i PENGUKURAN TANDA – TANDA VITAL RESPIRASI, SUHU TUBUH, TINGGI dan BERAT BADAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BLOK SISTEM TUBUH II GANJIL 2015-2016 Disusun Oleh: AURIDHO PRASETYO PUTRA DITYA NIM. 151610101081 LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGUKURAN TANDA – TANDA VITAL
RESPIRASI, SUHU TUBUH, TINGGI dan BERAT BADAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
BLOK SISTEM TUBUH II
GANJIL 2015-2016
Disusun Oleh:
AURIDHO PRASETYO PUTRA DITYA
NIM. 151610101081
LABORATORIUM FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I DASAR TEORI .................................................................................. 1
BAB II LANGKAH KERJA ......................................................................... 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iii
1
BAB I
DASAR TEORI
1.1 Teori Dasar Frekuensi Nafas
Bernafas adalah satu tindakan yang tidak disadari, diatur oleh batang otak
dan dilakukan dengan bantuan otot-otot pernapasan. Pada suatu inspirasi,
diafragma dan otot-otot intrekostalis berkontraksi, memperluas rongga toraks dan
memekarkan paru-paru. Dinding dada akan bergerak ke atas, ke depan, dan ke
lateral, sedangkan difragma bergerak ke bawah. Setelah inspirasi berhenti, paru-
paru akan mengkerut, diafragma akan naik secara pasif dan dinding dada akan
kembali ke posisi semula.
Penilaian pada pemeriksaan pernafasan dapat meliputi :
1. Tipe pernafasan
a. Pernafasan abdomino-torakal : Pernafasan abdominal lebih dominan
dibandingkan toraks, umumnya pada Laki-laki..
b. Pernafasan torako-abdominal : Pernafasan torakal lebih dominan
dibanding abdomen, pada perempuan.
2. Frekuensi
a. Normal : (12-20 kali permenit, tetapi ada pula yang menyatakan 8-
16 kali/menit.
b. Polipnea (Takipna) : pernafasan yang cepat.
c. Oligopnea (Bradipnea) : pernafasan yang lebih lambat.
3. Kedalaman Pernafasan
a. Pernafasan normal
b. Pernafasan dangkal
c. Pernafasan dalam
2
1.2. Suhu Tubuh
Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan
hilangnya panas dari tubuh ke lingkungan. Produksi panas yang dihasilkan tubuh
antara lain berasal dari :
a. Metabolisme dari makanan ( Basal Metabolic Rate )
b. Olahraga
c. Shivering atau kontraksi otot skelet
d. Peningkatan produksi hormon tiroksin ( meningkatkan metabolisme seluler )
e. Proses penyakit infeksi
f. Termogenesis kimiawi ( rangsangan langsung dari norepinefrin dan efinefrin
atau dari rangsangan langsung simpatetik )
Sedangkan hilangnya panas tubuh terjadi melalui beberapa proses yaitu :
1. Radiasi adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lain tanpa melalui
kontak langsung, misalnya orang berdiri didepan lemari es yang terbuka
2. Konduksi adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lainnya melalui
kontak langsung, misalnya kontak langsung dengan es
3. Konveksi adalah pemindahan panas yang timbul akibat adanya pergerakan
udara, misalnya udara yang berdekatan dengan badan akan menjadi hangat
4. Evaporisasi adalah pemindahan panas yang terjadi melalui proses penguapan,
misalnya pernapasan dan perspiration dari kulit. Misalnya keringat meningkatkan
pengeluaran panas tubuh
Suhu tubuh terjaga konstan meskipun adanya perubahan kondisi
lingkungan. Hal ini disebabkan karena adanya proses pengaturan suhu melalui
negatif feedback sistim ( mekanisme umpan balik ). Organ pengatur suhu yang
utama adalah hipotalamus. Untuk regulasi panas tubuh diperlukan konsentrasi
sodium dan kalsium yang cukup, terutama didalam dan disekitar Hipotalamus
posterior. Variasi suhu orang yang sehat berkisar 0.7 derajat Celcius dari normal (
1.4 F ).
3
Faktor- faktor yang mempengaruhi suhu tubuh yaitu antara lain :
1. Umur
Bayi yang baru lahir sangat dipengaruhi keadaan lingkungan sekitarnya,
maka dari itu harus dilindungi dari perubahan iklim yang dapat berubah dengan
cepat. Anak- anak mempunyai suhu yang lebih labil dari pada orang dewasa.
UMUR SUHU ( Celcius ) SUHU (Fahrenheit )
Bayi baru lahir 36,1 – 37,7 97 – 100
2 tahun 37,2 98,9
12 tahun 37 98,6
Dewasa 36 96,8
2. Aktifitas tubuh
Aktifitas otot dan proses pencernaan sangat mempengaruhi suhu tubuh.
Pada pagi hari jam 04.00 – 06.00 suhu tubuh paling rendah, sedangkan sore hari
sekitar jam 16.00 – 20.00 yang paling tinggi, perubahan suhu berkisar antara 1.1 –
1.6 C ( 2 – 3 F ).
3. Jenis Kelamin
Wanita lebih efisien dalam mengatur suhu internal tubuh dari pada pria,
hal ini disebabkan karena hormon estrogen dapat meningkatkan jaringan lemak.
Meningkatnya progesteron selama ovulasi akan meningkatkan suhu wanita sekitar
0.3 – 0.5 C (0.5 – 1 F) sedangan estrogen dan testoteron dapat meningkatkan
Basal Metabolic Rate
4. Perubahan emosi
Emosi yang meningkat akan menambah kadar Adrenalin dalam tubuh
sehingga metabolisme meningkat dan suhu tubuh menjadi naik.
5. Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca , Iklim, atau musim mempengaruhi Evaporasi, radiasi,
konveksi, konduksi, sehingga mempengaruhi metabolisme dan suhu tubuh
4
6. Makanan, minuman, rokok, dan lavemen
Makanan, minuman dan rokok dapat merubah suhu oral, misalkan Minum
air es dapat menurunkan suhu oral sekitar 0.9 C (1.6 F). Untuk itu dianjurkan
mengukur suhu oral sekitar 30 menit setelah makan, minum atau merokok ,
sedangkan tempertur rectal diukur setelah 15 menit melakukan lavemen / enema.
a. Alat Pengukur Suhu Tubuh
Secara umum pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer kaca
(glass thermometers). Skala yang sering digunakan adalah termometer skala
Celcius ( Centigrade) yang mempunyai skala dengan titik beku air 0 derajat
Celcius dan titik didih 100 derajat Celcius. Ada pula digital thermometer yang
mempunyai kepekaan tinggi dan waktu pemeriksaan hanya beberapa detik ,
banyak dipakai pada kondisi kegawatan.
b. Pengukuran Suhu Tubuh
Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dibeberapa tempat yaitu di mulut
(oral), anus (rectal), ketiak (axilla) dan telinga ( auricular ) . Masing- masing
tempat mempunyai variasi suhu yang berlainan. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4
C (0.7 F) lebih tinggi dari suhu oral dan suhu aksila lebih rendah 0.6 C (1 F) dari
pada oral . Di Puskesmas biasanya yang sering dipergunakan adalah pemeriksaan
suhu aksila.
1.3. Teori Dasar Berat Badan Dan Tinggi Badan
Berat Badan
Berat Badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam
keadaan normal, di mana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan anatara
konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, berat badan berkembang mengikuti
pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat dua
kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau
lebih lambat dari keadaan normal. Berat badan harus selalu dimonitor agar
memberikan informasi yang memungkinkan intervensi gizi yang preventif sedini
mungkin guna mengatasi kecenderungan penurunan atau penambahan berat badan
yang tidak dikehendaki. Berat badan harus selalu dievaluasi dalam konteks
riwayat berat badan yang meliputi gaya hidup maupun status berat badan yang
5
terakhir. Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang (Anggraeni,
2012) Pengukuran Berat Badan pada Orang Normal
1. Timbangan Injak
Timbangan injak biasa digunakan untuk mengetahui berat badan pada
orang normal remaja dan dewasa.
2. Timbangan Dengan Pengukur Tinggi Badan
Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan salah satu parameter yang dapat melihat keadaan
status gizi sekarang dan keadaan yang telah lalu. Pertumbuhan tinggi/panjang
badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan
gizi pada waktu singkat (Anggraeni, 2012).
A. Pengukuran Panjang dan Tinggi Badan pada Orang Normal
1. Pengukuran Panjang Badan
Pengukuran ini digunakan untuk mengukur panjang badan bagi anak yang
berusia < 2 tahun dan panjang badan ≤ 50 cm serta menggunakan alat pengukur
panjang badan. Menggunakan alat pengukur panjang badan yang terbuat dari
papan kayu yang dikenal dengan nama Length Board.
2. Pengukuran Tinggi Badan
Pengkuran ini digunakan untuk mengukur tinggi badan anak yang telah
dapat berdiri tanpa bantuan. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan alat
pengukur tinggi (microtoise) yang mempunyai ketelitian 0,1 cm.
3. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks Massa tubuh merupakan pengukuran yang membandingkan berat
dan tinggi badan seseorang. Formula IMT digunakan diseluruh dunia sebagai alat
diagnosa untuk mengetahui berat badan yang underweight, normal, overweight
dan obesitas. Mengukur lemak tubuh secara langsung sangat sulit dan sebagai
pengganti dipakai Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu
perbandingan berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam