarta. Bina Rupa Aksara
Daryanto, H.M. 1998. Admini.strasi pendidikan. Jakarta. Rineka
Cipta
Depdikbud. 1991. Mateni Dasar Pendidikan Program Alda Mengajar
V. Teknologi InstruksionalHandako, Hanni, T. 1998. Manajemen, Edisi
2. Yogyakarta. BFFE Kustiono. 2001. Media pembelajaran.
SemarangPrayitno, Ed dan Amti Erman. 1999. Da.rar-Dasar Bimbingun
dan Konseling di Sekolah. Jakarta. Rineka Cipta
Prayitno, Ed. 1999. Panduun Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan
Kanseling di Sekolah. Jakarta. Rineka CiptaSugandi, A dan Haryanto.
2006. Teori Pembelajaran. Semarang. UPt MKK Tappen, S.Ruth. 1995.
Nursing Leadership and management, Conceps and Practice, Third
Edition. Philadelphia. Davis Company.
Team Pengembangan MKK IKIP semarang. 1989. Bimbingan Sekolah.
Semararrg. IKIP Semarang Press.Terry, G.R dan Rue, I.W.2000.
Dasar-dasar manjaemen. Jakarta. Bina Rupa Aksara KUESIONER
MAHASISWA SEMESTER III DI D III KEBIDANAN STIKES CIREBON TAHUN
AKADEMIK 2012/2013
PERTANYAAN UMUM1. Nama:
2. Umur:
3. Semester :
PERTANYAAN KHUSUS
Berikan tanda ( X ) pada setiap jawaban dibawah ini yang menurut
anda paling benar, selamat mengerjakan....1. Apakah mahasiswa
mendapatkan silabus setiap awaL pelajaran ? a. Yab. Tidakc.
Kadang-kadang2. Apakah dalam perkuliahan ini dosen memberikan
materi sesuai dengan silabus ?a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang3.
Apakah mahasiswa mendapatkan kalender akademik setiap awal tahun
pelajaran ?a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
4. Apakah proses pembelajaran di kampus ini sudah sesuai dengan
kalender akademik ?a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
5. Apakah jadwal dan jam perkuliahan sesuai dengan silabus ? a.
Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
6. Apadah jadwal perkuliahan di kampus ini sudah efektif ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
7. Apakah ada jam kosong dalam jadwal perkuliahan di kampus ini
? a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
8. Apakah ada jam lain untuk mengisi materi bila dosen itu tidak
datang? a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang9. Apakah kedatangan dosen
dalammengajar selalu tepat waktu ?a. Ya b.Tidak c.
Kadang-kadang
10. Media apakah yang tersering digunkan dalam proses
pembelajaran ? a. OHP/OHT
b. Modul
c. Hand out
11. Metode apakah yang tersering digunakan dalam proses
pembelajaran ?
a. Ceramah
b. Seminar
c. diskusi
12. Apakah metode perkuliahan sudah sesuai ? a. Ya b.Tidak c.
Kurang
13. Apakah manfaat media pembelajaran sudah cukup ? a. Ya
b.Tidak c. Kadang-kadang
14. Apakah setiap perkuliahan dan setiap mata kuliah dilengkapi
dengan jurnal?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
15. Apakah jurnal tersebut selalu diisi ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
16. Apakah dikampus ini sering terjadi perubahan jadwal kuliah
?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
17. Apakah hubungan / komunikasi dosen dan mahasiswa akrab ? a.
Ya b.Tidakc. Biasa18. Apakah sebelum mulai proses perkuliahan
diadakan kontrak waktu ? a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
19. Apakah mahasiswa mengetahui tentang tata tertib kuliah ?
a. Ya b.Tidak 20. Apakah tata rertib yang ada di kampus ini
sudah berjalan ?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
21. Apakah mahasiswa mendapatkan informasi tentang cara
penilaian tiap mata kuliah ?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
22. Apakah sanksi yang sudah ditetapkan di kampus ini sudah
diterapkan ? a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
23. Apakah sistem penilaian doses terhadap hasill UAS dan UTS
sudah sesuai ? a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
24. Apakah cara mengajar dosen bisa meningkatkan motivasi
belajar mahasiswa ?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
25. Apakah mahasiswa dapat dengan mudah memahami materi yang
diberikan dosen ?a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
26. Apakah proses pembelajaran dalam perkuliahan ini menarik ?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
27. Apakah fasilitas yang ada di dalam kelas sudah lengkap ?a.
Ya b.Tidak c. Kurang
28. Apakah mahasiswa merasa nyaman di dalam kelas ? a. Ya
b.Tidak c. Kurang
29. Apakah fasilitas yang ada dilaboratorium sudah lengkap? a.
Ya b.Tidak c. Kurang
30. Apakah nerlenQkanan neralatan van-a arla dilahnratnrinm
cndah memennhi kebutuhan ?a. Ya b.Tidak c. Kurang
31. Apakah mahasiswa sudah memanfaatkan laboratorium dengan
maksimal?a. Ya b.Tidak c. Kurang
32. Apakah keadaan dilaboratorium sudah nyaman ? a. Ya b.Tidak
c. Kurang
33. Apakah fasilitas perpustakaan sudah lengkap ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
34. Apakah mahasiswa sering berkunjung ke perpustakaan dalam
waktu satu bulan?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
35. Apakah jenis buku yang ada di perpustakaan sudah mencukupi
kebutuhan mahasiswa ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
36. Apakah mahasiswa mengalami kesulitan dalam meminjam buku di
perpustakaan ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
37. Apakah mairasiswa sudah memanfaatkan fasilitas internet
?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
38. Apakah masiswa merasa puas dan senang kuliah di STIKes
Cirebon ? a. Ya b.Tidak c. Kurang
39. Apakah keadaan toilet di kampus STIKes Cirebon bersih ? a.
Ya b.Tidak c. Kurang
40. Apakah ada lapangn yang bias digunakan dengan bebas di
kampus STIKes Cirebon ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
41. Apakah lahan praktek yang digunakan sudah memuaskan ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
42. Apakah selama mahasiswa melaksanakan praktek di lahan
praktek mendapatkan bimbingan ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
43. Apakah personal BK sudah menjalankan tugasnya secara optimal
?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
44. Apakah personel BK sudah kompeten di bidangnya ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
45. Apakah fasilitas mushola yang ada di STIKes Cirben sudah
baik ?
a. Ya b.Tidak c. Kurang
46. Apakah mahasiswa merasa puas kuliah di STIKes Cirebon
a. Ya b.Tidak c. Kurang
47. Apakah pelaksanaan BK sudah berjalan
a. Ya b.Tidak 48. Apakah waktu pertama masuk menjadi mahasiswa
diperkenalkan dengan lingkungan kampus ?
a. Ya b.Tidak 49. Apakah pernah mendapaikan bimbingan BK
mengenai masalah pribadi ? a. Ya b.Tidak 50. Apakah pernah
mendapatkan bimbingan BK mengenai masalah social ?
a. Ya b.Tidak 51. Apakah pihak BK dan PA pernah memberikan
informasi tentang pendayagunaan dan penempatan kerja setelah lulus
nanti ?
a. Ya b.Tidak 52. Apakah pihak BK pernah melakukan bimbingan
kelompok dengan mahasiswa?
a. Ya b.Tidak 53. Apakah perbandingan konselor dan mahasiswa
sudah cukup ?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
54. Apakah selama ini petugas BK sudah memberikan layanan
bimbingan belajar?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
55. Apakah mahasiswa pernah mendapatkan konseling kelompok ?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
56. Apakah ada organisasi kemahasiswaan di kampus STIKes Cirebon
?a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
57. Apakah organisasi kemahasiswaan tersebut aktif ?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
58. Apakah kegiatan mahasiswa sering dilakukan di STIKes Cirebon
?a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
59. Apakah dalam setiap kegiatan kemahasiswaan seluruh mahasiswa
turut terlibat ?
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
60. Apakah kegiatan organisasi kemahasiswaan sudah difasiliasi
dengan baik oleh kampus STIKes Cirebon
a. Ya b.Tidak c. Kadang-kadang
HASIL KUESIONERMAHASISWA SEMESTER III DI D-III KEBIDANAN STIKES
CIREBON TAHUN 20131. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30
mahasiswa semester III Prodi Kebidanan, didapatkan hasil bahwa 90 %
mahasiswa mengatakan mendapatkan silabus setiap awal pelajaran, dan
10 % mahasiswa mengatakan kadang-kadang mendapatkan silabus pada
awal pelajaran.2. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30
mahasiswa semester III Prodi Kebidanan, didapatkan hasil bahwa 90 %
mahasiswa mengatakan perkuliahan sesuai dengan silabus, dan 10 %
mahasiswa mengatakan kadang-kadang perkuliahan sesuai dengan
silabus.3. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30 mahasiswa
semester Ill Prodi Kebidanan, didapatkan hasil bahwa 86,66 %
mahasiswa mengatakan mendapatkan kalender akademik setiap awal
tahun, 6,66 % mahasiswa mengatakan kadang-kadang mendapatkan
kalender akademik setiap awal tahun, dan 3,34 % mahasiswa
mengatakan tidak mendapatkan kalender akademik setiap awal tahun.4.
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30 mahasiswa semester III
Prodi Kebidanan, didapatkan hasil bahwa 73,33 % mahasiswa
mengatakan proses pembelajaran sesuai dengan kalender akademik, 20
% mahasiswa mengatakan kadang-kadang proses pembelajaran sesuai
dengan kalender akademik, 6,67 % mahasiswa mengatakan pelaksanaan
proses pembelajaran tidak sesuai dengan kalender akademik.5.
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30 mahasiswa semester III
Prodi Kebidanan, didapatkan hasil bahwa 40 % mahasiswa mengatakan
jam perkuliahan sesuai jadwal dan silabus yang telah ditetapkan,
53,33 % mahasiswa mengatakan kadang-kadang sesuai, dan 6,67 %
mahasiswa mengatakan tidak sesuai.6. Berdasarkan kuesioner yang
dibagikan pada 30 mahasiswa semester III Prodi Kebidanan,
didapatkan hasil bahwa 76,67 % mahasiswa mengatakan jadwal
perkuliahan yang diterima sudah efektif, 10 % mahasiswa mengatakan
kurang efektif, dan 13,33 % mahasiswa mengatakan perkuliahan
yangditerima tidak efektif.7. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan
pada 30 mahasiswa semester III Prodi Kebidanan, didapatkan hasil
bahwa 40 % mengatakan jadwal kuliah sering ada jam kosong, 33,33 %
mahasiswa mengatakan jadwal kuliah kadangkadang ada jam kosong, dan
26,66 % mahasiswa mengatakan tidak ada jadwal perkuliahan jam
kosong.8. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30 mahasiswa
semester III Prodi Kebidanan, didapatkan hasil bahwa 66,67 %
mahasiswa mengatakan ada jam lain untuk mengganti materi dosen
tidak datang, 33,33 % mengatakan tidak ada jam lain untuk mengganti
materi apabila dosen tidak dating.
9. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30 mahasiswa
semester III Prodi Kebidanan, didapatkan hasil bahwa 26,66 %
mahasiswa mengatakan kedatangan dosen tepat waktu, 60% mahasiswa
mengatakan kadang-kadang, dan 3,33 % mahasiswa mengatakan tidak
tepat waktu.10. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30
mahasiswa semester III Prodi Kebidanan, didapatkan hasil bahwa 20%
mahasiswa mengatakan media perkuliahan yang sering diterima adalah
UHP/UHT, 80 % mahasiswa mengatakan media perkuliahan yang sering
diterima adalah hand out.11. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan
pada 30 mahasiswa semester III Prodi Kebidanan, didapatkan hasil
bahwa 13,33 % mahasiswa mengatakan metode perkuliahan yang sering
digunakan adalal; fceramah, 6,66 % mahasiswa mengatakan met(de
perkuliahan yang sering digunakan adalah seminar, 73,33% mahasiswa
mengatakan metode yang sering digunakan adalah diskusi.12.
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada 30 mahasiswa semester III
Prodi Kebidanan, didapatkan hasil bahwa 66,67 % mahasiswa
mengatakan metode perkuliahan sudah sesuai den