BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kini telah menduduki rangking keempat jumlah penyandang diabetes mellitus terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penyandang diabetes mellitus pada tahun 2003 sebanyak 13,7 juta orang dan berdasarkan pola pertambahan penduduk diperkirakan pada tahun 2030 akan ada 20,1 juta penyandang penderita diabetes mellitus. Pengertian diabetes mellitus sendiri dapat dikatakan sebagai penyakit dari kadar gula darah yang tinggi yang akan mempengaruhi ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan untuk mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah yang banyak (poliuri) dan akibat poliuri ini maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia kini telah menduduki rangking keempat jumlah penyandang
diabetes mellitus terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penyandang diabetes
mellitus pada tahun 2003 sebanyak 13,7 juta orang dan berdasarkan pola
pertambahan penduduk diperkirakan pada tahun 2030 akan ada 20,1 juta
penyandang penderita diabetes mellitus. Pengertian diabetes mellitus sendiri
dapat dikatakan sebagai penyakit dari kadar gula darah yang tinggi yang akan
mempengaruhi ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan
untuk mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam
jumlah yang banyak (poliuri) dan akibat poliuri ini maka penderita merasakan
haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori
hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk
mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa
sehingga banyak makan (polifagi).
Penyakit Diabetes mellitus disebabkan karena fungsi dari hormone insulin
yang memiliki peranan penting dalam menjaga kadar gula darah tidak bekerja
secara optimal, oleh sebab itu terjadi penumpukan glukosa didalam tubuh. Untuk
menjaga kadar gula darah, penderita sering kali meminum obat oral antidiabetik
yang berfungsi untuk merangsang beta sel pancreas untuk melepaskan persediaan
1
insulin sebagai reaksi apabila kadar gula naik maupun langsung menghambat
penyerapan gula di usus. Akan tetapi apabila kita mengkonsumsi obat kimia
antidiabetik secara jangka panjang akan berdampak negatif pada tubuh kita, dan
berefek samping negatif pula bila kita mengkonsumsi dalam dosis yang tidak
tepat. Untuk itu kami mencoba membuat alternatif obat oral anti diabetik dengan
sumpil.
Sumpil termasuk ke dalam kelas gastropoda yang hidup di sungai.
Kebanyakan dari masyarakat tidak mengetahui khasiat dari sumpil dan hanya
mengkonsumsinya sebagai lauk biasa.padahal di dalam tubuh sumpil banyak
mengandung zat yang bermanfaat diantaranya adalah vitamin B3. kandungan
vitamin B3(niacin) memiliki peranan penting dalam proses mempercepat
perubahan glukosa dalam darah menjadi energi, sehingga tidak terjadi
penumpukan gula di dalam darah sehingga sumpil memiliki potensi sebagai obat
diabetes melitus.
Habitat sumpil berada pada aliran sungai yang sedang dan bersih. Akan
tetapi sekarang banyak sungai dengan keadaan yang tidak semestinya dan
tercemar oleh bahan-bahan berbahaya, sehingga kelangsungan hidup
keanekaragaman hayati menjadi terganggu, termasuk kelangsungan hidup
sumpil.Sehingga kami juga melakukan penelitian untuk mengetahui tentang
dampak pencemaran lingkungan terhadap kelangsungan hidup sumpil.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang mendasari pembuatan karya ilmiah ini antara lain :
2
1. Bagaimana efektivitas Pilobet terhadap penurunan kadar gula dalam
darah?
2. Bagaimana pengaruh pencemaran air terhadap kelangsungan hidup
sumpil?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui efektivitas Pilobet terhadap penurunan kadar gula dalam
darah
2. Mengetahui pengaruh pencemaran air tehadap kelangsungan hidup
sumpil
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat menemukan obat diabetes melitus yang alami
2. Dapat mengenalkan sumpil pada masyarakat bahwa sumpil dapat
mengurangi kadar gula penyakit diabetes melitus tipe 2.
3. Mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pencemaran air.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sumpil
A.1. Karakteristik Sumpil (Melania testudinaria)
Sumpil termasuk ke dalam Kelas gastropoda. Karena sumpil bergerak
dengan menggunakan perutnya Sumpil berbentuk kerucut lancip dan kecil.
Tubuhnya memiliki cangkang yang melingkar. Cangkang sumpil berwarna hitam
polos, walaupun jenis lain ada yang berwarna kecoklatan dengan bintik-bintik
hitam maupun coklat yang lebih tua.
Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam (visceral). Pada
kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang
tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa
yang menghasilkan lendir yang membasahi kaki sehingga mudah bergerak. Kaki
lebar pipih dan selalu basah, berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki
sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat
bergerak bergelombang. Mulut telah berkembang baik. Letaknya di ujung
anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di
dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.
Sumpil hidup secara heterotrof dengan memakan lumut maupun sisa-sisa
organisme. Sumpil biasanya hidup di sungai dan juga di area persawahan. Sumpil
hidup pada aliran air yang sedang dan bersih. Ketika aliran sungai deras ataupun
4
kotor, sumpil sering kali tidak menampakkan dirinya, sumpil cenderung di dasar
sungai. Sumpil menempatkan dirinya di balik dedaunan untuk berkembang biak.
A.2. Nilai Gizi Sumpil
a. Kandungan Protein.
Kandungan protein daging sumpil sebesar 32% yang menunjang
keberadaan setiap sel tubuh dan juga berperan dalam proses kekebalan tubuh.
b. Kandungan Lemak
Lemak yang terdapat dalam daging sumpil merupakan asam lemak
essensial dalam bentuk asam linoleat dan asam linolenat. Sebuah studi di Brazil
menunjukkan bahwa 75% lemak dalam Sumpil merupakan asam lemak tidak
jenuh yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah.
c. Kandungan Vitamin
Kandungan vitamin pada sumpil cukup tinggi dengan dominasi vitamin A,
niacin atau vitamin B3, vitamin E, folat, kalsium, zat besi.
1) Vitamin A memiliki kandungan sebesar 2% berperan dalam
pembentukan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari,
sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina serta
menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.
2) Niacin atau vitamin B3 memiliki kandungan sebesar 7% berperan
penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3
5
memiliki peranan penting dalam menjaga kadar gula darah, tekanan
darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.
3) Vitamin E memiliki kandungan sebesar 23% berperan dalam
menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Vitamin E juga
merupakan sebagai senyawa antioksidan alami.
4) Folat memiliki kandungan sebesar 66% berfungsi membantu
pembentukan sel darah merah, mencegah anemia, sebagai bahan
pembentukan bahan genetik sel, dan sangat esensial selama kehamilan
karena mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf pada bayi.
5) Kalsium memiliki kandungan sebesar 17% berperan untuk
pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi. Kekurangan kalsium
mengakibatkan terjadinya osteoporosis (keropos pada tulang).
6) Zat besi memiliki kandungan sebesar 13.5% merupakan fungsi
utama memproduksi hemoglobin dan mioglobin. Zat besi yang berasal
dari produk hewani atau disebut juga sebagai besi-hem, akan lebih
mudah diserap oleh tubuh
6
Tabel 1. Kandungan Gizi Sumpil
Kandungan PresentaseProtein 32%Asam lemak tidak jenuh 75%Vitamin A 2%Vitamin B3 7%Vitamin E 23%Folat 66%Kalsium 17%Zat besi 13.5%
B. Penyakit Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
B.1 Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang ditandai keluarnya atau
mengalirnya cairan yang berasa manis. Penderita penyakit ini akan mengeluarkan
air seni (urine) yang mengandung kadar gula tinggi, ini disebabkan karena
kurangnya produksi hormone insulin yang diperlukan tubuh dalam proses
pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak.
Penyakit diabetes Mellitus di bedakan menjadi 4 , yaitu diabetes tipe 1,
diabetes tipe 2 dan diabetes tipe 3, serta diabetes tipe 4. Penyakit diabetes tipe 1
(IDDM; Insulin Dependent Diabetes Mellitus) terjadi akibat adanya kecacatan
pada sel beta pankreas sejak lahir. Mengakibatkan tubuh sama sekali tidak
memproduksi insulin, kerusakan pada sel-sel tersebut biasanya disebabkan oleh
serangan virus. Penyakit diabetes Tipe 2 (NIDDM; Non Insulin Dependent
Diabetes Mellitus), terjadi defisiensi atau kekurangan insulin relatif. Insulin ada,
namun tidak berfungsi secara normal, dan tipe ini paling banyak dialami oleh
masyarakat umum. Penyakit diabetes Tipe 3, terjadi menyusul infeksi TORCH,
7
rubella, atau masalah hormone.Penyakit diabetes Tipe 4, terjadi keterkaitan
dengan kehamilan.
