Top Banner
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Palma i LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN TANAMAN PALMA Tahun Anggaran 2016 D IP A N BALAI PENELITIAN TANAMAN PALMA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016
43

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Mar 03, 2019

Download

Documents

HaAnh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma i

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

BALAI PENELITIAN TANAMAN

PALMA

Tahun Anggaran 2016

D

IP

A N

BALAI PENELITIAN TANAMAN PALMA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2016

Page 2: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma ii

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Balai Penelitian Tanaman Palma Tahun 2016 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggara pemerintahan negara, sebagaimana yang telah diwajibkan melalui Instruksi

Presiden (INPRES) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini dibuat dengan mengacu pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi

Negara (LAN) No. 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam laporan ini diuraikan akuntabilitas kinerja kegiatan utama penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Tanaman Palma Tahun 2016, termasuk aspek

anggaran, uraian permasalahan yang dihadapi dan langkah-langkah inisiatif peluang perbaikan. Kegiatan penelitian yang dilaporkan mencakup kegiatan penelitian yang dibiayai oleh dana APBN. Tingkat pencapaian kinerja hasil dari

setiap kegiatan penelitian/pengkajian Balit Palma Tahun 2016 diukur dari lima indikator, yakni masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penyusunan LAKIP ini masih memerlukan perbaikan-perbaikan, untuk itu diharapkan kritik dan

saran untuk penyempurnaan laporan ini dimasa datang. Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi penyelenggaraan kinerja instansi dalam mencapai tujuannya.

Manado, 06 Januari 2017

Kepala Balai,

Dr.Ir. Ismail Maskromo,M.Si

NIP. 19671117 199303 1 022

Page 3: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

IKHTISAR EKSEKUTIF vi

I. PENDAHULUAN 1

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 7

2.1. Perencanaan Strategis 7

2.2. Penetapan Kinerja 10

2.3. Perencanaan Kinerja 11

III. AKUNTABILITAS KINERJA 15

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2014 16

3.2. Analisis Capaian Kinerja 18

3.3. Akuntabilitas Keuangan 45

IV. PENUTUP 55

LAMPIRAN 56

Page 4: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Penelitian

Tanaman Palma disusun untuk menunjukkan kinerja BALIT PALMA selama Tahun Anggaran 2016. Kinerja Balit Palma tersebut ditentukan oleh seberapa jauh pencapaian dari tupoksinya. Kegiatan utama penelitian yang dilakukan Balit Palma

pada tahun 2016 sebanyak 14 RPTP. Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan penelitian yang dilakukan Balit Palma adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Masukan yang digunakan

untuk semua kegiatan penelitian tersebut mencakup dana dan sumber daya manusia (SDM), khususnya peneliti. Hasil evaluasi pencapaian indikator masukan

dana menunjukkan bahwa rata-rata kegiatan penelitian Balit Palma memiliki nilai tingkat capaian antara 95,80 hingga 99.69 persen. Realisasi penggunaan dana yang tertinggi tersebut adalah kegiatan penelitian: Produk Olahan Komoditas

Strategi Perkebunan yakni 99,69 persen. Di sisi lain, kegiatan penelitian Varietas Unggul Baru Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan Lainnya, merupakan kegiatan yang mempunyai serapan dana terendah, yakni 95,80 persen. Hasil

evaluasi masukan SDM menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan penelitian memiliki pencapaian rencana tingkat capaian sebesar 100 persen.

Evaluasi dari sisi keluaran menunjukkan bahwa setiap kegiatan penelitian telah menghasilkan data, pelepasan 1 varietas unggul Balit Palma yaitu Kelapa Dalam Varietas Mastutin, paket teknologi Budidaya yang dihasilkan yaitu (1)

Teknologi pembuatan VCO dari kopra putih dengan metode kering; (2) Bioagroekologi dan teknik perbanyakkan kumbang penyerbuk Elaeidobius kamerunicus untuk meningkatkan produktivitas sawit; (3) Mikroorganisme

antagonis pengendali Phytophthora palmivora penyebab penyakit busuk pucuk kelapa (PBK) dan gugur buah kelapa (GBK) pada tanaman kelapa.

Pengukuran manfaat dan dampak menunjukkan bahwa Balit Palma telah

banyak menghasilkan benih sumber baik kelapa Dalam maupun Genjah yang

sudah tersebar pada beberapa propinsi. Manfaat lain yaitu para peneliti Balit Palma terlibat sebagai konsultan dalam pelepasan varietas atau penentuan Blok Penghasil Tinggi (BPT) di beberapa Propinsi.

Pada Tahun 2016, anggaran dikelola berdasarkan anggaran yang berbasis kinerja. Anggaran Balit Palma tahun 2016 disusun berdasarkan variabel jenis

pengeluaran yang dibedakan atas: (a) Belanja pegawai; (b) Belanja barang;

Page 5: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma v

belanja perjalanan, belanja operasional lainnya dan (c) Belanja modal. Total anggaran BALIT PALMA Tahun 2016 terealisasi sebesar 93.47 persen atau sekitar

Rp. 19.812.818.073,- dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 21.196.868.000,-

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2016, pada dasarnya didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan penelitian, koordinasi yang baik antara pihak manajemen, tim peneliti, dan staf penunjang.

Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan, terutama terkait okupasi lahan KP. Kayuwatu dan status lahan KP. Paniki yang milik Pemda Provinsi Sulawesi Utara.

Page 6: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 1

BAB I

PENDAHULUAN

Balai Penelitian Tanaman Palma adalah Unit Pelaksana Teknis eselon III,

dibawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (eselon II)

dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (eselon I). Balai Penelitian

Tanaman Palma mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian dan

pengembangan tanaman Kelapa, Kelapa Sawit da Palma Lainnya (aren, sagu,

pinang, dan gewang).

Tugas dan fungsi Balai Penelitian Tanaman Palma berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian No. 64/Kpts/OT.210/1/2002 pasal 2-3 adalah melaksanakan

penelitian tanaman palma, sedangkan dalam melaksanakan tugas, Balit Palma

menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut :

1. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan

plasma nutfah tanaman kelapa dan palma lain

2. Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi

tanaman kelapa dan palma lain

3. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman

kelapa dan palma lain

4. Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman kelapa dan palma lain

5. Penyiapan kerjasama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan

pendayagunaan hasil penelitian tanaman kelapa dan palma lain

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Page 7: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 2

Tugas dan fungsi penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan

plasma nutfah bertujuan untuk menghasilkan varietas kelapa dan palma lain yang

unggul, benih yang unggul dan konservasi plasma nutfah yang dapat

menghasilkan aksesi-aksesi yang unggul. Sedangkan penelitian morfologi,

fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi bertujuan untuk menghasilkan paket

teknologi kelapa dan palma yang lebih unggul daripada teknologi yang sudah ada

dan yang secara teknis dapat diterapkan

Tugas dan fungsi pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan

usaha agribnisnis bertujuan untuk menghasilkan produk olahan dan alat pertanian

yang secara ekonomi layak dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Sedangkan

tugas dan fungsi pemberian pelayana teknik bertujuan untuk membuat program

dan rencana kerja, menyusun dan menyiapkan anggaran, melakukan monitoring

dan pelaporan, serta mengkoordinir sarana penelitian yaitu laboratorium, kebun

percobaan, dan bengkel. Selain itu dalam tugas dan kerjasama, informasi dan

dokumentasi serta penyebaran dan pendayaguaan hasil penelitian dilaksanakan

melalui berbagai forum, jejaring dan media baik yang bersifat ilmiah maupun

populer.

Secara vertikal Balai Penelitian Tanaman Palma termasuk salah satu unit

pelaksana teknis dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang

merupakan salah satu unit kerja dari Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, Balit Palma memiliki

dua seksi dan satu sub bagian, yaitu Seksi Pelayanan Teknik, Seksi Jasa Penelitian

dan Sub Bagian Tata Usaha.

Pada akhir tahun 2012, terjadi perubahan nomenklatur Balai Penelitian

Tanaman Kelapa dan Palma Lain menjadi Balai Penelitian Tanaman Palma yang

disahkan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :

Page 8: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 3

62/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian

Tanaman Palma. Berdasaran SK Menteri Pertanian tersebut Balai Penelitian

Tanaman Palma mempunyai tugas melaksanakan penelitian tanaman palma.

Dengan berubahnya nomenklatur Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma

menjadi Balai Penelitian Tanaman Palma maka mandat penelitian tanaman

ditambahkan satu komoditas yaitu tanaman kelapa sawit. Berdasarkan tugas

tersebut maka Balai Penelitian Tanaman Palma menyelenggarakan fungsi :

1. Melaksanakan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan, dan pemanfaatan

plasma nutfah tanaman palma

2. Melaksanakan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan

fitopatologi tanaman palma

3. Melaksanakan penelitian komponen teknologi sistim dan usaha agribisnis

tanaman palma

4. Melaksanakan penelitian penanganan hasil tanaman palma

5. Memberikan pelayananan teknik penelitian tanaman palma

6. Menyiapkan kerjasama, informasi dan dokumentasi, serta enyebar luasan dan

pendayagunaan hasil penelitian tanaman palma

7. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 62/Permentan/OT.104/10/

2011, tentang organisasi dan tata kerja Balai Penelitian Tanaman Palma, susunan

organisasi Balit Palma terdiri dari:

a. Kepala

b. Sub Bagian Tatausaha

c. Seksi Pelayanan Teknis

d. Seksi Jasa Penelitian

e. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 9: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 4

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, surat menyurat dan kearsipan, serta rumah tangga.

Seksi Pelayanan Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, evaluasi dan laporan serta

pelayanan sarana penlitian tanaman palma.

Seksi Jasa Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

kerjasama, informasi dan dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan

hasil penelitian tanaman palma.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional peneliti dan

sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok

jabatan fungsional berdasarkan bidang masing-masing, sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Struktur organisasi Balai Penelitian Tanaman Palma secara lengkap disajikan pada

Lampiran 1.

Sumber daya manusia pada Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma),

terdiri atas tenaga fungsional, struktural dan non fungsional. Tenaga fungsional

meliputi fungsional peneliti dan teknisi litkayasa. Berdasarkan tingkat umur,

sumberdaya Balit Palma memiliki kisaran umur yang cukup bervariasi dan

berjenjang. Dari 99 orang pegawai, jumlah tenaga dengan pendidikan S3 (10

orang), S2 (14 orang), S1 (19 orang) dan sisanya berpendidikan SD sampai

Sarjana Muda. Dari jumlah tersebut tenaga yang sudah memiliki jabatan

fungsional peneliti sebanyak 30 orang. Sedangkan calon peneliti yang

berpendidikan S1 dan S2 sebanyak 13 orang. Adapun jumlah pegawai menurut

tingkat pendidikan dan kelompok umur hingga 31 Desember 2016, disajikan pada

Gambar 1, berikut ini dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Page 10: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 5

Jumlah tenaga fungsional peneliti dan calon peneliti pada Balai Penelitian Tanaman

Palma berjumlah 43 orang, tersebar dari peneliti non klasifikasi sampai peneliti

utama. Sebaran tenaga fungsional peneliti menurut jenjang peneliti dan bidang

keahlian dan umur berturut-turut disajikan pada Lampiran 3. Di Balit Palma, selain

tenaga fungsional peneliti, terdapat juga tenaga fungsional teknisi litkayasa

sebanyak 9 orang. Sedangkan fungsional Arsiparis dan Pustakawan serta Pranata

Komputer tidak ada.

Dengan mempertimbangkan beban kerja penelitian yang semakin berat

dan untuk memperkuat dukungan terhadap pelaksanaan penelitian, maka jumlah

fungsional teknisi litkayasa perlu ditingkatkan. Sampai Pada tahun 2016, proporsi

jabatan fungsional umum mencapai 67,62%, sedangkan fungsional peneliti

mencapai 32,38%. Jumlah disiplin ilmu dan mutu tenaga peneliti masih perlu

ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan penelitian dimasa akan datang yang

mengarah ke komersialisasi teknologi. Selain itu, kelangsungan administrasi Balit

Palma juga membutuhkan tambahan tenaga fungsional arsiparis yang saat ini

hanya ada satu orang. Dalam jangka pendek, kesenjangan tersebut di atas dapat

diatasi dengan pelatihan-pelatihan dan tugas belajar untuk meningkatkan

kompetensi.

Infrastruktur Balai Penelitian Tanaman Palma yang terdiri atas Kebun

Percobaan (KP), Rumah kaca dan Laboratorium yang telah difungsikan untuk

mendukung tupoksi Balai Penelitian Tanaman Palma. Balit Palma mempunyai 4

(empat) kebun percobaan yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan

pemanfaatan lainnya, yaitu : KP. Kima Atas, KP. Mapanget, KP. Kayuwatu, dan KP.

Paniki. Pembagian kebun beserta luasan dan pemanfaatannya terdapat pada

Lampiran 4. Dengan meningkatnya aktivitas penelitian dan penambahan

komoditas yang menjadi mandat Balit Palma terutama kelapa sawit, maka ada

beberapa kendala yang perlu pemecahannya diantaranya: (a) status lahan KP

Paniki yang riskan untuk penelitian tanaman tahunan karena status tanah atau

status BMN lahan KP Paniki berada di Provinsi Sulut sebagai pemilik sertifikat dan

telah ada aktivitas penanaman tanaman langka diantara kelapa koleksi dan kelapa

Page 11: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 6

UPBS Balit Palma oleh Pemda Sulut yang tentunya akan sangat menggangu

pertumbuhan kelapa koleksi dan kelapa UPBS, (b) tidak ada lahan kebun

percobaan yang sesuai untuk tanaman sawit. Berdasarkan hal tersebut diperlukan

lahan tambahan untuk penelitian dan perbenihan terutama untuk tanaman kelapa

sawit dan tanaman palma lain. Pada tahun 2013 Balit Palma ketambahan 1 Kebun

Percobaan yaitu KP. Sitiung, namun sampai saat ini SK perpindahan pengurusan

belum dikeluarkan. Selain itu, Balit Palma memiliki 6 laboratorium yaitu

laboratorium Kultur Jaringan, Teknologi Hasil, Pemuliaan dan Molekular,

Entomologi, Fitopatologi, dan Ekofisiologi serta 5 rumah kaca, yaitu Pemuliaan,

Ekofisiologi, entomologi dan Fitopatologi.

Pelaksanaan penelitian pada Balai Penelitian Tanaman Palma berasal dari

Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN), dan kerjasama dalam negeri.

Anggaran pada tahun 2016 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 32.44%

dibandingkan anggaran tahun 2015. Anggaran dari APBN disajikan pada

Lampiran 4

Page 12: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 7

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis

Untuk mengantisipasi perubahan paradigma dan dinamika lingkungan

strategis yang dihadapi Balai Penelitian Tanaman Palma dimasa mendatang,

khususnya periode 2015-2019, Balit Palma membutuhkan strategi khusus agar

kiprah dan eksistensinya sebagai lembaga penelitian dibidang perkelapaan dan

palma dapat terwujud, terutama dalam mendukung pembangunan pertanian.

Dengan penetapan Rencana Strategis (Renstra) Balit Palma TA 2015-2019 sebagai

pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatannya,

diharapkan kegiatan penelitian perkebunan dapat dilakukan secara efektif dan

efisien, menghasilkan produk-produk teknologi yang inovatif, sesuai kebutuhan

pengguna, dan berkelanjutan.

Selaras dengan Visi Puslitbang Perkebunan pada 2015, maka Balit Palma

telah menetapkan visi pada Tahun 2015 : "Menjadi Institusi Berkelas Dunia

Penghasil Inovasi Teknologi Komoditas Kelapa Sawit, Kelapa, Aren,

Sagu dan Pinang". Untuk mewujudkan visi tersebut, Balit Palma menyusun Misi

untuk “Menghasilkan Inovasi Teknologi Unggulan Kelapa Sawit, Kelapa,

Sagu, Aren dan Pinang Berkelas Dunia Yang Mampu Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat Perkebunan”

Tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan varietas unggul dan merakit paket teknologi pendukungnya yang

sasarannya adalah :

Page 13: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 8

a. Tersedianya varietas unggul tanaman palma (kelapa sawit, kelapa, aren,

sagu, dan pinang)

b. Tersedianya komponen teknologi budidaya mendukung pengembangan

varietas baru

c. Tersedianya produk olahan tanaman palma

2. Mengelolah plasma nutfah yang sasarannya adalah tersedia dan

termanfaatkannya plasma nutfah sebagai sumber daya genetik yang potensi

tinggi untuk menghasilkan vaietas unggul tanaman kelapa sawit, kelapa, aren,

sagu dan pinang.

3. Mengembangkan kerjasama IPTEK yang sasarannya adalah meningkatkan

jaringan kemitraan dengan stakeholder.

4. Meningkatnya diseminasi yang sasarannya adalah meningkatnya publikasi hasil

penelitian, penyebaran hasil penelitian tanaman palma kepada pengguna.

5. Meningkatnya kapasitas SDM dan sarpras yang sasarannya adalah

meningkatkan kapasitas dan profesionalisme SDM serta meningkatnya

ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk penelitian.

Indikator Kinerja Utama (IKU) Balit Palma 2016 terkait dengan Program

Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing dengan kegiatan

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan adalah :

1. Tersedianya varietas/populasi unggul tanaman kelapa, sagu, aren, dan pinang

dengan produktivitas tinggi dan bermutu.

2. Tersedianya inovasi teknologi tanaman kelapa, sagu, aren, dan pinang

3. Tersedianya jumlah produk olahan tanaman kelapa, sagu, aren dan pinang

yang berdaya saing.

Page 14: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 9

4. Tersedianya jumlah aksesi sumber daya genetik tanaman kelapa, sagu, aren

dan pinang yang terkonservasi dan terkarakterisasi.

5. Tersedianya benih sumber tanaman kelapa yang bermutu.

Indikator kinerja Balit Palma tahun 15 diuraikan sebagaimana pada Tabel 1,

berikut :

Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Balit Palma, tahun 2015.

2.2. Penetapan Kinerja

Perjanjian kinerja telah ditetapkan pada awal pelaksanaan TA 2016.

Sasaran strategis yang telah ditetapkan tersebut di atas dibiaya dengan anggaran

senilai Rp. 2.234.525.000,- (Dua Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Empat Juta Lima

Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah). Adapun total anggaran adalah Rp.

21.196.868.000,- (Dua Puluh Satu Milyar Seratus Sembilan Puluh Enam Juta

Delapan Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah). Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) 2016 disajikan dalam Tabel 2 dibawah ini.

Kegiatan

Sub Kegiatan Utama

Indikator Kinerja Utama

Target

2016

Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Perakitan Varietas Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan (var/klon unggul)

2

Perakitan Teknologi Budidaya

Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan (teknologi)

4

Perakitan Produk Olahan

Jumlah Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah (produk olahan/teknologi)

3

Produksi Benih Sumber

Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (ton)

250

Pelestarian Plasma Nutfah

Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi

2

Page 15: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 10

Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Tersedianya Varietas Unggul

Tanaman Perkebunan yang

Berdayasaing

Jumlah Varietas Unggul 2 Varietas

2. Tersedia Inovasi Teknologi

Budidaya

Jumlah Teknologi yang

dihasilkan

4 Teknologi

3. Tersedianya Teknologi

Diversifikasi dan Peningkatan

Nilai Tambah

Jumlah teknologi olahan yang

dihasilkan

3 Formula

4. Tersedianya Sumberdaya

Genetik Tanaman Perkebunan

Jumlah Plasma Nutfah 363 Aksesi

5. Tersedianya Benih Sumber

Tanaman Palma

Jumlah Benih Sumber yang

Tanaman Palma

250 Ton

6. Terselenggaranya Diseminasi Jumlah Jurnal/Publikasi 12 Terbitan

7. Terwujudnya kerjasama

penelitian Tanaman Perkebunan

Jumlah MOU Kerjasama 6 MOU

2.3. Perencanaan Kinerja

Sasaran Kinerja Tahun 2015 yang merupakan penjabaran dari Indikator Kinerja

Utama/Sasaran yang telah tercantum dalam Renstra 2015-2019 adalah sebagai

berikut :

1. Tersedianya Varietas unggul tanaman palma yang targetnya sebanyak 1

varietas.

2. Teknologi budidaya mendukung pengembangan varietas baru yang targetnya

sebanyak 3 teknologi

Page 16: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 11

3. Formula Edible Film, Formula Biodegiable Film dan Teknik Hidrolisis VCO yang

targetnya sebanyak 3 formula.

4. Mengelola plasma nutfah tanaman kelapa, sagu, aren dan pinang yang

sasarannya adalah tersedianya dan termanfaatkannya plasma nutfah sebagai

sumber genetik yang berpotensi tinggi untuk menghasilkan varietas unggul

yang targetnya 363 aksesi terdiri dari 99 aksesi kelapa sawit asal Kamerun, 105

aksesi kelapa sawit asal Angola, 87 aksesi kelapa, 38 aksesi pinang, 14 aksesi

aren, dan 19 aksesi sagu.

5. Benih unggul tanaman kelapa yang targetnya sebanyak 375 ton benih kelapa.

Program dan Kegiatan. Untuk dapat mencapai kinerja tersebut, maka pada TA

2016 kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Kelapa dan Palma telah

mengalokasikan anggarannya pada sub-sub kegiatan sebagai berikut:

Page 17: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 12

Tabel 3 . Sebaran Anggaran 2016 Pada Kegiatan Penelitian dan Diseminasi

No. Komoditas/Judul Sub Kegiatan Pagu Realisasi

1 PENGELOLAAN BENIH SUMBER TANAMAN KELAPA

332.550.000 323.964.511

2 TAMAN SAINS PERTANIAN (TSP) 5.700.000.000 4.785.428.782

3 PRODUK OLAHAN KOMODITAS STRATEGI PERKEBUNAN

246.800.000 246.045.790

4 DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI KOMODITAS STRATEGIS TANAMAN

PERKEBUNAN

427.854.000 404.358.660

5 TEKNOLOGI PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS TANAMAN PERKEBUNAN LAINNYA

991.080.000 982.338.363

6 VARIETAS UNGGUL BARU KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PERKEBUNAN

LAINNYA

996.645.000 954.739.276

7 DUKUNGAN MANAJEMEN LITBANG TANAMAN PERKEBUNAN

1.646.229.000 1.559.756.301

8 LAYANAN PERKANTORAN 10.605.710.000 10.416.000.075

9 PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN KOMUNIKASI

185.000.000 137.305.200

10 PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN 65.000.000 64.325.000

BELANJA GAJI 7.932.090.000 7.771.832.333

BELANJA BARANG 7.592.778.000 7.392.576.300

BELANJA MODAL 5.672.000.000 4.709.853.325

TOTAL 21.196.868.000 19.874.261.958

Page 18: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pada Bab ini diuraikan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target),

sasaran kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah

dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan kinerja ditetapkan 4 (empat) kategori

keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil: > 100%, (2) berhasil: 80 – 100%, (3)

cukup berhasil: 60 – 79%, dan tidak berhasil: 0 – 59%. Realisasi sampai akhir

tahun 2015 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata

capaian sebesar 94,70% (berhasil ).

Keberhasilan pencapaian sasaran disebabkan oleh faktor pengawalan

kegiatan melalui monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian yang cukup ketat,

mulai dari tahap awal hingga tahap akhir kegiatan. Keberhasilan pencapaian

sasaran tersebut juga didorong oleh dukungan manajemen penelitian, baik aspek

pelayanan keuangan, pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana

penelitian.

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk

memastikan tercapainya target setiap kegiatan. Metode yang dilakukan adalah

dengan memantau capaian kinerja setiap bulan ataupun triwulanan beserta

kendala yang dihadapi. Sehingga dengan demikian diharapkan bila tidak

tercapainya target suatu indikator dapat diantisipasi sejak awal melalui Sistem

Pengendalian Interen (SPI).

Dalam tahun anggaran 2016, Balai Penelitian Tanaman Palma telah

menetapkan 7 sasaran yang akan dicapai. Ketujuh sasaran tersebut selanjutnya

diukur dengan 7 indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2016 menunjukkan

bahwa target ketujuh sasaran semuanya terealisasi dengan hasil baik, dan dua

diantaranya terealisasi melebihi target.

Page 19: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 14

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Balit Palma Tahun 2016 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan

realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran

tersebut dapat diuraikankan dalam tabel 4 berikut :

Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran, tahun 2016.

No. Sasaran Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

1. Tersedianya Varietas

Unggul Tanaman

Perkebunan yang

Berdayasaing

Jumlah Varietas Unggul

(varietas)

2 2 100

2. Tersedia Inovasi Teknologi

Budidaya

Jumlah Teknologi yang

dihasilkan (teknologi)

2 2 100

3. Tersedianya Teknologi

Diversifikasi dan

Peningkatan Nilai Tambah

Jumlah teknologi olahan

yang dihasilkan (formula)

3 3 100

4. Tersedianya Sumberdaya

Genetik Tanaman

Perkebunan

Jumlah Plasma Nutfah

(aksesi)

363 362 99,72

5. Tersedianya Benih Sumber

Tanaman Palma

Jumlah Benih Sumber

Tanaman Palma (ton)

250 250 100

6. Terselenggaranya

Diseminasi

Jumlah Jurnal/Publikasi

(terbitan)

12 12 100

7. Terwujudnya kerjasama

penelitian Tanaman

Perkebunan

Jumlah MOU Kerjasama

(MOU)

6 6 100

Total 638 637 600

Rata-rata 91.14 91.00 85.71

Page 20: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 15

Data pada Tabel 4 menunjukkan, target pencapaian kinerja Balit Palma

tahun 2016 telah mencapai lebih dari 100% keberhasilan sebagaimana yang telah

ditetapkan pada tahun 2016.

Indikator kinerja yang tersusun dari indikator kinerja pada kegiatan yang

dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tanaman Palma. Untuk indikator pertama, yaitu

mengenai capaian varietas unggul baru tanaman palma merupakan output dari

RPTP Evaluasi Persiapan Pelepasan Varietas Unggul Lokal Tanaman Palma.

Capaian indikator kedua, merupakan output dengan target 3 teknologi dari 3

RPTP, yaitu (1) Teknologi Diversifikasi Produk Palma untuk Pangan, Kesehatan

dan Bahan Baku Industri, (2) Peningkatan Peran Elaeidobius Kamerunicus Sebagai

Polinator di Pertanaman Kelapa Sawit, (3) Perakitan Teknologi Pengendalian

Efektif Terhadap Aceria, Phytophthora Dan Phytoplasma Pada Kelapa. Untuk

indikator kinerja ketiga, tersedianya teknologi diversifikasi dan nilai tambah. Target

tersebut dicapai melalui RPTP Teknologi Diversifikasi Produk Palma untuk Pangan,

Kesehatan dan Bahan Baku Industri. Sedangkan indikator kinerja keempat

tersedianya dan termanfaatkannya plasma nutfah tanaman palma diperloleh

melalui kegiatan Konservasi dan karaterisasi 362 aksesi plasma nutfah kelapa,

sagu, aren dan pinang. Indikator kinerja kelima tersedianya benih sumber

tanaman palma dihasilkan dari kegiatan RDHP Benih Sumber Tanaman Palma.

Indikator kinerja keenam terselenggaranya diseminasi dicapai melalui kegiatan

RDHP Diseminasi Teknologi Tanaman Perkebunan. Indikator kinerja ketujuh

terwujudnya kerjasama penelitian tanaman perkebunan diperoleh dari kegiatan

Manajemen kerjasama.

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman

Palma dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 21: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 16

Sasaran 1 :

Tersedianya varietas unggul tanaman perkebunan yang berdaya saing

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur melalui indikator kinerja jumlah varietas

unggul yang dihasilkan. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut

dapat dilihatpada tabel 5 dibawah ini:

Tabel 5. Target dan Capaian Indikator Kinerja Tersedianya Varietas Unggul

Tanaman Perkebunan yang Berdaya Saing, tahun 2016.

Indikator Kinerja Target Capaian %

Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan 1 varietas 1 varietas 100

Indikator kinerja sasaran “Tersedianya varietas unggul tanaman

perkebunan yang berdaya saing”, dicapai melalui kegiatan RPTP Evaluasi

Persiapan Pelepasan Vaietas Unggul Lokal Tanaman Palma terdiri dari 3 kegiatan

yaitu: (1) Persiapan Pelepasan Kelapa Dalam Pasang Surut; (2)

PersiapanPelepasan Kelapa Dalam Talise, Tontalete, Marinsow; (3) Persiapan

Pelepasan Pinang Malinow.

Varietas :

1). Pelepasan Kelapa Dalam Varietas Mastutin sebagai Varietas Unggul

(SK Menteri Pertanian RI Nomor : 434/Kpts/KB. 120/7/2015, Tanggal 6 Juli

2015)

Page 22: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 17

DeskripsiTeknologi:

Pertumbuhan tinggi batang lambat (Tinggi 11 m, bekas daun < 1 m)

Produksi buah banyak (> 3 ton kopra/ha/tahun)

Keunggulan Teknologi Dari Yang Sebelumnya:

Tangkai tandan buah pendek sehingga kuat menahan buah yang banyak

Tahan kering sampai 5 bulan musim kemarau

Kegunaan :

Sebagai sumber minyak nabati

Peta Sebaran Teknologi :

Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Lombok

Tengah.

Target Pengguna :

Petani, Pemerintah Daerah, Industri pengolahan makanan, serta stake holder

lainnya

2). Pelepasan Kelapa Dalam Pasang Surut asal Kabupaten Indagiri Hilir dan

Kelapa Puan Kalianda (KPK) Asal Kabupaten Lampung Selatan sebagai Varietas

Unggul

Deskripsi Veriatas :

Asal Desa Lholayah. Kecamatan Palingiran, Kabupaten Inhil

Umur Mulai berbungan ± 50 bulan (± 4 tahun) Umur mulai panen ± 62 bulan (± 6 tahun)

Panjang daun ± 61,75 cm

Warna daun hijau, hijau kekuningan, merah kecoklatan Jumlah Tandan /tahun 12,89 ± 0,48

Warna buah hijau, hijau kecoklatan Kopra/butir 244,5 gram

Kadar minyak 65,19%

Page 23: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 18

Produksi dan kadar minyak tinggi Keunggulan Teknologi Dari Yang Sebelumnya:

Produksi dan kadar minyak tinggi

Adaptif pada lahan pasang surut

Kegunaan :

Sumber benih varietas uggul adaptif lahan pasang surut

Dapat dimanfaatkan untuk semua produk olahan kelapa

Peta Sebaran Teknologi :

Provinsi Riau dan Kepulauan Riau

Target Pengguna :

Petani, Pemerintah Daerah, Industri pengolahan makanan, serta stake holder

lainnya

Sasaran 2 :

Tersedianya Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur melalui indikator kinerja jumlah

Teknologi yang dihasilkan. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja

tersebut dapat dilihatpada tabel 5 dibawah ini:

Tabel 5. Target dan Capaian Indikator Kinerja Tersedianya Teknologi Budidaya

Tanaman Perkebunan yang Berdaya Saing, tahun 2016.

Indikator Kinerja Target Capaian %

Jumlah Teknologi yang dihasilkan 2 Teknologi 2 Teknologi 100

Page 24: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 19

Indikator kinerja sasaran “Jumlah teknologi budaya yang dihasilkan”, dicapai

melalui. Capaian teknologi budidaya yang dihasilkan adalah 100% karena tercapai

semua teknologi yang ditargetkan. Adapun teknologi budiaya yang dicapai adalah

Teknologi Pengendalian Penyakit Layu Kalimantan, Teknologi Pengendalian

Phytopthora.

Teknologi :

1). Teknologi Pengendalian Penyakit Layu Kalimantan

Teknologi :

2). Teknologi pengendalian hayati penyakit busuk pucuk tanaman

kelapa yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora

Deskripsi teknologi :

Cendawan antagonis Trichoderma harzianum dan Trichoderma esperellum

secara invitro persentase penghambatan terhadap perkembangan

Phytophthora > 50%. Kedua antagonis ini dapat menekan perkembangan

bercak akibat serangan Phytophthora

Keunggulan teknologi dari yang sebelumnya:

Mampu menekan serangan penyakit busuk pucuk dilapangan hingga 80%

Ramah lingkungan

Kegunaan :

Page 25: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 20

Mengendalikan serangan penyakit busuk pucuk tanaman kelapa

Peta sebaran teknologi :

Sulawesi Utara

Target pengguna:

Petani dan stakeholder lainnya

Sasaran 3 :

Tersedianya teknologi diversifikasi dan nilai tambah

Indikator kinerja sasaran “Tersedianya inovasi teknologi diversifikasi dan

nilai tambah” dicapai melalui RPTP Teknologi Diversifikasi Produk Palma untuk

Pangan, Kesehatan dan Bahan Baku Industri.

Tabel 6. Target dan Capaian Indikator Kinerja Tersedianya Inovasi Teknologi Budidaya yang Dihasilkan, tahun 2016.

Indikator Kinerja Target Capaian %

Jumlah Produk yang dihasilkan 3

teknologi

3 teknologi 100

Indikator kinerja sasaran “Jumlah produk olahan yang dihasilkan”, dicapai 100 %

sesuai yang ditargetkan melalui sub kegiatan yaitu: Teknologi pengolahan edible film dari air kelapa Adapun tampilan produk olahan yang dihasilkan disajikan pada Gambar di bawah

ini:

Page 26: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 21

Gambar 7a.

Bahan baku bioselulosa/nata

Gambar 7b.

Edible film bioselulosa/nata

Gambar 7c.

Biodegradable film dengan

penambahan kalium sorbat dan vco

Gambar 7b.

Reaksi hidrolisis enzimatis dalam

shaker water bath

Indikator kinerja sasaran “Jumlah teknologi budaya yang dihasilkan”, dicapai

melalui 3 sub kegiatan yaitu: (1)Teknologi pembuatan VCO dari kopra putih

Page 27: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 22

dengan metode kering; (2)Bioagroekologi dan teknik perbanyakkan kumbang

penyerbuk Elaeidobius kamerunicus untuk meningkatkan produktivitas sawit; (3)

Mikroorganisme antagonis pengendali Phytophthora palmivora penyebab penyakit

busuk pucuk kelapa (PBK) dan gugur buah kelapa (GBK) pada tanaman kelapa;

Capaian teknologi budidaya yang dihasilkan adalah 100% karena tercapai semua

teknologi yang ditargetkan. Adapun teknologi yang dicapai adalah 1) Formula

Edible Coating dari Bioselulosa nata untuk daging kelapa muda beku, 2) Produk

Minyak Sehat HasiL Ekstraksi Metode Kering, 3). Produk Choco Chip yang lebih

renyah

Teknologi :

1). Formula Edible Coating dari Bioselulosa Nata untuk Daging Kelapa Muda

Deskripsi Teknologi:

Daging buah kelapa muda umur 8-9 bulan) adalah salah satu produk yang sangat

digemari oleh berbagai lapisan konsumen. Akan tetapi konsumsi terbesar daging

kelapa muda umumnya hanya terbatas sebagai bahan untuk minuman es kelapa

muda. Hal ini disebabkan daging kelapa muda cepat mengalami perubahan,

disamping itu pemasaran kelapa muda, umumnya masih dalam bentuk buah

kelapa utuh, sehingga penyebarannya terbatas. Untuk mengatasinya dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut: daging kelapa muda langsung dipisahkan,

kemudian diaplikasi dengan edible coating, sehingga produk terlindungi dari

pengaruh kontaminasi ataupun penguapan kadar air. Edible coating dapat diolah

dari bioselulosa dengan bahan baku air kelapa. Proses pengolahan edible coating

diperlukan penambahan CMC dan glyserol dalam perbandingan tertentu sehingga

diperoleh karakteristik yang sesuai untuk mengcoating daging kelapa muda.

Diharapkan setelah daging kelapa muda dicoating akan memiliki daya simpan lebih

lama. Sampai penyimpanan 8 minggu total mikroba baik dalam Regrigerator

maupun Freezer hanya berkisar 0-80 cfu, pH 7,0 (netral), kadar air 84,11-87,15%

Page 28: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 23

(masih seperti kadar air daging kelapa muda segar). Penilaian secara organoleptik

terhadap warna dan aroma masih dianggap biasa (normal) dengan nilai 3, tetapi

rasa berada antara biasa dan tidak suka dengan nilai 2,5.

Keunggulan teknologi dari yang sebelumnya:

Aplikasi edible coating pada daging kelapa muda belum pernah dilakukanKegunaan:

Sebagai kemasan alternative yang dapat dimakan.

Peta sebaran teknologi:

Industri pangan

Target pengguna:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu petani dalam mengolah air

kelapa menjadi bioselulosa, meskipun air kelapa telah ditunda beberapa hari

sehingga petani dapat menjadi pemasok bahan baku bioselulosa untuk diolah

lebih lanjut oleh industri bahan makanan.

Petani yang memiliki areal pertanaman kelapa, petani pengolah minyak

goreng/kopra, pelaku industri rumah tangga yang berdekatan dengan pasar

yang menjual kelapa butiran dan industri pengolahan desiccated coconut.

Kegunaaan

Untuk memperpanjang masa simpan daging kelapa muda, sehingga produk daging kelapa

muda lebih mudah pemasarannya

2). Teknologi Pembuatan VCO Dari Kopra Putih Dengan Metode Kering

DeskripsiTeknologi:

(a) Unit proses: Unit proses terdiri dari unit pengeringan sistem oven dengan

suhu terkendali agar diperoleh kopra putih. Unit penggilingan (penghancuran kopra putih) dan unit pengepresan (pemisahan minyak dan ampas dari hancuran kelapa) menggunakan peralatan spesifik yakni komponen bahan

Page 29: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 24

yang kontak langsung bahan yang diolah mengunakan stainless steel, untuk meminimalkan terjadinya proses oksidasi terhadap bahan olah. Kapasitas

olah sekitar 20 kg hancuran kopra putih / jam. (b) Pengolahan: Proses pengolahan harus berlangsung cepat, untuk menghindari

proses fermentasi/pembusukan daging buah. Bahan baku adalah buah kelapa

dalam matang umur 11-12 bulan. Proses pengeringan dengan sistem oven, pengeringan pada suhu 55-60 oC selama 28-30 jam. Penggilingan dan pengepresan menggunakan alat penggilingan dan pengepresan spesifik

seperti diuraikan pada unit proses.

(c) Karakteristik minyak: Minyak yang dihasilkan dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni: Kelompok 1 (berpeluang sebagai VCO) ; kadar air 0,05-

0,07 %, kadar FFA 0,05-0,08 %, bilangan peroksida 0,11-0,14 mg ek/kg, dan warna minyak jernih. Kelompok 2 (minyak goreng); kadar air > 0,07 %, kadar FFA 0,10-0,12 %, bilangan peroksida 0,15-0,17 mg ek/kg, dan

warna minyak kuning muda. Standar mutu VCO, menurut APPC (2005) yakni kadar air 0,1-0,3 %, FFA kurang dari 0,5 %, bilangan peroksida kurang dari 3, berwarna jernih seperti air, bebas dari bau asing dan tidak rasa tengik.

Keunggulan teknologi dari yang sebelumnya :

(a) Tidak menggunakan air proses. (b) Kepraktisan dalam proses pengolahan produk minyak/VCO, hemat tenaga

kerja dan energi.

(c) Limbah (ampas kelapa) sudah matang siap digunakan sebagai pakan ternak. Kegunaan :

(a) Perbaikan mutu kopra dan peningkatan nilai tambah komoditas kelapa dan pendapatan petani, melalui kelompok tani/gabungan kelompok tani.

(b) Pemberdayaan kelompok tani/gabungan kelompok tani pada pengolahan

produk minyak kelapa/VCO sistem mekanis yang efisien.

Peta sebaranteknologi : -

Target pengguna :

Page 30: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 25

(a) Pengembangan kopra putih dan VCO serta minyak goreng pada skala kelompok tani/gabungan kelompok tani

(b) Pengolahan VCO dan minyak goreng pada skala industri.

3). Produk coconut chip yang lebih renyah

Deskripsi Teknologi:

Pengolahan coconut chip yang dilakukan tanpa penambahan Bahan Makanan

Tambahan (BMT) untuk meningkatkan sifat crunchy dan daya simpan produk.

Kalsium klorida (CaCl2) dapat ditambahkan ke dalam produk untuk memperoleh

tekstur yang renyah. Daging buah kelapa Dalam Mapanget (DMT) umur 9 bulan

telah diproses dengan cara diserut memanjang kemudian direndam dalam CaCl2

konsentrasi 0,5-2,0%, ditiriskan kemudian direbus dan ditambah gula dan garam

dalam konsentrasi tertentu. Selanjutnya dikeringkan menggunakan oven yang

dilengkapi Blower, lalu dikemas dalam kantong plastik dengan berat sekitar 10-

20gr/kemasan, masukkan dalam kemasan plastik dan di seal. Nilai gizi coconut

chip adalah sebagai berikut: kadar air 2,30-2,48%, abu 2,40-2,55%, lemak 37,20-

40,15%, protein 4,25-5,42% dan serat kasar 4,98-5,45%. Penambahan CaCl2

meningkatkan kerenyahan coconut chip, tetapi setelah penyimpanan 2 bulan

kerenyahan mulai berkurang, karena mulai terjadi peningkatan kadar air.

Keunggulan teknologi dari yang sebelumnya :

Kegunaan:d

Dapat digunakan sebagai kemasan aktif

Peta sebaran teknologi:

Seluruh propinsi yang memiliki areal tanaman sagu.

Target pengguna:

Industri kemasan

Peneliti, penyuluh dan pengguna lainnya

Page 31: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 26

Sasaran 4 :

Tersedianya sumberdaya genetik tanaman perkebunan

Tabel 8. Indikator Kinerja Tersedianya dan Termanfaatkannya Plasma Nutfah

Tanaman Palma, tahun 2016.

Indikator Kinerja Target Capaian %

Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan

terkarakterisasi

363 362 100

Indikator kinerja sasaran “tersedianya dan termanfaatkannya plasma

nutfah tanaman palma” dicapai melalui sub kegiatan Konservsi dan karaterisasi

362 aksesi plasma nutfah kelapa, sagu, aren dan pinang. Dari kegiatan ini

dihasilkan output 362 aksesi tanaman palma yang terkonservasi, terdiri dari 99

aksesi Kelapa Sawit asal Kamerun dan 105 akses i kelapa sawit asal Angola di KP

Sitiung, Sumatera Barat, 87 aksesi kelapa di KP. Mapanget, KP. Paniki, KP. Kima

Atas, dan KP. Pandu, 19 aksesi sagu di KP. Mapanget dan KP. Kayuwatu, 14 aksesi

aren di KP. Kima Atas, KP. Kayuwatu dan KP. Pandu dan 38 aksesi pinang di KP.

Kayuwatu.Adapun tampilan plasma nutfah yang dihasilkan disajikan pada Gambar

8 di bawah ini:

Page 32: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 27

Gambar 8a.

Plasma Nutfah Tanaman Kelapa

Sawit

Gambar 8b.

Plasma Nutfah Tanaman Kelapa

Sasaran 5 :

Tersedianya benih sumber tanaman palma

Tabel 9. Indikator Kinerja Tersedianya Benih Sumber Tanaman Palma, tahun 2016.

Indikator Kinerja Target Capaian %

Jumlah benih sumber tanaman palma yang

dihasilkan (ton)

300 150 63,2

Indikator kinerja sasaran “tersedianya benih sumber tanaman palma yang

dihasilkan” dicapai melalui kegiatan RDHP Benih Sumber Tanaman Palma. Dari

kegiatan ini dihasilkan output 150 ton benih sumber tanaman palma yang

dihasilkan, yaitu benihtanaman Kelapa yang dihasilkan di KP. Mapanget, KP.

Paniki, dan KP. Kima Atas. Adapun tampilan benih yang dihasilkan disajikan pada

Gambar di bawah ini:

Page 33: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 28

Gambar 9. Benih sumber tanaman kelapa

Tabel 10. Penyebaran Benih Kelapa, tahun 2016.

KOMODITAS JUMLAH

(Butir)

DISTRIBUSI

(berapa dan kemana)

Kelapa DMT 84.550 PT Lonsum

Kelapa DMT 6.600 Nabire

Kelapa GSK 1.250 CV Faulina Tabalong Kalsel

Kelapa GSK 4.750 CV Fatria Tabalong Kalsel

Kelapa DMT, DBI, GKN, GKB, GRA, GSK

3.000 Anugerah Langkat Makmur

Kelapa GSK 4.500 CV Wana Bhakti Medan

Page 34: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 29

Kelapa DMT 18.000 PT Cargill

Kelapa GSK 1.300 Bone

JUMLAH 123.950

Sasaran 6 :

Tersedianya diseminasi

Indikator kinerja sasaran “Terselenggaranya diseminasi” yaitu jumlah

publikasi hasil penelitian dicapai melalui kegiatan RDHPDiseminasi teknologi

tanaman perkebunan : Penerbitan Publikasi Ilmiah. Adapun indicator kinerja

meningkatnya diseminasi hasil penelitian melalui publikasi yang dihasilkanBalit

Palma disajikan pada Tabel 11:

Tabel 11. Indikator Kinerja Meningkatnya Diseminasi Hasil Penelitian melalui

Publikasi, tahun 2016.

JUDUL JENIS PUBLIKASI

1. Buku Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Dalam (Cocos

nucifera L.) (Proses Editing)

Buku

2. Buku Pinang (Siap cetak) Buku

3. Bunga Rampai Pengelolaan Plasma

Nutfah Tanaman Palma (Proses Editing)

Bunga Rampai

4. Bunga Rampai Teknologi Terkini Tanaman Palma (Proses Editing)

Bunga Rampai

5. Buletin Palma Volume 16 No. 1 (Siap cetak)

Buletin

6. Buletin Palma Volume 16 No. 2

(Proses Editing)

Buletin

7. Kelapa Dalam Unggul (Siap cetak) Leaflet

Page 35: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 30

8. Kelapa Genjah Unggul (Siap cetak) Leaflet

9. Tiga Varietas Unggul Kelapa Genjah Kopyor (Siap cetak)

Leaflet

10. Minyak Goreng Sehat (Siap cetak) Leaflet

11. Penyakit Busuk Pucuk Kelapa (Siap cetak)

Leaflet

12. Ice Cream VCO (Siap cetak) Leaflet

Sasaran 7 :

Terwujudnya kerjasama penelitian tanaman perkebunan

Tabel 12. Indikator Kinerja Meningkatnya Jaringan Kerjasama, tahun 2016.

Indikator Kinerja Target Capaian %

Jumlah MOU Kerjasama 6 MOU 6 MOU 100

Indikator kinerja sasaran”Terwujudnya kerjasama penelitian tanaman

perkebunan” dicapai melalui kegiatan RDHP Diseminasi teknologi tanaman

perkebunan. Dari kegiatan Manajemen kerjasama ini dihasilkan output 6 (enam)

MOU kerjasama dengan Pemda dan Perusahaan Swasta.

No Judul/Topik Kerjasama Mitra

1. Pendampingan seleksi pohon induk dan penyiapan bibit di Kabupaten Kepulauan

Meranti

DISHUTBUN KAB. KEPULAUAN MERANTI

2. Penelitian dan Pengembangan Kelapa Kopyor DISHUTBUN PATI

3. Penelitian dan Pengembangan Kelapa Kopyor DISBUN LAMPUNG

4. Penelitian dan Pengembangan Kelapa Eksotik

di Banten

DISHUTBUN BANTEN

Page 36: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 31

5. Persiapan Pelepasan Varietas Kelapa Dalam

Aceh

DISBUN ACEH

6. Penelitian dan Pendampingan Teknologi Kelapa

PT IVOMAS

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi

(capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Walau secara umum target yang ditetapkan telah terpenuhi namun dalam

pelaksanaan kegiatan tidaklah selalu berjalan mulus. Capaian kinerja yang belum

berhasil/kurang memuaskan tersebut di atas antara lain disebabkan kendala teknis

maupun non teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di antaranya

adalah :

1. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim terkendala perubahan iklim

dan serangan hama penyakit.

2. Pengadaan bahan yang harus indent dan sulit didapatkan di kota Manado

sehingga perlu waktu yang agak lama.

3. Waktu pencairan anggaran yang terkadang tidak sinkron dengan kebutuhan

dana penelitian.

4. Perubahan kebijakan pemerintah yang menyebabkan ada beberapa rencana

kegiatan tidak dapat terealisir.

5. Layanan jasa penyebaran informasi terbaru mengalami hambatan pada

ketersediaan alat pengolah data yang kurang memadai dan gangguan

koneksi internet yang seringkali terjadi, demikian juga layanan daya listrik

yang seringkali mengalami pemadaman bergilir di kota Manado.

Beberapa kendala tersebut telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran

Balai Penelitian Tanaman Palma dengan :

1. Mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisasi

peningkatan kapabilitas dan pembinaan program.

Page 37: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 32

2. Mempertimbangkan musim dan ketersediaan peralatan, SDM, dan dana.

3. Menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium yang dibutuhkan

dalam penelitian, dan kebutuhan alat sudah direncanakan sejak menyusun

proposal penelitian.

4. Meningkatkan manajemen di tingkat perencanaan, seperti mempersiapkan

kegiatan secara lebih cermat, realistis, dan matang, menentukan target

output dan sasaran secara realistis, menyusun penanganan risiko secara

cermat, serta merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan

pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan.

5. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara cermat.

6. Menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk

mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan

penelitian.

7. Meningkatkan kerjasama aktif pertukaran publikasi dan informasi dengan

instansi terkait.

8. Memperbaikikoneksi jaringan internet dan memaksimalkan genset.

9. Pengadaan alat pengolah data.

10. Sosialisasi pemanfaatan informasi terbaru dan terseleksi akan lebih

diintensifkan melalui kegiatan pendampingan

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Penelitian

Tanaman Palma Manado pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran

dengan baik. Untuk membiayai operasional Balai Penelitian Tanaman Palma

Manado pada tahun 2016 mendapat anggaran sebesar Rp. 15.878.753.000,- dan

setelah mengalami revisi menjadi Rp. 16.004.718.000,- atau mengalami kenaikan

Page 38: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 33

sebesar Rp. 125.965.000,-. Alokasi anggaran Balit Palma Tahun Anggaran 2016

berdasarkan sasaran yang akan dicapai dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 16. Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Balit Palma Berdasarkan Jenis Belanja, tahun 2016.

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Penelitian

Tanaman Palma Manado pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran

dengan baik. Untuk membiayai operasional Balai Penelitian Tanaman Palma

Manado pada tahun 2016 mendapat anggaran sebesar Rp. 21,196,868,000

Alokasi anggaran Balit Palma Tahun Anggaran 2016 berdasarkan sasaran yang

akan dicapai dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 16. Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Balit Palma Berdasarkan Jenis Belanja, tahun 2016.

No. Jenis Belanja Pagu Realisasi

Rp % Rp %

1 Belanja Gaji 7,932,090,000

37.42 7,771,832,333

39.11

2 Belanja Barang 7,592,778,000

35.82 7,392,576,300

37.20

3 Belanja Modal 5,672,000,000

26.76 4,709,853,325

23.70

Total 21,196,868,000 100 19,874,261,958 100

Sumber data : keuangan Balai Penelitian Tanaman Palma

BAB IV

PENUTUP

Belanja dalam rangka operasional kegiatan Balai Penelitian Tanaman

Palma dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan

efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Pagu Balai

Penelitian Tanaman Palma dialokasikan untuk belanja pegawai, modal dan barang,

dimana persentase masing-masing belanja, anggaran Balai Penelitian Tanaman

Palma telah direalisasikan sebesar Rp. 19.874.267.958 atau sebesar 93.76%

Page 39: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 34

Capaian sasaran Balai Penelitian Tanaman Palma tahun 2016 diukur dengan 6

(enam) indikator kinerja. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam

tahun 2015 sebagian besar telah tercapai dan melebihi target yang ditetapkan,

dengan kriteria capaian berhasil (100%) dan sangat berhasil (di atas 100%).

Secara umum program penelitian dan diseminasi yang direncanakan pada tahun

2015 dapat dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan pencapaian sasaran secara

umum didukung oleh sumberdaya yang ada, terutama SDM peneliti, litkayasa dan

tenaga administrasi yang memadai. Hasil penelitian unggulan telah menunjukkan

hasil dalam mendukung pembangunan pertanian, terutama dalam pengembangan

tanaman kelapa, sagu, aren, dan pinang. Kinerja penelitian kelapa, aren, sagu

dan pinang Balit Palma pada TA 2016 telah mencapai target yang telah ditetapkan

dalam IKU 2016.

Namun demikian, masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam

pencapaian sasaran. Kendala teknis maupun non teknis seperti kendala musim,

pencairan dana dan proses pengadaan yang terlambat masih dialami pada

pelaksanaan kegiatan pada Balai Penelitian Tanaman Palma.

Upaya perbaikan tetap dilakukan oleh seluruh jajaran Balai Penelitian Tanaman

Palma dalam rangka tercapainya sasaran kegiatan, dengan meningkatkan

koordinasi dengan pihak-pihak terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan

memperbaiki fungsi manajemen, terutama pada tahap perencanaan.

Page 40: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 56

Lampiran 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian Tanaman Palma

KEPALA

SEKSI PELAYANAN

TEKNIK

SEKSI JASA PENELITIAN

SUB BAGIAN TATA USAHA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Page 41: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 57

Lampiran 2. Sebaran Sumberdaya Manusia Balai Penelitian Tanaman Palma

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

916

22

2

48

5 30

10

20

30

40

50

60

S3 S2 S1 D3 SLTP SLTA SD

SDM BALIT PALMA

Page 42: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 58

Lampiran 3. Sebaran Sumberdaya Manusia pada Balai Penelitian Tanaman Palma Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan

Kelompok Umur

NO USIA (THN)

S3 S2 S1 SM D4 D3 D2 D1 SLTA SLTP SD JUMLAH

1 <=20 - - - - - - - - - - - 0

2 21-25 - - 1 - - - - - - - - 1

3 26-30 - 1 4 - 1 - - - - - - 6

4 31-35 - 1 4 - 1 - - - - - - 6

5 36-40 - 4 1 - - - - - 6 - - 11

6 41-45 3 1 1 - - - - - 5 - - 10

7 46-50 - 3 1 - - 1 - - 18 2 2 27

8 51-55 3 - 7 - - - 1 - 12 2 1 26

9 56-60 3 4 2 - - - - - 6 - - 15

10 >60 - 3 - - - - - - - - - 3

JUMLAH 9 16 21 - 2 1 1 - 48 4 3 105

Page 43: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014balitka.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/05/LAKIP... · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Balai Penelitian Tanaman Palma 59

Lampiran 4. Sebaran Tenaga Fungsional Peneliti Menurut Jenjang Peneliti dan Bidang Keahlian serta Umur

No Bidang Keahlian

Peneliti Utama

Peneliti Madya

Peneliti Muda

Peneliti Pertama

Calon Peneliti

Jumlah

1 Pemuliaan 3 2 4 1 1 11

2 Ekofisiologi 1 - 1 3 3 8

3 Entomogi/ Fitopatologi

1 1 1 4 1 8

4 Pasca panen 2 - 1 1 1 5

5 Agribisnis - - 1 1 - 2

Jumlah 7 3 8 10 6 34

Lampiran 5. Nama Kebun, Luas dan Pemanfaatannya.

No Kebun Percoba-

an

Luas (Ha)

Status Peruntukan Lahan (Ha)

Lahan Untuk

Penelitian

Empla-

semen Kantor

Lahan

Produksi

Sarana

Kebun

Peman

faatan Lainnya

1. Kayuwatu 39,5 13,3 0,1 15,9 - 10,2

2. Mapanget 47,8 27 0,6 9,6 2,1 8,5

3. Kima Atas 61 42,9 - 0,8 8,3 9

4. Paniki *) 40 25 0,5 14,1 - 0,4 *) lahan milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara