LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI ACARA V PENGENALAN EKOSISTEM PANTAI Disusun oleh : Nama : Fahmi Ekaputra NIM : 12147 Gol./ Kel. : B1 / 5 Asisten : Sekar Putri Ningrum LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI
ACARA V
PENGENALAN EKOSISTEM PANTAI
Disusun oleh :
Nama : Fahmi Ekaputra
NIM : 12147
Gol./ Kel. : B1 / 5
Asisten : Sekar Putri Ningrum
LABORATORIUM EKOLOGI TANAMANJURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA2011
ACARA 5
PENGENALAN EKOSISTEM PANTAI
I.TUJUAN
1. Mengetahui bentuk ekosistem pantai.
2. Mengetahui struktur dan komponen pembentuk ekosistem pantai.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ekosistem sifatnya tidak tergantung pada ukuran melainkan lebih ditentukan dan
ditekankan pada kelengkapan komponennya. Berdasarkan pada komponennya, ekosistem
dibedakan atas ekosistem lengkap dan ekosistem tidak lengkap. Berdasarkan pada sistem energi
dibedakan atas ekosistem terbuka dan ekosistem tertutup. Ekosistem terbuka apabila terdapat
masukan energi ke dalam ekosistem tersebut, sebaliknya dengan ekosistem tertutup masukan
energi tidak ada. Berdasarkan pada habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan
(terensial) dan ekosiste perairan (aquatik). Sebagai contoh ekosistem daratan adalah hutan,
padang rumput, semak belukar, dan tegalan. Sedangkan ekosistem perairan dibedakan menjadi
perairan air tawar dan perairan air asin, sebagai contoh perairan air tawar adalah kolam, danau,
sungai, dan perairan asin adalah lautan (Odum, 1971).
Ekosistem ialah hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan
lingkungannya baik yang hidup (biotis) maupun yang tidak hidup (abiotis) yang secara bersama-
sama membentuk suatu sistem ekologi. Suatu organisme tidak akan dapat hidup sendiri tanpa
berinteraksi dengan organisme lain atau lingkungan hidupnya. Dengan demikian untuk
kelangsungan hidup suatu organisme akan bergantung pada kehadiran organisme lain dan
sumber daya alam yang ada di sekitarnya untuk keperluan pangan, perlindungan, pertumbuhan,
perkembangbiakan, dan sebagainya. Hubungan antara suatu organisme tersebut sangat rumit dan
sifatnya timbal balik (Cahyo, 1998).
Suatu ekosistem tersusun dari organisme hidup di dalam suatu area ditambah dengan
keadaan fisik yang saling berinteraksi. Karena tidak ada perbedaan yang tegas antara ekosistem,
maka objek pengkajian harus dibatasi atas daerah, dan unsur penyusun. Saling keterkaitan antara
satu dangan hal yang lain, saling ketergantungan, dan hubungan sebab akibat yang kesemuanya
itu membentuk suatu rantai kehidupan yang berkesinambungan (Clapham , 1973).
Wilayah pasang surut pantai menyediakan habitat bagi keanekaragaman fauna. Lingkungan
antara bibir pantai sampai lautan dangkal telah membuat jarring-jaring makanan yang berbeda
dengan ekosistem lainnya, berisikan hewal yang hidup di daerah pantai. Invertebrata
machrobentic yang lebih besar lebih aktif membuat liang untuk hidup di bagian bibir pantai,
namun crustacean, moluska, dan polycete (cacing) biasanya dominan di daerah itu dan sebagai
predator, decomposer, filter, dan deposit umpan. Microbenthic invertebrate memiliki kelimpahan
yang tinggi (ca. 100,000 ind m -1) dan biomassa ( > 1000 g m-1). Pantai mendapat pasokan energi
dari alga dan rumput lait, mwnyokong daerah itu kaya akan fauna crustacean dan serangga.
Sebagian besar organisme pantai tidak ditemukan di ekosistem lain, yang unik adalah bentuk
adaptasi dari organisme disini. Contohnya adalah eksoskeleton yang keras, mobilitas tinggi,
kemampuan menggali, dan kebiasaan yang teratur ( Defeo, et al., 2009 cit Scapini, 2006).
Komponen biotik terbagi menjadi 2 macam yaitu organisme autotrof dan heterotrof. Yang
dimaksud organisme autotrof adalah organisme yang mampu membuat atau mensistesis
makanannya sendiri, contohnya adalah tanaman hijau. Sedangkan organisme heterotrof adalah
organisme yang tidak mampu membuat atau mensintesis makanannya, contohnya yaitu hewan.
Komponen abiotik adalah komponen yang bertugas untuk menciptakan keadaan yang diperlukan
untuk makhluk hidup, seperti cahaya, suhu, kelembaban, air, angin, topografi, dan lain
sebagainya (Wagnet, 2004).
Tumbuhan, hewan, dan lingkungan tempat mereka hidup membentuk suatu ekosistem.
Dalam tiap ekosistem terdapat interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya
maupun dengan lingkungannya. Di dalam linkungan terdapat rantai makanan yang tersusun atas
produsen (autotrof), konsumen (heterotrof), dan pengurai yang masing – masing memiliki tugas
dan jumlah yang mencukupi. Pengurai merupakan organisme heterotrof yang menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme mati. Organisme pengurai tersebut akan melepaskan
bahan – bahan yang sederhana yang dapat digunakan lagi oleh produsen. Yang termasuk
pengurai adalah bakteri, jamur, dan lain – lain (Warsito dan Setiawan, 2004)
III. METODOLOGI
Praktikum acara 5, Pengenalan Ekosistem Pantai, ini dilaksanakan dengan kunjungan langsung ke
suatu pantai yaitu Pantai Kukup, Wonosari, Yogyakarta pada hari Minggu, tanggal 8 Mei 2011.
Pertama-tama seluruh tumbuhan dan hewan yang ada di pantai diamati dan diidentifikasikan
masing-masing spesies tumbuhan ataupun hewan tersebut. Lalu dibuat laporan yang berisi penjelasan
masing-masing komponen baik biotik ataupun abiotik pada ekosistem pantai. Lalu komponen biotik
digambar dan dibuat bagan arus energi dan daur materi dalam ekosistem pantai. Hasil yang telah
didapatkan ditulis dalam bentuk makalh dan dipresentasikan.
Produsen Konsumen I Konsumen II
Jasad Organik dan Sampah Organik
Organisme Detrivor Mendegradasi Bahan Organik
Cahaya Matahari Daur MateriArus Energi
Bahan Organik Yang Siap Digunakan Oleh Tumbuhan
IV. HASIL PENGAMATAN
Skema daur mater dan arus materi
Jaring-jaring makanan
Rumput laut Alga Plankton
Ikan kecilKerangSiput air Bulu babi
Kepiting Ikan karnivora
Gurita
Elang Burung layang
Anemon
V. PEMBAHASAN
Ekosistem adalah suatu hubungan timbal-balik antara tiap komponennya yaitu organisme
dan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem adalah ekologi, ilmu ini
menitikberatkan pada aspek hubungan timbale balik dari komponen biotik (organisme) dan
abiotik (lingkungan). Ekosistem meliputi faktor-faktor abiotik dan komunitas, sedangkan ekologi
melibatkan aliran energi dan siklus kimia. Proses aliran energi dan perputaran materi kimia
sangat berhubungan dengan tingkatan dari suatu ekosistem.
Seperti yang tertera di literatur, bahwa ekosistem tidak tergantung pada ukurannya.
Ekosistem baru dapat terbentuk jika ada hubungan timbal-balik antara komponennya dan
memiliki ciri khas yang membedakannya dengan ekosistem lainnya. Contohnya pada ekosistem
pantai dan ekosistem laut lepas memiliki perbedaan baik dari organismenya maupun
lingkungannya. Pada ekosistem laut lepas tidak terlalu terpengaruh terhadap pasang-surut air
laut, namun pada ekosistem pantai sangat tergantung pasang-surut air laut.
Aliran energi adalah suatu proses perjalanan suatu energi dari sumber utama di alam
yaitu matahari, sampai ke organisme detrivor yang menguraikan jasad-jasad organik organisme
yang telah mati. Pada hakekatnya, perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lainnya
tidak akan efisien karena adanya energi yang hilang terbuang menjadi kalor. Energi yang tidak
dapat dimanfaatkan oleh organisme yang contohnya adalah menjadi kalor/panas di tubuh disebut
juga entrophy. Pada kenyataannya energi yang dapat berpindah hanya sekitar 10% dari seluruh
energi yang diambil, sisanya 90% menjadi entrophy yang tidak dapat dimanfaatkan oleh
organisme. Untuk mengetahui perpindahan energi dengan cara penimbangan bio massa.
Daur materi adalah kejadian perpindahan/sirkulasi suatu materi yang terjadi pada
ekosistem. Daur materi ada bermacam-macam, contohnya adalah karbon, sulfur, fosfor, dan
nitrogen. Daur materi sangatlah penting dalam kehidupan organisme khususnya tumbuhan,
beberapa materi sangat penting dalam proses fotosintesis. Pada tiap ekosistem memiliki daur
materi yang berbeda-beda, misalkan pada ekosistem gurun tidak memiliki daur materi nitrogen
namun di hutan tropis memiliki daur materi nitrogen. Daur materi juga dapat dijadikan suatu cirri
khusus pada suatu ekosistem.
Di dalam suatu ekosistem dikenal adanya piramida makanan, rantai makanan dan jaring-
jaring makanan. Piramida makanan menunjukkan aliran energi dan kimia melewati berbagai
macam tingkatan. Rantai makanan menunjukkan transfer makanan dari berbagai tingkatan dalam
piramida makanan. Hampir semua ekosistem mempunyai rantai dengan percabangan yang sangat
kompleks sehingga disebut jaring-jaring makanan. Didalam ekosistem juga terjadi daur materi
dan arus energi. Energi utama dari ekosistem pantai ini berasal dari sinar matahari yang
digunakan oleh produsen yang diteruskan ke konsumen-konsumen berikutnya sampai ke
perombak. Daur energi yang ada tidak sesederhana seperti yang digambarkan pada hasil
pengamatan, karena dalam ekosistem pantai tidak hanya rantai makanan yang terbentuk tetapi
terdapat pula jaring jaring makanan yang membuat daur-daur yang ada dalam ekosistem tersebut
menjadi semakin kompleks.
Pada dasarnya ekosistem terbagi atas dua jenis, yaitu ekosistem buatan dan alami.
Ekosistem buatan adalah suatu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia untuk tujuan tertentu
dan selalu diusahakan keseimbangannya. Salah satu ekosistem buatan adalah sawah dan tegalan,
sawah selalu diusahakan basah dan jauh dari hama pengganggu karena manusia menginginkan
hasil dari ekosistem itu yaitu padi. Ekosistem buatan tidak akan berjalan lancer tanpa dibantu
oleh manusia, jika suatu ekosistem buatan ditinggalkan oleh manusia maka ekosistem tersebut
akan berangsur-angsur lenyap dan melebur dengan ekosistem dominan disekitarnya. Sedangkan
ekosistem alami adalah ekosistem yang tidak diperlukan bahkan tidak boleh ada campur tangan
manusia didalamnya. Ekosistem itu akan tetap ada dan berjalan tanpa ada manusia kecuali
adanya bencana besar yang menuntut ekosistem itu untuk ber-suksesi.
Ekosistem pantai termasuk salah satu bentuk ekosistem alami dan termasuk ke dalam
ekosistem perairan (akuatik). Pantai terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik
yang terdapat dalam ekosistem pantai yaitu :
a. Pasir
Pasir berperan sebagai tempat hidup dari berbagai organisme yang terdapat di pantai. Pasir
juga merupakan sumber nutrient bagi oraganisme karena di dalam butir-butir pantai terdapat
makanan bagi organisme.
b. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber tenaga bagi organisme di bumi. Tumbuhan hijau akan
menyerap energi matahari melalui klorofil pada daun untuk fotosintesis yang menghasilkan
karbohidrat dari bahan CO2 dan air. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi organisme
lainnya seperti belalang.
c.Air
Air merupakan sumber tenaga yang mutlak diperlukan oleh organisme, karena air sangat
penting dalam proses-proses yang terjadi di dalam tubuh organisme. Dalam suatu tubuh
organisme, air digunakan dalam hal pelarutan unsur-unsur yang ada dalam tubuh tumbuhan
tersebut.
d.Udara
Di dalam udara terdapat gas oksigen yang dimanfaatkan untuk proses pernafasan makhluk
hidup seperti hewan dan manusia. Sedangkan tumbuhan memanfatkan gas karbon dioksida di
udara untuk proses fotosintesis.
d. Kelembapan
Kelembaban berpengaruh terhadap kehidupan tanaman dan hewan. Hewan dan tumbuhan
akan mengalami adaptasi terhadap kelembaban seperti rumput pantai dapat hidup di daerah
pantai yang kelembabannya rendah.
e.Suhu
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan. Suhu optimum merupakan suhu yang
paling baik untuk pertumbuhan dan kehidupan suatu organisme. Sedangkan suhu minimum
merupakan suhu paling rendah bagi organisme untuk bertahan hidup.
Komponen biotik terdiri atas organisme autotrof dan heterotrof. Organisme autotrof
adalah organisme yang dapat mensintesis zat-zat kimia di sekitarnya menjadi energi (makanan).
Sedangkan organisme heterotrof adalah organisme yang mengandalkan organisme lain baik
autotrof atau organisme heterotrof lainnya sebagai sumber energi mereka. Tiap organisme di
bagi menjadi beberapa kelas yaitu :
a. Produsen
Produsen meliputi tumbuhan hijau, algae, dan organisme fotosintetik lainnya yang bersifat
autotrof yang biasanya menggunakan energi matahari untuk proses fotosintesis gula yang
digunakan sebagai bahan bakar pada proses respirasi dan materi penyusun tubuh untuk senyawa
organik lain. Yakni organisme yang mensintesis senyawa organik dan memasok energi kepada
anggota lain dalam komunitas. Sebagian besar energi dalam komunitas berada dalam organisme
yang berada pada tingkat produsen. Dalam ekosistem pantai yang kami amati, yang bertindak
sebagai produsen adalah rumput laut, alga, plankton, lumut, dan vegetasi lainnya seperti pandan.
b. Konsumen Primer (Tingkat I)
Konsumen primer adalah orgnisme heterotrof yang memakan produsen (tumbuhan hijau).
Konsumen primer disebut herbivora, yaitu organisme yang memakan tumbuhan. Konsumen
primer merupakan konsumen tingkat I karena mendapatkan materi dan energi dari produsen
secara langsung. Yang termasuk konsumen tingkat I pada ekosistem pantai yang kami amati
adalah siput air, kerang, ikan kecil, dan bulu babi.
c.Konsumen Sekunder
Konsumen sekunder adalah organisme heterotrof yang memakan konsumen primer.
Konsumen sekunder disebut karnivora, yaitu organisme yang memakan hewan. Konsumen
sekunder merupakan konsumen tingkat II, karena konsumen ini mendapat materi dari konsumen
tingkat pertama, bukan dari produsen. Konsumen sekunder yang ada pada ekosistem pantai yang
diamati yaitu ikan karnovora, kepiting, anemon, dan gurita. Pada ekosistem ini terdapat
konsumen tingkat III yaitu organisme yang mendapat materi dan energi dari konsumen tingkat II,
contohnya adalah elang dan burung layang.
d. Pengurai
Pengurai meliputi organisme (saprofit) yang memotong/mendegradasi molekul limbah,
organisme mati, dan senyawa kimia kembali ke alam untuk digunakan organisme hidup lainnya
di dalam suatu ekosistem. Dalam daur materi, pengurai mempunyai peranan yang sangat penting
karena kegiatan pengurai ini menyediakan bahan atau materi bagi produsen dan konsumen yang
tidak dapat dipertahankan. Oleh karena itu, bahan mineral yang semula diserap dari tanah oleh
tumbuhan hijau yang kemudian tersimpan dalam tubuhnya atau tubuh konsumen menjadi
tersedia kembali bagi tanah dan dapat diserap kembali oleh tumbuhan hijau (produsen).
VI. KESIMPULAN
1. Produsen pada ekosistem pantai yang kami amati (pantai kukup, Wonosari )
adalah alga, rumput laut, lumut, plankton, dan beberapa jenis pandan.
2. Konsumen pertama pada ekosistem ini adalah ikan kecil, siput air, dan beberapa
jenis kerang.
3. Konsumen kedua dan ketiga pada ekosistem ini adalah gurita, anemone laut, ikan
karnivor, elang, kepiting, dan burung layang.
4. Proses arus energi hampir sepenuhnya terjadi pada jarring-jaring makanan, yang
tidak terjadi pada jarring-jaring makanan adalah pada saat tanaman mendapat
energi dari matahari.
5. Daur materi adalah perpindahan suatu materi baik melalui organisme maupun
melalui kejadian alam, daur materi terjadi terus menerus dan membentuk siklus.
6. Dalam arus energi, perjalanan energi kembali ke produsen (bukan siklik),
sedangkan dalam daur materi, perjalanan materi akan kembali ke produsen
(siklik).
DAFTAR PUSTAKA
Cahyo, S. Muhartini. 1998. Ekologi Pertanian. Universitas Terbuka. Jakarta.
Clapham, Jr W. B. 1973. Natural Ecosystem. Mac millian Publishing Co., Inc.. New York.
Defeo, O. 2009. Threats to sandy beach ecosystems: A review. Estuarine, Coastal and Shelf
Science Journal 81:1–12.
Odum, E. P. 1983. Fundamental of Ekology. 3rd Edition. (Dasar - Dasar Ekologi. Edisi Ketiga, alih bahasa : Tjahyono), 1993 Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Wagnet, R.J., R.R. Rodriguez, W.F. Cambel and D.L. Turner. 2004. Fertilizer Effect On Garden Plants. Agronomy Journal 75(3): 160-164.
Warsito dan Setyawan. 2004. Komposisi tanah yang telah lama disewakan di daerah Tugumulyo Sumatra Selatan. Journal Tanah Tropika 8: 131-138.
LAMPIRAN
Gurita
Vegetasi pandan Vegatasi alga
Kepiting Anemon