SKENARIO B BLOK IV BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Struktur dan Fungsi Dasar Tubuh Manusia adalah blok keempat pada semester I dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial. Tutorial 2 Page 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKENARIO B BLOK IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Struktur dan Fungsi Dasar Tubuh Manusia adalah blok keempat pada
semester I dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
Tutorial 2 Page 1
SKENARIO B BLOK IV
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : Drs. Sadakata Sinulingga, Apt, M. Kes
Moderator : Alpriansyah Hadiwijaya
Sekretaris meja : Mitra Aidina
Sekretaris papan : Rizka Annis Az-Zahra
Waktu : 1. Senin, 7 Januari 2013
Pukul 13.00 – 15.30 WIB
2. Rabu, 9 Januari 2013
Pukul. 13.00 – 15.30 wib.
Rule :
1. Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam.
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen
3. Izin saat akan keluar ruangan
2.2 Kasus Skenario
SKENARIO A
Aris, laki-laki, 19 tahun menjadi korban pengeroyokan. Ia mengalami : Luka memar
di dahi, diatas alis kanan, bengkak di sendi gelang bahu depan sebelah kanan, memar di
lengan atas depan sebelah kanan, luka robek di punggung tangan kanan, memar pada perut
depan di bawah ulu hati, memar pada paha kanan tengah dan sendi lutut, luka lecet pada
punggung kaki kanan. Ia dibawa oleh polisi ke puskesmas terdekat untuk mendapat
pengobatan dan visum et repertum.
2.3 Seven Jump Steps
2.3.1. Klarifikasi Istilah
1. Luka memar : Cidera pada bagian dalam karna benturan (Kamus
Besar Bahasa Indonesia)
2. Bengkak : Menjadi menggelembung karna pengaruh benturan
dengan benda keras. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Tutorial 2 Page 2
SKENARIO B BLOK IV
3. Memar : Luka bagian dalam karna benturan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
4. Ulu hati : Bagian perut sebelah atas diantara ujung tulang dada
dan pusat (epigastrium) (Kamus Besar Bahasa
Indonesia)
5. Punggung tangan : Bagian belakang dai tangan dengan posisi anatomis
6. Luka robek : Cidera pada kulit karena adanya yang terkelupas atau
putus (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
7. Luka Lecet : Cidera pada kulit karena karena kulit terkelupas akibat
bersinggungan (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
8. Sendi Lutut : Hubungan antara tulang paha, tulang kering dan
tempurung lutut (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
9. Punggung kaki : Bagian depan dari kaki dalam posisi anatomis
10. Visum et repertum : laporan yang dibuat oleh dokter atas permintaan
penyidik tentang apa yang ditemukan atau dilihat pada
manusia baik hidup atau mati
11. Puskesmas : Pusat kesehatan masyarakat ditingkat kecamatan yang
bertugas memberikan pelayanan. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia).
12. pengeroyokan : Proses atau cara atau perbuatan menyerang beramai-
ramai oleh orang banyak laporan yang dibuat oleh
dokter atas permintaan penyidik tentang apa yang
ditemukan atau dilihat pada manusia baik hidup atau
mati. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
2.3.2. Identifikasi Masalah
1. Aris, laki-laki, 19 tahun menjadi korban pengeroyokan. Ia mengalami : Luka
memar di dahi, diatas alis kanan, bengkak di sendi gelang bahu depan sebelah
kanan, memar di lengan atas depan sebelah kanan, luka robek di punggung tangan
kanan, memar pada perut depan di bawah ulu hati, memar pada paha kanan tengah
dan sendi lutut, luka lecet pada punggung kaki kanan. Fajar tidak memeperhatikan
perasaan orang lain.
Tutorial 2 Page 3
SKENARIO B BLOK IV
2. Ia dibawa oleh polisi ke puskesmas terdekat untuk mendapat pengobatan dan
visum et repertum.
2.3.3. Analisis Masalah
1. Aris, laki-laki, 19 tahun menjadi korban pengeroyokan. Ia mengalami : Luka
memar di dahi, diatas alis kanan, bengkak di sendi gelang bahu depan sebelah
kanan, memar di lengan atas depan sebelah kanan, luka robek di punggung tangan
kanan, memar pada perut depan di bawah ulu hati, memar pada paha kanan tengah
dan sendi lutut, luka lecet pada punggung kaki kanan.
a. Bagaimana anatomi permukaan tubuh?
Jawab:
Garis garis anatomis:
1. Linea mediana anterior garis khayal yg merupakan erpotongan antara
bidang median dengan permukaan depan tubuh anterior,
2. Linea mediana posterior garis khayal yg merupakan perpotongan antara
bidang median dengan permukaan belakang tubuh posterior,
3. Linea sternalis , garis khayal sesuat tepi kanan kiri sternum sternalis,
4. Linea medioclavicularis , G.H. sejajar l. mediana yang melalui
pertengahan clavicula medioclavicularis,
Tutorial 2 Page 4
SKENARIO B BLOK IV
5. Linea parasternalis G.H. yg sejajar & berjarak sama dengan l.
mid.clav .& l. sternalis parasternalis, clav.&
6. Linea axillaris anterior , garis khayal sesuai dengan lipatan ketiak depan
anterior,
7. Linea axillaris posterior , garis khayal sesuai dengan lipatan ketiak
belakang posterior,
8. Linea axillaris media antara 6 & 7 media, depan. belakang.
(R.putz. 2006)
b. Terminology lokasi masing-masing luka yang dialami oleh aris?
Jawab:
Memar dahi diatas alis kanan : hematoma di regio frontalis
Bengkak disendi gelang bahu depan sebelah kanan : edema di
articulatio gleno humeral anterior dextra
Memar dilengan atas depan sebelah kanan : hematoma di regio branchii
Luka robek dipunggung tangan kanan : laserasi di regio dorsum manus
dextra
Memar pada perut depan dibawah ulu hati : hematoma di regio
epigastrium
Memar pada paha kanan : hematoma di regio femoris medial dextra dan
articulation genu
Luka lecet pada punggung kaki kanan : ekskorasi pada regio dorsum
pedis dextra
(Kamus Dorlan)
c. Bagaimana struktur pembagian regio anatomi?
Jawab:
Secara keseluruhan anatomi tubuh manusia terdiri dari 7 regio, yaitu : region
Capitis, regio colli, regio thorax, regio abdomen, regio pelvix, regio ektremitas
intermusculare mediale, diikuti oleh arteria collateralis ulnaris superior dan
masuk ke ruang fascial posterior lengan atas. Nervus ulnaris tidak
mempunyai cabang di ruang anterior lengan atas
Nervus radialis pada saat meninggalkan axilla, nervus radialis langsung
masuk keruang fascial posterior lengan atas dan kembali ke ruang anterior
tepat diatas epicondylus lateralis humeri.
(Snell. 2006)
4. Punggung tangan
Gambar : dorsum Manus
Tutorial 2 Page 16
SKENARIO B BLOK IV
Tendo otot-otot ekstensor berjalan di bawah Retinaculum musculorum
extensorum sampai ke bagian dorsum pollex dan dorsal aponeurosis digiti.
Tendo M. ekstensor digitorum bagian distal terikat oleh sambungan
intertendinous (Connexus intertendinei) sehingga membatasi mobilitas
setiap jari. Tidak terdapat otot intrinsic pada bagian dorsal manus. Menurut
perkembangan asal otot dan inervasinya, Mm. interossei dorsalis termasuk
ke dalam golongan otot palmar. Saat ibu jari berada pada pesisi ekstensi,
tendo M. ekstensor policis brevis dan M. ekstensor policis longus
membentuk tepi ruang di antaranya yang sering disebut anatomical snuff
box. (Snell. 2006)
Gambar : Mm. interossei dorsum manus
Keempat Mm. interossei Dorsales memiliki origo dengan dua caput dari
permukaaan yang berlawanan terhadap Ossa metacarpi I-V. Otot-otot
tersebut berinsertio pada kedua sisi phalanges proximales digitus medianus,
pada sisi ulnar digitus anularis dan pada sisi radial index. Sebagian kecil
tendo otot-otot ini, juga bersatu dengan traktus leteralis Aponeurosis
dorsalis. Sehingga otot-otot ini merupakan otot fleksor Articulationes
metecarpophalangeae dan otot ekstensor Articulationes interphalangeae
proximales dan distales.
Otot fleksor Articulationes interphalangeae :
Tutorial 2 Page 17
SKENARIO B BLOK IV
Setiap sendi memiliki otot fleksor yang dominan. Otot fleksor yang khusus
untuk Articulationes interphalangeae distales adalah M. flexor digitorum
profundus.
Articulationes metecarpophalangeae : Mm. interossei palmares
dan dorsalis, juga Mm. lumbrikales tetapi lebih lemah.
Articulationes interphalangeae proximales : Mm. flexor
digitorum superficialis
Articulationes interphalangeae distales : M. flexor digitorum
profundus
(Snell. 2006)
Gambar : Pembulu-pembuluh epifasial dan saraf-saraf pada dorsum
manus dexter dilihat dari dorsal
Pada bagian dorsal pollex, V. cephalica antebrachii keluar dari jaringan
vena superficialis pada dorsum manus dan V. basilica antebrachii keluar
pada vena-vena dari dorsum ulna manus. Di atas sendi pergelangan tangan
proximal (Articulatio radiocarpalis), R. superficialis nervi radialis
menembus Fascia dibawah tendo M. brachioradialis. Cabangnya, Nn,
digitales dorsales, memberikan persarafan sensorik pada dua setengah jari
sisi radial. Bagian dua setengah jari sisi ulna dipersarafi oleh R. dorsalis
Tutorial 2 Page 18
SKENARIO B BLOK IV
nervi ulnaris yang muncul di bawah tendo M. flexor carpi ulnaris. (Snell.
2006)
Gambar : Arteri dan saraf pada dorsum manus
Baik arteri radialis dan arteri ulnaris mempercabangkan R. carpalis dorsalis
ke Dorsum manus tempat keduanya beranastomosis. Cabang radial
biasanya lebih kuat dan terutama mensuplai Aa. Metacarpales dorsales
untuk Dorsum manusdan Aa. Digitales dorsales untuk jari-jari sampai ke
Articulationes interphalangeae proximales. Phalanges mediae dan distales
disuplai oleh Aa. Digitales palmares. Sebelum A. radialis berjalan diantara
dua caput M. interosseus dorsalis I untuk mencapai telapak tangan, A.
metacarpales dorsalis I langsung bercabang dari A. radialis.
(Snell. 2006)
Tutorial 2 Page 19
SKENARIO B BLOK IV
5. Paha
Muscle
Gambar : musculus Femur
Musculus quadriceps
Musculus gracilis
Musculus adductor longus
Musculus sartorios
Musculus pectinus
Musculus biceps femoris
Musculus semitendinosus
Sendi
Articulatio coxae. Pertemuan atau sendi antara Os femur dengan Os Coxae.
Articulatio genus. Pertemuan atau sendi antara Os femur dengan
Supratibia,
Nervus
Nervus femoralis Nervus saphenus
Tutorial 2 Page 20
SKENARIO B BLOK IV
Tulang
Gambar :Os femur
Corpus femoris Caput femoris Collum femoris Trochanter major Trochanter minor Fossa intercondylaris
Arteri
Arteri femoralis. Arteri ini bercabang menjadi arteri-arteri yang lebih kecil yaitu, Arteri circumflexa lateralis, Arteri profunda femoris dan Arteri femoralis superficialis.
Vena femoralis. Secara besar Vena ini bercabang menjadi Vena saphena accessoria dan vena saphena magna.
( R. Putz. 2006)
Tutorial 2 Page 21
SKENARIO B BLOK IV
6. Sendi lutut
Jenis Sendi pada Lutut
Persendian pada sendi lutut termasuk dalam jenis sendi synovial
(synovial joint ), yaitu sendi yang mempunyai cairan sinovial yang
berfungsi untuk membantu pergerakan antara dua buah tulang yang
bersendi agar lebih leluasa. Secara anatomis persendian ini lebih
kompleks daripada jenis sendi fibrous dan sendi cartilaginosa.
Tulang Pembentuk Sendi Lutut
Tulang yang membentuk sendi lutut antara lain: Tulang femur distal,
tibia proximal, tulang fibula, dan tulang patella.
a. Tulang Femur (Tulang paha)
b. Tulang patella (Tulang tempurung lutut)
c. Tulang Tibia (Tulang kering)
d. Tulang Fibula
Ligamentum Pada Sendi Lutut
Ligamentum Extracapsular
a. Ligamentum Patellae
b. Ligamentum Collaterale Fibulare
c. Ligamentum Collaterale Tibiae
d. Ligamentum Popliteum Obliquum
e. Ligamentum Transversum Genu
Ligamentum Intra Capsular
a. Ligamentum Cruciata Anterior
b. Ligamentum Cruciatum Posterior
Persarafan Sendi Lutut
Persarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang-cabang dari nervus
yang yang mensarafi otot-otot di sekitar sendi dan befungsi untuk
mengatur pergerakan pada sendi lutut.
Sehingga sendi lutut disarafi oleh :
a. N. Femoralis
b. N. Obturatorius
c. N. Peroneus communis
d. N. Tibialis
Tutorial 2 Page 22
SKENARIO B BLOK IV
Otot-Otot Penggerak Sendi Lutut
Disini penulis ingin membahas tentang otot-otot yang bekerja pada
sendi lutut termasuk didalamnya perlekatan dan persyarafan serta fungsi
dari otot tersebut :
a. Bagian anterior adalah m. Rectus femoris, m. Vastus lateralis
b. M. Vastusmedialis, m. Vastus intermedialis
c. Bagian posterior adalah m. Bicep femoris, m. Semitendinosis
d. Semimembranosis, m. Gastrocnemius
e. Bagian medial adalah m. Sartorius
f. Bagian lateral adalah m. Tensorfacialatae.
(Fitriani Lumongga, 2004)
7. Punggung kaki
Gambar: dorsum pedis
Struktur Anatomi Punggung Kaki
• Achilles (Calcaneal) tendon
• Lateral malleolus of fibula
• Medial malleolus of tibia
• Dorsal venous arch
• Tendons of extensor digitorum longus muscle
Tutorial 2 Page 23
SKENARIO B BLOK IV
Gambar : Arteri pada dorsum pedis
pada regio pergelangan kaki, fibula terletak subcutan dan dapat diikuti
kebawah sampai membentuk malleolus lateralis. Ujung malleolus meidalis
tibiae terletak kira-kira setengan inci proksimal terhadap tingginya ujung
malleolus lateralis
didalam celah dibelakang malleolus medialis dan permukaan medial
calcaneus terletak alat-alat berikut:
Tendo musculus tibialis posterior
Tendo musculus flexor digitorium longus
Arteria dan vena Tibialis posterior
Tutorial 2 Page 24
SKENARIO B BLOK IV
Gambar : vena pada dorsum pedis
e. Bagaimana pembagian regio anatomi permukaan rongga perut?
Jawab:
Gambar : Pembagian regio pada abdomen
1. Regio hyponchondrium dexter
2. Regio epigastrium
3. Regio hyponchondrium sinister
Tutorial 2 Page 25
SKENARIO B BLOK IV
4. Regio abdominalis lateralis dexter
5. Regio umbilicallis
6. Regio abdominalis latelis sinister
7. Regio inguinalis dexter
8. Regio pubica (hypogastrium )
9. Regio inguinalis sinister
Kepentingan pembagian ini, yaitu bila kita meminta pasien untuk menunjukan
dengan tepat lokasi rasa nyeri, sakit maupun luka serta melakukan deskripsi
perjalanan rasa nyeri tersebut. Dalam hal ini sangat penting untuk membuat
peta lokasi rasa nyeri beserta perjalanannya, sebab sudah diketahui
karakteristik dan lokasi nyeri akibat kelainan masing-masing organ intra
abdominal (Snell, 2006)
Gambar : Anterior abdominal wall
Di bagian anterior abdomen dibentuk di bawah oleh bagian cavea thoracis dan
dibawah musculus rectus abdominis, musculus obliquus externus abdominis,
musculus obliquus internus abdominis dan musculus tranversus abdominis
serta fascianya. Dinding abdomen dibatasi oleh selubung fascia dan
peritoneum parietale.
Tutorial 2 Page 26
SKENARIO B BLOK IV
Otot-otot dingding abdomen terdiri dari 3 lapisan otot yang lebar, tipis, dan
didepan berubah menjadi aponeurosis, otot-otot tersebut ada dari luar ke