Top Banner
BAB I TUJUAN DAN LANDASAN TEORI 1. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami jaringan Peer to Peer 2. Mahasiswa dapat mengkonfirmasi jaringan Peer to Peer menggunakan cisco packer tracer. 2. LANDASAN TEORI Pengertian Jaringan Komputer Jaringan (network) adalah sebuah sistem operasi yang terdiri atas sejumlah komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuam yang sama atau suatu jaringan kerja yang terdiri dari titik-titik (nodes) yang terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa kabel. Masing-masing nodes berfungsi sebagai stasiun kerja (workstations). Salah satu nodes sebagai media jasa atau server, yaitu yang mengatur fungsi tertentu dari nodes lainnya. Pada dasarnya teknologi jaringan komputer itu sendiri merupakan perpaduan anatara tenologi komputer dan juga teknologi komunikasi. Tujuan dari jaringan komputer: 1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien: Misalnya, banyak pengguna dapat saling
27

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

Feb 21, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

BAB I

TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

1. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat memahami jaringan Peer to Peer

2. Mahasiswa dapat mengkonfirmasi jaringan Peer to

Peer menggunakan cisco packer tracer.

2. LANDASAN TEORI

Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan (network) adalah sebuah sistem operasi

yang terdiri atas sejumlah komputer dan perangkat

jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk

mencapai suatu tujuam yang sama atau suatu jaringan

kerja yang terdiri dari titik-titik (nodes) yang

terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa kabel.

Masing-masing nodes berfungsi sebagai stasiun kerja

(workstations). Salah satu nodes sebagai media jasa

atau server, yaitu yang mengatur fungsi tertentu dari

nodes lainnya. Pada dasarnya teknologi jaringan

komputer itu sendiri merupakan perpaduan anatara

tenologi komputer dan juga teknologi komunikasi.

Tujuan dari jaringan komputer:

1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih

efisien: Misalnya, banyak pengguna dapat saling

Page 2: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi,

dibandingkan memakai printer kualitas rendah di

masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi

perangkat lunak jaringan dapat lebih murah

dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk

jumlah pengguna sama, serta berbagi pemakaian CPU,

Memori, dan Harddsik.

2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar

tetap andal dan up-to-date: Sistem penyimpanan

data terpusat yang dikelola dengan baik

memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari

berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses

ke data sewaktu sedang diproses.

3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data

(data sharing). Transfer data pada jaringan selalu

lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data

lainnya yang bukan jaringan.

4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi

dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan

elektronik merupakan substansi sebagian besar

sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan,

pemantauan proyek, konferensi online dan

groupware, dimana semuanya membantu team bekerja

lebih produktif.

Page 3: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien

mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke

data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani

klien di lapangan dan klien dapat langsung

berkomunikasi dengan pemasok.

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap

bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan

layanaan (service). Pihak yang meminta layanan

disebut  klien (client) dan yang memberikan layanan

disebut pelayanan (server). Arsitektur ini disebut

dengan sistem client-server, dan digunakan pada

hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Jaringan Peer-To-Peer

Jaringan peer-to-peer (P2P) merupakan salah satu

model jaringan computer yang terdiri dari dua atau

beberapa computer, dimana setiap station atau

computer yang terdapat didalam lingkungan jaringan

tersebut bisa saling berbagi. Masing-masing computer

akan berperan sebagai server sekaligus client.

Kelebihan jaringan peer-to-peer

1. Antar komputer dalam jaringan dapat langsung

berbagi-pakai sumber daya yang dimilikinya

seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.

Page 4: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

2. Biaya installasi lebih murah dibandingkan dengan

tipe jaringan client-server, karena tidak

memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan

khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan

fasilitas jaringan.

3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada

satu server. Sehingga bila salah satu

komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara

keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kekurangan jaringan peer-to-peer

1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena

pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer

dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang

ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah

antara server dengan workstation

2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan

jaringan client- server, karena setiap komputer/peer

disamping harus mengelola fasilitas jaringan juga

harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-

masing user dengan mengatur masing- masing fasilitas

yang dimiliki.

Pengertian Ping Dalam Jaringan Komputer

Ping (Packet Internet Gopher) adalah sebuah

program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa

induktivitas jaringan berbasis teknologi TCP/IP

Page 5: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

(Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Dengan menggunakan utilitas ini, kita dapat menguji

apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer

lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket

kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya

dan menunggu respon darinya.

Utilitas ping akan menunjukkan hasil yang positif

jika dua buah komputer saling terhubung di dalam sebuah

jaringan, tetapi jika menampilkan pesan Request time

out alias RTO berarti konektivitas antar dua komputer

tidak terjadi. Hasil ping berupa statistik keadaan

koneksi yang kemudian ditampilkan di bagian akhir.

Kualitas koneksi dapat dilihat dari besarnya waktu

pergi-pulang (roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang

hilang (packet loss). Semakin kecil kedua angka

tersebut, semakin bagus kualitas koneksinya.

Untuk menampilkan parameter dari Perintah Ping

Windows, anda cukup mengetikkan “ping” atau “ping /?”

atau "ping -h" (tanpa tanda petik) pada Command Prompt

(cmd). Caranya, Start-->Accessories-->Command Prompt

atau ketik cmd pada kolom Run (Windows+R).

Sebagai tambahan, perintah ping (-f) (-v TOS) (-r

count) (-s count) (-j host-list) (-k host-list) hanya

untuk IPv4. Tambahan juga, untuk perintah ping lainnya,

sebagai berikut:

R Trace round-trip path (IPv6-only).

S Source address to use (IPv6-only).

Page 6: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

4 Force using IPv4.

6 Force using IPv6.

Pada perintah-perintah ping yang dapat kita

gunakan. Hal yang wajib diingat adalah, semua opsi pada

perintah ping adalah Case Sensitif, misal: t harus

ditulis t (huruf kecil), bukan T (huruf capital). Untuk

melihat statistic dan melanjutkan tekan Control+Break

sedangkan untuk menghentikan proses tekan Control+C.

Adapun format penulisan perintah ping, sebagai berikut:

Perintah ping(spasi)IP Address atau Hostname

misal: ping –t 202.149.86.20 atau ping –t sat.net.id

IP Address atau Hostname diletakkan setelah kata ping

misal: ping 202.149.86.20 –t atau ping sat.net.id –t

Perintah ping di atas dapat ditulis di cmd dan/atau di

kolom Run. Nah berikut ini,

aku akan mencoba menjelaskan beberapa perintah ping.

Ping IP Address atau Hostname.

Untuk menguji konektivitas. Misal: ping 202.149.86.20

atau ping sat.net.id

Menguji Ping IP dan Host.

Ping –t

Melakukan perintah ping ke host tujuan secara

terus menerus sampai dihentikan.

Misal: ping –t 202.149.86.20

Page 7: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

Perintah Ping –t

Ping –a

Melakukan perintah ping dan mencari nama host dari

komputer tujuan. Misal: ping –a 202.149.86.20 ,maka

akan muncul hostname, yaitu www.sat.net.id

Perintah Ping –a

Ping –n count

Melakukan perintah ping dengan menentukan jumlah

(count) request echo. Defaultnya tanpa –n adalah 4.

Misal: ping –n 5 202.149.86.20 ,maka ping hanya

dilakukan lima kali.

Perintah Ping -n count

Ping –l size

Melakukan perintah ping dengan mengirimkan paket

data sebesar x bytes. Secara default paket yang

dikirimkan sebesar 32 bytes. Maximum paket yang bisa

dikirimkan sebesar 65,527 bytes Misal: ping –l 100

202.149.86.20 ,berarti paket data yang dikirim sebesar

100 bytes.

Perintah Ping -l size

Bagi para pecinta trik internet gratis, gunakan

opsi ping ini. Kalau aku biasanya mengatur size nya 0

(nol) agar tidak mengurangi bandwith dan tentunya

antisipasi agar tidak kepalak pulsa.

Page 8: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

Ping –w timeout

Mengatur Timeout dalam milli-seconds untuk

menunggu pada tiap-tiap reply. Jika pesan yang

ditampilkan adalah Request time out, maka dengan

menggunakan opsi atau parameter ini jarak antar pesan

RTO adalah seperti yang telah kita atur. Secara

default, waktu time outnya adalah 4000 millisecond (4

detik). Misal: ping –w 10000 202.149.86.20 ,pada gambar

di bawah, interval RTO nya 10 detik.

BAB II

LANGKAH KERJA

1. LANGKAH KERJA

1. Membuka jendela program Cisco Packet Tracer.

2. Membuat desain seperti berikut.

Gambar 1.1 Peer to Peer System

3. Menghubungkan dua PC tadi dengan kabel yang

sesuai (cross) pada masing-masing port Ethernet.

Page 9: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

Gambar Penghubungan Kabel Cross

4. Memberikan IP Address pada masing-masing PC,

double click PC, Desktop>>IP Configurasi.

5. Melakukan pengetesan dengan mengirimkan data

dengan cara PING melalui Command Prompt. Double Click

PC 1, PC>>Command Prompt.

6. Melakukan pengetesan dengan mengirimkan data

dengan PING melalui Command Prompt. Double Click PC 2.

Desktop>>Command Prompt.

7. Membuat kesimpulan dari percobaan yang akan

dilakukan.

BAB III

PEMBAHASAN

Pembuatan projek ini bertujuan untuk membuat

sebuah jaringan sederhana yaitu sebuah jaringan yang

menggunakan tipe jaringan Peer to Peer menggunakan

simulasi dari Cisco Packet Tracer.

Langka-langkah membuat jaringan peer to peer adalah

sbb:

Page 10: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

1. Membuaka jeldela program Cisco Packet Tracer.

2. Untuk memasukan PC ke lembar kerja yaitu dengan cara

pilih End Devices lalu pilih PC-PT dan klik lembar

kerja.

3. Menghubungkan dua PC tadi dengan kabel yang sesuai

(cross) pada masing-masing port Ethernet. Caranya

pilih Connection >> Cross >> Klik PC1 >> pilih

FastEnhernet0 >> lalu Klik PC2 >> pilih

FastEnhernet0.

12

3 4

Page 11: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

4. Memberikan IP Address pada masing-masing PC, double

click PC1, Desktop>>IP Configurasi.

Hal yang sama pada PC2, double click PC2, Desktop>>IP

Configurasi.

5. Melakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan

cara PING melalui Command Prompt. Double Click PC 1,

PC>>Command Prompt.

Page 12: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

Maka akan muncul jendela seperti dibawah ini:

Ping IP Address PC 2, maka hasilnya adalah:

6. Melakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan

PING melalui Command Prompt. Double Click PC2.

Desktop>>Command Prompt.

Hal yang sama pada PC1, lakukan ping ke IP Address

PC1 maka hasilnya adalah:

7. Kesimpulan:

Hasil yang didapat dari proses PING adalah sebagai

berikut:

Page 13: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

Keterangan:

1. Pinging menunjukan bahwa telah melakukan PING

dengan 32 bytes data.

2. Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time=1ms

TTL=128. Adalah konfirmasi atau respon yang

diterima dari PC2, byte menunujukan data yang

dikirimkna, time adalah waktu yang di butuhkan

untuk mengirimkan data tersebut, sedangkan TTL

(time-to-live) digunakan untuk mencegah adanya

circular roating pada suatu jariangan.

3. Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0%

loss). Menunjukan hasil ping yang dikirimkan.

Data yang diterima adalah 4, data terkirim adalah

4 dan data yang terbuang adalah 0 jadi presentasi

sama dengan 0 %.

4. Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

artinya ping ke localhost(pc kita sendiri) dengan

32 bytes data tanpa ada paket data yang hilang

(dikirim 4 diterima juga 4) ukuran 32bytes adalah

ukuran buffer di windows secara default fungsi

Page 14: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

buffer untuk melihat waktu yang dibutuhkan ketika

paket ping dikirim dengan ukuran yang berbeda.

Percobaan dengan IP Adrees yang berbeda-beda pada tiap

kelas.

Kelas Internetprotocol (IP) Keteangan

A

PC1:191.186.1.1

Request Time OutPC2:

192.186.1.2

B

PC1:192.165.1.1

Request Time OutPC2:

192.186.1.2

C

PC1:192.186.1.1

Request Time OutPC2:

192.186.2.1

D

PC1:192.186.1.1 Reply from 192.186.1.1:

bytes=32 time=1ms TTL=128PC2:192.186.1.2

Ping Dari PC1 ke alamat IP Address >191.168.1.1

(kelas A berbeda)

Page 15: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

Ping Dari PC1 ke alamat IP Address >192.167.1.1

(kelas B berbeda)

Ping Dari PC1 ke alamat IP Address >192.168.2.1

(kelas C berbeda)

Ping Dari PC1 ke alamat IP Address >192.168.1.2

(kelas D berbeda)

Page 16: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

IP address dinyatakan dalam struktur bilangan

biner yang terdiri atas 32 bit dengan bentuk sebagai

berikut:

Misal:

11000000000010100001111000000010

Agar kita mudah membaca IP address, maka 32 bit

bilangan itu dibagi ke dalam 4 segmen yang masing-

masing berisi 8 bit. Kedelapan bit itu bisa

disebut oktat. Selanjutnya, setiap oktat diterjemahkan

ke dalam bilangan decimal. Misalnya:

11000000     =     192

00001010     =     10

00011110     =     30

00000010     =     2

Adapun nilai terbesar dari 8 bit adalah 11111111

atau sama dengan 225. Dengan demikian, jumlah IP

address seluruhnya adalah 225 x 225 x 225 x 225.

Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu

bagian networkID danhostID. NetworkID menunjukkan ID alamat

jaringan tempat host-host berada, sedangkan hostID

adalah bagian yang menunjukkan host itu berada. Bagin-

bagin dalam kelas dapat di misalkan sebagai alamat,

mialnya seperti :

Page 17: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

Kelas A merupakan alamat suatu tempat itu berada, kelas

B sebagai alamat jalan berada, kelas C sebagai tempat

alama gang berada, dan kelas D adalah alamat rumah itu

berada.

Guna memudahkan dalam pembagiannya maka IP

address dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda,

yaitu sebagai berikut.

KELAS A

IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID

dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP

address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah

host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0

sampai dengan 127.

Karakteristik IP Kelas A

Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH

Bit pertama : 0

NetworkID : 8 bit

HostID : 24 bit

Oktat pertama : 0 - 127

Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)

Kelas ini mengalami RTO karena network ID A tidak sama

antara PC1 dan PC2, sehingga keduanya tidak dapat

saling terhubung karena nettwork ID harus sama. agar

keduanya dapat saling terkoneksi. networkID berfungsi

untuk menunjukan dinama alamt itu berada.

Page 18: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

KELAS B

IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID

dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP

address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah

host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan

angka 10. Alamat pada kelas B dikhususkan untuk skala

jaingan menengah hingga besar. Dua bit pertama di

alamat IP kelas B selalu kebilangan biner 10.14 bit

berikutnya ( untuk melengkapi bit oktet pertama), akan

membbuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua

oktet terkhir) mempresentasikan host indentifier.

Karakteristik IP Kelas B.

Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH

Bit pertama : 10

NetworkID : 16 bit

HostID : 16 bit

Oktat pertama : 128 - 191

Jumlah network : 16.384

Rentang IP : 128.1.x.x - 191.255.x.x

Jumlah IP address : 65.534

Pada kelas B juga mengalami RTO karena juga memiliki

karakteristik yang sama dengan kelas A. Jika salah satu

dari PC memiliki host ID yang berbeda maka tidak akan

dapat terkoneksi

KELAS C

Page 19: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk

network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID,

sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan

berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk

jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama,

diberikan angka 110.

Karakteristik IP Kelas C

Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH

Bit pertama : 110

NetworkID : 24 bit

HostID : 8 bit

Oktat pertama : 192 - 223

Jumlah network : 2.097.152

Rentang IP : 192.0.0.x - 223.255.225.x

Jumlah IP address : 254

      

KELAS D

Alamat kelas D disedikan hanya untuk alamat-alamat

IP, tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara

normal tetapi digunakan untuk IP multicasting dan untuk

eksperimental. sehingga berbeda dengan ketiga kelas

diatas. Empat bit pertama pada IP kelas D selalu diset

ke blangan binner 1110.28 bit sisanya digunakan untuk

mengenali host. Biasanya kelas D tidak didefinisikan.

Sehingga apabila IPnya berbeda tidak akan berpengaruh

dan akan tetap di respon PC lain.

Kel Antara Jumlah jaringan Jumlah Host

Page 20: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

as Jaringan

A 1 s.d. 126 126 16.777.214B 128 s.d. 191 16.384 65.534C 192 s.d. 223 2.097.152 254

D -Tidak

didefinisikan

Tidak

didefinisikanTabel : Jumlah networkID dan hostID

Kela

sAlamat Awal Alamat Akhir

A XXX.0.0.1 XXX.255.255.255B XXX.XXX.0.1 XXX.XXX.255.255C XXX.XXX.XXX.1 XXX.XXX.XXX.255D XXX.XXX.XXX.XXX XXX.XXX.XXX.XXXTabel : Rentang IP address untuk setiap kelas

SUBNET MASK

Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network

ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP

untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah

jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal

berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui

sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan  address

mask untuk menyaring IP address dan paket data yang

keluar masuk jaringan tersebut.

Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan

oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask

Page 21: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit

groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network IDdan

semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.

Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan

binernya adalah:

10101010 11001011 01011101 00000101

Subnet mask default untuk alamat kelas B

adalah:

11111111 11111111 00000000 00000000

Bisa juga ditulis dalam notasi desimal:

255.255.0.0

Kela

sBit Subnet Subnet mask

A11111111 00000000 00000000

00000000225.0.0.0

B11111111 11111111 00000000

00000000225.225.0.0

C11111111 11111111 11111111

00000000225.225.225.0

D11111111 11111111 11111111

11111111225.225.225.225

Tabel : Subnet mask untuk internet address classes

Page 22: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

BAB IV

Page 23: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

KESIMPULAN

Jaringan (network) adalah sebuah sistem operasi

yang terdiri atas sejumlah komputer dan perangkat

jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk

mencapai suatu tujuam yang sama atau suatu jaringan

kerja yang terdiri dari titik-titik (nodes) yang

terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa kabel.

Masing-masing nodes berfungsi sebagai stasiun kerja

(workstations). Salah satu nodes sebagai media jasa

atau server, yaitu yang mengatur fungsi tertentu dari

nodes lainnya. Pada dasarnya teknologi jaringan

komputer itu sendiri merupakan perpaduan anatara

tenologi komputer dan juga teknologi komunikasi.

Jaringan peer-to-peer (P2P) merupakan salah satu

model jaringan computer yang terdiri dari dua atau

beberapa computer, dimana setiap station atau computer

yang terdapat didalam lingkungan jaringan tersebut bisa

saling berbagi. Masing-masing computer akan berperan

sebagai server sekaligus client.

IP Address adalah nomor unik yang ada pada

computer yang bisa berguna untuk menghubungkan banyak

computer dalam jaringan sehingga juga dapat bertukar

data maupun fasilitas yang deimiliki antar Komputer

tersebut

Ping (Packet Internet Gopher) adalah sebuah

program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa

Page 24: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

induktivitas jaringan berbasis teknologi TCP/IP

(Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Dengan menggunakan utilitas ini, kita dapat menguji

apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer

lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket

kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya

dan menunggu respon darinya.

Cara Ping:

Perintah ping(spasi)IP Address atau Hostname

misal: ping -t 192.168.1.1

IP Address atau Hostname diletakkan setelah kata

ping

misal: ping 192.168.1.1 -t

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Palangka Raya. 2014. Modul I Komunikasi

Data. Palangka Raya: UNPAR F. Teknik.

http://1nuy4s4.wordpress.com/pengertian-jaringan-

komputer.html

Akses : 31 Oktober 2014 | Pukul 20.34 wib

http://juliadi-ilmu.blogspot.com/ilmu-belajar-

jaringan.html

Page 25: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)

Akses : 31 Oktober 2014 | Pukul 20.12 wib

http://delphitutor.blogspot.com/pengertian-ping-

pada-jaringan.html

Akses : 31 Oktober 2014 | Pukul 20.21 wib

BAB VI

LAMPIRAN

Page 26: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)
Page 27: LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA (KONFIGURASI JARINGAN PEER TO PEER MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER)