BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada beberapa istilah yang perlu diketahui sebelum dibicarakan apa itu fase, yaitu: system, fase, kesetimbangan sejati, menstabil atau stabil jumlah komponen dan derajat kebebasan. System adalah suatu zat atau campuran, yang diisolasikan dari zat-zat lain dalam suatu bejana inert, untuk diselidiki pengaruh perubahan temperature, tekanan dan konsentrasi terhadap zat tersebut, misalnya system air, air dalam garam, gas dan sebagainya. Fase ialah bgian dari system, yang fisis berbeda dan dapat dipisahkan secara mekanis. Dapat dipisahkan ssecara mekanis, berarti fase tersebut dapat dipisahkan secara filtrasi, sedimentasi dekantasi dan sebagainya. Sampai saat ini sebagian besar material rekayasa terdiri dari campuran fasa-fasa, misalnya : Baja, solder, semen portland, batu gerinda, cat, dan fiber glass. Campuran dari dua atau lebih fasa dalam satu material memungkinkan terjadinya interaksi antara fasa. Diagram fase sangat membantu dalam mengatur dan meringkas eksperimental, data pengamatan serta dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang proses- proses yang melibatkan reaksi kimia antara fase. Kekuatan listrik atau medan magnet dapat diterapkan sebagai pengganti suhu, tekanan, dan komposisi lainnya. Untuk memberikan informasi tentang struktur dan fasa-fasa kesetimbangan khususnya pada dua komponen unsur atau temperatur, maka dapat 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui sebelum
dibicarakan apa itu fase, yaitu: system, fase, kesetimbangan
sejati, menstabil atau stabil jumlah komponen dan derajat
kebebasan. System adalah suatu zat atau campuran, yang
diisolasikan dari zat-zat lain dalam suatu bejana inert, untuk
diselidiki pengaruh perubahan temperature, tekanan dan
konsentrasi terhadap zat tersebut, misalnya system air, air
dalam garam, gas dan sebagainya. Fase ialah bgian dari system,
yang fisis berbeda dan dapat dipisahkan secara mekanis. Dapat
dipisahkan ssecara mekanis, berarti fase tersebut dapat
dipisahkan secara filtrasi, sedimentasi dekantasi dan
sebagainya.
Sampai saat ini sebagian besar material rekayasa terdiri
dari campuran fasa-fasa, misalnya : Baja, solder, semen
portland, batu gerinda, cat, dan fiber glass. Campuran dari
dua atau lebih fasa dalam satu material memungkinkan
terjadinya interaksi antara fasa. Diagram fase sangat membantu
dalam mengatur dan meringkas eksperimental, data pengamatan
serta dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang proses-
proses yang melibatkan reaksi kimia antara fase. Kekuatan
listrik atau medan magnet dapat diterapkan sebagai pengganti
suhu, tekanan, dan komposisi lainnya. Untuk memberikan
informasi tentang struktur dan fasa-fasa kesetimbangan
khususnya pada dua komponen unsur atau temperatur, maka dapat1
digunakan satu jenis plot diagram fase temperatur terhadap
konsentrasi relatif dari dua zat dalam biner campuran yang
disebut diagram fase biner.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah cara mencari kelarutan kritis system biner
fenol-air?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada pratikum ini terletak pada cara
mencari suhu kelarutan kritis system biner fenol-air.
1.4 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan ini adalah mencari suhu kelarutan
kritis system biner fenol-air.
1.5 Manfaat Percobaan
Adapun manfaat melakukan percobaan ini adalah praktikan
dapat mencari suhu kelarutan kritis system biner fenol-air.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Atkins (1999), temperatur kritis adalah
batas atas temperature dimana terjadi pemisahan fasa.Diatas
temperature batas atas, kedua komponen benar benar
bercampur.Temperatur ini ada karena gerakan termal yang lebih
besar menghasilkan kemampuan campur yang lebih besar pada
kedua komponen bercampur dalam segala perbandingan dan di atas
temperature ini kedua komponen membentuk dua fase.Salah satu
contohnya adalah air dalam trietilamina.
Dalam hal ini pada temperature rendah kedua kompnen lebih
dapat campur karena komponen komponen ini membentuk kompleks2
yang lemah, pada temperature lebih tinggi kompleks itu terurai
dan komponen kurang dapat bercampur.
Beberapa system mempunyai temperature kritis atas dan
temperature kritis bawah. Sebabnya, sesudah kompleks yang
lemah terurai, sehingga kedua komponen dapat bercampur
sebagian, pada temperature lebih tinggi, gerakan termal
membuat campuran homogeny kembali, seperti halnya cairan
campur sebagian biasa. Beberapa system memperlihatkan
temperatur kritis Tlc . dimana dibawah temperature itu kedua
komponen bercampur dalam segala perbandingan dan diatas
temperature itu kedua komponen membentuk dua fase. Salah satu
contohnya adalah air-trietilamina.
Jika sejumlah kecil fenol ditambahkan ke dalam air maka
fenol akan melarut. Jika fenol ditambhakan terus maka suatu
saat akan terjadi larutan jenuh fenol dalam air. Jika fenol
ditambahkan terus, suatu saat fenol tidak dapat larut lagi dan
setelah keadaan kesetimbangan tercapai maka cairan tersebut
akan membentuk dua lapisan (L1 dan L2). Masing-masing lapisan
mengandung komponen air dan fenol. Untuk lebih jelasnya
perhatikan diagram berikut :
C
T 1 fasa 2 fasa tc
O P Q R t1
L1 : L2
X fenol
Gambar 1.1 diagram fenol-air
3
Menurut Tim Kimia Fisika II (2014), pada suhu rendah
(dibawah tc) , misalnya t1, penambahan sedikit fenol ke dalam
air akan terlihat bahwa fenol akan larut dalam air (sepanjang
o-p). Jika kemudian fenol ditambahkan maka sampai pada titik P
akan terjadi larutan jenuh fenol dalam air. Pada penambahan
fenol lebih lanjut maka fenol tidak larut dan setelah keadaan
kesetimbangan tercapai maka cairan akan memisah menjadi dua
lapisan (L1 dan L2) yang masing-masing lapisan mengandung
komponen air dan fenol (sepanjang p-q).
Jika fenol ditambahkan lagi maka akan tercapai keadaan
terbentuknya larutan jenuh (pada q), dalam hal ini yang
terbentuk adalah larutan jenuh air dalam air. Penambahan fenol
lebih lanjut mengakibatkan terbentuknya suatu larutan satu
fasa yaitu larutan air dalam fenol (sepanjang q-r). Dapat
dilihat bahwa pada suhu tersebut (t1) fenol dapat saling
melarutkan hanya pada komposisi tertentu saja. Jika suhu
dinaikkan, kemampuan saling melarutkan kedua zat tersebut
semakin besar dan pada suhu tertentu akan didapat bahwa fenol
dan air dapat saling melarutkan pada berbagai komposisi. Suhu
disaat tepat terjadinya perubahan dari dua fasa ke satu fasa
untuk berbagai macam komposisi dinamakan suhu kelarutan kritis (tc).
Artinya diatas suhu tersebut kedua zat dapat saling melarutkan
dalam berbagai komposisi.
Menurut Sumardi (2009), diagram fasa yang paling sederhana
adalah diagram tekanan- temperature dari zat tunggal seperti
air. Sumbuh sumbuh diagram berkoresponden dengan tekanan dan
temperature. Diagram fase pada ruang tekanan temperature
menunjukan garis kesetimbangan atau sepadam fase antara tiga
4
fase padat, cair, dangas. Keberadaan titik kritis cair- gas
menunjukkan ambiguitas.ketika dari cair menjadi gas, biasanya
akan melewati sebuah sempadan dengan berjalan menuju fasa
superkritis. Oleh karena itu , fasa cair dan gas dapat
dicampur terus menerus.
Menurut Dogra (1999), cairan dapat membentuk bermacam-
macam jenis campuran dengan campuran lain. Jadi diagram fasa
yang berbeda dapat diperoleh dan diperlihatkan antara lain:
1. Memperlihatkan gambar/diagram fasa untuk cairan cairan yang
bercampur sebagian.
2. Memperlihatkan gambar/diagram fasa cairan yang bercampur
yang membentuk larutan ideal maupun larutan nyata.
3. Memperlihatkan tingkah laku campuran cairan yang larut
sebagian ketika dilakukan destilasi.
Menurut Anonim (2012),Diagram fase biner biasa
disebut binary isomorphous alloy systems, kedua unsur yang dipadukan
larut sempurna dalam keadaan cair maupun padat. Pada sistem
ini hanya ada satu struktur kristal yang berlaku untuk semua
komposisi, syarat yang berlaku adalah:
1. Struktur kristal kedua unsur harus sama
2. Perbedaan ukuran atom kedua unsur tidak boleh lebih dari
15%.
3. Unsur-unsur tidak boleh membentuk senyawa
4. Unsur-unsur harus mempunyai valensi yang sama
Menurut Sukardjo (2002), Ada beberapa istilah yang perlu
diketahui sebelum dibicarakan apa itu fase, yaitu: system,
fase, kesetimbangan sejati, menstabil atau stabil jumlah
komponen dan derajat kebebasan. System adalah suatu zzat atau
5
campuran, yang diisolasikan dari zat zat lain dalam suatu
bejana inert, untuk diselidiki pengaruh perubahan temperature,
tekanan dan konsentrasi terhadap zat tersebut, misalnya system
air, air dalam garam, gas dan sebagainya. Fase ialah bgian
dari system, yang fisis berbeda dan dapat dipisahkan secara
mekanis.Dapat dipisahkan ssecara mekanis, berarti fase
tersebut dapat dipisahkan secara filtrasi, sedimentasi
dekantasi dan sebagainya.Dalamhal ini tidak termasuk pemisahan
secara penguapan, destilasi, adsrpsi, atau ekstraksi.
Menurut Dogra, (1999), bila suatu zat yang terlarut ke
dalam pelarut pada temperature konstan T, pada pemulnya hanya
membentuk satu fasa. Sesudah titik a, zat terlarut tidak
larut, tetapi membentuk lapisan lain sehingga terbentuk dua
fasa, sampai komposisi b dicapai dan diperleh satu fasa lain.
Dalam daerah antara a dan b ada dua fasa yang disebut larutan
konjugat pada waktu yang bersamaan.Bila temperature
ditingkatkan, kelarutan juga berubah. Kelarutan meningkat
dengan meningkatnya temperature, dan diatas temperature Tc,
cairan cairan dapat larut secara sempurna dan diperleh satu
fasa.Temperature, Tc disebut temperature larutan kritis dan
disebut juga temperature terlarut bagian atas.
Menurut Sukardjo (2002), berdasarkan hukum fase, sistem
dibagi berdasarkan jumlah komponen yang ada, seperti komponen
satu komponen, dua kmponen dan sebagainya. Kesukaran satu
komponen terdapat pada jumlah fasa padat dalam system.Yang
paling sederhana bila jumlah fasa padatnya hanya satu, seperti
system H2O system CO3 dan sebagainya.bila jumlah fasa padatnya
6
berubah, jumlah persamaan juga bertambah dan grafik lebih
sulit.
Menurut Dogra (1999), diagram fasa memperlihatkan variasi
titik didih campuran dengan perubahan kompsisinya.T1 dan
T2adalah titik didih normal dari kompnen murni 1 dan
2.Tmaks yaitu titik didih maksimum dari larutan dan titik ini
disebut Azeotrop komposisi pada titik ini dikenal sebagai
kompsisi azeotrpis. Komposisi fasa cairan dan uap adalah sama.
Dua cairan tidak dapat dipisahkan oleh destilasi, dan titik
didih campuran ini pada satu atmosfer adalah titik didih yang
tepat.
Menurut Takeuchi (2008), selama ini pembentukan perubahan
mutual antara tiga wujud materi difokuskan pada keadaan cair.
Dengan kata lain, perhatian telah difokuskan pada perubahan
cairan dan padatan, dan antara cairan dan gas. Dalam membahas
keadaan kritis zat, akan lebih tepat menangani tiga wujud zat
secara simultan, bukan membahas dua dari tiga zat. Diagram
fasa merupakan cara mudah menampilkan wujud zat sebagai fungsi
suhu dan tekanan. Sebagai contoh khas, diagram fasa air. Dalam
diagram fasa diasumsikan bahwa zat tersebut diisolasi dengan
baik dan tidak ada zat lain yang masuk atau keluar system.
Atkins (1996), cairan campur sebagian, yaitu cairan yang
tidak bercampur dalam semua proporsi pada semua
temperature.Contohnya adalah heksana dan nitrobenzene.
Misalkan bila menambahkan sedikit cairan B pada sampel cairan
lain A pada temperature tertentu T’, cairan B larut sempurna
dan system biner tetap satu fasa. Dengan makin banyak
penambahan B, bila satu tahap di mana B tak larut lagi.
7
Sekarang sampel terdiri atas dua fasa yang berada dalam
kesetimbangan satu sama lain. Fasa yang paling banyak
mengandung A dan dijenuhi oleh B. fase lainnya adalah B yang
sedikit dan dijenuhi oleh A. dalam diagram temperature
komposisi yang terlukis. Jika lebih banyak B ditambahkan, A
sedikit larut di dalam komposisi B. komposisi kedua fase dalam
kesetimbangan tetap a’ dan a” , tetapi jenuh kedua bertambah
dengan berkurangnya fase pertama. Suatu kesetimbangan akan
didapat jika B sedemikian rupa banyaknya, sehingga melarutkan
semua A, dan system kembali menjadi berfasa tunggal.
Penambahan B lebih banyak lagi sekarang hanya akan
mengencerkan larutan dan seterusnya larutan itu tetap berfasa
tunggal. Temperature mempengarui komposisi kedua fase pada
kesetimbanganfasa.Untuk kasus heksana dan nitrobenzene,
menaikkan temperature dan menaikkan kemapuan bercampurnya.
Oleh karena itu system dua fase tidak begitu luas karena
setiap fase dalam kesetimbangan lebih kaya salah satu dari
kedua komponen : fase yang banyak mengandung A lebih kaya akan
B dan fasa yang banyak mengandung B lebih kaya akan A. diagram
fase keseluruhan dapat dibuat dengan mengulang pengamatan-
pengamatan dari berbagai temperature dan kemudian
menggambarkan garis yang menghubungkan daerah dua fase.
Menurut Tim Dosen Kimia Fisik (2010), Pasangan cairan yang
bercampur sebagian dapat dibagi dalam empat tipe:
1. Tipe I, campuran dengan temperatur kelarutan kritis
maksimum, misalnya system air - fenol
2. Tipe II, campuran dengan temperatur kelarutan kritis
minimum, misalnya system air - trimetil amin
8
3. Tipe III, campuran dengan temperatur kelarutan
kritis maksimum dan minimum, misalnya system air – nikotin
4. Tipe IV, campuran yang tidak mempunyai temperatur kelarutan
kritis.
Menurut Atkins (1999), kata fase berasal dari bahasa
Yunani yang berarti pemunculan.Fase adalah keadaan materi yang
seragam di seluruh bagiannya, bukan hanya dalam komposisi
kimianya, melainkan juga dalam keadaan fisiknya.Jadi kita
berbicara mengenai fase padat, fase cair, dan gas suatu
zat.Sedangkan yang dimaksud dengan komponen adalah spesies
yang ada dalam sistem, seperti zat terlarut dan pelarut dalam
larutan biner.
Menurut Dogra SK dan Dogra S (2008), jumlah komponen dalam
suatu sistem didefenisikan sebagai jumlah minimum dari
variable bebas pilihan yang dibutuhkan untuk menggambar
komposisi tiap fase dari suatu sistem.
Menurut Rahman Ijang dan Mulyani Sri (2004), dua cairan
dikatakn misibel sebagian jika A larut dalam B dalam yang
terbatas dan demikian pula dengan B, larut dalam A dengan
jumlah yang terbatas . bentuk yang paling umum dari diagram
fase T – X cair – cair pada tekanan tetap , biasanya 1atm.
Diagram ini dapat di peroleh secara eksperimen dengan
menambahkan suatu zat cair ke dalam cairan murni lain pada
tekanan tertentu dengan variasi suhu. Jika percobaan dilakukan
pada suhu yang lebih tinggi akan di peroleh batas kelarutan
yang berbeda. Semakin tinggi suhu , kelarutan masing – masing
komponen satu sama lain meningkat sehingga daerah dua fase
menyempit. Kurva kelarutan pada akhirnya bertemu di satu
9
titik pada konsulat atas. Ataubdisebut juga suhu kelarutan
kritis, Tc. Diatas Tc cairan saling melarut sempurna sempurna
dalam berbagai komposisi. Contoh system mengikuti kurva
seperti ini adalah system air – fenol degan Tc = 65,850C
Aturan fase untuk satu system pada tekanan tetap
adalah f = C – p + 1 . untuk system dua komponen , f = 3 – p.
didaerah dua fase = 1 . hanya diperlukan satu variabel saja
untuk menentukan keadaan system. Jika variabel yang di pilih
adalah suhu, maka titik potong garis dasi dengan kurva
menghasilkan komposisi kedua larutan konyugat. sama halnya
jika variabel yang dipilih adalah komposisi salah satu larutan
konyugat, maka dapat ditentukan suhu dan komposisi larutan
konyugat, maka dapat ditentukan suhu dan komopsisi larutan
konyugat lainnya. Untuk daerah satu fase, f = 2, ada dua
variabel yang di perlukan untuk menyatakan keadaan system.
Jadi suhu dan komponen larutan keduanya harus dinyatakn dengan
jelas.
Menurut Ratnasari (2011), sistem terkonden merupakan
sistem dimana fasa uapnya diabaikan (suhu relative rendah)
sehingga harga derajat kebebasan F = C – P + 1. Diagram fasa
tersebut adalah diagram fasa sistem dua komponen cair-cair
yang melarut sebagian atau sistem terkonden.Fenol ditambahkan
ke dalam air sedikit demi sedikit.Sistem dimulai dari titik a
bergerak ke kanan.Dari titik a ke titik b diperoleh satu fasa
yang artinya fenol ditambahkan melarut dalam air dan membentuk
satu fasa.Yang ditandai dengan warna jernih.Tc merupakan titik
kritis dimana merupakan batas kelarutan (suhu kelarutan
kritis).Diatas, Tc cairan saling melarut sempurna dalam
10
berbagai komposisi. Pada sistem air-fenol memiliki Tc =
65,85oC.
Menurut Sukardjo (1997), untuk sistem dua komponen bagi
fasa tunggal F = 2 – 2 + 3 = 3. Jadi, ada tiga variable yang
harus ditentukan, yaitu temperature, tekanan dan
konsentrasi.Grafik demikian berupa grafik tiga dimensi yang
sukar digambar.Untuk mempermudah, diambil salah satu variable
tetap, biasanya diambil p tetap, hingga diperoleh diagram yang
menyatakan hubungan T-C. Sistem dua komponen juga mempermuda
dengan mengambil kesetimbangan-kesetimbangan secara terpisah
yaitu kesetimbangan:
Cair-gas
Padat-gas
Cair-cair
Padat-cair
Menurut Bird (1993), sistem dua komponen mempunyai derajat
kebebasan F = 4 - P. Jika sistem ada dalam satu fasa, maka F =
3. Hal ini berarti sistem mempunyai tiga varian atau tiga
derajat kebebasan.Keadaan sistem digambarkan dengan tiga
koordinat atau tiga dimensi (diagram ruang).
Diagram ruang sulit dibuat dan dipelajari.Untuk
menyederhanakan maka slah satu variabel ditas dibuat konstan
atau tetap sehingga tingga 2 variabel bebas. Dengan
penyederhanaan ini diagram dapat digambarkan dalam dua
dimensi. Ada tiga kemungkinan bentuk diagram, yaitu:
1. Diagram P-konsentrasi pada T tetap
2. Diagram T- konsentrasi pada P tetap
3. Diagram P-T pada konsentrasi tetap
11
Penyederhanaan selanjutnya dilakukan dengan cara
mempelajari berbagai kesetimbangan yang mungkin terdapat dalam
sistem secara terpisah. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur tekanan dan temperatur sistem.
Menurut Dogra (2008), sistem biner fenol–air merupakan
sistem yang memperlihatkan sifat solubilitas timbal balik
antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan
tetap. Solubilitas (kelarutan) adalah kemampuan suatu zat
kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu
pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum
zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan.Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat
tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu
pelarut.Contohnya adalah etanol di dalam air.Sifat ini lebih
dalam bahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible.Pelarut
umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni
ataupun campuran. Campuran terdiri dari beberapa jenis. Di
lihat dari fasenya, Pada system biner fenol –air, terdapat 2
jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu Suatu
fase didefenisikan sebagai bagian system yang seragam atau
homogeny diantara keadaan submakroskopisnya, tetapi benar-
benar terpisah dari bagian system yang lain oleh batasan yang
jelas dan baik. Campuran padatan atau dua campuran yang tidak
saling bercampur dapat membentuk fase terpisah.Sedangkan
campuran gas-gas adalah suatu fase karena sistemnya yang
homogen.Symbol umum untuk jumlah fase adalah P.
Menurut Anonim (2009), pemisahan dari campuran menjadi
komponen–komponennya adalah salah satu proses terpenting
12
diindustri kimia. Prosedur yang umum untuk melakukan pemisahan
ini destilasi, sebuah operasi yang berdasar pada fenomena
fisik di mana uap dan cairan berada pada kondisi komposisi
setimbang yang biasanya berbeda. Nyatanya, bagian menguap dari
fase cairnya telah dihasilkan pada pemisah parsial pada awal
pencampuran. Tingkat dari pemisahan akan di tentukan dengan
fase uap dan cairan. Hubungan antar komposisi dari kedua fase
pada kesetimbangan biasanya disajikan dengan diagram
keseimbangan fase. Metode penyajiannya harus tetap dengan
jumlah variabel yang bersangkutan. Gibbs menampilkannya dalam
keadaan setimbang beserta jumlah variabel yang
bersangkutan.Berikut hubungan yang relevan.
F = C + 2 – P
Dimana f adalah jumlah derajat kebebasan, C adalah jumlah
fase saat ini. Penyajian grafis dari data akan bergantung dari
nilai f dan kita dapat memperkirakannya dan plotting akan
meningkatkan lebih kompleks sebagaimana membesarnya nilai f.
Tafsiran tampilan dari garis biasanya membatasinya pada nilai
f = 2 , itulah sebabnya disebut system biner.
Menurut Atkins (1999), zat yang terlarut dapat berupa gas,
cairan lain, atau padat.Kelarutan bervariasi dari selalu larut
seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut, seperti perak
klorida dalam air.Istilah "tak larut" (insoluble) sering
diterapkan pada senyawa yang sulit larut, walaupun sebenarnya
hanya ada sangat sedikit kasus yang benar-benar tidak ada
bahan yang terlarut.Dalam beberapa kondisi, titik
kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan
suatu larutan yang disebut lewat jenuh yang metastabil atau
13
mengendap. Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu
larutan yang bercampur sebagian bila temperaturnya di bawah
temperatur kritis. Jika mencapai temperatur kritis, maka
larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika
temperaturnya telah melewati temperatur kritis maka sistem
larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian
lagi.
Salah satu contoh dari temperatur timbal balik adalah
kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang
berdasarkan pada bertambahnya % fenol dalam setiap perubahan
temperatur baik di bawah temperatur kritis. Jika temperatur
dari dalam kelarutan fenol aquadest dinaikkan di atas 50°C
maka komposisi larutan dari sistem larutan tersebut akan
berubah. Kandungan fenol dalam air untuk lapisan atas akan
bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan
bawah akan berkurang (kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu
kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem larutan tersebut
menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna.
Sistem biner fenol - air merupakan sistem yang memperlihatkan
sifat kelarutan timbal balik antara fenol dan air pada suhu
tertentu dan tekanan tetap.
Disebut sistem biner karena jumlah komponen campuran
terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol dan air
kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan
salah satu komponen penyusunnya yaitu fenol atau
air.Temperatur mempengaruhi komposisi kedua fase pada
kesetimbangan. Menaikkan temperatur akan menambah kemampuan
bercampurnya.
14
Menurut Anonim (2010), pada perhitngan – perhitungan yang
melibatkan keseimbangan uap cair , sering kali kita diminta
untuk membuat diagram T – xy , dengan diagram tersebut kita
dapat menentukan temperatur Bobble dan dew pada berbagai
komposisi senyawa yang lebih ringan ( mor volatile) dari
campuran tersebut. Pada diagram T – xy, tekanan system sudah
ditentukan terlebih dahulu. Sehingga dengan
demikian komposisi dan temperature yang akan dihitung.
Menurut Tim Dosen Kimia Fisik (2012), bila campuran 50
gram air dan 50 gram etanol , komposisi campuran adalah
dititik a’. Apabila campuran ini dipanaskan, pada suatu saat
kedua larutan pada zat ini akan membentuk satu fasa, ditandai
dengan larutan menjadi jernih diperoleh denganmembaca
thermometer pada percbaan. Dengan menghubungkan titik ini akan
membentuk diagram fasa system air-fenol. Dari diagram fasa ini
diperkirakan letak titik konsolut, kemudian diplot ke sekala
suhunya (sisi tegaknya). Agar perkiraan dan mnetapkan suhu
kelarutan kritis mendekati harga sebenarnya, dianjurkan untuk
menggambarkan dalam kertas grafik.
Menurut Suardana (2005), pada daerah di dalam kurva
terdapat dua fasa.Titik-titik pasangan komposisi temperatur di
dalam kurva selalu menggambarkan dua fasa.Komposisi tiap fasa
terletak pada kurva.Diluar kurva hanya terdapat satu
fasa.Titik maksimum kurva disebut titik kritis maksimum atau
temperatur konsulat atas.Diatas temperatur titik kritis tidak
mungkin terdapat dua fasa.
15
Menurut Dogra (1998), cairan dapat membentuk bermacam
macam jenis campuran dengan cairan lain. Jadi diagram fasa
yang berbeda dapat diperoleh dan diperlihatkan antara lain:
a) Memperlihatkan gambar/ diagram fasa untuk cairan-cairan yang
bercampursebagian
b) Memperlihatkan gambar/ diagram fasa cairan yang bercampur
yang membentuk larutan ideal maupun larutan nyata
c) Mempelihatkan tingkah laku campuran cairan yang larut
sebagian ketika ilakukan destilasi. Dalam seluruh diagram
fasaperubahan komposisi dari fasa yang berbeda dengan
temperature yang diplotkan, dan tekanan dijaga konstan
Bila suatu zat yang terlarut ke dalam pelarut pada
temperature konstan T, pada pemulnya hanya membentuk satu
fasa. Sesudah titik a, zat terlarut tidak larut, tetapi
membentuk lapisan lain sehingga terbentuk dua fasa, sampai
komposisi b dicapai dan diperleh satu fasa lain. Dalam daerah
antara a dan b ada dua fasa yang disebut larutan konjugat pada
waktu yang bersamaan. Bila temperature ditingkatkan, kelarutan
juga berubah. Kelarutan meningkat dengan meningkatnya
temperature, dan diatas temperature Tc, cairan cairan dapat
larut secara sempurna dan diperleh satu fasa. Temperature, Tc
disebut” temperature larutan kritis” dan disebut juga
“temperature terlarut bagian atas”.
Menurut Sukardjo (2002), berdasarkan hukum fase, sistem
dibagi berdasarkan jumlah kompnen yang ada, seperti kmponen
satu komponen, dua komponen dan sebagainya. Kesukaran satu
komponen terdapat pada jumlah fasa padat dalam system. Yang
paling sederhana bila jumlah fasa padatnya hanya satu, seperti
16
system H2O system CO3 dan sebagainya. bila jumlah fasa
padatnya berubah, jumlah persamaan juga bertambah dan grafik
lebih sulit.
Menurut Syukri (1999), sistem dua komponen mempunyai
derajat kebebasan F = 4 - P. Jika sistem ada dalam satu fasa,
maka F = 3. Hal ini berarti sistem mempunyai tiga varian atau
tiga derajat kebebasan. Keadaan sistem digambarkan dengan tiga
koordinat atau tiga dimensi (diagram ruang).
Diagram ruang sulit dibuat dan dipelajari. Untuk
menyederhanakan maka slah atu variabel ditas dibuat konstan
atau tetap sehingga tingga 2 variabel bebas. Dengan
penyederhanaan ini diagram dapat digambarkan dalam dua
dimensi. Ada tiga kemungkinan bentuk diagram, yaitu:
• Diagram P-konsentrasi pada T tetap
• Diagram T-konsentrasi pada P tetap
• Diagram P-T pada konsentrasi tetap
Penyederhanaan selanjutnya dilakukan dengan cara
mempelajari berbagai kesetimbangan yang mungkin terdapat dalam
sistem secara terpisah. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur tekanan dan temperatur sistem. Sistem biner fenol air
merupakan sistem yang memperlihatkan sistem kelarutan timbal
balik antara fenol dan air pada suhu dan tekanan tetap.
Menurut Darmaji (2005), sistem biner fenol - air merupakan
sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara
fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut
sistem biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua
zat yaitu fenol dan air. Fenol dan air kelarutanya akan
17
berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu
komponen penyusunnya yaitu fenol atau air.
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent).
Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang
larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Larutan hasil
disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan
perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah
etanol di dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa Inggris
lebih tepatnya disebut miscible. Pelarut umumnya merupakan
suatu cairan yang dapat berupa zat murni ataupun campuran.
Jika komposisi campuran fenol air dilukiskan terhadap
suhu akan diperoleh kurva yang ditunjukan pada gambar 1. L1
adalah fenol dalam air, L2 adalah air dalam fenol, XA dan XF
masing-masing adalah mol fraksi air dan mol fraksi fenol, XC
adalah mol fraksi komponen pada suhu kritis (Tc). Sistem ini
mempunyai suhu kritis (Tc) pada tekanan tetap, yaitu suhu
minimum pada saat dua zat bercampur secara homogen dengan
komposisi Cc. Pada suhu T1 dengan komposisi di antara A1 dan
B1 atau pada suhu T2 dengan komposisi di antara A2 dan B2,
sistem berada pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah
kurva (atau diatas suhu kritisnya, Tc), sistem berada pada
satu fase (jernih).
Temperatur kritis atas Tuc adalah batas atas temperatur
dimana terjadi pemisahan fase. Di atas temperatur batas atas,
kedua komponen benar-benar bercampur.Temperatur ini ada
gerakan termal yang lebih besar menghasilkan kemampuan campur
yang lebih besar pada kedua komponen.
18
Menurut Sukardjo (2003), melarutan timbal balik adalah
kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian bila
temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai
temperatur kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur
sempurna (homogen) dan jika temperaturnya telah melewati
temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali
dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari
temperatur timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air yang
membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya %
fenol dalam setiap perubahan temperatur baik di bawah
temperatur kritis.
Menurut Karyadi (2002), jika temperatur dari dalam
kelarutan fenol aquadest dinaikkan di atas 50°C maka komposisi
larutan dari sistem larutan tersebut akan berubah. Kandungan
fenol dalam air untuk lapisan atas akan bertambah (lebih dari
11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan bawah akan berkurang
(kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C
maka komposisi sistem larutan tersebut menjadi seimbang dan
keduanya dapat dicampur dengan sempurna.Temperatur kritis
adalah kenaikan temperatur tertentu dimana akan diperoleh
komposisi larutan yang berada dalam kesetimbangan.
Kata fase berasal dari bahasa Yunani yang berarti
pemunculan. Fase adalah keadaan materi yang seragam di seluruh
bagiannya, bukan hanya dalam komposisi kimianya, melainkan
juga dalam keadaan fisiknya. Jadi kita berbicara mengenai fase
padat, fase cair, dan gas suatu zat. Sedangkan yang dimaksud
dengan komponen adalah spesies yang ada dalam sistem, seperti
zat terlarut dan pelarut dalam larutan biner.
19
Sistem biner fenol – air merupakan sistem yang
memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol dan
air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Kelarutan adalah
jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu
pelarut. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat
berupa zat murni ataupun campuran.
Disebut sistem biner karena terdiri atas dua komponen
yaitu fenol dan air. Sistem biner fenol – air tergolong fase
padat – cair, fenol berupa padatan dan air berupa cairan.
Kelarutan sistem ini akan berubah apabila dalam campuran itu
ditambahan salah satu komponen penyusunnya yaitu fenol atau
air. Temperatur mempengaruhi komposisi kedua fase pada
kesetimbangan. Menaikkan temperatur akan menambah kemampuan
bercampurnya.
Menurut Wahyuni (2013), sistem biner fenol-air merupakan
sistem yang memperlihatkan kaelarutan timbal balik antara
fenol dan air pada suhu tertentu dan pada tekanan tetap.
Sistem ini disebut sebagai sistem biner karena komponen
larutan tersebut terdiri atas dua zat, yaitu fenol dan air.
Menurut Sukardjo (2003), temperatur kritis adalah kenaikan
temperatur tertentu dimana akan diperoleh komposisi larutan
yang berada dalam kesetimbangan Suatu larutan akan bercampur
sebagian bila temperaturnya di bawah temperatur kritis.
Kelarutan dari larutan ini disebut kelarutan timbal balik.
Larutan akan bercampur sempurna (homogen) jika mencapai
temperatur kritis. Larutan akan kembali bercampur sebagian
jika telah melewati temperatur kritisnya. Salah satu contoh
20
dari kelarutan timbal balik adalah pada kelarutan fenol dalam
air yang membentuk kurva parabola.
Menurut Atkins (1999), kelarutan fenol-air akan berubah
apabila ke dalam campuran itu ditambah dengan salah satu
komponen penyusunnya, yaitu fenol atau air.
Sistem ini mempunyai temperatur kritis pada tekanan tetap,
yaitu temperatur minimum pada saat dua zat bercampur secara
homogen. Daerah di dalam kurva (di bawah temperatur kritis)
menunjukkan sistem berada pada dua fasa (keruh), sedangkan
daerah di luar kurva (di atas temperatur kritis) menunjukkan
sistem berada pada satu fasa (jernih). Pada temperatur ini
terdapat gerakan termal yang lebih besar sehingga menghasilkan
kemampuan campur yang lebih besar pada kedua komponen.