Top Banner
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan makanan adalah mulut. Makanan akan diproses di dalam rongga mulut oleh saliva, lidah dan gigi, agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik harus disertai dengan perawatan dan pemeliharaan yang optimal dari gigi dan mulut. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang harus diperhatikan dengan baik, terutama pada periode gigi sulung, pada periode tersebut lebih sering terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh adanya karies yang parah, kehilangan gigi akibat trauma dan adanya kelainan kongenital. Kerusakan pada gigi dapat mengakibatkan gangguan dalam pengunyahan dan menimbulkan rasa sakit. Kerusakan yang terjadi pada gigi jika dibiarkan dapat menyebabkan gigi tanggal sebelum waktunya dan diikuti dengan adanya perubahan dari fungsi gigi dan mulut. Tanggalnya gigi sulung secara dini pada anak, dapat menyebabkan terjadinya migrasi gigi tetangga dan antagonisnya untuk mengisi ruang kosong yang 1
29

laporan gtsl anak

Aug 05, 2015

Download

Documents

Fazlur Ehm
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: laporan gtsl anak

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan makanan  adalah

mulut. Makanan akan diproses di dalam rongga mulut oleh saliva, lidah dan gigi, 

agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik harus disertai dengan perawatan

dan pemeliharaan yang optimal dari gigi dan mulut.

Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang harus diperhatikan dengan

baik, terutama pada  periode gigi sulung,  pada periode tersebut lebih sering

terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh adanya  karies yang parah, kehilangan

gigi akibat trauma dan adanya kelainan kongenital. Kerusakan pada gigi dapat

mengakibatkan gangguan  dalam pengunyahan dan menimbulkan rasa sakit.

Kerusakan yang terjadi pada gigi jika dibiarkan dapat menyebabkan gigi tanggal

sebelum waktunya dan diikuti dengan adanya perubahan dari fungsi gigi dan

mulut.

Tanggalnya gigi sulung secara dini pada anak, dapat menyebabkan

terjadinya migrasi gigi tetangga dan antagonisnya untuk mengisi ruang kosong

yang ditinggalkan oleh gigi tersebut, sehingga lambat laun akan mengakibatkan   

maloklusi   selain itu   lengkung    gigi    tidak   berkembang  secara   optimal,  

bahkan  dapat     menyebabkan      terjadinya gangguan bicara, mastikasi, dan

estetik.

Gangguan organ bicara dapat mempengaruhi suara pasien, misalnya 

kehilangan gigi anterior rahang atas dan bawah. Kehilangan gigi anterior dapat

mengakibatkan gangguan bicara yang bersifat sementara, setelah menggunakan

gigi tiruan mampu meningkatkan fungsi bicara dengan cara membiasakan

menggunakan gigi tiruan.

1

Page 2: laporan gtsl anak

Gangguan bicara yang disebabkan tanggalnya gigi anterior, akan berdampak

dalam pelafalan kata, terutama pada kata yang mengandung huruf konsonan

antara lain (s), (z), (v), (f). Udara bebas yang berada di ruang  kosong karena

tanggalnya gigi yang hilang, akan merubah bunyi s menjadi th. Kelainan dalam

pelafalan dapat menyebabkan trauma psikologis pada anak, sehingga anak

menjadi kurang percaya diri.

Ruang kosong dalam lengkung rahang anak, dapat  dioptimalkan fungsinya

yaitu dengan menggunakan suatu alat gigi tiruan sebagian  lepasan (removable

partial denture) atau gigi tiruan cekat ( fixed partial denture) . Penggunaan gigi

tiruan sebagian lepasan ditujukan pada keadaan hilangnya gigi, termasuk

diastema, dan  terjadinya resorpsi tulang.

Pembuatan gigi tiruan cekat hanya dapat digunakan bila hilangnya gigi tiap

daerah tak bergigi  tidak seluruhnya dan pada ke dua sisi daerah yang tidak begigi

masih dibatasi gigi asli sehingga memenuhi syarat sebagai gigi pendukung.

Apabila alat cekat tidak dapat dipakai karena kurangnya retensi (tidak memenuhi

syarat sebagai gigi pendukung), maka gigi tiruan sebagian lepasan menjadi pilihan

dokter gigi.

Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan dapat disesuaikan dengan

pertumbuhan gigi. Selama  periode pertumbuhan, gigi tiruan memerlukan

penyesuaian secara periodik dan terus-menerus, ketika gigi tiruan sudah tidak

sesuai lagi dengan pertumbuhan rahang karena terlalu kecil, maka pemeriksaan

dan perawatan harus dihentikan. Pembuatan gigi tiruan baru merupakan

perawatan yang dianjurkan dokter gigi untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan

dan perkembangan gigi dan rahang. Gigi tiruan sebagian lepasan perlu dibuat

ulang mengikuti pola pertumbuhan dan erupsi gigi tetap.

Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan memegang peranan penting  dalam

perawatan gigi anak, oleh karena perawatan tersebut akan memulihkan  fungsi

mastikasi, bicara, posisi gigi, estetik wajah, dapat mencegah kebiasaan buruk,

2

Page 3: laporan gtsl anak

serta sekaligus memelihara dan mempertahankan gigi yang tersisa serta jaringan

pendukungnya.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa indikasi dan kontraindikasi penggunaan GTSL pada anak?

2. Apa keuntungan dan kerugian penggunaan GTSL pada anak?

3. Bagaimana desaign GTSL sesuai skenario?

4. Apa faktor yang menentukan keberhasilan penggunaan GTSL anak?

5. Apa saja instruksi yang diberikan pada pengguna?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi penggunaan GTSL pada anak?

2. Mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan GTSL pada anak?

3. Mengetahui desaign GTSL sesuai skenario?

4. Mengetahui faktor yang menentukan keberhasilan penggunaan GTSL

anak?

5. Mengetahui instruksi yang diberikan pada pengguna?

3

Page 4: laporan gtsl anak

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan bagian dari seni dan ilmu

kedokteran gigi yang bertujuan untuk memperbaiki serta menjaga fungsi mulut

dengan mengganti gigi dan jaringan yang hilang. Tujuan penggunaan gigi tiruan

sebagian lepasan adalah untuk mempertahankan jaringan yang masih ada serta

mengembalikan fungsi mastikasi, bicara, penampilan dan mencegah kebiasaan

buruk .

Dukungan utama dari gigi tiruan sebagian lepasan diperoleh dari jaringan

di bawah landasan serta dukungan tambahan dari gigi kodrat yang masih tinggal.

Penggunaan gigi tiruan tersebut dapat dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien.

Gigi  tiruan sebagian lepasan adalah alat prostetik yang menggantikan hilangnya

satu atau lebih gigi kodrat yang tanggal, serta harus mendapat dukungan dari gigi

kodrat dan jaringan sekitarnya.

Gigi  tiruan sebagian lepasan merupakan pergantian  gigi  yang  mengenai

sebagian dari lengkung gigi dan jaringan sekitarnya, dapat  terjadi  pada  rahang 

atas  maupun  bawah,   serta  dapat  dipasang dan dilepas oleh pasien sendiri.

Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan dapat memulihkan dan

mengembalikan fungsi gigi dengan mempertahankan gigi yang masih ada. Fungsi

gigi tiruan sebagian lepasan antara lain :

1. Pemulihan fungsi estetik.

Masalah estetik menjadi salah satu alasan utama pasien dalam perawatan

pembuatan gigi tiruan. Pasien yang kehilangan gigi anterior, akan memperlihatkan

wajah dengan bentuk bibir masuk ke dalam, sehingga  pada dasar hidung tampak

lebih ke dalam dan dagu menjadi lebih ke depan.

4

Page 5: laporan gtsl anak

Pada  anak-anak  kehilangan  gigi  anterior   sering  terjadi  karena 

kecelakaan,  sehingga  tidak   sedikit  perawatannya  dengan  cara   mencabut  gigi

yang  terkena  trauma  akibat  kegoyangan  yang  sangat  besar.   Tanggalnya  

gigi  tersebut  akan mengakibatkan  migrasi  ke gigi  tetangga ke arah gigi yang

hilang.

2. Peningkatan fungsi bicara.

Organ  bicara  yang  tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi

suara pasien, misalnya pasien kehilangan gigi anterior rahang atas dan rahang

bawah. Kehilangan gigi anterior dapat mengakibatkan gangguan bicara yang

bersifat sementara, setelah menggunakan gigi tiruan mampu meningkatkan fungsi

bicara dengan cara membiasakan menggunakan gigi tiruan.

Terbentuknya suara berawal dari laring, lidah, palatum dan dibantu gigi-gigi.

Rongga mulut dan sinus maksilaris dalam hal ini berfungsi sebagai ruang

resonansi. Menurut tempat terjadinya suara yang dihasilkan dapat dibedakan

sebagai berikut :

1)  Labial

Merupakan  huruf  yang  diucapkan  oleh  bibir,  antara lain huruf  (b), (p), (m).

2)  Labiodental

Merupakan huruf yang diucapkan antara bibir bawah dengan tepi insisal gigi

anterior rahang atas, antara lain huruf  (f), (v), (ph).

3)  Linguodental

Merupakan huruf yang diucapkan antara lidah dengan gigi anterior rahang atas,

antara lain huruf (th).

4)  Linguopalatal

Merupakan huruf yang diucapkan antara lidah dengan palatum, antara lain

huruf (d), (s), (c), (j).

5

Page 6: laporan gtsl anak

5)  Nasal

Merupakan huruf yang akan terdengar seperti huruf (n), (ng).

3. Perbaikan dan peningkatan fungsi pengunyahan.

Salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan makanan  adalah

mulut. Makanan akan diproses di dalam rongga mulut dengan gigi, agar proses

tersebut dapat berjalan dengan baik harus disertai dengan perawatan dan

pemeliharaan yang optimal dari gigi dan mulut tersebut.

Penelitian Farrel (1962) menunjukkan bahwa jenis makanan tertentu dapat

dicernakan dengan sempurna tanpa perlu dikunyah sama sekali. Penderita yang

sudah kehilangan gigi biasanya mengalami perubahan pada mastikasi. Tekanan

kunyah akan terpusat pada satu sisi atau satu bagian saja. Penggunaan gigi tiruan

sebagian lepasan akan memperbaiki penyaluran tekanan kunyah secara merata

ke seluruh bagian jaringan pendukung.

4.  Mempertahankan jaringan mulut yang ada.

Jaringan mulut yang ada akan dipertahankan dengan pemakaian gigi

tiruan sebagian lepasan, karena dengan gigi tiruan dapat mencegah atau

mengurangi efek yang timbul karena hilangnya gigi.

5.  Pencegahan migrasi gigi.

Tanggalnya gigi sulung yang terlalu dini pada anak, dapat

mengakibatkan migrasi gigi tetangga dan antagonisnya untuk mengisi ruang

kosong yang ditinggalkan oleh gigi tersebut, sehingga lambat laun akan

mengakibatkan  maloklusi dan lengkung gigi tidak berkembang secara optimal,

bahkan akan menyebabkan terjadinya gangguan bicara, mastikasi, dan estetis.

Ruang kosong pada gigi yang tanggal akan mengakibatkan makanan tertinggal

pada daerah yang kosong, sehingga mudah terjadi akumulasi plak interdental,

serta akan mengakibatkan peradangan jaringan periodontal dan dekalsifikasi

6

Page 7: laporan gtsl anak

permukaan  proksimal  gigi. Akibat  lain  dapat terjadi  erupsi berlebih  gigi

antagonis.

Prinsip dan teknik perawatan pembuatan gigi tiruan pada anak sama

dengan pembuatan gigi tiruan dewasa. Perbedaan yang harus diperhatikan

yaitu mengenai pertumbuhan dan perkembangan terutama gigi dan rahang.

Pembuatan gigi tiruan anak harus memperhatikan perkembangan

alveolar akan berjalan ke arah lateral, maka disain landasan dibuat sampai 1/3

forniks atau kurang lebih sejajar dengan puncak alveolar (alveolar crest),

dengan tujuan agar tidak menghambat pertumbuhan. Disain landasan dapat

dibuat sampai forniks tetapi dengan menggunakan tissue conditioner atausoft

acrylic. Pada pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dewasa perluasan sayap

landasan dibuat sampai forniks dengan tujuan mendapatkan retensi dan

stabilisasi.

Selama periode pertumbuhan, gigi tiruan memerlukan penyesuaian

secara periodik dan terus-menerus. Gigi tiruan yang sudah tidak sesuai lagi

dengan pertumbuhan rahang karena terlalu kecil, maka perawatan harus

dihentikan. Pembuatan gigi tiruan baru merupakan perawatan yang dilakukan

dokter gigi untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi

dan rahang. Perawatan pada pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dewasa

dilakukan pemeriksaan jika ada keluhan dan tidak dilakukan pemeriksaan

secara terus-menerus.

Pengguanaan gigi tiruan sebagian lepasan dewasa selamanya dan diganti

atau dibuat ulang jika terdapat keluhan pada gigi tiruan tersebut, sedangkan

gigi tiruan sebagian lepasan pada anak perlu dibuat ulang mengikuti pola

pertumbuhan dan erupsi gigi tetap. Prosedur ini dilakukan agar pasien lebih

nyaman dalam penggunaan gigi tiruan.

Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan memegang peranan penting  dalam

perawatan gigi anak, sebab perawatan tersebut bertujuan untuk memulihkan 

fungsi mastikasi dan bicara anak, mengembalikan keadaan gigi dan estetik

7

Page 8: laporan gtsl anak

wajah anak serta mencegah kebiasaan buruk.   Gigi  tiruan dapat

mengembalikan fungsi estetik, sekaligus memelihara dan mempertahankan gigi

yang tersisa serta jaringan pendukungnya. Pembuatan gigi tiruan ini juga dapat

membantu mengatasi masalah-masalah psikologis yang timbul pada pasien.

Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan memerlukan beberapa syarat

antara lain  :

1.      Alat yang dipakai dapat mengembalikan dan memperbaiki fungsi

mastikasi, estetik dan bentuk muka pasien.

2.      Alat memiliki kekuatan yang baik untuk mengunyah dan stabil bila

digunakan.

3.      Tidak mengganggu fungsi bicara.

4.      Tidak menghambat pertumbuhan normal lengkung rahang.

5.      Dapat mencegah erupsi berlebihan gigi antagonis, migrasi dan

kemungkinan terjadinya kebiasaan buruk.

6.      Mudah untuk dibersihkan.

7.      Disain harus disesuaikan, agar mudah dipasang dan dikeluarkan oleh

pasien.

8.      Disain harus seimbang, agar dapat diperbaiki untuk penyesuaian erupsi

gigi tetap.

9.      Alat tidak menyebabkan karies dan tidak mengiritasi jaringan

pendukungnya.

Bab 3 PEMBAHASAN

8

Page 9: laporan gtsl anak

3.1 Indikasi dan Kontraindikasi GTSL pada Anak

Kasus tanggalnya gigi secara dini pada anak memerlukan pembuatan gigi tiruan

sebagian lepasan, oleh karena itu perlu indikasi yang tepat dalam pembuatan gigi

tiruan sebagian lepasan. Gigi  tiruan sebagian lepasan anak dibuat pada keadaan

antara lain sebagai berikut :

1.      Secara  radiografis,  mempunyai  gambaran  gigi   tetap   pengganti  yang 

diperkirakan  akan  erupsi  lebih  dari  enam  bulan.

2.      Tanggalnya gigi molar sulung secara dini, sehingga memerlukan penahan

ruang untuk perbaikan fungsi mastikasi.

3.      Gigi penyangga tidak mampu mendukung alat prostodonti cekat, akibat

adanya resorpsi akar, trauma atau karies luas yang melibatkan pulpa.

4.      Tanggalnya gigi anterior sulung akibat trauma.

5.      Pada  kasus  tidak  adanya  gigi  secara kongenital, misalnya oligodonsia

sebagian. Oligodonsia dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi tetap.

6.      Adanya celah pada palatum yang harus ditutup dengan protesa.

7.      Kehilangan gigi tetap muda akibat trauma.

8.      Pasien kooperatif,  tidak ada keluhan jika dilakukan perawatan.

9.      Usia di atas 2,5  tahun merupakan  anjuran  dan  prasyarat  untuk 

menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan.

Indikasi yang tepat diperlukan dalam membuat gigi tiruan sebagian lepasan,

selain itu ada beberapa hal yang menjadi kontraindikasi dalam pembuatan gigi

tiruan diantaranya :

1. Pasien yang tidak kooperatif, dapat dikatakan termasuk dalam

kelompok hysterical mind.

9

Page 10: laporan gtsl anak

2.  Faktor kesehatan secara umum yang tidak mendukung untuk dilakukan

perawatan.

3.  Keadaan sosial ekonomi dapat menjadi pertimbangan dalam melanjutkan

rencana perawatan.

4.  Kasus hilangnya semua gigi yang memerlukan pembuatan gigi tiruan

penuh.

5.   Dalam foto rontgen terlihat gigi pengganti yang akan erupsi.

6.   Pasien yang mengalami keterbelakangan mental akan sulit untuk

memberikan penjelasan dalam perawatan penggunaan gigi tiruan.

3.2 Keuntungan dan Kerugian pemakaian GTSL pada Anak

Keuntungan  menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan antara lain :

1.   Mengembalikan fungsi mastikasi dan estetik.

2.   Mudah dalam membersihkan.

3.   Pasien serta orang tua pasien dapat memasang dan mengeluarkan gigi

tiruan.

4. Perawatan gigi tiruan lebih mudah, karena dapat diperbaiki mengikuti

perkembangan rahang anak.

Dampak yang merugikan pada pemakaian gigi tiruan lepasan adalah :

1.  Perawatan tergantung pada pasien dan orang tua yang kooperatif.

2.  Peningkatan akumulasi plak.

3. Penyaluran daya kunyah yang tidak seimbang.

4.  Terjadi peradangan mukosa.

10

Page 11: laporan gtsl anak

5.  Resorpsi tulang alveolar,  jika terjadi kontak prematur.

6.  Halitosis pada pasien yang kurang memperhatikan oral higiene yang baik.

7.  Kelainan gigi penyangga dapat berupa gingivitis dan periodontitis.

8.  Karies dan kegoyangan pada gigi sandaran.

3.3 Design GTSL sesuai skenario

Disain gigi tiruan sebagian lepasan pada anak  sama dengan prinsip dasar

pembuatan  gigi tiruan sebagian lepasan pada orang dewasa. Perbedaan yang

harus diperhatikan dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan pada anak

adalah waktu pemakaian yang disesuaikan dengan usia pertumbuhan dan

perkembangan gigi.

Pembuatan  gigi tiruan sebagian lepasan memerlukan beberapa tahap  :

1.  Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi.

Daerah tak bergigi pada suatu lengkung gigi dapat bervariasi, anatara lain

dalam hal panjang, macam, jumlah dan letaknya. Semua ini akan

mempengaruhi rencana pembuatan disain gigi tiruan, baik dalam bentuk sadel,

konektor maupun pendukungnya.

2.  Menentukan macam dukungan dari setiap sadel.

Bentuk daerah tidak bergigi ada dua macam yaitu daerah tertutup (paradental)

dan  daerah  berujung  bebas  (free end).   Bentuk  sadel  dibagi menjadi dua

yaitu

sadel tertutup dan berujung bebas. Terdapat tiga pilihan untuk dukungan sadel

tertutup, yaitu dukungan gigi, mukosa, atau kombinasi. Sebaliknya untuk sadel

berujung bebas dukungan pada umumnya berasal dari mukosa. Dukungan

terbaik untuk gigi tiruan sebagian lepasan diperoleh dengan memperhatikan

faktor-faktor sebagai berikut antara lain keadaan jaringan pendukung, panjang

dan jumlah sadel serta keadaan rahang.11

Page 12: laporan gtsl anak

3.   Menentukan jenis penahan.

Penahan yang akan dipilih dapat ditentukan dengan memperhatikan faktor-

faktor berikut:

1)  Dukungan sadel

Dukungan sadel berkaitan dengan indikasi macam cangkolan yang akan

dipakai dan gigi penyangga yang diperlukan.

2)  Stabilitas gigi tiruan

Berhubungan dengan jumlah dan macam gigi pendukung yang ada dan yang

akan dipakai.

3)  Estetika

Berhubungan dengan bentuk dan tipe cangkolan dan lokasi gigi penyangga.

4)  Menentukan jenis konektor.

Konektor yang dipakai biasanya berbentuk pelat, yaitu pada gigi tiruan dari

resin.

Desaign gigi tiruan perlu diperhatikan faktor-faktor di bawah ini :

1.  Garis fulkrum merupakan garis khayal yang membagi dua daerah tidak

bergigi dan berfungsi untuk menentukan tempat dan arah cangkolan, selain itu

perluasan   landasan gigi tiruan harus memperhatikan nilai beban kunyah di

sebelah kanan dan kiri garis fulkrum.

2.  Arah pemasangan cangkolan pada gigi kaninus dari mesial ke distal, cara

tersebut disesuaikan dengan bererupsinya gigi insisif tetap dan bergesernya

gigi kaninus sulung ke arah distal. Cangkolan tidak menempel pada gigi dan

diberi jarak 0,5 mm, dengan tujuan tidak menghambat pertumbuhan.

3.   Pemakaian pada rahang bawah dalam jangka waktu yang panjang

sebaiknya dibuat lingual bar dari logam dengan arah 2 mm lebih ke lingual

dari jaringan lunak.

12

Page 13: laporan gtsl anak

4.   Perkembangan alveolar akan berjalan ke arah lateral, maka disain landasan

dibuat sampai 1/3 forniks atau kurang lebih sejajar dengan puncak alveolar

(alveolar crest), dengan tujuan agar tidak menghambat pertumbuhan.

5.   Perluasan sayap bukal pada rahang atas dibuat rendah  dan  warna harus

sesuai dengan jaringan sekitarnya. Landasan akrilik pada rahang atas harus

menutupi seluruh bagian palatum dengan tujuan untuk mendapatkan retensi

dan stabilisasi.

6.   Jurusan pemasangan gigi tiruan memudahkan pasien dalam pemakaian.

7.  Kesehatan jaringan yang tersisa dalam pemakaian gigi tiruan sebagian

lepasan lebih ditujukan untuk memelihara dan mempertahankan jaringan yang

tersisa.

8.  Faktor estetis berpengaruh pada penampilan, maka harus disesuaikan

dengan kepribadian pasien, antara lain dalam hal warna gigi, bentuk gigi,

penyusunan gigi, dimensi vertikal, panjang dan lebar gigi.

Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan pada anak dapat dilihat dari

pertimbangan  berdasarkan usia, dapat digolongkan sebagai berikut :

1.   Usia 2,5–3 tahun

Cangkolan pada gigi kaninus sulung tidak boleh memberikan tekanan, hal ini

ditujukan untuk memberikan kesempatan rahang bergerak ke anterior.

Cangkolan untuk gigi molar sulung harus dibuat dengan tangan cangkolan

harus mengelilingi permukaan terluar gigi. Hal ini ditujukan karena mahkota

gigi molar sangat pendek. Selain itu pada rahang atas perluasan landasan harus

menutupi palatum sampai batas daerah getar atau  vibrating line. Perluasan ke

arah bukal atau labial pada umumnya pendek tidak melebihi sampai ke forniks.

Pada rahang bawah dianjurkan menggunakan lingual bar yang ditempatkan 2

mm dari jaringan lunak.

2.   Usia 5,5 – 6 tahun13

Page 14: laporan gtsl anak

Cangkolan  yang digunakan adalah cangkolan Adam dan cangkolan C.

Cangkolan

C harus dilepas dari landasan pada saat erupsi gigi incisivus tetap dan gigi

molar pertama dan dilakukan perbaikan. Gigi molar pertama yang telah

bererupsi seluruhnya dapat dijadikan gigi sandaran untuk perawatan

selanjutnya. Landasan yang digunakan berupa tissue conditioner pada bagian

labial dan bukal dengan tujuan agar pertumbuhan rahang tidak terhambat.

3.   Usia 7 – 8 tahun

Usia 7–8 tahun terjadi pertumbuhan pada daerah anteroposterior, sehingga

panjang landasan harus pendek dan sesuai dengan warna jaringan lunak, selain

itu digunakan  tissue conditioner pada daerah pertumbuhan. Cangkolan C

digunakan untuk gigi molar pertama tetap.

4.   Usia 12 tahun

Erupsi  gigi  telah  lengkap,   kecuali  gigi  molar  ketiga,  selain  itu 

pertumbuhan

rahang berjalan lambat, sehingga untuk penyesuaian gigi tiruan sebagian

lepasan dapat lebih mudah.

14

Page 15: laporan gtsl anak

Dari penjelasan di atas maka ditentukan desain dari skenario adalah sebagai

berikut :

Basis akrilik

Anasir gigi 34,44 modifikasi bentuk m1 sulung

Klamer C pada gigi 35, 45

Klamer 2 jari pada gigi 33, 43

Basis akrilik

Anasir gigi 34,44 modifikasi bentuk m1 sulung

Klamer C pada gigi 33, 43, 35, 45

Basis akrilik

Anasir gigi 34,44 modifikasi bentuk m1 sulung

Klamer adams pada gigi 35, 45

Klamer C pada gigi 33, 43

15

Page 16: laporan gtsl anak

3.4 Keberhasilan dan Kegagalan Penggunaan GTSL pada Anak

Keberhasilan atau kegagalan penggunaan alat gigi tiruan sebagian lepasan pada

anak didukung oleh tiga faktor utama yaitu (3,5,6)  :

1.  Kemampuan dokter gigi

Dokter gigi dan tekniker harus dapat merancang gigi tiruan yang mampu

beradaptasi dengan baik sesuai bentuk anatomi gigi yang hilang. Kemampuan

dokter gigi dalam memberikan motivasi kepada pasien dapat mempengaruhi

keberhasilan dalam penggunaan gigi tiruan.

2.  Usia pasien

Berdasarkan penelitian, penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan pada anak

usia 2,5 tahun dan usia 5 tahun tidak ditemukan adanya perubahan, perbaikan

atau kesulitan yang berarti. Penggunaan gigi tiruan lepasan dapat disesuaikan

dengan usia pasien sehingga dapat dilakukan perbaikan atau penggantian gigi

tiruan lepasan.

3.  Kerjasama orang tua

Memberikan informasi secara langsung mengenai pemakaian gigi tiruan

kepada pasien maupun orang tua pasien sehingga mempermudah dalam

penggunaan dan pemeliharaan, selain itu orang tua yang berpengalaman dalam

pemakaian gigi tiruan lepasan dapat membantu anaknya dalam memakai dan

merawat gigi tiruan tersebut.

3.5 Instruksi yang Diberikan kepada pasien

Keberhasilan dalam pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan pada anak, dapat

ditentukan dengan memberikan informasi dan instruksi-instruksi khusus pada

pasien maupun orang tua, yaitu :

1.  Instruksi pada anak

16

Page 17: laporan gtsl anak

Anak diberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana, sehingga anak dapat

memberikan kerjasama yang baik, selain itu anak dianjurkan untuk

memberitahukan kepada orang tuanya jika ada keluhan pada pemakaian gigi

tiruan.

Memberikan motivasi terutama pada anak usia 2 – 5 tahun agar gigi tiruan

tidak dilepas dari dalam mulut tanpa sepengetahuan orang tua. Pemasangan

gigi tiruan pertama  kali dilakukan oleh dokter dengan menggunakan cermin

untuk melihat cara memasang dan melepas gigi tiruan, setelah itu anak dapat

mencoba sendiri. Gigi tiruan sebagian lepasan sebaiknya dilepas pada saat

berolah raga dan pada saat malam hari, gigi tiruan direndam dalam air dan

dibersihkan setiap hari dengan bantuan orang tua.

2.  Instruksi orang tua

Orang  tua  diharapkan  ikut  melihat  pada saat  anak  memasang dan melepas

gigi tiruan, selain itu jika anak tidak memakai gigi tiruan karena ada keluhan

rasa sakit pada gusi maka orang tua diharapkan segera untuk menghubungi

dokter gigi untuk mengatasi masalah yang dikhawatirkan mengganggu

pemakaian gigi tiruan tersebut.

Pemakaian  gigi tiruan sebagian lepasan dapat mengakibatkan perubahan

patologis, jika tidak mengikuti instruksi mengenai pemeliharaan kebersihan

mulut . Dampak yang timbul antara lain bertambahnya akumulasi plak,

meningkatnya frekuensi karies, terjadi  denture stomatitis dan menyebabkan

gigi tetangga menjadi goyang.

Perawatan yang dilakukan untuk mengurangi faktor-faktor yang

mengakibatkan keluhan pada pasien  yaitu :

1. Pasien dianjurkan untuk menyikat gigi setiap hari terutama sebelum tidur.

2. Gigi tiruan pada waktu tidur dilepas dan disimpan dalam gelas yang berisi

air, setiap hari harus dibersihkan.

17

Page 18: laporan gtsl anak

3.  Denture stomatitis terjadi karena pemakaian gigi tiruan yang diakibatkan

trauma pada mukosa. Perawatan yang diperhatikan antara lain posisi cangkolan

agar tidak melukai jaringan sekitar.

4.  Pengurangan bagian oklusal dari gigi tiruan dilakukan jika terjadi kontak

prematur antara gigi antagonisnya.

5.  Cangkolan dan sayap landasan yang merupakan retensi dari gigi tiruan

harus sesuai dengan disain, agar gigi tiruan tidak mudah lepas.

Setelah gigi tiruan sebagian lepasan digunakan anak, untuk tahap berikutnya

dilakukan pengontrolan secara berkala kurang lebih 4 – 6 minggu, jika tidak

ada keluhan dan perkembangan normal, soft acrylic yang digunakan sebagai

sayap landasan akan keluar dan dilakukan penyesuaian dengan cara

mengurangi akrilik tersebut. Bertambahnya usia anak, maka suatu gigi tiruan

sebagian lepasan memerlukan penyesuaian secara periodik untuk mengikuti

pola pertumbuhan dan perkembangan rahang, serta erupsi gigi tetap anak .

 

18

Page 19: laporan gtsl anak

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan alat yang dapat digunakan untuk

menggantikan gigi yang hilang dan memperoleh dukungan dari jaringan

sekitarnya. Tujuan penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan pada anak untuk

mempertahankan jaringan yang ada serta mengembalikan fungsi mastikasi,

bicara, penampilan dan mencegah kebiasaan buruk dengan tidak menghambat

pertumbuhan dan perkembangan gigi. Keberhasilan perawatan tergantung dari

kemampuan dokter gigi, usia pasien dan kerjasama orang tua.

 

19

Page 20: laporan gtsl anak

DAFTAR PUSTAKA

Dyson, J.E. 1988. Prosthodontic for Children. Hal: 259-68. Philadelphia: Lea

and Febriger

Gunadi, H.A. 1995. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan. Jilid 1.

Hal 12, 30-50, 108-111 Jakarta: Hipokrates

Lindahl, R.L. 1964. Removable Denture Prosthetis. 4th  ed. Hal: 271-285.

McGraw-Hill Book Company Inc.

20