B.2 Penyebab
Diabetes mellitus tipe 1 terjadi akibat serangan Virus pada pankreas
ataupun terjadi dari faktor keturunan,serta kerusakan sel pembuat insulin dan
sistem kekebalan tubuh.
Diabetes mellitus tipe 2 terjadi akibat tidak mampunya tubuh untuk
memanfaatkan hormon insulin karena telah terjadi resistensi tubuh terhadap
hormon tersebut. Organ pankreas pada penderita diabetes tipe 2 ini masih
berfungsi normal di dalam memproduksi hormon insulin namun hormon yang
dihasilkan tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh sehingga gula tidak bisa masuk ke
dalam sel dan menumpuk dalam darah. diabetes mellitus tipe 3 terjadi akibat
menyusul infeksi TORCH, rubella, atau masalah hormone. diabetes mellitus Tipe
4, terjadi keterkaitan dengan kehamilan. Dari keempat tipe penyakit diabetes
mellitus yang bisa diobati adalah penyakit diabetes tipe 2, hal ini dikarenakan
diabetes tipe ini masih memiliki kadar insulin sedikit dengan demikian insulin
masih bisa mengatur kadar gula, dan apabila penyakit diabetes tipe 2 diobati
dengan pengaturan kadar gula darah secara normal maka penyakit ini bisa sembuh
secara total.
B.3 Penyebab lain pada Diabetes Mellitus Tipe 2 :
1. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi sehingga
tidak dapat disimpan dalam hati dan sel otot (glikogen).
2. Gula dalam darah tidak bisa maksimal masuk dalam sel
8
3. Hormon lainnya telah banyak mengubah zat-zat seperti karbohidrat dan
protein menjadi glukosa sehingga kadar gula dalam darah meningkat.
4. Kelebihan berat badan (Obesitas)
5. Kurang beraktivitas
B.4 Kadar Gula dalam Darah
Glukosa atau gula darah yang terdapat dalam darah berasal dari makanan
yang dikonsumsi, makanan mengandung zat-zat seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan air. Zat-zat tersebut diolah oleh tubuh agar memeperoleh
tenaga yang digunakan untuk beraktivitas. Sumber tenaga yang paling banyak
diperoleh dari karbohidrat dan akan dipecah menjadi glukosa, namun tidak semua
glukosa digunakan untuk beraktivitas, apabila penggunaan glukosa lebih maka
akan disimpan sebagai gula otot (glikogen). Selain disimpan dalam otot, glukosa
berlebih akan disimpan juga dalam hati. Proses-proses tubuh ini dilakukan oleh
hati dengan bantuan insulin, dengan adanya insulin gula darah dapat dikendalikan
melalui peningkatan jumlah gula yang disimpan dalam hati dalam bentuk
glikogen, melalui penurunan dan pengaturan jumlah gula yang dikeluarkan hati,
merangsang sel-sel tubuh menyerap glukosa. Apabila gula darah terus mengendap
karena tidak digunakan untuk beraktivitas oleh tubuh mealui pembakaran tenaga,
maka gula darah akan semakin menumpuk dan semakin kesulitan pula insulin
mengatur proses pengaturan kadar gula dalam tubuh.
9
Tabel 2. standar gula darah
WAKTU PERIKSA
TARGET IDEAL SEDANG BURUK
PUASA 80-100 mg/ dl 100-125 mg/ dl> 126 mg/ dl 2
jam setelah puasaMAKAN 80-144 mg/ dl 145-179 mg/ dl >180 mg/ dl
Saat puasa kadar gula darah ideal sekitar 80-100 mg/dl, dan dikatakan
sedang pada 100-125mg/dl, dikatakan buruk apabila gula darah mencapai kisaran
lebih dari 126 mg/dl 2 jam setelah puasa. Ketika makan seperti hari-hari biasa
kadar gula darah ideal sekitar 80-144 mg/dl, dan dikatakan sedang pada 145-179
mg/dl dikatakan buruk apabila gula darah mencapai kisaran lebih dari 180 mg/dl.
B.5 Kriteria Diagnosis Gula darah (mg/dL)
Diagnosis diabetes mellitus ditegakkan berdasarkan gejalanya yaitu 3P
(polidipsi, polifagi, poliuri) dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar